Peran Dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi Keperawatan Di Rumah Sakit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“PERAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT”



KELOMPOK 1 : RICHE MARCHANNELA



20200005



LARA DELVIA SYAFNITA



20200010



DITA APRIYANI



20200011



MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DOSEN PENGAMPU : Ns. ANNISA SRI UTAMI M.Kep



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT 2021/2022



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Peran dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi Keperawatan di Rumah Sakit” mata kuliah komunikasi dalam keperawatan. Kemudian shalawat beserta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns. Annisa Sri Utami M.Kep selaku dosen program studi keperawatan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................2 DAFTAR ISI....................................................................................................................3 BAB I................................................................................................................................4 PENDAHULUAN.............................................................................................................4 1.



LATAR BELAKANG..........................................................................................4



2.



RUMUSAN MASALAH......................................................................................5



3.



TUJUAN...............................................................................................................5



BAB II...............................................................................................................................6 PEMBAHASAN...............................................................................................................6 1.



PENGERTIAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN................................6



2. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KESEHATAN DALAM APLIKASI KEPERAWATAN....................................................................................................8 3.



SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN....................................9



4. CONTOH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN DAN KEPERAWATAN...............................................................10 BAB III...........................................................................................................................14 PENUTUP.......................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15



3



BAB I PENDAHULUAN



1. LATAR BELAKANG Teknologi informasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari di jaman yang sangat modern ini. Peranan teknologi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar. Berkat teknologi berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada keinginanan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan adanya kemajuan teknologi. Dengan demikian perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang holistik tentunya harus dapat menyesuaikan pelayanan asuhan tersebut dengan kemajuan teknologi yang ada. Dalam era revolusi digital, suara, data, dan gambar yang dapat dikirim dalam berbagai bentuk menuntut kita untuk selalu meningkatkan perkembangan teknologi dengan percepatan informasi. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berperan aktif dalam merawat pasien memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan menggunakan suatu teknologi informasi diharapakan pelayanan akan lebih praktis dan mudah bagi pasien dan juga perawat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat belum terbiasa dengan kemajuan teknologi dan belum adanya dukungan dari jaringan internet yang memadai. Padahal perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki kontribusi paling besar terhadap mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifar manual dan konvensional,



4



belum disertai dengan sistem/perangkat tekhonolgi yang memadai. Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka



sangat



dimungkinkan



bagi



perawat



untuk



memiliki



sistem



pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.



2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian sistem informasi kesehatan? 2. Bagaimana pemanfaatan teknologi kesehatan dalam aplikasi keperawatan 3. apakah sistem informasi dalam keperawatan 4. contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan dan keperawatan



3. TUJUAN 1. untuk mengetahui pengertian sistem informasi kesehatan 2. untuk mengetahui pemanfaatan teknologi kesehatan dalam aplikasi keperawatan 3. untuk mengetahui sistem informasi dalam keperawatan 4. Untuk mengetahui contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan dan keperawatan 5.



5



BAB II PEMBAHASAN



1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelola informasi di seluruh tingkat pemerintahan secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor



932



/Menkes



/SK/



VIII/



2002



tentang



petunjuk



pelaksanaan



pengembangan sistem informasi kesehatan dari sudut pandang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang pe-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-fakor penetu keberhasilan (critical succes factors) dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi di dunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perrubahan di negara lain dalamberbagai sektor mempunyai dampak



6



terhadap sistem pelayanan kesehatan. Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer dibidang perangkat lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dilakukan melalui media komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya. Rumah sakit, sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan masyarakat akan melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman dari pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien. Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetap dalam kondisi terpadu. Karena selain memberikan layanan rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihat situasi tersebuat, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya dalam upaya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum terintegrasi, Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama. 2. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai. 3. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi 4. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/ informasi.



7



5. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi, sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi.



2. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KESEHATAN DALAM APLIKASI KEPERAWATAN Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia



dan



atau



computer



Telenursing



diartikan



sebagai



pemakaian



telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarakjauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home) 2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis 3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit 4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing



8



dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi 5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber. Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran online dan Multimedia Distance Learning.



3. SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem “pakar” maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku. Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat (Maria, 2009).



9



4. CONTOH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN DAN KEPERAWATAN Teknologi di bidang kesehatan sangatlah membantu para tenaga medis maupun Kesehatan Masyarakat yang bergerak di bidang ini untuk melakukan pekerjaan mereka. Dengan menggunakan komputer dan teknologi informasi diharapkan agar penyembuhan dapat dilakukan secara optimal. Pelayanan pasien juga akan menjadi lebih maksimal, mulai dari pelayanan dasar hingga diagnosa penyakit dapat dilakukan menggunakan komputer. Penggunaan komputer memang memiliki dampak yang cukup besar di dunia kesehatan. Walaupun tidak terlepas dari kekurangannya, penggunaan teknologi informasi untuk kesehatan tetap memberikan banyak kemudahan. Petugas kesehatan bisa dengan cepat menangani para pasien, bisa mendiagnosis penyakit yang mereka derita, dan kemungkinan salah diagnosisi yang mungkin sudah sering terjadi di dalam bidang kesehatan yang memakan banyak jiwa bisa berkurang. Disini peran para ilmuwan yang mengembangkan Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan sangat di perlukan untuk mengembangkan kembali teknologi-teknologi yang sudah ada itu agar semakin meningkatkan kualitas kerja di bidang Kesehatan. Karena semakin canggihnya teknologi yang ada maka akan semakin mudah kita mendapatkan pelayanan dengan kualitas yang baik. Berikut beberapa contoh pemanfaatan Teknologi Informasi di bidang kesehatan dan keperawatan: a. Administrasi Penggunaan teknologi yang paling mendasar dalam setiap bidang adalah administrasi. Di mana komputer sangat membantu dalam penyimpanan, pengelompokan dan juga pengolahan data. Jika tidak menggunakan komputer, maka akan sangat sulit melakukan pemeriksaan data pasien dari banyaknya pasien yang ada. Terutama bagi rumah sakit besar dengan jumlah pasien yang banyak setiap harinya. Tidak hanya data pasien, data-data lainnya di dalam rumah sakit tentu tidak sedikit. b. Rekam medik Di masa sekarang semua database dalam mencatat data-data medis menggunakan komputer memang perlu dilakukan. Rekam medis menggunakan komputer biasanya perlu dilengkapi dengan aplikasi atau sistem pendukung



