Proposal Siti Mulyani Pai 7 C [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL RENCANA PROGRAM KULIAH KERJA NYATA (KKN) MANDIRI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI PUPUK ORGANIK Di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Penyelesaian KKN mandiri



Oleh: Siti Mulyani NIM: 2119075



LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TEMANGGUNG 2020



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU TEMANGGUNG) SK DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN Nomor: DJ.I/216.C/2007 dan DJ I/290/2007 TERAKREDITASI (SK.BAN-PT NO.010/BAN PT/Ak-XI/SI/VI 2008 & No.035/BAN PT/AK-XI/SI/2009 Jl. Suwandi –Suwardi No. 01 (0293) 493361 Temanggung PENGESAHAN Setelah diadakan bimbingan dan perbaikan seperlunya dari Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAINU Temanggung Tahun Akademik 2020/2021 atas saudara: Nama



: Siti Mulyani



NIM



: 2119075



Prodi



: Pendidikan Agama Islam



Jurusan



: Tarbiyah



Maka laporan ini dinyatakan memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri STAINU Temanggung



Temanggung, 19 Desember 2020



Mengetahui,



Dosen Pembimbing



Kepala LP3M



Luluk Ifadah



Moh.Syafi', S.Th.I, M.Hum.



NIDN :



NIDN: 2127078602



KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulilah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan proposal Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Mandiri ini tanpa halangan suatu apapun dan tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Agung Muhammad SAW sebagai bahtera segala ilmu pengetahuan dan yang kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di hari kiamat. Aamiin KKN selain sebagai kewajiban yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh Mahasiswa STAINU Temanggung sebelum menyelesaikan studinya juga bertujuan sebagai suatu pembelajaran dan pengabdian langsung di masyarakat. Mahasiswa dapat melihat fenomena yang ada di masyarakat. Dengan demikian Mahasiswa mampu menganalisa masalah atau potensi dan mengimplikasikan terhadap teori yang telah di pelajari di dalam sistem perkuliahan. KKN ini sebagai upaya mahasiswa bagaimana memecahkan masalah yang ada di masyarakat guna mencapai kehidupan masyarakat yang sejahtera. Dan untuk KKN pada tahun ini jelas beda dengan KKN tahun kemarin, karena pada KKN tahun ini seluruh mahasiswa melaksanakan KKN di Desa masing masing dan mandiri, dikarenakan memang keadaan situasi dan kondisi yang kurang mendukung , karena masih adanya pandemi covid-19 jadi KKN tahun ini dilaksanakan dengan sendiri dan di desa masing masing. Tapi dibalik semua itu pasti ada hikmahnya, karena Allah memberikan suatu kejadian di bumi ini pasti semua ada hikmahnya, jadi para mahasiswa KKN tetaplah semangat,gigih dan terus berjuang walaupun kami melaksanakan KKN ditengah pandemi covid-19. Diharapkan proposal ini dapat sebagai pijakan bagi Mahasiswa Peserta KKN Mandiri dan seluruh pihak yang berkepentingan dalam mensukseskan agenda KKN Mandiri untuk melaksanakan berbagai program. Dan semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberhasilan dalam KKN Mandiri yang akan dilaksanakan. Aamiin Temanggung, 14 Desember 2020 Penyusun



Siti Mulyani



PROPOSAL A.



Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi masih menyisakan ketertinggalan masyarakat pada aspek



