PROPOSAL KEGIATAN Pengabdian Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Pengabdian Masyarakat



PELATIHAN PEMBUATAN MINYAK AROMATHERAPY EUCALYPTUS DI DESA KARANGANYAR, KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN DALAM MENYIKAPI PANDEMI COVID 19 Disusun: TATIANA SISKA WARDANI, M.Farm RETNA DEWI LESTARI.,M.Si



0612018802 0706049001



FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA AGUSTUS



1



HALAMAN PENGESAHAN Skim Penelitian



:



Pengabdian Kepada Masyarakat



Judul



:



PELATIHAN PEMBUATAN MINYAK AROMATHERAPY EUCALYPTUS DI DESA KARANGANYAR, KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN DALAM MENYIKAPI PANDEMI COVID 19



Nama Ketua/NIDN



:



Tatiana Siska Wardani M.Farm /0612018802



Fakultas



:



Ilmu Kesehatan



Keilmuan



:



Farmasi Sains



Nama Anggota/NIDN



:



Retna Dewi Lestari /0706049001



Fakultas



:



Ilmu Sains dan Teknologi



Keilmuan



:



Agribisnis



Mahasiswa yang terlibat



:



1 orang



Jangka Waktu



:



1 Hari



Besaran Dana



:



Tim Pengusul



Surakarta, 31-Juli-2021 Menyetujui, Dekan



Ketua Pengusul



Fakultas Ilmu Kesehatan



Warsi Maryati, S.KM.,M.PH



Tatiana Siska Wardani M.Farm



NIDN 0606039102



NIDN 0612018802 Mengetahui, Ketua LPPM



Riska Rosita,S.KM.,M.PH NIDN. 0622028902



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan karena atas rhamat dan hidayah-Nya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini telah berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan baik, Kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika khususnya para tenaga pengajar (Dosen). Kami melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan cairan dalam tubuh manusia Tahun 2020. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rektor Universitas Duta Bangsa Surakarta yang telah memberikan kesempatan, fasilitas dan kemudahan dalam kegiatan pengabdian ini. 2. Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyakarat Universitas Duta Bangsa Surakarta yang telah memberikan izin pada pelaksanaan pengabdian ini. 3. Kelurahan Plupuh Kecamatan Plupuh Sragen atas kesempatan dan kerjasama dalam rangkaian acara bersama Tim kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Universitas Duta Bangsa Surakarta, 4. Para peserta yang telah antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Akhir kata, semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kegiatan ini dan semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi Pemuda Kabupaten Karanganyar. Surakarta,



31 Juli 2020 Tim Pelaksana



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



……………………………………………………….



i



KATA PENGANTAR



………………………………………………………



ii



HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………



iii



DAFTAR ISI



………………………………………………………



iv



DAFTAR LAMPIRAN



………………………………………………………



v



A. Analisis Situasi



……………………………………………………….



1



B. Perumusan Masalah



………………………………………………………



2



C. Tujuan Pengabdian



………………………………………………………



2



BAB I PENDAHULUAN



D. Manfaat Kegiatan Pengabdian ………………………………………………….



2



BAB II TINJAUAN PUSTKA 2.1 PENGERTIAN AROMATERAPI..................................................................................3 2.2 MANFAAT AROMATERAPI



………………………………………………



4



2.3 PENGERTIAN DEHIDRASI



..………………………………………………



5



BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Metode Yang digunakanh................................................................................................6 3.2 Realisasi Pemecahan Masalah



………………………………………………



6



3.3 Khalayak Sasaran



………………………………………………



7



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



……………………………………..



8



5.1 Kesimpulan



…………………………………………………………….



9



5.2 Saran



…………………………………………………………….



9



BAB V KESIMPULAN



LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.



Lampiran 1 ; Surat publikasi



2.



Lampiran 1: Foto-foto Kegiatan Pengabdian



3.



