Makalah TAD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Komunikasi Dakwah Yang Efektif ( Strategi Pesan Dakwah ) Surah Al-Baqarah:26, Al-Baqarah:256, Hud:120 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Ayat Dakwah Dosen Pengampu Dr. Khairullah S.Ag, M.A



Disusun Oleh Komunikasi Penyiaran Islam ‘E 1. Angga Ericco Nugraha 2. Yuda Agus Triutomo



(2041010301) (2041010292)



PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1443 H/ 2021 M



KATA PENGANTAR



Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Komunikasi Dakwah Efektif (Strategi Pesan Dakwah), Surah Al-Baqarah: 25, Al-Baqarah 256, Hud: 120 ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung pada penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun pihak lain. Demi tercapainya makalah yang sempurna.



Bandar Lampung, 19 April 2021



Kelompok 9



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................



ii



DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang...........................................................................................................



1



2. Rumusan Masalah......................................................................................................



2



3. Tujuan........................................................................................................................



2



BAB 2 PEMBAHASAN 1. Pengertian Strategi Pesan Dakwah dan Macam Macam Strateginya.........................



3



2. Q.S Al-Baqarah : 26 Tafsir dan Kaitan Dengan Stategi Pesan Dakwah ................... 3. Q.S Al-Baqarah : 256 Tafsir dan Kaitan Dengan Stategi Pesan Dakwah ................. 10 4. Q.S HUD : 120 Tafsir dan Kaitan Dengan Strategi Pesan Dakwah ......................... BAB 3 PENUTUP 1.Kesimpulan.................................................................................................................. 15 2.Saran............................................................................................................................ 15 DAFTAR



PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dakwah adalah tugas bagi semua umat Islam. Dakwah memiliki wilayah yang luas dalam semua aspek kehidupan. Dakwah memiliki ragam bentuk, metode, media, pesan, pelaku dan mitra dakwah. Umat Islam tidak bisa terlepas dari kegiatan dakwah. Apapun yang berkaitan dengan Islam, harus dipastikan ada unsur dakwahnya. Pada dasarnya dakwah adalah aktifitas yang mengubah masyarakat menjadi lebih baik dalam berbagai persoalan, agar sesuai dengan garis akidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan isim masdar dari du’aa yang berarti ajakan atau panggilan. Permasalahan mengenai pengemasan kegitan dawah saat ini sangat diperlukan sekali agar kegiatan dakwah menjadi lebih menarik. Karena kegiatan dakwah yang umumnya dilakukan di masyarakat dinilai kurang memberikan efek yang besar bagipara mad’u dalam menerima informasi. Maka sudah sepantasnya kita beralih dari kegitan dakwah yang biasa dilakukan, menjadi dakwah yang lebih menarik. Seperti halnya dakwah bil Lisan, Kegiatan dakwah ini yang notabene marak di masyarakat. Namun jika kita lihat dari efektifitas penerapan informasi dari kegiatan dakwah tersebut kurang memadai. Oleh karena itu, menjadi keharusan adanya strategi dalam pelaksanaan suatu kegiatan dakwah.



B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Strategi Pesan Dakwah dan Macam Macam Strateginya? 2. Bagaimana Isi Surah Al-Baqarah:26 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah? 3. Bagaimana Isi Surah Al-Baqarah:256 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah? 4. Bagaimana Isi Surah HUD:120 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah?



C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui Strategi Pesan Dakwah dan Macam Macam Strateginya



2. Untuk Mengetahui Isi Surah Al-Baqarah:26 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah 3. Untuk Mengetahui Isi Surah Al-Baqarah:256 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah 4. Untuk Mengetahui Isi Surah HUD:120 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Strategi Pesan Dakwah dan Macam Macam Strateginya Strategi Dakwah terdiri dari dua kata yaitu ”Strategi” dan “Dakwah”yang dimana pengertian dari masing masing pengertiannya adalah sebagai berikut 1. Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang artinya tentara. Definisi klasik tentang strategi yang semula berasal dari kalangan militer mengatakan bahwa strategi adalah cara yang terbaik untuk menggunakan dana, daya dan peralatan yang tersedia untuk memenangkan suatu pertempuran. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang, antara lain : a. Chandler (1962) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. b. Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. c. Porter (1985) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing dengan pihak laim 2. Pengertian Dakwah Dakwah menurut bahasa (etimologi) adalah memanggil mengundang, mengajak, menyeru, mendorong ataupun memohon. Dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah merupakan



bentukmasdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’watan, yang berarti memanggil, menyeru, atau mengajak, Jadi dakwah adalah dakwah adalah sebuah upaya dan kegiatan baik dalam wujud ucapan, tulisan maupun perbuatan, yang mengandung ajakan atau seruan kepada orang lain untuk mengetahui, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan seharihari, untuk meraih kebahagian dunia dan akhirat Jadi Kesimpulannya Menurut Al-Bayanuni, strategi dakwah adalah ketentuan-ketentuan dakwah dan rencana-rencana yang dirumuskan untuk kegiatan dakwah. Sedangakan menurut Moh. Ali Aziz, strategi dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu.



Macam-Macam Strategi Dakwah Menurut Moh. Alil Aziz penentuan strategi dakwah ada tiga strategi dakwah, yaitu: a. Strategi tilawah Strategi tilawah adalah strategi dimana mitra dakwah diminta mendengarkan penjelasan pendakwah atau mitra dakwah membaca sendiri pesan yang ditulis oleh pendakwah. Demikian ini merupakan transfer pesan dakwah dengan lisan dan tulisan. b. Strategi tazkiyah Strategi tazkiyah adalah strategi dakwah dengan cara mensucikan jiwa dari kekotoran yang dapat menimbulkan berbagai masalah baik induvidu atau social, bahkan menimbulkan menyakit, baik penyakit hati atau badan. c. Strategi ta’lim Strategi ta’lim adalah strategi pengajaran yang bersifat mendalam, yang dialakukan secara formal dan sistematis.



B. Isi Surah Al-Baqarah:26 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah Surat Al Baqarah ayat 26 yang berbunyi



ُّ P‫ونَ أَنَّهُ ا ْل َح‬PP‫وا فَيَ ْعلَ ُم‬PPُ‫ا ۚ فَأ َ َّما الَّ ِذينَ آ َمن‬PP‫ا فَ ْوقَ َه‬PP‫ةً فَ َم‬P‫وض‬ َ‫ق ِمنْ َربِّ ِه ْم ۖ َوأَ َّما الَّ ِذين‬ ْ َ‫ست َْحيِي أَنْ ي‬ ْ َ‫إِنَّ هَّللا َ اَل ي‬ َ ‫ب َمثَاًل َما بَ ُع‬ َ ‫ض ِر‬ َ‫اسقِين‬ ِ َ‫ض ُّل بِ ِه إِاَّل ا ْلف‬ ِ ُ‫ض ُّل بِ ِه َكثِي ًرا َويَ ْه ِدي بِ ِه َكثِي ًرا ۚ َو َما ي‬ ِ ُ‫َكفَ ُروا فَيَقُولُونَ َما َذا أَ َرا َد هَّللا ُ بِ ٰ َه َذا َمثَاًل ۘ ي‬ Artinya, "Sungguh Allah tidak enggan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Sedangkan mereka yang kafir mengatakan, ‘Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?’ Dengan perumpamaan itu banyak orang disesatkan Allah. Dengan itu pula banyak orang diberi petunjuk oleh-Nya. Tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orangorang yang fasik." (Surat Al-Baqarah ayat 26). Tafsiran Tafsir Jalalain menyebutkan bahwa Allah tidak segan mengangkat nyamuk sebagai perumpamaan, atau bahkan yang lebih kecil dari nyamuk. Allah tidak malu mengangkat nyamuk sebagai perumpamaan karena di dalamnya terdapat hikmah. Kalau orang yang beriman meyakini kebenaran perumpamaan itu dari Allah, orang-orang yang kafir mempertanyakan dengan ingkar manfaat dan urgensi perumpamaan tersebut. Sedangkan orang fasik yang disesatkan oleh perumpamaan Allah itu adalah orang yang keluar dari ketaatan terhadap Allah. Kitab Tafsir Ma‘alimut Tanzil karya Imam Al-Baghowi menyebutkan bahwa Surat AlBaqarah ayat 26 turun ketika Allah mengangkat lalat dan laba-laba sebagai perumpamaan sebagaimana tertera pada Surat Al-Hajj ayat 73 dan Surat Al-Ankabut ayat 41. Merespons dua hewan tersebut, umat Yahudi di Madinah meremehkannya, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan hina seperti ini?” Sebagian ahli tafsir mengatakan, mereka yang merespons hewan yang dicontohkan Allah adalah kaum musyrikin Makkah. Mereka mengatakan, “Kami tidak adakan menyembah tuhan yang menyebut hewan-hewan itu sebagai perumpamaan.” Allah kemudian menurunkan Surat Al-Baqarah ayat 26. Ia tidak enggan membuat contoh demikian. Ia juga tidak malu atas contoh tersebut. Kata “yudhillu, al-idhlāl” atau penyesatan adalah pengalihan dari yang hak kepada kebatilan. Ada ulama tafsir yang mengartikannya sebagai