10



keputusan. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, pasien dapat mendiagnosa penyakit yang diderita. Penggunaan teknologi informasi untuk kesehatan ini sangatlah



bermanfaat



karena



ada



banyak



pekerjaan



yang



dipermudah



menggunakan komputer. c. Sistem informasi rumah sakit Dengan menggunakan teknologi yang sudah semakin berkembang seperti saat ini, sistem informasi rumah sakit semakin bagus. Akibatnya, antara rumah sakit satu dengan rumah sakit lain dapat bertukar informasi dengan lebih mudah. d. Manajemen perawat Penggunaan komputer dan teknologi informasi dalam bidang kesehatan juga bermanfaat dalam pengaturan yang dilakukan oleh perawat. Mulai dari pemasukan data pasien, perawatan dasar, klasifikasi pasien dan juga catatan khusus untuk pasien. e. Klasifikasi pasien Dengan menggunakan komputer dan teknologi informasi, petugas rumah sakit dapat mengklasifikasikan pasien dengan lebih mudah. Petugas dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi pasien. Pengelompokan pasien ini memang harus berdasarkan kebutuhan perawatan sesuai dengan kondisi pasien. Tentunya klasifikasi dilakukan dengan menggunakan komputer dan aplikasi pendukung keputusan seperti yang sudah disebutkan. f. Bidang farmasi Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan adalah obat penahan rasa sakit. g. Mendiagnosa suatu penyakit Komputer dapat digunakan untuk menghasilkan foto yang lebih baik dari tubuh pasien. Sinar-X adalah teknik tradisional yang merekam bayangan dua dimensi dari tulang pada film. Computerized Axial Tomography, yang



juga



dikenal sebagai CAT scan, adalah serangkaian gambar sinar-X dua dimensi yang



11



digabungkan dengan komputer untuk mendapatkan gambar tiga dimensi. Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit. h. Memonitoring status pasien Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi. i. Penelitian Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah bergantung



pada



penggunaan



komputer.



Penggunaan



komputer



dapat



memaksimalkan hasil penelitian, karena dengan adanya komputer penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail. Misalnya penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA, dan lain sebagainya. j. Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia Untuk dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan begitu banyak alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih bergantung pada perangkat komputer sebagai sarana untuk penyaluran data ataupun gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki peranan yang vital juga dalam melihat dan menganalisa organ – organ tubuh manusia tersebut. Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh : o



System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.



o



System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.



12



o



SPECT



(Single



Photon



Emission



Computer



Tomography)



merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. o



PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.



o



NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.



o



USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.



o



Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.



o



Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita. Intinya, dengan adanya komputer dalam bidang kesehatan sangatlah membantu. Kegiatan – kegiatan yang tadinya belum bisa dilakukan, saat ini sudah dapat dilakukan dengan komputer. Penggunaan komputer membuat pekerjaan seseorang menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.



13



BAB III PENUTUP



1. KESIMPULAN Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting, terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Sistem Informasi Kesehatan merupakan penerapan pengolahan informasi yang melibatkan baik hardware dan software komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian, berbagi, dan penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi dan pengambilan yang memiliki berbagai jenis lingkup pelayanan yang terkait dengan informasi kesehatan. Dengan menggunakan Teknologi Informasi, pelayanan kesehatan ini akan memberikan banyak penghematan dari sisi biaya berkas, administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan pelayanan kesehatan lebih cepat. Teknologi di bidang kesehatan sangatlah membantu para tenaga medis maupun Kesehatan Masyarakat yang bergerak di bidang ini untuk melakukan pekerjaan mereka.



2. SARAN Untuk lebih memudahkan pendataan atau perencanaan tindakan kesehatan semua orang, sebaiknya teknologi informasi di Indonesia lebih dikembangkan lagi. Ini akan lebih mensejahterakan kehidupan rakyat dari bidang kesehatan.



14



DAFTAR PUSTAKA



Syah Putra, Candra. 2019. PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT. Dharmasraya : Jurnal SIMTIKA Volume 2, No 3. Sittig, D.F., & Singh, H. (2012). Electronic health record and national patientsafety goals. The New England Journal of Medicine, 367(19), 18541860. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI 2002/2003) dalam www.namline.edu/apkbr/ basisdata.html, diakses 7 Maret 2019. Indrajit, R.E. (2004). Pengembangan kurikulum informatika kesehatan berbasis kompetensi pada program pendidikan dokter dan ilmu keperawatan. Seminar dan work shop UGM, Desember 2004. Hariyati, R.T. (2005) Pemanfatan teknologi informatika dalam dunia pendidikan. Jurnal Keperawatan Indonesia 9 (1) Maret 2005, p.2631 Kemenkes RI. 2014. Menkes Harapkan KemkominfoDukung Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Bidang Kesehatan. Kepmenkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 Tahun 2002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).



15