Nutrisi Untuk Dewasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK DEWASA



Oleh: KELAS 1.2 KELOMPOK 5 1. Ni KetutDiniWulandari 2. Ni KadekDitaAgustiari 3. Ni Kadek Sri Suryani



(P07120016053) (P07120016054)



(P07120016055)



KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2016



ii



KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah Kebutuhan Nutrisi Untuk Dewasa ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan kita khususnya tentang materi pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk dewasa. Untuk itu penyusun berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan. Penata sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Om Santih, Santih, Santih Om Denpasar,



Pebruari 2017



Penyusun



iii



DAFTAR ISI Halaman judul.................................................................................................. i Kata pengantar................................................................................................ ii Daftar isi......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang................................................................................. 1 1.2 Rumusan masalah........................................................................... 1 1.3 Tujuan............................................................................................. 2 1.4 Manfaat........................................................................................... 2 1.4.1 Manfaat teoritis..................................................................... 2 1.4.2 Manfaat praktis..................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep dasar ilmu nutrisi............................................................... 3 2.2 Tujuan pemberian nutrisi untuk dewasa......................................... 8 2.3 Faktor-faktor yang memengaruhi nutrisi usia dewasa.................... 8 2.4 Kebutuhan energi dan zat nutrisi pada usia dewasa.......................11 2.5 Konsep dasar gizi seimbang pada dewasa..................................... 24 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan........................................................................................ 28 3.2 Saran.............................................................................................. 28 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 29



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang



Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang, tetapi lazimnya merujuk pada manusia, orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita dewasa. Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan. Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energy, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas; di samping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, di Indonesia yang sekarang sedang membangun, faktor gizi di samping faktor-faktor lain dianggap penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Makalah ini akan membahas kebutuhan nutrisi untuk dewasa diantaranya Tujuan pemberian nutrisi untuk dewasa, factor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada usia dewasa serta kebutuhan energi dan zat nutrisi pada usia dewasa. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah konsep dasar dari ilmu gizi? 2. Apakah tujuan pemberian nutrisi untuk dewasa? 3. Apa sajakah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada usia dewasa? 4. Bagaimanakah kebutuhan energi dan zat nutrisi pada usia dewasa dengan perhitungan BB ideal dan perhitungan kebutuhan energi untuk dewasa? 5. Apa sajakah konsep dasar gizi seimbang orang dewasa?



1



1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui konsep dasar dari ilmu gizi. 2. Untuk mengetahui tujuan pemberian nutrisi untuk dewasa. 3. Untuk megetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada usia dewasa. 4. Untuk mengetahui kebutuhan energi dan zat nutrisi pada usia dewasa menggunakan perhitungan BB ideal dan perhitungan kebutuhan energy 5. Untuk mengetahui konsep dasar gizi seimbang orang dewasa. 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat (output) yang diharapkan dapat memberikan dua manfaat yaitu sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Teoritis a. Manfaat teoritis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan



sebagai



tambahan



bahan



bacaan



serta



sebagai



dokumentasi bagi pembaca. 1.4.2 Manfaat Praktis a. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengimplementasikan atau



menerapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk dewasa dengan baik dan benar sesuai dengan standarnya. b. Manfaat bagi instansi pendidikan, diharapkan penulisan makalah ini



dapat dijadikan sebagai salah satu acuan di dalam menyusun materi khusunya tentang kebutuhan nutrisi usia dewasa. c. Manfaat bagi dosen pengajar, diharapkan penulisan makalah ini dapat



dijadikan sebagai bahan acuan di dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kebutuhan nutrisi untuk usia dewasa.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Ilmu Gizi a. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan ilmu gizi



2



Menurut Almaitser (2001:3) dalam bukunya yang berjudul prinsip dasar ilmu gizi mengemukakan beberapa pengertian yang berkaitan dengan ilmu gizi, antara lain : 1. Ilmu gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”.Pada satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia. 2. Zat gizi (Nutrien) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. 3. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. 4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan. 5. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Dalam bahasa Inggris hanya digunakan satu kata untuk menyatakan kata makanan, pangan, dan bahan makanan, yaitu food. 6. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang baik, dan lebih.



b. Ruang lingkup ilmu gizi Bila dikaji pengertian ilmu gizi lebih mendalam, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkupnya cukup luas. Pehatian ilmu gizi dimulai dari cara produksi pangan (agronomi dan peternakan); perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pasca panen dari mulai penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan; konsumsi makanan; dan cara-cara pemanfaatan makanan oleh suhu tubuh dalam keadaan sehat dan sakit. Oleh karena itu ilmu gizi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi, peternakan, 3



ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molecular dan kedokteran. Karena konsumsi pangan makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan, perilaku makan, dan keadaan ekonomi. ( Almaitser :2001:4) c. Fungsi gizi berkaitan dengan proses tubuh Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Menurut Almaitser (2001:8) mengemukakan ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh. 1) Memberi energi. Zat-zat gizi yang dapat memberikan energy adalah



karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Ketiga zat ini termasuk ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar. Ketiga zat ini terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar. 2) Pertambahan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Protein, mineral,



dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun. 3) Mengatur proses tubuh. Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan



untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zatzat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan 4



secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Baik pada status gizi kurang, maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi. Gangguan gizi disebabkan oleh faktor primer atau sekunder. Faktor primer adalah bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah, dan sebagainya. Faktor sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan terganggunya pencernaan, seperti gigi geligi yang tidak baik, kelainan struktur saluran cerna dan kekurangan enzim. Faktor-faktor yang mengganggu absorpsi zat-zat gizi adalah adanya parasit, penggunaan laksan/obat cuci perut, dan sebagainya. Faktor-faktor yang memengaruhi metabolisme dan utilisasi zat-zat gizi adalah penyakit hati, diabetes mellitus, kanker, penggunaan obat-obatan tertentu, minuman beralkohol, dan sebagainya. Faktor-faktor yang memengaruhi ekskresi sehingga menyebabkan banyak kehilangan zat-zat gizi adalah banyak kencing (polyuria), banyak keringat, dan penggunaan obat-obat.



Perkembangan terjadinya kekurangan gizi adalah sebagai berikut.



Kekurangan makanan/ faktor primer



DEPLESI 5 JARINGAN



Faktor kondisi (faktor sekunder)



PERUBAHAN BIOKIMIA PERUBAHAN FUNGSIONAL ANATOMIS



Kekurangan gizi



d. Akibat gizi kurang pada proses tubuh Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses: 1) Pertumbuhan Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok. Anak-anak yang berasal dari tingkat sosial-ekonomi menengah ke atas rata-rata lebih tinggi daripada yang berasal dari keadaan sosial ekonomi rendah.



2) Produksi Tenaga Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Orang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun. 3) Pertahanan tubuh Daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga orang mudah terkena infeksi seperti, pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal itu dapat membawa kematian. 4) Struktur dan fungsi otak



6



Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental, dengan demikian kemampuan berpikir. Otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen. 5) Perilaku Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku tidak senang. Mereka mudah tersinggung, cengeng, dan apatis. Dari keterangan di atas tampak bahwa, gizi yang baik merupakan modal bagi pengembangan sumberdaya manusia.



2.2 Tujuan Pemberian Nutrisi Untuk Dewasa 1. Memperoleh energi yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh. 3. Menjaga kebutuhan kalsium. 4. Menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat. 2.3 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada usia dewasa Menurut Mubarak (2007) mengemukakan ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada dewasa antara lain : 1) Usia Semakin bertambahnya umur maka akan semakin meningkat pula kebutuhan zat tenaga bagi tubuh. Zat tenaga diperlukan untuk membantu tubuh melakukan beragam aktivitas fisik. Namun kebutuhan zat tenaga akan berkurang saat usia mencapai 40 tahun ke atas. Setiap 10 tahun setelah usia seseorang mencapai 25 tahun, kebutuhan energi per hari untuk pemeliharaan dan metabolisme sel-sel tubuh berkurang atau mengalami penurunan sebesar 4% setiap 10 tahunnya. Berkurangnya kebutuhan tersebut dikarenakan menurunnya kemampuan metabolisme



7



tubuh, sehingga tidak membutuhkan tenaga yang berlebihan karena dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh. 2) Jenis kelamin Jenis kelamin menentukan besar kecilnya asupan nutrisi yang dikonsumsi.



Umumnya



perempuan



lebih



banyak



memerlukan



keterampilan dibandingkan tenaga, sehingga kebutuhan gizi perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Menurut Depkes (1994) kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada perempuan dibadingkan lakilaki. Hal ini terjadi karena setelah pubertas, perempuan akan cenderung memiliki proporsi massa lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini sejalan denga hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Sudikno (2007) terhadap orang dewasa di Depok bahwa persentase status gizi obesitas pada perempuan diketahui sebesar 21,6% lebih tinggi dibandingkan persentase status gizi obesitas pada laki-laki yaitu 10,8%. 3) Pendapatan Pendapatan mempengaruhi daya beli terhadap makanan. Semakin baik pendapatan maka akan semakin baik pola makanan yang dikonsumsi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebaliknya, pendapatan yang kurang mengakibatkan menurunnya daya beli terhadap makanan secara kualitas maupun kuantitas. Penduduk yang berpendapatan cukup masih banyak yang tidak memanfaatkan bahan makanan bergizi dalam menyediakan makanan keluarga. Hal ini disebabkan karena: a. Kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi b. Pantangan-pantangan secara tradisional masih diberlakukan c. Atau keengganan untuk mengonsumsi bahan makanan murah walaupun mereka tahu banyak mengandung gizi. 4) Pendidikan Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan 8



