Pencegahan Hazard k3 Dengan Penyusunan SOP - Kelompok 2 Kebumen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENCEGAHAN TENTANG HAZARD K3 DENGAN PENYUSUNAN SOP Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan Dosen : Marsito, MKep.,Sp.Kom



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Kelompok 2 Yuyun Ika Setiati Robertus Eka Wardoyo Adita Novitasari Endang Rini Astuti Etik Yulita Suberti Furry Hermintarsih Heri Budianto Nur Azizah Susi Trianingsih



(A22020233) (A22020212) (A22020243) (A22020174) (A22020175) (A22020177) (A22020181) (A22020193) (A22020226)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2020/2021 1



LEMBAR PENGESAHAN PENCEGAHAN TENTANG HAZARD K3 DENGAN PENYUSUNAN SOP TUJUAN : “ Makalah yang dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan. Selain itu resume ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Pencegahan Tentang Hazard K3 Dengan Penyusunan SOP” Yang disusun oleh : Kelompok 2 Kelas Kebumen



Yang telah disahkan pada



:



Hari



: …………………………………



Tanggal



: …………………………………



Disahkan oleh, Dosen Pengampu Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan



(Marsito, MKep.,Sp.Kom)



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pencegahan Tentang Hazard K3 Dengan Penyusunan SOP, yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Marsito, MKep.,Sp.Kom selaku Dosen mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan, yang telah memberikan bimbingan kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pencegahan Tentang Hazard K3 Dengan Penyusunan SOP. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Kebumen, 30 Mei 2021



Penyusun



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………….......………………... 1 LEMBAR PENGESAHAN ……………………………....………………… 2 KATA PENGANTAR ……………………………………………………… 3 DAFTAR ISI ………………………………………………………………... 4 A. BAB I Pendahuluan ………………………………………………………. 5 B. BAB II Konsep Teori …………………………………………………… 7 C. BAB III Skenario Kasus …………………………………………............ 10 D. BAB IV Pembahasan ………………………………………………….. 11 E. BAB V Kesimpulan ………………………………………………......... 13 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 15



BAB I PENDAHULUAN 1.



LATAR BELAKANG Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko bahaya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi- tingginya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Prosedur kerja yang sistematis dalam pelaksanaan tugas di tempat kerja merupakan faktor yang terpenting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara menyeluruh. Suatu pekerjaan membutuhkan adanya suatu petunjuk sebagai pegangan bagi petugas untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Setiap pekerja perlu mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja tersebut. Prosedur tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat memberikan kemudahan kepada setiap pekerja dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memberikan hasil pekerjaan yang bermutu dan berkualitas, disamping terhindar dari risiko terpajan atau tertular penyakit. Pemahaman, sikap serta kesadaran adalah hal yang penting, yang harus dimiliki oleh setiap pekerja dalam menerapkan dan mematuhi SOP tersebut sehingga setiap pekerja melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar (Suci, et al., 2012)



2. TUJUAN Tujuan Umum : tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pencegahan tetang hazard K3 dengan penyusunan SOP Tujuan Khusus a. Mengetahui definisi SOP b. Mengetahui tujuan SOP c. Mengetahui fungsi dan manfaat SOP



BAB II KONSEP TEORI 1. DEFINISI Standar Operating Procedure (SOP) menurut United States Environmental Protection Agency (US EPA) tahun 2009 diartikan sebagai : a. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi b. SOP merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu International Coference on harmonization mendefinisikan SOP sebagai petunjuk yang ditulis secara rinci untuk mencapai keseragaman kinerja dan fungsi tertentu (Majchrzak, 2010) Berdasarkan definisi SOP tersebut, maka dapatlah disimpulkan bahwa SOP adalah tata cara atau tahapan yang sudah baku dan harus dilalui oleh setiap pekerja untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu, dimana pada umunya dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. 2. TUJUAN SOP Suatu SOP di suatu perusahaan itu diciptakan tentu memiliki tujuan tertentu, sebagaimana dikemukakan pada uraian berikut ini. Tujuan SOP menurut US EPA tahun 2011 adalah : a. Agar karyawan atau pekerja menjaga konsistensi dan tingkat kinerjanya atau kinerja tim dalam suatu organisasi b. Agar diketahui secar pasti peran dan fungsi setiap posisi dalam suatu organisasi c. Agar semua alur tugas, kewenangan dan tanggung jawab dari pekerja yang terkait menjadi lebih jelas



