Panduan Triase [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Panduan Triage ATS



Page 1



SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTA CLARA MADIUN Nomor : 501/RSSC/VII/2017 Tentang PEMBERLAKUAN PANDUAN TRIASE PASIEN RUMAH SAKIT SANTA CLARA Direktur Rumah Sakit Santa Clara, Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Santa Clara, maka diperlukan system triase yang baik; b. Bahwa perlu ada panduan triase di Rumah Sakit Santa Clara; c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu memberlakukan Panduan Triase Rumah Sakit Santa Clara dengan Surat Keputusan Direktur. Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009/ Tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. 4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Nomor : 1171/YPB-U/VIII/2014 tentang Pengangkatan Jabatan Struktural (Direktur) RS. Santa Clara. 5. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Nomor : 033/YPB-U/V/2017 tentang Struktur Organisasi RS. Santa Clara Periode 1 Mei 2017 – 1 Mei 2020 MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Kedua



:



Ketiga



:



Panduan Triage ATS



PANDUAN TRIASE RUMAH SAKIT SANTA CLARA Memberlakukan Panduan Triase Rumah Sakit Santa Clara sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini Panduan Triase sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama agar digunakan sebagai acuan dalam triase pasien di Rumah Sakit Santa Clara. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila dikemudian hari dijumpai adanya perubahan dan atau kekeliruan dalam keputusan ini termasuk lampirannya, maka akan dilakukan peninjauan kembali dan penyempurnaan sebagaimana mestinya



Page 2



Ditetapkan di : Madiun Pada tanggal : 19 Juli 2017 Direktur,



dr. FX. Budiarto, MPH.



Panduan Triage ATS



Page 3



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… BAB I DEFINISI A. Definisi ……...………………………………………………………………….. B. Tujuan …………………………………………………………………………...



5 5



BAB II RUANG LINGKUP A. RuangLingkup ………………………………………………………………….. B. BatasanOperasional ……………………………………………………………..



6 6



BAB III TATA LAKSANA A. Tabel kategori ATS …………………………………………………………….. B. Pengenalan sakit kritis pada anak-anak ………………………………………… C. Penyerangan di UGD(khusus pasien psikiatri) …………………………………. D. Pengekangan Fisik ……………………………………………………………….



8 14 15 18



BAB IV DOKUMENTASI ……………………………………………………………...



21



Panduan Triage ATS



Page 4



BAB I DEFINISI



A. DEFINISI 1. Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medic serta prioritas transportasi. 2. Triase adalah suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan. 3. ATS(Australia Triage Scale) adalah suatu sistem triase yang digunakan di UGD RSSC berdasarkan Guidelines on the Implementation of the ATS in Emergency Departments(Australasian College for Emergency Medicine-Doc. No: G24, Approved: Nov-00, Last Revised: Jul-16, Version No: V04).



B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk memastikan bahwa pasien dilayani sesuai urutan kegawatdaruratannya 2. Tujuan Khusus a. Untuk memastikan bahwa pengobatan yang diberikan tepat dengan kondisi klinis dan waktu b. Meletakkan pasien di area pengkajian dan terapi yang sesuai c. Mengumpulkan informasi yang menunjang gambaran kasus tersebut



Panduan Triage ATS



Page 5



BAB II RUANG LINGKUP



A. Ruang lingkup : 1. Pelayanan triase dilakukan untuk semua pasien yang datang ke UGD baik pasien yang akan dirawat inap maupun pasien rawat jalan 2. Triase dilakukan oleh petugas UGD yang sudah mendapat pelatihan.



B. Batasan Operasional 1.1



Waktu Kedatangan Waktu kedatangan adalah waktu kontak pertama yang tercatat antara pasien dengan petugas UGD



1.2



Waktu Pengkajian Medis dan Terapi Penilaian dan terapi penting dilakukan selama proses triase . Waktu penilaian ini terdiri atas : 1.2.1



Waktu penilaian oleh dokter. Adalah waktu kontak pertama antara pasien dan dokter yang bertanggung jawab terhadap perawatannya.



