Modul Ac Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAWATAN BERKALA SISTEM AIR CONDITIONER Disusun Oleh : Sony Bachtiar, S.Pd



KD : 3.8 Menerapkan Cara Perawatan



PEMELIHARAAN KELISTRIKAN



Sistem AC.



KENDARAAN RINGAN



4.8 Merawat Berkala Sistem AC



KELAS XI TKRO SEMESTER GASAL



i



VERIFIKASI MODUL



Pada hari ini Senin tanggal dua bulan mei tahun 2021Modul Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Sekolah SMKS Bina Islam Mandiri Kersana telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/Ketua Program KeahlianTeknik Kendaraan Ringan Otomotif.



Brebes, 02 Mei 2021 Ketua Jurusan/ Ketua Program Keahlian



Penulis



Mugiono, S.Pd



Sony Bachtiar, S.Pd



ii



PRAKATA



Alhamdulillah, Segala Rasa Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam sehingga kami dapat menyusun modul dalam rangka memenuhi tugas dalam pelaksanaan PPG Daljab 2021 Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang dengan tepat waktu. Selanjutnya Kami sampaikan terimakasih kepada : 1. Dirjen Pendidikan GTK yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk ikut dalam PPG Daljab 2021. 2. Bapak /Ibu Dosen dan Guru Pamong Universitas Negeri Semarang yang telah membimbing kami dalam pelaksanaan PPG Daljab 2021. 3. Kepala Sekolah SMK Bina Bina Islam Mandiri Kersana, Ibu Eni Rohaeni, S.E yang banyak memberikan motivasi serta nasihat, serta fasilitas dalam melaksanakan PPG Daljab 2021 Jurusan pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang, 4. Serta teman – teman di Jurusan TKRO yang tiada leleah memberi semangat dan motivasi dalam banyak hal, semoga semuanya ternilai ibadah. Penulis sadar bahwa penyusunan modul ini belum sempurna, maka dari itu kami menginginkan adanya masukan dan saran yang baik berupa gagasan yang nantinya dapat untuk pengembangan dan perbaikan modul ini menjadi lebih baik. Penulis juga sampaikan permintaan maaf atas banyak hal yang masih belum sempurna dalam bahasa penulisan maupun kosa kata pilihan dalam penyusunan modul ini, demikian penulis sampaikan terimakasih dan selamat membaca. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Brebes, Mei 2021 Sony Bachtiar, S.Pd



iii



DAFTAR ISI



VERIFIKASI MODUL .............................................................................................................. ii PRAKATA ................................................................................................................................iii DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv PETA KEDUDUKAN MODUL ................................................................................................ v SISTEM SENSOR DAN AKTUATOR MESIN EFI............... Error! Bookmark not defined. I. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 6 A.DESKRIPSI ..................................................................................................................... 6 B. PRASYARAT ................................................................................................................. 6 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI PESERTA DIDIK ............................... 6 D.TUJUAN AKHIR ............................................................................................................ 7 E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .................................................... 7 II. PEMBELAJARAN ................................................................................................................ 9 A.KEGIATAN BELAJAR SATU..................................... Error! Bookmark not defined. 1.



TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................. 9



2.



URAIAN MATERI .................................................................................................. 9



3.



RANGKUMAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.



4.



TUGAS................................................................... Error! Bookmark not defined.



5.



ULANGAN / TES .................................................. Error! Bookmark not defined.



B. KEGIATAN BELAJAR 2 ............................................. Error! Bookmark not defined. 1.



TUJUAN PEMBELAJARAN ................................ Error! Bookmark not defined.



2.



URAIAN MATERI ................................................ Error! Bookmark not defined.



3. RANGKUMAN ............................................................. Error! Bookmark not defined. 4. TUGAS .......................................................................... Error! Bookmark not defined. 5.



ULANGAN / TES .................................................. Error! Bookmark not defined.



III DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 18



iv



PETA KEDUDUKAN MODUL PERAWATAN BERKALA SISTEM AIR CONDITIONER



Komponen Sistem Ac



Sistem



Cara Kerja dan Rangkaian Sistem Ac (elektronik)



AC Perawatan Sistem Ac



Berkala



v



I. PENDAHULUAN



A. DESKRIPSI Modul ini disusun sebagai salah satu tugas dalam melaksanakan PPG Daljab 2021 Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Semarang. Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai Menerapkan cara perawatan system ac Penulisan modul bertujuan : 1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta/calon instruktur dan master instruktur. 3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta ajar; dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, 4. Memungkinkan calon instruktur belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya. 5. Memungkinkan siswa atau peserta ajar dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya. B. PRASYARAT Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul, yaitu: 1. Self instructional, 2. Self Contained, 3. Alone (berdiri sendiri), 4. Adaptif 5. User friendly. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL BAGI PESERTA DIDIK Sebelum anda mempelajari modul ini, sebaiknya anda membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan berikut ini. 1. Dalam modul ini disediakan peta konsep yang mengambarkan hubungan kasualitas materi dalam kegiatan belajar yang satu dengan yang lainnya. Dengan peta konsep tersebut akan memudahkan Siswa dalam memahami kompetensi apa saja yang harus dikuasai agar tercapai standar kompetensi yang diinginkan. 6



