Modul 1 Ipa Siska [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM (MAKHLUK HIDUP)



Nama: SRI UTAMI Nim: 837666805



UPBJJ FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021.2



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP Judul Percobaan : Ciri-ciri Makhluk Hidup A. TUJUAN PERCOBAAN Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat. B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat-alat tulis 2. Tabel pengamatan



3. Alam sekitar C. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan . 2. Keluar kelas atau kelingkungan sekitar kampus. 3. Tentukan lebih kurang 20 makhluk hidup (10 hewan dan 10 tumbuhan (yang anda kenal namanya)). 4. Catat namanya pada tabel pengamatan. 5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan cermat. 6. Membubuhkan tanda (V) sesuai yang anda amati, pada tabel hasil pengamatan. D. HASIL PENGAMATAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



Nama Makhluk Hidup Semut Kupu-kupu Jangkrik Cicak Kucing Anjing Laba-laba Burung Pipit Cacing Tawon / Lebah Pohon Mangga Lidah Buaya Pohon Nangka Anggrek Pohon Cemara Lidah Mertua Gelombang Cinta Pohon Rambutan Kumis Kucing Palem



1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



Ciri – ciri makhluk hidup 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



a.gambar hewan



b. gambar tumbuhan



E. PEMBAHASAN Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang. Hewan dan tumbuhan sama-sama bergerak namun gerakannya berbeda. Tumbuhan bergerak dan bereaksi terhadap rangsang secara pasif tidak bergerak dan terbatas pada bagian tubuh tertentu sementara hewan bergerak secara aktif dapat berpindah tempat dan mempunyai alat gerak. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Jika Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel, sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun beratnya. F. KESIMPULAN Makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama meliputi bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan, bernapas, makan, tumbuh dan berkembang, namun karena tumbuhan dan hewan mempunyai struktur yang berbeda maka terdapat beberapa hal yang membedakannya antara tumbuhan dan hewan seperti proses bergerak dan bernafas. G. JAWABAN PERTANYAAN 1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang? Iya, tumbuhan dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, meskipun gerakannya sangat terbatas pada bagian tubuh tertentu sebagai contoh Putri Malu apabila di sentuh hanya daunnya yang akan menutup menanggapi rangsangan. Kemudian tumbuhan juga bergerak tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya. 2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan? a. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. b. Perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan : No Tumbuhan Hewan 1 Reaksi lambat, terbatas dan pasif, Reaksi cepat, simultan dan aktif, umummya menetap atau bergerak serta dapat berpindah-pindah dan sebagian tubuh. memiliki alat gerak. 2 Tidak memiliki alat pernapasan Umummya memiliki alat pernapasan khusus, oksigen masuk melalui khusus/ organ pernafasan. stomata dan lentisel 3 Dapat menyusun makanan sendiri dan Makan makhluk hidup lain dan makanan diambil dalam bentuk gas makanan diambil dalam bentuk dan cair melalui fotosintesis padat dan cair 4 Berlangsung selama hidupnya ada di Tumbuh dan berkembang dalam daerah tumbuh tertentu, bentuk masa tertentu. tubuhnya menyebar dan bercabang, jumlah bagiannya tak tentu 5 Pembuahan terjadi di dalam alat Pembuahan terjadi di dalam tubuh perkembang biakan betina. Umumnya maupun luar tubuh, umummya jumlah anak banyak tidak dipelihara jumlah anak terbatas dipelihara dan induk dan dilindungi induk. dilindungi.



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan 1. Tujuan a. mengamati gerak seismonasti b. mengamati gerak niktinasi c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan 2. Alat dan Bahan a. Seismonasti dan Niktinasti 1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah 2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah 3) Stop Watch atau jam tangan 1 buah 4) Alat-alat tulis dan penggaris b. Geotropisme 1) Pot berukuran kecil 2 buah 2) Tanah yang subur secukupnya 3) Biji kacang merah secukupnya 4) Air secukupnya 3. Cara Kerja a. Seismonasti 1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat -alat tulis, dan penggaris. 2) Menyiapkan tanaman putri malu yang suda h tumbuh segar didalam pot. 3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan halus menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutup daunnya menggunakan stop watch. 4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja. 5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan seperti kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar dan hitung waktu yang dibutuhkan.



b. Niktinasti 1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B) 2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B ditutup kotak karton (gelap) 3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian membuka tutup kotak karton dengan hati -hati (tidak sampai tersentuh tanamannya) 4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot tersebut. 5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan



c. Geotropisme 1) Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah 2) Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal 3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu 4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja 4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 12-18 Oktober 2021 5. Dasar Teori Gerak Pada Tumbuhan a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan bersel b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya rangsang. c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya rangsang. 1) Tropisme Positif : a rah gerak menuju datangnya rangsangan 2) Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan



6. Pengamatan 1. Seismonasti dan Niktinasti a. Pengamatan Seismonasti Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti No.