Lampiran 2 : Daftar Hadir



4.



Lampiran 3 : Materi BAB I PENDAHULUAN Diawal tahun 2020 dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu corona virus



jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya bernama corona virus disaese 2019 (COVID 19). Diketahui virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember 2019 sampai saat ini sudah diketahui terdapat 65 negara yang telah terjangkit virus ini (Data WHO, 2020). Pada saat ini wabah pandemi virus Covid-19 sudah merebak di diseluruh dunia. sehingga masyarakat Indonesia menyiapkan diri untuk menghadapinya. Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah virus covid-19, termasuk sering sering cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak sosial, berdiam diri di rumah, penggunaan handsanitizer, mengkonsumsi suplemen yang bisa meningkatkan imun tubuh dan lainnya. Menjaga kesehatan agar tidak mudah diserang oleh virus ini tentu merupakan bagian yang tidak terlepas untuk dilakukan suatu penelitian yang bisa menangkal virus covid 19. “Senyawa tersebut adalah golongan flavonoid, yaitu salah satunya 1,8 cineol. Tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai penghambat infeksi dari covid-19, dan terbukti dalam penelitian awal oleh Sharam dan Kaur dalam jurnal yang berjudul "Eucalyptol (1,8-cineole) from Eucalyptus Essential Oil a Potential Inhibitor of COVID-19 Corona Virus Infection by Molecular Docking Studies" Minyak kayu putih adalah salah satu obat tradisional yang digunakan untuk penyakit saluran nafas seperti asma, sinusitis, dan paru paru. Eucalyptol atau 1,8-sineol merupakan bahan aktif dari minyak kayuputih biasa digunakan untuk mengobati peradangan saluran nafas. Penelitian secara in vitro maupun in vivo menunjukkan bahwa 1,8-sineol memperlihatkan banyak khasiat. Bahan Eucalyptus yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus influenza, virus beta dan gamma Corona- dan menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100%. Dari data diatas disimpulkan eucalyptol atau 1,8-sineol berpotensi menghambat infeksi Covid-19 dengan cara berikatan dengan proteinase Covid-19. Kompleks Mproeucalyptol membentuk interaksi hidrofobik, interaksi ikatan hidrogen dan interaksi ionik yang kuat. 1,8-



Sineol secara in silico dapat menghambat replikasi virus dengan cara berikatan dengan spike protein atau protein dari virus corona. Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat memfasilitasi infeksi bakteri berdasarkan Studi docking menunjukkan bahwa molekul



1,8-sineol berinteraksi dengan target virus Covid -19 melalui berbagai mekanisme, antara lain dengan: protease, endoribo-Nuclease, ADP Ribose Phosphatase, RNA Dependent RNA Polymerase, Spike Protein Binding Domain, AngiotensinConverting Enzyme Sudah lebih dari 5000 tahun, aromaterapi dipercaya diantara berbagai budaya di seluruh dunia. Dipercaya bahwa aromaterapi merupakan penyembuh alami yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri, antiradanga, sekaligus memberikan efek antinyeri. Minyak esensial dapat dimanfaatkan untuk aromaterapi dalam berbagai macam cara. Antara lain adalah sebagai berikut: 1)



Menggunakan diffuser dengan mengubah minyak esensial menjadi uap yang wangi.



2)



Menghirup minyak melalui hidung secara langsung lewat pakaian atau dari botol.



3)



Melakukan terapi pijat dengan menggunakan minyak esensial.



4)



Berendam pada air yang dicampur dengan minyak esensial



5)



Mengoleskan minyak esensial secara langsung pada kulit.



A. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan peningkatan kesehatan wagra tentang pentingnya menjaga kesehatan dari dampak virus covid 19 oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan minyak eucalyptus guna mencegah virus Covid 19 yang sekarang ini menjadi polemik negara ini.. Peningkatan kesehatan ini dilakukan untuk ibu – ibu warga desa karanganyar kecamatan plupuh Sragen dengan cara menjaga 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, berkaitan dengan Berdasarkan permasalahan diatas tim pengabdian masyarakat Universitas Duta Bangsa Surakarta melaksanakan workshop berupa pelatihan pembuatan miyak aromaterapi di desa Karanganyar, keluarahan Plupuh, Sragen kepada para ibu-ibu PKK dalam menyikapi pandemi virus Corona ini. Dan dari segi ekonomi dapat menekan alokasi dana dalam kaitan penanganan pandemi. B. Tujuan Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan sebagai berikut: a. Memberi materi manfaat dari minyak eucalyptus..



b. Memberikan informasi tentang besarnya manfaat 3M, dan penggunaan handsanitazer. c. Memberikan informasi bahwa cairan dapat di penuhi dengan tidak hanya melalui minum saja. C. Manfaat Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat : a. Bagi warga khususnya ibi-ibu tentang pentingnya eucalyptus dan pentingnya 3M dalam menghambat COVID 19 b. Bagi Penulis dapat memberikan sumbangan materi dan pengetahuan bagi warga desa Karanganyar kecamatan Plupuh kabupaten Sragen. D. TUJUAN 1. Memberi pengetahuan tentang pembuatan minyak angin aromaterapi. 2. Membuka paradigma berpikir masyarakat tentang manfaat minyak angin aromaterapi dalam mencegah COVID 19



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aromaterapi Aromaterapi adalah cara memanfaatkan minyak alami yang diekstrak dari tumbuhan dengan tujuan meningkatkan kesehatan secara fisik maupun psikis. Minyak yang digunakan adalah minyak esensial yang terbuat dari berbagai tanaman obat, bunga, herbal, akar, buah, dan pepohonan yang tumbuh di seluruh dunia. Menurut sejumlah penelitian, beberapa jenis minyak esensial sudah terbukti memiliki efek positif untuk meningkatkan kondisi fisik dan emosional seseorang. Sudah lebih dari 5000 tahun, aromaterapi dipercaya diantara berbagai budaya di seluruh dunia. Dipercaya bahwa aromaterapi merupakan penyembuh alami yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri, antiradanga, sekaligus memberikan efek antinyeri. Minyak esensial dapat dimanfaatkan untuk aromaterapi dalam berbagai macam cara. Antara lain adalah sebagai berikut. 



Menggunakan diffuser dengan mengubah minyak esensial menjadi uap yang wangi







Menghirup minyak melalui hidung secara langsung lewat pakaian atau dari botol







Melakukan terapi pijat dengan menggunakan minyak esensial







Berendam pada air yang dicampur dengan minyak esensial







Mengoleskan minyak esensial secara langsung pada kulit Anda



Begitu banyak produk aromaterapi yang merupakan salah satu aktivitas dari minyak essensial atau minyak atsiri yang ada pada tanaman. Manfaat dari produk aromaterapi bagi kesehatan manusia di antaranya adalah untuk merelaksasikan tubuh, menyegarkan pikiran, untuk memperbaiki mood, dan sebagai placebo dalam penyembuhan penyakit yang memberikan efek fisiologi. 3 Selain itu menurut hasil penelitian dari beberapa peneliti, minyak atsiri yang terdapat dalam produk aromaterapi memiliki manfaat sebagai berikut: sebagai antioksidan., untuk meredakan inflamasi dan sebagai analgesic. B. Manfaat aromaterapi bagi tubuh dan pikiran



1. Relaksasi 



Banyak penelitian membuktikan bahwa minyak esensial yang dipakai dalam aromaterapi, seperti minyak bunga lavender dan kamomil, dapat menenangkan Anda ketika dilanda kecemasan atau stres berlebih.







Aroma lavender dipercaya bisa memberikan efek relaksasi serta mengendalikan sistem saraf simpatis, yaitu sistem saraf yang bertanggung jawab pada respon stres fight or flight (melawan atau melarikan diri) dan gejala fisiknya, seperti tangan berkeringat atau jantung yang berdegup kencang.



2. Meningkatkan kualitas tidur 



Karena minyak aromaterapi membantu orang untuk mengurangi stres, maka dipercaya bahwa aromaterapi juga turut membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak. Seseorang dengan insomnia, cemas, atau restless leg syndrome dan gatal di malam hari yang sering terjadi dapat menggunakan aromaterapi untuk membantu tidurnya.







Minyak esensial dalam aromaterapi yang digunakan dapat berupa minyak bunga lavender. Coba nyalakan diffuser kira-kira satu jam sebelum Anda tidur dengan minyak lavender atau minyak lainnya yang Anda inginkan.



3. Mengobati masalah pernapasan 



Beberapa



minyak



aromaterapi



memiliki



antiseptik



yang



dapat



membantu



membersihkan udara dari bakteri, kuman, dan jamur. Organisme-organisme tersebut diketahui dapat mengganggu pernapasan, seperti sumbatan, batuk, atau bersin. 



Tea tree oil atau minyak pohon teh dianggap memiliki kemampuan antiseptik dan antimikroba sedangkan minyak eukaliptus dianggap dapat melegakan pernapasan di saat flu.



4. Meredakan nyeri dan peradangan 



Untuk meredakan nyeri atau pada otot yang tegang, nyeri sendi, jaringan yang mengalami peradangan, atau sakit kepala, Anda bisa menggunakan manfaat aromaterapi untuk mengurangi keluhan tersebut.







Minyak aromaterapi yang biasa digunakan adalah jahe, kunyit, dan jeruk untuk meredakan nyeri sendi.Kemudian untuk sakit kepala bisa menggunakan aroma daun mint, spearmint, dan rosemary.



5. Baik untuk pencernaan dan mengurangi mual 



Minyak aromaterapi seperti jahe, kunyit, anggur, daun mint, lemon, kamomil, dan eukaliptus dapat membantu mengatasi penyakit asam lambung, mual, morning sickness (mual saat hamil), atau kram perut saat PMS.







Menurut Journal of Basic Physiology and Pharmacology tahun 2015, ditemukan bahwa minyak esensial kunyit dan jahe banyak digunakan di negara-negara Asia sebagai pengobatan tradisional dan bahan makanan, karena sifatnya yang melindungi lambung. Kedua minyak ini memiliki kandungan yang tinggi akan antioksidan, yang dipercaya dapat mengurangi nekrosis, erosi, dan perdarahan pada dinding lambung yang secara signifikan menurunkan nyeri perut.



BAB III METODE PELAKSANAAN A. Alur pelaksanaan pengabdian masyarakat Metode pelaksanaan workshop pelatihan pembuatan minyak aromaterapi eucalyptus adalah sebgai berikut dilaksanakan dengan alur sebagaimana disajikan di gambar 3.1 sebagai berikut:



Gambar 3.1 Metode pelaksanaan di dalam pengabdian masyarakat 1)



Observasi. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung daerah tempat pengabdian dengan wawancara tentang pandemi virus Covid-19 terhadap kepala Desa Plupuh Sragen. Kegiatan observasi dilakukan tanggal 2 oktober 2020. Pada tahap ini diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan minyak aromaterapi eucalyptus untuk pencegahan pandemi COVID-19



2)



Sosialisasi. Kegiatan Sosialisai kegiatan dilakukan setelah dilakukan observasi awal, sosialisasi kegiatan pelatihan dilakukan melalui undangan dari kepala desa yang dibantu



oleh kelompok ibu-ibu PKK desa Karanganyar, RT, RW dan masyarakat sekitar, dengan mempertimbangkan terhadap luas ruangan pelatihan (sesuai jarak) yang ditetapkan pemerintah ± 1 meter serta ketersediaan alat. 3)



Pelaksanaan Kegiatan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode offline. Metode offline adalah metode konvensional yang biasanya dilakukan pada setiap kegiatan dengan melakukan kegiatan secara langsung atau tatap muka. Pelatihan offline bertujuan untuk membekali peserta sebagai tutor untuk rekannya yang mengikuti pelatihan secara online dilanjutkan melakukan kegiatan pelatihan hingga perolehan hasil. Berikut langkah-langkah pembuatan aromaterapi eucalyptus yang dilakukan.



4)



Alat dan bahan yang diperlukan : Alat : cawan porselin, spatula / sendok, botol roll on, gelas ukur, dan corong. Bahan :VCO (Virgin Coconut Oil), Menthol, Camphora, minyak kayu putih ( eucalyptus), dan methyl salisilat. Cara pembuatan minyak aroma terapi eucalyptus adalah sebagai berikut: a. Menimbang dan mengukur semua bahan. b. Memasukkan mentol dan kamfer kedalam beakerglas 1000 ml diaduk sampai larut. c. Ditambahkan metil salicylat diaduk sampai larut. d. Ditambahkan VCO aduk sampai larut terakhir ditambahkan ecalyptus aduk sampai larut. e. Dimasukkan dalam botol rol aromaterapi menjadi 50 botol. Pelatihan dan Evaluasi Hasil pelatihan berupa produk aromaterapi eucalyptus. Evaluasi dilakukan agar pada saat pelatihan hingga akhir sesuai dengan tujuan yang diinginkan.



B. Realisasi Pemecahan Masalah Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan beberapa pihak a. Warga DESA KARANGANYAR, PLUPUH SRAGEN dengan diadakannya peningkatan kesehatan ini diharapkan dapat mengetahui pentingnya pemenuhan cairan dalam tubuh. b. Pengurus RT dan PKK dalam menyiapkan sarana dan prasarana sehingga terselenggara acara tersebut. c. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Duta Bangsa Surakarta yang berperan selaku fasilitator dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat. C. Khalayak Sasaran Spesifikasi dan profil dari khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah warga Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.



BAB IV HASIL DAN KESIMPULAN Kegiatan pelatihan pembuatan minyak aorma terapi eucalyptus kepada ibu ibu PKK di lingkungan di desa Karanganyar, Plupuh, Sragen dilakukan pada saat pandemi virus COVID-19 berlangsung guna mencegah dan menangkal virus COVID-19 dan bisa digunakan sebagai obat dalam penanganan virus serta dapat menjadi produk unggulan desa sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat sasaran. Kegiatan pelatihan dilakukan setelah proses observasi. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan metode blended learning yakni secara offline (tata muka). Pelatihan offline (tatap muka) dilakukan pada tanggal 10 November 2020 bertempat di Balai desa tepatnya pendopo kelurahan Plupuh Sragen sehingga jumlah maksimal peserta pelatihan bisa mencapai 20 orang. Pelatihan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan jarak minimal antar peserta pelatihan ± 1 meter. Alat dan bahan yang digunakan, dipersiapkan sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan sehingga pada proses pelatihan dapat berjalan dengan lancar. Para pendamping pelatihan yang dilakukan oleh Dosen Program Studi Farmasi dari Universitas Duta Bangsa Surakarta dan dibantu oleh Dosen Program Studi Agribisnis Universitas Duta Bangsa Surakarta, yang berjumlah 4 orang mendampingi peserta saat pelaksanaan kegiatan, serta dibantu mahasiswa dalam proses perekaman kegiatan. Beberapa hasil dari kegiatan yang dilakukan tim pengabdian masyarakat dengan ibuibu PKK desa Karanganyar, Plupuh Sragen Berikut ini adalah salah satu hasil pembuatan minyak aromatherapy eucalyptus.



