25 0 656 KB
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Plan Of Action Program UKBM Puskesmas Licin tahun 2017. POA ini merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan program UKBM yang ada diwilayah kerja Puskesmas Licin. Tentunya amat penting keberadaan POA ini agar kerja UKBM akan lebih efesien, efektif, proporsional, rasional, komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna. POA
tahun 2017 merupakan usaha dalam rangka pencapaian
peningkatan kinerja UKBM melalui berbagai kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang berdaya ungkit tinggi sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun 2017. Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan POA ini. Tentunya
dalam
penyusunan
POA
ini
masih
ditemukan
banyak
kekurangan, untuk itu adanya kritik dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan POA di waktu mendatang dapat lebih sempurna lagi.
Penyusun POA Koordinator UKBM
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i KataPengantar ....................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................ iii BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ............................................................... 1 B. VISI DAN MISI ....................................................................... 1 C. MAKSUD ............................................................................... 3 D. TUJUAN................................................................................. 3 E. MANFAAT .............................................................................. 3 BAB II. ANALISA SITUASI ..................................................................... 4 A. DATA UMUM ......................................................................... 4 B. DEMOGRAFI ......................................................................... 4 C. TENAGA KERJA.................................................................... 7 D. PENDIDIKAN ......................................................................... 9 E. SOSIAL BUDAYA .................................................................. 9 F. FASILITAS KESEHATAN ...................................................... G. DATA 10 BESAR PENYAKIT ................................................ H. HASIL CAPAIAN PROGRAM ................................................ I. INDIKATOR
PENILAIAN
KINERJA
PELAYANAN
TAHUN
2017/2019 .............................................................................. J. CATATAN
HASIL
ANALISIS
SURVEY
KEBUTUHAN
MASYARAKAT ...................................................................... BAB III. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ............................................ 11 A. IDENTIFIKASI MASALAH ...................................................... 11 B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH .................................. 12 C. MENCARI PENYEBAB MASALAH ........................................ 12
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ............................... 15 E. MEMBUAT INOVASI ............................................................. 15 BAB IV. RENCANA KEGIATAN ............................................................. 16 A. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) ................................ 16 B. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) ................... C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN .................................. BAB V. PENUTUP ................................................................................. 21 A. KESIMPULAN ........................................................................ 21
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Promosi kesehatan bagian tak terpisahkan dengan semua program kesehatan yang dilaksanakan. Kegiatan Promotiv, preventif menjadi pilar utama agar program dapat, diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh sasaran di semua tatanan. Tidak mudah untuk menyampaikan semua pesan yang
mudah
dimengerti
oleh
sasaran
sehingga
sasaran
berubah