Jenis Sentuhan Pada Putri Malu



Reaksi Daun



Ket



1



Halus



Dari pangkal daun ke ujung, hanya anak daun di ujung saja yang mengatup/melipat



Waktu cukup lama



2



Sedang



Seluruh daun menutup



Waktu agak cepat



3



Kasar



Arah gerak daun dengan sentuhan kasar pada ujung daun akan melipat dari ujung hinga pangkal daun dengan cepat.



Waktunya cepat



b.



No.



Pengamatan Niktinasti Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Niktinasti Reaksi Daun Pot Putri Malu Mula-mula ½ jam kemudian



1. 2.



c.



POT



A



B



Di lekatkkan di tempat terang Ditutup dengan kotak karton kedap cahaya



membuka



Tetap membuka



membuka



menutup



Pengamatan Geotropisme Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif



1



Pengamatan Hari Ke 2 3 4 5 6



7



-



-



-



Batang tumbuh tegak



+



Batang membelok ke atas menuju cahaya matahari



+



+



-



+



-



+



-



+



-



+



KET



7. Pembahasan a. Seismonasti Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh den gan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.



b. Niktinasti Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun -daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan tur gor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yan g berada di tempat kedap cahaya, daun -daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal -hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu. c. Geotropisme negatif Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengar uh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut



geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tana h.



8. Kesimpulan a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan. b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun -daun putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat teran g, daunnya tetap membuka. c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan hewan -hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin. d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative. 9. Jawaban pertanyaan 1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan memilihnya! Jawab: Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu -kupu. Daundaun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit. 2)



Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah dilakukan? Jelaskan! Jawab: a. Niktinasti : ger ak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya b. Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan



3)



Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan! Jawab : Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP Judul Percobaan : 1.3 RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP A. Tujuan Percobaan 1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen) 2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida



B. Alat dan Bahan 1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen) a. Botol ukuran kecil 3 buah. b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah. c. Plastisin secukupnya. d. Kapur sirih secukupnya. e. Kapas secukupnya. f.



Jangkrik 1 ekor.



g. Kecambah secukupnya h. Pipet tetes 1 buah. i.



Air yang diberi pewarna merah secukupnya



2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida a. Kapur sirih secukupnya b. Air secukupnya c. Botol selai 3 buah d. Plastisin secukupnya e. Sedotan limun 6 buah f.



Spidol 1



g. Selang plastic kecil 1 meter



C. Prosedur Percobaan 1. Respirasi memerlukan udara (oksigen) a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.



b. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas secukupnya.



c. Masukkan kacang merah yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebut. d. Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut. e. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol. f.



Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.



g. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol).



h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah. i.



Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.



j.



Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.



k. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1) 2. Respirasi menghasilkan karbondioksida a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan b. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh c. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil e. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama



f.



Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar



g. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun



h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh



i.



Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer



j.



Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan



D. Hasil Pengamatan 1. Respirasi memerlukan oksigen



Respirometer A B C



Pertama 0,2 0,5 1,4



Tabel 1.5 Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit Kedua Ketiga Keempat Kelima 0,3 0,5 0,5 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8 1,5 1,7 1,8 1,9



2. Respirasi memerlukan Karbondioksigen Tabel 1.6 Botol Percobaan A B C



Kondisi mula-mula Jernih Jernih Jernih



Kondisi Akhir Percobaan Jernih Sangat Keruh Keruh



E. Pembahasan 1. Respirasi memerlukan oksigen a. Respirometer A Berdasarkan pengamata kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,2 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,3 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm b. Respirometer B Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yangdiisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,5 cm untuk 5 menit pertama dan tetap untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,6 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 0,7 dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 0,8 cm. c. Respirometer C Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) menunjukkan angka perubahan tiap menitnya. (Namun sesuai teorinya seharusnya tidak bergerak, mungkin hal ini bisa terjadi disebabkan oleh adanya lubang-lubang yang tidak tertutup sehingga udara keluar masuk dari berbagai arah dan human eror.) 2. Respirasi memerlukan Karbondioksida Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahawa pada botol kedua ( botol B) airnya berwarna keruh. Setelah kita menghembuskan nafas pada botol kedua (Botol B) dan botol yang yang ke 3 (Botol C). sedangkan pada botol yang pertama (Botol A) air didalam botol tetap jernih.