non fisik. Bidang sosial budaya, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat masih menjadi problem klasik yang masih butuh penanganan serius. Pembangunan disektor fisik yang terus melaju seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat pada aspek non fisik. Mahasiswa adalah bagian dari sebuah komunitas masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu memberi andil dan kontribusi terbaik dalam pembangunan bangsa dan negara. Sehingga dibutuhkan kegiatan nyata yang melahirkan sebuah perubahan bagi masyarakat tersebut. Kuliah kerja nyata yang merupakan bentuk dan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa hidup ditengah-tengah masyarakat untuk berbaur dan menjadi bagian dari sebuah komunitas. Hal ini secara langsung mengajarkan kepada mahasiswa cara mengidentifikasi persoalan yang timbal balik dalam sosial budaya, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Kuliah kerja nyata adalah suatu studi yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat guna mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dan selanjutnya dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Kegiatan ini menunjukkan berkaitan dengan antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat dengan aksi yang nyata. Tentunya dengan kesadaran, kepedulian dan pemberdayaan bagi masyarakat luas. Pada kegiatan kuliah kerja nyata mandiri yang penulis lakukan berencana untuk ikut serta mendapingi masyarakat dalam memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk organik dimulai sejak 14 Desember 2020 sampai dengan 23 Januari 2021. Desa Bandungrejo terdiri dari 9 dusun yang terdiri dari 18 RW dan 41 RT dengan rincian : Dusun Noyogaten (7RT dan 3 RW) Dusun Bakalan (2RT dan 1 RW) Dusun Pendem (2RT dan 1 RW) Dusun Citrogaten (6RT dan 2 RW) Dusun Bandungrejo (9RT dan 4 RW) Dusun Soromayan (6RT dan 3 RW) Dusun Kenanggan (3 RT dan 1 RW) Dusun Kayuares (4 RT dan 2 RW).Jumlah penduduk di Desa Bandungrejo ini berjumlah 3582 jiwa, yang terdiri dari jumlah laki-laki 1754 dan jumlah perempuan 1828. Letak geografis Desa Bandungrejo berada di ketinggian 296 mdpl termasuk di daerah pegunungan yang masyarakatnya mayoritas petani sayur mayur, komoditi perkebuanan jeruk,



sektor



peternakan



Untuk



sumber



unggas, air



minum



kambing,



sapi,



dan



berasal



dari



Mata



sector



perdangan



airGunung



kecil



Merbabu.



Tanaman sayuran yang dikembangkan adalah kobis, wortel, terong, kentang, brokoli dll. . Buah-buahan yang dikembangkan adalah Jeruk, avocado, jambu biji, jambu air, pepaya. Sedangkan ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa Sapi,  Kambing/domba, Ayam buras, Ayam Ras. Di desa Bandungrejo ini mayoritas masyarakatnya sebagai petani, tapi masih banyak sekali masyarakat yang belum paham dengan bercocok tanam yang benar dan tidak menggunakan biaya yang banyak. Kuliah kerja nyata mandiri ini diharapkan mampu menjadi jembatan atau sarana belajar bersama dalam membangun masyarakat yang berkemajuan, dan benar benar suatu pengabdian mahasiswa terhadap desanya sendiri untuk memajukannya. B.



Rumusan Masalah



Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada pengabdian ini adalah sebagai berikut: 1.



Bagaimana cara memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan kotoran



kambing sebagai pupuk organik ?



C.



Kajian Teori Relevan



Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya.1 Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.2 (Foy, 1994 dalam Prasetyo, 2014) menjelaskan beberapa kajian mengenai pembangunan komunitas, pemberdayaan masyarakat sering dimaknai sebagai upaya untuk memberikan kekuasaan agar suara mereka didengar guna memberikan kontribusi kepada perencanaan dan keputusan yang mempengaruhi komunitasnya. Menurut (Sadan, 1997 dalam Prasetyo, 2014) Pemberdayaan adalah proses transisi dari keadaan ketidakberdayaan ke keadaan kontrol relatif atas kehidupan seseorang, takdir, dan lingkungan. Menurut Mubarak (2010) pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan suatu komunitas untuk mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya selaku



anggota



masyarakat. Pada Pemberdayaan pendekatan proses lebih memungkinkan pelaksanaan pembangunan yang memanusiakan manusia. Dalam pandangan ini pelibatan masyarakat dalam pembangunan lebih mengarah kepada bentuk partisipasi, 1



Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, 2003. Penerbit Balai Pustaka: Jakarta.



