Makalah Tinjauan-Sosial-Budaya-Keperawatan-Paliatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



TINJAUAN SOSIAL BUDAYA TENTANG PERAWATAN PALIATIF



OLEH KELOMPOK I IMROATUR ROSIDAH (201801108)



INDAH SWANDEWI (201801109)



IBRAHIM KADIR (201801107)



CHADIJA ALANG (201801097)



I GUSTI AYU GIRI UTAMI (201801106) ANDRIAN BIMA WICAKSONO (201801096) ALFRYANA TOWESU ( 201701034)



HERLI (201801104) DUR SULE (201801114) HERIYANTO (201801103)



ANANDA SESILIA LAMBE (201801093) DEVI FANESA PAKAYA (201801099) FADIL HIDAYAT (201801101)



KHAIRIL ANWAR (201801110) MOH. RIZKY (20180113) UMI KALSUM (201701141)



PROGRAM STUDI S1 NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan baik. Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini, baik yang sengaja maupun tidak disengaja.Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.



Palu, 21 September 2020



Penulis Kelompok I



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................... DAFTAR ISI.............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... A. Latar Belakang............................................................................................... B. Rumusan Masalah.......................................................................................... C. Tujuan............................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... A. Tinjauan sosial dan budaya perawatan paliatif............................................. BAB III PENUTUP.................................................................................................... A. Kesimpulan.................................................................................................... B. Saran............................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008). Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016). Sosial budaya merupakan segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Andreas Eppink, sosial budaya atau kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut. Sedangkan menurut Burnett, kebudayaan adalah



keseluruhan berupa kesenian, moral,



adat istiadat,



hukum,



pengetahuan, kepercayaan, dan kemampuan olah pikir dalam bentuk lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks. Dari kedua pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa social budaya memang mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang menekankan pada aspek adat istiadat dan kebiasaan masyarakat itu sendiri. B. Rumusan masalah Apa yang ada ketahui tentang Tinjauan sosial dan budaya perawatan paliatif ? C. Tujuan Untuk mengetahui Tinjauan sosial dan budaya perawatan paliatif



BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan sosial dan budaya perawatan paliatif Pengertian sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan. perawatan paliatif adalah suatu pendekatan aktif yang diberikan untuk mengatasi keluhan baik secara fisik, emosi maupun spiritual sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan. Pengaruh kebudayaan, tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakat, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat. Green dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilaku manusia dari tingkat kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behaviour cause) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour cause). Perilaku itu sendiri terbentuk dari tiga factor, yaitu : 1. Faktor Predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya 2. Faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitasfasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, air bersih dan sebagainya



3. Faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Contoh lain, sosial budaya mempengaruhi kesehatan adalah pandangan suatu masyarakat terhadap tindakan yang mereka lakukan ketika mereka mengalami sakit, ini akan sangat dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh dalam masyarakat tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayai dukun yang memiliki kekuatan gaib sebagai penyembuh ketika mereka sakit, dan bayi yang menderita demam atau diare berarti pertanda bahwa bayi tersebut akan pintar berjalan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa social budaya sangat mempengaruhi kesehatan baik itu individu maupun kelompok. Kebudayaan perilaku kesehatan yang terdapat dimasyarakat beragam dan sudah melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan tersebut seringkali berupa kepercayaan gaib. Sehingga usaha yang harus dilakukan



untuk



mengubah



kebudayaan



tersebut



adalah



dengan



mempelajari kebudayaan mereka dan menciptakan kebudayaan yang inovatif sesuai dengan norma, berpola, dan benda hasil karya manusia. a. Kajian Sosial Budaya Tentang Perawatan Paliatif Salah satu faktor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah perilaku kesehatan masyarakat itu sendiri. Dimana proses terbentuknya perilaku ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor sosial budaya, bila faktor tersebut telah tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan kegiatan masyarakat ada kecenderungan untuk merubah perilaku yang telah terbentuk tersebut sulit untuk dilakukan. Untuk itu, untuk mengatasi dan memahami suatu masalah kesehatan diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai budaya dasar dan budaya suatu daerah. Sehingga dalam kajian sosial budaya tentang perawatan paliatif bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, meningkatkan kualitas hidup pasien dan



keluarga dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam kehidupan. b. Budaya Masyarakat Tentang Pengobatan Pada Penyakit Paliatif Kanker payudara merupakan penyakit yang mematikan. Jumlah penderitanya pun tak sedikit. Sayang, banyak penderita justru memilih ke dukun alias pengobatan alternatif. Ujung-ujungnya, malah bertambah parah. Banyak penderita yang baru berobat ke dokter setelah menderita kanker payudara stadium tinggi. Selain itu, fenomena dukun Ponari sempat menyita perhatian masyarakat Indonesia beberapa tahun yang lalu, cerita kemunculan dukun Ponari dengan batu saktinya sebagai media penyembuhan dengan cara di celupkan ke air. Kabar tentang kehebatan ponari ini terus meluas hingga menyebabkan jumlah pasien yang berobat kerumah Ponari dari hari kehari semakin meningkat.



Tindakan masyarakat yang datang ke



Dukun Ponari itu tidak terlepas dari peran budaya yang ada di masyarakat kita terhadap hal-hal yang bersifat mistis. Percaya terhadap kesaktian batu yang dimiliki Ponari itu merupakan sebuah budaya yang mengakar dan bertahan dimasyarakat sebagai bagian dari kearifan lokal. Pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang dipercayai secara turun-temurun merupakan bagian dari kearifan lokal yang sulit untuk dilepaskan. Hingga pemahaman magis yang irasional terhadap pengobatan



melalui dukun seperti diatas sangat dipercayai oleh



masyarakat. Peranan budaya dan kepercayaan yang ada dimasyarakat itu diperkuat oleh rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perawatan



paliatif



adalah



pendekatan



yang



bertujuan



untuk



meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keuarganya dalam menghadapi masalah masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui identifikasi awal serta terapi dan masalah lain, fisik, psikososial dan spirittual. Perilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan suatu tingkah laku yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem kesehatan



yang



merupakan



bagian



dari



budaya



masyarakat



yang



bersangkutan. Perilaku tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial budaya yang ditujukan bagi masyarakat tersebut. Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang bersangkutan. Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial dalam memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan baik yang berupa upaya mencegah penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit. Oleh karena itu dalam memahami suatu masalah perilaku kesehatan harus dilihat dalam hubungannya dengan kebudayaan, organisasi sosial, dan kepribadian individu-individunya terutama dalam paliatif care. B. Saran Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pelayanan perawatan pasien paliatif dalam tinjauan sosial budaya. Sebagai petugas kesehatan perlu mengetahui pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Dengan  mengetahui pengetahuan masyarakat, maka petugas kesehatan akan



mengetahui mana yang perlu ditingkatkan, diubah dan pengetahuan mana yang perlu dilestarikan dalam memperbaiki status kesehatan.



DAFTAR PUSTAKA Annisa, Rizki.2018. Tinjau Sosial Dan Budaya Tentang Perawatan Paliatif. Wahyuningsih, tri.2017. Tinjau Sosial Dan Budaya Tentang Perawatan Paliatif.