13 0 1 MB
Pertemuan 17 Kewajiban
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan Pengertian dan Karakteristik Kewajiban Jangka Panjang Menghitung dis dan agio obligasi
B. URAIAN MATERI Pengertian dan Karakteristik Kewajiban Jangka Panjang
Adalah kewajiban-kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau satu siklus normal perusahaan. Utang jangka panjang umumnya timbul karena perusahaan membutuhkan tambahan dana yang relative besar. Pada umumnya kewajiban jangka panjang diikuti oleh suatu bunga tertentu yang harus dibayarkan
pada waktu yang telah ditentukan (tanggal jatuh tempo yang tetap).
Termasuk kelompok kewajiban jangka panjang: -
Pinjaman hipotek
-
Wesel jangka panajng
-
Utang obligasi
Pinjaman hipotek Utang hipotek (mortgage notes payable) adalah kewajiban jangka panjang yang dijamin oleh asset tetap atau asset yang tidak mudah untuk dipindahkan seperti tanah, rumah, dan bangunan lainnya.Dalam utang hipotek pihak yang memberi pinjaman berlaku sebagai pemegang hipotek, sedangkan pihak peminjam disebut sebagai pemberi hipotek.
Contoh: 1 april 2010 PT. Keong mendapatkan pinjaman dari Bank Nusa sebesar Rp1.000.000.000 untuk jangka waktu 10 tahun, bunga 10% pertahun dibayarkan kemudian setiap tanggal 1 okt-1 april. Sebagai jaminam diserahkan tanah seluas 2,5 Ha. Angsuran dibayar 10 kali tiap 1 oktober.Provisi, materai, biaya administrasi dan biaya lainya sebesar Rp 2.000.000 ditanggung oleh perusahaan.
78
1 april 2010
1 okt 2010
Mencatat pinjaman pinjaman hipotek
Mencatat pembayaran angsuran pertama Angsuran pokok
Kas
Rp 998.000.000
Beban bunga
Bunga 6/12 x 10% x 1.000.000.000 =
2.000.000
Utang obligasi
=
Jumlah yang dibayar
=
100.000.000 50.000.000 150.000.000
1.000.000.000 Utang hipotek
100.000.000
Beban bunga
50.000.000
Kas
150.000.000
Wesel bayar jangka panjang Kewajiban yang didukung dengan bukti tertulis secara formal, dalam bentuk wesel atau promes. Wesel bayar yaitu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu. Contoh:Tanggal 31 des 2010 PT. Arsenal meminjam uang sebesar Rp 60.000.000 dengan menarik wesel dengan bunga 12% dan akan dilunasi dalam 6 kali angsuran tahunan setiap tgl 31 des. Jurnal : Kas
Rp. 60.000.000
Utang wesel
Rp. 60.000.000
Mencatat angsuran pertama
Mencatat angsuran ke dua
Angsuran pokok = 1/6 x 60.000.000 = 10.000.000
Angsuran pokok
Bunga
Bunga
= 12% x 60.000.000 = 7.200.000
Jumlah yang harus dibayar
= 17.200.000
Jurnal : Utang wesel
= 10.000.000
= 12% x50.000.000 = 6.000.000
Jumlah yang harus dibayar
= 16.200.000
Jurnal : Rp 10.000.000
Beban bunga
Rp 7.200.000
Kas
Rp. 17.200.000
Utang wesel
Rp 10.000.000
Beban bunga Kas
Rp. 6.000.000 Rp 16.000.000
7. Akuntansi Utang Obligasi Untuk memenuhi kebutuhan modal, kadang perusahaan melakukan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mencari pinjaman dari masyarakat atau para pemilik modal. Mencari modal dari masyarakat atau pemilik modal ini ada dua jenis, dalam bentuk saham dan dalam bentuk obligasi. Seperti halnya wesel, obligasi juga disertai dengan 79
surat janji tertulis untuk membayar bunga dan pokok pinjaman (atau biasa disebut nilai nominal atau nilai pari). Nilai nominal obilgasi dan tingkat bunga dicantumkan pada surat obligasi. Bunga obligasi per tahun dihitung dengan mengalikan persentase bunga terhadap nilai nominal.Kebanyakan bunga dibayarkan setiap enam bulan sekali. Jadi Utang obligasi adalah utang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi.Pembeli obligasi disebut sebagai pemegang obligasi dan bertindak sebagai pemberi pinjaman.
