Rencana Kontinjensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA KONTINJENSI MENGHADAPI BENCANA BANJIR KOTA SOLOK



PEMERINTAH KOTA SOLOK DINAS KESEHATAN 2018



PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat mengancam kehidupan masyarakat baik secara luas maupun skala kecil. Akibat bencana tatanan kehidupan masyarakat bisa terganggu & berbagai aspek kehidupan terancam, termasuk aspek kesehatan masyarakat. Apabila kesehatan masyarakat terganggu akan berdampak pada penurunan bahkan terhenti produktifitas kehidupan. Sesuai dengan amanat konstitusi negara sebagaimana yang secara tegas dikatakan dalam alenia keempat pembukaan UUD RI tahun 1945, bahwa Negara Republik Indonesia berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, meskipun bencana mengakibatkan berbagai bahaya pada aspek kehidupan masyarakat kadang tidak bisa diberhentikan, namun langkah – langkah yang optimal akan bisa menekan dampak dari kejadian bencana tersebut, sehingga dengan langkah – langkah optimal tersebut diharapkan keselamatan dan produktifitas masyarakat masih bisa diupayakan dipertahankan atau dipulihkan segera. Amanat tersebut dilaksanakan oleh pemerintah & Pemerintah Daerah bersama semua komponen bangsa melalui pembangunan nasional. Bahwa amanat UUD 1945 sebagaimana tersebut diatas, khususnya untuk melindungi segenap bangsa & seluruh tumpah darah Indonesia, dalam hal perlindungan terhadap kehidupan & penghidupan termasuk perlindungan atas bencana, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, telah dituangkan dalam UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pemerintah & Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Untuk penanggulangan yang optimal agar tatanan kehidupan masyarakat bisa dipulihkan & berlangsung baik perlu langkah-langkah penanganan prabencana sesuai dengan kondisi yang mungkin akan kita hadapi. Salah satu langkah penanggulangan prabencana ini adalah dengan mengoptimalkan pada managemen penanggulangan bencana yang dimulai dari tahap prabencana. Pelaksanaan prabencana yang baik akan dapat menekan kualitas & kuantitas bahaya serta dampak dari bencana. Salah satu strateginya adalah melalui Rencana Kontijensi yang optimal. Keberadaan dokumen rencana kontijensi ini dapat dijadikan pedoman terutama bagi sektor kesehatan di Kota Solok tentang apa yang harus dilaksanakan dalam penanggulangan bencana, mulai dari tahap prabencana, saat bencana & pascabencana, sehingga kedepan pada saat penanggulangan bencana tidak lagi dilaksanakan sebagai bentuk respon kaget & tanpa arah.



PENGERTIAN Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakanakan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Rencana Kontinjensi adalah suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu tersebut. Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan, jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi. Rencana kontinjensi lahir dari proses perencanaan kontinjensi. Proses perencanaan tersebut melibatkan sekelompok orang atau organisasi yang bekerja sama secara berkelanjutan untuk merumuskan dan mensepakati tujuan–tujuan bersama, mendefinisikan tanggung jawab dan tindakan–tindakan yang harus diambil oleh masing-masing pihak. Rencana kontijensi disusun dalam tingkat yang dibutuhkan. Perencanaan kontinjensi merupakan prasyarat bagi tanggap darurat yang cepat dan efektif. Tanpa perencanaan kontinjensi sebelumnya, banyak waktu akan terbuang dalam beberapa hari pertama menanggapi keadaan darurat tersebut. Perencanaan kontinjensi akan membangun kapasitas sebuah organisasi dan harus menjadi dasar bagi rencana operasi tanggap darurat.



TUJUAN Dokumen rencana kontijensi ini disusun bertujuan sebagai pedoman penanganan bencana banjir pada saat tanggap darurat bencana agar berlangsung cepat dan efektif serta sebagai dasar memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan (stakeholders) yang mengambil peran dalam penyusunan rencana kontijensi, seperti yang termaktub dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 4 menyatakan bahwa penanggulangan bencana bertujuan untuk:  Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana;  Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;     



Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh; Menghargai budaya lokal; Membangun partisipasi dan kemitraan pulbik serta swasta; Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedermawanan serta; Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.



LANDASAN HUKUM 1. 2. 3.



Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan



4.



5. 6. 7.



Pengelolaan Bantuan Bencana. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing non Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penanggulangan Bencana di Kota Padang Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang



SIFAT RENCANA KONTINJENSI KESEHATAN Dokumen rencana kontijensi ancaman bencana banjir yang berimbas langsung pada program kesehatan akan bersifat: a. Partisipatif, disusun oleh program dan bidang terkait. b. Dinamis dan selalu up to date



RUANG LINGKUP Ruang lingkup rencana kontinjensi menghadapi bencana banjir ini berdasarkan skenario kejadian banjir yang terjadi dia daerah aliran sungai Batang Lembang Kota Solok yang sering melanda beberapa wilayah dalam kelurahan diKota Solok, seperti: Kelurahan KTK, IX Korong, Sinapa, VI Suku dan Tanah Garam Hal ini kadang diperparah oleh banjir kiriman yang ada di Kabupaten Solok, sehingga terkadang berimbas pada ketinggian air pada berberapa wilayah kelurahan tersebut.



TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA KONTINJENSI Kegiatan penyusunan rencana kontijensi ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penyamaan persepsi terhadap semua pelaku penanggulangan bencana terhadap skenario ancaman b an ji r d i K ot a S ol ok berikut dampaknya sehingga pentingnya penyunan rencana kontinjensi. 2. Pengumpulan data dan updating data yang dilakukan oleh semua p r o gr am da n bi da ng t er ka it d al am b id an g ke se ha t a n y ang terkait dalam penanganan bencana dan lintas administratif. 3. Penyusunan draft dokumen rencana kontinjensi oleh instansi lintas sektor berdasarkan data-data yang dibutuhkan 4. Verfikasi data dan Analisa data sumberdaya yang ada dibandingkan proyeksi kebutuhan penanganan bencana saat tanggap darurat. 5. Melengkapi data-data sumber daya yang tersedia untuk menyempurnakan proyeksi kebutuhan



JANGKA MASA RENCANA KONTINJENSI Jangka masa rencana kontinjensi disepakati adalah selama satu (1) tahun. Dimulai sejak disahkannya Rencana Kontinjensi menjadi dokumen Dinas Kesehatan Kota Solok



