Proposal Skrips MPI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



PROPOSAL PENELITIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DI MADRASAH ALIYAH HASAN JUFRI BAWEAN GRESIK TAHUN 2015 A; Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan, proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor ekonomi, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung bersamaan. Proses pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.1 Guru sebagai salah satu unsur di bidang kependidikan ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial atau berkualitas di bidang pembangunan, melalui proses belajar mengajar, yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.2 Oleh karena itu, guru sebagai salah satu unsur di dunia pendidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para peserta didiknya pada suatu taraf kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” yang transfer of knowledge, tetapi juga sebagai “Pendidik” yang transfer of values dan sekaligus sebagai “Pembimbing” yang memberikan pengarahan dan menentukan peserta didik 1 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), Edisi I Cet.III, hlm.1. 2 Mohammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2000), Cet XI, hlm.4.



2



dalam belajar.3 Berkaitan dengan ini, sebenarnya guru mempunyai peranan yang komplek di dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, karena proses belajar-mengajar dan hasil belajar sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.4 Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, Direktorat Jendral Pendidikan



Dasar



dan



Menengah,



Departemen



Pendidikan



Nasional



menerapkan standar kompetensi guru yang berhubungan dengan (1) Komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan kependidikan, (2) Komponen kompetensi akademik/vokasional sesuai materi pembelajaran, (3) Pengembangan profesi. Standar kompetensi ini disusun dengan tujuan sebagai jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugasnya. Setiap guru harus punya kompetensi memahami bidang studi yang akan diajarkannya. Guru agama harus tahu asal-usul pengembangan bidang studi yang akan diajarkannya itu, terutama ia harus tahu isi bidang studi dan media yang akan digunakannya dalam proses belajar mengajar (PBM). Ia dituntut untuk menguasai bidang studi yang diajarkannya dari segi penguasaan materinya, pengembangannya, ketrampilan mengajarkannya, kesanggupan menggunakan media pengajaran yang tersedia dan mencari atau menciptakan alat pengajaran darurat, bila alat pengajaran itu tidak ada. Juga, harus dapat merumuskan dan mengembangkan tujuan instruksional.5 Madrasah adalah lembaga pendidikan Islam. Tugas dan fungsinya merealisasikan cita-cita umat Islam yang menghendaki anak-anaknya dididik menjadi manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan dalam rangka upaya meraih hidup sejahtera dunia dan akhirat. Dalam konteks Madrasah PAI 3 Sardiman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001), Edisi I, Cet.IX, hlm.123.



4 Mohammad Uzer Usman, Op. Cit, hlm. 9. 5 Zakiah Daradjat, dkk., Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), Edisi I, Cet. I, hlm. 97.



3



dijabarkan dalam beberapa mata pelajaran yaitu Al-Qur’an Hadist, Fikih, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.6 Akan tetapi dalam pembahasan penelitian ini hanya akan difokuskan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Oleh karena itu, penulis hanya mengambil guru PAI yang mengajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MA Hasan Jufri dengan alasan karena AlQur’an Hadist merupakan ilmu dasar agama islam yang mengandung berbagai hukum dan hikmah, berkaitan dengan fenomena sosial saat ini banyak masyarakat bahkan generasi muda islam yang masih kurang bisa memahami dan mempraktekkan ajaran Al-Qur’an Hadist, serta pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Aliyah bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam dalam aspek hukum baik berupa ajaran ibadah maupun muamalah dalam rangka membentuk manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara serta melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.7 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kompetensi profesional guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist, yang merupakan salah satu faktor keberhasilan proses belajar-mengajar dan hasil belajar para peserta didik, dalam sebuah penelitian yang berjudul “Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Di Ma Hasan Jufri Bawean Tahun 2015”. B; Rumusan Masalah Pembatasan masalah merupakan tahap yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif. Masalah dalam penelitian kualitatif di sebut fokus. Fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengalaman 6 Fatah Syukur, "Madrasah di Indonesia: Dinamika, Kontinuitas dan Problematika", dalam Ismail SM. (eds.), Dinamika Pesantren dan Madrasah, (Yogyakarta: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan Pustaka Pelajar, 2002), Cet. I, hlm. 255.



7 H. Abdullah Sukarta, Pedoman Pelaksanaan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist untuk Madrasah Aliyah, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998), Cet. II, hlm. 6.



4



peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah/ lainnya.8 Adapun pembatasan masalah atau fokus dalam penelitian ini adalah pada kompetensi profesional guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MA Hasan Jufri Bawean yang meliputi pengelolaan program pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media/ sumber belajar dan penilaian prestasi peserta didik untuk kepentingan pendidikan. Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji, yaitu: Bagaimana kompetensi profesional guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MA Hasan Jufri Bawean yang meliputi pengelolaan program pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media atau sumber belajar, dan penilaian prestasi peserta didik untuk kepentingan pendidikan? C; Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas yaitu: untuk mengetahui bagaimana kompetensi profesional guru mata pelajaran AlQur’an Hadist di MA Hasan Jufri Bawean yang meliputi pengelolaan program pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media atau sumber belajar dan menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pendidikan. D; Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi khususnya bagi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist, guru PAI di lingkungan Madrasah Aliyah, Kepala Sekolah di lingkungan Madrasah Aliyah sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman serta bahan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pengabdian demi mewujudkan generasi muslim yang tangguh, kuat dan memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan serta menjadi muslim yang berilmu pengetahuan tinggi serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), Cet.XVII, hlm. 65.