kebinasaan dengan contoh “dhallal mā’u fil laban” atau air itu binasa di dalam susu. Sedangkan orang fasik di sini adalah orang yang kafir. Asal kata fasik adalah keluar. Kaitannya dengan strategi pesan dakwah adalah Allah memberikan perumpamaan dengan menyinggung sesuatu tertentu, kecil maupun besar, sekalipun hanya membuat perumpamaan dengan sesuatu yang sangat kecil, seperti nyamuk, lalat dan sejenisnya yang Allah membuat permisalan dengannya sebagai bukti kelemahan segala yang disembah selain Allah. Orang-orang mukmin mengetahui perumpamaannya dengan sesuatu yang kecil dan besar dari makhluk-Nya. Jadi strategi pesan dakwah nya dengan memberikan perumpamaan-perumpamaan pada pesan yang ingin disampaikan yang agar pesan yang dimaksud lebih mudah dipahami dan ditangkap oleh para mad'u , seperti sifat nyamuk yang sentiasa laparkan darah. Apabila nyamuk itu dalam kekenyangan, nyamuk itupun mati. Manusia begitu juga, mereka mencari kesenangan dunia dan dan menikmati kesenangan dunia setelah mereka menikmatinya, lalu Allah SWT mencabut nyawa mereka



C. Isi Surah Al-Baqarah:256 Serta Kaitannya Dengan Strategi Pesan Dakwah Surah Al-Baqarah:256 berbunyi



ٰ ‫ ُو ۡثقَ ٰى اَل‬P‫ٱ ۡل ُع ۡر َو ِة ٱ ۡل‬P ِ‫سكَ ب‬ ُّ ‫ٓاَل إِ ۡك َراهَ فِى ٱلدِّي ِن ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱ‬ َ ۡ‫ت َويُ ۡؤ ِمن بِٱللَّ ِهفَقَ ِد ٱ ۡستَم‬ ِ ‫لر ۡش ُد ِمنَ ٱ ۡل َغ ِّى ۚ فَ َمن يَ ۡكفُ ۡر بِٱلطَّ ُغو‬ ‫س ِمي ٌع َعلِي ٌم‬ َ ُ ‫صا َم لَ َها ۗ َوٱهَّلل‬ َ ِ‫ٱنف‬ Yang Artinya : Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Tafsiran Tafsir Jalalain menyebutkan bahwa (Tidak ada paksaan dalam agama), maksudnya untuk memasukinya. (Sesungguhnya telah nyata jalan yang benar dari jalan yang salah), artinya telah