semakin baik status gizinya. Ini dikarenakan seseorang yang mengenyam pendidikan biasanya lebih memahami dalam menerima informasiinformasi mengenai gizi. 5) Sosial Budaya Budaya memiliki pengaruh besar dalam pemilihan dan pengolahan pangan menjadi makanan. Budaya juga mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Salah satu contohnya, pada suku Melayu mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berkuah santan dengan frekuensi lebih dari 4 kali per minggu.



6) Perilaku makan Perilaku makan merupakan suatu wujud tindakan seseorang dalam memilih



dan



mengonsumsi



makanan



yang



terbentuk



melalui



pengetahuan dan sikap. Jika keadaan ini terus-menerus berlangsung maka akan menjadi kebiasaan makan dan akan membentuk pola makan. Perilaku makan yang tidak seimbang akan mengakibatkan masalah gizi. 7) Aktivitas fisik Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangannya. Aktivitas fisik dapat mempengaruhi status gizi. Aktivitas fisik yang kurang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak dan dapat menyebabkan obesitas. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan banyak energy yang tersimpan sebagai lemak, sehingga orang-orang yang kurang melakukan aktivitas cenderung menjadi gemuk. Semakin tinggi aktivitas fisiknya maka semakin rendah kejadian obesitas. Hal ini menjelaskan bahwa kurangnya aktivitas fisik, seperti duduk terus-menerus, menonton televise, penggunaan komputer dan alat-alat berteknologi tinggi lainnya dapat menimbulkan terjadinya obesitas. 8) Kondisi kesehatan



9



Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia adalah berkurangnya nafsu makan dengan ketidakinginan berusaha makan dimana asupan melalui oral berkurang. Banyak penyakit yang dapat menyebabkan anoreksia, secara nyata bahwa anoreksia merupakan tanda pertama yang sering ditemukan pada seseorang yang sakit. Demam gangguan sensasi rasa, dan mudah kenyang juga dapat menyebabkan anoreksia. Pengaruh pemberian obat, juga faktor emosional dapat menyebabkan anoreksia. Pemberian makanan akan menstimulasi nafsu makan klien. Memberikan makanan melalui oral diperlukan, tetapi kadang-kadang harus melalui parenteral.



9) Lingkungan Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan perilaku makan yang selanjutnya aka mempengaruhi status gizi. Lingkungan di sini adalah lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik maupun cetak. 2.4 Kebutuhan Nutrisi Untuk Dewasa Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertankan keadaan gizi yang sudah di dapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. (Peristyowati : 2014) 1) Kebutuhan karbohidrat Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energy, terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam padi-padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan umbi-umbian (kentang, singkong, dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat



10



sederhana seperti gula maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan energy total atau paling banyak 4-5 sendok sehari. Mempunyai manfaat lain diantaranya untuk: 1. Menjaga kesehatan tubuh. 2. Mempercepat waktu pemulihan (recovery) tubuh. 3. Kondisi tubuh yang lebih prima dalam menghadapi aktivitas. 4. Performa serta kapasitas ketahanan tubuh (endurance) yang baik. Selain untuk memenuhi kebutuhan energy tubuh, konsumsi nutrisi yang baik memenuhi total kebutuhan energy (kalori) melalui konsumsi makro nutrisi dengan proporsi sebagai berikut:







 60-70% melalui konsumsi karbohidrat.  Karbohidrat : 5-7 gram per kg berat badan. Jenis karbohidrat berdasarkan susunan kimianya, karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. a. Monosakarida, merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini, karbohidrat dapat diserap oleh pembuluh darah di usus. Jenis monosakarida adalah glukosa, dektrosa yang terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa yang banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran dan madu, serta galaktosa yang merupakan pemecahan dari disakarida. b. Disakarida, jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak terdapat pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam air susu baik dalam susu ibu maupun susu hewan. c. Poliskarida, merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida.











Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selutosa. Fungsi karbohidrat : a. Sumber energi yang murah. b. Sumber energi yang utama bagi otak dan saraf. c. Cadangan untuk tenaga tubuh. d. Pengaturan metabolisme lemak. e. Efisiensi penggunaan protein. f. Memberikan rasa kenyang. Akibat kekurangan karbohidrat : a. Hipoglikemia. Akibat kekuragan karbohidrat yang pertama adalah masalah dengan hipoglikemia. Merupakan masalah yang disebabkan karena rendahnya gula darah dalam tubuh. Hipoglikemia sering 11



menjangkit pada bayi dan orang tua, tetapi penyakit ini dapat terjadi pada usia berapapun. Pada umumnya hipoglikemia diartikan sebagai kadar glukosa serum yaitu jumlah gula atau glukosa dalam darah di bawah 70 mg/dL. Gejala awal dari penyakit ini adalah kulit basah, cepat marah, sering berkeringat, detak jantung cepat, dan juga sering lapar. b. Menimbulkan rasa malas. Otot-otot pada tubuh manusia memerlukan asupan



makanan



berupa



glikogen



yang



berfungsi



untuk



mengoptimalkan dan memperkuat fungsi otot. Jika seseorag kekurangan karbohidrat sebagai penghasil glikogen, maka otot-ototnya tidak akan bisa bekerja optimal karena tidak tersedianya energy, sehingga akan menimbulkan tubuh akan merasa lemas dan malas untuk melakukan kegiatan apapun. 



Akibat kelebihan karbohidrat : a. Diabetes. Ketika mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah berlebihan maka kandungan glukosa yang didapatkan tubuh juga semakin tinggi. Glukosa adalah zat gula yang digunakan oleh tubuh dan otak untuk bisa terus bekerja. Glukosa yang dihasilkan dalam proses ini juga akan keluar dari saluran pencernaan dan masuk ke dalam aliran darah. Ketika ada banyak kadar gula dalam darah maka pancreas membutuhkan hormon yang lebih banyak untuk menghasilkan insulin. b. Penumpukan karies gigi. Karies gigi adalah sebuah masalah yang terjadi karena jaringan keras gigi mengalami kerusakan. Akibat kelebihan karbohidrat dalam saluran makan atas meninggalkan zat asam yang terlalu lama tinggal di dalam gigi. Akibatnya maka lapisan enamel gigi akan hancur secara perlahan. Bakteri yang ada dalam mulut akan semakin suka karena ada banyak asam yang dihasilkan oleh zat yang tertinggal pada gigi. Untuk mengatasi hal ini maka bisa sering menggosok gigi dan perawatan rutin ke dokter gigi. c. Obesitas. Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat berlebih juga bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan. Kondisi ini biasanya terjadi karena orang yang makan banyak sumber karbohidrat sama sekali tidak pernah melakukan latihan atau olahraga.



12



Karbohidrat menyebabkan perut menjadi lebih mudah lapar karena sifat kenyang yang sangat pendek. Hal ini akan menjadi kebiasaan karena ada bahaya tidur setelah makan. 2) Kebutuhan protein Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energy. Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin, feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi protein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui urin, sehingga risiko menderita osteoporosis bertambah. Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari tingginya asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani. Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan nabati seperti tahu, tempe, dan sebagainya. Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas, daging sapi, daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang-kacangan. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt yang juga kaya protein.  Jenis protein Protein adalah senyawa kompleks, tersusun atas asam amino atau peptida.Pada



manusia



terkandung



22



jenis



asam



amino



yang



berbeda.Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino.Berdasarkan sumbernya, asam amino dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial.Asam amino esensial hanya dapat diperoleh dari luar tubuh seperti makanan karena tidak dapat disintesis dalam tubuh misalnya lisin, triptofan, fenilalanin, dan leusin. Sementara asam amino non-esensial merupakan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dari senyawa lain, misalnya glutamin, alanin, hidroksisilin, dan piruvat. Berdasarkan susunan kimianya, protein digolongkan menjadi tiga golongan sebagai berikut.



13



a. Protein sederhana, yaitu jenis protein yang tidak berkaitan dengan senyawa lain, sepertin albumin dan globulin. b. Protein bersenyawa, protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein, dengan haemoglobin membentuk kromoprotein. c. Turunan atau derivat dari protein, termasuk dalam turunan protein misalnya albuminosa, pepton, dan gelatin.  Fungsi protein a. Dalam bentuk albumin berperan dalam keseimbangan cairan. Yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotik koloid serta keseimbangan b. c. d. e.