2



Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. 2009. Djambangan. Longman: Jakarta.



bukan dalam bentuk mobilisasi. Partisipasi masyarakat dalam perumusan program membuat masyarakat tidak semata-mata berkedudukan sebagai konsumen program, tetapi juga sebagai produsen karena telah ikut serta terlibat dalam proses pembuatan dan perumusannya, sehingga masyarakat merasa ikut memiliki program tersebut dan mempunyai tanggung jawab bagi keberhasilannya serta memiliki motivasi yang lebih bagi partisipasi pada tahaptahap berikutnya.3 1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau symbol. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata power yang berarti kekuasaan atau keberdayaan. Konsep pemberdayaan berawal dari penguatan modal sosial di masyarakat (kelompok) yang meliputi penguatan penguatan modal social apabila kita sudah memiliki: Kepercayaan (trusts), Patuh Aturan (role), dan Jaringan (networking) memiliki modal social yang kuat maka kita akan mudah mengarahkan dan mengatur (direct) masyarakat serta mudah mentransfer pengetahuan kepada masyarakat. Dengan memiliki modal sosial yang kuat maka kita akan dapat menguatkan pengetahuan, modal dan orang. Konsep ini mengandung arti bahwa konsep pemberdayaan masyarakat adalah trasfer kekuasaan melalui penguatan modal sosial kelompok untuk menjadikan kelompok produktif untuk mencapai kesejahteraan sosial. Modal sosial yang kuat akan menjamin kesetabilan didalam membangun rasa kepercayaan di dalam masyarakat khususnya anggota kelompok (how to build the trust).4 Ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai modal soaial dan kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dan dihubungkan dengan kemampuan individu untuk membuat individu melakukan apa yang diinginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial.5 Pemberdayaan merujuk 3



Soetomo. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, 2006. Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta.



4



Prasetyo. Konsep dan Teori Pemberdayaan Masyarakat. 2014. Wordpress.com



Michel Sipahelut. Analisis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Tesis. IPB. 2010. Bogor. 5



pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah



sehingga



mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam: (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas dalam mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan keputusan yang mempengaruhi mereka.6 (Jimmu, 2008 dalam Prasetyo, 2014) menyatakan bahwa pengembangan masyarakat tidak hanya sebatas teori tentang bagaimana mengembangkan daerah pedesaan tetapi memiliki arti yang kemungkinan perkembangan di tingkat masyarakat. Pembangunan masyarakat seharusnya mencerminkan tindakan masyarakat dan kesadaran atas identitas diri. Oleh karena itu, komitmen untuk pengembangan masyarakat harus mengenali keterkaitan antara individu dan masyarakat dimana mereka berada. Masyarakat adalah sebuah fenomena struktural dan bahwa sifat struktural dari kelompok atau masyarakat memiliki efek pada cara orang bertindak, merasa dan berpikir. Tapi ketika kita melihat struktur tersebut, mereka jelas tidak seperti kualitas fisik dari dunia luar. Mereka bergantung pada keteraturan reproduksi sosial, masyarakat yang hanya memiliki efek pada orang-orang sejauh struktur diproduksi dan direproduksi dalam apa yang orang lakukan. Oleh karena itu pengembangan masyarakat memiliki epistemologis logis dan yang dasar dalam kewajiban sosial yang individu memiliki terhadap masyarakat yang mengembangkan bakat mereka. (Adedokun,et all., 2010 dalam Prasetyo, 2014) menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif akan menimbulkan partisipasi aktif dari anggota masyarakat dalam pengembangan masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa ketika kelompok masyarakat yang terlibat dalam strategi komunikasi, membantu mereka mengambil kepemilikan inisiatif pembangunan masyarakat dari pada Suharto E. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. 2005. Bandung: PT Refika Aditama.



6



melihat diri mereka sebagai penerima manfaat pembangunan. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa para pemimpin masyarakat serta agen pengembangan masyarakat harus terlibat dalam komunikasi yang jelas sehingga dapat meminta partisipasi anggota masyarakat dalam isu-isu pembangunannya. Konsep pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh ketrampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya (Pearson et al, 1994 dalam Sukmaniar, 2007). Pemahaman mengenai konsep pemberdayaan tidak bisa dilepaskan dari pemahaman mengenai siklus pemberdayaan itu sendiri, karena pada hakikatnya pemberdayaan adalah sebuah usaha berkesinambungan untuk menempatkan masyarakat menjadi lebih proaktif dalam menentukan arah kemajuan dalam komunitasnya sendiri. Artinya program pemberdayaan tidak bisa hanya dilakukan dalam satu siklus saja dan berhenti pada suatu tahapan tertentu, akan tetapi harus terus berkesinambungan dan kualitasnya terus meningkat dari satu tahapan ke tahapan berikutnya.7 Menurut (Wilson (1996) dalam Prasetyo, 2014) terdapat 7 tahapan dalam siklus pemberdayaan masyarakat, yaitu: a. Keinginan dari masyarakat sendiri untuk berubah menjadi lebih baik. b. Masyarakat diharapkan mampu melepaskan halangan-halangan atau faktorfaktor yang bersifat resistensi terhadap kemajuan dalam dirinya dan komunitasnya. c. Masyarakat diharapkan sudah menerima kebebasan tambahan dan merasa memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan dirinya dan komunitasnya. d. Upaya untuk mengembangkan peran dan batas tanggung jawab yang lebih luas, hal ini juga terkait dengan minat dan motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.