1.2.2



Waktu penilaian oleh perawat Adalah kontak dengan perawat dibawah pengawasan klinis dokter



1.2.3



Waktu penanganan awal oleh dokter atau perawat Adalah waktu ketika pasien diterapi sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik dan pedoman penanganan medis



1.3



Waktu Tunggu Adalah selisih waktu antara waktu kedatangan dengan waktu penilaian dan penanganan medis awal. Ketepatan catatan waktu ditulis dalam jam dan menit



1.4



Standar Dokumen



Pencatatan panilaian triase didokumentasikan pada form Assesmen Awal Perawat di lembar RMRD yang mencakup hal berikut ini : 



Tanggal dan waktu penilaian







Pengkategorian triase



Panduan Triage ATS



Page 6







Hasil pemeriksaan klinis







Masalah utama yang muncul







Diagnosa, penatalaksanaan dan terapi pada awal pengukuran







Nama pelaku triase



Panduan Triage ATS



Page 7



BAB III TATA LAKSANA



Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pelaksanaan triase, sbb : 1. Area triase harus bisa dicapai dengan mudah dan jelas tanda – tandanya 2. Standar yang sama untuk pengkategorian triase harus diberlakukan pada semua pelayanan di UGD. Harus diingat bahwa dengan gejala yang sama, kecenderungan kegawatan pada pasien anak lebih besar dibanding pasien dewasa . 3. Pada pasien korban trauma pengkategorian triase dilakukan menurut kegawatan klinis obyektifnya 4. Pasien yang datang dengan masalah mental atau perilaku juga harus dilakukan triase menurut kegawatan klinis seperti pasien gawat darurat lainnya. Apabila ada permasalahan fisik dan perilaku yang muncul bersamaan, maka kategori triase tertinggi yang sesuai yang harus diterapkan berdasarkan gabungan keduanya. 5. Gambaran klinis paling gawat menentukan kategori triase 6. Jika satu gambaran klinis resiko tinggi teridentifikasi , maka tindakan yang sesuai terhadap kegawat daruratan tersebut harus segera dilakukan 7. Tabel kategorisasi ATS tidak dimaksudkan menjadi mutlak dan harus dianggap sebagai indikasi saja.



A. TABEL KATEGORI ATS



KATEGORI ATS



1



PELAKSANAAN



PENJELASAN



GAMBARAN KLINIS



KATEGORI



( HANYA INDIKASI )



Segera mengancam nyawa Kondisi yang Pengkajian dan terapi mengancam nyawa dilakukan segera dan (atau yang cenderung beresiko memburuk) serentak dan memerlukan intervensi agresif segera



Panduan Triage ATS



     



Cardiac arrest Respiratory arrest Beresiko segera terjadi gagal nafas RR < 10x/mnt Distress nafas berat Tensi < 80 mm Hg ( dewasa ) atau syok yang memberat pada anak / bayi Page 8







Pengkajian dan terapi dilakukan 2



dalam



waktu 10 menit ( pengkajian dan terapi sering serentak )



Panduan Triage ATS



dilakukan



Segera mengancam nyawa Kondisi pasien cukup serius atau berubah begitu cepat sehingga berpotensi mengancam nyawa, atau kegagalan sistem organ, jika tidak diterapi dalam waktu 10 menit sejak kedatangan, atau Pentingnya terapi saat masa kritis Ketepatan terapi pada masa kritis ( mis : trombolisis, antidotum ) akan memberi pengaruh yang penting terhadap hasil klinis yang tergantung pada terapi yang dimulai dalam waktu beberapa menit sejak kedatangan pasien di UGD atau Nyeri yang sangat hebat. Dokter menginstruksikan mengurangi nyeri hebat dalam waktu 10



