Proposal Uprak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL UJIAN PRAKTEK SENI BUDAYA “TARI LINTANG KEMUKUS”



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



HILDA SEKAR W. KANIA CHAIRUNISSA LAILATUL NIKMAH MAURIZA RAMADHANI P. NOVI DEWANTI STEFFANY ICHA P. TIARA HABIBA P. B.



1



DAFTAR ISI DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………….3 B. TUJUAN………………………………………………………………………………………………3 C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN…………………………………………………3 BAB II ISI A. SEJARAH TARIAN “LINTANG KEMUKUS”…………………………………………….4 B. MAKNA TARIAN “LINTANG KEMUKUS”………………………………………………5 C. GAMBAR TARIAN “LINTANG KEMUKUS”…………………………………………….5 D. DURASI PENAMPILAN…………………………………………………………………………5 E. RINCIAN BIAYA YANG DIPERLUKAN…………………………………………………….6 BAB III PENUTUP



2



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tarian bukanlah hal yang asing alam kehidupan kita. Bahkan, kita telah mengenal tarian sejak kita kecil hingga sekarang. Banyak orang yang menyukai seni tari, dari berbagai kalangan seperti anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Beragam jenis tarian telah kita kenal dan kita nikmati seperti tarian tradisional maupun tarian modern. Tapi sekarang banyak penikmat tarian yang lebh menggemari tari modern daripada tari tradisional. Di luar semua itu, tari tradisional tidak kalah menariknya dengan tari modern. Bahkan, tari tradisional memiliki ciri khas yang berbeda-beda dari tiap-tiap daerah dan semua itu akan memperkaya kesenian budaya bangsa Indonesia yang nantinya akan menyaingi seni tradisional mancanegara.



B. TUJUAN Kegiatan ini bertujuan untuk : 1. menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi siswa-siswi. 2. mengajak para siswa untuk mengenal lebih lanjut tarian tradisional daerah. 3. menciptakan generasi bangsa muda yang mempunyai keterampilan dan rasa nasionalisme dengan mencintai dan mengembangkan budaya Indonesia.



D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Waktu



: Februari 2019



Tempat



: SMK Negeri 5 Surabaya



3



BAB II ISI A. SEJARAH TARIAN Lintang Kemukus, orang lebih senang menyebutnya bintang jatuh. Padahal juga bukan bintang, tepatnya komet. Masa-masa kecil di desa , saya lebih sering menyebutnya “bintang ceblok” yang bermakna sama dengan bintang jatuh. Bagi orang-orang Eropa Barat, bintang jatuh merupakan pertanda keajaiban dan keberuntungan, mereka memaknainya dengan permohonan kepada sang bintang untuk mengabulkan permintaannya. Hal ini direproduksi dalam film-film fantasi buatan Disney dan Hollywood. Namun lain halnya dengan pemahaman orang Jawa terhadap bintang jatuh atau lintang kemukus. Lintang berarti bintang dan kemukus berarti berasap akibat terbakar. Pemahaman terhadap kosmologi demikian membuat orang Jawa yang masih percaya dengan tanda-tanda alam selalu memaknai ulang terhadap peristiwa yang sedang terjadi. Lintang kemukus dalam pemahaman masyarakat Jawa lama menandakan sebuah sesuatu bencana yang akan terjadi. Bisa berupa pageblug, wabah ataupun kematian yang tak disangka-sangka. Ahmad Tohari menulis sebuah novel yang judulnya Lintang Kemukus sebagai bagian dari buku Ronggeng Dukuh Paruk (RDP). Sebagai trilogi, ia menuliskan dengan sangat runtut imajinasi pembaca buku dan kaitannya dengan pemahaman akan Lintang Kemukus. Yang ditafsirkan Tohari dari kejadian Lintang Kemukus itu ialah kejadian G30S di Banyumas. Ia melihat dengan mata kepala sendiri pembunuhan berdalih stabilitas keamanan oleh militer justru membuat situasi lebih mengerikan. Banyuwangi, salah satu daerah penghasil padi terbesar sejak Majapahit adalah daerah yang subur. Sebagai daerah merdeka, banyuwangi mempunyai kultur yang tidak mau takluk kepada negara pusat, dulu masih bernama Blambangan. Kultur itu terbawa hingga zaman VOC mencoba menaklukkan ujung Timur Pulau Jawa tersebut. Puluhan kali ekspedisi militer gagal dan bangsawan Blambangan beserta rakyat siap melakukan Puputan, Perang penghabisan. Tercatat dalam sejarah sebagai Puputan Bayu. Nama Mas Ayu Wiwit / Sayu Wiwit tercatat sebagai martir. Samar namun, sebelumnya beberapa lintang kemukus juga terlihat membara di langit Blambangan. Nasib banyuwangi ketika terjadi peristiwa G30S juga tidak berbeda jauh dari Banyumas, kesuburan yang menjadi pujaan berubah menjadi darah. Genangan sawah yang sebelumnya air mengalir dengan gemericiknya berubah menjadi tumpahan darah dan air mata. Lagu genjer-genjer yang konon diciptakan di Banyuwangi juga lenyap amblas kedalam bumi. Lagu yang menggambarkan bagaimana laparnya rakyat akibat proyek romusha Jepang ini kemudian menjadi lagu setan ketika Lintang Kemukus itu ditafsirkan ulang atas peristiwa berdarah di masa lampau. Perlahan namun pasti, Banyuwangi kini seolah bangkit dari keterpurukannya. Seniman-seniman yang dianggap sebagai “kiri, merah” seperti pencipta 4



lagu Andang C.Y. memulai mengarang lagu lagi, meski tak melulu bertema revolusi atau sindiran politik kepada pemerintah. Lintang Kemukus juga mengingatkan tentang berbagai kejadian alam yang dianggap berhubungan dengan masa depan seperti gerhana matahari total, atau gunung meletus. Bayi yang lahir pada saat gunung meletus dipercaya akan menjadi ratu adil, seorang pemimpin. Inilah yang membuat ayah Soekarno begitu percaya, ketika bayinya bertepatan lahir dengan meletusnya Gunung Kelud, ia yakin dengan seyakin-yakinnya Belanda tak akan lama lagi. Dunia orang Jawa memang tak bisa lepas dari pertanda dan penanda. Bumi butuh ditafsirkan sebagaiman ia ingin diperlakukan, layaknya wanita. B. MAKNA TARIAN\ Kecantikan wanita yang muncul dari dalam jiwanya tidak mudah lapuk dan sirna oleh pengaruh apapun. Sebab perilaku dan ucapannya sangat tertata penuh pesona sebagai cerminan kecantikan kepribadiannya. Meski nun jauh di mata, sosok wanita yang demikian itu tetap mampu menyorotkan cahaya pekertinya hingga menembus batasanbatasan dimensi. C. GAMBAR TARIAN



D. DURASI PENAMPILAN 5 menit E. RINCIAN BIAYA YANG DIPERLUKAN 1. Make up = Rp 35.000 2. Kostum = Rp 65.000 5



Total biaya = Rp 100.000 (per anak)



BAB III PENUTUP Demikian proposal ini kami buat dengan harapan pihak yang berwenang turut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan kami laksanakan ini. Semoga Tuhan memberi kemudahan dan kelancaran dalam acara ini.



6