Post Date [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny ”SR” GI P0000 UK 42 minggu DENGAN POSTDATE Di RS Aura Syifa Tanggal 23 November 2011



Disusun Oleh : NUNIK IKE YUNIA SARI (1102430008)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG



JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN KLINIK KEDIRI



LEMBAR PENGESAHAN



Pembimbing Institusi



Mahasiswa



Nunik Ike Yunia Sari NIP.



NIM. 1102430008



Mengetahui, Kaprodi DIV Kebidanan Klinik



Pembimbing Klinik



LAPORAN PENDAHULUAN



1. KONSEP TEORI 1.1 Persalinan a. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan. b. Persalinan Kala 1



Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.Pada permulaan his, kla pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan.Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.Berdasarkan kurve Friedmen, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. c. Tanda-tanda persalinan kala I menurut Mochtar (1998) adalah :



 Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.  Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.  Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.  Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement) d. Fase-fase persalinan kala I adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2002) :  Fase laten (Asuhan persalinan dasar : 2002) 1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara kurang dari 4 cm. 2) Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam.  Fase aktif 1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). 2) Servik membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm). 3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.



1.2 Post Term a.Pengertian Post Term 



Kehamilan postterm adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT.(Prawirohardjo, 2007)







Sedangkan kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu belum terjadi persalinan.(Manuaba,2002)







Kehamilan lewat waktu adalah suatu kehamilan yang berakhir pada minggu ke 42, atau 294 hari dari HPHT.(Ricci, 2009)







Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap.(FKUI 2002)







Kehamilan lewat waktu adalah apabila gestasi lebih dari 42 minggu dari masa menstruasi. (Walsh 2008)



b. Etiologi Post Term Penyebab pasti belum diketahui, faktor yang dikemukakan adalah : 1. Hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. 2. Herediter, karena post naturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu 3. Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor tidak timbulnya His 4. Kurangnya air ketuban 5. Insufiensi plasenta (Prawirohardjo, 2007) c. Prognosis Beberapa ahli dapat menyatakan kehamilan lewat bulan bila lebih dari 41 minggu karena angka mordibitas dan mortalitas neonatus meningkat setelah usia 40 minggu. Namun kurang lebih 18 % kehamilan akan berlanjut melebihi 41 minggu hingga 7% akan menjadi 42 minggu bergantung pada populasi dan kriteria yang digunakan. Seringnya kesalahan dalam mendefinisikan postmatur diperlukan deteksi sedini mungkin untuk menghindari kesalahan dalam menentukan usia kehamilan.Jika TP telah ditentukan pada trimester terakhir atau berdasarkan data yang tidak dapat diandalkan.Data yang terkumpul sering menunjukkan peningkatan resiko lahir mati seiring peningkatan usia kehamilan lebih dari 40 minggu.



Penyebab lahir matinya tidak mudah dipahami dan juga tidak ada kesepakatan tentang pendekatan yang paling tepat guna mencegah kematian tersebut. d. Faktor Predisposisi -



Ras



-



Strees yang menyebabkan tidak timbulnya his



-



Ketuban kurang



-



Insufisiensi plasenta (Sarwono 2005)



e. Patofisiologi Sindrome Postmature Bayi postmatur menunjukkan gambaran yang unik dank has.gambaran ini berupa kulit keriput,mengelupas lebar-lebar,badan kurus yang menunjukkan pengurasan energi dan malnutrisi lanjut karena bayi tersebut bermata terbuka,tampak luar biasa siaga,tua dan cemas. (Obstetri Williams 2005) Gawat janin dan Oligohidramnion Bahaya pada janin antepartum dan gawat janin intrapartum merupakan konsekuensi kompresi tali pusat yang menyertai oligohidramnion.satu atau lebih deselerasi memanjang mendahului tiga perempat secsio sesaria darurat yang dilakukan atas dasar bahaya pada janin.Korelasi lain yang ditemukan adalah oligohidramnion dan mekonium kental. Penurunan volume cairan amnion biasanya terjadi ketika kehamilan telah melewati 42 minggu,mungkin juga pengualaran mekonium oleh janin ke dalam volume cairan amnion yang sudah berkurang merupakan penyebab terbentuknya mekonium kental yang terjadi pada syndrome aspirasi mekonium (Obstetri Williams 2005) f. Tanda Gejala -



Oligohidramnion



-



Cairan berwarna mekonium



-



Karakteristik neonates,termasuk lemak subkutan,kuku jari panjang,kulit terlepas,tidak ada lanugo,tidak ada verniks dan mata melebar,wajah waspada



-



Gerakan janin jarang



(sarwono 2005)



g. Pemeriksaan Penunjang 1. Bila HPHT dicatat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar. 2. Kesulitan mendiagnosis bila wanita tidak ingat HPHTnya. Hanya dengan pemeriksaan antenatal yang teratur diikuti dengan tinggi dan naiknya fundus uteri dapat membantu penegakan diagnosis. 3. Pemeriksaan rontgenologik dapat dijumpai pusat pusat penulangan pada bagian distal femur, baguan proksimal tibia, tulang kuboid diameter biparietal 9,8 atau lebih. 4. USG : ukuran diameter biparietal, gerkan janin dan jumlah air ketuban. 5. Pemeriksaan sitologik air ketuban: air ketuban diamabiil dengan amniosenteris baik transvaginal maupun transabdominal, kulitb ketuban akan bercampur lemak dari sel sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu. Air ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat biru Nil, maka sel – sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga. * Melebihi 10% = kehamilan diatas 36 minggu * Melebihi 50% = kehamilan diatas 39 minggu 6.Amnioskopi, melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurt warnanya karena dikeruhi mekonium. 7.Kardiotografi, mengawasi dan membaca denyut jantung janin, karena insufiensi plase 8.Uji oksitosin ( stress test), yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan. 9.Pemeriksaan kadar estriol dalam urin 10.Pemeriksaan pH darah kepala janin 11.Pemeriksaan sitoloi vagina



h .Penatalaksanaan Medis 1. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya. 2. Apabila tidak ada tanda-tanda infusiasi plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat. 3. Lakukan pemeriksaan untuk menilai kematangan service kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan / tanpa amniotomi.



