Membangun Generasi Islami Yang Cerdas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEMBANGUN GENERASI ISLAMI YANG CERDAS, AMANAH DAN BEBAS NARKOBA



Dewan hakim .. Globalisasi informasi dan informasi yang global, pada satu sisi melahirkan nilai-nilai positif. Namun disisi lain globalisasi ternyata telah menggusur nilai-nilai suatu agama, idiologi suatu Negara bahkan mampu menggeser tradis-tradisi suatu bangsa. Globalisasi telah membawa perubahan besar pada diri setiap individu, khususnya bagi para remaja dan pemuda tentang persamaan gaya hidup, terutama food (makanan), fashion (pakaian), dan fun (hiburan). Demikian sebagian rangkuman ungkapan John Naisbitt dan Patricia Abdurdance dalam Megatrends for Women yang diterbitkan oleh William Morrow and Company di New York pada tahun 1992. “Jangan heran, ketika orang barat mabuk-mabukan, para remaja dan pemuda kita tenggelam ke dalam penyalahgunaan narkotika, ketika orang barat berlaga dalam film I’m Crazy Loving You yang kental dengan adegan romantis, remaja dan pemuda kita terlena dengan rayuan chibi-chibi dalam adegan “cius miapa”, dan ketika orang barat lewat media internet mengirim adeganadegan porno dengan dalih memperkenalkan The New Morality, moral baru, terbukti menjadi perangsang tersendiri bagi masyarakat kita terutama para generrasi muda melakukan free love, free sex, samenleven, dan kumpul kebo. Na’udzubillahi mindzalik.



Inilah hadirin sebagian kecil kenyataan yang kita hadapi saat ini yang terjadi pada para remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Berkenaan dengan remaja dan pemuda selaku penerus bangsa, maka yang harus kita lakukan adalah memberikan pendidikan dan dan bekal ilmu pengetahuan yang cukup, sebagai bekal bagi para remaja dan pemuda kelak dalam



melanjutkan estafet perjuangan. Khususnya kepada para orang tua agar senantiasa memperhatikan anak-anaknya agar tidak tenggelam kedalam hal yang negative. Berkenaan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas “Membangun Generasi Islami yang Cerdas, Amanah dan Bebas Narkoba” yang diawali dengan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 6 :



Hadirin Rahimakumullah. Demikian penegasan Allah tentang mendidik anak dengan redaksi kalimat amar atau perintah yang terangkai pada kalimat



mewajibkan kepada kita agar bisa menjaga diri



dan ahli-ahli kita dari api neraka. Baik neraka dunia, ataupun neraka akherat. Lalu siapakah ahli dalam ayat tadi? para ahli tafsir bersepakat bahwa ahli dalam ayat tersebut adalah anak dan isteri. Hadirin, Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al- Husainai al-Alusi di dalam Kitab Ruh al-Ma’ani, Juz 32, halaman 101 menjelaskan, bahwa ketika turun ayat di atas, Umar bin Khathab ra bertanya kepada baginda Rasulullah Muhammad saw :



Hadirin Rahimakumullah. Berdasarkan kisah tersebut maka jelaslah bahwa pendidikan sangat penting bagi sang anak selaku pemegang estafet masa depan bangsa maupun agama. Jikalau kita perhatikan secara seksama keadaan para remaja dan pemuda kita pada saat ini, akan kita dapatkan bahwa telah banyak diantara para generasi muda kita saat ini yang terjerumus dan terlena dengan keindahan dunia yang manipu. Terbukti hadirin, bahwa para generasi muda kita lebih memilih berada di diskotik-diskotik, bar-bar, clubclub malam, bioskop-bioskop dari pada mereka berada di masjidmasjid, mushalla-mushalla, surau-surau untuk menimba ilmu-ilmu agama dalam suatu majlis ta’lim.



Sekarang kita sering menyaksikan anak muda disetiap sudut-sudut jalan dengan berpasangpasangan menontonkan suatu pemandangan yang seakan-akan mereka tidak mengenal lagi batasan dan norma-norma yang ada. Dan yang lebih parah lagi, para generasi muda sekarang banyak yang sudah terjerumus ke dalam limbah “NARKOBA” yang nyata-nyata dapat merusak jiwa mereka, fisik maupun mental.



