Padika Nyusun Soal HOTS (Cianjur) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Padika Nyusun Soal Basa Sunda Berbasis



2



Kecakapan Abad 21 yang dibutuhkan 1



3



2



Kualitas Karakter



Kompetensi



Literasi Dasar



Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah.



Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks.



Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari.



1.



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



1. Iman & taqwa Agenda 2. Rasa ingin tahu



3. 4. 5. 6.



Inisiatif Gigih Kemampuan beradaptasi Kepemimpinan Kesadaran sosial dan budaya



2. 3. 4.



Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi



Baca tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan



PILAR PENDIDIKAN Belajar untuk mencari tahu(learning to know)



Belajar untuk mengerjakan (learning to do)



Belajar untuk menjadi (learning to be) Belajar untuk berhidupan bersama dalam kedamaian (learning to live together in peace)



Belajar untuk memperkuat keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia



KOMPETENSI ABAD 21 1. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skill) • • • • •



• •



Menggunakan berbagai tipe pemikiran/penalaran atau alasan, Memahami interkoneksi antara satu konsep dengan konsep yang lain Melakukan penilaian dan menentukan keputusan secara efektif dalam mengolah data dan menggunakan argumen. Menguji hasil dan membangun koneksi antara informasi dan argumen. Mengolah dan menginterpretasi informasi melalui simpulan awal dan mengujinya lewat analisis terbaik. Membuat solusi dari berbagai bermasalahan non-rutin. Menyusun dan mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan suatu masalah



2. Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills ) • Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dan multimedia (ICT Literacy). • Menggunakan kemampuan untuk mengutarakan ideide. • Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks pembicaraan. • Memiliki sikap untuk dapat mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain. • Menggunakan alur pikir yang logis, terstruktur sesuai dengan kaidah yang berlaku. • Memiliki kemampuan multi-languages (cross-cultural)



3. Kreatifitas dan Inovasi (Creativity and Innovation) • Memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru. • Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. • Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal. • Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru dan berbeda. • Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran. • Memiliki kemampuan dalam menciptakan berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki.



kebaharuan



• Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.



4. Kolaborasi



(Collaboration) • Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok • Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain.



• Memiliki empati dan menghormati perspektif berbeda. • Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.















Higher-order thinking nyaeta meminimalisir kamampuh nginget deui informasi (recall) jeung ngutamakeun asesmen kamampuh tahapan mikir nu leuwih luhur. Alice Thomas jeung Glenda Thorne (2009) nétélakeun yén HOTS téh cara mikir tingkat luhur. Mikir tahapan nu luhur teh nya eta kamampuh mikir lain ngan ukur sakadar nginget-nginget (recall), nataan deui (restate), atawa merujuk teu ngolah deui naon-naon nu rek dilakonanana (recite)







Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.







Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.







Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.



Krulik & Rudnick



Bloom Orisinil



Bloom Revisi



recall



Pengetahuan



Mengingat



basic



Pemahaman



Memahami



Penerapan



Menerapkan



critical



Analisis



Menganalisis



creative



Sintesis Evaluasi



Presseisen “HOTS”



• Berpikir kritis; • Berpikir kreatif; Mengevaluasi • Pemecahan masalah; Mencipta • Pembuatan keputusan



Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs



Taksonomi Bloom



KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI



o BERPIKIR KRITIS



o BERPIKIR KREATIF



HOT



o PEMECAHAN MASALAH



o PEMBUATAN KEPUTUSAN



KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari keterampilan berfikir kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis dan refleksif.



Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan di antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.



o Transfer tina hiji konsep kana konsep lainna o Mroses jeung ngagunakeun informasi o Neangan pataremana (hubungan) tina rupa-rupa informasi anu beda-beda o Ngagunakeun informasi pikeun ngarengsekeun masalah o Maluruh ide jeung informasi sacara kritis



o Proses: nganalisis, ngerefleksi, mere alesan, nerapkeun konsep dina situasi anu beda, nyusun, jeung nyipta. o Kammpuh ngarengsekeun masalah (problem solving), kaparigelan mikir kritis (critical thinking), mikir kreatif (creative thinking) kamampuh ngebrehkeun pamanggih (reasoning), jeung kamampuh nyieun putusan (decision making). o Tahapan hese-babarina soal teu sarua jeung ngukur kamampuh mikir nu luhur.