jelas dengan adanya bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang kuat bahwa keimanan itu berarti kebenaran dan kekafiran itu adalah kesesatan. Ayat ini turun mengenai seorang Ansar yang mempunyai anak-anak yang hendak dipaksakan masuk Islam. (Maka barang siapa yang ingkar kepada tagut), maksudnya setan atau berhala, dipakai untuk tunggal dan jamak (dan dia beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpul tali yang teguh kuat) ikatan tali yang kokoh (yang tidak akan putus-putus dan Allah Maha Mendengar) akan segala ucapan (Maha Mengetahui) segala perbuatan. Sedangkan al-Sya’rawi dalam tafsirnya mengemukakan bahwa lafadz ikraha, yakni mendorong orang lain untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak memiliki kebaikan menurut akal sehat. Oleh karenanya Allah swt berfirman laa ikraha fiddin (tidak ada paksaan dalam beragama) maksud ayat ini adalah Allah swt tidak memaksa maklukNya untuk memeluk agama Islam (meskipun ia selaku pencipta berkuasa untuk memaksa, akan tetapi



tidak



dilakukannyaMeskipun demikian jika ia telah memeluk agama Islam secara sadar lantas kemudian tidak melaksanakan segala kewajiban ajaran agama dengan dalih kebebasan, bukan seperti itu, melainkan tatkala ia sudah menetapkan untuk memeluk agama Islam, konsekuensinya ia harus menjalankan semua tuntutan ajaran agama Islam. Jadi Kaitannya dengan strategi pesan dakwah adalah kita dalam menyampaikan pesan dakwah harus tidak menggunakan cara paksaan , strategi penyampaian pesan dakwah yang baik adalah santun dan mendamaikan, tidak dengan paksaan dan ujaran kebencian (hate speech). Kalaupun harus berdebat, berdebat secara argumentatif sehingga menghasilkan pemahaman yang kuat dan logis (bisa diterima akal sehat atau rasional) serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti kedua belah pihak. Tidak dibenarkan sekali adanya paksaan untuk menganut agama Islam. Kewajiban kita hanyalah menyampaikan pesan dakwah tentang agama Allah kepada manusia dengan cara yang baik dan penuh kebijaksanaan, serta dengan nasihat-nasihat yang wajar, sehingga mereka masuk agama Islam dengan kesadaran dan kemauan sendiri dan Apabila kita sudah menyampaikan kepada mereka dengan cara yang demikian, tetapi mereka tidak juga mau beriman, itu bukanlah urusan kita, melainkan urusan Allah. Kita tidak boleh memaksa mereka.



D. Isi Surah Hud:120 Serta Kiatannya Dengan Strategi Pesan Dakwah Surah Hud:120 Berbunyi



ۢ ‫ق َو َم ْو ِعظَةٌ َّو ِذ ْك ٰرى لِ ْل ُمؤْ ِمنِ ْي‬ ُّ ‫س ِل َما نُثَبِّتُ بِ ٖه فُؤَا َد َك َو َج ۤا َءكَ فِ ْي ٰه ِذ ِه ا ْل َح‬ ُ ‫الر‬ ُّ ‫ص َعلَ ْي َك ِمنْ اَ ْنبَ ۤا ِء‬ ُّ ُ‫َو ُكاًّل نَّق‬ Yang artinya: Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman. Tafsiran Tafsir QS. Hud (11) : 120. Oleh Kementrian Agama RI Ayat ini menerangkan bahwa kisah para rasul terdahulu bersama umatnya, seperti peristiwa perdebatan dan permusuhan di antara mereka, keluhan para nabi karena kaumnya mendustakan serta menyakiti dan sebagainya, semuanya itu berguna untuk meneguhkan hati Rasulullah agar tidak tergoyahkan oleh apa pun untuk mengemban tugas kerasulan dan menyiarkan dakwahnya. Selain itu, kisah-kisah tersebut juga menanamkan keyakinan yang mantap dan mendalam tentang apa yang diserukan para rasul, seperti akidah bahwa Allah adalah Esa, bertobat dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas, meninggalkan kejahatan, baik yang nyata maupun yang tidak nyata. Kesemuanya itu merupakan pelajaran dan peringatan yang bermanfaat bagi orang-orang mukmin bahwa umat terdahulu itu ditimpakan azab kepadanya karena mereka telah berbuat aniaya dan kerusakan di bumi.