Selain itu, dampak negative yang timbul akibat media komunikasi pun tidak sedikit terutama dampak dari film-film blue, adegan-adegan sadis, pemerkosaan, dan lain sebaginya. Hal ini akan mempengaruhi pola fakir, pola sikap, pola pergaulan masyarakat terutama para remaja dan pemuda. Sebagai contoh dengan menjamurnya mainan anak-anak berupa game ascht, play



station dengan biaya yang relative murahbagi anak-anak, ternyata menyita waktu belajar anakanak sekolah tidak kurang dari tujuh jam perhari.



Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Tarmidzi Taher, mantan Menteri Agama terhadap 100 pelajar. Dengan demikian jelaslah bahwa kita selaku generasi penerus bangsa harus pandai memilih dan memilah agar tidak terjerumus kedalam dampak negative dari kemajuan sain dan teknologi dan harus memilter terhadap setiap tayangan dari media komunikasi yang kita terima. Sikap tersebut diisyaratkan oleh Allah swt dalam alQur’an surat Ali Imran ayat 2:7-197 :



Demikianlah peringatan Allah swt kepada kita agar tidak mudah terpengaruh oleh tradisi-trsdisi negative yang diperagakan oleh bangsa barat. Sebab bangsa kita Indonesia mengidam-idamkan pemuda yang sanggup melanjutkan perjuangan dan pembangunan di negeri tercinta ini. Sebab saat ini kita adalah anak-anak namun esok hari kita adalah jago-jagonya pemimpin bangsa.



Untuk itu, peran orang tua sangatlah penting bagi perkembangan anak-anaknya Sebab dalam psikologi modern di terangkan, 70% watak anak di pengaruhi oleh faktor ibunya. Pantas bila Syair mengatakan :



Kemudian yang tak kalah penting perannya adalah para guru selaku pendidik, hendaklah membekali generasi muda dengan bekal ilmu yang cukup sehingga mereka siap untuk melanjutkan perjuangan bangsa kita. Untuk itu wahai para generasi muda, mari kita hiasi diri kita dengan benteng iman dan taqwa, taat kepada ajaran Allah yang disampaikan kepada Rasulullah Muhammad saw, dan berpegang teguh kepada al-Qur’an dan al-Sunnah-nya. Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan keberkahannya kepada negeri tercinta ini. Amin ya rabbal ‘alamin. Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga ada manfaatnya.



Assalamualaikum Muqodimah Dewan Hakim…. Hadirin…. Hidup di era globalisasi dan modernisasi saat ini sungguh merupakan tantangan besar bagi kita bangsa Indonesia, khususnya bagi generasi muda penerus perjuangan bangsa. Tantangan ini baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun bidang social budaya yang akhir-akhir ini semakin deras arusnya dan hanya menuntut kebebasan serta kepuasan semata. Salah satunya adalah maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba merajalela, berton-ton sabu beserta bandarnya, hingga penyelundupan agregasi jaringan internasional masuk secara suka-suka. Mereka menganggap bahwa Narkoba merupakan solusi tepat atasi masalah berat, dan narkoba merupakan penawar luka akibat putus asa. Ini merupakan pemikiran yang salah kaprah karena sebenarnya Narkoba adalah musuh utama bangsa dan negara. Maka perkenankanlah kami membawakan syarahan al quran yang bertema “Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perpektif Islam” dengan rujukan Quran Surat Al- Maidah ayat 90-91



“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (90).” Hadirin….



Dalam sebuah hadits dari Mu’az bin Jabal diceritakan bahwa kelak akan ada segolongan umat Rasulullah yang digiring di padang mahsyar dalam keadaaan buta mata hatinya, giginya besar bagaikan tanduk sapi, bibir dan lidahnya mengulur panjang hingga menyentuh dada dan perutnya besar membengkak dipenuhi kotoran. Muncul pertanyaan di dalam benak kita, apakah kesalahan mereka semasa hidup di dunia…?? Kesalahan mereka selama di dunia adalah ‫ يشربو ن الحمر‬meminum khamar. Apa itu khamar? Berdasarkan ayat diatas terdapat kata ‫الحمر‬, imam Nawawi Al-jawi di dalam tafsir ‫ مراح اللبيد‬menafsirkan ‫ الحمر اي المشكر‬sesuatu yang memabukan. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw “setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar itu hukumnya haram” Kemudian di dalam ayat tadi disebutkan bahwa mengkoinsumsi khamar merupakan ‫رچس من عمل‬ ‫ الشيطان‬perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Imam ibnu katsir menafsirkan ‫ رچس‬yakni