Kamampuh ngarengsekeun masalah nu teu familiar.  Kamampuh ngaevaluasi strategi nu digunakan pikeun ngarengsekeun masalah tina rupi-rupi kamandang (sudut pandang).  Nimukeun model-model cara ngarengsekeun masalah ku cara nu beda jeung samemehna. 



 



1. 2.



3.



4.



5.



Soal HOTS teh cara meunteun dumasar kana situasi anu nyata



dina kahirupan sapopoe. Karakteristik meunteun kontekstual disingget REACT. Relating, meunteun dipatalikeun jeung konteks pangalaman nyata. Experiencing, meunteun ngeutamakan neuleuman (exploration), nimukeun (discovery), jeung nyiptakeun (creation) Applying, meunteun kamampuh siswa sangkan bisa nerapkeun elmu pangaweruh ni ditarima di kelas pikeun ngarengsekeun masalah dina kahirupan nu nyata. Communicating, meunteun kamampuh siswa sangkan bisa nepikeun (mengkomunikasikan) kacindekan model ngarengsekeun masalah. Tranfering, meunteun sangkan siswa mampuh pikeun mentransformasi konsep-konsep pangaweruh kana situasi anu anyar.















Siswa mengkonstruksi \responsna sacara mandiri, lain ngan ukur sakadar milih jawaban. Papancen mangrupa tangtangan nu kudu disanghareupan ku siswa. Papancen nu dibikeun henteu ngan hiji jawaban anu tangtu, tapi kudu miboga loba alternatif jawaban nu bener atawa kabehanana oge bener.



Pilihan ganda kompleks  Uraian 



Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai kategori Bloom taxonomy. Mengingat (Remember)



Pemahaman (Understand)



Aplikasi (Application)



Analisa (Analysis)



Evaluasi (Evaluate)



Kreasi (Create)



•Uraikan •Identifikasi •Urutkan •Sebutkan •Ingat kembali •Kenali •Catat •Hubungkan •Ulangi •Garis bawahi



•Berikan contoh Uraikan • Tentukan •Jelaskan Ekspresikan •Jelaskan dengan kata-kata sendiri •Identifikasi •Temukan •Ulangi •Pilih •Sebutkan •Terjemahkan



•Aplikasikan •Tunjukkan •Gunakan •Manfaatkan •Ilustrasikan •Operasikan •Terapkan



•Analisa •Kategorikan •Bandingkan •Simpulkan •Bedakan •Temukan •Gambarkan •Artikan •Telaah •Prediksi



•Menilai •Pilih •Kritik •Evaluasi •Telaah •Peringkat •Kaji ulang •Cermati •Kumpulkan •Rumuskan •Kelola •Modifikasi •Mengubah •Sintesa



•Buat •Bangun •Rancang •Kembangkan •Hasilkan •Susun •Rakit •Bentuk



EVALUASI EVALUASI



SINTESIS SINTESIS



ANALISIS ANALISIS



APLIKASI APLIKASI



PEMAHAMAN PEMAHAMAN



HOT ‘‘



PENGETAHUAN PENGETAHUAN



LOTS



HOTS



Higher-Order Thinking Skills Menganalisis



Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.



Contoh



Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya



Higher-Order Thinking Skills Mengevaluasi



Kemampuan menilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi, cara, atau metode).



Contoh



Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/ menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu



Higher-Order Thinking Skills Mencipta



Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya



Contoh



Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.



Higher-Order Thinking Skillss Edward Glaser (1941:5) Robert W. Bailey (1989), pemecahan mengembangkan gagasan Dewey masalah merupakan suatu kegiatan dan mendefinisikan berpikir kritis yang kompleks dan tingkat tinggi sebagai: (1) suatu sikap yang mau dari proses mental seseorang yang berpikir secara mendalam tentang mengombinasikan gagasan masalah-masalah dan hal-hal yang cemerlang untuk membentuk berada dalam jangkauan pengalaman kombinasi gagasan yang baru seseorang; (2) pengetahuan tentang berdasarkan penalara. metode-metode pemeriksaan dan Cotton, K (1991), berpikir kreatif karakteristik sebagai penalaran yang logis; dan (3) memiliki fluency (membangun semacam suatu keterampilan untuk berikut: ide), flexibility (dapat menerapkan metode-metode banyak tersebut. Berpikir kritis merupakan merubah-ubah pandangan dengan upaya keras untuk memeriksa setiap mudah), originality (menghasilkan keyakinan atau pengetahuan asumtif sesuatu yang baru), dan elaboration (membangun ide-ide berdasarkan bukti O’Donnell, pendukungnya Horold dan Cyril pengambilan keputusan adalahberdasarkan pemilihan lain) yaitu inti dari dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan diantara alternatif mengenai suatu ide-ide cara yang bertindak yang diakibatkannya. perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.