Tafsir QS. Hud (11) : 120. Oleh Muhammad Quraish Shihab: Dari setiap kisah rasul–rasul dan umat-umatnya yang telah lalu, Kami kisahkan kepadamu, Muhammad, sesuatu yang dapat menguatkan hatimu dalam melaksanakan tugas



berat: menyampaikan pesan-pesan Allah. Di dalam kisah-kisah tersebut terdapat penjelasan kebenaran yang kamu serukan seperti para rasul terdahulu, seperti seruan mengesakan Tuhan dan menjauhi sesuatu yang dimurkai-Nya. Di dalamnya juga terkandung nasihat dan pelajaran yang dapat diambil oleh orang-orang Mukmin sehingga iman mereka bertambah dan orang-orang yang siap menerima keimanan sehingga bergegas menggapainya. Kaitannya dengan strategi pesan dakwah disini, dalam menyampaikan pesan dakwah dapat melalui strategi penyampaian pesan dengan cerita, karena dengan bercerita akan lebih mudah untuk memahami makna pesan dari suatu kajian ataupun materi dan dalam mengambil pesan bercerita itu dapat menjadi contoh tauladan serta menjadi motivasi bagi mereka Seperti halnya Allah swt menceritakan kisah-kisah para Nabi terdahulu kepada Rasul saw, sehingga beliau bisa mendapatkan pelajaran, mengambil contoh dan mendapatkan inspirasi dari kisah tersebut, sehingga dengan bertambahnya pengetahuan maka dengan mudah Rasul saw dapat mengatasi cobaan-cobaan dari kaumnya dengan kesabaran dan bijaksana Maka dalam strategi ini, hendaknya memilih cerita yang pas dengan tema, dan mudah dipaham, serta cerita yang bersisi kebenaran, nasehat, dan peringatan, sehingga melalui cerita tersebut para Mad'u lebih mudah menangkap isi pesan atau inti dalam cerita tersebut. Sasaran utama dakwah dalam hal ini adalah anak-anak. Karena anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan, dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa depan



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1. Strategi dakwah adalah ketentuan-ketentuan dakwah dan rencana-rencana yang dirumuskan untuk kegiatan dakwah atau perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Dengan macammacam strateginya yaitu ; Strategi Tilawah, Strategi Tazkiyah, dan Strategi Ta’lim 2. Strategi Pesan Dakwah dalam surat Al-Baqarah:26 yaitu, dengan memberikan perumpamaan-perumpamaan pada pesan yang ingin disampaikan yang



agar



pesan yang dimaksud lebih mudah dipahami dan ditangkap oleh para mad'u , seperti sifat nyamuk yang sentiasa laparkan darah. Apabila nyamuk itu dalam kekenyangan, nyamuk itupun mati. Manusia begitu juga, mereka mencari kesenangan dunia dan dan menikmati kesenangan dunia setelah mereka menikmatinya, lalu Allah SWT mencabut nyawa mereka 3. Strategi Pesan Dakwah dalam surat Al-Baqarah:256 yaitu, dalam menyampaikan pesan dakwah harus tidak menggunakan cara paksaan , strategi penyampaian pesan dakwah yang baik adalah santun dan mendamaikan, tidak dengan paksaan dan ujaran kebencian (hate speech). Kalaupun harus berdebat, berdebat secara argumentatif sehingga menghasilkan pemahaman yang kuat dan logis (bisa diterima akal sehat atau rasional) serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti kedua belah pihak. 4. Strategi Pesan Dakwah dalam surat Hud:120 yaitu, dalam menyampaikan pesan dakwah dapat melalui strategi penyampaian pesan dengan cerita, karena dengan bercerita akan lebih mudah untuk memahami makna pesan dari suatu kajian ataupun materi dan dalam mengambil pesan bercerita itu dapat menjadi contoh tauladan serta menjadi motivasi bagi mereka Seperti halnya Allah swt menceritakan kisah-kisah para Nabi terdahulu kepada Rasul saw, sehingga beliau bisa mendapatkan pelajaran, mengambil contoh dan mendapatkan inspirasi dari kisah tersebut, B. Saran



Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan pembaca dapat memahami isi makalah tersebut. Pembaca juga bisa memberikan masukan dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat kami revisi dan di bagikan yang sesuai kaidah



DAFTAR PUSTAKA