4. Bila : a. Riwayat kehamilan yang lalu ada kematian dalam janin b. Terdapat hipertensi (pre-eklamsi) c. Kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas. d. Pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu maka ibu dirawat di RS.  Dua prinsip pemikiran : 1. Penatalaksanaan antisipasi-antisipasi kesejahteraan janin dengan meningkatkan pengkajian dan intervensi jika hanya terdapat indikasi. 2. Penatalaksanaan aktif-induksi persalinan pada semua wanita yang usia kandungannnya melebihi 42 minggu. dengan pertimbangan kondisi janin yang cukup baik / optimal.  Ada berbagai variasi kemungkinan penatalaksanaan antisipasi dan penatalaksanaan aktif, antara lain: Pertimbangan kesiapan serviks (skor bishop), perkiraan berat badan janin (dengan manuver leopold, sonogram, atau keduanya), kesejahteraan janin, pilihan wanita yang bersanngkutan, volume cairan amnion, riwayat kebidanan sebelumnya, status medis ibu, dan metode induksi sesuai pertimbangan. Variabel yang sangat memberatkan adalah usia gestasi janin, karena term yang berkembang cenderung mempertimbangkan usia kehamilan sebagai suatu rangkaian yang kontinu. Penatalaksanaan aktif versus penatalaksanaan antisipatif tergantung reabilitas kriteria yang digunakan dalam menentukan usia kehamilan. Sebelum ada metode yang diterima untuk induksi persalinan seksio sesaria merupakan satu-satunya cara yang dapat diterima untuk mengatasi maslaah ini. Keputusan untuk mempercepat persalinan harus selalu ditetapkan dengan



membandingkan



resiko



dan



manfaat



masing



masing



penatalaksanaan tersebut.Secara umum metode induksi yang paling efektif adalah dengan meningkatkan denyut jantung janian dan hiperstimulasi pada uterus. Induksi persalinan juga diperkirakan komplikasinya. Induksi persalian dikaitkan dengan peningkatan anastesia epidural dalam seksio sesaria untuk wanita primigravida yang usia kehamilanyya lebih dai 41 minggu dan taksiran berat jain 3800 gram atau lebih. Pada kenyataannya induksi persalian meningkatkan resiko distress janin, seksio sesaria, infeksi dan perdarahan sangat mengejutkan bagi masyarakat awam.kehamilan lebih bulan akan meningkatkan resiko lahir



mati, cairan bercampur, mekonium sindrom aspirasi mekonium pada neonatus, distosia bahu jika janin makrosomia. Indikasi untuk induksi persalinan mencakup hal – hal : a. Hasil uji janin meragukan (skor profil biosfik rendah) b. Oligohidramnion. c. Preeklamsi yang cukup parah menjelah cukup bulan d. Diabetes dependent e. IUGR menjelang usia cukup bulan f. Riwayat lahir mati pada kehamilan cukup bulan.  Penatalaksanaan antisipasi pada usia kehamilan lewat bulan antara 40 hingga 42 minggu 1. Kaji kembail TP wanita sebagai titik tengah dalam kisaran waktu 40minggu. 2. Kaji kembali bersama wanita rencana penanganan kehamilan lewat bulan, dokumentasikan rencana yang disepakati ( 40minggu) 3. Uji kembali nonstress awal (Nonstress test, NST) dua kali dalam seminggu, yang dimulai saat kemilan berusia 41 minggu dan berlanjut hingga persalinan. 4. Lakukan pengukuran volume cairan amnion ( Amniotic fluid volume, APV) dua kali dalam seminggu, yang dimulai saat kehamilan berusia 41 minggu dan berlanjut hingga persalinan. 5. Lakukan uji profil biofisik lengkap dan konsultasikan dengan dokter untuk hasil NST yang nonreaktif atau APV yang randah. 6. Jika kelainan berlanjut hingga 42 minggu dan perkiraan usia kehamilan dapat diandalkan mulai penanganan aktif mengacu pada protokol.  Metode hormon untuk induksi persalinan : 1. Oksitosin yang digunakan melalui intravena (atas persetujuan FDA untuk induksi persalinan). Dengan catatan servik sudah matang. 2. Prostaglandin : dapat digunakan untuk mematangkan servik sehingga lebih baik dari oksitosin namun kombinasi keduanya menunjukkan hal yang positif. a. Misprostol 1)Merk dagang cytotec. Suatu tablet sintetis analog PGE1 yang diberikanintravagina (disetujui FDA untuk mencegah ulkus peptikum, bukan untuk induksi)