F. Kesimpulan Dari hasil percobaan diatas dapat kita simpulkan bahwa



setiap makhluk hidup memerlukan



respirasi/pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan oksigen untuk menguraikan senyawa-senyawa pada setiap makhluk hidup. Ketika melakukan respirasi makhluk hidup menghirup oksigen dan



mengeluarkan karbondioksida. Hal ini dapat terlihat pada air yang awalnya jernih menjadi karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.



G. Jawaban Pertanyaan 1. Guna



kapur



mengikat



sirih



dalam



percobaan



respirasi



memerlukan



oksigen



adalah



untuk



Karbondioksida dan pemicu agar respirasi menjadi cepat.



2. Terjadi perubahan posisi dari tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer. Hal ini dapat terlihat pada botol yang di isi oleh makhluk Hidup. Yaitu pada botol A yang diisi dengan kecambah dan pada botol B yang diisi dengan jangkrik. Dengan demikian teteasn pewarna (eosin) pada alat respirometer bergerak karena danya pergerakan udara di dalam respirometer. 3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan, air kapur pada Btol paling keruh, disebabkan karena pada botol B banyak mengandung karbondioksida. Hal ini menunjukan bahwa pernapasan kita menghasilkan karbondioksida.



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS PARASITISME



1. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis par asitisme di lingkungan sekitar. 2. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkungan sekitar 3. Cara Kerja 1) menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan. 2) menuju lingkungan sekitar tempa t tinggal. 3) Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan 4) Menemukan setidaknya 3 -5 hubungan yang terjadi! 5) Menulis hasil identifikasi pada lembar ker ja 6) Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan. 7) Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel. 4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 7 Oktober 2019 5. Dasar Teori Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu mendapat keuntungan se dangkan yang lainnya dirugikan. 6. Hasil Pengamatan



No. 1.



2.



Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan Jenis Jenis Jenis Hubungan Jenis Jenis Makhluk Makhluk Parasi-tisme Kerugian Keuntungan Hidup Hidup Kucing Kucing Merasa Kutu Menghisap dengan gatal darah Kutu kucing Pohon Pohon Kehilangan Benalu Tumbuh mangga Mangga sari subur dengan makanan benalu



3.



4.



Tali putri dan tanaman pagar Sapi dengan nyamuk



Tanaman Pagar



Kehilangan sari makanan



Tali putri



Tumbuh lebat



Sapi



Merasa gatal



Nyamuk



Menghisap darah



7. Pembahasan Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang mana hanya menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasit (benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap oleh parasit yang menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan p ada pohon mangga, atau kutu yang menghisap nutrisi dari d arah kucing yang dihinggapinya. 8. Kesimpulan Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang berhubungan, salah satunya mendapatkan keuntungan, sedangka n yang lain mengalami kerugian. 9. Jawaban pertanyaan 1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme? Jawab : Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari darah anjing, sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dal am darah yang dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh anjing men jadi gatal, sehingga menganggu. 2) Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan Jawab : Pada hubungan parasitisme, parasit tida k akan membunuh tumbuhan / hewan inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati, maka parasit tersebut akan mati, sebab kehilangan sumber makanannya.



Lampiran



Kucing dan kutu



Pohon manga dan benalu



Tali putri dan tanaman pagar



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS KOMENSALISME



1. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.



2. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkungan sekitar 3. Cara Kerja 1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan. 2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal. 3) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan 4) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi! 5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja 6) Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan. 7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel.



4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 8 Oktober 2019 5. Dasar Teori Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya t idak diuntungkan maupun dirugikan



6. Hasil Pengamatan



No. 1.



Tabel 1.8 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup yang tidak Jenis Hubungan Jenis Jenis untung dan tidak simbiosis Makhluk Keuntungan rugi Hidup Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat Pohon jati dan pohon jati Paku menumpang



2.