2. Pembagian kegiatan belajar tersebut telah disesuaikan dengan alur implementasinya sehingga pemahaman satu materi akan sangat penting sebagai modal Siswa dalam memahami kegiatan belajar berikutnya. 3. Di setiap akhir bagian kegiatan belajar terdapat tes sumatif yang disediakan guna menguji tingkat pemahaman Siswa setelah memperoleh pengajaran. Jawablah setiap pertanyaan dalam tes tersebut, dan nilai yang anda peroleh agar dijadikan sebagai umpan balik untuk menilai lagi apakah materi dalam kegiatan belajar sudah Siswa kuasai dengan baik atau belum. 4. Guna memudahkan Siswa dalam memahami materi dalam modul ini, Pengajar nantinya akan banyak melakukan simulasi atau latihan selama proses pembelajaran berlangsung. D. TUJUAN AKHIR 1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa maupun guru/instruktur. 3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi. 4. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat. 5. Memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya. 6. Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya. E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran



: Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan



Kelas



: XI ( Sebelas )



Kompetensi Inti



Kompetensi Dasar



KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan 3.8 Menerapkan cara mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, perawatan sistem AC konseptual,



operasional



metakognitif sesuai



dasar,



dan



dengan bidang dan



lingkup Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,



berkenaan



dengan



ilmu



pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan 7



potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI-4 Melaksanakan



tugas



spesifik



dengan



menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja



yang



lazim



dilakukan



serta



memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan



keterampilan



menalar,



mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,



produktif,



kritis,



mandiri,



kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,



meniru,



membiasakan,



gerak



mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.



8



4.8 Merawat berkala system AC



II. PEMBELAJARAN



A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.



Melalui kegiatan mengamati dan penggalian informasi pada saat diskusi peserta didik dapat menjelaskan perawatan sistem AC dengan teliti, santun, bisa bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.



2.



Melalui kegiatan mengamati dan penggalian informasi pada saat diskusi peserta didik dapat menguraikan manfaat perawatan sistem Ac dengan teliti, santun, bisa bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain



3.



Melalui kegiatan mengamati dan penggalian informasi pada saat diskusi peserta didik dapat menentukan cara perawatan sistem Ac dengan teliti, santun, bisa bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain B. URAIAN MATERI Dalam rangkaiannya, AC terdiri dari komponen-komponen yang saling



berhubungan baik fungsi atau sistem kerjanya. Dan agar AC dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, maka seluruh komponen yang ada dalam rangakaian AC harus dalam keadaan standar (baik). Pada sistem AC khususnya yang berkaitan dengan tekanan refrigeran yang mengalir di dalamnya, dapat dibedakan menjadi 2 komponen utama yaitu komponen tekanan tinggi dan rendah. Dimana dari gambar di atas, komponen tekanan tinggi diilustrasikan dengan warna merah sedangkan komponen tekanan rendah diilustrasikan dengan warna biru.. 1.



Komponen tekanan Tinggi Komponen tekanan tinggi terdiri dari kompresor, kondensor, receiver, saluran tekanan tinggi, dan katup ekspansi. a.



Kompresor berfungsi menghisap refrigeran dari bagian tekanan rendah dan mendorong /menekanan ke bagian tekanan tinggi, atau dapat dikatakan sebagai pompa karena memiliki fungsi untuk mensirkulasi refrigeran dan menciptakan perbedaan tekanan referigerant pada sisi rendah dan tinggi. Kompresor diputar oleh puli poros engkol yang dihubungkan dengan belt.



9



Gambar Kompresor b.



Kondensor berfungsi melakukan proses kondensasi yaitu merubah refrigeran dari wujud uap menjadi wujud cair, melalui proses pendinginan atau pelepasan panas.



Gambar Kondensor c.



Receiver Memiliki beberapa fungsi diantaranya, berfungsi sebagai filter yang menyaring kotoran pada refrigeran hasil kondensasi, memisahkan refrigeran yang berbentuk uap dan cair, dan menyerap uap air yang terkandung pada refigeran (fungsi dryer) karena pada receiver terdapat zeolite yang dapat menyerap uap air.



Gambar Receiver Drier 10



d.



Saluran tekanan tinggi untuk mengalirkan refrigeran pada tekanan tinggi yaitu 15 kg/cm



Gambar Saluran Tekanan tinggi e.



Katup ekpansi Merupakan katup pembatas tekanan tinggi dengan



tekanan rendah. Pada katup



ekspansi, refrigeran dalam bentuk cair mengembang dengan cepat melalui lubang kecil pada katup ekspansi menjadi bentuk uap. Adanya perubahan tekanan tersebut menyebabkan refrigeran mengalami penurunan suhu yang drastis.



Gambar Expanse Valve



2.



Komponen tekanan rendah Komponen tekanan rendah sistem AC terdiri dari evaporator dan saluran tekanan rendah.



Gambar 6. Komponen Tekanan Rendah Sistem AC 11



Fungsi dari masing-masing komponen tekanan rendah sistem AC tersebut sebagai berikut: a.



Evaporator merupakan komponen tempat terjadinya penyerapan panas udara yang disirkulasikan ke dalam kabin. Di evaporator ini refrigerant berubah wujud dari cair menjadi uap. Perubahan wujud ini karena adanya penyerapan panas dari udara yang melewati evaporator oleh refrigeran yang suhunya lebih dingin.



Gambar. Evaporator



b.



Saluran tekanan rendah berfungsi untuk mengalirkan refrigeran pada tekanan rendah yaitu 2,1 kg/cm



3.



Komponen Pendukung a.



Minyak Pelumas ( Oli Kompresor ) Oli Kompresor pada sistem AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor yang bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan pergerakan bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigerant(freon) dan ikut bersikulasi melewati kondenser dan evaporator. Minyak pelumas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1) Mepunyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah bereaksi dengan refrigerant(freon) atau benda lain yang digunakan pada system pendinginan 12



2) Tidak merusak bahan tembaga pada suhu 120ᵒC. 3)



Tidak mengandung air, ter, lilin, dan kotoran lainnya.