b. Dinoproston 1. Merk dagang cervidil suatu preparat PGE2, tersedia dalam dosis 10 mg yang dimasukkan ke vagina (disetujui FDA untuk induksi persalinan pada tahun 1995). 2. Merk dagang predipil. Suatu sintetis preparat PGE2 yang tersedia dalam bentuk jel 0,5 mg deng diberika intraservik (disetujui FDA untuk induksi persalinan pada tahun 1993) 3. Mifepriston 9 RU 486, antagonis reseptor progesteron) (disetujui FDA untuk aborsi trimester pertama, bukan untuk induksi) tersedia dalam bentuk tablet 200 mg untuk diberikan per oral.  Metode non hormon Induksi persalinan 1. Pemisahan ketuban Prosedurnya dikenal dengan pemisahan atau mengusap ketuban mengacu pada upaya memisahkan membran amnion dari bagian servik yang mudah diraih dan segmen uterus bagian bawah pada saat pemeriksaan dalam Dengan tangan terbungkus sarung tangan bidan memeriksa wanita untuk menentukan penipisan serviks, pembukaan dan posisi lazimnya.Perawatan dilakukanan untuk memastikan bahwa bagian kepala janin telah turun.Pemeriksaan mengulurkan jari telunjuk sedalam mungkin melalui os interna, melalui ujung distal jari perlahan antara segmen uterus bagian bawah dan membaran.Beberapa usapan biasanya eektif untuk menstimulasi kontaksi awal reguler dalam 72 jam.Mekanisme kerjanya memungkinkan melepaskan prostaglandin ke dalam sirkulasi ibu.Pemisahan hendaknya jangan dilakukan jika terdapat ruptur membran yang tidak disengaja dan dirasa tidak aman baik bagi ibu maupun bagi janin.Pemisahan memban servis tidak dilakukan pada kasus – kasus servisitis, plasenta letak rendah, maupun plasenta previa, posisi yang tidak diketahui, atau perdarahan pervaginam yang tidak diketahui. 2. Amniotomi Pemecahan ketuban secara sengaja (AROM). Saat dikaukan bidan harus memeriksa dengan teliti untuk mengkaji penipisan servik, pembukaanm posisi,, dan letak bagian bawah. Presentasi selain kepala merupakan kontrainsdikasi AROM dan kontraindikasi lainnya ketika kepala belum turun, atau bayi kecil karena dapat menyebabkan prolaps talipusat.Meskipun amniotomi sering dilakukan untuk menginduksi persalinan, namun hingga kini masih belum ada studi prospektif dengan



desain tepat yang secara acak menempatkan wanita pada kelompok tertentu untuk mengevaluasi praktik amniotomi ini. 3. Pompa Payudara dan stimulasi puting. Penggunaan cara ini relatif lebih aman kerna menggunakan metode yang sesuai dengan fisiologi kehamilan dan persalinan. Penangannya dengan menstimulasi selama 15 menit diselingi istirahat dengan metode kompres hangat selama 1 jam sebanyak 3 kali perhari. 4. Minyak jarak Ingesti minyak jarak 60 mg yang dicampur dengan jus apel maupun jus jeruk dapat meningkatkan angka kejadian persalinan spontan jika diberikan pada kehamilan cukup bulan. 5. Kateter forey atau Kateter balon. Secara umum kateter dimasukkan kedalam servik kemudian ballon di isi udara 25 hingg 50 mililiter untuk menjaga kateter tetap pada tempatnya.Beberapa uji klinis membuktikan bahwa teknik ini sangat efektif. 6. Aktifitas seksual. Jika bidan tidak merasa bahwa penatalaksanaan aktif pada persalinan lewat



bulan



diindikasikan,



protokol



dalam



memuat



panduan



rekomendasi yang mencakup pemberian, wakru, dosis, dan langkah kewaspadaan. Sementara pada penatalaksanaan antisipasi, bidan dianjurkan mendokumentasikan secara teliti rencana penatalaksanaan yang disepakati bersama oleh wanita. Bidan maupun wanita harus memahami secara benar standar perawatan setempat untuk menangani kehamilan lewat bulan. Wanita sebaiknya diberi tahu jika terdapat status yang tidak mencakup pada penggunaan resep, dan bidan harus tetap merujuk pada literatur terkini seputar penanganan kehamilan lewat bulan. 7. Tindakan SC dapat dipertimbangkan bila : a. Insufisiensi plasenta dengan keadaan servic yang belum matang b. Pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi tanda gawat janin. c. Pada primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, preklamsi, hipertensi menahun, anak mahal (infertilitas sekunder) dan kesalahan letak janin.



i. Komplikasi -



Anak besar,dapat menyebabkan disproporsi sevalopelvik



-



Oligohidramnion,dapat menyebabkan kompresi tali pusat,gawat janin sampai bayi meninggal



-



Keluarnya mekoniumyang dapat menyebabkan aspirasi mekonium



-



Komplikasi yang dapat dialami oleh BBL salah satu suhu yang tidak stabil,hipoglikemi dan kelainan neurologik



(Sarwono 2005)



POHON MASALAH Hamil Trimester III



-hari perkiraan persalinan sudah lewat bulan -belum ada tanda-tanda persalinan -oligohidramnion -cairan berwarna mekonium -gerakan janin jarang -Ras -Strees yang menyebabkan tidak timbulnya his -Ketuban kurang -Insufisiensi plasenta



POSTDATE



Mx: Ibu cemas PENATALAKSANAAN -Kolaborasi dengan obgyn -Induksi dengan oksitosin -Pengelolaan antepartum



Keb: KIE



Dx Keb



Komplikasi -Anak besar -Oligohidramnion -Hipoksia -Hipoglikemia -Hipoksia



Inpartu Tidak ada tandatanda inpartu Ada pembukaan Tdk ada his amniotomi Partus lama Induksi persalinan >24 jam Observasi tiap 4 jam Gawat janin,partus kasep Ada kemajuan



Persalinan pervaginam



Tidak ada kemajuan SC



ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN POSTDATE A. Pengkajian 1. Data subyektif a. Biodata 



Umur : primitua (>35 tahun) merupakan resiko tinggi kehamilan lewat bulan yang pengakhirannya dilakukan dengan SC (Manuaba, 1998 : 228).