Tidak sadar atau berrespon hanya bila ada rangsangan nyeri saja ( GCS < 9)  Kejang masih berlanjut / berkepanjangan  Pemberian terapi IV overdosis dan pasien tidak sadar atau hipoventilasi  Gangguan tingkah laku berat dengan ancaman penyerangan  Stridor yang berat atau drooling ( hipersalivasi ) dengan distress nafas yang beresiko menyebabkan gangguan jalan nafas  Distress nafas berat 



Sirkulasi yang jelek  Kulit basah atau berbintik bintik, perfusi jelek  Nadi < 50 atau > 150( dewasa )  Hipotensi dengan gangguan hemodinamik  Perdarahan berat







Nyeri dada kemungkinan dari jantung







Nyeri yang sangat berat – apapun penyebabnya







BSL < 3 mmol/L







Mengantuk, penurunan kesadaran apapun penyebabnya(GCS < 13)







Acute hemiparese / dysphasia







Demam dengan tanda – tanda letargi ( berapapun umurnya )







Suspek meningitis







Percikan asam atau basa pada mata – memerlukan irigasi Page 9



menit







Trauma mayor multipel ( yang memerlukan respon tim yang terorganisir dengan cepat )







Trauma local yang berat, fraktur ekstremitas mayor, amputasi







Riwayat resiko tinggi :  Terhirup sedasi atau obat – obat toksik yang lain  Tergigit



ular



yang



sangat



berbisa  Nyeri hebat yang mengarah pada Pre Eklamsi, or kehamilan ektopik terganggu 



Gangguan perilaku / psikiatri:  Tindak kekerasan atau agresif  Membahayakan diri sendiri atau orang lain  Memerlukan pengendalian / pengekangan  Pemberontakan atau penyerangan hebat



3



Berpotensi mengancam nyawa Kondisi pasien bisa memburuk atau mengancam kehidupan atau Penilaian dan terapi mengenai ekstremitas dilakukan dalam , atau mengakibatkan kesakitan yang waktu 30 menit berarti, jika pengkajian dan terapi tidak dilakukan dalam waktu 30 menit setelah kedatangan pasien



Panduan Triage ATS







Hipertensi berat







Kehilangan darah sedang berat – apapun penyebabnya







Nafas pendek







Sa O2 90 – 95 %







BSL > 16 mmol / l







Kejang ( peringatan awal )







Demam



pada



pasien



imunosupresan (mis : pasien kanker, mendapat terapi steroid ) 



Muntah yang menetap Page 10



Atau Kegawatan situasional Ada kecenderungan terjadi komplikasi jika terapi pada saat kritis tidak dilakukan dalam waktu 30 menit atau dokter menginstruksikan untuk mengurangi rasa nyeri dalam waktu 30 menit







Dehidrasi







Trauma kepala dengan kehilangan kesadaran sesaat (peringatan awal )







  



 



 



   



4



Berpotensi serius Kondisi pasien bisa Penilaian dan terapi memburuk, atau dimulai dalam waktu muncul komplikasi, jika penilaian dan 60 menit terapi tidak dimulai dalam waktu 60 menit setelah



Panduan Triage ATS



      



Nyeri sedang berat – apapun penyebabnya – yang memerlukan analgesik Nyeri dada tidak menyerupai nyeri jantung Nyeri perut berat tanpa gambaran resiko tinggi atau usia > 65 th Cedera ekstremitas derajat sedang – deformitas, laserasi berat, crush ( remuk ) Terputusnya saraf dan vaskularisasi Riwayat resiko tinggi trauma tanpa gambaran resiko tinggi yang lain Neonatus yang stabil Anak – anak yang beresiko mengalami cedera karena tidak sengaja Gangguan psikiatri : Sangat tertekan, beresiko membahayakan diri sendiri Psikosa akut atau gangguan berpikir Krisis situasional, sengaja membahayakan diri sendiri Gelisah / suka menyendiri Cenderung menjadi agresif Perdarahan ringan Aspirasi benda asing, tanpa ada distress nafas Trauma dada tanpa nyeri iga atau distress pernafasan Susah menelan tanpa distress nafas Cedera kepala ringan tanpa ada Page 11



kedatangan. Gejala menjadi bertambah berat atau berkepanjangan Atau Perubahan kegawatan Ada kemungkinan terjadi komplikasi jika terapi pada masa kritis tidak dilakukan dalam waktu 1 jam atau Penyakit kompleks atau memberat Mungkin memerlukan pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut dan atau pasien memerlukan rawat inap atau Dokter menginstruksikan untuk mengurangi rasa rasa nyeri dalam waktu 1 jam