Higher-Order Thinking Skillss 



Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan







Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.







Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.







Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.







Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif: ◦ Adakah Cara lain? (What’s another way?), ◦ Bagaimana jika…? (What if …?), ◦ Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan ◦ Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).



Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)  berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam  dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan



Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan  Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum  Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan  Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada  Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya 



Krulik & Rudnick recall basic



Bloom Orisinil



Bloom Revisi



Presseisen “HOTS”



Pengetahua Mengingat n Pemahaman Memahami Penerapan



Menerapka n



critical



Analisis



Menganalis Berpikir kritis; is Berpikir kreatif;



creative



Sintesis



Mengevalu asi



Evaluasi



Mencipta



Pemecahan masalah; Pembuatan



Proses Kognitif



Definisi



Mengingat



Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan



Memahami



Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar



Menerapkan



Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa



Menganalisis



Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan



Menilai



Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar



Mengkreasi



Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru



Mengkreasi



HOTS



Mengevaluasi



Penalaran (Level Kognitif 3)



Menganalisis



Mengaplikasi



Aplikasi (Level Kognitif 2)



MOTS Memahami



LOTS



Mengingat



Pengetahuan & Pemahaman (Level Kognitif 1)



• Mengkreasi ide/gagasan sendiri. • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll. • Mengambil keputusan sendiri. • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih, mendukung, dll. • Menspesifikasi aspek-aspek/elemen. • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, , mengkritisi, menguji, dll. • Menggunakan informasi pada domain berbeda • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, mengoperasikan, dll. • Menjelaskan ide/konsep. • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima, melaporkan, dll. • Mengingat kembali. • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang, menirukan, menentukan, dll. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik



1. Ngajabarkeun KD jadi IPK jeung Indikator Soal Esensi IPK:  Nangtukeun tujuan pembelajaran  Nangtukeun materi pelajaran (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif)  Nangtukeun lengkah-lengkah pembelajaran  Nangtukeun media jeung sumber diajar  Nangtukeun wangun instrumen meunteun



2. Nyusun stimulus HOTS a. Pilih sababaraha informasi (gambar, grafik, tabel, wacana, jrrd) nu aya patalina jeung masalah nu rek di peunteun. b. Stimulus kudu meunangkeun kamampuh ngainterpretasi, neangan nyipatkeun. c. Pilihlah kasus/masalah nu konstekstual jeung matak ngirut (jaman kiwari) ngamotivasi siswa kudu maca. d. Kudu ngait langsung jeung pertanyaan (pokok soal), sarta kudu berfungsi.



NU KUMAHA SOAL ANU HOTS TEH?



3 4



Langkah Menyusun Soal HOTS 1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS. 2. Menyusun kisi-kisi soal.



3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual; 4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal. 5. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.



Fungsi



◦ Pedm. nulis soal ◦ Pedm. ngarakit soal



Sarat kisi-kisi



◦ Ngawakilian eusi kurikulum ◦ Singget jeung jelas ◦ Soal disusun luyu jeung wangun soal.



Komponen Kisi2: •Identitas •KI/KD/IP •Materi Pembel. •Indikator Soal •Bentuk Tes •Nomor Soal



3 6



Tips Menyusun Soal HOTS Penyajian kasus nyata memungkinkan proses menelaah informasi Melalui analisa visual bagan yang kompleks, maka tingkat berfikir ordenya lebih tinggi



Tips Menyusun Soal HOTS Contoh: Abad 21 adalah abad teknologi informasi. Arus informasi yang begitu deras bisa berdampak negatif terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Misalnya kejadian perkelahian antarsiswa yang berbeda suku bangsa di suatu sekolah yang belum dapat dibuktikan kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu konflik antar suku bangsa. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar. Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!



FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : ............................ Mata Pelajaran : ............................ Kurikulum : ............................ No. Urut



Kompetensi Dasar



(1)



(2)



Materi



(3)



Alokasi Waktu : ...................... Jumlah soal : ....................... Penulis 1. .................... 2. .................... Indikator Soal



(4)



Level Kognitif



Bentuk Soal



(5)



(6)



39



Nomor Soal (7)



Format Kisi-Kisi Soal Bahasa Sunda KISI-KISI SOAL Mata Pelajaran Kelas/Semester No



: ……………………………… : ………………………………



Kompetensi Dasar



Materi



Indikator Soal



Level Kognitif



Bentuk Soal



No Soal



Mengetahui Kepala SD ……………………………………



……………………, ……………………………………… Koordinator KKG



……………………………………………………. NIP.



……………………………………………………. NIP.



KARTU SOAL NOMOR 1 (PILIHAN GANDA) Mata Pelajaran Kelas/Semester Kurikulum Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif



: ........................................ : ........................................ : ........................................ : : : :



Soal:



Kunci/Pedoman Penskoran: Keterangan: Soal ini termasuk soal HOTS karena 1. ..................................... 2. ..................................... 3. .....................................



Mata Pelajaran Kelas/Semester



: Bahasa Sunda : X/1



Kompetensi Dasar



KD 3.1 Menganalisis aspek kebahasaan dan rasa bahasa teks terjemahan.



Materi



Teks Terjemahan



Indikator Soal



Dengan disajikan wacana , siswa mampu mencari persamaan kata bahasa Sunda dalam bahasa Indonesia.



Level



Mots



Stimulus



“Salira Déwi Sri teras dipulasara maké upacara kadéwaan, dipendemna di gigireun pagoda éndah.”



Soal



Kecap nu ditulis déngdék lamun dina bahasa Indonesia hartina sarua jeung…. A. digali B. disemayam C. dikubur D. dikremasi E. Ditanam



Alternatif Jawaban



Dasar pertanyaan (stimulus) Poko soal (stem)



Perhatikeun wacana ieu di handap! Euweuh kaéra ngaku-ngaku indung bapa ka kula. Héy gulang-gulang usir ieu aki-aki jeung nini nu teu pupuguh ngaku kolot ka kaula. Tapi sabenrna dina jero haténa mah manéhna téh ngaku yén dua jalma téh indung bapana pituin.” 



Pilihan jawaban (option)



Dina salah sahiji dongéng aya tokoh nu miboga karakter saperti pokpokan kitu. Cing saha éta? A. B. C. D. E.



Nyi Endit Dalem Boncél Nyi Rambut Kasih Sangkuriang Si Kabayan 4 3



KAIDAH PENULISAN SOAL PG 1. 2. 3. 4. 5. 6.



7. 8.



9. 10.



Soal harus sesuai dengan indikator Pengecoh harus berfungsi Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah/benar”. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya. 4 4



Lanjutan …



11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 12. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. 13. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. 14. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Sunda. 15. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/siswa. 16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. 17. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. 4 5



Dasar pertanyaan (stimulus) Poko soal (stem) Pilihan jawaban (option)



Perhatikeun wacana ieu di handap! Teu beunang disupa dulang teu beunang dibebenjokeun … Ungkara di luhur kagolong kana .... a. paparikan b. rarakitan c. pupujian d. wawangsalan* 4 6



Dasar pertanyaan (stimulus) Poko soal (stem) Pilihan jawaban (option)



Perhatikeun wacana ieu di handap! Sakitu bae anu kapihatur, sanes waktos urang teraskeun deui. Cag. Ungkara di luhur kagolong bagian surat .... a. salam bubuka b. salam panutup c. panutup*) d. bubuka



4 7



Dasar pertanyaan (stimulus) Poko soal (stem) Pilihan jawaban (option)



Perhatikeun wacana ieu di handap! He barudak kudu mikir ti leuleutik Maneh kahutangan … Ungkara di luhur kagolong kana pupuh.... a. Maskumambang*) b. Mijil c. Magatru d. Ladrang 4 8



KARTU SOAL BENTUK PG Jenis Sekolah Mata Pelajaran Bahan Kelas/smt Bentuk Tes



: ------------: ------------: ------------: Tertulis (PG, dll.)