asam basa. Pertumbuhan dan pemeliharan jaringan tubuh. Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon. Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak. Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat



menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan.  Akibat kekurangan protein a. Chacexia. Penyakit ini terjadi karena seseorang kekurangan protein. Berdasarkan penelitian penyakit ini mengakibatkan penurunan berat badan, kanker, gagal ginjal dan penyakit menular lainnya. Dan kemungkinan terburuk apabila penyakit ini dibiarkan maka akan terjadi kematian. b. Gagal hati. Gagal hati ini terjadi karena kekurangan protein yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan fungsi hati karena sel tidak mampu untuk bergenerasi. Penyakit ini jika dibiarkan maka menjadikan suatu yang berbahaya maka dari itu harus segera dilakukan tindakan medis. c. Edema. Edema ini juga dikatakan retensi air. Penyakit ini merupakan penyakit kurangnya protein yang paling sering diderita oleh manusia. Jika darah tidak mempunyai cukup protein maka seseorang dapat terserang gejala penyakit darah rendah akibatnya genre darah yang tidak mengandung protein tersebut dapat dengan mudah membentuk jaringan yang berada disekitar pembuluh darah yang mirip dengan gumpalan air. Inilah yang disebut dengan edema. 14



 Akibat kelebihan protein a. Gagal ginjal. Kelebihan



protein



dalam



jumlah



tertentu



menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit gagal ginjal. Sebab protein yang berlebih akan membuat ginjal dipaksa bekerja lebih keras untuk membuang semua kelebihan nitrogen pada tubuh, dan hal ini akan membuat seseorang mengalami gagal ginjal. b. Pengasaman pada darah. Pengasaman pada darah bisa terjadi karena kelebihan protein dan disertai dengan hilangnya elektron. Penyakit seperti ini menyebabkan sistem imun tubuh manusia menjadi lemah sehingga dengan mudahnya tubuh terserang peyakit dan sulit untuk disebuhkan. 3) Kebutuhan lemak Konsumsi lemak dianjurkan 25% dari total kebutuhan energy. Konsumsi lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan goreng-gorengan. Dapat ditemukan baik pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk organic yang disebut lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energy yang tinggi, meningkatkan kalori karbohidrat dan menyediakan bantalan serta penyekatan. Lemak mengandung asam lemak bebas bisa jenuh atau tidak jenuh, tergantung dari struktur kimianya. Lemak jenuh lebih padat daripada yang tidak jenuh. Lemak jenuh contohnya : kolesterol. Dibuat di hati dan diperlukan dalam produksi garam empedu dan hormone-hormon, namun tubuh membutuhkannya hanya dalam jumlah sedikit. Makanan yang berlemak jenuh tinggi antara lain daging merah hasil peternakan yang berlemak serta telur dan juga banyak ditemukan dalam makanan olahan/kalengan. Harus diimbangi dengan makanan berserat karena serat mengikat kolesteriol dan menyingkirkannya dari darah. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi : Majemuk (Polyunsaturated) dan Tunggal (Monounsaturated). Inilah lemak yang dapat membantu meningkatkan kesehatan. Bentuk majemuknya termasuk grup “asam lemak essensial” yang hanya dapat diperoleh dari makanan seperti minyak, ikan, dan minyak sayur. 15







Jenis lemak Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi : a. Lemak murni, yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol. Asam lemak bebas dapat dengan mudah menembus b.



membran sel melalui proses difusi. Lemak yang berkaitan dengan unsur lain, seperti fosfolipid merupakan senyawa ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid (senyawa ikatan lemak dengan glikogen), serta lipoprotein







(senyawa antara lipid dan protein). Fungsi lemak a. Sebagai sumber energi, memberikan memberikan kalori dimana dalam 1 gram lemak pada peristiwa oksidasi akan menghasilkan kalori sebanyak 9 kkal. b. Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus. c. Untuk aktifitas enzim seperti fosfolipid. d. Penyusun hormon seperti biosintesis hormon steroid.







Akibat kekurangan lemak : 1. Sering merasa kedinginan. Lemak yang ada didalam tubuh merupakan sumber produksi panas & bertanggung jawab dalam menghangatkan badan, Maka orang yang tak mempunyai lumayan lemak didalam tubuhnya, akibat kekurangan lemak yang tidak jarang muncul merupakan merasa kedinginan. 2. Susah berkonsentrasi. Akibat kekurangan lemak yang yang lain merupakan susah berkonsentrasi & gampang lelah. Seandainya factor ini berlangsung kepada kamu, segeralah periksakan kadar lemak di dalam badan kamu, apabila memang lah kurang, kamu bisa mencukupinya dengan konsumsi makanan yang mengandung cukup lemak , yang paling bagus merupakan konsumsi ikan salmon. 3. Kulit kering. Kulit kering bisa pula berlangsung kalau badan tak mempunyai cukup lemak yang sehat. Tidak Hanya itu, kulit dapat lebih sensitif dalam sekian banyak kasus kekurangan lemak bahkan kulit jadi bersisik & gatal.