4)



Mempunyai nilai beku rendah. Artinya minyak pelumas masih dapat mengalir pada suhu yang rendah.



5)



Tidak berbusa, karena minyak pelumas yang berbusa dapat terbawa oleh bahan pendingin dan masuk ke kompresor, sehingga dapat merusak katup kompresor.



6)



Mempunyai dielektrik (tidak dapat menghantarkan listrik) yang kuat.



7)



Dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperatur tinggi maupun rendah.



8) Jenis pelumas yang Oleh sebab itu, minyak pelumas R-12 tidak dapat digunakan untuk freon R-134a, karena tidak akan tercampur dengan refrigerant.



Gambar Oli Kompresor Proses penyaluran dan jenis minyak pelumas pada tiap-tiap kompresor berbeda-beda. Minyak pelumas yang disalurkan ke kompresor tipe resipro adalah dari bagian bawah kompresor (di bak alas kompresor) yang di hisap oleh pompa yang terpasang di bagian belakang kompresor. Kemudian minyak pelumas yang masuk ke dalam saluran poros engkol dialirkan untuk kedua jurusan, yaitu ke bagian bearing muka-belakang dan kedinding piston melalui pena piston. Minyak pelumas yang sudah disalurkan ke bagian-bagian tersebut akan kembali lagi ke bak alas kompresor untuk edaran berikutnya. b.



Pipa Refrigeran Pipa refrigerant AC mobil terbuat dari karet (pipa elastis) dan pipa logam yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi, serta tahan terhadap getaran. Bagian dalam pipa logam terbuat dari tembaga dan alu inium yang diproses dengan baik, sehingga lebih tahan terhadap unsur kimia dalam refrigerant. Demikian pula dengan pipa karet yang dibuat berlapis-lapis, agar lebih kuat menahan kebocoran dan reaksi unsur kimia. 13



Gambar Pipa Refrigeran c.



Pulley dan Belt Pulley berfungsi sebagai rumah belt. Pulley dan belt merupakan komponen penerus tenaga, yaitu meneruskan tenaga putar dari mesin menuju ke kompresor AC mobil. Terdapat beberapa jenis belt yang dipakai pada AC mobil, diantaranya adalah v-belt dan ribbed belt. Perbedaan keduanya terletak pada bentuk dan kemampuan meneruskan tenaga Pulley kompresor. Jenis ribbed belt memiliki kemampuan yang lebih baik dalam meneruskan tenaga dan tidak mudah slip.



Gambar Pulley dan Belt



d.



Ekstra Fan (Kipas) Ekstra fan berfungsi mensirkulasikan udara di dalam kabin dan di luar kabin. Motor blower terdapat di dalam kabin, sedangkan fan (extrafan) terletak dikondenser (di luar kabin). Extrafan yang terdapat di luar kabin (pada kondenser) juga terdiri dari motor penggerak dan fan yang digerakkan. Umumnya yang digerakkan adalah fan tipe axial flow.



14



Gambar Ekstra Fan 4.



Komponen Kelistrikan a.



Sakelar(Selector Switch) Sakelar yang digunakan pada sistem AC mobil pada umumnya adalah jenis sakelar putar(rotary switch). Sakelar ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan kompresor, serta memilih kecepatan putaran blower evaporator. Sakelar terdiri dari tombol putar (menunjukkan posisi off, low, medium, dan high) dan terminal listrik.



Gambar Saklar Selector b.



Thermostat Alat ini bekerja memberikan sinyal kondisi temperatur kabin kompresor secara otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada evaporator. Apabila thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak berfungsi. Tanda-tanda kerusakannya antara lain dapat diketahui dengan keluarnya asap dari kisi-kisi AC, serta adanya tetesan air seperti embun yang keluar dari evaporator. Selain mengatur temperatur, fungsi thermostat pada AC mobil adalah sebagai pengatur proses kerja kompresor AC.



15



Gambar Thermostat c.



Pressure Switch Pada tekanan refrigerant yang tidak normal, misalnya akibat pemampatan pada sistem AC,



maka



pressure



switch



akan bekerja



dengan



cara



memutuskan



atau



menghubungkan aliran listrrik yang menuju ke kompresor. Pada sistem AC terdapat berbagai jenis pressure switch, tetapi yang paling sering digunakan adalah dual pressure switch. Pressure switch terpasang pada pipa yang berisi cairan di antara receiver dan katub ekspansi. Alat ini mampu mendeteksi ketidaknormalan tekanan di dalam sistem dan akan memutuskan kopling magnet jika terjadi tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor pun berhenti bekerja. Komponenkomponen sistem AC mobil akan mengalami kerusakan jika tekanan pada sistem terlalu tinggi. Pada tekanan 448 Psi untuk 134a dan 378 Psi untuk R-12, pressure switch akan bekerja dan mematikan kopling magnet. Jika terdapat kebocoran pada pipa, seal, dan pada sambungan antar komponen, sehingga tekanan dalam sistem cukup rendah, sekitar 28 Psi(R-134a) dan 30 Psi(R-12), pressure switch akan bekerja dan mematikan kopling magnet. Apabila tekanan refrigerant keluar dari batas normal, akan mengakibatkan kerusakan pada sistem AC keseluruhan. Tekanan refrigerant yang terlalu tinggi juga akan memecahkan pipa-pipa (hose) dan merusak kompresor atau shaft seal kompresor. Untuk mencegah hal ini, maka dipasang sakelar tekanan tinggi(high pressure switch). High pressure swicth akan memutuskan arus listrik dari baterai ke magnetic clutch, jika tekanan refrigerant disisi tekanan tinggi menc apai 280350 Psi. Terlebih, kebanyakan kompresor yang digunakan AC mobil adalah tipe swash plate, sehingga sedikit saja terdapat kelainan pada sistem pelumasan dapat berakibat cukup fatal.