AKTIVASI RENCANA KONTINJENSI 1. Jika bencana banjir terjadi, maka rencana kontinjensi diaktivasi menjadi rencana operasi setelah ada penetapan status darurat bencana banjir oleh Walikota Solok dan telah ditetapkan serta diaktivasinya Organisasi Komando Tanggap Darurat Bencana oleh Kepala BPBD Kota Solok. Rencana kontinjensi diaktivasi dalam rapat penyusunan rencana operasi yang dipimpin oleh Komandan Tanggap Darurat Bencana. 2. Sementara Tim Reaksi Cepat (SAR dan Tim Kaji Cepat langsung bekerja 4 jam setelah terjadi bencana yang dinyatakan oleh BPBD dan berakhir atau keadaan telah dinyatakan aman oleh BPBD. 3. BPBD bertanggung jawab penuh sebagai pusat pelaporan krisis esehatan dan bencana akibat bencana banjir



PEMUTAKHIRAN RENCANA KONTINJENSI Jika dalam masa satu (1) tahun tidak terjadi bencana banjir, maka rencana kontinjensi harus dikaji ulang dan dimutakhirkan data-datanya



GAMBARAN UMUM WILAYAH GEOGRAFIS



Kota Solok secara geografis terletak antara 0° 32° - 1° 45° LS dan 100° 27° 101° 41° BT dengan 5.764 Ha, atau 57,64 Km² dengan ketinggian dari permukaan laut 390 m temperatur maximum 28.9°C dan dialiri oleh sungai-sungai sebagai berikut : Sungai batang lembang, sungai batang gawan dan sungai bingkuang serta jumlah penduduk 60.530 jiwa.



ADMINISTRASI PEMERINTAH DAN DEMOGRAFI Secara administrasi Pemerintah Kota Solok memiliki 2 Kecamatan, yaitu kecamatan Lubuk Sikarah seluas 3.500 Ha. dengan 7 Kelurahan : Kelurahan Tanah Garam 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kelurahan VI Suku Kelurahan Sinapa Piliang Kelurahan IX Korong Kelurahan KTK Kelurahan Aro IX Korong Kelurahan Simpang Rumbio



Dan kecamatan Tanjung Harapan seluas 2.264 Ha. Dengan 6 Kelurahan : 1. Kelurahan Tanjung Paku 2. Kelurahan Koto Panjang



3. 4. 5. 6.



Kelurahan Kampung Jawa Kelurahan PPA Kelurahan Nan Balimo Kelurahan Laing



Dengan batas-batas wilayah Kota Solok sebagai berikut : Barat : Nagari Selayo, Koto Sani Kab. Solok Utara : Tanjuang Bingkuang, Aripan & Kuncir Kab. Solok Selatan : Gauang, Panyangkalan, Selayo & Koto Baru Kab. Solok Timur : Saok Lawas, Guguak Sarai & Gauang Kab. Solok Kota solok mempunyai posisi yang strategis dalam segala aspek antara lain aspek perdagangan, pendidikan dan sebagainya karena jarak Kota Solok ke Kota lainnya cukup dekat seperti ke kota Padang berjarak 64 Km, ke Kota Bukittinggi 73 Km, Ke Kota Sawahlunto 31 Km dan Ke Sijunjung 63 Km. Oleh sebab itu Kota Solok sangat berpeluang sebagai sentral pelayanan kesehatan di Wilayah Sumatera Barat Bagian Selatan. PENDUDUK KOTA SOLOK Penduduk merupakan modal dasar pembangunan karena penduduk yang besar bila dikelola secara baik akan didapatkan SDM yang potensial dan produktif serta sangat diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan hasil proyeksi oleh Badan Pusat Statistik Kota Solok, jumlah penduduk Kota Solok pada tahun 2009 tercatat sebesar 60.721 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 1050 jiwa/ Km². Tingkat kepadatan di Kecamatan Tanjung Harapan lebih tinggi yaitu 1.252 jiwa/ Km² dibandingkan di Kecamatan Lubuk Sikarah yaitu 920 jiwa/ Km². Komposisi Penduduk Kota Solok menurut kelompok umur menunjukan bahwa penduduk yang berusia muda ( 0-14th ) sebesar 34.26 %, yang berusia produktif ( 15-64th ) sebesar 62.06 % dan yang berusia tua ( >65th ) sebesar 3.68 %. Dengan demikian Angka Beban Tanggungan (Depency Ratio) penduduk Kota Solok pada tahun 2009 sebesar 611.4 per 1000 penduduk. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 sebesar 730.9 per 1000 penduduk. Jumlah Penduduk Kota Solok Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2018 Kelompok Umur



Laki-laki



Perempuan



Total



(tahun)



(jiwa)



(jiwa)



(jiwa)



0–4



3.537



3.404



6.941



104



5–9



3.306



3.335



6.641



99



10 – 14



3.369



3.319



6.688



102



15 – 19



3.577



3.972



7.549



90



20 – 24



2.431



2.541



4.972



96



25 – 29



2.284



2.542



4.826



90



30 – 34



2.040



2.162



4.202



94



35 – 39



2.141



2.258



4.399



95



Sex Ratio



40 – 44



1.878



1.855



3.733



101



45 – 49



1.535



1.331



2.866



114



50 – 54



813



832



1.645



97



55 – 59



650



690



1.340



95



60 – 64



550



634



1.184



87



65 – 69



356



474



830



75



70 – 74



278



363



641



77



75 +



243



462



705



53



Total 2017



28.988



30.174



60.530



96,00



IKLIM Berdasarkan tipe iklim menurut klasifikasi Schimdt dan Fergusson, wilayah Sumatera Barat termasuk kota S o l o k mempunyai iklim tipe A, B, C dan D. Suhu rata-rata di pantai Barat berkisar antara 21°C – 38°C, pada daerah-daerah perbukitan berkisar antara 15°C – 33°C. Sedangkan pada daerah dataran di sebelah Timur Bukit Barisan mempunyai suhu antara 19°C – 34°C. Meskipun umumnya musim kemarau jatuh pada bulan April – Agustus dan musim hujan jatuh pada bulan September – Maret namun di Pantai Barat masih sering terjadi hujan pada bulan-bulan di musim kemarau. Hampir setiap tahun di Wilayah Sumatera Barat terjadi 2 (dua) puncak curah hujan maksimum yaitu pada bulan Maret dan Desember, curah hujan paling rendah terjadi pada bulan Juni/Juli. Jumlah curah hujan rata-rata maksimum mencapai 4.000 mm/tahun terutama di wilayah pantai Barat. Sedangkan beberapa tempat di bagian Timur Sumatera Barat curah hujannya relatif kecil antara 1.500 – 3.000 mm/tahun.



