Mini Riset Kewirausahaan by Enjelaa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI RISET MK. Enterpreneurship: Teologia Kerja dan Kewirausahan Kelas Teologi Grup A



SKOR NILAI :



Hasil Observasi dan Wawancara Pengusaha Kecil Menengah (Usaha Kecil Menengah)



NAMA



: ENJELA ESTEFANI MANURUNG



NIM



: 190201002



DOSEN PENGAMPU



: Iwan Setiawan Tarigan



MATA KULIAH



: Enterpreneurship: Teologi kerja dan kewirausahaan



FAKULTAS ILMU TELOGI INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TARUTUNG 2020



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI.........................................................................................i BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang..................................................................................1 B. Maksud dan Tujuan..........................................................................2 C. Topik Wawancara............................................................................2 D. Waktu dan Tempat Wawancara.......................................................2 E. Tim Kerja dan Narasumber Wawancara..........................................2 BAB II PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI A. Sejarah pemilik dan berdirinya usaha.........................................3 B. Modal dan Keuntungan..............................................................3 BAB III HASIL WAWANCARA A. Daftar Pertanyaan.......................................................................5 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................8



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill dan hobi yang dimiliki. Untuk membuka usaha, sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan dengan modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil. Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun dengan investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud di sini setiap orang memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang sedikit meragukan, bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil? Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis wirausaha, tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan target konsumen yang harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai bagi pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini bahkan sampai masa yang akan datang. Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman penulis mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang pengusaha kecil yang telah berhasil. Kegiatan wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu tugas di bidang mata mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari narasumber, yamg mungkin akan sangat berguna bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.



B. Maksud dan Tujuan • Memahami dan menguasai kegiatan wawancara. • Memperoleh informasi tentang kewirausahaan. • Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru • Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda



C. Topik Wawancara Berani mengubah usaha kecil menjadi usaha besar.



D. Waktu dan Tempat Kegiatan Wawancara ini dilaksanakan pada: • Hari / Tanggal : Minggu, 20 Desember 2020 • Pukul : 20.00 WIB • Tempat : KEDAI HARIAN BU MANURUNG



V. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara Narasumber : Ibu Samaria Hasibuan Pewawancara : Enjela Manurung



BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI



A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha Nama pemilik usaha : Samaria Hasibuan Tempat tanggal lahir : Sipirok, 24 Juni 1979 Alamat : Komplek Perumahan Afd V Bibitan Kebun Tandun, Riau Usaha Bapak Efrid ini berdiri sejak tahun 2009, dimana usaha ini diawali dengan usaha jual pulsa, dengan memanfaatkan dapurnya sebagai tempat usaha. Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin berkembang dengan membangun kios sendiri disebelah rumahnya yang agak besar. Saya memilih Ibu Samaria Hasibuan menjadi tokoh pengusaha dalam paper ini adalah alasan yang utama karena ia adalah mamak saya dan alasan yang kedua karena melihat hasil dari usahanya. Di umur yang masih muda dan dengan ijazah SMA, dia sudah bisa punya rumah sendiri, , dan sebuah sepeda motor. Ibu Samaria ini mengajarkan kepada kami bahwa kerja keras dan tidak gampang putus asa merupakan kunci untuk bisa hidup.



B. Modal dan Keuntungan Menurut Ibu Samaria, modal awal usahanya adalah dari hasil pekerjaannya dulu dilapangan dan juga berjualan pulsa. Dari hasil tersebut ia membeli bahan sembako untuk dijual kepada anggota suaminya. Untuk keuntungan pada usaha awalnya, karena di sekita tempat tinggal ibu tersebut masih sedikit yang membuka usaha warung, Ibu Samaria mendapatkan keuntungan bersih kira-kira 2-3 juta perbulannya. Setelah mendapatkan modal yang cukup, akhirnya Ibu tersebut memutuskan untuk membesarkan warungnya. Dan akhirnya ia membangun warung itu tepat disebelah rumahnya. Setelah dirasa cukup, akhirnya dari usaha ini keuntungan bersih yang dia dapatkan sudah semakin membaik yaitu kira-kira 5 jutaan sebulan.



BAB III LAPORAN HASIL WAWANCARA



A. Daftar Pertanyaan : 1. Apa latar belakang ibu memilih usaha ini? Sebelum saya membuka warung/kedai harian, saya dulu adalah seorang pekerja di lapangan tepatnya bagian pembibitan. Namun karena lama kelamaan saya tidak sanggup bekerja dilapangan dikarenakan keadaan yang kurang nyaman akhirnya saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya tersebut. Namun setelah saya berhenti, saya teringat pada saat saya duduk dibangku sekolah menengah atas, saya dulu tinggal bersama bou saya yang kebetulan buka usaha grosir kebutuhan harian. Pada saat itu saya melihat hasil dari usaha tersebut dapat menyekolahkan anakanaknya hingga kejenjang S1 dan juga sangat menambah pendapatan ekonomi mereka. Puji Tuhan saya memiliki modal yang sedikit dan saya mulai untuk menjual pulsa di lingkungan komplek rumah saya. Pada saat itu suami saya bekerja sebagai mandor dilapangan bagian pembibitan dan kebetulan umumnya pekerja disitu adalah seorang ibu-ibu. Nah pada saat itu anggota suami saya datang kerumah untuk memesan keperluan untuk rumah tangga seperti sembako dan setelah berdiskusi dengan suami saya akhirnya kami membuka usaha kedai harian dikomplek rumah kami yang pada saat itu orang yang membuka kedai harian ditempat ini masih 1 atau 2 orang saja.



