Modul 11 Akuntansi Manajemen II - 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 11 Akuntansi Manajemen II (Sistem Akuntansi Biaya Proses) PENGANTAR AKUNTANSI



Sofyan Hadinata, S.E., M.Sc., Ak., CA. [email protected]



Capaian Pembelajaran Khusus Mahasiswa diharapkan mampu:



• • • • • • • • • • •



Memahami sistem akuntansi biaya proses Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara sistem akuntansi biaya pesanan dan proses Menjelaskan arus biaya dalam sistem biaya proses Membuat jurnal untuk membebankan biaya produksi dalam sistem biaya proses Menghitung unit setara produksi Menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan laporan biaya produksi Menyusun laporan biaya produksi Menjelaskan sistem pengolahan tepat waktu (just in time system processing) Menjelaskan pembebanan biaya berdasar aktivitas (activity based costing atau ABC) Menghitung biaya produksi total dan per unit Menghitung harga pokok persediaan barang dalam proses.



Kegiatan Belajar 1: Akuntansi Manajemen II (Sistem Akuntansi Biaya Proses dan Akuntansi Manajemen Modern)



Sistem Akuntansi Biaya Proses











Sistem akuntansi biaya proses digunakan oleh perusahaan yang mengolah bahan bakunya secara kontinu yang diproses mengalir dari departemen yang satu ke departemen berikutnya. Berikut contoh perusahaan yang menerapkan sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan



Sistem Akuntansi Biaya Proses Persamaan dan Perbedaan antara Sistem Biaya Proses dengan Sistem Biaya Pesanan



• •



Dalam sistem biaya pesanan, biaya produksi dibebankan pada setiap pesanan (job), sedangkan dalam sistem biaya proses, biaya produksi dilacak melalui rangkaian urutan proses produksi atau departemen, tidak per individu pesanan. Arus biaya produksi untuk sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses dapat digambarkan sebagai berikut:



Sistem Akuntansi Biaya Proses Persamaan dan Perbedaan antara Sistem Biaya Proses dengan Sistem Biaya Pesanan



Arus Biaya Proses







Biaya produksi yang dibebankan terdiri dari tiga elemen: a. Bahan langsung b. Tenaga kerja langsung, dan c. Overhead pabrik







Contoh sederhana akun barang dalam proses dapat dilihat sebagai berikut:







Bila proses produksi harus dilakukan melalui dua departemen produksi atau lebih, maka perlu diadakan akun barang dalam proses untuk setiap departemen. Sebagai contoh, dalam perusahaan tekstil: a. Barang dalam proses – departemen pemintalan b. Barang dalam proses – departemen penenunan c. Barang dalam proses – departemen penyelesaian



Arus Biaya Proses







Arus biaya dalam sistem harga pokok proses



Arus Biaya Proses



Departemen Pembantu dan Sistem Biaya Proses • •



• • • •



Dalam suatu pabrik yang mempunyai beberapa tahap proses produksi, sering terdapat satu ata lebih departemen pembantu. Departemen pembantu adalah departemen yang tidak mengolah material secara langsung, tapi memberikan manfaat bagi departemen produksi. Contoh: bagian (departemen) listrik dan tenaga atau departemen pemeliharaan mesin pada perusahaan tekstil. Biaya yang terjadi dalam Departemen Pembantu juga merupakan bagian dari biaya produksi. Jasa atau manfaat yang diberikan menimbulkan transaksi internal antara kedua departemen. Transaksi internal ini dicatat secara berkala dan dibebankan sebagai biaya overhead pabrik bagi departemen produksi yang menikmati manfaatnya.



Laporan Biaya Produksi



• Bila seluruh bahan baku atau barang setengah jadi yang diterima dari departemen sebelumnya selesai dikerjakan semua, maka penentuan harga pokok produksi per unitnya dapat dilakukan dengan mudah. • Harga pokok produksi dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang terjadi dalam departemen tersebut dengan jumlah unit yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang barang jadi. • Sebagai contoh:



Laporan Biaya Produksi



Laporan Biaya Produksi



Persediaan Barang Dalam Proses • Barang yang sudah diproses tetapi belum jadi pada akhir periode harus dibuatkan akun persediaan barang dalam proses. • Agar biaya produksi dapat dialokasikan pada produk yang telah selesai (yang ditransfer ke departemen berikutnya) dan ke persediaan barang dalam proses, maka perlu untuk menentukan: a. Jumlah ekuivalen (setara) produksi selama periode tertentu; b. Biaya produksi per unit ekuivalen untuk periode yang sama. • Unit ekuivalen produksi adalah jumlah unit yang seharusnya dihasilkan jika tidak terdapat persediaan barang dalam proses awal atau akhir periode.



Operation Costing • Perusahaan sering menggunakan kombinasi dari sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan, yang dikenal dengan operations costing. Sebagai contoh, pada industri mobil, pada awalnya mobil diproses melalui proses perakitan yang sama, tetapi menggunakan bahan baku yang berbeda, ada yang menggunakan baha jok kulit asli, semi kulit, dan sebagainya. • Dalam kasus ini sistem biaya pesanan dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci sehubungan dengan biaya produksi. • Namun implementasi sistem biaya pesanan relatif lebih mahal dibandingkan dengan sistem biaya proses.