Angrek dan pohon mangga



Angrek



3.



Tumbuhan sirih dengan pohon kelor



Tumbuhan Sirih



pada pohon jati Dapat menumpang pada pohon mangga Dapat menumpang pada pohon kelor



Pohon mangga



Pohon kelor



7. Pembahasan Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis dimana ketiga hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk hidup (tumbuhan paku, angrek, tumbuhan sirih) mendapatkan keuntungan dengan menempel atau menumpang pada tumbuhan/pohon yang menjadi inangnya, namun mereka tidak menyerap nutrisi pohon inangnya. Sehingga pohon inang (Pohon jati, pohon mangga, pohon kelor) yang mereka tumpangi tidak mengalami kerugian maupun tidak mendapat keuntungan.



8. Kesimpulan Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama yaitu salah satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain tidak mendapat keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.



9. Jawaban pertanyaan Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu da pat menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya! Jawab : Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup yang satu pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau pada akhirnya merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya. Contohnya apabila tanaman sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada pohon kelor, maka akan menghambat pertumbuhan kelor seperti pada kelebatan daunnya.



Lampiran



Tanaman paku dan pohon jati



Anggrek dan pohon mangga



Sirih dan kelor



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS MUTUALISME



1. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.



2. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkungan sekitar 3. Cara Kerja 1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan. 2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal. 3) Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan 4) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi! 5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja 6) Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut? Jelaskan! 7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada t abel.



4. Tempat dan Tanggal Pengamatan a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah b. Tanggal : 9 Oktober 2019 5. Dasar Teori Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies keduanya saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.



6. Hasil Pengamatan



No.



Tabel 1.9 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme Pihak I yang Pihak II yang diuntungkan Jenis diuntungkan Hubungan Jenis Jenis Jenis simbiosis Jenis Keun Makhluk KeunMakhluk mutualisme tungan Hidup tungan Hidup



1.



Kupu-kupu dengan bunga



Kupu-kupu



2.



Manusia dengan tumbuhan Bunga di pohon mangga dengan lebah Manusia dengan bakteri usus halus



Manusia



3.



4.



Bunga pada pohon mangga Manusia



Menghisap nektar bunga Menghirup oksigen



Bunga



Membantu proses penyer-bukan



Tumbuhan



Membantu penyerbukan Membantu proses pencernaan



Lebah



Mengikat karbodioksida Menghisap nektar bunga



Bakteri usus halus



Mempe-roleh makanan



7. Pembahasan Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu -kupu dengan bunga serta lebah dan bunga pada pohon man gga memiliki keterkaitan yang sama. Dimana kupu -kupu dan lebah mendapatkan keuntungan dengan menghisap nektar bunga, sedangkan bunga mendaopat keuntungan untuk melakukan penyerbukan.



Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan hubungan yang saling menguntungkan karena tumbuhan dapat melakukan proses fotosistesis dengan mengikat karbodioksida hasil dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas. Demikian pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam proses pencernaan manusia, bakteri ini berfungsi untuk mencerna makanan dan menguraikan vitamin menjadi B12 yang dibutuhkan manusia, sedangkan bakteri tersebut mendapatkan tempat hidup dan makanan secara terus menerus.



8. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam simbiosis mutualisme, hubungan antara kedua makhluk hidup tersebut mengalami keuntungan satu sama lain.



9. Jawaban pertanyaan Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjad i simbiosis, coba sebutkan beberapa contohsimbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita. Jawab : Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:



-



-



Bakteri eschericia coli yang hidup diusus besar manusia berfungsi membantu pembusukan siswa pencernaan dan menguraikan vitamin menjadi B12 dan vitamin K yang penting dalam pembekuan darah. Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus pol ym yxa menghasilkan zat antibiotik.



KEGIATAN PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP



1.



Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan



A.



Tujuan Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.



B.



Dasar Teori Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang



mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada



ujung akar dan ujung batang



mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung. C.



Alat dan Bahan



1.



Biji Kacang merah 6 buah



2.



Botol selai 2 buah



3.



Kertas saring secukupnya



4.



Kertas label secukupnya



5.



Gunting 1 buah



D.



Cara Kerja



1.



Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.



2.



Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.



Bila perlu potonglah kelebihannya. 3.



Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga



menempel pada dinding botol bagian dalam. 4.



Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya



sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).



5.



Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung



selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji. 6.



Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan



tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.



E.



Data Hasil Pengamatan -



Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah



Hari Pertumbuhan Kecambah Ke



Kacang Merah



Panjang Akar



Batang



Keterangan



1



Kondisi awal



1 mm



2-3mm



Bakal akar terlihat



2



Tumbuh akar



1-1,5 mm



8-10 mm



3



Terlihat batang



2-3 mm



20 mm



Biji kacang terangkat



4



Terlihat batang



5-10 mm



40 mm



Terangkat ke atas



Jelas terlihat



F. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.



G. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.



LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 1. MAKHLUK HIDUP



A. Judul Percobaan: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN LALAT BUAH B. Tujuan Percobaan 1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila sp) dari telur sampai imago ( dewasa) 2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah C. Alat dan Bahan 1. Plastik transparan secukupnya 2. Gelas plastik 3 buah 3. Pisang ambon ranum 3 buah 4. Tape I buah 5. Sendok makan 1 buah 6. Kertas saring 7. Lalat buah D. Landasan Teori Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek (Kimball, 2001). Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosissempurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –pupa –imago. Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan buah (Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah (Drosophila Sp) 1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. 2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian dekat dengan tubuhnya. 3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. 4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. 5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam 6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. 7.



siklus hidup lalat buah



Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur pada hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva, Larva berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas). Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala, susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3 mm terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophilamelanogaste diantaranya sebagai (Bohari, 2011) a. Suhu Lingkungan Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. b. b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabilakekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkanlarva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kaligagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina. c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kuranglebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkanmenurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.d.



d. Intensitas Cahaya Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.



E. Prosedur Percobaan Membuat medium 1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih 2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong. 3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan 4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap wadah yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya. Menangkap lalat buah 1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan yang telah diwadahi. 2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan. Kemudian ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan cepat 3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong . 4. Setelah itu ikat dengan rapat Mengkultur lalat buah 5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor lalat 6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang 7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik 8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman 9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa



Tabel Hasil Pengamatan



Waktu pengamatan Hari ke-1



Hari ke-2



Kejadian/perubahan



Keterangan



Pukul 08.00



Belum ada tanda-tanda



-



Pukul 18.00



Terjadi perkawinan antara lalat buah betina dan jantan



Perkawinan berlangsung selama 3-5 menit



Pukul 08.00



Terdapat beberapa lalat buah betina yang hamil Belum ada tanda-tanda bertelur



Sekitar 2 ekor lalat buah yang hamil -



Pukul 18.00



Hari ke-3 dan 4



Hari ke-5



Pukul 08.00



Ada satu lalat buah betina yang bertelur dan sudah menetas menjadi larva



Terdapat media 2



Pukul 18.00



Larva



Warna larva berubah menjadi kuning kecoklatan



Pukul 08.00



/mengalami perubahan fase Larvake-2 berubah



Hari ke-6



Pukul 08.00



Hari ke-8



Pukul 08.00



berubah



10 larva



Larva bergerak lamban



pada



semakin



/mengalami perubahan fase ke-3 Larva berubah menjadi pupa Pupa berubah menjadi imago



F. Pertanyaan 1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3 2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Hari ke-6 menjadi pupa dan hari ke8 menjadi lalat dewasa



G. Pembahasan Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari. Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak sama Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami perkembangan secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.



H. Kesimpulan Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya. J. KESULITAN YANG DIALAMI Kesulitan yang dialami dapal penelitian kali ini adalah saat penangkapan lalat buah, perlu kesabaran dan kehati-hatian. Saran untuk praktikum ini lebih dipersiapkan waktu cukup banyak agar dapat lebih optimal.



K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM



FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3) 1. Menyiapkan bahan-bahan 2. Menyiapkan tape untuk menangkap lalat 3. Menyiapkan medium untuk lalat berkembangbiak



Medium disimpan beberapa hari dan kemdian muncul telur yang akan berubah menjadi larva.



Setelah jadi larva bergerak semakin lamban dan sehari kemudian pupa mulaiberubah menjadi imago atau lalat buah



LEMBAR KERJA MAHASISWA Judul Percobaan : Perkembangbiakan Tumbuhan



A. Tujuan Mengamati struktur bunga



B. Alat dan Bahan 1. Loup (kaca pembesar) 1 buah. 2. Pinset 1 buah. 3. Pisau/silet 1 buah. 4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah anda).