d. Melindungi organisasi dan pekerja dari kesalahan teknis dan non teknis pekerjaan atau kesalahan administrasi lainnya e. Menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi selama proses kerja sedang berlangsung Standars Opertating Procedure (SOP) menurut Majchrzak tahun 2010 digunakan untuk kepentingan : 1) Mengidentifikasi orang yang bertanggung jawab untuk setiap tugas Artinya SOP bisa memberikan arahan kepada manajemen siapa saja dan kriteria pekerja seperti apa yang dipersyaratkan yang dapat mengoperasikan sebuah peralatan kerja. 2) Menjelaskan tindakan apa yang harus diselesaikan Maknanya adalah SOP akan mensyaratkan kepada setiap operator sebuah perlatan kerja tentang hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah terkait dengan pekerjaan 3) Melatih staf Melalui SOP seorang pekerja mendapatkan tuntunan dan tahapan apa saja yang harus dilakukan mulai dari awal bekerja sampai selesai 4) Memantau setiap performa pekerja Melalui SOP pihak manajemen dapat memantau performa kerja para pekerjanya dengan baik Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa tujuan dari ditetapkannya suatu standard operating procedure (SOP) di suatu perusahaan tidak lain adalah demi terciptanya keteraturan, performa dan keselamatan kerja para pekerja di perusahaan tersebut. 3. FUNGSI DAN MANFAAT SOP SOP di suatu perusahaan dirancang tentu disamping memiliki tujuan tertentu, juga bagaimana dan kapan SOP itu diperlukan. Menurut US EPA tahun 2011 SOP diperlukan apabila :



a) SOP harus ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan Artinya SOP harus sudah dibuat dan terbaca dengan jelas oleh setiap pekerja yang akan memulai pekerjaannya. b) SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak SOP dalam hal ini berfungsi untuk mengontrol apakah suatu proses pekerjaan sudah dilakukan dengan baik atau tidak oelh pekerja. c) Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja SOP sebelum dilaksanakan di lapangan, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji coba untuk mengetahui sejauhmana keterandalan sebuah SOP ketika diaplikasikan di lapangan nantinya. Keuntungan adanya suatu SOP menurut US EPA tahun 2009 meliputi : 1) SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten 2) Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan 3) SOP juga dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai. Berdasarkan uraian tentang SOP tersebut, maka dapat dijelaskan suatu SOP memang harus dimiliki oleh setiap organisasi atau unit kerja, mengingat adanya fungsi dan manfaat yang dirasakan pekerja yang demikian besar bagi kelangsungan proses kerja di suatu perusahaan, juga untuk memberikan arah atau petunjuk apa yang terbaik yang harus dilakukan pekerja.



BAB III SKENARIO KASUS Seorang tenaga kesehatan Puskesmas Gombong 1, diketahui positf covid pasca melaksanakan program tracing pasien dan pelayanan pada menderita covid 19. Tenaga kesehatan tersebut, diketahui positif covid 19 setelah 5 hari kontak. Berdasarkan informasi, tenaga kesehatan tersebut diduga tertular pasca menangani dan melakukan tindakan awal dan tracing pada pasien positif covid tersebut, Tenaga Kesehatan tersebut terkena covid berinisal Ny. TF dan bertugas sebagai penanggung jawab wilayah kerja di desa binaannya. Ny.TF diketahui merupakan tenaga kesehatan pertama yang terpapar covid 19 di Puskesmas. Analisa Kasus 



Hazard yang ada di kasus : Hazard biologis yaitu petugas tertular penyakit covid dari pasien pasca menangani dan melakukan tindakan awal , tracing pada pasien positif covid di wilayah kerjanya.