perilakunya sesuai yang diharapkan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
promosi
kesehatan
sebagai
upaya
dan
bentuk
mewujudkan
kemandirian masyarakat. PHBS dengan 5 tatanan yang dikembangkan (Tatanan Rumah Tangga, Tatanan Institusi Pendidikan, Tatanan Institusi Tempat Kerja, Tatanan Institusi Kesehatan, Tatanan Tempat tempat Umum), dan UKBM dengan berbagai bentuk yang berkembang sesuai kebutuhan masyarakat (Posyandu, Poskesdes, Poskestren,Saka bhakti Husada ,Pos UKK, dsb) merupakan pemberdayaan masyarakat dalam membentuk Desa atau kelurahan siaga. Promosi Kesehatan yang secara Umum melakukan kegiatan preventif dan promotif melalui Komunikasi, informasi dan Edukasi dan bentuk nyata dalam pelaksanaan kegiatan di masyarakat adalah pengembangan PHBS , UKBM dan desa/ kelurahan siaga. Promosi kesehatan yang dilaksanakan akan sangat efektif bila sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sosial budaya setempat. Petugas promosi kesehatan harus selalu mengikuti perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dan dan mengikuti selera komunikasi yang menjadi trend di masyarakat. Dengan demikian bentuk promosi dan media yang digunakan akan selalu baru, menarik dan diterima sasaran. Media dengan subtansi yang sama akan memiliki variasi yang sangat banyak,hal ini juga sangat tergantung pada kompetensi, ide, dan keaktifan petugas. Sebagai satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Promosi Kesehatan.Adalah
pemberdayaan
masyarakat
untuk
meningkatkan
partisipasi dan kemandirian masyarakat.Petugas kesehatan memfasilitasi masyarakat untuk mampu mengetahui, memahami dan mengatasi masalah 1
kesehatan yang dihadapi. Tentunya dengan menggali dan mengembangkan potensi
yang
dimiliki
oleh
masyarakat,
yaitu
kepemimpinan,
pengorganisasian, sumber daya maupun dana. Pada masyarakat yang sudah mandiri maka akan terwujud bentuk UKBM sesuai yang dibutuhkan, kader kader yang mampu untuk menggerakkan anggota masyarakat di lingkungannya, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang peduli dengan kesehatan masyarakat serta pendanaan yang bersumber dari masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan dalam menggerakkan masyarakat ini maka petugas kesehatan perlu melakukan strategi atau pendekatan yang tepat. Dengan kemampuan yang baik yang dimiliki oleh petugas kesehatan dalam melakukan langkah-langkah pemberdayaan masayarakat maka kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat akan dapat terlaksana dengan baik dan berkesinambungan. Berdasarkan latar belakang di atas maka di buatlah POA(Planing Of Action) tahunan sebagai acuan UKBM dalam melaksanakan kegiatan di wilayah Kerja Puskesmas Licin Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi
B. VISI DAN MISI 1. VISI Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang semakin optimal melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Licin tahun 2021 2. MISI a. Mewujudkan upaya kesehatan masyarakat b. Mewujudkan upaya kesehatan perorangan
C. MAKSUD Penyusunan POA UKBM ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional
D. TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatnya
upaya
kesehatan
bersumberdaya
masyarakat
sehingga masyarakat mampu mengatasi permasalahan kesehatan yang
2
dihadapi secara mandiri dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan lingkungan yang kondusif melalui pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang terintegrasi dan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait. 2. Tujuan Khusus a. Tersusunnya perencanaan UKBM untuk penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja. b. Terlaksananya
kegiatan
upaya
kesehatan
promotif
dan
Poskesdes/Polindes dan Posyandu serta UKBM dan tempat pelayanan kesehatan lainnya. c. Kerjasama dan kepedulian dari stake holder dalam upaya kesehatan promotif dan preventif di tingkat atas sampai bawah. d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif. e. Memudahkan dalam pencatatan, pelaporan dan pendokumentasian.
E. MANFAAT 1.
Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2.
Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif di Puskesmas dan jaringannya.