5



Kurang mendesak : Kondisi pasien kronis atau gejala dan gambaran klinis cukup ringan Penilaian dan terapi sehingga tidak akan mulai dalam waktu begitu berpengaruh 120 menit jika penilaian dan terapi tertunda sampai 2 jam dari saat kedatangan di UGD. Atau Masalah



Panduan Triage ATS



hilangnya kesadaran  Nyeri sedang  Muntah atau diare tanpa dehidrasi  Inflamasi mata atau kemasukan benda asing, visus normal  Trauma ekstremitas minor – keseleo pergelangan kaki, kemungkinan patah tulang, laserasi tanpa komplikasi yang memerlukan penanganan lanjut – tanda vital normal, nyeri derajat rendah sampai sedang  Jatuh terpental tanpa ada gangguan neurovaskular  Bengkak di persendian  Nyeri perut tidak spesifik  Gangguan psikiatrik :  Masalah kesehatan mental semiurgent  Di bawah pengawasan dan atau tidak ada resiko terhadap diri sendiri maupun orang lain



    



 



Nyeri minimal tanpa ada gambaran resiko tinggi Riwayat resiko rendah dan sekarang asimptomatik Gejala penyakit yang muncul minimal Resiko rendah dan gejala minimal Luka minimal – sedikit abrasi, sedikit laserasi ( tanpa memerlukan jahitan ) Kontrol, misalnya rawat luka, ganti perban Imunisasi Page 12



administratif klinis : Pembacaan hasil pemeriksaan , pembuatan resume medis, penulisan resep



 Gangguan psikiatrik :  Diketahui pasien dengan gejala kronis  Pasien mengalami krisis sosial tapi secara klinis baik



Tabel waktu pelaksanaan ATS KATEGORI ATS



WAKTU TUNGGU MAKSIMAL



CAPAIAN



ATS 1



Segera



100 %



ATS 2



10 menit



80 %



ATS 3



30 menit



75 %



ATS 4



60 menit



70 %



ATS 5



120 menit



70 %



Prosedur yang harus diperhatikan saat melakukan triase : 1. Pada saat kedatangan pasien 



Seimbangkan antara kebutuhan kecepatan dan ketelitian







Semua pasien yang datang ke UGD harus dilakukan triase oleh perawat khusus yang terlatih dan berpengalaman(triase officer) atau dokter jaga UGD







Pengkajian triase harus secara umum dan membutuhkan waktu tidak lebih dari 2 – 5 menit







Ukur tanda – tanda vital saat triase jika diperlukan untuk memperkirakan kegawatan , dan jika waktu memungkinkan







Pengkajian triase tidak dimaksudkan untuk membuat diagnose, meskipun hal ini kadang – kadang bisa terjadi



2. Tentukan kegawatan klinis pasien Gunakan kombinasi antara masalah yang ada saat itu, keadaan umum, dan kemungkinan pengamatan fisiologis untuk mengkaji kegawatan pasien 3. Pengkategorian triase digunakan dalam rangka menjawab pertanyaan : pasien ini harus menunggu pengkajian klinis dan terapi tidak lebih dari 5 menit. Panduan Triage ATS