16



Gambar Pressure Switch d.



Iddle Up Alat ini berfungsi menaikkan putaran mesin apabila AC mobil dihidupkan saat putaran mesin masih idling (stasioner), sehingga mesin mobil terhindar dari beban yang berlebihan (overload).Iddle Up terdiri dari dua jenis, yaitu VacuumSwitch Valve (VSV) dan Throtle Position (TP).



Gambar 2.17 Iddle Up



e.



Relay Untuk mengalirkan arus listrik ke magnetic clutch, blower motor, dan ke peralatan lainnya pada sistem AC mobil, diperlukan relay pengaman. Relay pengaman diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. Aliran listrik tidak bisa langsung dari battery ke magnetic clutch ataupun ke blower motor tanpa melalui kunci kontak, sehingga titik-titik kunci kontak akan cepat aus (terbakar). Hanya dengan mengalirkan arus listrik yang kecil ke coil relay, sudah bisa 17



mengalirkan arus listrik yang cukup besar dari battery ke magnetik clutch ataupun ke blower motor melaui kontaktif relay. Jika kunci kontak memutuskan arus listrik ke coil relay, maka kontaktif relay akan terbawa secara otomatis, sehingga arus listrik dari batterai ke magneticclutch ataupun ke blower motor terputus. 5.



Perawatan Sistem AC a.



Pengisian Zat pendingin. Sebelum pengisian zat pendingin dilakukan terlebih dahulu system AC. di vakum, hal ini bertujuan untuk menghilangkan/menghisap uap air yang beredar dalam sistem. Pekerjaan ini harus dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong atau habis atau sistem yang baru pertama kali diisi. Lamanya pengosongan/kevakuman 15 menit. Kran tekanan tinggi dan tekanan rendah dibuka sehingga udara dan uap air dapat dikeluarkan dari dalam sistem AC oleh pompa vakum. Udara yang mengandung uap air akan mempercepat proses pembekuan zat pendingin di dalam sistem akibatnya saluran saluran akan tersumbat es.



Gambar Memvakum AC 1.



Mengisi Melalui Saluran Tekanan Tinggi Untuk pekerja yang belum



begitu



berpengalaman,



lebih



baik



mengisi zat



pendingin pada tekanan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan zat pendingin berbentuk cair. a)



Tekanan zat pendingin pada tabung harus



dinaikkan



dengan



cara



memanaskan zat pendingin dalam alat pengisian khusus (charging station) b)



Kran tekanan rendah ditutup dan tekanan tinggi dibuka



c)



Tabung zat pendingin dibalik agar yang masuk ke dalam sistem adalah zat pendingin cair



d)



Dengan cara ini katup dan bagian lain kompresor tidak bekerja berat karena



18



cairan itu tidak akan kembali ke ruangan kompresor tetapi terus mengalir ke kondensor.



Gambar Pengisian zat pendingin melalui tekanan tinggi. 2.



Mengisi Melalui Saluran Tekanan Rendah Pengisian dilakukan pada saluran hisap pada kompresor : a)



Kran tabung zat pendingin dibuka, kran saluran tekanan tinggi ditutup.



b)



Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan pelan saja agar zat pendingin yang masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan zat pendingin yang masuk pad aslauran hisap kompresor pada waktu sistem bekerja normal.



c)



Tabung zat pendingin tidak boleh dibalik karena tabung yang terbalik menyebabkan zat pendingin masuk berbentuk cair akibatnya kompresor lebih cepat rusak.



d)



Karena tekanan saluran hisap kompresor cukup rendah maka pengisian pada saluran hisap ini lebih mudah dilakukan tetapi keamanan pada kompresor kurang terjamin.



19



Gambar Pengisian zat pendingin melalui tekanan rendah.



3.



Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem AC waktu diisi ada 3 cara, yaitu : a)



Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.



(1) Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000



rpm tidak akan terlihat gelembung gelembung zat



pendingin pada gelas control. (2) Gelembung gelembung zat pendingin yang terlihat pada gela skontrol menunjukkan pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya



dengan



manometer



maka



tekanannya belum tercapai sesuai data.



20



akan



terlihat



Gambar Gelembung zat pendingin pada gelas/kaca kontrol saringan zat pendingin b)



Dengan manometer Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer manometer (1) Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi) dan saluran tekanan tinggi 14, 5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini menunjukkan sistem sudah terisi penuh. (2) Cara ini dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC bekerja secara normal.



Gambar Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan tetapi kita tidak dapat mengetahui berat/banyaknya zat pendingin yang diisikan dalam system c)



Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut buku manual. Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat zat pendingin yang harus diisikan ke dalam sistem AC. Yang paling sederhana cara ini dapat 21



dilakukan dengan cara yaitu dengan mengukur berat tabung zat pendingin sebelum proses pengisian dilakukan, berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem dapat ditentukan dengan berkurangnya berat tabung zat pendingin



6.