3
BAB II ANALISA SITUASI
A. DATA UMUM 1. Batas wilayah Batas-batas wilayah puskesmas licin; sebelah utara Desa Kampung Anyar
Kecamatan Glagah; sebelah Timur
Desa Paspan
Kecamatan Glagah dan Desa Macan Putih Kecamatan Kabat; Sebelah Selatan
Desa Songgon
Kecamatan Songgon dan Sebelah Barat
Pegunungan Ijen, Kec. Sempol Kabupaten Bondowoso. 2. Luas wilayah Luas wilayah kerja Puskesmas Licin adalah = 169,25 km, terdiri dari :8 Desa, 37 Dusun, 83 RW dan 241 RT. 3. Kondisi geografis a. Lahan sawah/Pekarangan Licin
merupakan
daerah
pedesaan
dengan
kondisi
pegunungan dengan lereng-lerang persawahan. Luas persawahan, 21 %; pekarangan, 10 %; perkebunan rakyat, 5 %; perkebunan pemerintah, 12 %; hutan, 39 %; dan luas tanah lapang, 13 %. b. Pengairan Sungai Curah, 16 sungai;
Sungai Irigasi, 1 sungai;
Kedalaman Air, 30% wilayah dataran rendah dengan kedalaman air tanah 1–8 meter, dan 70% wilayah dataran tinggi dengan kedalaman air tanah 9 – 90 meter,. c. Jalan Prasarana jalan, Jalan raya + 12 Km, dan jalan kampung beraspal + 32 km, serta sisanya jalan tanah dan berbatu. 4. Geologi dan iklim Keadaan iklim wilayah Kecamatan adalah iklim tropika. Licin ialah bandar yang dilanda hujan yang ketara.Walaupun dalam bulan kering masih terdapat hujan. Berdasarkan Köppen dan Geiger, iklim ini dikelaskan dalam Af. Purata suhu setahun di Licin ialah 24.1 °C dan sekitar 1974 mm hujan turun setiap tahun. B. DEMOGRAFI Jumlah penduduk masyarakat Licin 29347 ribu dengan jumlah Kepala Keluarga 9168 ribu. Jumlah penduduk laki-laki 14634 ribu dan
4
perempuan 14713 ribu. Jumlah masyarakat miskin yang memiliki kartu sebesar 17.714 jiwa. Sebaran Jumlah Penduduk per desa dapat di lihat dalam tabel
Jumlah Penduduk Kecamatan Licin No
Desa
Luas
Jumlah
(Km2)
KK
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Licin
9.00
1.259
1.938
2.091
4.029
2
Tamansari
10.17
1.964
3.130
3.158
6.288
3
Gumuk
7.65
800
1.312
1.250
2.562
4
Jelun
100.39
780
1.222
1.275
2.497
5
Banjar
6.24
784
1.221
1.290
2.511
6
Segobang
12.30
1.673
2.704
2.650
5.354
7
Kluncing
18.83
1088
1.788
1.696
3.484
8
Pakel
4.67
819
1.319
1.303
2.622
169.25
9.167
14.634
14.713
29.347
Jumlah
C. TENAGA KERJA Jumlah penduduk yang bekerja di Kecamatan Licin pada Tahun 2014 adalah 17.763 jiwa, dengan kata lain jumlah penduduk Kecamatan Licin yang bekerja pada tahun 2014 adalah 55,35 persen dari jumlah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Sektor pertanian menyerap jumlah tenaga yang paling besar mencapai 13.228 jiwa atau sekitar 74 persen, selebihnya sektor lain seperti sektor industri, perdagangan, dan jasa dapat di lihat dalam tabel.
Pekerjaan Masyarakat Licin No
Sektor Pekerjaan
Jumlah
Persen (%)
1
Pertanian
13.228
74 %
2
Perdagangan
1.372
8%
3
Industri
439
3%
4
Jasa
330
2%
5
Angkutan
242
1%
6
Lain-lain
2.152
12 %
5
D. PENDIDIKAN Jumlah pendidikan di Kecamatan Licin untuk lanjutan menengah sangat terbatas, sehingga banyak anak-anak Licin tidak melanjutkan sekolah formal ke jenjang SLTA karena harus keluar dari Kecamatan Licin, pertimbangannya adalah biaya dan transportasi, sehingga mempengaruhi APS (Angka Partisipasi Sekolah) di Kecamatan Licin. Jumlah Pendidikan di Kecamatan Licin dapat dilihat pada Tabel. Pendidikan di Wilayah Kecamatan Licin
No
Desa
PAUD/TK
SD/MI
SMP/MTS SMA/MA
1
Licin
2
4
2
Tamansari
3
6
3
Gumuk
1
2
4
Jelun
1
3
5
Banjar
2
3
6
Segubang
2
4
1
7
Kluncing
3
3
1
8
Pakel
2
3
16
28
Jumlah
2
SDLB/S MPLB
1
1
1
5
1
1
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Angka Partisipasi Sekolah tingkat SD cukup tinggi mencapai 275,9 %, keseluruhan APS masyarakat licin dapat dilihat dalam tabel. Angka Partisipasi Sekolah (APS) No
Angka Partsipasi Sekolah (APS)
Persen (%)
1
Sekolah Dasar (SD)
275,9 %
2
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
86,6 %
3
Sekolah Menengah Atas (SMA)
9,2 %
Rendahnya APS pada jenjang SMA disebabkan adanya kelompok usia tersebut tidak melanjutkan sekolah atau pendidikan.