Akuntansi penerbitan Obligasi Ada beberapa istilah dalam akuntansi untuk pencatatan obligasi - Nilai nominal obligasi adalah nilai yang tercetak atau tercantum pada surat obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang harus dilunasi pada saat obilgasi ini jatuh tempo. - Tanggal jatuh tempo adalah tanggal dimana obligasi yang telah dikeluarkan harus dibayar. - Bunga obligasi adalah biaya yang harus dibayarkan selain pembayaran untuk nilai nominal obligasi. Bunga ini bisa dibayarkan setiap bulan, atau bisa juga dibayar tiap tahun. Bunga obligasi ini dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari nilai nominal obligasi. - Tanggal bunga adalah tanggal pembayaran bunga obligasi. Biasanya dalam satu tahun dibayar dua kali
Sebetulnya utang obligasi dapat dikeluarkan atau diterbitkan dengan 3 alternatif harga: Obligasi diterbitkan atau dijual dicatat sebesar nilai nominal Pada tanggal 1 januari 2010 Pt. Trust menjual 10 lembar obligasi nominal Rp 100.000.000 bunga 8% jangka waktu 5 tahun. Bunga dibayarkan setiap tanggal 1 januari dan 1 juli. 1 jan 2010
Mencatat penjualan obligasi Kas
Rp 100.000.000
Utang obligasi 1 juli 2010
Rp 100.000.000
Mencatat pembayaran bunga Beban bunga Kas
Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
(6/12 x 8% x 100.000.000)
31 des 2010
Mencatat penyesuaian bunga
80
Beban bunga
Rp 4.000.000
Utang bunga
Rp 4.000.000
(6/12 x 8% x 100.000.000)
1 jan 2011
Mencatat pembayaran bunga Utang bunga
Rp 4.000.000
Kas
Rp 4.000.000
Disagio utang obligasi Apabila obligasi diterbitkan atau dijual lebih rendah dari nilai nominal disebut dibawah pari. Selisih harga nominal dengan harga jual disebut sebagai disagio (discount) obligasi. Contoh: Pada tahun pertama tahun fiscal, sebuah perusahaan menerbitkan obligasi berjangka waktu 5 tahun senilai Rp 1.000.000.000 dengan bunga 6% per semester yaitu masing-masing Rp 30.000.000 ( 6/12 x 6% x 1.000.000.000) dan menerima uang tunai sebesar Rp 845.562.000
Jurnal penerbitan obligasi : Kas
Rp 845.562.000
Diskonto obligasi
Rp 154.438.000
Utang obligasi
Rp 1.000.000.000
Agio utang obligasi Apabila obligasi diterbitkan atau dijual lebih tinggi dari nilai nominal disebut diatas pari. Selisih harga nominal dengan harga jual disebut sebagai agio (premi) obligasi. Contoh: Sebuah perusahaan menerbitkan obligasi berjangka waktu lima tahun sebesar Rp 2.000.000.000 dengan bunga 12% yang dibayarkan per semester masing-masing sebesar Rp 120.000.000 (6/12 x 12% x 2.000.000.000).dan menerima uang tunai Rp 2.154.435.000 Jurnal penerbitan obligasi :Kas
Rp 2.154.435.000 Utang obligasi
Rp. 2.000.000.000
Agio obligasi
Rp.