Alamat : sebagian besar ibu didaerah pedesaan tidak mengetahui dengan pastik tanggal haid terakhir sehingga sulit dievaluasi (Manuaba, 1998 : 222).



b. Keluhan utama Kehamilan belum lahir setelah melewati waktu 42 minggu gerak janinnya makin berkurang dan kadang-kadang berhenti sama sekali (Manuaba, 1998 : 225). Bayi belum lahir setelah melewati waktu 42 minggu/lebih sejak awal periode haid yang diikuti oleh evaluasi 2 minggu kemudian (William, 1995 : 903). c. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga Penyakit yang mempengaruhi kehamilan post date diantaranya gangguan psikologi, hormonal, kelainan anatomis alat kandungan, keluarga ada keturunan post matur (Manuaba, 1998 : 228). d. Riwayat kebidanan 1) Haid Bila tanggal hari pertama haid terakhir dicatat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar. Bila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat atau sejak melahirkan yang lalu tidak dapat haid dan kemudian menjadi hamil, hal ini akan sukar memastikannya (Manuaba, 1998 : 225) Perhitungan usia kehamilan umumnya memakai rumus nouegle tetapi selain pengaruh faktor di atas masih ada faktor siklus haid dan kesalahan perhitungan (Wiknjosastro, 2005 : 317) 2) Hamil ini Kehamilan belum lahir setelah melewati waktu 42 minggu (Manuaba, 1998 : 225).



e. Pola kebiasaan sehari-hari 1) Nutrisi Frekuensi, kwalitas dan kwantitas makanan 2) Aktifitas Aktifitas klien biasanya menurun sampai dengan kehamilan klien yang tidak kunjung lahir 3) Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur biasanya terganggu karena ibu cemas dan sering kencing 4) Eliminasi Klien sering kencing dan kadang-kadang obstipasi (Acuan Nasional, 2002 : 305) 2. Data obyektif a. Tanda vital Tekanan darah denyut nadi dan respirasi meningkat karena cemas (Acuan Nasional, 2001 : 305). b. Berat badan Berat badan mendatar atau menurun (Manuaba, 1998 : 225). c. Infeksi Keadaan umum : baik Muka : ekspresi wajah gelisah Abdomen : lebih kecil dari usia kehamilan Genetalia : tidak ada blood slym d. Palpasi TFU lebih rendah dari uria kehamilan Gerak janin menurun (Manuaba, 225) e. Auskultasi DJJ cepat/lambat karena asphyxia (Manuaba, 225) f. Pemeriksaan penunjang 1) USG : air ketuban berkurang, gerak janin menurun (Manuaba, 1998 : 225). 2) Pemeriksaan setologik air ketuban Air ketuban diambil dengan aminosentosis baik trans vaginal maupun trans abdomina. Air ketuban akan bercampur lemak dari sel-sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu. Air ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat biru nil, maka selsel yang mengandung lemak akan berwarna jingga :



Bila : Melebihi 10% : kehamilan diatas 36 minggu Melebihi 50% : kehamilan diatas 39 minggu 3) Amnioskopi : melihat dirajad kekeruhan air ketuban, menurut warnanya karena dikeruhi mekonium. 4) Kardiofokografi : mengawasi dan membaca denyut jantung janin, karena insufisiensi plasenta. 5) Uji oksitosin (stress test) : yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata ternyata reaksi janin kurang baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan (Mochtar, 1998 : 222). B. Diagnosa Kebidanan G, PAPAH, umur kehamilan > 42 minggu, tunggal/gemelli, hidup/mati intra/ekstra uteri, bujur/lintang, puka/puki, fleksi/defleksi, presentasi kepala/bokong, hodge, dengan masalah : 1



Cemas karena tidak segera melahirkan bayi



2



Potensial terjadi foktal distress sehubungan dengan penurunan fungsi plasenta



3



Potensial terjadi persalinan dengan tindakan



Prognosa baik C. Perencanaan Diagnosa : G, PAPIAH, umur kehamilan > 42 minggu, tunggal/gemelli, hidup/mati intra/ekstra



uteri,



bujur/lintang,



puka/puki,



fleksi/defleksi,



presentasi



kepala/bokong, hodge. Dengan masalah cemas, potensial foital distress, potensial terjadi persalinan KU baik. Tujuan : Ibu dan janin dalam keadaan sehat sampai persalinan Kriteria : - Keadaan umum baik - Tanda-tanda vital T : 120/80-140/90 mmHg S : 36,5-37,5oC N : 80-100 x/mnt R : 16-24 x/mnt - DJJ dalam batas normal yakni 120-160 x/menit, gerak aktif.



Intervensi 1. Bina hubungan baik dengan komunikasi terapeutik. R/ Tercipta hubungan saling percaya sehingga ibu kooperatif dalam tindakan. 2. Jelaskan pada klien mengenai kehamilan lewat waktu. R/ Menambah pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan. 3. Periksa umur kehamilan dengan benar R/ Pemeriksaan harus tepat dan akurat 4. Periksa kesejahteraan Janin R/ Bayi yang terlalu lama di kandungan akan mengalami fetal distress 5. Anjurkan ibu untuk melakukan USG sehingga tahu bagaimana kondisi kehamilannya. R/ Dengan pemeriksaan ultrasonografi dapat menentukan berat janin,derajat kematangan placenta,keadaan cairan amnion,kelainan congenital 6. Pantau KU janin yaitu DJJ dan gerak. R/ Deteksi diri adanya foetal distress janin. 7. Pantau KU ibu yaitu TTV dan keluhan-keluhan ibu. R/ Mengetahui kondisi kesehatan ibu. 8. Pantau tanda-tanda persalinan R/ Dengan tanda-tanda persalinan bisa dengan cepat dilakukan tindakan 9. Lakukan kolaborasi dengan dr.SpOG R/ Dengan kolaborasi dapat ditentukan tindakan yang tepat D. Pelaksanaan Langkah pelaksanaan dalam manajemen kebidanan dilakukan oleh bidan sesuai dnegan rencana yang telah ditetapkan. Bidan melakukan mandiri, bila perlu dilakukan tindakan kolaborasi atau rujukan, pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu yang singat, efektif, hemat, dan berkualitas (Depkes RI, 1995 : 11). E. Evaluasi 1. Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan. 2. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan (Depkes RI, 1995 : 11).



