Pemeriksaan MPN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI



Uji Most Probable Number (MPN) Pada Sampel Air Sumur Hari /Tanggal praktikum : Senin-Rabu/ 12-14 April 2021 Nama



: Dira Maharani



NIM



: PO714203191.013



Kelompok



: A1



LABORATORIUM BAKTERIOLOGI ANALIS KESEHATAN POLKESMAS PRODI SARJANA TERAPAN TLM 2021



Nilai



TTD



PEMERIKSAAN MOST PROBABLE NUMBER (MPN) PADA SAMPEL AIR SUMUR I.



TUJUAN Praktikum ini bertujuan untuk menentukan apakah sampel air sumur yang diperiksa tercemar oleh bakteri coliform, coliform tinja, Escherichia coli dengan metode MPN (Most Probable Number/Angka paling mungkin) porsi 511.



II.



PRINSIP Coliform memfermentasikan laktosa yang ditandai dengan terbentuknya gas pada media LB (Lactosa Broth) dan BGLB (Brilliant Green Bile Lactosa Broth). Nilai most probable number (MPN) dihitung berdasarkan jumlah tabung yang positif yang disesuaikan dengan nilai tabel Most Probable Number (MPN).



III.



TEORI DASAR Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak dipergunakan masyarakat. Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor Sumur sampai saat ini banyak digunakan warga karena dinilai memiliki manfaat yang luas sebagai sumber air bersih. Meskipun begitu, terdapat resiko bahwa air sumur telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya lainnya (Chandra, 2007). Mengonsumsi air yang tidak sehat merupakan salah satu faktor utama perkembangan penyakit yang ditularkan melelui air, termasuk hepatitis, tifus, dan diare. Penyakit yang ditularkan melalui air biasanya diakibatkan oleh bakteri coliform. Mereka biasa ditemukan di saluran sistem pengolahan air. Bakteri ini pada dasarnya tidak



berbahaya, coliform hidup di dalam kotoran hewan berdarah panas dan kotoran manusia (Pracoyo, 2006). Coliform merupakan bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran manusia atau hewan dan menunjukkan sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan lainnya. Adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri coliform dipakai sebagai indikator organisme karena mudah ditemukan dengan cara yang sederhana. Pemeriksaan bakteri coliform dapat menggunakan metode MPN (Most Probable Number). Metode MPN adalah metode perhitungan mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN atau satuan volume (massa sampel). MPN juga dapat diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri dan juga merupakan metode yang paling sederhana yang digunakan unutk menguji kualitas air. Satuan yang digunakan umumnya per 100 ml. Jadi misalnya nilai MPN 10/100 ml dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel tersebut diperkirakan mengandung 10 coliform dalam 100 ml. Semakin kecil nilai MPN, maka semakin tinggi kualitas air minum tersebut dan layak untuk diminum. Dalam metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dalam hal ini perhitungan



dilakukan



berdasarkan



jumlah



tabung



positif.



Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati adanya kekeruhan atau terbentukny gas di dalam tabung durham. (Selvy, 2015) Escherichia coli adalah jenis bakteri Coliform tinja yang biasanya ditemukan di usus manusia. Escherichia coli dalam air berasal dari pencemaran atau kontaminasi dari kotoran hewan dan



manusia sehingga dapat menyenyebabkan penyakit gangguan buang air besar yang disebut diare. Adanya Escherichia coli pada air menandakan bahwa air tersebut tidak layak dikonsumsi(Center for Disesase Control [CDC], 2012). IV.



ALAT DAN BAHAN Alat 1) Pipet Volume



7) Autoklaf/Panci



2) Tabung reaksi



8) Gelas kimia



3) Tabung durham



9) Lampu spiritus



4) Erlenmeyer



10) Bulp



5) Pipet pasteur



11) Korek api



6) Rak tabung 7) Ose bulat Bahan 1) Lactose broth 2) Briliant Green Lactose Bile Broth 3) Eschericia coli Broth 4) Sampel air sumur 5) Kapas 6) Aluminium foil V.



PROSEDUR KERJA 1. Test Pendahuluan (Presumtive Test) Pada test pendahuluan digunakan media Lactose broth(LB) yang konsentrasinya 1 % (double) dan 0,5 % (single) dengan menggunakan Porsi 511 PORSI 511 ARTINYA: a) 5 tabung yang berisi media Lactose Broth (LB) 10 ml konsentrasi 1 % masing-masing diisi sampel air 10 ml



b) 1 tabung yang berisi media Lactose Broth (LB)



10 ml



dengan konsentrasi 0,5 % di isi sampel air 1 ml c) 1 tabung berisi media Lactose Broth (LB) 10 ml dengan konsentrasi 0,5 % diisi sampel air 0,1 ml. d) Menginkubasi semua tabung pada suhu 37 0C selama 2X24 jam. e) Mengamati terbentuknya gas pada tabung durham setelah 2X24 jam f)



Mencatat jumlah tabung reaksi yang terbentuk gas (positif terbentuk gas) pada tiap seri tabung (10 ml, 1 ml, 0,1 ml)



2. Test Penegasan (Confirmation Test) a) Semua tabung reaksi yang positif pada uji penduga yang terdapat gas diambil sebanyak 1-2 mata ose kemudian ditanam di media BGLB (Briliant Green Lactose Bile Broth) dan diinkubasi 1X24 jam pada suhu 370C. b) Mengamati terbentuknya gas pada tabung durham setelah 24 jam c) Kemudian



menghitung



jumlah



tabung



positif



dari



keseluruhan tabung media BGLB. d) Positif jika keruh dan terbentuk gas pada tabung durham. e) Mencocokkan dalam



tabel MPN sesuai dengan porsi



yang digunakan f)



Menentukan hasil MPN Coli form dan Coli form tinja per 100 ml sampel.