Kegiatan Belajar 2: Akuntansi Manajemen Modern (Just-In-Time Processing dan Activity Based Costing)



Just-In-Time Processing • Proses produksi secara kontinu didasarkan pada asumsi pemikiran “andaikata”. • Beberapa suku cadang mesin dibeli dan disimpan andaikata nanti diperlukan dalam proses produksi. Persediaan bahan baku diadakan dengan anggapan andaikata ada beberapa jenis bahan yang jelek kualitasnya atau andaikata pemasok utamanya tidak dapat memasok secara kontinu, dan sebagainya. • Pemikiran tersebut menimbulkan “push approach” bahan baku dan suku cadang didorong melalui setiap proses. • Pendekatan tradisional sering menimbulkan penumpukan persediaan. • Untuk mengatasi hal tersebut dikenal just-in-time (JIT) processing. • JIT bertujuan untuk mengurangi sampai nol seluruh persediaan.



Unsur-unsur dan Manfaat Just-In-Time Processing



Dalam penerapan JIT ada tiga elemen yang harus dipertimbangkan: • Perusahaan harus memiliki pemasok yang andal • Karyawan memilii aneka keahlian • Sistem pengendalian kualitas total yang harus diberlakukan pada seluruh kegiatan produksi. Manfaat utama dari JIT dapat diikhtisarkan sebagai berikut: a. Jumlah persediaan produksi akan dapat diturunkan secara signifikan atau dapat dihilangkan sama sekali. b. Kualitas produk akan meningkat. c. Biaya perbaikan dan biaya gudang akan turum atau hilang. d. Penghematan biaya produksi dapat dilakukan melalui perbaikan aliran barang selama proses produksi.



Activity Based Costing (ABC) • • • •



ABC menekankan pada aktivitas yang dijalankan dalam proses produksi. Sistem ini mirip dengan akuntansi biaya konvensional dalam akuntansi bahan dan biaya bahan kerja, tetapi berbeda dalam memperlakukan biaya overhead pabrik. Dalam sisten ABC biaya produksi sama dengan jumlah seluruh biaya yang timbul akibat aktivitas yang dilakukan untuk membuat produk tersebut. Pemilihan dasar alokasi mempertimbangkan aktivitas yang menimbulkan biaya yang disebut cost driver. Berikut beberapa jenis aktivitas dan pemicu biayanya.



Activity Based Costing (ABC) •



• • • •



Dua anggapan penting yang harus dipenuhi agar dapat diperoleh informasi biaya produksi yang akurat dalam sistem ABC. a. Seluruh biaya overhead yang terkait dengan aktivitas harus dipengaruhi oleh pemicu biaya yang digunakan untuk membebankan biaya tersebut ke produk. b. Seluruh biaya overhead yang terkait dengan aktivitas harus merespon secara proporsional dengan perubahan level aktivitas dari pemicu biaya. Sistem ABC dapat diterapkan pada sistem biaya pesanan ataupun sistem biaya proses. Manfaat utama dari sistem ABC adalah dapat memberikan informasi biaya produksi yang lebih akurat dan lebih bermanfaat. Sistem ini membuat para manajer menyadari bahwa aktivitas bukan produk yang dapat menentukan laba perusahaan, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Misalkan PT Aroma membuat dua macam produk yaitu produk beta dan produk gamma. Volume produksi setiap tahun untuk produk beta 25.000 unit dan produk gamma hanya 5.000 unit. Setiap produk memerlukan penyelesaian satu jam tenaga kerja langsung. Oleh sebab itu jumlah jam tenaga kerja langsung setahun 30.000 jam (25.000 + 5.000). Diperkirakan taksiran biaya overhead pabrik Rp900 juta, sehingga tarif biaya overhead pabrik Rp30.000 per jam tenaga kerja langsung (Rp900.000.000 : 30.000 jam)



Activity Based Costing (ABC) • •



Bahan baku langsung per unit untuk produk beta Rp40.000 dan untuk produk gamma Rp30.000 sedangkan untuk biaya tenaga kerja langsung untuk masingmasing produk Rp12.000 per unit. Biaya produksi per unit pada sistem tradisional







Penentuan Tarif Overhead dengan Sistem ABC



Activity Based Costing (ABC) •



Pembebanan Biaya Overhead ke Produk dengan Sistem ABC Karena volumenya rendah, produk gamma memerlukan lebih banyak persiapan dan inspeksi dibandingkan produk beta. Perkiraan jumlah pemicu biaya untuk setiap produk adalah sebagai berikut:



Dengan menggunakan data di atas, kita dapat membebankan estimasi overhead tahunan ke setiap produk sebagai berikut:



Activity Based Costing (ABC) •



Perbandingan Biaya per Unit







Langkah-langkah penerapan sistem ABC sebagai berikut: a. Melakukan identifikasi aktivitas utama (cost pools) yang terkait dengan pembuatan produk tertentu. b. Mengumpulkan biaya overhead untuk setiap aktivitas c. Mengidentifikasi pemicu biaya yang secara akurat mengukur kontribusi setiap aktivitas terhadap produk jadi d. Membebankan biaya overhead pabrik untuk setiap aktivitas ke produk dengan menggunakan pemicu biaya.



Activity Based Costing (ABC) • • •



Manfaat dan Keterbatasan Sistem ABC Manfaat utama sistem ABC yaitu memberikan informasi biaya poduksi yang lebih akurat. Selain itu, pengendalian terhadap biaya overhead pabrik dapat ditingkatkan dan keputusan manajemen yang lebih baik. Keterbatasan utama sistem ABC yaitu biaya untuk memperoleh data biaya yang diperlukan dalam sistem ABC relatif lebih mahal dan sistem ABC tidak menghilangkan kebijakan dan pembebanan overhead.