Page 13



ATS adalah skala untuk menilai kegawatan klinis jadi pasien yang datang pada waktu yang tepat sesuaikan dengan kegawatan klinisnya 4. Lakukan pengkajian dan terapi segera pasien yang diidentifikasikan kategori 1 dan 2 Pengkajian keperawatan yang lebih lengkap harus dilakukan oleh perawat yang menerima pasien tersebut 5. Lakukan perawatan segera sesuai kebutuhan Lakukan pemeriksaan lain – lain untuk membantu menegakkan diagnose 6. Pemeriksaan awal yang sesuai ( misalnya foto rontgen ) atau penanganan awal dilakukan menurut prosedur rumah sakit. Waktu tunggu berkurang dan kenyamanan pasien meningkat apabila perawat mengikuti prosedur dan atau aturan yang sesuai. 7. Pastikan pengkajian lanjut pada pasien – pasien yang masih menunggu. Re – triase dilakukan jika : 



Kondisi pasien berubah sementara mereka masih menunggu terapi







Tersedianya informasi tambahan yang berkaitan yang akan berpengaruh pada kegawatan pasien







Triase awal dan kategori lanjutan, serta alasan dilakukannya triase ulangan harus dicatat.



B. PENGENALAN SAKIT KRITIS PADA ANAK – ANAK Penyakit serius pada anak – anak sulit dikenali, hal ini disebabkan : 



Riwayat sakit sebelumnya tidak diketahui dengan baik







Manifestasi gejala tidak khas







Anak mungkin tidak kooperatif selama menjalani pemeriksaan







Mungkin tidak ada petunjuk



yang khas tapi bisa muncul tanda – tanda yang



mengarah 



Dianggap mengalami penyakit sesuai umur



Penanda penyakit serius pada bayi di bawah usia 6 bulan Resiko tinggi Makanan



< ½ normal



Resiko sedang ½ - 2/3 normal



System Triase lima point cairan masuk < ½



normal Persarafan



Sering mengantuk



Panduan Triage ATS



Kadang



mengantuk



mengantuk Page 14



Aktifitas menurun



penurunan aktifitas



Kejang Tangis lemah Pernafasan



Apnoe atau



sukar bernafas



tarikan dinding dada



cyanosis tampak penonjolan tlg iga Sirkulasi



Kulit pucat, panas



kulit pucat



Cairan keluar



Muntah hijau < 4x



muntah > 5x dalam



popok / hari



24 jam



24 jam



pucat (mendadak, menetap)



Urine kurang dari biasanya Feces



Feces berdarah



Tanda – tanda yang sangat berguna  Tonus otot menurun pada pemeriksaan  Tarikan nafas sedang berat, sianosis, wheezing  Kulit pucat  Suhu > 38,5 ° C  Tanda – tanda dehidrasi  Perut supel Tanda – tanda khusus : 



Nafas ngorok, krepitasi, stridor, apnoe, takipnoe > 80 x/mnt







Massa di abdomen, hernia, distensi







Tangisan lemah, sikap abnormal







Akral dingin, bintik – bintik, lebam, rash







Nadi > 200







Produksi urine < 4x popok basah



C. PENYERANGAN DI UGD (KHUSUS PX PSIKIATRI) Prinsip – prinsip pengelolaan Tujuan : Panduan Triage ATS



Page 15



1. Mempertahankan lingkungan kerja yang aman 2. Menegakkan dan mempertahankan focus klien positif 3. Meminimalkan resiko peningkatan agresi Penyebab tingkah laku agresif : Jika ada, factor – factor berikut bisa memicu atau memperburuk perilaku agresif dan beresiko membahayakan perawat triase dan petugas lain : 