6
E. SOSIAL BUDAYA Licin berada pada wilayah atau topografi pegunungan, dengan limpahan air mengalir di sungai kepersawahan menambah indahnya panorama Licin. Mata pencaharian masyarakat Licin umumnya petani; sebagaian petani penggarap, dan pada umumnya buruh tani, buruh perkebunan, penambang belerang. Kondisi alam pegunungan yang masih segar membuat masyarakat lebih nyaman dan lebih sehat, sehingga usia harapan hidup masyarakat Licin cenderung panjang. Suasana pegunungan dengan akses jalan yang belum sepenuhnya memadahi ditambah
pendidikan masyarakat yang
rendah membuat masyarakat cenderung tertutup, sulit dalam mengambil sebuah keputusan
serperti mengambil keputusan untuk masalah
kesehatan. Suasana pegunungan
menciptakan masyarakat Licin cenderung
komunal dengan adat istiadat kuat. Ada keyakinan yang melekat dan kuat dalam masyarakat seperti keyakinan bahwa sakit mati itu kehendak Tuhan, manusia hanya menjalankan syariatnya saja. Kayakinan ini sebenarnya sangat tepat, jika didasari dengan pendidikan yang baik. akan
mempengaruhi
keputusan
untuk
keluarga
atau
menggunakan
masyarakat
pelayanan
Kepercayaan ini
dalam
kesehatan.
mengambil Masyarakat
mengambil kesimpulan bahwa proses penyembuhan tidak hanya dari “syariat” kesehatan, tetapi bisa dengan “syariat: lain atau upaya lain, seperti upaya masyarakat mancari alternatif penyembuhan lain sebelum ke Puskesmas atau kelayanan kesehatan. Kebiasaan menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi cuci dan Buang Air Besar di sungai masih tinggi, hal ini tidak lepas dari kondisi alam dan masih kuatnya hubungan masyarakat. Sungai sebagai media komunikasi transaksi, dengan dealek bahasa Banyuwangi Using yang masih kental maka terlihat akrab dan menyenangkan. Apalagi di sekitar sungai ada mushola atau waqaf (dalam bahasa using) yang digunakan untuk ibadah setalah mandi di Sungai. Dahulu Pendidikan masyarakat Licin setelah dari SD atau SMP umumnya mengambil pendidikan nonformal, belajar mengaji di Pondok Pesantren sehingga mempengaruhi kehidupan beragama. Licin
kuat dalam
memegang
Masyarakat
nilai nilai religius, namun akibat dari
rendahnya tingkat pendidikan tersebut diatas dan ditambah dengan kehidupan yang tertutup di pondok atau pendidikan agama, membuat anak mudanya gamang dalam menghadapi cepatnya arus informasi lewat
7
teknologi HP; mulai tidak kuatnya memegang nilai-nilai agama yang diterimanya di pendidikan agama; adanya gejala perkawinan di luar nikah. Hal ini membuat orang tua yang masih kuat memegang nilai-nilai agama mempunyai
kekhawatiran anaknya melakukan perkawinan di luar nikah
kemudian di nikahkan dini. Disamping itu dengan bertambahnya penduduk dengan kondisi lahan pertanian yang semakin berkurang, masyarakat Licin mulai bekerja keluar daerah seperti Bali atau daerah lain sebagai buruh, namun yang menjadi kekhawatiran adalah pengaruh perilaku yang tidak sehat tanpa memperhatikan keselamatan dirinya,
seperti sex bebas,
Narkoba, virus HIVAIDs.