16



4. Gula darah tak stabil. Lemak mempermudah menstabilkan gula didalam badan, kalau kadar gula darah kepada badan terlampau tinggi & tak stabil, bisa saja badan sedang kekurangan lemak. 5. Merasa lemas. Lemak bermanfaat untuk meningkatkan energi didalam badan, seandainya lemak didalam tubuh tak tercukupi, sehingga tubuh akan kekurangan energi. Perihal ini akan menyebabkan rasa lemas, gampang lelah & malas. 



Akibat kelebihan lemak : 1. Obesitas. Seluruh tipe lemak yang masuk kedalam badan sanggup



menjadi yaitu lemak tidak jenuh tunggal, lemak tidak jenuh ganda, lemak jenuh dan lemak trans. Bermacam Macam type sumber lemak yang konsisten menumpuk dalam badan tak sanggup difungsikan seluruhnya oleh badan. Akibatnya sehingga lemak bisa tetap menumpuk dalam jaringan badan di beraneka tempat. Kalau keadaan ini dibiarkan terus-menerus sehingga badan sanggup jadi amat gemuk atau obesitas. 2. Kerusakan dinding arteri. Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan



dapat menciptakan kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Aspek ini pula dapat memebrikan resiko jelek buat arteri jantung. Jikalau



telah



berlangsung



kerusakan



arteri



sehingga



sanggup



menyebabkan masalah terhadap otak dan ginjal. 3. Sembelit. Orang yang terbiasa konsumsi beraneka ragam makanan



yang mengandung lemak tinggi mampu mempengaruhi system kerja organ badan. Akibat yangg paling egampang terjadi ialah kendala kepada organ pencernaan seperti usus dan perut. Lemak membutuhkan kala yang lebih lama utk dimakan maka terkadang organ lambung tak sanggup kosong sepenuhnya. Penyakit yang lebih sering berjalan yaitu sembelit. 4. Kolesterol



tinggi.



Mengkonsumsi



beraneka



lemak



mampu



meningkatkan kandungan kolesterol dalam badan. Koletserol yang tinggi mampu menyebabkan beragam masalah seperti kerusakan arteri,



17



penumpukan plak kepada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah dan bermacam-macam kategori efek penyakit jantung. 4) Kebutuhan vitamin Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan pesan gizi seimbang (PGS). Angka kecukupan gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar guna mencapai status gizi yang optimal. Vitamin & mineral berfungsi untuk membuat tubuh bekerja dengan baik. Sebenarnya vitamin dan mineral sudah terdapat di dalam bahan makanan sehari-hari. Tetapi terkadang karena gaya hidup, diet, ataupun hal lain yang menyebabkan kita tidak seimbang dalam mengonsumsi makanan membuat kubutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak terpenuhi. Jenis vitamin yaitu: 1. Vitamin A Fungsinya adalah



mencegah



masalah



kesehatan



mata,



meningkatkan sistem imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan & perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit. Sumbernya banyak terdapat di sayuran dan buah yang berwarna oranye seperti wortel, labu, apricot, peach, jeruk, papaya, dan mangga. Terdapat juga dalam susu, telur dan hati. Untuk makanan biasanya terdapat dalam makanan yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya). 2. Vitamin C Fungsinya adalah dibutuhkan untuk pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan sel. Juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan gusi serta pembuluh darah. Vitamin C juga membantu penyerapan



zat



besi



dan



kalsium,



membantu



dalam



proses



penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak. Sumber vitamin C dalam jumlah banyak dapat ditemukan di buah berry, kiwi, tomat, paprika hijau, brokoli, bayam, serta dalam jus buah jambu biji, anggur, dan jeruk. 3. Vitamin D



18



Fungsinya adalah diperlukan untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tubuh. Sumber vitamin D merupakan vitamin yang unilk karena dapat diproduksi sendiri oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang terdapat vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu yang sudah difortifikasi. 4. Vitamin E Fungsinya adalah anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti minyak nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat dan gandum. Vitamin B1 (biasa disebut juga dengan thiamin). Fungsi vitamin B1 dibutuhkan tubuh untuk merubah karbohidrat menjadi energy, diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Sumber-sumber vitamin B1 terdiri dari daging, ikan, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai dan gandum. Vitamin B1 juga dapat ditemukan dalam makanan yang sudah difortifikasi seperti roti, pasta, dan sereal. 5. Vitamin B2 atau biasa disebut riboflavin Fungsinya sama seperti vitamin B1, maka vitamin B2 juga berfungsi untuk merubah karbohidrat menjadi energy. Selain itu vitamin B2 juga bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah dan kesehatan mata. Sumber-sumber terbaik untuk mendapatkan vitamin B2 adalah daging, telur, kacang polong, produk olahan susu, sayuran berdaun hijau, brokoli, asparagus. Sumber lainnya adalah makanan yang sudah difortifikasi. 6. Vitamin B3 (niacin) Fungsinya untuk membantu mengubah makanan menjadi energy, menjaga kesehatan kulit dan fungsi saraf. Sumbernya terdapat dalam daging merah, unggas, ikan, kacang, serta makanan yang sudah difortifikasi. 7. Vitamin B6 Fungsinya berperan untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf. Bermanfaat juga untuk memecah protein dan pembuatan sel darah merah. Sumbernya banyak terdapat pada kentang, pisang, buncis, 19