Petugas tidak menggunakan APD sesuai ketentuan



BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan pembahasan teori dan analisa kasus diatas maka dapat dilakukan pencegahan kasus dengan : 1. Upaya pencegahan dari Puskesmas /tempat kerja • Menyediakan APD yang lengkap sepeti masker, handskoon, dan hazmat dll, dilengkapi dengan SOP yang sesuai, yang terletak di anteroom bersih. Alasan : meminimalisir terjadinya atau tertularnya penyakit / infeksi yang dapat terjadi terutama saat bekerja, APD harus selalu di gunakan sebagai perlindungan diri dengan kasus di atas dapat di hindari jika petugas menggunakan APD sesuai indikasi ketentuan. • Menyediakan sarana untuk mencuci tangan atau handscrub untuk petugas, dilengkapi dengan SOP yang sesuai. Alasan : cuci tangan merupakan cara penanganan awal/ memutus mata rantai jika kita terpapar/ kontak dengan pasien baik pasien beresiko menularkan atau tidak menularkan. Cuci tangan merupakan tindakan aseptic awal sebelum ke pasien maupun setelah ke pasien. • Menyediakan pemilahan tempat sampah medis dan non medis, dilengkapi dengan SOP yang sesuai. Alasan : bila sampah medis dan non medis tercampur dan di kelola dengan tidak baik akan menimbulkan penyebaran penyakit. • Tempat kerja menyediakan SOP untuk semua tindakan penanganan covid 19. Alasan : sebagai acauan dalam pelaksanaan kegiaan tertentu bagi sesama pekerja. Dan SOP merupakan salah satu cara atau parameter dalam meningkatkan mutu pelayanan. • Hendaknya membentuk tim khusus yang memantau kepatuhan pekerja terhadap SOP K3 seperti pemakaian APD, Pelaporan dan Penyelidikan Insiden, Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja serta mencatat semua insiden, kecelakaan dan penyakit akibatkerja.



• Mensosialisasikan SOP Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan : 1. Agar pekerja lebih berhati-hati dalam bekerja dan dapat saling mengingatkan rekan-rekan kerjanya jika ada tindakan atau kondisi yang tidak aman. 2. Meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dan agar pekerja selalu teringat pentingnya keselamatan kerja. 3. Memberikan wawasan kepada setiap pekerja tentang K3 agar para pekerja merasa aman. 2.



Upaya pecegahan pada petugas : • Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic seperti mencuci tangan, memakai APD, dan menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril sesuai dengan SOP yang berlaku. Alasan : agar petugas tidak tertular penyakit dari pasien yang di tangani meskipun pasien dari IGD atau pun pelayanan lainnya dan memakai APD adalah salah satu SOP Fasyankes. • Petugas agar lebih meningkatkan lagi kepatuhan terhadap SOP K3 Terutama pemakaian APD di tempat kerja dan pelaporan dan penyelidikan insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Hazard adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kerugian ini meliputi pada gangguan kesehatan dan cidera, hilangnya waktu kerja, kerusakan pada property, area atau tempat kerja, produk atau lingkungan, kerugian pada proses produksi ataupun kerusakan – kerusakan lainnya. Berdasarkan karakteristik dampak yang diakibatkan oleh suatu jenis bahaya maka jenis bahaya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu bahaya kesehatan kerja dan bahaya keselamatan kerja. Sedangkan Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. Menurut Kolluru (1996) ada 5 macam tipe risiko, yaitu: risiko keselamatan, risiko kesehatan, risiko lingkungan dan ekologi, risiko finansial, dan risiko terhadap masyarakat. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah adanya perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman. Data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman antara lain: 1. Sembrono atau tidak berhati-hati 2. Tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan 3. Tidak mengikuti standar prosedur kerja (SOP) yang telah ditetapkan 4. Tidak mengenakan alat pelindung diri 5. Kondisi badan yang lemah Tampak bahwa penerapan SOP merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena penulis memandang perlu untuk



menyusun buku tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam kaitannya dengan standard operasional prosedur.



DAFTAR PUSTAKA



Firawati.(2012). Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di RSUD Solok. Jurnal Keselamatan Pasien,6(2), 74-77. Ramadhan, F. (2017). Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). Jurnal Seminar Nasional Riset Terapan 10 (5), 164-169. Ridley John, (2006). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit Erlangga



Suci, R., Restuatuti, T., Fatmawati, 2012, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Petugas Laboratorium



Patologi



Klinik



Terhadap



Penerapan



Standard



Operating Procedure (SOP) Penanganan Bahan Infeksius di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Jom Fakultas Kedokteran, Vol. 1 pp 111.



Suma’mur, PK. 2014. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.Cetakan 8 Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.



Hadi Prayitno (2016). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Standar Operational Prosedur (SOP). Jawa Timur : Forum Ilmiah Kesehatan Menkes RI ( 2018 ). Permenkes no 52 tentang Kesehatan dan Keselamatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan.