Quality Controll Telecomunication Factory in PT HUAWEI TECH INVESTMENT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PT. HUAWEI TECH INVESTMENT



PT. HUAWEI TECH INVESTMENT is a company engaged in the telecommunications sector, providing network equipment for CDMA and GSM system. Until now, PT Huawei Tech Investment has become the main vendor of various telecommunication operators in Indonesia. PT Huawei Tech Investment has established end-to=end capabilities and strenghs across the network of operators, companies, consumers, and the cloud computing field. PT. HUAWEI TECH INVESTMENT is a multinational company from Tiongkok, China. The service which has its head office in Shenzen, Guangdong. The company was founded in 1987 by Ren Zhengfei, a former engineer from the People’s Liberation Army Source : http://www.huawei.com/id Quality Control Divisi Quality Control atau Manajemen Mutu pada PT Huawei Tech Invest bertanggung jawab untuk segala kualitas produk yang dihasilkan, mulai dari penerimaan bahan baku sampai produk tersebut menjadi barang jadi. Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama dari Divisi Quality Control, karena dengan adanya barang yang cacat, pelanggan akan memberikan keluhan kepada perusahaan. Apabila ada pelanggan yang mengeluh maka produk tersebut harus diperbaiki sehingga mengeluarkan biaya tambahan kepada perusahaan. Oleh karena itu Divisi Quality Control memiliki peranan yang penting dalam menjaga kualitas dan mutu produk Huawei. Agar Divisi Quality Control dapat menjalankan tugasnya untuk menjaga kualitas dan mutu produk Huawei dengan hasil yang optimal, maka Quality Control dibagi menjadi tiga subDivisi, yaitu Incoming Quality Control (IQC), Line Quality Control (LQC), dan Outgoing Quality Control (OQC). Ketiga sub-Divisi tersebut memiliki peranan tersendiri dalam menjaga kualitas dan mutu produk, agar dapat diterima oleh pelanggan Huawei. 



Incoming Quality Control



Sebelum bahan baku memasuki lantai produksi, bagian Incoming Quality Control (IQC) harus melakukan inspeksi terhadap bahan tersebut. IQC akan menerima bahan baku dari supplier dan kemudian IQC akan memeriksa dimensi, dan visual dari bahan baku yang dikirim. Bahan baku yang lolos inspeksi IQC akan ditandai dan kemudian disimpan ke dalam gudang bahan baku, dan bahan baku yang tidak lolos inspeksi IQC akan dikembalikan ke supplier dan dibuatkan surat menyatakan bahwa barang tersebut tidak memenuhi standar Huawei. Bahan baku yang lolos akan disimpan di dalam gudang bahan baku sampai dibutuhkan untuk proses produksi.







Line Quality Control



Line Quality Control (LQC) akan melakukan inspeksi awal sebelum proses produksi dimulai. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap hasil produksi pada awal mesin startup. Apabila hasil produk pada saat set-up awal tidak valid, maka LQC akan memanggil Divisi Produksi yaitu Bagian Maintenance, Moulding & Tools, atau Press, tergantung dimana sebab kerusakan terjadi. Apabila set-up dinyatakan valid oleh LQC maka proses produksi dapat berjalan. Kemudian LQC akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap proses produksi dalam waktu yang telah ditentukan inspektur LQC (setiap 15 menit atau setiap 30 menit). Apabila terdapat cacat visual dari hasil proses produksi, maka satu lot akan dipisahkan, namun apabila terdapat cacat dimensi dari hasil proses produksi, maka proses produksi harus dihentikan. LQC kemudian akan membuat suatu laporan permasalahan dan akan diberikan kepada Supervisor Produksi dan Leader Produksi. Proses produksi akan tetap berjalan apabila tidak terdapat cacat dimensi pada barang hasil produksi. LQC bertugas untuk menjaga mutu dan kualitas pada saat proses produksi mulai sampai proses produksi berhenti. Hasil inspeksi dari LQC akan menentukan produk jadi Pro Tec, sehingga pada tahap ini LQC harus memeriksa segala hasil produksi dengan teliti.



Metode Pengendalian Mutu LQC Dalam waktu kurang lebih 15 s/d 30 menit, hasil dari cetakan mesin Press CS yaitu Bushing 7x3 akan diperiksa berdasarkan visual dan spesifikasi. Inspeksi pertama setelah proses produksi berjalan lancar, diambil dalam waktu 15 menit dan berjumlah 5 sampel, apabila staf Line Quality Control (LQC) tidak melihat adanya masalah yang signifikan dari hasil pemeriksaan maka ia dapat melakukan pemeriksaan 30 menit kemudian dengan jumlah sampel yang sama. Namun apabila LQC mencurigai adanya masalah maka ia dapat mempercepat waktu pemeriksaan sampai 15 menit. LQC dapat menghentikan proses produksi apabila permasalahan pada spesifikasi terjadi pada produk, contohnya cacat fisik atau ukuran tidak sesuai dan dapat mempengaruhi fungsi dari komponen. Apabila yang terjadi merupakan permasalahan pada visual seperti perubahan pada warna, maka hasil produksi sebanyak satu batch atau produk yang dihasilkan diantara pemeriksaan tersebut akan dipisahkan dan akan dilakukan 100% inspection. Pengukuran dalam inspeksi part Bushing 7x3 menggunakan Digital Caliper dan Projector. Namun karena pengukuran dilakukan di lantai produksi, maka pengukuran lebih sering menggunakan Digital Caliper. Pengukuran dilakukan dengan Digital Caliper karena alat tersebut mudah untuk dibawa dibandingkan Projector.







Outgoing Quality Control



Produk Huawei yang telah melewati proses produksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Namun sebelum produk tersebut dikirim ke pelanggan Outgoing Quality Control (OQC) harus memeriksa kembali produk tersebut. Hal ini dilakukan untuk meminimasi produk cacat yang diterima oleh pelanggan, sehingga pelanggan puas dengan hasil produksi dari PT Huawei Tech Investment. OQC akan memeriksa jadwal pengiriman produk yang didapatkan dari Divisi PPIC (Planning). Setelah mengetahui berapa dan kapan suatu produk akan dikirim, OQC kemudian akan mengambil sampel berdasarkan AQL dari lot yang akan dikirim. Lot yang lolos pemeriksaan OQC akan ditandai dan kemudian disimpan kembali sampai tanggal pengiriman. Lot yang gagal melewati inspeksi OQC akan dinyatakan pending, sehingga lot tersebut tidak dapat dikirim. OQC kemudian akan melakukan inspeksi 100% terhadap lot yang gagal. 



Quality Policy



Dalam usahanya untuk menjadi perusahaan mendapatkan kepercayaan dan loyalitas penuh dari pelanggannya, Huawei membuat sebuah quality policy (aturan mutu). Aturan mutu dari PT Huawei Tech Investment untuk membuat nyata quality management adalah : o



Membuat pelanggan merasa puas dengan memberikan kualitas dan jasa yang terbaik.



o



Membuat suatu sistem manajemen mutu yang sistematis untuk mengikuti aturan mutu.



o



Melakukan peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas dengan aktivitas perbaikan secara terus menerus.