Nyeri







Takut dan stress







Pengaruh obat dan atau alkohol







Gangguan mental







Riwayat agresif







Iritasi dan frustrasi







Lepas control / hilang kendali







Merasa curiga



Keluarga / teman pasien dapat menjadi sangat cemas dan marah ketika mereka melihat pasiennya kesakitan atau tidak segera ditangani Biasanya kemarahan ini dinyatakan secara verbal Pengelolaan ancaman segera : 1. Pada saat pasien – pasien yang mengalami gangguan akut memerlukan penanganan klinis segera, kemudian ada orang lain yang masuk UGD dan secara langsung menimbulkan ancaman kepada petugas ( misalnya mengacungkan senjata berbahaya ) seharusnya tidak menerima penanganan klinis sampai keselamatan petugas dapat dijamin 2. Apabila petugas dan atau pasien lain berada di bawah ancaman, keselamatan petugas dan pasien lain di UGD harus diutamakan di atas pengkajian klinis dan terapi. Petugas harus bertindak memproteksi diri sendiri dengan jalan menghubungi petugas keamanan segera. 3. Setelah situasi dapat dikendalikan, penanganan klinis dilaksanakan sebagaimana diperlukan, dan triase selanjutnya seharusnya mencerminkan kegawatan klinis dan situasional. Strategi verbal



Panduan Triage ATS



Page 16



1. Meskipun tidak efektif untuk semua pasien, penjelasan per lisan mungkin dapat menjadi seefektif pengendalian dengan obat 2. Menawarkan makanan dan minuman untuk mendorong kerjasama jika pasien gelisah 3. Jelaskan konsekuensi dari perilaku orang tersebut. Pengendalian dengan obat 1. Lebih manusiawi dibanding pengekangan fisik dan paling efektif untuk tingkah laku agresi berat 2. Tidak ada satu obat pun yang tepat untuk setiap keadaan 3. Pemantauan terus menerus pasien yang mendapat sedasi diperlukan untuk mendeteksi efek samping yang tidak diinginkan. Proses pengkajian 1. Kesiagaan petugas keamanan diperlukan, mereka dapat memberikan bantuan selama proses pengkajian. 2. Orang-orang yang datang untuk memprovokasi / memperburuk kondisi pasien harus diminta untuk keluar 3. Staf yang merasakan adanya bahaya, harus menghentikan pengkajian dan mencari bantuan. 4. Jika orang yang 'berbahaya' meninggalkan UGD beritahu petugas keamanan segera. Jangan mencoba untuk mengejar orang tersebut. Prosedur yang harus dilakukan 1. Jangan mengkaji pasien pada ruangan yang terisolasi. Pastikan ada akses yang mudah ke arah pintu 2. Pertimbangkan : 



Apakah kemarahan pasien bisa dikendalikan atau tidak







Perlunya kehadiran petugas lain atau satu orang lain yang bisa menenangkan pasien







Riwayat bunuh diri sebelumnya



3. Tentukan kondisi pasien saat ini dari : 



Orang yang mengirim atau surat triase







Keluarga atau teman pasien



4. Catatan rekam medis medis sebelumnya bisa memberikan tambahan informasi 5. Lakukan pendekatan dengan percaya diri tanpa menambah rangsangan Panduan Triage ATS



Page 17



6. Gunakan nada suara yang lembut saat berbicara. Susah bagi orang marah untuk mempertahankan kemarahannya jika menghadapi orang yang tenang dan terkontrol. 7. Jangan membalas penyerangan verbal dengan hal yang sama 8. Jika seseorang menyadari kemarahannya, waspadalah terhadap bahasa tubuhmu, jangan melakukan kontak mata secara langsung, usahakan menenangkan orang tersebut dengan tampilan yang tenang D. PENGEKANGAN FISIK Prinsip 1. Pengekangan fisik dan sedasi untuk kegawatdaruratan seharusnya hanya digunakan ketika cara – cara lain untuk menenangkan pasien tidak berhasil. Jika pasien tersebut ternyata tidak memerlukan perawatan medis atau psikiatri akut maka sebaiknya dipulangkan dari pada dikekang. 2. Ketika dibutuhkan tindakan pengekangan maka perlu adanya koordinasi tim dengan tugas yang jelas dan tindakan yang cepat 3. Jika tidak ada kontraindikasi, maka pemberian sedasi bisa dilakukan



Indikasi Perilaku agresif pada seorang pasien yang memerlukan perawatan kegawatdaruratan medis atau psikiatri, diantaranya adalah : 