Pemeriksaan Pengisian Zat pendingin. Pemeriksaan pengisian zat pendingin dilakukan dengan menghubungkan selang selang dari manometer ke katup-katup kompresor, meter meter menunjukkan tekanan rendah dan tekanan tinggi, jika pada saat mesin mati dan suhu ruang tekanan lebih kecil dari 100 psi berarti zat pendingin telah keluar dari sistem (terdapat kebocoran). Hidupkan mesin dan sistem AC pada putaran 2000 rpm, posisikan saklar kontrol temperatur AC pada kontrol maksimum, bandingkan hasil pemeriksaan dengan tabel berikut :



Tabel Pemeriksaan tekanan pada sistem AC 22



Pemeriksaan melalui gelas pengintai (sight glass) : 1) Hidupkan mesin pada 2000 rpm. 2) Posisikan AC pada kontrol maksimum. 3) Lihat refrigeran melalui gelas pengintai. 4) Jika terdapat busa terus menerus berarti pengisian kurang. 5) Jika tidak terdapat busa sama sekali mungkin refrigeran penuh atau kosong 7.



Perbaikan system Ac a.



Zat pendingin Keselamatan kerja pada tabung zat pendingin: 1)



Tabung zat pendingin jangan ditempatkan pada panas matahari.



2)



Letakkan tabung pada tempat yang aman dengan temperatur di bawah 40o C, pengaruh kenaikan tekanan akibat kenaikan temperatur cukup cepat pada zat pendingin, menyebabkan tabung bisa meledak bila ditempatkan pada suhu dia atas 40o C.



Gambar Keselamatan kerja pada tabung zat pendingin. Untuk memperbaiki AC. mobil,mesin pendingin AC. dan kulkas diperlukan alat- alat yang lengkap. Di dalam memperbaiki mesin pendingin (AC, Refrigerator) teknisi harus tahu : 1) Menentukan bagian mana dari mesin pendingin yang harus diperbaiki (berdasarkan analisis gejala-gejala gangguan). 23



2) Memilih alat-alat / bahan secara tepat sesuai dengan spesifikasi pendingin yang kita repair. 3) Menjaga sistem pendingin agar tetap bersih & kering dalam mengerjakan. 4) Menjaga keselamatan kerja. b.



Filter/ Saringan Pemeriksaan filter/saringan,kompresor dan kopling magnet dengan penggunakan monometer dapat dilakukan jika sudah iinstal/dipasang,cara pemasangan sebagai berikut: Langkah kerja : 1) Pasangkan selang manometer TR. ke katup pelayanan TR. kompresor dan selang manometer TT. ke TT. Kompresor. 2) Kosongkan isi zat pendingin dari sistem AC sampai jarum monometer menunjukkan angka “nol: 3) Lepas instalasi sambungan pipa saringan harus menggunakan dua kunci pas. 4) Satu kunci pas digunakan untuk menahan saringan dan yang satu lagi digunakan untuk membuka mur pengikat sambungan instalasi pipa. 5) Pada saringan, tanda pemasangan biasanya diberi kode inlet (in) yakni menunjukkan sambungan pipa dari kondensor tanda panah dihubungkan menuju saluran ke evaporator



Gambar Melepas saringan sistem AC. 24



. Gambar Saringan sistim AC. Jangan membuka tutup saringan sebelum pemasangan sambungan instlasi pipa dilakukan. 6) Tutup saringan jangan terlalu lama terbuka menyebabkan sel silica akan menyerap kelembaban yang mengakibatkan filter akan jenuh. 7) Pasangkan selang pompa vakum listrik dan vakum sistem AC 8) Isi zat pendingin pada sistem AC c.



Kompressor Pemeriksaaan pada ruang mesin. 1) Hidupkan sistem AC. dengan putaran mesin ≥ 2000 rpm, lakukan pemeriksaan kemampuan kerja kompresor dengan menggunakan manometer. 2) Periksa dudukan kompresor pada blok mesin, kompresor harus duduk dan dibautkan dengan baik. Hubungan puli kompresor dengan poros mesin harus lurus bila dilihat dari samping mesin, hubungan yang tidak lurus akan mengakibatkan sabuk (belt) cepat rusak dan bantalan kopling magnet cepat aus. 3) Periksa kerja kopling magnet. Kopling magnet dapat menghubungkan dan memutuskan dengan poros kompresor secara baik, tanpa menimbulkan suara yang kasar setelah kopling maknet bekerja, tetapi sesaat kopling magnet menghubung memang menimbulkan bunyi karena sabuk penggerak mengalami slip untuk menyesuaikan putaran. 4) Pada waktu mesin dan sistem AC. tidak bekerja, periksa tahanan gulungan 25



kopling maknet, besar tahanan antara 3 – 4 ohm. 5) Periksa juga dari kemungkinan ada hubungan singkat dengan massa (bodi).



Pemeriksaan setelah kompresor dilepas dari sistem. 1) Periksa kebocoran pada kompresor, tutup sambungan TR. dan TT., isikan zat pendingin dengan tekanan sekitar 3 bar ke dalam kompresor melalui katup pelayanan TT, periksa kemungkinan kebocoran zat pendingin dengan detektor 2) Periksa pegas penekan kopling magnet dari kemungkinan patah atau korosi. 3) Periksa besar celah pelat penekan dengan permukaan roda puli, besar celah 0, 3 – 0, 6 mm.



Gambar Mengukur celah pelat penekan dengan roda puli. 4) Celah yang lebih besar disebabkan keausan yang terjadi akibat gesekan antara pelat penekan dengan roda puli. 5) Lepas kopling magnet seperti urutan langkah pada gambar.



Gambar Melepas kopling magnet. 6) Ukur besar tahanan gulungan kopling magnet, tahanan gulungan antara 3– 4 ohm. 26



Gambar Mengukur tahanan pada kumparan kopling magnet. Bila pada kompresor terdapat kebocoran sil poros atau bantalan poros sudah rusak sehingga menimbulkan suara waktu kompresor bekerja, bongkar kompresor ! 1)



Sebelum kompresor dipasang kembali pada sistem lakukan sekali lagi pengetesan kebocoran.



2) Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah sebagai berikut : 3) Reparasi kompresor kecil sangat jarang dilakukan, hal ini disebabkan karena spare part yang dijual sulit diperoleh, hanya kerusakan akibat kebocoran sil poros kompresor dan bantalan bantalan yang dapat diperbaiki dengan mengganti bagian bagian yang rusak. 4) Kerusakan kompresor akibat keausan torak, kerusakan katup-katup, selain kerusakan kebocoran dan kerusakan bantalan, sebaiknya kompresor diganti saja. 5) Kerusakan kompresor sangat dipengaruh oleh cara pengisian zat pendingin ke dalam sistem, zat pendingin cair tidak boleh masuk ke dalam kompresor. 6) Kekurangan zat pendingin juga menimbulkan keruskaan kompresor, karena zat pendingin berupa gas yang masuk ke dalam saluran hisap kompresor juga berfungsi sebagai pendingin kompresor, zat pendingin kurang maka kompresor menjadi panas 7) Oli kompresor adalah oli khusus, yang bersifat tidak mengandung uap dan tidak membeku pada suhu yang sangat rendah



27



air,



d.



Katup Ekspansi Pemeriksaan Katup Ekspansi. 1) Lakukan pemeriksaan kesalahan katup ekspansi dengan manometer, kesalahan katup ekspansi yang paling tepat dipastikan pada waktu sistem AC Dimatikan. 2) Katup ekspansi yang macet, tersumbat kotoran atau tidak bisa membuka akan menyebabkan saluran tertekan rendah.TR. tidak mau naik sampai hampir sama dnegan saluran tekanan tinggi TT. 3) Keluarkan zat pendingin dari sistem AC. 4) Lepaskan hubungan kabel kabel instalasi listrik yang ada di unit evaporator. 5) Lepaskan instalasi saluran TT. dan TR. pada evaporator, gunakan dua kunci agar instalasi pipa tidak rusak waktu membuka atau melepas mur baut penyambung instalasi. 6) Bila pada sambungan-sambungan instalasi pipa/saluran terdapat ring karet/ring bulat, periksa ring karet dari kerusakan waktu melepas instalasi saluran. 7) Agar kebocoran pada sistem tidak terjadi pada sambungan sebaiknya setiap kali sambungan dilepas, ring karet harus diganti ! 8) Tutup kedua bagian sambungan yang sudah dilepas dengan penutup khusus atau menggunakan isolasi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan kotoran yang masuk ke dalam instalasi pipa dari sistem AC. 9) Lepaskan unit evaporator dari kendaraan. 10) Buka rumah/tutup evaporator. 11) Lepaskan katup dari unit evaporator. 12) Buka rumah evaporator, lepas motor blower dan katup ekspansi. 13) Lakukan pengetesan katup ekspansi, bagian saluran tekanan tinggi katup ekspansi dialirkan zat pendingin cair dengan tekanan 5 bar, pipa kontrol temperatur katup ekspansi dimasukkan ke dalam air es dengan suhu 0°C. 14) Tutup kran TT. manometer dan buka kran TT. 15) Katup ekspansi yang bekerja normal menyebabkan tekanan manometer TR. naik dari 1,5 bar sampai mencapai 5 bar secara perlahan-lahan, bila TR. naik terlalu cepat hal ini berarti katup ekspansi selalu membuka. 16) Sebaliknya katup ekspansi yang tertutup dapat dilihat dengan tidak naiknya sama sekali tekanan pada manometer TR. 28



17) Bersihkan evaporator dari kotoran-kotoran yang menempel disekitarnya, dengan menggunakan air atau mesin pembersih uap air tekan. 18) Hal hal yang perlu diperhatikan adalah : 19) Kedua ujung pipa evaporator harus ditutup rapat. 20) Pasang kembali bagian bagian yang dilepas. 21) Lakukan pekerjaan menvakum dan mengisi zat pendingin ke dalam sistem AC. 22) Periksa kemampuan kerja sistem AC. Kerusakan katup ekspansi secara mekanis jarang terjadi tetapi katup ekspansi tidak dapat berfungsi secara baik sangat erat kaitannya dengan kesalahan pada filter. e.



Saringan/ Filter Pemeriksaan Saringan/ filter. Saringan yang sudah tua/jenuh tidak dapat menyerap uap air yang beredar dalam sistem, akibatnya terjadi pembekuan pada bagian saluran katup ekspansi, kotoran-kotoran kecil yang beredar dalam sistem juga akan menutup saluran katup ekspansi menyebabkan katup menjadi macet atau tersumbat.



f.



Evaporator Pemeriksaan Evaporator. Evaporator yang terlalu kotor mengakibatkan penyerapan panas tidak terjadi dengan baik, lama kelamaan katup ekspansi akan selalu menutup.



g.



Pemeriksaan Pipa kontrol katup ekspansi. 1) Pipa kontrol katup ekspansi yang tidak menempel rapat dengan evaporator mengakibatkan gas di dalam pipa kontrol tekanannya selalu naik, ini berarti katup akan selalu membuka. 2) Sering terjadi karena kesalahan di atas sudah diperbaiki, katup ekspansi yang semula diduga rusak akhirnya masih berfungsi dengan baik. 3) Kerusakan mekanis pad apipa kontrol (pipa kapiler) yang terjadi biasanya pada sambungan pipa kapiler dengan tutup membram yang disolder, sambungan tersebut pecah/retak sehinga menyebabkan gas dalam pipa kontrol menjadi habis, hal ini mengakibatkan katup ekspansi akan selalu tertutup. 29



h.