POTENSI BENCANA Berdasarkan keadaan topografi, morfologi dan geologi, Kota Solok memiliki potensi bencana sebagai berikut: 1. B a n j i r 2. Gempa bumi 3. longsor 4. P u t i n g B e l i u n g 5. K e b a k a r a n Di Kota Solok s e n d i r i , intensitas banjir sebagai prioritas dalam penanggulangan bencana di karenakan hampir rutin terjadi dalam tiap tahunnya terutama pada musim penghujan, hal tersebut dikarenakan debit air yang besar pada musim penghujan terkadang tidak cukup tertampung oleh aliran sungai batang lembang, dan keadaan itu diperberat jika hujan tejadi hampir merata di wilayah Kabupaten Solok



PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN PENILAIAN RISIKO Adapun penilaian risiko didasari dengan penilaian ancaman dan probability, yaitu kemungkinan terjadinya bencana dan dampak kerugian/kerusakan ditimbulkan dengan asumsi skoring sebagai berikut : 1. Skala Probalitas (P)  Angka 5 : pasti ( hampir dipastikan 80 % - 99 %)  Angka 4 : kemungkinan besar (60% - 80 %, terjadi tahun depan, atau sekali dalam 10 tahun mendatang)  Angka 3 : kemungkian terjadi (40%-60 %, terjadi tahun depan, atau sekali dalam 100 tahun)  Angka 2 : kemungkinan kecil (20 %-40%, terjadi tahun depan atau sekali lebih dari 100 tahun )  Angka 1 : kemungkinan sangat kecil (hingga 20 %) 2. Dampak Kerugian yang Ditimbulkan (D) :  Angka 5 : sangat parah ( 80 % - 99 %, wilayah hancur dan lumpuh total)  Angka 4 : parah (60% - 80 %, hancur)  Angka 3 : sedang (40%-60 %, wilayah terkena rusak)  Angka 2 : ringan (20 %-40%, wilayah yang rusak )  Angka 1 : sangat ringan (kurang dari 20 %, wilayah rusak) Berdasarkan penilaian tingkat risiko tersebut, maka Kota Solok memiliki 5 jenis ancaman bencana, yaitu banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin putting beliung dan kebakaran dengan tingkat bahaya sebagai berikut : Tabel 3. Penilaian Bahaya



Jenis Ancaman Bahaya Banjir Gempa bumi Tanah longsor Angin Puting beliung kebakaran



Probability 5 4 4 2 2



Dampak 3 4 2 1 1



TABEL MATRIK: SKALA PRIORITAS PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN KOTA SOLOK Jenis Bencana NO



VARIABEL



I



Banjir



Kebakaran



Kecelakaan Lalin



Gempa



Puting Beliung



Longsor



Frekwensi



3



2



3



2



1



1



Intensitas



3



2



3



2



1



1



Dampak



2



1



1



2



1



1



Keluasan



3



1



2



2



1



1



Durasi



2



1



2



2



1



1



Sub. Total



13



7



11



10



5



5



Fisik



3



2



2



2



1



1



Sosial



3



2



1



3



1



1



Ekonomi



3



3



2



2



1



1



Lingkungan



3



2



1



2



1



1



Sub. Total



12



9



6



9



4



4



Kebijakan



1



2



2



2



3



3



Kesiapsiagaan



1



3



2



2



3



3



PSM



1



2



3



2



3



3



Sub. Total



3



7



7



6



9



9



Nilai Akhir



28



23



24



25



18



18



Bahaya :



II



Kerentanan :



III



Managemen :



Prioritas Bencana 1



Banjir



:



Nilai skor 28



2



Gempa



:



Nilai skor 25



3



Kecelakaan Lalin



:



Nilai skor 24



MAPPING BENCANA 2018 KOTA SOLOK



Dilihat dari peta tersebut dapat dilihat dari sudut kebencanaan, Kota Solok berpotensi dilanda beberapa ancaman bencana, seperti : banjir, tanah longsor, kebakaran, angin puting beliung, gempa bumi, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Banjir hampir setiap tahun melanda Kota Solok yang merusak rumah, lahan pertanian, fasilitas umum dan infranstruktur pemerintah. Sedangkan gempa bumi juga hampir setiap tahun terjadi dengan kekuatan yang bervariasi.



KONDISI BANJIR



Di Kota Solok dengan penduduk 60.530 jiwa sesuai kondisi geografis dialiri oleh sungai – sungai sebagai berikut : Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Gawan dan Sungai Bingkuang merupakan daerah rawan banjir, ini diperburuk dengan penggundulan hutan atau tata guna lahan yang tidak memperhatikan daerah resapan air. Perubahan tata guna lahan yang kemudian berakibat menimbulkan banjir Jika pada tanggal 3 Oktober 2018, berdasarkan informasi dari BMKG Sumbar bahwa telah terjadi peningkatan curah hujan di tandai dengan meningkatnya debit air sungai Selanjutnya 1 hari kemudian, tepatnya tanggal 4 Oktober 2018 jam 20.00 Wib terjadi luapan air sungai yang



mengakibatkan banjir. Daerah risiko yang terkena dampak dari banjir sebanyak 1 kecamatan yaitu Kecamatan Kecamatan Lubuk Sikarah, tepatnya pada kelurahan KTK Kota Solok Tentu saja skenario ini adalah asumsi untuk menggambarkan dampak yang akan dialami oleh penduduk sehingga pemerintah daerah bisa memproyeksikan kebutuhan sumber daya untuk penanganan darurat bencana dan juga bisa menjadi acuan untuk meminimalkan asumsi jumlah penduduk yang terkena dampak (meninggal dan luka-luka) melalui Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan program mitigasi dan kesiapsiagaan bencana lainnya. 1. Sarana Prasarana Banjir diperkirakan juga akan berdampak terhadap sebagian fasilitas atau prasarana serta aset yang berada di kota Solok. Berdasarkan inventarisasi sarana prasarana yang diperkirakan terkena dampak bencana gempa dan tsunami, dapat diketahui pada tabel-tabel berikut ini. Tabel. Dampak Banjir Terhadap Infrastruktur



No



1



Jenis Kerusakan



Jumlah



Jaringan air bersih dan sanitasi



1



Satuan



jaringan



Rusak



Terancam %



Jml



100



25



Gangguan Fungsi



Ringan



Sedang



%



Parah



Jml



%



Jml



%



Jml



0



40



10



60



15



(Hari) 15



Tabel : Dampak Banjir Terhadap Sarana Kesehatan



No



Jenis Kerusakan



Jumlah



Satuan



Terancam %



Jml



1



Posyandu



84



unit



6



2.



