Perkembangan Ilmu Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen Manajemen sebenarnya telah ada sejak dulu. Namun, manajemen secara keilmuan baru terumuskan akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad ke-18 dan terbitnya sebuah doktrin ekonomi klasik (The Wealth of Nation). Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia. Adanya penggunaan mesinmesin khususnya di pabrik menjadikan praktek-praktek manajemen dibutukan untuk meramalkan permintaan, menjamin banyaknya bahan baku dan ketersediaannya, memberikan tugas kepada orang-orang mengarahkan kegiataan sehari-hari, mengkoordinir berbagai macam pekerjaan, menjamin agar mesin-mesin tetap dalam kondisi yang baik, menemukan pasar bagi produk-produk jadi dan banyak lainnya. Sementara itu, dalam bukunya, The Wealth of Nations, Adam Smith menyatakan bahwa keunggulan ekonomi akan diperoleh oleh suatu perusahaan apabila di perusahaan tersebut terdapat pembagian kerja yang merinci setiap pekerja ke dalam tugas-tugas yang lebih spesifik. Kedua hal inilah yang menjadi pembuka jalan perkembangan ilmu manajemen hingga sampai pada saat ini. 2. Kelompok Pemikiran dalam Ilmu Manajemen Ada tiga kelompok pemikiran dalam ilmu manajemen, yaitu : 2.1 Perspektif Manajemen Klasik Tokok-tokoh dalam kelompok ini terutama Robert Owen yang mengemukakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi, dan juga Charles Babbage yang mengemukakan bahwa pentingnya efisiensi dalam proses produksi salah satunya meliputi pembagian kerja, memberikan konstribusi bahwa organisasi perlu dikelola secara benar, terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan melibatkan banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Ada 2 bagian besar dalam perspektif ini : 2.1.1



Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik Tokoh-tokoh yang berkonstribusi dalam kelompok ini adalah Frederich Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, Henry Grant, dan Harrington Emerson. Menurut kelompok ini, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, memimpin / mengatur, dan lain sebagainya dilakukan berdasarkan metode-metode ilmiah. Adapun 4 prinsip dasar manajemen ilmiah yang dicetuskan oleh Taylor terdiri dari : a. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen agar metode terbaik dalam pengerjaan tugas dapat ditentukan. b. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar dalam pemberian tugasnya sesuai dengan kualifikasinya. c. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan. d. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.



Selain prinsip dasar, ada juga gagasan manajemen ilmiah untuk meningkatkan kegiatan manajemen yang dikemukakan oleh Henry Grant, yaitu : a. Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan b. Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan c. Sistem intensif untuk merangsang produktivitas karyawan dan organisasi d. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.



2.1.2



Kelompok Manajemen Administrasi Tokoh-tokoh yang berkonstribusi dalam kelompok ini adalah Henry Fayol, Lyndall Urwick, dan Max Weber. Kelompok ini memandang bahwa peningkatan produktivitas suatu organisasi dapat dicapai ketika perubahan dilakukan secara menyeluruh. Menurut kelompok ini, perubahan produktivitas secara individual tidak akan berarti apaapa bila faktor-faktor lain dalam organisasi secara keseluruhan tidak diperhatikan atau dilakukan perubahan. Fayol berkontribusi dengan memperkenalkan kegiatan-kegiatan operasional seperti kegiatan teknis, kegiatan komersial, kegiatan keuangan, kegiatan keamanan, kegiatan akuntansi dan kegiatan manajerial. Kegiatan manajerial ini dikenal dengan fungsi-fungsi manajemen, yaitu Planning, organizing, Directing, Coordinating, dan Controlling.



2.2 Persperktif Manajemen Perilaku Perspektif manajemen perilaku menekankan pada pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi dalam berjalan dengan baik. Perspektif manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep psikologi. 2.2.1



The Howthorne Studies Studi Howthorne merupakan salah satu dari sekian banyak studi yang memfokuskan diri terhadap aspek perilaku manusia dalam manajamen. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa bahwa pemberian insentif atau upah tidak menentukan produktivitas tetapi adanya perlakuan yang sama oleh manajer serta “perhatian khusus”-lah yang akan menentukan produktivitas para pekerja.



