Modul Alat Ukur Mesin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MISTAR BAJA



Mistar baja dibuat dari baja tahan karat yang pada kedua sisi salah satu permukaannya diberikan garis-garis skala metric atau inch atau gabungan. Pada skala metric, satuan cm dibagi 10 atau 20 setrip, jadi tiap seterip berjarak ½ mm atau satu mm. Ukuran skala mistar baja berkualitas tinggi biasanya dalam pembagian ½ mm atau satu mm ( gambar 1 ) . Satu mm nilainya sama dengan seperseribu meter, pada skala inch, satu inch dibagi atas 8, 16, 32 atau 64 seterip jadi setiap seterip berjarak 1/8 “, 1/16 “, 1/32 “ atau 1/64”. Mistar baja merupakan alat lukis/gambar dan berfungsi sebagai aat ukur panjang, pendek, maupun tebal benda kerja. Mistar baja digunakan untuk mengukur pada permukaan yang datar, untuk mengukur secara kasar diameter luar mistar baja harus dibantu dengan jangka bengkok, sedangkan untuk mengukur diameter dalam ( lubang ) dipergunakan alat batu jangka kaki. Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris. Kita akan bahas jenis-jenis mistar tersebut satu persatu. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Bagaimana menggunakan mistar dengan benar? Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak lurus



dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan paralaks. Apa itu kesalahan paralaks? S Perhatikan gambar berikut untuk melihat bagaimana melakukan pengukuran yang benar menggunakan mistar. Bagaimana cara mengukur panjang benda dengan menggunakan mistar?



Gambar 1 Sudahkah tahu cara menggunkan mistar dengan benar? Banyak siswa yang melakukan pengukuran dengan mistar/penggaris tidak dimulai dari skala nol (nol) melainkan dari ujung penggaris yang tidak ada skalanya dan bahkan ada yang memulai dari skala 1. Lalu bagaimana yang benar? Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran panjang dengan menggunkan mistar/penggaris dengan benar. Perhatikan gambar berikut! Berapa hasil pengukuran tersebut? Perhatikan langkah-langkahnya.



Gambar 2 Mistar dan benda yang diukur (warna biru) Berapa hasil pengukuran mistar berikut?



1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar). 2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0) 3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar). 4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm 5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm 6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm. Cara merawat mistar baja. 1. Jauhkan alat dari api atau benda panas 2. Jangan digunakan untuk menongkel/memukul benda logam CARA MENGGUNAKAN MISTAR BAJA DAN PENGGORES 1. Ukuran yang dikehendaki pada skala dan ujung dari bidang dasar (patokan) A harus menyatu/tepat segaris 2. Garis lah pada ujung mistar baja 3. Letakan ujung penggores kedalam garis dan tempat kan mistar baja menyentuhnya dengan sedikit dimiringkan 4. Pindahkan mistar baja sampai tepat dengan garis kedua 5. Buat tanda garis dengan penggores.



Gambar 3. Cara menggunakan mistar baja dan penggores Mengukur dan menggambar tanda-tanda garis dengan mistar baja, penyiku, dan penggores,



1. Letakan penyiku pada bidang dasar B dan pindahkan sampai menyentuh mistar baja 2. Ambil mistar baja dan buatlah tanda garis dengan penggores 3. Ulang dengan bidang dasar A



Gambar 4. Menggunaan mistar baja dan siku



MISTAR BERBENTUK ROL



(MISTAR GULUNG ) Mistar gulung berfungsi untuk mengukur benda kerja yang permukaanya melengkung atau plat yang berukuran lebar. Bahan untuk membuat mistar gulung yaitu dari baja yang lebih tipis dai mistar baja dan bersifat lentur. Mistar gulung ini diguakan untuk mengkur suatu benda yang sangat panjang (lebih ari 5 meter ). Ketelitian ukuran nya 1 mm, selain itu ada pula mistar gulung dari kain yang berguna untuk mengukur ukuran kasar panjang dari bahan atau untuk mengukur keliling benda kerja yang besar, panjang mistar ini ada yang sampai 50 meter Perawatan Setelah selesai mengukur mistar harus segera digulung kembai, bersihkan dengan ain lap sebelum mistar digulung, jangan sekali-kali menekuk atau melipat bagian mistar pengukurnya.



.



Gambar 5 mistar gulung (mistar rol)



MISTAR BERBENTUK PITA Selain yang bias digulung ada juga yang berbentuk pita, tujuanya adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang ukuranya besar, biasanya alat ukur ini sering dipergunakan oleh tukang jahit pakaian, mistar ini mempunyai ketelitian 0,1 mm



Gambar 6 mistar pita



MISTAR LIPAT Mistar lipat ini digunakan oleh tukang kayu, mistar ini terbuat dari kayu mengakibatkan cepat rusak jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam ( alumunium )



Gambar 7 Mistar Lipat



PENYIKU Berfungsi untuk memeriksa tekegak lurusan atau kesikuan suatu benda, memeriksa kesejajaran garis dan alat bantu dalam membuat garis pada benda kerja



  Gambar 8 Penyiku



PENGUKURAN KEDATARAN Water pass. Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasangdengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapattanda panah menyerupai ordinat (koordinat kartesius ).