Poskeskel



13



unit



3



3



Posbindu



30



unit



4



4.



Pustu



17



unit



2



Rusak Ringan



Sedang



%



%



Jml



Jml



Gangguan Fungsi



Berat %



Jml



(hari) 30



Tabel . Dampak Banjir Terhadap Sarana Kesehatan



No



Jenis Kerusakan



Jumlah Satuan



Terancam %



Jml



1.



Rumah sakit



2



unit



1



2.



Puskesmas



unit



3.



Pustu



4 17



1 2



4.



Poskeskel



13



unit



3



5.



Gudang farmasi



1



unit



0



3. Pemerintahan



unit



Rusak Ringan



Sedang



%



%



Jml



Jml



Parah %



Jml



Gangguan Fungsi (hari) 0-2 jam setelah keadaan dinyatakan aman



Dampak bencana yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap jalannya roda pemerintahan di kota S o l o k karena kerusakan gedung perkantoran dan sebagian pegawai pemerintah kabupaten/kota maupun tingkat kecamatan dan kelurahan menjadi korban atau angota keluarganya menjadi korban seperti dijelaskan pada tabel 11 berikut: Tabel. Dampak Banjir Terhadap Pemerintahan



No



Jenis Kerusakan



Jumlah



Satuan



%



1 2



Kantor SKPD



3



Kantor Lurah



unit unit unit



30 2



Kantor Camat



13



Gangguan Fungsi Pelayanan



Rusak



Terancam Jml



Ringan



Sedang



%



%



Jml



Parah



Jml



%



Jml



(Hari)



3 0



7



2



7



7



4. Perekonomian Dampak bencana banjir dapat terjadi dalam bidang perekonomian yang dapat terlihat pada tabel Tabel 12. Dampak Banjir Terhadap Perekonomian Terancam Fasilitas Perekonomian



No



Jumlah



satuan



%



Unit



1.



Pasar



1



bh



1



2.



Warung



25



bh



7



Rusak Ringan %



Unit



Sedang %



Unit



Parah %



unit



5. Lingkungan. Dampak bencana juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap lingkungan seperti pada tabel Tabel. Dampak Banjir terhadap Kerusakan Lingkungan No



Lingkungan



Jumlah



Satuan



1



Hutan



25



Hektar



2 3



Lingkungan sawah Lingkungan Perkebunan Lingkungan Pemukiman



25



hektar



30



hektar



50



hektar



Sumber Air Bersih



1



unit



3



hektar



4 5 6



Objek Wisata



Terancam %



jumlah



Rusak %



Jumlah



Tidak rusak %



Jumlah



Kerusakan lingkungan yang harus segera diantisipasi pada saat tanggap darurat bencana adalah terganggunya sumber air bersih dan lingkungan pemukiman, sementara lainnya dipulihkan pada saat fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Dengan skenario dampak seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka diasumsikan waktu penanganan darurat/ tanggap darurat bencana



dibutuhkan selama 15 hari dan dapat dikaji lebih lanjut melalui rapat koordinasi awal dan evaluasi harian pada masa tanggap darurat bencana.



STANDAR MINIMAL BIDANG KESEHATAN 1. Pelayanan kesehatan umum meliputi :  Pelayanan kesehatan dasar  Pelayanan kesehatan klinis 2. Pengendalian penyakit menular meliputi :  Pencegahan Umum  Pencegahan Campak  Diagnosis dan Pengelolaan Kasus  Kesiapsiagaan Kejadian Luar Biasa  Deteksi KLB, Penyelidikan & Tanggap  HIV/AIDS 3.



Pengendalian penyakit tidak menular, meliputi :  Cedera  Kesehatan Reproduksi  Aspek Kejiwaan dan Sosial Kesehatan  Penyakit Kronis



D. KEGIATAN Kegiatan seksi kesehatan menjadi bagian penting dari proses penanganan darurat bencana terutama pertolongan bagi korban yang selamat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh seksi ini antara lain:



(SEPERTI PADA TABEL)



NO



KEGIATAN



PELAKU



PENANGGUNG JAWAB



1.



Terlibat dalam tm Kajian Cepat (Rapid Health Assesment) yang dikoordinir oleh Pusdalops BPBD



Tim Medis dan relawan medis dari DKK, TNI, POLRI, Rumah Sakit (RSUP, RSUD, RS. Swasta, RS Jiwa, RS Bersalin), PMI



DKK



2.



Mendirikan Pos Kesehatan Lapangan



DKK, BPBD Damkar, Rumah Sakit, TNI, POLRI, RAPI, ORARI



DKK dan TNI AD



3.



Memfungsikan kembali RS dan Puskesmas yang masih bisa beroperasi



DKK, Rumah Sakit, TNI, POLRI, PMI, relawan medis



DKK



4.



Melakukan triase di lapangan dan rumah sakit



DKK (DKK), BASARNAS, Rumah Sakit, TNI, POLRI, PMI, Forensik, relawan medis



DKK dan PMI



5.



Menempatkan tenaga kesehatan dan farmasi (relawan medis) pada pos kesehatan / rumah sakit / sesuai dengan kompetensi Re-inventarisasi dan analisis kebutuhan peralatan medis, bahan habis pakai, dan obat-obatan, serta semua sarana pelayanan kesehatan pascatsunami Menyalurkan/mendistribusikan : peralatan medis, bahan habis pakai dan obat-obatan ke semua sarana pelayanan kesehatan



DKK, Rumah Sakit, TNI, POLRI, PMI, LSM



DKK



DKK, Rumah Sakit (RS): RS Jiwa, RS Bersalin, Puskesmas, PMI, Farmasi



DKK



DKK (DKK), Rumah Sakit, TNI, POLRI, PMI, LSM



DKK



6.