2.2.2 Teori Relasi Manusia Teori relasi manusia beragumentasi bahwa pada dasarnya manusia selalu melakukan respons terhadap konteks sosial di mana pun dia berada. Asumsi ini didasarkan pada kenyataan bahwa perhatian para manajer atau pimpinan terhadap bawahannya akan meningkatkan tingkat penerimaan dan sekaligus



tingkat kepuasan dari bawahannya, sehingga tingkat penerimaan dan kepuasan ini akan mendorong tercapainya produktivitas. 2.2.3 Teori Perilaku Kontemporer Teori ini mencoba memandang organisasi dari perspektif yang lebih luas. Beberapa topik penting dalam teori perilaku ini diantaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat terkait dengan kepuasan kerja, stres, motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, budaya kerja, dan lain sebagainya.



2.3



Perspektif Manajemen Kuantitatif Perspektif ini mulai tumbuh dan berkembang setelah perang dunia kedua. Perspektif kelompok ini melakukan adopsi pendekatan matematika dalam menjalankan prinsipprinsip manajemen terdahulu. Dua perspektif yang muncul dalam perspektif manajemen kuantitatif adalah : 2.3.1 Perspektif Manajemen Sains Perspektif ini menekankan pada penggunaan model matematika dalam penyelesaian seluruh kegiatan dan persoalan manajemen. Perspektif ini mencoba menjelaskan realitas dalam kegiatan manajemen organisasi melalui model.



2.3.2 Perspektif Manajemen Operasi Perspektif ini lebih memfokuskan pada kegiatan tertentu dalam kegiatan manajemen secara operasional, dimana manajemen operasi membantu manajemen agar dapat melakukan kegiatan produksi secara lebih efektif dan efisien.



3. Kontributor Ilmu Manajemen Modern (Management Guru) Berbagai tokoh manajemen yang telah memberikan kontribusi keilmuan maupun praktiknya dalam dunia maajemen modern. Tokoh-tokoh ini sering juga disebut management guru. Beberapa tokoh-tokoh tersebut antara lain : 3.1 John Aldair Kontribusinya ialah prinsip kepemimpinan berdasarkan aksi terpusat (action-centered leadership). Ia juga meyakini bahwa kepemimpinan adalah keahlian yang dapat dibentuk dan dibangun. 3.2 Igor Ansoff Ansoff memperkenalkan tahapan-tahapan penting dalam membangun strategi. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada pendekatan yang universal untuk setiap jenis perusahaan.



Pengelolaan perusahaan sangat terkait dengan faktor lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi. 3.3 Chris Argyris Tokoh yang oertama kali memperkenalkan konsep learning organization. Ia juga memperkenalkan konsep single-loop dan double loop learning dalam manajemen organisasi. 3.4 Chester Barnard Barnard merupakan teoritis yang merupakan seorang manajer. Kontribusinya ialah konsep perilaku organisasi dan perilaku eksekutif. 3.5 Christopher Bartlett Memeperkenalkan konsep manajemen lintas budaya dan manajemen global. 3.6 Peter F. Drucker Drucker terkenal sebagai “Bapak Teori Manajemen Modern” di abad 20. Salah satu kontribusinya yang begitu terkenal adalah mengenai definisi efektif dan efisien, di mana Drucker mendefinisikan efektif sebagai doing the right things dan efisien sebagai doing things right. Selain tokoh-tokoh yang disebutkan namanya di atas, masih sangat banyak sekali tokohtokoh yang memiliki kontribusi dalam perkembangan ilmu manajemen modern. Hal ini karena manajemen adalah salah satu cabang ilmu sosial yang perkembangannya pesat seiring dengan perkembangan dalam kehidupan manusia.