F. FASILITAS KESEHATAN 1. Jaringan dan jejaring Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Licin Puskesmas Licin bersama Pemerintahan Desa melakukan penguatan jaringan kesehatan di wilayah Desa seperti Puskemas Pembantu, Poskesdes, Posyandu, Posbindu, dan kader kesehatan di Desa. Jumlah jaringan kesehatan di Desa dapat dilihat dalam tabel. Data Jaringan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Puskesmas Licin No
Sarana Kesehatan
Jumlah
1
Puskesmas Pembantu
2
2
Polindes
0
3
Poskesdes
1
4
Ponkesdes
1
5
Posyandu
44
6
Posbindu
8
Jejaring pelayanan Puskesmas Licin 1
BPM
1
Data Posyandu Balita di wilayah Kecamatan Licin No
Desa
Jumlah
Kreteria Pratama
Madya
Purnama
1
Licin
8
8
2
Tamansari
9
8
3
Banjar
4
4
Jelun
3
3
5
Gumuk
3
3
6
Segobang
6
5
2
8
Mandiri
1
2
1
7
Kluncing
6
8
Pakel
5
JUMLAH
44
4
2 5
6
36
2
Data Posyandu Lansia di wilayah Kecamatan Licin No
Desa
Jumlah
Kriteria Pratama
Madya
1
Licin
4
4
2
Tamansari
3
3
3
Banjar
3
3
4
Jelun
3
3
5
Gumuk
3
3
6
Segobang
4
4
7
Kluncing
4
4
8
Pakel
3
3
JUMLAH
27
27
Purnama
Mandiri
2. Kader Kesehatan Data Kader Kesehatan di wilayah Puskesmas Licin No
Kader
Jumlah
1
Kader Posyandu balita
211
2
Kader Posyandu balita aktif
210
3
Kader Lansia
27
4
Kader lansia Terlatih
2
5
Kader Desa Siaga
8
6
Fasilitator kesehatan
1
3. Jumlah Ketenagaan Puskesmas Licin No
Tenaga Kesehatan
PNS
PTT
THL
Jumlah
1
Kepala Puskesmas
1
2
Dokter Umum
1
3
Dokter Gigi
1
1
4
Psikolog
2
2
5
Perawat
10
1
7
18
6
Bidan
10
1
3
14
9
1 1
2
7
Asisten Apoteker
2
2
8
Sanitarian
2
2
9
Gizi
10
Survailance
11
Petugas Laboratorium
13
Pembantu adiministrasi
14
1
1
1
1 1
1
3
1
4
Pembantu Umum
11
2
13
JUMLAH
44
15
62
3
G. DATA 10 BESAR PENYAKIT Daftar 10 Penyakit Terbesar Puskesmas Licin 2015 No Kode 1
J06
Penyakit Infeksi Akut Sal Pernafasan
Kasus
Jumlah
Baru
Lama
1578
51
1684
723
173
988
Atas 2
I10
Penyakit Darah Tinggi Primer
3
K29
Gastritis Dan Duodenitis
742
58
845
4
R53
Badan Capek Dan Pegal-
404
127
608
pegal 5
R51
Nyeri Kepala
420
29
524
6
F20
Schisofrenik
389
65
454
7
A09
Diare Yg Kurang Jelas
396
9
421
Batasannya 8
J45
Asma
257
73
338
9
M06
Rematik Arthritis Lain
261
6
283
10
K04
Pulpitis
272
0
273
10
H. HASIL CAPAIAN PROGRAM
Capaian Penilaian Kinerja Pelayanan Tahun 2015 (Hasil capaian program tahun 2015) NO I D
JENIS KEGIATAN
SATUAN
JUMLAH SASARAN
UPAYA PROMOSI KESEHATAN Pengembangan UKBM
Posyandu Pratama Posyandu Madya Posyandu Purnama Posyandu Mandiri Posyandu Purnama Mandiri Taman Posyandu
PENCAPAIAN
KESENJANGAN SELISIH %
44
Jumlah Posyandu balita a. b. c. d. e. f.