7.



WAKTU PELAKSANAAN Mulai 1-6 Jam setelah keadaan dinyatakan aman. Dilakukan selama 24 jam dan bisa dilanjutkan sesuai kebutuhan pelaksanaan tanggap darurat bencana 1x24 jam setelah kedaaan dinyatakan aman



Berakhir 1x24 jam setelah kajian cepat dijalankan. Laporan pertama masuk setelah max 30 jam setelah keadaan dinyatakan aman



1x24 jam setelah keadaan dinyatakan aman 1-8 jam setelah kedaan dinyatakan aman



pada saat tanggap darurat berakhir



30



hari ke-7



7



1-8 jam setelah keadaan dinyatakan aman 1-8 jam setelah tsunami setelah keadaan dinyatakan aman 1-8 jam setelah keadaan dinyatakan aman



hari ke-90



30



hari ke-90



30



hari ke-90



30



hari ke 3



Durasi Waktu 1-2 hari



3 hari



NO



KEGIATAN



PELAKU



8.



Melakukan koordinasi dengan tm DVI Rumah Sakit/TNI/Polri dalam identifikasi korban



DKK, Rumah Sakit, TNI/POLRI



DKK, TNI/POLRI



9.



Melakukan surveilans epidemologi, sanitasi dan penyuluhan kesehatan



DKK, PMI



DKK



10.



Melakukan pelayanan kesehatan keliling



DKK, Rumah Sakit, Puskesmas, PMI



DKK



11.



Melakukan trauma healing



DKK



12.



Mendokumentasikan rekam medis dan menyimpannya dengan baik Melaporkan data korban. Laporan diserahkan kepada Kepala Bidang Operasi dan Posko Utama



DKK, Rumah Sakit, Relawan, PMI, Rumah Sakit Jiwa, Dinas Pendidikan DKK, Rumah Sakit, PMI Koordinator Seksi



DKK



13.



WAKTU PELAKSANAAN



PENANGGUNG JAWAB Mulai 1-8 jam setelah keadaan dinyatakan aman 1x24 jam setelah rencana operasi ditetapkan



Berakhir hari ke-90



Durasi Waktu 30



hari ke-90



30



1x24 jam setelah rencana operasi ditetapkan 1x24 jam setelah rencana operasi ditetapkan



hari ke-90



30



hari ke-90



30



30 1x24 jam setelah rencana operasi ditetapkan



hari ke-90



30



PEMBIAYAAN Rincian pembiayaan yang dapat dirinci dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut: PR0YEKSI KEBUTUHAN BENCANA



No. Jenis Kebutuhan



Total Kebutuhan



Persedia Kekura Harga Satuan an ngan



Jumlah



Ket



A. KEBUTUHANA SARANA DAN PRA SARANA 1



Paket Obat – obatan



5



Paket



1



4



20.000.000



80.0.00.000



2 Obat Spesialis



50



Paket



0



50



50.000



2.500.000



3 Minor Surgery



5



Paket



3



2



1.500..000



3.000.000



4 Ambulance Kit



4



Paket



0



4



5.000.000,-



20.000.000



5 Pick Up



1



Unit



1



0



Disediakan



Sarana



6 Tenda



30



Unit



1



29



Disediakan



Sarana



7 Sepatu Bot



30



Pasang



0



30



30.000



.900.000 Sarana



8 Jas Hujan



30



Buah



0



30



40.000



1.200.000 Sarana



9 Helm Hujan



10



Buah



0



10



30.000



300.000 Sarana



10 Tengki Air



10



Unit



0



10



2.000.000



20.000.000 Sarana



11 Vel bed



25



Unit



0



25



disediakan



1.500.000 Sarana



12 Mobil Tanki



3



Unit



3



0



disediakan



Sarana



13 Genset



2



Unit



1



1



4.000.000



4.000.000 Sarana



14 Tikar



200



Helai



0



200



15.000



3.000.000 Logistk



15 Selimut



500



Buah



0



500



50.000



25.00.000 Logistk



16 Sarung Tangan



100



Pasang



0



100



1000



100.000 Logistk



17 Senter 6 Baterai



20



Unit



0



20



50.000



1.000.000 Logistk



18 Tandu



5



Unit



0



5



250.000



1.250.000 Sarana



19 Handy Talky



4



Unit



0



4



2.000.000



8.000.000 Sarana



20 Radio RIG



1



Unit



0



1



6.000.000



6.000.000 Sarana



21 P3K



30



Set



0



0



22 Kamera Digital



3



Unit



1



2



23 Air Bersih



500



Kubik/hr



0



0



24 Jamban



250



Paket



0



0



50.000



12.500.000



5.000



Lembar



0



0



500



2.500.000



500



Kotak



0



0



7.500



3.750.000



2



Buah



0



2



150.000



0



100



25 Palstk Sampah 26 MP ASI 27 Papan Data 28 Tali



100



Disediakan 2. 000 .000



Logistk 4.000.000 Sarana



2.500.000 2.500.000/hr



2.500



300.000 Logistk 250.000



29 Lemari Besi



Buah



0



0



disediakan



Sarana



30 ATK



Paket



0



0



disediakan



Logistk



Liter



0



14.000



32 Kantong Mayat



Kantong



0



0



disediakan



Logistk



33 Sepeda Motor



Unit



0



0



disediakan



Sarana



disediakan



Logistk



31 BBM



14000



4500



63.000.000 Logistk



34 Filling Cabinet



5



Buah



0



5



35 Tenaga Supir



20



OH



0



0



50.000



1..000.000



36 Tim Gerak Cepat



50



OH



0



0



50.000



2.500.000



37 Pos Kesehatan



50



OH



0



0



50.000



2.500.000



38 Rujukan ke RS



50



OH



0



0



50.000



2.500.000



39 KIA KIT



20



paket



0



0



300.000



40



0



50.000



6.000.000 Kesga



C. PEMBIAYAAN UNTUK TENAGA KESEHATAN 41 Dr. Umum



40



OH



42 Dr. Bedah 43 Psikolog



2.000.000



disediakan 5



OH



0



0



200.000



1.200.000



44 Perawat/Bidan



100



OH



100



0



50.000



5.000.000



45 Sanitarian



20



OH



40



0



50.000



1.000.000



46 Surveilans



20



OH



40



0



50.000



1.000.000



47 Gizi



20



OH



40



0



50.000



1.000.000



48 Apoteker



20



OH



40



0



50.000



1.000.000



Mobilisasi Tenaga dan Sarana Puskesmas Berdasarkan risiko kegawatdaruratan bencana banjir, area yang terkena dampak terbagi kepada 2 kelompok yaitu a.