Gambar 2. Minyak eucalyptus



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Workshop Pelatihan Pembuatan minyak aromaterapi eucalyptus dalam Menyikapi Pandemi COVID-19 di Desa Karanganyar, kelurahan Plupuh, Sragen yang dilakukan dengan metode offline (tatap muka) berjalan dengan baik dan lancar. Rekomendasi yang diberikan Tim Pengabdian Masyarakat kepada ibu- ibu PKK Desa Karanganyar, kelurahan Plupuh, Sragen pada saat pelatihan disambut baik, dan direalisasikan. Dampak yang lain yakni sebagian besar para ibu PKK bisa membuat produk minyak aromaterapi dari eucalyptus dan bisa menjadikan produk tersebut sebagai produk unggulan yang bisa dipasarkan dan dikembangkan sudah memahami dan melakukan pola hidup bersih baik untuk dirinya dan untuk orang terdekatnya. Dari segi ekonomi, pelatihan ini memberikan alternatif cara penurunan biaya pengeluaran tambahan untuk pembelian minyak aromaterapi dengan membuat minyak aromaterapi sendiri. Sehingga dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi salah satu pencegahan penyebaran virus COVID-19 di wilayah Desa Karanganyar dan sekitarnya utamanya, dan terlebih di daerah kota Sragen.



DAFTAR PUSTAKA [1] Ali B, et al.Essential Oils Used In Aromatherapy: A Systemic Review. Asian Pac J Trop Biomed.2015; 5(8):601- 11. [2] Wei A, and Shibamoto T. Antioxidant/Lipoxygenase Inhibitory Activities and Chemical Compositions of Selected Essential Oils. J Agric Food Chem.2010;58(12):7218-25. 28. [3] Gavankar R, et al., Phytochemistry Pharmacological Profile and Therapeutic Uses of Piper betle Linn: An Overview.J Pharmacogn Phytochem.2013;1(2):10-19. 29. [4] Prankash E and Gupta D. Cytotoxic Activity of Ethanolic Extraxt of Myristica Fragrans Houtt. Against Seven Human Cancer Cell Lines.Univers J Food Nutr Sci.2013;1(1):1-3. 30. [5] Kazemivash N and Asgapanah. Phtochemistry and Pharmacologic Properties of Myristica fragrans Houtt: A review. African J Chem.2009;115(3):1114-9. [6] WHO.(2002) WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCov on 11 February



2020.



Cited



Feb13rd



2020.



https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director



generals



Aviable



on:



remarks-at-the-media-



briefing-on-2019-ncov-on 11-february- 2020. (Feb 12th 2020). [7] Helfiansah R, Sastrohamidjojo H. Isolasi, identifikasi dan pemurnian senyawa 1,8 sineol minyak. ASEAN J Syst Eng. 2013;(1):19–24. [8] Sharma AD, Kaur I. Eucalyptol (1,8 cineole) from eucalyptus essential oil a potential inhibitor of COVID 19 corona virus infection by molecular docking studiesE. 2020; (March). https://doi.org/10.20944/preprints202003. 0455.v1 [9] Rout J, Swain BC, Tripathy U. In silico investigation of spice molecules as potent inhibitor



of



SARS



-



CoV



-



2.



Available



from:



https://chemrxiv.org/articles/preprint/In_Silico_Investigation_of_Spice_Molecules _as_Potent_Inhibitor_of_SARS-CoV2/12323615/1 [10] Silva JKR, Figueiredo PLB, Byler KG, Setzer WN. Essential oils as antiviral agents. potential of essential oils to treat SARS-CoV-2 infection: An in-silico investigation. Int J Mol Sci. 2020 May;21(10). [11] Astani A, Reichling J, Schnitzler P. Comparative study on the antiviral activity of selected monoterpenes derived from essential oils. Phytother Res. 2010 May;24(5):673–9



LAMPIRAN 1. SURAT PUBLIKASI



LAMPIRAN 2. FOTO KEGIATAN



LAPORAN 4. DAFTAR HADIR