kekejian atau kejahatan yang berasal dari bisikan syaithan. Berdasarkan keterangan-keterangan ini, maka miras dan narkoba beserta segala kronikroninya, apapun jenis dan namanya, dapat dikategorikan kedalam golongan khamar dan mutlaklah keharaman mengkonsumsinya. Mengapa demikian? Karena yang menjadi dalang dibalik keganasan miras dan narkoba adalah syaithan. Hadirin… Narkoba yang teridentifikasi sebagai narkotika, psikotropika dan zat aditif berbahaya lainnya memang tidak asing lagi ditelinga kita. Sederet namapun dipatenkan mulai jenis ekstasi, ineks, opium, sabu-sabu, ganja, pil koplo sampai mirasantika yang sekarang sedang tren dengan sebutan oplosan. Badan Narkotika nasional (BNN) mencatat jumlah penyalahgunaan narkoba di tanah air mencapai 3,5 juta orang pada tahun 2017 dan hampir 1 juta orang diantaranya telah menjadi pecandu. Namun Pemberitaan kejahatan narkoba melalui media tidak semenarik kasus terorisme atau korupsi, terutama korupsi yang melibatkan tokoh politik dan pejabat. Selanjutnya, penanganan kasus narkoba high profile (melibatkan artis atau tokoh masyarakat) tidak mendapatkan hukuman yang dianggap berat. Duta anti narkoba ditunjuk dari artis mantan pecandu



bahkan ada yang tertangkap kedua kalinya dikarenakan menggunakan kembali. Faktanya, kerugian negara yang diakibatkan oleh narkoba mencapai 72 Trilyun per tahun dan 50 orang meninggal per hari. Hadirin….



Agama islam mengecam dengan keras terhadap orang yang suka mabuk ini. Hal ini dituangkan dalam sabda Rasulullah SAW bahwa bilamana ada seseorang diantara kamu yang meminum minuman keras, mabuk-mabukan, teller, kemudian meninggal dunia sebelum empat puluh hari setelah ia mabuk, maka ada empat perkara yang diharamkan bagi orang mukmin yang masih hidup terhadap jenazah si pemabuk tersebut. 1.



dilarang memandikan jenazahnya



2.



dilarang mengkafankan jenazahnya



3.



dilarang menyolatkan jenazahnya



4.



dilarang menguburkan jenazahnya dipekuburan orang muslim



Singkat cerita, orang yang suka mabuk, suka mengkonsumsi miras dan narkoba, hidup dan matinya bikin repot keluarga, bikin bingung sanak saudara. Kalau sudah begini kepada siapa kita akan mengadu ? keluarga nya menanggung malu, teman dekatnya melayat tak mau , tetangganya nyukurin sambal bersorak huuuu kasihan deh luuu dan syetan iblis tertawa melulu… Allah berfirman dalam Quran Surat Al maidah ayat 91



“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) (91)” Ayat diatas diawali dengan kata



‫ انما‬dalam kajian ilmu balagah, kata tersebut merupakan ‫اداة‬



‫ القص‬yang berfungsi menspesifikasikan bahwasanya tujuan utama syaithan dalam masalah



khamar ini adalah agar kita saling bermusuh-musuhan, saling mencaci maki, maka cita-cita



reformasi hanya merupakan mimpi yang tidak pasti. Padahal kita semua tahu ‫شبان يوم رجال‬ ‫ الغد‬, the youth today is the leader in the future, pemuda hari ini adalah pemimpin di masa



yang akan datang. Oleh karenanya mari bersama-sama kita teriakan “SAY NO TO DRUGS” katakan tidak pada narkoba. Ayo hancurkan segala jenis narkoba , mari tingkatkan iman dan taqwa dan ingat bahwa narkoba dan miras oplosan nikmatnya hanya sesaat, dosanya berat dan celakanya dunia akhirat Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka (Ya-ya-ya) Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila (Ya-ya-ya) Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-o-o, o-o-o) Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku Sekarang tak-tak-tak-tak 'Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak 'Ku tak mau tak mau tak ('ku tak mau tak) Sekarang tak-tak-tak-tak 'Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak 'Ku tak sudi tak sudi tak ('ku tak sudi tak) Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka (Ya-ya-ya) Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila Minuman keras (miras), apa pun namamu Tak akan kureguk lagi Dan tak akan kuminum lagi Walau setetes (setetes) Dan narkotika (tika), apa pun jenismu Tak akan kukenal lagi



Dan tak akan kusentuh lagi Walau secuil (secuil) Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan Mirasantika