Kecurigaan memerlukan pengobatan medis segera







Pasien yang beresiko membahayakan diri sendiri, atau







Membahayakan petugas



Kontraindikasi pengekangan fisik dan sedasi 



Penahanan yang mungkin aman dengan cara – cara yang lain







Tenaga / situasi / perlengkapan yang tidak memadai







Situasi terlalu berbahaya, misalnya pasien membawa senjata







Diketahui adanya reaksi samping obat – obat yang biasa digunakan



Hal penting Jika petugas berpikir bahwa mereka tidak mampu menangani pasien dengan ancaman maka segera hubungi petugas keamanan Panduan Triage ATS



Page 18



Prosedur yang dilakukan: 1. Jelaskan prosedur pada orang tua atau pengantar jika memungkinkan 2. Tentukan orang yang bertanggung jawab 3. Kerahkan seluruh petugas yang ada. Jelaskan peran masing – masing sebelum menangani pasien 4. Berikan obat 



Obat yang disarankan adalah midazolam 5 mg dan haloperidol 5 mg ( berikan bersama – sama )







Obat dan dosis bervariasi diantara pasien







Pastikan benztropine tersedia untuk mengatasi gejala ekstrapiramida yang muncul



5. Amankan pasien dengan cepat dan tenang 6. Letakkan pasien dalam posisi tengkurap 7. Berikan midazolam 5 mg ( onset cepat ) dan haloperidol 5 mg ( onset 15 – 20 menit ) IM di lengan atas samping 



Dosis titrasi lanjutan adalah 0,1 mg/kg bila diperlukan ( lebih disarankan pemberian IV )







Waspadalah resiko luka tertusuk jarum



8. Pantau secara terus menerus saturasi oksigen setelah pemberian sedasi 



Pertimbangkan kebutuhan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit khusus







Observasi status kesadaran, pernafasan, nadi, tekanan darah, dan suhu pasien sebagai gambaran kondisi pasien saat itu







Jika sedasi sudah diberikan maka perawat harus mendampingi pasien saat proses transfer / rujuk



9. Komplikasi pemberian sedasi emergensi : 



Reaksi anaphylactic







Depresi pernafasan







Gangguan kardiovaskuler seperti







Pantau sampai pasien dapat dipindah atau muncul reaksi obat







Reaksi ekstrapiramidal dapat muncul pada pemberian obat mayor tranquilizer, terutama ketika efek benzodiazepine berkurang. Jika hal ini terjadi maka berikan benztropine



( 0,02 mg/kg IV / IM ) atau ulangi pemberian diazepam dosis



kecil Panduan Triage ATS



Page 19



10. Tindak lanjut 



Pengkajian medis dan riwayat kesehatan mental yang lengkap harus ada sebagai panduan untuk pengelolaan lanjut







Pada beberapa kasus transfer ke pusat kesehatan mental diperlukan(Rujuk)



11. Pertimbangkan perlunya pengekangan fisik lanjut 12. Pertimbangkan perlunya pemberian sedasi lanjut 13. Lengkapi catatan pasien, diantaranya : 



Indikasi pengekangan secara obat dan fisik







Respon pasien terhadap pemberian sedasi







Observasi lanjutan







Rencana pengelolaan berikutnya : merujuk pasien ke RS yang berkompeten



Panduan Triage ATS



Page 20



BAB IV DOKUMENTASI



1. Untuk pendokumentasian proses triase yang dilakukan di UGD ditulis pada form RMRD sesuai chek list dan kriteria yang didapatkan pada saat pasien masuk ke UGD oleh Triase Officer (dokter jaga UGD dan Perawat jaga). 2. Pangumpulan data dilakukan setiap bulan dan dievaluasi setiap 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun, dimuat dalam laporan evaluasi tahunan UGD dan dilaporkan kepada Direktur RSSC melalui Ka.Yan.Med.



Panduan Triage ATS



Page 21