5



E; Definisi Operasional Untuk menghindarkan adanya kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan beberapa istilah sebagai berikut : 1; Kompetensi Berasal dari bahasa Inggris Competence yang berarti kecakapan, atau kemampuan9 Kompetensi juga berarti kecakapan atau kemampuan untuk dapat melaksanakan suatu usaha atau pekerjaan yang sebaik-baiknya dan setepat mungkin.10 2; Profesional Profesional adalah bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.11 Kata profesional berasal dari kata profesi yang berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. 3; Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist. Menurut Al-Ghazali sebagaimana dalam bukunya Zainuddin, dkk., menyatakan bahwa guru secara umum diartikan dengan orang/ pendidik yang bertanggung jawab atas pendidikan dan pengajaran. 12 Sedangkan yang dimaksud dengan mata pelajaran Al-Qur’an Hadist yaitu sebagai salah satu mata pelajaran kelompok Pendidikan Agama yang menjadi ciri khas Islam pada Madrasah Aliyah yang dikembangkan melalui usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam baik. Jadi, yang dimaksud dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist adalah orang/ pendidik yang bertanggung jawab atas pendidikan dan pengajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di madrasah. Untuk itu, yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist dalam penelitian ini adalah kemampuan atau 9 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), Cet. XXV, hlm. 132.



10 Nursyamsiyah Yusuf, Loc.Cit. 11 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), Edisi. III, Cet. II, hlm. 897



12 Zainuddin, dkk., Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. I, hlm. 50.



6



kecakapan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist dalam menjalankan tugasnya yang dilandasi dengan ketrampilan mengenai sepuluh kompetensi profesional guru, akan tetapi peneliti hanya memfokuskan pada empat kompetensi profesional dari sepuluh kompetensi profesional guru tersebut. Empat kompetensi profesional guru tersebut adalah kompetensi guru dalam pengelolaan program pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media/ sumber belajar dan penilaian prestasi peserta didik untuk kepentingan pendidikan, yang mana hal tersebut merupakan kompetensi guru dalam proses pembelajaran. F; Metodelogi Penelitian 1; Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode survai dan bersifat deskriptif. Yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendepenelitiankan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.13 Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi, dimana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu, yang ditekankan adalah aspek subjektif dari perilaku orang.14 Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist yang ada di MA Hasan Jufri Bawean yang berjumlah 3 orang. 2; Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data peneliti langsung terjun ke obyek penelitian dengan menggunakan beberapa teknik: a; Angket atau kuesioner Angket atau kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis dalam lembaran kertas atau sejenisnya dan 13 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Kerjasama Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan Remaja Rosda Karya, 2005), Cet. I, hlm. 72.



14 Lexy J. Moleong, Op. Cit., hlm. 9.



7



disampaikan kepada responden penelitian untuk diisi olehnya tanpa intervensi dari peneliti atau pihak lain. 15 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang kompetensi profesional guru mata pelajaran AlQur’an Hadist dan latar belakang pendidikan guru mata pelajaran AlQur’an Hadist yang berjumlah 3 orang guru. Hasil angket ini di analisis dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Untuk alternatif jawaban terhadap pernyataan positif. Pilihan Jawaban A dengan nilai 4, pilihan Jawaban B dengan nilai 3, pilihan Jawaban C dengan nilai 2, pilihan Jawaban D dengan nilai 1. Sedang alternatif jawaban terhadap pernyataan negatif. Untuk pilihan jawaban A dengan nilai 1, pilihan Jawaban B dengan nilai 2, pilihan Jawaban C dengan nilai 3, dan pilihan Jawaban D dengan nilai 4.16 b; Interview Merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek untuk dijawab.17 Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist yang tidak dapat diungkap melalui angket dan observasi, sejarah berdirinya MA Hasan Jufri, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar. Interview ini ditujukan kepada guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist yang di MA Hasan Jufri Bawean yang berjumlah 3 orang, Kepala Madrasah/ Wakil Kepala Madrasah dan sejumlah peserta didik. c; Observasi Adalah suatu teknik mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.18 Observasi ini merupakan observasi partisipan, akan tetapi peneliti hanya 15 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang-Bidang Sosial, Pendidikan dan Humaniora, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), Cet. I, hlm. 138.



16 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 186.



17 Sudarwan Danim, Op. Cit., hlm. 130. 18 Nana Syaodih Sukmadinata, Op. Cit., hlm.220.



8



berperan sebagai pengamat penuh dari jarak relatif dekat yaitu sama sekali tidak berpartisipasi dalam kegiatan subyek, melainkan sematamata hanya mengamati. Teknik ini di gunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai kemampuan guru mata pelajaran AlQur’an Hadist dalam pelaksanaan tugas mengajar yang berjumlah 11 orang. d; Dokumentasi Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis maupun dokumen gambar atau elektronik. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengalaman mengajar guru, latar belakang pendidikan dan tingkat pendidikan serta keadaan MA Hasan Jufri yang terdiri dari sejarah berdirinya MA Hasan Jufri, keadaan guru dan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. 3; Metode Analisis Data Setelah semua data terkumpul baik melalui angket, interview, observasi maupun dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menganalisis hasil angket dan analisis kualitatif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap hasil angket, kemudian dari hasil perhitungan tersebut di depenelitiankan secara kualitatif. Analisis data ini menempuh tiga langkah yaitu reduksi data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi.19 Analisis ini di gunakan untuk menganalisis kompetensi profesional guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Aliyah Hasan Jufri Bawean Gresik Tahun 2015.



19 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik–Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1992), Cet. II, hlm. 129-130.