Mubarak, Z. Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Ditinjau Dari Proses Pengembangan Kapasitas Pada Program PNPM Mandiri Perkotaan Di Desa Sastrodirjan Kabupaten Pekalongan. Tesis. Program Studi Magister Teknik Pemberdayaan Wilayah Dan Kota. 2010. Undip. Semarang.



7



e. Hasil-hasil nyata dari pemberdayaan mulai kelihatan, dimana peningkatan rasa memiliki yang lebih besar menghasilkan keluaran kinerja yang lebih baik. f. Telah terjadi perubahan perilaku dan kesan terhadap dirinya, dimana keberhasilan dalam peningkatan kinerja mampu meningkatkan perasaan psikologis di atas posisi sebelumnya. g. Masyarakat yang telah berhasil dalam memberdayakan dirinya, merasa tertantang untuk upaya yang lebih besar guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Siklus pemberdayaan ini menggambarkan proses mengenai upaya individu dan komunitas untuk mengikuti perjalanan kearah prestasi dan kepuasan individu dan pekerjaan yang lebih tinggi. Konsep pemberdayaan adalah suatu proses yang diupayakan untuk melakukan perubahan. Pemberdayaan masyarakat memiliki makna memberi kekuatan/ daya kepada kumpulan masyarakat yang berada pada kondisi ketidakberdayaan agar menjadi berdaya dan mandiri serta memiliki kekuatan melalui proses dan tahapan yang sinergis.8 2. Teori Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat adalah sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang menyajikan pandangan sistematis melalui pengkhususan hubungan antar variabel dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan/menduga. Teori pemberdayaan masyarakat memberikan petunjuk apa yang sebaiknya dilakukan di dalam situasi tertentu. Teori dapat dalam bentuk luas atau ringkas mengenai pola pola interaksi dalam masyarakat atau menggambarkan pola yang terjadi dalam situasi tertentu (contoh: masyarakat, organisasi, atau kelompok populasi tertentu). 9 Sebuah teori dalam pemberdayaan masyarakat dapat ditemukan atau diungkap menggunakan 2 pendekatan., yaitu:10 1. Pendekatan pertama yaitu Deductive Theory Construction yaitu teori yang sudah



ada



atau



ditemukan



pemberdayaan pada masyarakat. 8



Prasetyo. Konsep dan Teori ....