154.435.000
81
Amortisasi agio dan disagio obligasi Dalam penerbitan obligasi, tingkat bunga yang berlaku (coupon rate) akan dibandingkan dengan tingkat bunga pasar. Apabila tingkat bunga obligasi sama dengan tingkat bunga pasar, maka obligasi diterbitkan pada nilai nominal. Apabila tingkat bunga obligasi lebih rendah daripada tingkat bunga pasar, maka obligasi diterbitkan dengan discount dan dicatat keakun disagio obligasi.Apabila tingkat bunga obligasi lebih tinggi daripada tingkat bunga pasar, maka oligasi diterbitkan dengan premium dan dicatat ke akun agio obligasi.Disagio dan agio obligasi ini tiap tanggal jatuh tempo kupon atau pada akhir tahun diamortisasi. Perlu diingat bahwa pada tanggal jatuh tempo pihak yang menerbitkan obligasi akan membayar atau melunasi sebesar nilai nominalnya. Agar nilai utang sama besar dengan nilai nominal, oleh sebab itu harus diamortisasi. Amortisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : - Metode garis lurus yaitu mengamortisasi dalam jumlah sama setiap periode Amortisasi disagio Contoh: Pada tahun pertama tahun fiscal 201x, sebuah perusahaan menerbitkan obligasi berjangka waktu 5 tahun senilai Rp 1.000.000.000 dengan bunga 6% per semester yaitu masing-masing Rp 30.000.000 ( 6/12 x 6% x 1.000.000.000) tiap tanggal 1 januari dan 1 juli dan menerima uang tunai sebesar Rp 845.562.000. Mencatat pembayaran bunga dan amortisasi disagio Amortisasi = 154.438.000 : 10 = 15.443.800 Beban bunga
= 30.000.000
Jurnal :Beban bunga Rp 45.443.800 Kas
Rp. 30.000.000
disagio obligasi
Rp 15.443.800
skedul amortisasi disagio obligasi – metode garis lurus tanggal
Beban bunga
Kas
Disagio obligasi
Jumlah obligasi
(debit )
( kredit)
(kredit)
Yang tercatat Rp 845.562.000
1 juli 201x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
861.005.800
1 jan 202x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
876.449.600
1 juli 202x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
891.893.400
1 jan 203x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
907.337.200
82
1 juli 203x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
922.781.000
1 jan 204x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
938.224.800
1 juli 204x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
953.668.600
1 jan 205x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
969.112.400
1 juli 205x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
984.556.200
1 jan 206x
45.443.800
30.000.000
15.443.800
1.000.000.000
Amortisasi agio Contoh: Sebuah perusahaan menerbitkan obligasi berjangka waktu lima tahun sebesar Rp 2.000.000.000 dengan bunga 12% yang dibayarkan per semester masing-masing sebesar Rp 120.000.000 (6/12 x 12% x 2.000.000.000).dan menerima uang tunai Rp 2.154.435.000 Mencatat pembayaran bunga dan amortisasi agio Amortisasi = 154.435.000 : 10 = 15.443.500 Beban bunga
= 120.000.000
Jurnal : Beban bunga agio obligasi
Rp 120.000.000 Rp 15.443.500
Kas
Rp 135.443.500
skedul amortisasi disagio obligasi – metode garis lurus tanggal
Kas
Beban bunga
Agio obligasi
Jumlah obligasi
( kredit)
(debit )
(debit)
Yang tercatat 2.154.435.000
1 juli 201x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.138.991.500
1 jan 202x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.123.548.000
1 juli 202x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.108.104.500
1 jan 203x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.092.661.000
1 juli 203x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.077.217.500
1 jan 204x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.061.774.000
1 juli 204x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.046.330.500
1 jan 205x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.030.887.000
1 juli 205x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.015.443.500
1 jan 206x
135.443.500
120.000.000
15.443.500
2.000.000.000
83
- Metode bunga efektif untuk mengamortisasi agio dan disagio memberikan suku bunga konstan pada nilai tercatat obligasi diawal masing-masing periode. Hal ini kebalikan dengan metode garis lurus yang memberikan jumlah beban bunga yang konstan. Suku bunga yang digunakan dalam metode amortisasi suku bunga adalah suku bunga pasar pada tanggal obligasi diterbitkan.Nilai tercatat dari obligasi yang dikenakan suku bunga merupakan nilai nominal obligasi dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi atau ditambah agio yang belum diamortisasi. Dalam metode suku bunga, beban bunga yang akan dilaporkan di laporan laba rugi dihitung dengan cara mengalikan suku bunga efektif dengan nilai tercatat obligasi. Selisih antara beban bunga yang dihitung dengan cara ini dan pembayaran bunga periodic merupakan jumlah disagio atau agio yang akan diamortisasi pada periode tertentu. Contoh dengan Disagio utang obligasi obligasi nominal Rp 100.000.000 jangka waktu 5 tahun, bunga 12% pada tanggal 1 januari 2009. Suku bunga pasar/efektif 13 % bunga dibayarkan tiap 2 kali setahun. Dengan memakai table bunga Present value Rp 100.000.000, 5 thn, 13 % pertahun dihitung per semester 100.000.000 x 0,53273 ( PV, 10 periode , 61/2% )