kacang-kacangan dan biji-bijian, daging merah, ikan, telur, bayam dan makanan yang sudah difortifikasi. 8. Vitamin B9 atau biasa disebut asam folat Fungsinya untuk membantu proses pembentukan sel darah merah dan DNA. Sumbernya terdapat pada sayuran kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, asparagus, berbagai macam jenis jeruk dan unggas. Sumber lain adalah makanan yang sudah difortifikasi seperti roti, mie, dan sereal. 9. Vitamin B12 Fungsinya adalah berperan dalam proses pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi saraf. Sumbernya terdapat pada ikan, dagiung merah, unggas, susu, keju, dan telur. Terdapat juga dalam makanan yang sudah difortifikasi. 5) Kebutuhan mineral Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan pesan gizi seimbang (PGS). Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan kalsium. Garam natrium terdapat dalam garam dapur (NaCL) dan monosodium glutamate (MSG). Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6g per hari (2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk membatasi makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan asap, makanan kaleng, serta acar begitu pula dengan MSG. AKG besi pada perempuan dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi. Makanan sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning telur, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe. Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin



20



diperlukan dalam metabolisme energy. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C, dan E juga diperlukan. Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa umur di Indonesia disajikan pada table berikut. Jenis zat gizi



Karbohidrat (gr)



19-29 tahun 375



Kelompok umur Pria 30-49 19-29 tahun tahun 394 309



Wanita 30-49 tahun 323



Protein (gr)



62



65



56



57



Lemak (gr)



91



73



75



60



Vitamin A (mg)



600



600



500



500



Vitamin D (mg)



15



15



15



15



Vitamin E (mg)



15



15



15



15



Vitamin B1 (mg)



1,4



1,3



1,1



1,1



Vitamin B2 (mg)



1,6



1,6



1,4



1,3



Vitamin B3 (mg)



15



14



12



12



Vitamin B6 (mg)



5,0



5,0



5,0



5,0



Vitamin B9 (mg)



1,3



1,3



1,3



1,3



Vitamin B12 (mg)



400



400



400



400



Vitamin C (mg)



90



90



75



75



Vitamin K (mg)



65



65



55



55



Sumber : Departemen Kesehatan RI, tahun 2013



 Perhitungan berat badan (BB) ideal



21



Postur tubuh ideal dinilai dari pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tubuh tersebut sesuai dengan standar normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan dalam kg dan tinggi badan dalam meter yang disebut indeks massa tubuh (IMT) sebagai berikut. IMT = Kategori Kurus Normal Overweight Obesitas



IMT 18,5-25,0 >25,0-27,0 >27,0 Sumber : Departemen Kesehatan RI, tahun 2014



Contoh : Wanita dengan TB = 161 cm, BB= 58 kg Jadi IMT =



58



= 22, 37 (Normal)



1,61 x 1,61 BB ideal = (TB-100) – 10 % (TB-100) Contoh : Wanita dengan TB = 161 cm, BB= 58 kg Jadi, BB ideal = (161-100)-10%(161-100) = 61-6,1 = 54,9 kg (55 kg) 2.5 Konsep Dasar Gizi Seimbang Orang Dewasa



Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalh gizi.



22



Konsep dasar gizi seimbang pada orang dewasa terutama dalam 10 persen gizi seimbang tahun 2014 adalah sebagai berikut (Departemen Kesehatan RI, 2014): 1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Konsumsi aneka ragam pagan merupakan anjuran penting untuk mewujudkan gizi seimbang. Cara mewujudkannya adalah dengan menerapkan prinsip mengkonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buahbuahan dan minuman. Mengkonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buahbuahan) setiap kali makan akan lebih baik. Selain itu diharapkan selalu bersyukur dan menikmati makanan yang dikonsumsinya. Dengan bersyukur dan menikmati makan aneka ragam makanan dan tidak tergesa-gesa akan mendukung terwujudnya cara makan yang baik. 2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral dan serat pangan. Konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu indicator sederhana gizi seimbang. Sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan, menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol serta menurunkan risiko sulit buang air besar dan kegemukan. Pada orang dewasa dianjurkan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 400-600 gram per hari atau setara dengan 2