9



Ibid,



10



Ibid,



diawal



kemudian



dilakukan



penelitian



2. Pendekatan kedua yaitu Konstructive Theory yaitu teori yang belum ada atau masih di duga dan untuk menyusunnya dilakukan penelitian pemberdayaan pada masyarakat. Teori dalam praktek pemberdayaan masyarakat menggambarkan distribusi kekuasaan dan sumberdaya dalam masyarakat, bagaimana fungsi fungsi organisasi dan bagaimana sistem dalam masyarakat mempertahankan diri. Teori di dalam pemberdayaan masyarakat mengandung hubungan sebab dan pengaruh yang harus dapat di uji secara empiris.11 Hubungan sebab dan akibat/outcome yang terjadi karena kejadian/aksi tertentu akan dapat memunculkan jenis intervensi yang dapat digunakan oleh pekerja sosial/LSM dalam memproduksi outcome. Dalam kerja social, dapat menggunakan teori untuk menentukan jenis aksi/kegiatan atau intervensi yang dapat digunakan untuk memproduksi outcome/hasil. Pada umumnya beberapa teori digabung untuk memproduksi model outcome.12 3. Teori Mobilisasi Sumberdaya (Jasper, 2010 dalam Prasetyo, 2014) menyatakan gerakan sosial terdiri dari individu-individu dan interaksi di antara anggota suatu masyarakat. Pendekatan pilihan rasional (rational choice) menyadari akan hal ini, tetapi versi mereka memperhitungkan individu sebagai yang abstrak untuk menjadi realistis. Pragmatisme, feminisme, dan yang terkait dengan berbagai tradisi yang mendorong lahirnya studi tentang aksi-aksi individu dan aksiaksi kolektif sejak tahun 1960-an, yakni penelitian tentang perlawanan (social resistence), gerakan sosial dan tindakan kolektif berkembang di bawah inspirasi dari teori-teori besar tersebut. Dua dari mereka di antaranya dipengaruhi oleh pandangan Marxisme, terutama sosiologi makro versi Amerika yang menekankan teori mobilisasi sumber daya (resource mobilization theory) dan interaksi dengan negara. Rusmanto, (2013) menyimpulkan bahwa untuk mengetahui keinginan seseorang akan sangat terkait dengan tujuan di akhir orang tersebut. Seseorang dari pertanyaan tersebut mengarah kepada sebuah tujuan. Tujuan merupakan pusat pendekatan yang strategis sebagai taktik, meskipun dalam pemahaman umum, telah keliru memahami bahwa strategi merupakan instrumen tujuan yang



bersifat sementara mencerminkan budaya dan emosi. Pada konteks pemberdayaan masyarakat maka teori mobilisasi menjadi salah satu dasar yang kuat, karena untuk menjadi seorang atau kelompok masyarakat yang berdaya/ memiliki power selain uang, pengetahuan maka orang juga mempunyai peranan yang penting. Kumpulan orang akan memberikan kekuatan, kekuatan itu akan memberikan kekuatan pada orang atau masyarakat itu.20 D.



Tujuan Tujuan dari pelaksanaan kuliah kerja nyata mandiri sebagai berikut: 1. Sebagai wujud dari oreantasi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat 2. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan. 3. Memberi pengalaman kepada mahasiswa tentang kondisi yang terdapat pada masyarakat dan bagaimana hidup di tengah – tengah masyarakat dengan mengimplementasikan disiplin ilmu yang kita miliki. 4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan Pemerintah Kecamatan, pemerintah Desa, dan masyarakat secara langsung. 5. Untuk belajar memahami karakteristik masyarakat pedesaan yang majemuk dengan segala pola hidup masing - masing.



E.



Luaran Luaran : PKK Desa Kundisaari Luaran kegiatan (output) KKN mandiri setelah selesai pengabdian yaitu: 1. Dengan adanya sosialaisasi dan pelatihan diharapkan masyarakat mampu menerapkan dan memanfaatkannya . 2. Dengan adanya pemanfaatan kotoran kambing yang digunakan sebagai pupuk organic, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kwalitas dan hasil panen .



F.



Metode dan Teknik Pengabdian Metode pengabdian ini menggunakan metode Partisiptory (PAR) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.



Penyiapan Sosial



Kegiatan KKN dimulai dengan menemui kepala desa Badungrejo, kemudian meminta izi untuk melakukan KKN mandiri di Desa Bandungrejo, kemudian penulis bertanya tentang kondisi desa Bandungrejo terkait kemajuan dan juga permasalahan yang dihadapi. 2. Analisis Sosial Penulis bersama anggota kelompok tani menganalisis permasalahan yang di hadapi masyarakat terkait terkedalanya modal untuk menggarap lahan karena mahalnya harga pupuk . Kemudian penulis beserta anggota kelompok tani mencari solusi yaitu dengan cara dengan adanya dana desa yang dulunya difokuskan di infrastruktur sekarang di alihkan ke ekonomi. Salah satunya dengan memberi modal. 3. Strategi Organisir Komunitas Penulis bersama-sama anggotan focus dengan memberi modal kepada masyarakat yang kurang mampu berupa kambing, setiap anggota keluarga yang tidak mampu akan mendapatkan 1 kambing betina dan tugas masyarakat



yang



sudah



mendapatkan



kambing



tersebut



adalah



mengumpulkan kotoran kambing tersebut yang nantinya akan digunakan untuk bercocok tanam. 4. Pelaksanaan kegiatan pendampingan Setelah musyawarah dengan anggota kelompok tani penulis melakukan pendampingan terhadap masyarakat, pendampingan tersebut dilakukan 1 minggu 2 kali yaitu hari Rabu dan sabtu. 5. Evaluasi Kegiatan Pendampingan Diharapkan dengan adanya programprogram yang penulis dampingi dapat: a) Memberikan kegiatan positif dan berdaya guna untuk memajukan masyarakat b) Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kemasyarakatan c) Terwujudnya jalinan hubungan silaturahmi antara civitas akademika dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.