TARGET SASARAN Sasaran %
Posyandu Posyandu Posyandu
44 44 38
28 18 16
11
64% 41% 43%
0 6 36 2 38 3
4,5% 86,3% 7,8%
26 0 13
59% 0% 34,2%
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH No 1
Program
Target
Pencapaian
Kesenjangan
Masalah
Berdasarkan PKP 2015 a. Jumlah Posyandu
44
44
0
0
b. Posyandu Pratama
0
0
0
0
c. Posyandu Madya
0
6
0
0
d. Posyandu Purnama
0
36
0
0
e. Posyandu Mandiri
28(64%)
2(4,4%)
26(59%)
M
f. Posyandu Purnama Mandiri
18 (41%)
38(84,4%)
0
0
g. Taman Posyandu
16 (43%)
3 (7,5%)
13(34,2%)
M
12
B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: USG (Urgency,Seriousness,Growth) sebagai berikut: NO 1
2
MASALAH Capaian posyandu mandiri tahun 2016 sebesar 4,5 % masih kurang dari target Capaian taman posyandu tahun 2016 sebesar 7,8% masih kurang dari target
U
S
G
TOTAL
3
3
3
9
3
3
2
8
Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4= besar, 3= sedang, 2= kecil , 1= sangat kecil) Berdasarkan dari hasil analisis masalah diatas maka yang menjadi masalah prioritas adalah capaian posyandu mandiri sebesar 4,5% yang masih kurang dari target. C. MENCARI PENYEBAB MASALAH Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analizer). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:
13
FISH BONE CAKUPAN POSYANDU MANDIRI MANUSIA
Kader kurang paham tentang pelaksanaan SDIDTK
METODE Kurang ptimalnya pembinaan Posyandu
Cakupan Posyandu mandiri sebesar 4,5 % di Puskesmas Licin tahun 2015 yang masih kurang dari target
Kegiatan PAUD kurang terutama dalam SDIDTK
SARANA
DANA
LINGKUNGAN
POA PROGRAM PROMKES 2016
14
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Setelah masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut: No
1
Prioritas masalah
Penyebab masalah
Alternative pemecahan
Pemecahan masalah
masalah
terpilih
Cakupan posyandu
Belum maksimalnya kegiatan
Refreshing tentang SDIDTK
Refreshing SDIDTK
mandiri di Puskesmas
tambahan PAUD terutama dalam
bagi kader dan guru TK/Paud
bagi kader dan guru
Licin tahun 2015
SDIDTK
Ket
TK/PAUD
sebesar 4,5 % yang masih kurang dari target Kader kurang paham dalam pelaksanaan SDIDTK Kurang optimalnya pembinaan
Telaah kemandirian posyandu
posyandu
dan pembinaan posyandu ke masing masing posyandu di desa
POA PROGRAM PROMKES 2016
15
BAB V RENCANA KEGIATAN A. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
Upaya Keseha tan UKBM
Kegiatan
Refreshing SDIDTK bagi kader dan guru PAUD
Tujuan
Meningka tkan kemamp uan kader dalam SDIDTK
Target Sasa sasara ran n 211 (kad er posy andu )
Penan ggung jawab Koordi nator UKBM
Kebutuhan Sumber Daya Metho de (meto de)
Materi al (baha n)
Penyu ATK luhan Form ulir SIP
Machi ne (alat)
Man (tenag a)
Lapto p LCD Layar LCD Soun d syste m
Bidan desa Koordi nator UKBM PJ perlen gkapa n
Mitra kerja PKK desa