Instalasi Listrik Sistem AC. Rangkaikan kopling maknet, termostat, sistem kontrol dan motor kipas pendingin kondensor. Lakukan pemeriksaan komponen komponen dibawah ini : 1) Motor kipas kondensor.  Lepaskan soket terminal motor kipas kondnesor.  Hubungkan terminal motor secara langsung dengan baterai 12 V.  Periksa arah putaran motor dan arah aliran udara pendingin kondensor.  Ukur besar arus yang mengalir pad amotor.  Beri tanda (+) dan (-) pada soket terminal motor, agar tidak tertukar waktu pengkabelan dilakukan. 2) Kopling magnet.  Periksa kerja kopling magnet.  Termostat. 3) Termostat:Termostat jenis mekanis  Putar saklar pengatur termostat ke arah maksimum (cool/dingin).  Periksa hubungan kedua terminal termostat dengan ohmmeter dengan cara mensimulasikan suhu pipa kapiler 3-5o C, saklar memutus bila suhu 0o C.  Hati hati terhadap hubungan pipa kapiler dengan rumah termostat, solderan bisa rusak, kalau membengkok/meluruskan pipa kapiler terlalu dipaksa. 4) Termostat jenis elektronis : Sistem AC yang menggunakan kontrol unit elektronika pada umumnya menggunakan termostat jenis elektrolis/termistor, periksa nilai tahanan termistor dengan ohmmeter, simulasikan dengan berbagai keadaan suhu.



Gambar Letak termistor pada Evaporator. 30



Gambar Grafik pengaruh temperatur terhadap tahanan. i.



Sistem kontrol (Pengontrol tekanan). 1) Periksa kerja sistem kontrol dengan ohmmeter, pada saat sistem AC. terisi zat pendingin (zat pendingin), saklar pengontrol tekanan tinggi memutus bila tekanan lebih besar dari 27 bar dan lebih kurang dari 2,1 bar. 2) Rangkaian kopling maknit, termostat, pengontrol tekanan dan motor kipas kondensor, periksa kerja relai.



j.



Rangkaikan instalasi motor blower. 1)



Periksa kerja motor blower pada setiap tingkat kecepatan.



2) Periksa rangkaian motor blower . 3) Lakukan pengkabelan .



31



EVALUASI



SOAL PILIHAN GANDA 1. Pada sistem AC mobil tekanan tinggi harus diturunkan tekanannya supaya zat pendingin mudah menguap dan terjadi penyerapan panas maka diperlukan komponen….



2.



a.



Evaporator



b.



Katup Ekspansi.



c.



Kondensor



d.



Kompresor



Sistem AC mobil bekerja putaran mesin ≥2000 rpm zat pendingin dari kompresor akan menjadi panas,panasnya diturunkan menjadi 40°C sehingga zat pendingin menjadi cair,maka komponen yang diperlukan adalah….



3.



a.



Katup ekspansi



b.



Evaporator



c.



Kompresor



d.



Kondensor



Sistem AC yang bekerja normal Tekanan tinggi 200 Psi dan tekanan rendah 25 Psi ketika dihidupkan ternyata kedua manometer menunjuk tekanan terlalau rendah,tekanan sistem AC yang rendah disebabkan….



4.



a.



Dimatikan dan tubung tegak



b.



Dimatikan dan tabung dibalik



c.



Dihidupkan dan tabung dibalik.



d.



Dihidupkan dan tabung tegak



Persyaratan mengisi zat pendingin melalui tekanan tinggi dapat dilakukan jika persyaratan pengisian dipenuhi meliputi….



5.



a.



Zat pendingin kebanyakan atau pendinginan kondensor kurang baik



b.



Pendinginan kondensor kurang baik



c.



Zat pendingin terlalu sedikit



d.



Zat pendingin kebanyakan atau pendinginan kondensor kurang baik



Pada saat sistem AC mobil kerja putaran mesin ≥2000 rpm zat pendingin akan bersirkulasi dan beredar dalam sistem,maka komponen yang diperlukan adalah…. a.



Resistor 32



6.



b.



Evaporator



c.



Kondensor



d.



Kompresor



Persyaratan keselamatan kerja pada saat penggantian komponen sistem AC mobil,persyaratan keselamatan kerja adalah….



7.



a.



Kaca mata dan sarung tangan



b.



Kaca mata



c.



Sarung tangan



d.



Alat Pelinding Diri (APD)



Pada saat sistem AC dihidupkan dengan putaran mesin ≥ 2000 rpm maka tekanan tinggi dan tekanan rendah harus normal,ternyata tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalau tinggi diagnosa! penyebabnya adalah….



8.



a.



Pengisian zat pendingin terlalau banyak



b.



Pendinginan kondensor terlalu dingin



c.



Pendinginan kondensor kurang



d.



Pengisian zat pendingin telalu sedikit atau adanya kebocoran pada instalasi sistem AC



Diagnosa penunjukan monometer jika terjadi kebocoran zat pendingin pada evaporator,maka penunjukan manometer adalah….



9.



a.



Tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalu rendah



b.



Tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalu tinggi



c.



Tekanan tinggi terlalu tinggi dan tekanan rendah



d.



Tekanan tinggi terlalu rendah dan tekanan rendah



Diagnosa tekanan pada sistem AC mobil untuk kondisi ideal yang menggunakan refrigerant 134 a,tekananan AC normal adalah....