KOMPETENSI DASAR



Penyusun



1. -----------2. ------------Tahun ajaran : ---------------



NO. SOAL



KUNCI



:



BUKU SUMBER:



RUMUSAN BUTIR SOAL



MATERI



INDIKATOR SOAL



KETERANGAN SOAL No .



Digunak an untuk



Tang gal



Jumlah Siswa



Tingkat Kesukara n



Daya Pembeda



Proporsi Jawaban pada Pilihan A



B



C



D



49



OMIT



Keterangan



KARTU SOAL URAIAN/PRAKTIK Jenis Sekolah Mata Pelajaran Bahan Kelas/smt Bentuk Tes



: ------------: ------------: ------------: Tertulis (Uraian)/Praktik (Kinerja, penugasan, hasil karya)



KOMPETENSI DASAR



NO. SOAL



Penyusun



:



1. -----------2. ------------Tahun ajaran : ---------------



BUKU SUMBER:



RUMUSAN BUTIR SOAL MATERI



INDIKATOR SOAL



KETERANGAN SOAL No



Diguna kan untuk



Proporsi jawaban pada aspek



Tangg al



Jumlah siswa



Tingkat kesukar an



Daya pembeda



A 1



2



B 3



1



2



C 3



1



50



2



D 3



1



2



3



Ketera ng an



PEDOMAN PENSKORAN No.



Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai



Skor maksimum= 51



Skor



……



Indikator Soal 











Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur Indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi



© 2006-Direktorat PSMP



TEKNIK PERUMUSAN INDIKATOR 1. BILA SOAL TERDAPAT STIMULUS Rumusan indikatornya:



Disajikan …, siswa dapat menjelaskan …. 2. BILA SOAL TIDAK TERDAPAT STIMULUS



Rumusan indikatornya: Siswa dapat membedakan ….



53



MENUNTUT PENALARAN TINGGI SETIAP SOAL: 1.DIBERIKAN DASAR PERTANYAAN (STIMULUS) 2.MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS 3.MENGUKUR KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH



54



MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS 1. Ngabandingkeun -Jentrekeun sasaruaan jeung bedana antara ... jeung .... -Bandingkeun dua sisindiran .... 2. Hubungan sabab-akibat -Naon nu nyababkeun .... -Naon akibatna mun .... 3. Mere alesan (justifying) -Mana pernyataan ieu di handap nu ku Saderek dipilih, naon alesanana? -Jentrekeun ku Saderek mun stuju/teu satuju kana pamanggih ieu ....



4. Ngaringkes -Tulis deui gagasan pentingna.... -Ringkes .... Kalayan luyu jeung eusina.. 5. Nyindekkeun -Susun sababaraha kacindekan tina .... -Tulis pernyataan nu ngebrekeun eta kajadian ....



5 5



6. Ngebrehkeun pamanggih (inferring) -Dumasar ..., naon nu bakal kaalaman lamun .... -Naon reaksi A kana .... 7. Ngolompokkeun -Kolompokkeun ......dumasar kana .... -Naha .... miboga ciri .... 8. Nyiptakeun -Tuliskeun sababarha cara nulis sisindiran wangun paparikan! -Lengkepan ieu carita ... 9. Nerapkeun -Rengsekeun hal-hal ieu di handap kalayan ngagunakeun kaedah .... -Tulis ... ngagunakeun padoman .... 10. Analisis -Mana cara nulis nu salah dina paragraf .... -Daftarkeun jeung bere alesan singet ngeunaan ciri utama .... 11. Sintesis -Tulis salah rarancang kagiatan .... -Tulis salah sahiji laporan .... 12. Evaluasi -Naon kaonjoyan jeung kahengkeran .... -Dumasar kana kriteria ..., peunteun ku Saderek ngeunaan .... 5 6



Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah 1. Mengidentifikasi masalah Contoh indikator soal: Disajikan deskripsi suatu situasi/masalah, siswa dapat mengidentifikasi masalah yang nyata atau masalah apa yang harus dipecahkan. 2. Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang berisi sebuah masalah, siswa dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan. 3. Memahami kata dalam konteks Contoh indikator soal: Disajikan beberapa masalah yang konteks kata atau kelompok katanya digarisbawahi, siswa dapat menjelaskan maknanya yang berhubungan dengan masalah itu dengan kata-katanya sendiri. 4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai Contoh indikator soal: Disajikan beberapa informasi yang relevan dan tidak relevan terhadap masalah, siswa dapat mengidentifikasi semua informasi yang tidak relevan. 5. Memilih masalah sendiri Contoh indikator soal: Disajikan beberapa masalah, siswa dapat memberikan alasan satu masalah yang dipilih sendiri, dan menjelaskan cara penyelesaiannya. 5 7