POA PROGRAM PROMKES 2016
Waktu pelaksa naan April 2017 (1 hari)
Kebutuhan anggaran
Indicator kinerja
Akomodasi peserta -transport (@Rp.50.00 0x 45 = Rp.2.250.00 0) -snack (@Rp. 5000 x 45 = Rp. 225.000,-) -makmin (@Rp. 15.000 x 45
Capaian Posyand u mandiri
Sumber Biaya BOK
Capaian posyandu PURI Capaian taman posyandu
16
Telaah Mengeta 45 kemandirian hui Posy UKBM tingkat perkemb angan posyandu
Pembinaan posyandu
Meningka 45 tkan strata
45
45
Koordi nator UKBM
Koordi nator UKBM
Pengi sian formul ir telaah kema ndiria n oleh bidan desa PJ Posya ndu Pembi naan
Form ulir telaah kema ndiria n
-
Koordi nator UKBM
Hasil telaah kema
Kend Bidan araan desa bermo
Kader posyan du
Ka .PKK desa
POA PROGRAM PROMKES 2016
Juli 2017
Agustus 2017
= Rp. 675.000,-) ATK peserta (@ Rp. 5000 x 45 = Rp. 225.000 FC materi (@ Rp. 2000x 45 = Rp. 90.000,-) FC formulir telaah kemandirian @Rp. 1500 x 45 = Rp. 79.500,-
Transport petugas untuk
Capaian JKN posyandu mandiri Telaah kemandiri an posyandu
Capaian BOK posyandu mandiri
17
posyandu
5.2
ndiria n posya ndu
tor
pembinaan
Capaian posyandu PURI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) Upaya
Kesehata
Kegiata n
n Posyandu
Volume Sasaran
Target
Kegiata
Rincian Pelaksanaan
Lokasi
n
Membua Bidan
Terben
t jadwal
desa,
tuk
pelaksa
kader
jadwal
naan
44
posyand
posyan
u
du
Telaah
Melaksa
Bidan
Seluru
kemandiria
nakan
desa,kad
h
n UKBM
telaah
er
UKBM
1x
-
Tenaga Pelaksana
Jadwal
Puskesma
Bidan desa,
Januari
s
koord
2017
Biaya
-
posyandu
1x
-
Puskesma
Koordinator
s
UKBM
POA PROGRAM PROMKES 2016
Juli 2017
-
18
kemandi
posyand
di
rian
u,Pelaks
wilaya
UKBM
ana
h pkm
UKBM
Licin
Pembinaa
Melaksa
Pelaksan
Seluru
n UKBM
nakan
a UKBM
h
pada pelaksana dan
UKBM
penanggung jawab
Pembin
1x
aan
Dilakukan pembinaan
UKBM
Koor UKBM
Agustus
dan Promkes
2017
Koor posy
Juli 2017
Koor posy,
Juli 2017
UKBM
UKBM Peningkata Menentu 45 n strata
kan
posyand
kemandiria
point
u
n
telaah
posyandu
yang
45
1x
-
Aula
posyan
-
Puskesma
du
s
membua t nilai skor kurang Mengad
Bidan
8 desa
1x
Lokakarya Mini PKM
Puskesma
POA PROGRAM PROMKES 2016
19
akan
desa,koo
pertemu
rd
an
posy,KaP
dengan
KM
s
bidan desa, Ka.PKM
bidan desa dan program terkait Membuat
Menelaa Bidan
45
inovasi di
h
desa,koo
posyandu
masalah
rd posy,
dan taman
yang
kader
posyandu
menjadi
posy
1x
Kunjungan ke posyandu
posyandu
Bidan desa,
Agustus
posyan
koor posy,
2017
du
pkk desa
kendala dalam kegiatan dan pencapa
POA PROGRAM PROMKES 2016
20
ian hasil posyand u Mengad
Bidan
akan
desa,koo
pertemn
rd
uan
posyand
dengan
u,
bidan
program
desa,
terkait,
pengelol
dan Ka,
a
PKM
8 desa
1x
Pada minilokakarya pkm
puskesma
Koord
Agustus
s
posyandu,
2017
bidan desa
program terkait Pengemba
Menelaa Bidan
45
ngan
h jumlah
desa,
posyan
posyandu