porsi atau gelas sayur setelah dimasak dan 3 buah pisang



ambon ukuran sedang,



potong papaya ukuran sedang atau 3 buah



jeruk ukuran sedang. 3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi



23



Lauk pauk terdiri dari pangan hewani dan nabati. Pangan hewani terdiri dari daging ruminasia (daging sapi, kambing, rusa), daging unggas (daging ayam, bebek), ikan dan seafood. Pangan nabati terdiri dari kacang-kacangan dan hasil olahanya seperti kedelai, tahu, tempe, dan lain-lain. Mewujudkan gizi seimbang, kedua kelompok pangan ini perlu dikonsumsi bersama kelompok pangan lainnya setiap hari agar jumlah dan kualitas zat gizi yang dikonsumsi lebih sempurna. Pada orang dewasa dianjurkan mengkonsumsi pangan hewani dan pangan nabati sebanyak 2-4 porsi per hari. 4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok



Cara mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah dengan mengkonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari. 5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak Anjuran mengkonsumsi gula pada orag dewasa adalah 4 sendok makan, natrium tidak lebih dari 1 sendok teh dan lemak/minyak tidak lebih dari 5 sendok makan per orang per hari. 6. Biasakan sarapan Sarapan berperan dalam memenuhi 15-30 persen kebutuhan gizi harian. Tidak sarapan dapat menyebabkan kegemukan pada orang dewasa serta meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat. Sarapan diperlukan untuk berpikir, bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Membiasakan sarapan dapat mencegah makan berlebihan dikala makan kudapan atau makan siang. 7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman Air berperan sebagai pengatur proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk atau komponen sel dan organ, media transportasi zat gizi dan pembuangan sisa metabolisme, pelumas sendi dan bantalan organ. Gangguan terhadap keseimbangan air di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit, antara lain



24



konstipasi, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal dan obesitas. Oleh karena itu dianjurkan meminum air sekitar dua liter atau delapan gelas sehari. 8. Biasakan membaca label pada kemasan Label pada kemasan makanan membantu konsumen untuk mengetahui



bahan-bahan



yang



terkandung



didalamnya



serta



memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen yang memiliki penyakit tertentu. Oleh karena itu dianjurkan membaca label pada kemasan makanan seperti informasi kandungan gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebut. 9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir Sebelum mengonsumsi makanan dianjurkan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir agar terhindar dari kuman penyebab penyakit. 10. Lakukan aktivitas fisik yng cukup dan pertahankan berat badan normal Pada orang dewasa dianjurkan melakukan latihan fisik atau olahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. Bagi orang dewasa salah satu indicator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai dengan tinggi badannya. Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari pola hidup dengan gizi seimbang.



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Kebutuhan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting dan vital bagi kelangsungan kehidupan manusia. Gizi adalah substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Kebutuhan nutrisi seseorang dibutuhkan oleh faktor



25



usia, jenis kelamin, jenis kegiatan, dan sebagainya. Fungsi dari gizi atau nutrisi itu sendiri adalah salah satu hal yang utama untuk memberikan energi bagi tubuh seseorang agar dapat menjalankan aktifitasnya sehari-hari dan untuk pemenuhan gizi seimbang bagi seseorang. Gizi yang perlu dipenuhi oleh usia dewasa yaitu berupa kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Faktor yang dapat memengaruhi gizi seimbang dewasa yaitu usia, jenis kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, aktifitas fisik, sosial budaya, kebiasaan makan, dan dari faktor lingkungan. Konsep dasar gizi seimbang bagi dewasa adalah syukuri dan nikmati aneka ragam makanan, lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buahbuahan, biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung nutrisi yang tinggi, dan biasakan sarapan. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang dapat mengakibatkan timbulnya masalah gizi yaitu salah satunya malnutrisi. 3.2 Saran Pemenuhan nutrisi tubuh merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi klien agar tidak mengakibatkan terjadinya masalah kebutuhan gizi. Dalam pemenuhan kebutuhan gizi ini perawat dapat mengkolaborasikan dengan tenaga kesehatan lainnya khusunya dengan perawat ataupun tenaga kesehatan gizi lainnya yang berkompeten.



DAFTAR PUSTAKA



Almaitser, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia. Peristyowati, Yuly, Sandu Siyoto, dkk. 2014. Gizi; Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.



26



Mubarak, Wahit Iqbal.2007.Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori & aplikasi dalam praktek.Jakarta:EGC.



27