6. Mendeskripsikan berbagai strategi Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat memecahkan masalah ke dalam dua cara atau lebih, kemudian menunjukkan solusinya ke dalam gambar, diagram, atau grafik. 7. Mengidentifikasi asumsi Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat memberikan solusinya berdasarkan pertimbangan asumsi untuk saat ini dan yang akan datang. 8. Mendeskripsikan masalah Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat menggambarkan sebuah diagram atau gambar yang menunjukkan situasi masalah. 9. Memberi alasan masalah yang sulit Contoh indikator soal: Disajikan sebuah masalah yang sukar dipecahkan atau informasi pentingnya dihilangkan, siswa dapat menjelaskan mengapa masalah ini sulit dipecahkan atau melengkapi informasi penting yang dihilangkan. 10. Memberi alasan solusi Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih kemungkinan solusinya, siswa dapat memilih satu solusi yang paling tepat dan memberikan alasannya. 5 8



11. Memberi alasan strategi yang digunakan Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat memilih satu strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu dan memberikan alasannya. 12. Memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah Contoh indikator soal: Disajikan sebuah cerita, kartun, grafik atau tabel dan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat memecahkan masalah dan menjelaskan prosedur yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. 13. Membuat strategi lain Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dan satu strategi untuk menyelesaikan masalanya, siswa dapat menyelesaikan masalah itu dengan menggunakan strategi lain. 14. Menggunakan analogi Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dan strategi penyelesaiannya, siswa dapat: (1) mendeskripsikan masalah lain (analog dengan masalah ini) yang dapat diselesaikan dengan menggunakan strategi itu, (2) memberikan alasannya.



5 9



15. Menyelesaiakan secara terencana Contoh indikator soal: Disajikan sebuah situasi masalah yang kompleks, siswa dapat menyelesaikan masalah secara terencana mulai dari input, proses, output, dan outcomenya. 16. Mengevaluasi kualitas solusi Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dan beberapa strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat: (1) menjelaskan dengan menerapkan strategi itu, (2) mengevaluasinya, (3) menentukan strategi mana yang tepat, (4) memberi alasan mengapa strategi itu paling tepat dibandingkan dengan strategi lainnya. 17. Mengevaluasi strategi sistematikanya Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah, beberapa strategi pemecahan masalahnya, dan prosedurnya, siswa dapat mengevaluasi strategi pemecahannya berdasarkan prosedur yang disajikan.



6 0



KAIDAH PENULISAN SOAL KOMPETENSI 1. Berhubungan dengan kondisi pembelajaran di kelas atau di luar kelas



2. Berhubungan erat antara proses, materi, kompetensi dan pengalaman belajar



4. Mengukur beberapa kemampuan yang diwujudkan dalam stimulus soal 5. Mengukur kemampuan berpikir kritis 6. Mengandung pemecahan masalah



3. Mengukur kompetensi siswa



6 1



SOAL URAIAN adalah soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan gagasan tsb dalam bentuk tulisan.



62



1. 2. 3. 4.



5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.



13.



Soal sesuai dengan indikator Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Ada pedoman penskorannya Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca Rumusan kalimat soal komunikatif Butir soal menggunakan bahasa Sunda yang baku Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa



6 3







JENIS SOAL PG



◦ Pokok Soal (stem) pertanyaan ◦ Pokok soal (stem) pernyataan



Diakhiri tanda ?



Diakhiri tanda …. 



Komponen soal PG ◦ Stem (pokok soal) ◦ Option



6 4



KAIDAH PENULISAN SOAL PG 1. 2. 3. 4. 5. 6.



7. 8.



9. 10.



Soal harus sesuai dengan indikator Pengecoh harus berfungsi Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah/benar”. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya. 6 5



Lanjutan …



11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 12. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. 13. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. 14. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Sunda. 15. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/siswa. 16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. 17. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. 6 6



67