= 53.273.000
Present value 10 kali pembayaran bunga (bunga Rp 6.000.000 persemester) 6.000.000 x 7,18883 ( PV anuitas, 10 periode, 61/2%) Total nilai kini dari obligasi
= 43.133.000 = 96.406.000
Jurnal penerbitan obligasi Kas
Rp 96.406.000
Disagio obligasi
Rp 3.594.000
Utang obligasi
Rp 100.000.000
Jurnal pembayaran bunga dan mengamortisasi Beban bunga
Rp 6.266.000
Disagio obligasi
Rp
266.000
Kas
Rp 6.000.000
84
skedul amortisasi disagio obligasi – metode garis lurus Pembayaran
Bunga yg
Beban bunga (6 ½ % dari nilai
Amortisasi
Diskon
Nilai
bunga
dbayarkan
tercatat obligasi
diskon
yg
belum
tercatat
diamortisasi
obligasi
3.594000
96.406.000
1
6.000.000
6.266.000(6,5%
dari
266.000
3.328000
96.672.000
dari
284.000
3.044.000
96.956.000
dari
302.000
2.742.000
97.258.000
dari
322.000
2.420.000
97.580.000
dari
343.000
2.077.000
97.923.000
dari
365.000
1.712.000
98.288.000
dari
389.000
1.323.000
98.677.000
dari
414.000
909.000
99.091.000
dari
441.000
468.000
99.532.000
dari
468.000
96.406.000 ) 2
6.000.000
6.284.000(6,5% 96.672.000)
3
6.000.000
6.302.000(6,5% 96.956.000)
4
6.000.000
6.322.000(6,5% 97.258.000)
5
6.000.000
6.343.000(6,5% 97.580.000)
6
6.000.000
6.365.000(6,5% 97.923.000)
7
6.000.000
6.389.000(6,5% 98.288.000)
8
6.000.000
6.414.000(6,5% 98.677.000)
9
6.000.000
6.441.000(6,5% 99.091.000)
10
6.000.000
6.470.000(6,5%
100.000.000
99.532.000)
8. Dana Pelunasan Obligasi Karena pelunasan obligasi biasanya melibatkan kas dalam jumlah besar, kontrak obligasi dapat mengatur agar kas dipindahkan secara periodik ke dana kas khusus selama jangka waktu obligasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah kas akan tersedia pada tanggal jatuh tempo mencukupi untuk membayar nilai nominal obligasi. Dana khusus seperti ini disebut dana pelunasan (sinking fund). Ketika kas tersebut dipindakan ke dana pelunasan, kas tersebut dicatat didalam akun bernama kas dana pelunasan (sinking fund cash). Investasi yang dibeli dengan menggunakan dana pelunasan dicatat dalam akun yang disebut Investasi dana pelunasan(sinking fund 85
investment). Saat pendapatan bunga (bunga atau dividen) diterima, maka dicatat dalam akun Pendapatan dana pelunasan (sinking fund revenue). Pendapatan dana pelunasan mencerminkan pendapatan bagi perusahaan dan dilaporkan dilaporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain.
9. Penebusan Obligasi Sebuah perusahaan dapat menarik atau menebus obligasi sebelum jatuh temponya.Hal ini sering dilakukan jika suku bunga pasar nenurun secara signifikan setelah obligasi diterbitkan. Dalam situasi tersebut perusahaan dapat menjual obligasi baru pada tingkat suku bunga yang rendah dan mengunakan dana yang baru yang diperolehnya untuk menebus obligasi awal. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan penghematan untuk beban bunga dimasa yang akan datang. Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds) dapat dibeli kembali oleh perusahaan penebit dalam periode waktu dan pada harga yang dinyatakan dalam kontrak obligasi.Biasanya harga penebusan lebih tinggi daripada nilai nominal.Perusahaan juga dapat menebus obligasi dengan membeli pasar terbuka. Contoh: Sebuah obligasi yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp 500.000.000 dan masih memiliki diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 40.000.000 ditebus dengan harga Rp 475.000.000 Jurnal : Utang obligasi Rugi atas penebusan obligasi disagio obligasi
Rp. 500.000.000 Rp. 15.000.000 Rp 4.000.000
Kas
C. LATIHAN/TUGAS Setelah Anda mempelajari materi, Anda diminta untuk memjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi di atas
D. REFERENSI 1.
Warren et al, 2009, Principle of Accounting-Indonesia Adaptation, Salemba Empat, Jakarta, Buku 1. b.
2.
Soewardjono, Akuntansi Pengantar 2, edisi ketiga, Jogyakarta. c.
86
3.
Warren, Fess, and Reeve, Accounting, 21th edition, South-Western Publishing, Co., 2009 d.
4.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS, Jakarta: IAI, 2015. (SA
87