Modul 3.1 Demonstrasi Kontekstual [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1 Hasil wawancara Bersama Kepala Sekolah A. Pelaksana Tugas SMA Negeri 12 Pangkep, Syamsul Bahri, S.Pd a. Selama bapak syamsul memimpin di sekolah cara beliau dalam mengidentifikasi kasus terlebih dahulu mencari tahu nilai-nilai atau kebajikan apa yang terdapat dalam kasus tersebut, agar beliau dapat menentukan apakah kasus ini merupakan dilema etika atau bujukan moral b. Apabila terjadi kasus-kasus yang mengandung dua kepentingan yang sama-sama benar cara yang diambil oleh beliau adalah akan mempertimbangkan efek yang akan didapat setelah pengambilan keputusan, c. Langkah-langkah yang biasanya diambil oleh bapak Syamsul dalam memutuskan suatu masalah adalah menganalisis terlebih dahulu kasus yang dihadapi, mencari tau pokok permasalahan kasus tersebut. d. Adapun hal yang efektif dalam pengambilan keputusan adalah beliau akan terlebih dahulu mendiskusikan dengan pihak-pihak yang bersangkutan kemudian mengambil keputusan sendiri setelah mempertimbangkan pendapat dari yang lainnya, karena keputusan akhir adalah tanggung jawab beliau sebagai pemimpin. e. Hal yang menjadi tantangan dalam mengambil keputusan dalam dilema etika adalah Ketika kasus tersebut melibatkan orang tua murid, murid dan diri sendiri. f. Dalam pengambilan keputusan, beliau menjadwalkan pengambilan keputusan tersebut, dengan prosedur: menganalisis masalah yang dihadapi, menentukan jadwal musyawarah dengan pihak yang bersangkutan, mempertimbangkan pendapat yang ada, kemudian memutuskan keputusan apa yang akan diambil. g. Adapun orang-orang yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan beliau adalah pihak-pihak yang bersangkutan dalam kasus tersebut, factor yang membantu ketika memusyawarah berjalan lancar dan menghasilkan titik terang. h. Hal yang menjadi pembelajaran bagi beliau dalam pengambilan keputusan adalah memutuskan sesuatu tidak mementingkan keegoisan diri sendiri tapi banyak pertimbangan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.



B. Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Pangkep, Muh Basir, S.Pd, M.Pd a. Selama pak Basir menjabat sebagai kepala sekolah, cara beliau dalam mengidentifikasi kasus di sekolah, terlebih dahulu mencari tahu melalui sumber kabar yang tersebar. b. Apabila terjadi kasus yang mengandung dua kepentingan yang sama-sama benar, cara yang diambil beliau adalah akan mengambil keputusan yang tidak merugikan sekolah dan diri pribadi. c. Langkah-langkah yang diambil oleh bapak Basir adalah apakah menguntungkan bagi sekolah atau merugikan sekolah. d. Adapun hal-hal yang beliau anggap efektif dalam pengambilan keputusan adalah dengan memutuskan sendiri keputusan apa yang baik untuk sekolah. Karena menurut beliau keputusan yang diambil adalah salah satu tugasnya sebagai seorang pemimpin. e. Hal yang menjadi tantangan dalam mengambil keputusan dalam dilema etika adalah jika kasus tersebut berkaitan dengan sekolah dan diri pribadi f. Dalam pengambilan keputusan beliau tidak menjadwalkannya tapi mencari tau inti masalah tersebut kemudian memutuskan untuk mengambil keputusan. g. Adapun orang-orang yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan beliau adalah dukungan dari rekan sejawat h. Hal yang menjadi pembelajaran bagi beliau dalam pengambilan keputusan adalah mengambil keputusan berarti siap menerima konsekuensi yang akan dihadapkan. Analisis Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak Syamsul dan bapak Basir, sangat berbeda, perbedaan ini saya temukan dari arah pembicaraan dalam merespon suatu kasus. Pak Syamsul cenderung paradigma jangka pendek lawan jangka panjang, di mana pak Syamsul selalu mempertimbangkan efek apa yang akan terjadi ketika keputusan telah ditetapkan, sedangkan pak Basir lebih ke paradigma individu lawan masyarakat karena dalam mengambil keputusan beliau melihat keadaan apakah merugikan atau tidak, lebih terfokus pada kondisi internal. Adapun prinsip yang mereka terapkan juga berbeda, di mana pak Syamsul lebih dominan berpikir berbasis hasil akhir karena mempertimbangkan konsekuensi dan pak Basir lebih keberpikir berbasis aturan karena beliau tidak ingin mengambil resiko apapun.



Terkait Langkah-langkah pengambilan keputusan yang mereka lakukan, mereka telah menerapkan langkah-langkah yang hampir sama dengan isi modul, hanya saja tidak terstruktur sesuai dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan karena mereka tidak memiliki konsep pengetahuan yang ada di modul. Sehingga merekapun tidak menyadari bahwa Langkah yang mereka lakukan terdapat dalam teori di modul 3.1 ini.