10.



a.



Tekanan tinggi 2 bar dan Tekanan rendah 15 bar



b.



Tekanan tinggi 15 bar dan Tekanan rendah 12 bar.



c.



Tekanan tinggi 15 bar dan Tekanan rendah 2 bar



d.



Tekanan tinggi 2 bar dan Tekanan rendah 12 bar



Pada saat sistem AC dihidupkan dengan putaran mesin ≥ 2000 rpm maka tekanan tinggi dan tekanan rendah harus normal,ternyata tekanan tinggi dan tekanan rendah terlalau rendah diagnosa penyebabnya adalah…. a.



Sistem AC harus dimatikan dan tubung berdiri 33



b.



Sistem AC harus dihidupkan dan tubung dibalik



c.



Sistem AC harus dimatikan dan tubung dibalik



d.



Sistem AC harus dihidupkan dan tabung berdiri



SOAL ESSAY



1.



Sebutkan fungsi Sistem AC pada kendaraan !



2.



Jelaskan prinsip kerja sistem AC !



3.



Jelaskan fungsi kondensor !



4.



Jelaskan keselamatan kerja pada tabung zat pendingin!



5.



Jelaskan fungsi tahanan depan motor blower !



6.



Jelaskan fungsi dan cara kerja pengentrol temperatur !



7.



Jelaskan jenis-jenis zat pendingin/ refrigerant !



8.



Jelaskan cara mengontrol pengisian zat pendingin/ refrigerant jika sudah penuh !



9.



Jelaskan



apa



saja



yang



dikontrol



sehubungan dengan sistem AC mobil ! 10.



Jelaskan cara mengganti kompresor !



KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA



1.



B



2.



D



3.



B



4.



A



5.



D



6.



A



7.



D



8.



A



9.



C



10. D



34



pada



ruangan



kendaraan



KUNCI JAWABAN SOAL ESSAY



1.



Fungsi Sistem AC pada kendaraan adalah:



a.



Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.



b.



Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.



c.



Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara



lembab.



2.



Prinsip kerja sistem AC adalah:



a.



Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga beredar



dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas. b.



Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi), sementara tekanan



zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair. c.



Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat



pendingin agar tidak beredar pada system. d.



Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi berubah



bentuk dari cair menjadi uap. e.



Evaporator akan mengambil panas disekeliling evaporator sehingga menyebabkan zat



pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor. f.



Proses ini akan berlanjut seperti semula.



3.



Fungsi kondensor adalah untuk



mendinginkan gas



refrigeran



sehingga



terkondensasi menjadi cair dengan tekanan yang tinggi.



4.



Keselamatan kerja pada tabung zat



a.



Tabung zat pendingin jangan ditempatkan pada panas matahari.



b.



Letakkan tabung pada tempat yang aman dengan temperatur di bawah 40oC, pengaruh



kenaikan tekanan akibat kenaikan temperatur cukup cepat pada zat pendingin, menyebabkan tabung bisa meledak bila ditempatkan pada suhu dia atas 40oC c.



Gunakan selalu kaca mata dan sarung tangan pada waktu bekerja mengisi dan



mengosongkan zat pendingin dari sistem AC. 35



5.



Tahanan depan motor blower berfungsi untuk :



a.



Pengatur putaran motor blower evaporator dilakukan dnegan memasang tahanan



depan. b.



Untuk motor blower yang besar pengatur yang besar pengatur putaran dilengkapi pada



motor itu sendiri dengan menggunakan sikat arang seperti pada penghapus kaca. 6.



Fungsi dan cara kerja pengentrol temperatur adalah kontak akan memutuskan listrik ke



kopling maknet bila sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin. 7.



Jenis-jenis zat pendingin/zat pendingin adalah Sistem AC mobil zat pendingin yang



digunakan saat ini adalah zat pendingin 12 (diflourdichlormethan), yang diberi kode R-12 (dimana R adalah singkatan dari zat pendingin), sedangkan pada sistem AC yang lain seperti AC pada gedung-gedung sering dipakai zat pendingin 22 atau R-22. 8.



Cara mengontrol pengisian zat pendingin/zat pendingin jika sudah penuh adalah



melalui : a.



Melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.



b.



Dengan manometer.



c.



Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut buku



manual. 9.



Pengontrolan pada ruangan kendaraan sehubungan dengan sistem AC mobil adalah :



a.



Hembusan udara dingin harus hampir merata pada setiap saluran



b.



Kontrol temperatur udara dari saluran : sistem AC yang bekerja baik Temperatur udara



pada saluran evaporator 40 – 6oC dengan temperatur udara luar 300 – 35oC. 10.



Cara mengganti kompresor



a.



Periksa kebocoran pada kompresor, tutup sambungan TR. dan TT., isikan zat



pendingin dengan tekanan sekitar 3 bar ke dalam kompresor melalui katup pelayanan TT, periksa kemungkinan kebocoran zat pendingin dengan detektor b.



Bila pada kompresor terdapat kebocoran sil poros atau bantalan poros sudah rusak



sehingga menimbulkan suara waktu kompresor bekerja, bongkar kompresor ! c.



Sebelum kompresor dipasang kembali pada sistem lakukan sekali lagi pengetesan



kebocoran.



36



Daftar Pustaka



 Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan, Jakarta,2003.  Electrikand Electronic System for Automobiles and Truck, Viginia,Reston Publishig Company, Inc. Brady, Robert N. (1983  Automotive Electric/Electronic System, Germany, Robert Bosch GmBh. Brady, Robert N. (1983)  Materi engine group step 2, Jakarta , Toyota Astra Motor  New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor  Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor



37