C. Prosedur Percobaan 1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya. 2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar. 3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati. 4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya. 5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari? 6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.



7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik. 8.



D. Hasil Pengamatan



E. Pembahasan 1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip. 2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna membantu proses penyerbukan. 3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari. 4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina. 5. Bunga disayat secara vertikal 6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.



F. Kesimpulan Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.



G. Jawaban Pertanyaan 1. Ada 5 buah benang sari. 2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya benang sari ke kepala putik.



3.2 Pengembangan Aseksual vegetatif alami A. Tujuan Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami. B.Dasar Teori Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif. C. Alat dan Bahan 1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan 2. Tumbuhan yang ada disekitar 3. Cangkul kecil atau sekop D. Cara Kerja 1.



Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.



2.



Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.



3.



Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami



4.



Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.



5. Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami pada lembar kerja. E.



Data Hasil Pengamatan



Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan Nama tumbuhan dan jenis perkembangbiakan aseksual



Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan aseksual



Paku (spora)



Bambu (tunas)



Cocor bebek (tunas daun/ tunas adventif)



Bawang merah (umbi lapis)



Tebu (umbi batang)



Wortel (umbi akar)



Jahe (akar tinggal/ rhizoma)



geragih/ stolon



F.



Pembahasan



1. Spora Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan pakupakuan 2. Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas. 3. Umbi lapis Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis. 4. Umbi akar Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya. 5. Akar tinggal



Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur. 6. Geragih Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi. 7. Tunas Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu. 8. Tunas adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok. G.



Kesimpulan



Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.



3.3 PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN A. Tujuan Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi dan cangkok. B.



Dasar Teori



Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia. 1.



Metode Mencangkok / Cangkok



Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. 2.



Merunduk / Menunduk



Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain. 3.



Menyetek / Nyetek



Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong. 4.



Menyambung / Mengenten



Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buahbuahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik. C.



Alat dan Bahan



1.



Gunting stek



2.



Pisau tajam



3.



Tanah gembur dan humus



4.



Plastik/sabut kelapa



5.



Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok



6.



Vaselin



D.



Cara Kerja



Okulasi (menempel) 1.



Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel



2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah 3.



Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah



4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah 5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan celahcelah yang ada dengan menggunakan vaselin



6.



Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman bawah



Menyambung 1.



Carilah tanaman bawah (rootstock) kira-kira sebesar jari kelingking



2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut 3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut 4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan sloptip transparan atau tali rapia 5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak Menyangkok 1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai 2.



Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit



3.



Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal cabang



4.



Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih



5.



Biarkan mongering selama 6-2 jam



6.



Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos secukupnya



7.



Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya



E. Tabel Hasil Pengamatan Menempel (Okulasi) NO



KONDISI TEMPELAN HARI KE-



1



Belum ada perkembangan



2



Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



Menyambung NO



KONDISI TEMPELAN HARI KE-



1



Belum ada perkembangan



2



Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



Menyangkok NO



KONDISI TEMPELAN HARI KE-



1



Belum ada perkembangan



2



Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



F. Pembahasan Mencangkok Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar. Menyambung Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut: a. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.



b. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupirlabih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkanentres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 34 cm. c.



Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.



d.



Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.



e.



Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.



f. Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka. Okulasi (menempel) Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu : -



Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.



-



Pertumbuhan tanaman yang seragam.



-



Penyiapan benih relatif singkat.



Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidiumhevea bila terjadi. Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu : suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres) -



perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.



Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar. Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu : -



Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)



-



Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.



-



Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.



-



Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.



Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikanbatang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit. Teknik Mengokulasi : -



Membuat Jendela Okulasi



Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm.



Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya. Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka. -



Mengambil Mata Okulasi



Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas. Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat. Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi. -



Menempel Mata Okulasi Dan Membalut



Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi. Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser. Pemeriksaan Hasil Okulasi Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama. G. Kesimpulan Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiakdiantaranya mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja. H. Pertanyaan 1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin? Jelaskan! Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran 2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong? Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.



3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung mengalami pertumbuhan? Jawab: 2-3 minggu 4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat? Jawab: 30 – 35 hari 5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut? Jawab: Agar cambium tetap kering 6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan? Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah siap disemaikan