2. Bagaimana sejarah perkembangan usaha ini hingga sekarang? Awalnya pada tahun 2009 saya membuka kedai harian ini didapur saya yang memang ukuran tempatnya masih terbilang kecil. Namun lambat laun Puji Tuhan keuntungan dari kedai harian tersebut semakin banyak dikarenakan semua anggota suami saya datang ke kedai kami untuk berbelanja harian. Akhirnya saya pun membesarkan usaha tersebut dan membangun kios kedai tepat di sebelah rumah saya. Ukurannya kios yang baru dibangun tersebut terbilang cukup besar dan setelah pembangunan kios tersebut selesai saya pun mulai menambah jualan saya dengan membuat meja dan bangku-bangku untuk tempat nongkrong minumminum kopi,ginseng maupun teh manis bahkan bisa juga untuk memesan makanan seperti Indomie ataupun nasi goreng. Dan hasil dari penjualan tersebut Puji Tuhan



saya dapat menyekolahkan anak-anak dan dapat menambah perabot-perabot rumah tanpa harus berpangku pada penghasilan suami saya. 3. Apa kendala yang dialami Ibu selama menjalani usaha ini? “Kalo bicara kendala, saya kira banyak sekali kendala yang saya hadapi. Mungkin yang pertama adalah modal. Jujur, saya tidak suka pinjam uang. Jadi semua barang-barang kedai harian ini saya beli dari uang hasil kumpul usaha. Walaupun pelan, tetapi setidaknya akhirnya ada hasil.”



4. Bagaimana cara Ibu untuk mengatasi masalah tersebut? “Seperti yang saya bilang tadi, saya lebih memilih untuk kumpul sedikit-sedikit. Kalo saya ada target mau beli barang baru, saya selalu usahakan simpan uang dulu untuk bisa secepatnya beli.”



5. Berapa modal yang Ibu keluarkan untuk membuka usaha ini? “Kalo modal awal saya buka usaha dulu; Rp. 5.000.000. Sekarang, tiap bulannya saya mungkin keluarkan modal kira-kira 5 jutaan untuk beli sembako dan barang kios supaya selalu terisi.



6. Berapa penghasilan perbulan/perharinya? “Kalo penghasilan bersih perhari 200.000 ,dan biasanya saya bisa dapat 6-8 juta perbulannya.itu dari usaha bengkel dan kios.



7. Apakah sebelumnya Ibu pernah berpikir/ berkeinginan untuk membuka usaha lain selain usaha-usaha yang sudah Bapak tekuni? Saya pernah berfikir untuk membuka usaha grosir pakaian. Dikarenakan saya memang sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan fashion. 8. Apa strategi yang Ibu terapkan dalam berusaha?



“Yang pertama, saya selalu kerja jujur. Kedua, ramah dan senyum kepada orang yang datang. Ketiga, saya tidak mengambil keuntungan yang terlalu berlebihan dari pelanggan. Keempat, banyak-banyak relasi, sehingga kalau ada orang baru yang datang hendak belanja, orang-orang yang sudah kenal bagaimana saya kerja disini bisa rekomendasikan ini kedaisaya ke orang-orang tersebut. Kelima, kerja jangan setengah-setengah, beri yang terbaik ke pelanggan. Dengan begitu pelanggan akan merasa nyaman dan akan datang terus ke kita.”



9. Menurut Ibu, apa tips untuk menjadi pengusaha? “Pokoknya kalo kita ada kemampuan atau keterampilan, kerja saja! Coba fokus di satu bidang dan tekuni itu. Jangan putus asa karena masalah itu akan datang terus. Dan juga, pimtar-pintar atur uang.”



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Ibu Samaria tidaklah mudah. Akan sangat banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Sukses bukanlah hal yang instan. Dari pengalaman Ibu Samaria pelajaran penting yang dapat diteladani, yaitu sebagai wirausahawan sejati adalah jeli melihat peluang, percaya diri, tekun, berpikiran positif, dan berani mengambil risiko. Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha adalah penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah wirausaha dalam suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi negara maju. Menjadi wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali.Hal yang paling dibutuhkan dalam kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang kokoh, penuh inovasi dan tidak takut gagal dalam menghadapi rintangan, sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.