Gambar:9 Waterpass



PENGUKURAN SUDUT BEVEL SQUARE Alat pengukur sudut dapat dibagi kedalam dua golongan yang besar, yaitu pengukuran sudut langsung ( besar sudutnya dapat dibaca pada skala alat ukur) dan pngukuran sudut tak langsung ( haus melalui perhitungan lebih dahulu ). Yang termasuk pengukuran sudut langsung antara lain : 1. Busur derajat 2. Busur bilah 3. Profil proyektor.



BUSUR BAJA ( STEEL ENGINEER PROTRACTOR ) Untuk mengukur sudut pelat dengan kecermatan derajat cukup digunakan busur baja. Busur baja berbentuk setengah lingkaran dengan kapasitas ukuran 00 – 1800 dan sebuah batang ukur dengan ujung penunjuk skala. Untuk mengukur sudut yang kecil harus dibantu dengan siku-siku. Busur baja hanya bias dipakai untuk sudut luar (00 – 1800 ) dan tidak bias digunakan untuk mengukur sudut dalam.



Gambar 10. Busur Baja Penggunaanya: Kendorkan mur/kuncinya kemudian setelah benda ditelungkupkan antara piringan dan badan Gambar 10



BUSUR BILAH ( BEVEL PROTRACTOR )



Gambar: Busur Bilah ( Bevel Protractor)



Gambar : Alat ukur caliber



Pengukuran Sudut Pada umumnya alat ukur sudut itu terbagi atas dua bagian besar, yaitu alat ukur sudut langsung, (besar sudut dapat langsung diketahui dari skalanya), dan alat ukur sudut Tak Langsung,(harus melalui perhitungan terlebih dahulu).



Yang termasuk alat ukur sudut langsung, antara lain : 



Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )



Gambar: Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )







Busur Bilah ( Bevel Protractor)



Gambar: Busur Bilah ( Bevel Protractor)



Sedang alat ukur sudut tak Langsung antara lain :  



 



Rol Bola











Alat-alat dengan rumus Sinus











Block ukur sudut ( Angle Gauge)











Mistar ingsut Ketinggian ( Hight Vernier Caliper)











Auto Kalimator ( Angle Dekor )











Pedatar ( Spirit Level )



Pengukuran Kedataran 



Waterpass Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasangdengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapattanda panah menyerupai ordinat (koordinat kartesius).



Gambar: Waterpass



Pengukur Kebulatan Dial gauge, dial indikator (jarum ukur) Kegunaan dial gauge seperti yang telah kita ketahui adalah untuk : 



mengukur kerataan permukaan bidang datar







mengukur kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros







mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder



Adapun jenis jenis dial gauge sendiri ada berbagai macam sesuai dengan skala yang digunakan, beberapa jenis dial gauge antara lain : 1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm jenis ini dapat digunakan untuk mengukur dengan batas ukuran sampai dengan 10 mm 2. Dial gauge dengan nulai skala 0,01 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai dengan 1 mm 3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025 mm



Gambar: Dial gauge /dial indikator



Bagian bagian dial gauge : 1. Jarum panjang 2. Jarum pendek 3. Tanda batas toleransi 4. Bidang sentuh denganbenda kerja Fungsi dari masing masing bagian : 1. Jarum panjangJarum panjang ini akan langsung bergerak apabila bagian bidang sentuh tertekan oleh benda kerja. Adapun nilai pergerakan dari jarumpanjang tersebut tergantung dari beberapa nilai dari skala dial gauge tersebut.Misal : dial gauge skala 0,01 mm, apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm Skala untuk jarum panjang ini dapat berputar kekiri atau kekanan, yang artinya posisi angka nol tidak selalu berada diatas tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat proses pengukuran benda kerja. 2. Jarum pendekjarum pendek akan bergerak satu step/ruas, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran).misal : nilai pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala 0,01 mm) Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm. 3. Batas toleransiBatas toleransi pada alat ini ada dua dan dapat digeser kekiri dan kekanan sesuai dengan yang kita kehendaki untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau kekanan, pada saat proses pengukuran benda kerja. 4. Bidang sentuh dengan benda kerjaBagian ini akan bergerak naik atau turun apabila bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat benda kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak kearah kanan apabila bidang sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan bergerak kekiri apabila bidang sentuh bergerak ke bawah.



Busur Derajat (Protractor)



Busur derajat adalah alat yang dapat untuk mengukur dan membentuk sudut antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu. Protractor sederhana biasanya terdiri dari cakram pipih separuh lingkaran berskala mulai dari 0 o sampai dengan 180o dan bilah putar.



Gambar 1.5 Busur Derajat (Protactor) 6 Pengukur Tinggi (Hight Gauge)