3. Uji Lengkap (Completed Test) a) Semua tabung reaksi yang positif pada uji penduga yang terdapat gas diambil sebanyak 1 ose kemudian ditanam di media EC (Escherichia Coli Broth) dan diinkubasi 1X24 jam pada suhu 44 0C.



b) Mengamati terbentuknya gas pada tabung durham setelah 24 jam c) Kemudian



menghitung



jumlah



tabung



positif



dari



keseluruhan tabung media EC. d) Positif jika keruh dan terbentuk gas pada tabung durham. e) Mencocokkan dalam



tabel MPN sesuai dengan porsi



yang digunakan f)



Menentukan hasil MPN Coli form dan Coli form tinja per 100 ml sampel.



VI.



HASIL PENGAMATAN



Tes Pendahuluan o



LB (37 C)



Tes



Penegasan



(370C) coliform



10



1



0,1



10



1



0,1



ml



ml



ml



ml



ml



ml



5/5



1/1



1/1



BGLB Tes Lengkap E.coli broth



5/5



0/1



0/1



44oC (coliform tinja) MPN coliform 100ml 67



MPN 10



1



0,1



coliform



ml



ml



ml



tinja 100ml



5/5 0/5



0/5



67



VII. PEMBAHASAN Dalam percobaan dengan metode MPN (Most Probable Number) digunakan medium cair dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada media berupa terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Sedangkan untuk kekeruhan sendiri merupakan hal yang umum terjadi pada



pertumbuhan bakteri yang bukan coliform, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai indeks positif pada metode MPN. Dalam Praktikum ini sampel yang digunakan adalah air isi ulang (Air Galon) dimana sebelum melakukan proses kerja tangan di sterilkan



dengan



alkohol



70%,



guna



mencegah



terjadinya



kontaminan bakteri. Langkah selanjutnya dilakukan sampel air galon dimasukkan kedalam botol coklat kemudian tutp dengan aluminium foil. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri



coliform



adalah,



Esherichia



coli



dan



Entereobacter



aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik. Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada beberapa organisme yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform (E. coli), Enterococcus faecalis, Clostridium sp. Pada uji pendahuluan menggunakan porsi 511 dengan sampel air galon, sampel disiapkan sebanyak 200 ml untuk kemudian dibuat 3 seri larutan perlakuan. Untuk larutan seri pertama, sampel dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi berisi media LB 10 mL yang telah diisi dengan tabung durham. Sedangkan larutan seri kedua, sampel dipipet sebanyak 1 mL dimasukkan ke



dalam tabung reaksi berisi media LB 10 mL yang didalamnya juga terdapat tabung durham. Larutan seri ketiga dibuat dengan mencampur 0,1 mL sampel dalam 10 mL LB di dalam tabung reaksi berisi tabung durham. Ketiga seri larutan uji ini kemudian diinkubasi pada suhu 37 0C selama 2X24 jam. Setelah masa inkubasi selesai, diamati tabung yang membentuk gelembung gas pada durham. Adanya gelembung ini menunjukkan hasil reaksi positif, pada uji penduga semua tabung menunjukkan hasil positif. Uji penegas sendiri dilakukan dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang memberikan hasil uji positif pada uji pendahuluan ke media BGLB. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 2X 24 jam, kemudian mengamati terbentuknya gas pada tabung durham setelah 24 jam dan menghitung jumlah tabung positif dari keseluruhan tabung media BGLB menggunakan rumus indeks MPN. Uji



penentu



dilakukan



apabila



pada



uji



penegasan



menghasilkan gas positif dan keruh, maka dilanjutkan dengan uji penentu dilakukan dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang memberikan hasil uji positif pada uji penegasan ke media EC. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 44 0 C selama 2X 24 jam, kemudian mengamati terbentuknya gas pada tabung durham setelah 24 jam dan menghitung jumlah tabung positif dari keseluruhan tabung media BGLB menggunakan rumus indeks MPN. Pada praktikum kali ni yang telah di lakukan di dapatkan hasil positif pada ujian penegas pada porsi 511 sehingga indeks MPN adalah 8,8, namun pada uji penentu menghasilkan hasil negatif pada porsi 511 sehinggan indeks MPN adalah 0. VIII. KESIMPULAN Berdasarkan



Hasil



Penanaman



dan



Identifikasi



dapat



disimpulkan bahwa Pada pemeriksaan sampel air galon, di dapatkan



hasil positif pada ujian penegas pada porsi 511 sehingga indeks MPN adalah 8,8, namun pada uji penentu menghasilkan hasil negatif pada porsi 511 sehinggan indeks MPN adalah 0. IX.



DAFTAR PUSTAKA



Pracoyo, N.E. 2006. Penelitian Bakteriologik Air Minum Isi Ulang di Daerah Jabotabek. Cermin Dunia Kedokteran 152, hal. 37-40.