posyand
koord
du
PURI
u
posy
menjadi
purnam
1x
-
Puskesma s
POA PROGRAM PROMKES 2016
Koor posy
Septemb er 2017
21
taman
a dan
posyandu
mandiri yang memenu hi syarat dibentuk nya taman posyand u Mengad
Bidan
8 desa
1x
Pada pertemuan PKK
Kecamata
Koord posy,
Septemb
akan
desa,PK
kecamatan
n
PKK desa
er 2017
pertemu
K
dan
an dan
desa/kec
kecamatan,k
koordina amatan,
ader
si lintas
kader
pendamping
sector
posy
taman posy
untuk
terkait,
membah kader
POA PROGRAM PROMKES 2016
22
as
pendamp
pembent ing ukan dan pengakti fan kembali taman posyand u Pemantap
Refreshi
Kader
an kader
ng /
posy,gur
posy dan
pelatiha
u
taman
n
PAUD/T
posyandu
SDIDTK
K
dalam
bagi
pelaksana
kader,gu
an
ru
kegiatan
TK/PAU
1 kali
1x
Snack , nasi, transport =
Aula
Koor
April
Rp 3.400.000,-
Puskesma
UKBM,Koor
2017
s Licin
KIA, bidan
BOK
desa
POA PROGRAM PROMKES 2016
23
D
5.3
No
1
2
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Uraian Kegiatan
Bulan
Sasaran
Membuat jadwal
Bidan desa,
posyandu
kader
Melaksanakan telaah
Bidan
kemandirian UKBM
desa,kader
1
2
3
4
5
6
7
x
8
9
10
11
12
Tempat
Puskesmas
x
Puskesmas
x
puskesmas
x
puskesmas
Menentukan point telang 3
membuatah y nilai skor kurang Pertemuan pembahasan
4
bersama bidan desa dan program terkait mengenai
POA PROGRAM PROMKES 2016
24
strata UKBM 5
Pembinaan UKBM
Pelaksana UKBM
x
UKBM
x
posyandu
x
puskesmas
Menelaah masalah yang 6
menjadi kendala dalam kegiatan dan pencapaian hasil posyandu Pertemuan pembahasan bersama bidan desa dan
7
program terkait inovasi di posyandu/taman posyandu Menelaah jumlah posyandu purnama dan
8
mandiri yang memenuhi
x
puskesmas
x
kecamatan
syarat dibentunya taman posyandu 9
Pertemuan koordinasi lintas sector dalam
POA PROGRAM PROMKES 2016
25
pembentukan dan pengaktifan kembali taman posyandu 10
Refreshing SDIDTK bagi kader dan guru PAUD/TK
X
POA PROGRAM PROMKES 2016
puskesmas
26
BAB VI PENUTUP
6.1
KESIMPULAN Berdasarkan hasil diatas bisa di simpulkan bahwa dalam pelayanan
di Puskesmas UKBM sangat berperan penting untuk Meningkatkan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam memberikan pengetahuan, kesadaran dalam meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri.Agar tercapai keberhasilan dalam menggerakkan masyarakat maka petugas kesehatan perlu melakukan strategi dan pendekatan yang tepat. Hal tersebut dituangkan dalam POA tahunan untuk mendapatkn hasil yang optimal yaitu mulai dari Analisis data, Rencana usulan Kerja, Rencana
Pelaksanaan
kegiatan.Kerjasama
lintas
Kerja, sektor
dan dan
jadwal lintas
pelaksanaan
program
perlu
di
maksimalkan,dan di tambah adanya advokasi yang dpt menambah perlindungan di bidang hukum dan membantu dlm menentukan kebijakan yg berpedoman pada upaya kesehatan masyarakat.
POA PROGRAM PROMKES 2016
27