ASUHAN KEBIDANAN Tanggal Pengkajian



: 23-11-2011



Pukul



: 09.05 WIB



Tempat Pengkajian



: Kamar bersalin RS AURA SYIFA



No. Register



: 015963



I. Pengkajian A. Data Obyektif 1. Identitas Nama pasien



: Ny. Sri Rahayu



Nama suami



: Tn. Endik Tri



Umur



: 22 th



Umur



: 22 th



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku / Bangsa



: Jawa / Indonesia



Suku / Bangsa



: Jawa / Indonesia



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



: Swasta



Penghasilan



:-



Penghasilan



: + Rp. 1.000.000,-



Alamat rumah



: Tawangrejo RT



Alamat rumah



: Tawangrejo RT



3/11, Papar



3/11, Papar



2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya, taksiran persalinan sudah lewat 2 minggu, merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 22-11-2011 jam 18.00 WIB, mengeluarkan lendir campur darah warna coklat,sedikit. Jam 20.00 WIB periksa ke bidan, tanggal 23-11-2011 pukul 08.30 WIB oleh bidan di rujuk ke rumah sakit Aura Syifa. 3. Riwayat Menstruasi Menarche



: 12 tahun



HPHT



: 02-02-2011



Lama



: 7 hari



Banyaknya



: 2-3x ganti pembalut/hari



Siklus



: 28 hari



Teratur / tidak



: teratur



Dismenorhea



: ya, selama menstruasi



Fluor albus



: tidak



Haid sebelumnya : 04-01-2011 Lama



: 7 hari



Banyaknya



: 2-3x ganti pembalut/hari



HPL/HTP



: 09-11-2011



UK



: 42 minggu



4. Riwayat Kehamilan Sekarang ANC 6x di bidan Imunisasi TT : 5x Keluhan selama hamil



:



mual dan muntah



Obat-obatan selama hamil



:



Fe, Kalk, dan B6



5. Pola Kebiasaan sehari-hari -Nutrisi Selama hamil : ibu makan 3x sehari terdiri dari 1 piring nasi, lauk-pauk, sayuran dan minum air putih + 6-7 gelas/hari. Selama di RS : Ibu makan hanya makan sebagian porsi kecil, minum air putih satu botol sedang, dan teh hangat setengah gelas -Pola Eliminasi Selama hamil



:BAK + 3-4 x/hari, BAB IX/hari.



Selama di RS



:BAB 1 kali. BAK 5x , kencing jernih, tidak ada gangguan.



-Aktivitas Selama hamil : ibu tidak bekerja, hanya melakukan pekerjaan RT seperti masak, mencuci dan lain-lain. Selama di RS : Ibu hanya berbaring di tempat tidur miring ke kiri dan ke kanan. -Istirahat Selama hamil



: ibu tidur 7-8 jam/hari



selamadi RS



: Sejak di RS ibu tidur hanya sebentar-sebentar dan tidak nyeyak, ibu hanya rebahan di tempat tidur.



-Kebersihan Selama hamil



: ibu mandi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam tiap kali habis mandi, gosok gigi 2x/hari, keramas 2-3 hari sekali



Selama di RS



: ibu belum mandi



6. Riwayat KB Kontrasepsi yang pernah digunakan



: belum



berKB



melahirkan Rencana kontrasepsi yang akan datang



: belum tahu



setelah



7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu No



1



Tgl/Th



Tempat



Persalinan



persalinan



Uk



Jenis persalinan



Penolong



Anak JK



BB



Nifas



Ket.



PB



Hamil ini



8. Riwayat Penyakit Yang Sedang Diderita Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun 9. Riwayat Penyakit Yang Lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung,TBC,dll 10. Riwayat Penyakit Keturunan Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan asma,DM 11. Perilaku Kesehatan Jamu yang sering digunakan



: tidak ada



Merokok, makan sirih, kopi



: tidak



Minum alkohol dan obat-obatan



: tidak pernah



12. Riwayat Sosial Apakah kehamilan ini direncanakan: iya Jenis kelamin yang direncanakan : laki-laki/perempuan sama saja Status perkawinan



: sah



Jumlah



: 1 kali



Lama Perkawinan



: 1 tahun



Jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah : 3 orang Susunan keluarga yang tinggal serumah : No



Jenis



Umur/



Hubungan



Kelamin



Tahun



keluarga



Pendidikan



Pekerjaan



1



Laki-laki



48



Ayah



SMP



Wiraswasta



2



Laki-laki



27



Suami



SMA



Wiraswasta



Keterangan



13. Kepercayaan Yang Berhubungan Dengan Kehamilan, Persalinan, Nifas: Selamatan 7 bulanan, brokohan, sepasaran



14.Keadaan Psikososial Hubungan dengan keluarga



: Baik, periksa diantar keluarga



Hubungan dengan masyarakat



: Baik, ibu kooperatif



B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum



: Baik



Kesadaran



: composmentis



Keadaan emosional



: stabil



Tekanan darah



: 140/90 mmHg



Suhu tubuh



: 36,6 oC



Denyut Nadi



: 82 x / mnt



Pernafasan



: 20 x/mnt



Tinggi badan



: 156 cm



BB sekarang



: 60 kg



BB sebelum hamil



: 47 kg



LILA



: 25 cm



2. Pemeriksaan Khusus 1. Inspeksi 1.1. Kepala



: tidak ada benjolan, rambut hitam, tidak rontok, tidak ketombe



1.2. Muka



: tidak



pucat,



tidak



ada



cloasma



gravidarum 1.3. Mata



: kelopak mata tidak eodema, konjungtiva merah muda, sklera putih keabuan.



1.4. Hidung



: simetris, tidak ada secret maupun polip.



1.5. Mulut & gigi



: bibir tampak pucat, lidah bersih, gigi tidak ada caries, gusi tidak ada epulis



1.6. Telinga



: simetris, tidak ada serumen.



1.7. Leher



: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun pembesaran vena jugolaris.



