15 0 157 KB
BETHESDA STROKE CENTER
LITERATUR
Pencegahan stroke sekunder Stroke dan / atau transient ischaemic attack
(TIA)
meningkatkan
oleh
karena
terjadinya
sebab
stroke
apapun
berikutnya
(ulangan) yang dikenal dengan stroke begets stroke. Keadaan ini menjadi sumber utama peningkatan mortalitas dan morbiditas. Sebagai gambaran, di Amerika Serikat, dari 700.000 penderita stroke setiap tahun maka 300.000 orang di antaranya mengalami stroke ulang. Untuk kasus TIA maka kemungkinan terjadinya stroke di kemudian hari lebih tinggi. Kemungkinan terjadinya stroke ulangan ini akan meningkat apabila disertai adanya hipertensi yang tak terkendali. Dalam rentang waktu 5 tahun, risiko untuk terjadinya stroke ulang di antara para penderita stroke berkisar antara 30‐43%. Risiko terjadinya stroke ulang selama 7 hari pasca‐stroke/pasca‐TIA sebesar 8‐12%, sementara itu penelitian terhadap kelompok penderita stroke lainnya menunjukkan angka yang lebih besar yaitu 20%. Pencegahan sekunder terhadap stroke iskemik / TIA dapat dilaksanakan dengan pemberian aspirin, ticlopidine, clopidogrel, dipiridamol, warfarin, obat‐obat antihipertensi, obat‐obat antihiperlipidemia, dan anjuran untuk menghentikan merokok. Pada kasus tertentu dapat dipertimbangkan tindakan operatif yang disebut carotid endarterectomy. Aspirin dapat menurunkan kemungkinan terjadinya stroke ulang sebesar dua pertiga. Warfarin terutama ditujukan pada penderita yang mengalami fibrilasi atrium nonvalvular. Di samping itu, warfarin juga dapat diberikan kepada penderita stroke kardioemboli yang bersumber pada penyakit jantung valvular dan infark miokardial baru. Titik tangkap aspirin adalah pemutusan jalur siklo‐oksigenase sebagai aktivator platelet. Ticlopidine berfungsi secara primer sebagai penghambat jalur adenosin difosfat, mencegah penumpukan platelet. Clopidogrel secara kimiawi mirip dengan tiklopidin,
www.strokebethesda.com
1
BETHESDA STROKE CENTER
LITERATUR
fungsinya juga memblokade aktivasi platelet dengan cara menghambat adenosin difosfat. Sementara itu dipiridamol menghambat fosfodiesterasi pada jalur aktivasi platelet. Di samping obat‐obatan sebagaimana tersebut di atas maka kepada para penderita tetap dianjurkan untuk menghentikan merokok, latihan fisik secara teratur sesuai dengan kapasitas yang ada, pengaturan makan dan berat badan, mengurangi asupan garam, dan menghentikan minum alkohol. Sementara itu dukungan keluarga sangat membantu proses rehabilitasi penderita termasuk pencegahan terjadinya stroke ulang. Rekomendasi American Stroke Association tentang pencegahan stroke skunder adalah sebagai berikut: a. Hipertensi •
Hipertensi harus diobati, untuk mencegah stroke ulang maupun mencegah penyakit vaskular lainnya. Pengendalian hipertensi ini sangat penting artinya bagi para penderita stroke iskemik dan TIA. Target absolut dalam hal penurunan tekanan darah belum dapat ditetapkan; yang penting adalah bahwa tekanan darah