d) Follow Up kegiatan Demi menunjang kegiatan kuliah kerja nyata mandiri ini berjalan dengan baik, penulis berkewajiban untuk selalu memonitor dan menfollow up kegiatan dari minggu ke minggu, yaitu: a. Minggu pertama: bertemu dengan pak lurah dan bu lurah dan mencari masalah yang timbul untuk diselesaikan. b. Minggu kedua : memecahkan masalah yang dihadapi dan mulai merencanakan dan melaksanakan program kerja yang tersetruktur dan mulai mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan. c. Minggu ketiga: melakukan program kerja berupa melakukan pendampingan dengan anggota kelompok tani. d. Minggu keempat: menjaga program kerja agar lebih baik dan lebih bersemangat. e. Minggu kelima: evaluasi hasil program f. Minggu keenam: kontinu hasil kegiatan yang dicapai. G. Rencana Kegiatan Program kerja yang akan dilaksanakan penulis, didasarkan pada hasil musyawarah pada pertemuan ke empat oleh anggota kelompok tani Desa Bandungrejo Kecamatan ngablak Kabupaten Magelang Rencana Program kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut: 1.



Pengenalan diri terhadap Anggota kelompok tani



2.



Pendampingan kepada masyrakat



3.



Mengadakan kegiatan bercocok tanam menggunakan pupuk kandang



4.



Tetap ikut berpartisipasi ketika dalam masyarakat tersebut mengadakan kegiatan. H. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata mandiri yang dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2020



sampai dengan 23 Januari 2021 di Desa Bandungrejo,Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Adapun untuk tema kegiatan kuliah kerja nyata mandiri yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Memanfaatkan Kotoran Kambing Sebagai Pupuk Organik”.



I. Penutup Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam masyarakat, sehingga dibutuhkan kerjasama dari semua pihak baik moril maupun material karena kesuksesan dari kegiatan ini hanya dapat tercapai apabila ada kerjasama dari seluruh pihak yang terkait. Meskipun nantinya kegiatan KKN mandiri telah selesai dilakukan, namun diharapkan bisa tetap meneruskan program pilihan yang dibuat dengan pendampingan penulis. Demikian proposal pengabdian tentang Pendampingan ibu-ibu PKK yang akan dilakukan. Harapan kami semoga kegiatan pengabdian tersebut dapat berjalan dengan lancar



J. Rencana Anggaran Belanja No



Kegiatan



Quantity Frekunsi



Satuan



Total



. 1.



2



Perencanaan a.



ATK2



b.



Masker



c.



Hand sanitizer



d.



Snack



TOTAL



2 box



40.000



80.000



1



30.000



30.000



20



5000



100.000 211.000



DAFTAR PUSTAKA 1



Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, 2003. Penerbit Balai Pustaka: Jakarta.



2



Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. 2009. Djambangan. Longman: Jakarta.



3



Soetomo. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, 2006. Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta.



4



Prasetyo. Konsep dan Teori Pemberdayaan Masyarakat. 2014. Wordpress.com



Michel Sipahelut. Analisis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Tesis. IPB. 2010. Bogor. 5



Suharto E. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. 2005. Bandung: PT Refika Aditama.



6



Mubarak, Z. Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Ditinjau Dari Proses Pengembangan Kapasitas Pada Program PNPM Mandiri Perkotaan Di Desa Sastrodirjan Kabupaten Pekalongan. Tesis. Program Studi Magister Teknik Pemberdayaan Wilayah Dan Kota. 2010. Undip. Semarang.



7



8



Prasetyo. Konsep dan Teori ....



9



Ibid,



10



Ibid