Daerah Merah yaitu daerah yang terendam banjir (Pemetaan daerah Bencana) b. Daerah kuning yaitu daerah yang berdekatan dengan bencana banjir dan berkemungkinan akan terendam banjir Berdasarkan urutan proporsi jumlah korban dan pengungsi, Posko Kesehatan yang melayani korban dan pengungsi adalah : a.



Pos kesehatan di Lapangan yang ditentukan dalam rapat koordinasi terdiri dari: 1 (satu) orang dokter dan 2 (dua) paramedis



Jika Bencana banjir meluas, maka lokasi pengungsi tambahan sebagai berikut : a. Pengungsian di Kelurahan terdekat Berdasarkan risiko bencana Banjir, Puskesmas yang berdekatan langsung dengan lokasi banjir, dikosongkan dan di pindahkan ke Puskesmas Lapangan . Lokasi Puskesmas Lapangan berjarak 1 km dari lokasi Banjir dan berdekatan dengan lokasi pengungsi yaitu di Lapangan Merdeka Solok. Fungsi puskesmas lapangan sama dengan fungsi sebenarnya. Tetapi Puskesmas Lapangan bergabung dengan pos kesehatan di lokasi pengungsian dengan cakupan pelayanan lebih luas. b. Kantor Balai Kota Solok



POSKO KESEHATAN a. Posko Induk Di pilih dengan jarak terdekat dari lokasi pengungsian b. Piket dibagi 3 shiff



: a. 08.00 s/d 14.00 WIB b. 14.00 s/d 20.00 WIB c. 20.00 s/d 08.00 WIB



Jika bencana banjir ini dampaknya luas dan masa tanggap daruratnya lama maka akan dibantu tambahan tenaga dari Puskesmas lain terdekat seperti: Tanjung Paku dan Puskesmas Nan Balimo, masing –masing puskesmas membantu 1 orang Dokter Umum dan Perawat 5 orang sesuai dengan pembagian piket shif.



Mobilisasi Bantuan Kesehatan Lain



Mengingat bencana banjir termasuk bencana Propinsi Sumatera Barat. Evaluasi penanggulangan Bantuan Propinsi Sumatera Barat sebagai berikut : 1.



Rumah Sakit Rujukan Dr M Djamil Padang menampung korban luka berat.



KEBIJAKAN DAN STRATEGI



Dalam upaya penanganan darurat bencana, seluruh aspek terkena dampak perlu dipulihkan fungsinya dengan segera, sehingga kepulihan fungsi tersebut menjadi parameter untuk pengakhiran status darurat bencana Berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu disusun kebijakan dan strategi untuk mendorong lahirnya kegiatan-kegiatan yang mempercepat proses pemulihan darurat bencana (early recovery). Adapun beberapa Kebijakan penting yang harus diambil serta Strategi yang dapat dilakukan dalam penanganan darurat bencana, yaitu sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan dan menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar korban serta perlindungan terhadap kelompok rentan dalam penanganan darurat bencana banjir a. Memobilisasi segenap kekuatan personil, sarana prasarana yang ada pada intern Dinas Kesehatan Kota Solok dan instansi terkait. b. Selain mengoptimalkan fungsi posko utama dan juga lebih mengoptimalkan posko kesehatan sebagai lalu lintas pemberian bantuan kesehatan dengan tujuan untuk menghindari duplikasi atau keterabaian c. Mengoptimalkan manajemen data dan informasi dalam hal pencatatan bantuan yang diterima dan dikeluarkan (diberikan) kepada korban. d. Keluar masuk informasi atau data harus melalui satu pintu, yaitu dari posko kesehatan utama. e. Membuat nota kesepahaman dengan pihak terkait pengerahan sumber daya yang dibutuhkan pada saat terjadi bencana. f. Mempersiapkan sarana transportasi yang dapat menjangkau seluruh lokasi bencana. g. Menerima bantuan kepada sesuai dengan kebijakan pemerintah h. Membuat kesepakatan tertulis/konsensus antar SKPD untuk menjadikan rencana kontinjensi menjadi rencana operasi pada saat terjadi bencana. i. Memprioritaskan lansia, ibu hamil, anak-anak dan masyarakat yang berkebutuhan khusus (Kelompok rentan) j. Memberikan pelayanan keamanan kepada lembaga pemberi bantuan agar selamat sampai tujuan (lokasi bencana). k. Melakukan pengawasan dan pengendalian, analisa serta evaluasi terhadap setiap kegiatan penanganan darurat. 2. Mengkoordinasikan kegiatan (adanya manajemen koordinasi) penanganan darurat bencana yang dilakukan oleh semua pihak terkait, baik lembaga/instansi pemerintah, swasta, LSM/NGO dan relawan. a. Mengaktifkan sistem komando dan kendali tanggap darurat bencana b. Memanfaatkan sistem dan manajemen informasi dan komunikasi, baik tingkat lokal, nasional dan internasional c. Mengerahkan relawan sesuai keahlian yang dibutuhkan pada saat penanganan darurat dan memiliki izin sesuai dengan