1.8. Axilla



: tidak ada pembesaran kelenjar limfe



1.9. Payudara Pembesaran



: ada (ka/ki)



Simetris



: iya (ka/ki)



Papilla mamae



: menonjol (ka/ki)



Benjolan / tumor



: tidak ada (ka/ki)



Pengeluaran



: colostrum (ka/ki)



Kebersihan



: bersih (ka/ki)



1.10. Abdomen Pembesaran



: ada



Linea nigra



: ada



Line albican



: tidak ada



Strie livide



: tidak ada



Strie albican



: tidak ada



Bekas luka operasi



: tidak ada



1.11. Punggung Posisi tulang belakang : lordosis 1.12. Anogenital Terdapat bloodshow,warna coklat,sedikit 1.13. Ekstremitas Atas



: simetris : ya; odema : tidak kanan/kiri; varises : tidak ka/ki



Bawah



: Simetris : ya; odema : tidak ka/ki; varises : tidak ka/ki



2. Palpasi Leopold I



: TFU= 2 jari di bawah px,teraba lunak,kurang keras,tidak melenting (bokong).MD : 31 cm



Leopold II



: Teraba punggung di sebelah kiri (puki)



Leopold III



: Bagian



terendah



keras,bundar,melenting



janin (kepala),



teraba sudah



masuk PAP Leopold IV



: Sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk PAP (4/5)



TBJ : (31 – 12) x 155 = 2945 gram His : 2.10’ x 25” 3. Auskultasi DJJ



Punctum maximum



: Kiri bawah pusat



Frekuensi



: 142 x/menit



Teratur / tidak



: teratur



4. Perkusi Reflek patella



:+/+



3. Pemeriksaan Penunjang 4. Pemeriksaan dalam v/v



: lendir dan darah



Perineum



: kaku



Pembukaan



: 2 cm



Effancement



: 20%



Ketuban



: (+)



Bag.terdahulu



: kepala



Bag.terendah



: belum teraba



Tidak teraba bagian kecil janin di sekitar kepala Hodge



:1



5. Kesimpulan GIP0000 UK 42 minggu. Tunggal, Hidup, Letak membujur, Presentasi Kepala, Intra Uterin, Inpartu Kala I Fase laten dengan Postdate



II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH Dx : Ny ” SR” GI P0000 UK 42Minggu T/H/I Kala I Fase Laten dengan Postdate Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya, taksiran persalinan sudah lewat 2 minggu, merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 22-11-2011 jam 18.00 WIB, mengeluarkan lendir campur darah warna coklat,sedikit. Jam 20.00 WIB periksa ke bidan, tanggal 23-11-2011 pukul 08.30 WIB oleh bidan di rujuk ke rumah sakit Aura Syifa. Do : -Inspeksi Genetalia



:Terdapat bloodshow, warna coklat,sedikit



- Palpasi Abdomen



:



Leopold I



: TFU= 2 jari di bawah px,teraba lunak,kurang keras,tidak melenting (bokong).MD : 31 cm



Leopold II



: Teraba punggung di sebelah kiri (puki)



Leopold III



: Bagian



terendah



keras,bundar,melenting



janin (kepala),



teraba sudah



masuk PAP Leopold IV



: Sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk PAP (4/5)



TBJ



: (31 – 12) x 155 = 2945 gram



His : 2.10’ x 25” -



Aukultasi Abdomen : DJJ (+),142 x/menit, kiri bawah pusat



-



-



HPHT



: 02-02-2011



TP



: 09-11-2011



Pemeriksaan dalam pada pukul 12.00 WIB v/v



: lendir dan darah



Perineum



: kaku



Pembukaan



: 2 cm



Effancement



: 20%



Ketuban



: (+)



Bag.terdahulu



: kepala



Bag.terendah



: belum teraba



Tidak teraba bagian kecil janin di sekitar kepala Hodge -



:1



Pemeriksaan Penunjang Tanggal 23-11-2011 pukul 10.30 WIB USG



: Janin intrauterine tunggal hidup, UK 42 minggu, Janin presentasi kepala, ketuban mekonium, plasenta di fundus.



2. Masalah: Kurangnya informasi tentang proses persalinan persalinan kali ini Ds -



: Ibu merasa cemas dengan persalinannya saat ini karena melebihi waktu perkiraan sampai 3 minggu.



-



Ibu merasa was was dengan proses persalinannya saat ini karena harus melahirkan secara operasi.



Do



:



-



Wajah ibu terlihat tegang dan gelisah



-



Ibu sering menanyakan keadaannya saat ini



III. INTERVENSI : Ny ” SR” GI P0000 UK 42Minggu T/H/I Kala I Fase Laten dengan



Dx



Postdate Tujuan



: - Persalinan normal tanpa komplikasi - Kehamilan segera diakhiri - Terhindar dari infeksi maternal maupun neonatal



Kriteria hasil : - Keadaan umum ibu dan bayi baik - TTV dalam batas normal. T : 100/60-140/90 mmHg N : 68-92 x/mnt S : 36-37,5oC R : 16-28 x/mnt -



DJJ dalam batas normal. (120-160 x/menit)



-



Tidak terjadi infeksi.



-



Tidak terjadi komplikasi.



-



Ibu dapat melahirkan secara normal.



Intervensi : 1. Lakukan pendekatan dan komunikasi terapeutik pada klien dan keluarga. R/ Komunikasi terapeutik dapat membuat pasien menjadi nyaman dengan tindakan yang akan diberikan. 2. Melakukan pemeriksaan umum dan khusus R/ mengetahui keadaan pasien dan menentukan terapi dan tindakan yang akan dilakukan. 3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga R/ Pasien dan keluarga dapat kooperatif dengan tindakan dan terapi yang akan dilakukan. 4. Kolaborasi dengan dr. SpOg untuk mempersiapkan tindakan dan terapi. -



Pemberian Infus RL R/ Cairan Ringer Laktat dapat membantu memperbaiki kondisi umum ibu



-



Pemberian cairan D5 % dan drip oksitosin ½ ampul R/ Pemberian oksitosin secara bertahap dapat memacu kontraksi uterus



-



Observasi CHPB - Cortonen tiap 30 menit R/ DJJ lebih dari 60 x/menit kurang dari 120 x/menit menunjukkan adanya distress janin.



-



His tiap 30 menit R/ Untuk mengetahui adanya kemajuan persalinan dari his yang ditemukan.



-



Pembukaan tiap 4 jam sekali. R/ Untuk mengetahui kemajuan persalinan.



-



Bandle R/ Untuk mengetahui adanya lingkaran retraksi patologis.



5. Persiapan kebutuhan ibu dan bayi, seperti baju ibu, jarit, celana dalam, pembalut, gurita ibu, popok bayi, baju bayi, selimut bayi, dll. R/ persiapan kebutuhan ibu dan bayi dapat mempermudah proses penatalaksanaan tindakan. 6. Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri. R/ memperlancar peredaran darah, mencegah terjadinya sindrom vena cava superior dan mempercepat proses penurunan kepala. 7. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara kontraksi R/ Pemenuhan nutrisi ibu tercukupi



Masalah : Kurangnya informasi tentang proses persalinan kali ini Tujuan



: Ibu dapat lebih tenang dengan kondisinya saat ini.



KH



: Ibu tampak lebih tenang dengan proses persalinannya



Intervensi : 1. Jelaskan pada ibu tentang proses persalinannya kali ini R) Ibu mengerti dengan keadaanya saat ini sehingga ketakutan ibu menjadi berkurang. 2. Anjurkan pada ibu untuk bertanya bila masih ada yang tidak diketahui R) Menghindari kesalah pahaman antara ibu dan petugas kesehatan. 3. Beri dukungan dan semangat pada ibu R) Dukungan dan semangat akan mempengaruhi psikis ibu dalam menghadapi persalinan. 4. Anjurkan ibu untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti R) ibu lebih mengerti dengan proses persalinannya kali ini dan ibu lebih kooperatif.



IV. IMPLEMENTASI Dx : Ny ” SR” GI P0000 UK 42Minggu T/H/I Kala I Fase Laten dengan Postdate 1. Melakukan pendekatan dan komunikasi terapeutik pada klien dan keluarga. 2. Melakukan pemeriksaan umum dan khusus. Tanda-tanda Vital . Pukul 13.00 WIB TD



: 130/80 mmHg



Nadi



: 82x/menit



RR



: 20x/menit



Suhu



: 36,5° C



3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. 4. Kolaborasi dengan dr. Beni untuk mempersiapkan tindakan dan terapi. Pukul 09.20 WIB -



Pemberian Infus RL 20 tpm



Pukul 18.30 WIB -



Pemberian cairan D5 % dan drip oksitosin ½ ampul



Pukul 09.35 WIB -



Observasi CHPB - Cortonen tiap 30 menit DJJ: 138 x/menit -



His tiap 30 menit His: 2.10’ : 25”



-



Pembukaan tiap 4 jam sekali. tanggal 23-11-2011 jam 13.00 VT : v/v blood show. Pembukaan : 4 cm, eff 40%, ketuban (+),presentasi kepala, bagian disamping bagian terdahulu (-), denominator UUK kiri depan, hodge I, molage 0.



-



Bandle Tidak ada lingkaran bandle



5. Mempersiapkan kebutuhan ibu dan bayi, seperti baju ibu, jarit, celana dalam, pembalut, gurita ibu, popok bayi, baju bayi, selimut bayi, dll. 6. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri, untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah terjadinya sindrom vena cava superior, serta mempercepat proses penurunan kepala. 7. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara kontraksi



Masalah Kurangnya informasi tentang proses persalinan kali ini Implementasi: 1. Menjelaskan pada ibu tentang proses persalinannya kali ini. Dikarenakan ibu bersalin dengan kehamilan lewat waktu, maka persalinan harus segera dilakukan. 2. Menganjurkan pada ibu untuk bertanya bila masih ada yang tidak diketahui 3. Memberi dukungan dan semangat pada ibu 4. Menganjurkan ibu untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti



VII.



EVALUASI Tanggal : 23-11-2011



Jam : 13.00 WIB



1. Dx S :-Ibu mengatakan sakit dalam perutnya semakin bertambah sering O :-KU



: Baik



-Kesadaran



: Composmentis



-TD



: 120/80 mmHg



-Nadi



: 82x/menit



-RR



: 20x/menit



-Suhu



: 36,5° C



-Auskultasi/DJJ



: 144 x/menit



- His



: 3.10’: 40”



-VT : v/v blood show. Pembukaan : 4 cm, eff 40%, ketuban (+), presentasi



kepala,



bagian



disamping



bagian



terdahulu



(-),



denominator UUK kiri depan,hodge I, molage 0. A : GI P0000 UK 42Minggu T/H/I Kala I Fase Aktif dengan Postdate P : - lanjutkan intervensi -pantau tanda gejala kala II 2. Masalah Kurangnya informasi tentang proses persalinan kali ini S : Ibu sudah merasa lebih siap menghadapi proses persalinan kali ini. O : Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan A : Masalah teratasi P : Pantau secara rutin untuk mengantisipasi masalah lanjutan.



VIII.



CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal : 23-11-2011



Jam : 18.30 WIB



S : Ibu mengatakan sakit dalam perutnya semakin bertambah sering dan ibu ingin mengejan O : -



Tanda-tanda Vital KU



: Baik



Kesadaran



: Composmentis



TD



: 120/80 mmHg



Nadi



: 84x/menit



RR



: 22x/menit



Suhu



: 36,5° C



Auskultasi/DJJ



: 133 x/menit



His



: 4.10’ : 45”



VT : v/v blood show,cairan ketuban kuning keruh. Pembukaan : 9 cm, eff 90%, ketuban (-), presentasi kepala, bagian disamping bagian terdahulu (-), UUK kiri depan, hodge I, molage 0. A : GI P0000 UK 42Minggu T/H/I Kala I Fase Aktif dengan Postdate P : -pasang infus D5 % dan drip oksitosin ½ ampul -lanjutkan intervensi -persiapan partus set -melakukan pertolongan persalinan dengan 58 langkah APN