peraturan yang berlaku



RENCANA TINDAK LANJUT



Perencanaan yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut adalah sebagai berikut: 1. Melakukan sosialisasi dan sinkronisasi rencana kontinjensi dan prosedur operasi standar (SOP) kepada OPD/Instansi/Lembaga terkait 2. Meningkatkan kesiapsiagaan pada masa yang akan datang dengan cara mengintegrasikan Pengurangan Risiko Bencana ke dalam rencana pembangunan daerah: 3. Melakukan dan melanjutkan edukasi, pelatihan dan pendampingan tentang kesiapsiagaan kepada masyarakat untuk mendukung respon peringatan dini, terutama bagi masyarakat 4. Membangun komitmen seluruh pemangku kepentingan penanggulangan bencana untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mitigasi bencana dan pada saat terjadi bencana 5. Membangun sistem informasi berkelanjutan di instansi masingmasing sehingga kebijakan pengurangan risiko bencana dan kebijakan tanggap darurat bencana bisa terus dikawal dan berkelanjutan 6. Memperkuat sistem peringatan dini melalui peningkatan kapasitas personil 7. Mengadakan latihan kesiapsiagaan secara rutin setiap tahun; table top exercise, gladi posko dan gladi lapangan. 8. Menyediakan infrastruktur pendukung evakuasi bagi masyarakat 9. Menentukan lokasi-lokasi sebagai tempat relokasi masyarakat sementara waktu melaksanakan evakuasi ke daerah aman 10. Menghilangkan/meniadakan gangguan/halangan yang pada jalur evakuasi seperti papan reklame di tengah jalan 11. Membuat peraturan bagi pemilik bangunan tinggi untuk membuka akses bagi masyarakat sebagai tempat evakuasi vertikal 12. Mengalokasikan dana kontinjensi, dana siap pakai dan dana tak terduga dalam Anggaran Belanja (APBD) dan Pendapatan Daerah dan menyiapkan mekanisme pengelolaannya 13. Membebankan biaya operasional pada saat tanggap darurat bencana melalui pemanfaatan dana SKPD terlebih dahulu, yang kemudian dilaksanakan penggantian melalui BPBD.



PENUTUP Demikian Rencana Kontinjensi ini dibuat sebagai bahan masukan bagi Bapak Walikota Solok untuk menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan lebih lanjut. Jumlah anggaran biaya yang ditimbulkan untuk sektor kesehatan bukanlah sebagai Daftar Isian Kegiatan tetapi adalah Proyeksi Kebutuhan apabila terjadi bencana. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari Pemerintah Kota maupun dari instansi- instansi vertikal, lembaga-lembaga swasta, masyarakat, relawan dan lain-lain. Dan diharapkan dapat kiranya: a. Perencanaan Kontinjensi merupakan sesuatu hal yang baru bagi Dinas Kesehatan, Disamping itu dalam menyusun rencana ini harus mempertimbangkan faktor realistis dan faktor psikologis masyarakat b. Mengingat perencanan kontinjensi sangat urgen, seharusnya dimasukan dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan c. Sebagai Langkah awal dalam pelaksanaan perencanaan kontinjensi ini, Dinas Kesehatan pada tahun 2018 harus mengimplementasikan dalam program pelatihan, penyuluhan dan simulasi kepada lintas program terkait serta masyarakat.



Kami menyadari bahwa rencana kontinjensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk mengaktualkan data yang ada . Solok, Januari 2018 Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok



Dr. Hj. Ambun Kadri, MKM Nip 19640728 199602 2 001



LAMPIRAN



TABEL KETENAGAAN DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN DINAS KESEHATAN KOTA SOLOK TAHUN 2018 No



Nama



Jabatan



Jabatan dalam Tim



Kepala Dinas kesehatan Kota Solok



Koordinator



Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Solok



Wakil Koordinator



Kepala Bidang Pengendalian penyakit dan Kesehatan Masyarakat



Wakil Koordinator



Kasi Pengendalian Penyakit



Koordintor Lapangan



Staf P2 DKK Solok



Sekretariat



Dokter Spesialis Anak



Ketua (Koordinator)



1



Dr.Hj. Ambun Kadri, MKM



2



Dra. Dessy Syafril, Apt, MPH



3



Dr. Pepy Ledy Soffiany



4



Hj.Dice Farida



5



Hera Febrianto, A Md Kep



A



Tim Reaksi Cepat Dinkes



1



Dr IGM Afridoni, Sp.A



2



Hera Febrianto, A Md Kep



Staf P2



Anggota



3



Ns. Rocky Stia Budi, S.Kep



Staf P2



Anggota



4



M. Joni Hendri



Sopir Ambulans



Anggota



Dokter Hc KTK



Ketua I



Tim Reaksi Cepat KTK 1



Dr . Helmilia Febriel



2



Sari Mazwarna, A Md Kep



Perawat Hc KTK



Anggota



3



Dahrizal



Perawat Hc KTK



Anggota



4



Rozaq Fernando



Sopir Hc KTK



Anggota



1



Dr. Rahmi Dhani



Dokter Hc KTK



Ketua II



2



Meri Rovianti, A Md Kep



Perawat Hc KTK



Anggota



3



Reni Fitria Nanda, A Md Kep



Perawat Hc KTK



Anggota



4



Rolies Eka Putra, SKM



Staf Hc KTK



Anggota



Tim Reaksi Cepat Pusk Tanah Garam



1



Dr Irma Handayani



Dokter Hc Tanah Garam



Ketua I



2



Faul Rahman, A Md Kep



Perawat Hc Tanah Garam



Anggota



3



Jenni Hadi, A Md Ft



Fisiotherapist Hc Tanah Garam



Anggota



4



Basriadi



Sopir Hc Tanah Garam



Anggota



1



Dr. Puti Lindung Bulan



Dokter Hc Tanah Garam



Ketua II



2



Doli Dasril, A Md Kep



Perawat Hc Tanah Garam



Anggota



3



Rika Sepwarti, A Md Kep



Perawat Hc Tanah Garam



Anggota



4



Robi Suganda



Sopir Hc Tanah Garam



Anggota



Tim Reaksi Cepat Pusk Tj Paku 1



Dr Venny N Yersi



Dokter Hc Tj Paku



Ketua I



2



Ns. Devi Yanti, S.Kep



Perawat Hc Tj Paku



Anggota



3



Deni Pratama Wesra, A Md Kep



Perawat Hc Tj Paku



Anggota



4



Beni Oktafendri



Sopir Hc Tj Paku



Anggota



1



Dr. Afdhal



Dokter Hc Tj Paku



Ketua II



2



Ns. Dewi Sasma Murni, S.Kep



Perawat Hc Tj Paku



Anggota



3



Dewi Susilawati, A Md Kep



Perawat Hc Tj Paku



Anggota



4



Fasriyal



Staf Hc Tj Paku



Anggota



Tim Reaksi Cepat Nan Balimo 1



Dr Ayuria Rethmana



Dokter Hc Nan Balimo



Ketua



2



Ns. Zulmaniar Gusti, S.Kep



Perawat Hc Nan Balimo



Anggota



3



Ns. Lola Gustri Yandes, S.Kep



Perawat Hc Nan Balimo



Anggota



4



Indra Jaya



Sopir Hc Nan Balimo



Anggota



1



Dr. Uswatun Hasanah



Dokter Hc Nan Balimo



Ketua



2



Yuzi Tania, A Md kep



Perawat Hc Nan Balimo



Anggota



3



Dian Putri Wulandari, A Md Kep



Perawat Hc Nan Balimo



Anggota



4



Nanda



Staf Hc Nan Balimo



Anggota



B



Tim Penilaian Cepat (Tim RHA)