KALA II Tanggal/Jam



Keterangan



23-11-2011



1.Memantau tanda gejala kala II



Jam 20.20 WIB



2.Memastikan kelengkapan alat,bahan dan obat-obatan essensial untuk memenolong persalinan 3.Memakai celemek plastik 4.Mencuci



tangan



dengan



air



mengalir,sabun



lalu



keringkan 5.Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan 6.Memasukkan oksitosin ke dalam spuit 7.Melakukan vulva higiene 8.Melakukan



pemeriksaan



dalam.hasilnya



Ø10



cm,effacement 100%,ketuban (-) 9.Mendekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan clorin 0,5% 10.Memeriksa DJJ.Hasilnya 138 x/menit 11.Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik 12.Meminta keluarga menyiapkan posisi yang nyaman untuk ibu 13.mengajarkan ibu cara meneran saat ada kontraksi dan memeriksa DJJ tiap kontraksi selesai 14.Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan atau berjongkok jika belum ada dorongan persalinan 15.Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala bayi membuka vulva 5-6 cm 16.Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu 17.Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat 18.Memakai sarung tangan 19.Setelah kepala bayi tampak 5-6 cm membuka vulva,satu tangan melindungi perineum dan tangan yang lain menahan kepala bayi agar tidak defleksi secara tiba-tiba 20.Memeriksa lilitan tali pusat(tidak ada lilitan tali pusat)



21.Menunggu kepala melakukan putar paksi luar secara spontan 22.Setelah kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan,pegang kepala secara biparietal.Anjurkan ibu meneran saat kontraksi 23.Setelah kedua bahu lahir,geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyangga kepala,lengan,dan siku bawah 24.Lakukan sangga susur 25.Melakukan penilaian selintas bayi lahir pukul 20.30 WIB,JK: ♀, A-S:6-8, warna ketuban kuning keruh (warna kulit kemerahan,bayi menangis kuat dan bergerak aktif) 26.Mengeringkan tubuh bayi kecuali telapak tangan 27.Memastikan adanya janin kedua.hasil: tidak ada janin kedua 28.Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin 29.Dalam 1 menit suntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha bagian distal lateral 30.Setelah 2 menit pasca persalinan,jepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat bayi 31.Memotong dan mengikat tali pusat 32.Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu agar terjadi kontak kulit ibu dengan kulit bayi 33.Memberi selimut pada ibu dan bayi dan memasang topi



KALA III Tanggal/Jam



Keterangan



23-11-2011



34.Memindahkan klem tali pusat 5-10 cm di depan vulva



Jam 20.35 WIB



35.Melakukan penegangan tali pusat 36.Setelah uterus berkontraksi ,tali pusat ditegangkan dan tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso kranial 37.Melakukan penegangan tali pusat hingga plasenta lepas 38.Saat plasenta muncul di introitus vagina,lahirkan plasenta dengan kedua tangan dan putar hingga selaput ketuban terpilin 39.Melakukan massage uterus 40.Memeriksa kelengkapan plasenta dan panjang tali pusat.hasilnya



jumlah



kotiledon



lengkap



,selaput



ketuban lengkap,panjang tali pusat 40 cm,tebal 2,5 cm 41.Memeriksa



adanya



laserasi



dan



melakukan



penjahitan.hasil luka episiotomi derajat 2,dilakukan heacting.menggunakan catgut chromic dan lidocain 1 ampul.jahitan jelujur dan subkutis 42.Memastikan uterus berkontraksi dengan baik 43.Membiarkan bayi kontak kulit dengan ibu minimal 1 jam 44.Setelah 1 jam,bayi diukur,ditimbang,diberi tetes mata dan suntik vit K.(BB:3100 gram,PB:50 cm) 45.Memberitahu ibu setelah 1 jam pemberian vit K,bayi akan diberi imunisasi hepatitis B 46.Memantau kontraksi.Hasil UC baik 47.Mengajari ibu cara melakukan massage dan menilai perdarahan 48.Mengevaluasi jumlah kehilangan darah.hasil: ± 250 cc 49.Memeriksa nadi ibu setiap 15 menit selama 1 jam pertama,30



menit



selama



jam



kedua



pasca



persalinan.Hasil: 82 x/menit 50.Memastikan bayi bernafas dengan baik 51.Mendekontaminasi alat pada larutan clorin 0,5% 52.Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke



tempat sampah 53.Membersihkan ibu dengan air DTT 54.Memastikan ibu merasa nyaman dan membantu ibu memberikan ASI 55.Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5% 56.Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam clorin 0,5% 57.Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 58.Melengkapi partograf



IX.



EVALUASI Tanggal : 23-11-2011 S



Jam : 22.00 WIB



: Ibu mengatakan sudah lega telah melahirkan putri pertamanya dengan sehat dan ibu mengatakan dirinya merasakan nyeri luka jahitan Bayi lahir pukul 20.30 WIB. JK: Perempuan.BB: 3100 gr,PB:50 cm, A-S: 6-8



O



: KU



: Baik



Kesadaran



: Composmentis



TD



: 110/70 mmHg



Nadi



: 82x/menit



RR



: 20x/menit



Suhu



: 36,5° C



Payudara



: colostrum (ka/ki)



Abdomen



: TFU: 2 jari di bawah pusat UC: baik



Genitalia



: lochea rubra, luka jahitan baik



A : P1001 post partum hari 1 dengan luka jahitan episiotomi P : - Observasi TTV -Anjurkan ibu mobilisasi dini -Pindah ke ruang nifas



DAFTAR PUSTAKA



Depkes, RI. 2002. Asuhan Persalinan Dasar. Jakarta : EGC FKUI. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius



Manuaba, I Gde. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP Ricci, Susan Scott.2009. Maternity and Pediatric Nursing. New York Health:Wolters Kluwer Walsh, Linda V.2007.Buku Ajar Kebidanan Komunitas.Jakarta:EGC