1



Dr. Hiddayaturrahmi, MKes



Kabid PPSDK



Ketua (Koordinator)



2



Ns. Hartini, M. Biomed



Kasi SDK



Anggota



3



Ns. Aprinur Azwira, S.Kep



Kasi Kesmas



Anggota



4



Hj. Dice Farida



Kasi P2



Anggota



5



Despa Widawati, SKM



Kasi PL



Anggota



6



Rahma Yati, S.Kep



Staf P2



Anggota



7



Ns. Rocky Setia Budi, S.Kep



Surveilans



Anggota



8



Esi Nelya, SKM



Nutrisionist



Anggota



9



Admon Dantes



Sopir Ambulans



Anggota



C



Tim Bantuan Kesehatan



1



Dra. Dessy Syafril, Apt, MKes



Sekretaris DKK Solok



Ketua (Koordinator)



2



Dr. Hiddayaturrahmi, MKes



Kabid PPPSDK



Anggota



3



Ns. Sivia Yuniwarti, S.Kep



Kasi SDK



Anggota



4



Niko Rianda Putra, SKM, MKes



Kasi Promkes



Anggota



5



Emil Reza Gazali, Apt



Kasubag Program dan Keu



Anggota



6



Yendrita



Kasubag Umum dan Kepegawaian



Anggota



7



Khairunnikmah, SKM MKes



Ka. Puskesmas Tanjung Paku



Anggota



8



Dr. Hj. Mindasari



Ka. Puskesmas Tanah Garam



Anggota



9



Dr. Ermalindawati



Ka. Puskesmas KTK



Anggota



10



Dr. Uswatun Hasanah



Ka. Puskesmas Nan Balimo



Anggota



11



Dr. Yuldawati, MKes



Labkesda



Anggota



12



Khasril, SKM



Kesling



Anggota



13



Irma Armaida, AMG



Nutrisionist



Anggota



14



Petugas Kesling Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



15



Petugas Imunisasi Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



16



Petugas Kesga Gizi Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



17



Petugas Promkes Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



18



Apoteker Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



19



Petugas KB Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



20



Petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas



4 Puskesmas



Anggota



D



Tim Logistik



1



Rahmawati Erpita, S. Farm. Apt



Kepala IFAL



Ketua (Koordinator)



2



Ns. Hartini M. Biomed



Kasi SDK



Anggota



3



Wirda



Staf IFAL



Anggota



4



Eri Mulyadi



Sopir



Anggota



E



Tim Informasi Kesehatan



1



Dr. Pepy Ledy Soffiany



Kabid P2 Kesmas



Ketua (Koordinator)



2



Niko Rianda Putra, SKM Mkes



Kasie Promkes



Anggota



3



Delvi Rosvita, A Md Kep



Staf Promkes



Anggota



4



Dani A Md Kep



Staf Promkes



Anggota



TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DALAM PENAGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN DI KOTA SOLOK



No



JABATAN / TIM



1



KOORDINATOR



2



WAKIL KOORDINATOR



TUPOKSI 1. Melakukan koordinator semua kegiatan pra, saat dan Pasca Bencana 2. Melakukan pertemuan koordinasi dan kemitraan lintas sektor maupun lintas program 1. Mengkoordinir pelaksana harian antar unit kegiatan



3



KOORDINATOR LAPANGAN



4



SEKRETARIAT



5



UNIT RHA



6



UNIT TIM REAKSI CEPAT



7



KOORDINAOR BANTUAN KESEHATAN



2. Membantu ketua dalam koordinasi dan kemitraan lintas sektor 1. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan operasi dilapangan antar unit unit 2. Mengkoordinir kegiatan dengan LSM, pihak swasta, mitra kerja dan masyarakat 3. Mengkoordinir mobilisasi sumber daya 4. Mengkoordinir pelaksanaan pencarian dan penyelamatan korban bencana 1. Mengumpulkan dan mengelolah data yang didapat dari sumber informasi, TRC,RHA, Pusdal ops, BPBD, Dinkes, Lintas Terkait 2. Berkoordinasi dengan TIM Penanggulangan Bencana Propinsi, PPK RI dalam rangka Publikasi data/berita 3. Membuat Daftar Piket dan laporan Piket atas segala kegiatan selama menjalani Piket 4. Merekap dan mengirin data (laporan) sesuai waktu yang ditetapkan dan membuat situasional sesuai form yang tersedia 1. Serangkaian kegiatan pengkajian, pengumpulan data sampai ke penyajian Informasi 2. Mengukur besarnya masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan 3. Mengidentifikasi kebutuhan penanggulangan secara cepat setelah bencana untuk menilai ; Jenis Bencana, Lokasi, dampak, dan besaran risiko kerusakan lingkungan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan 4. Melakukan penilsisn secara cepat sesaat setelah terjadi bencana 5. Menanalisa berbagai temuan/masalah dilapangan sebagai bahan masukan bagi upaya penanggulangan selanjutnya. ADA 2 TAHAP : Tahap Lapangan a. Menyiapkan obat obatan dan memilah milah obat sebelum didistribus. b. Melakukan Pelayanan Gawat Darurat saat Bencana ( TRIASE) 1). Prioritas Merah  Ditindak sesuai kondisi dan dirujuk ke RS 2). Prioritas Kuning  Dilakukan tindakan lapangan dan di Pos Pelyn Kes 3). Prioritas Hijau  Tindakan Ringan, jika Tenaga kurang bisa diberdayakan 4) Prioritas Hitam  Dilakukan Identifikasi Mayat 1. Tahap RS a. Mengkoordinir agar RS segera membuka RS lapngan b. Memberikan bantuan medis kepada masyarakat dan korban bencana di RS lapangan 1. Mengkoordinir TIM bantuan kesehatan yang bertugas ke lokasi bencana 2. Mengkoordinir bantuan pelayanan kesehatan dilapangan 3. Mengoordinir penerimaan bantuan kesehatan dari LSM.NGO dan Mitra Kerja lainnya



8



UNIT BANTUAN KESEHATAN



1. Tim yang bertugas dan diberangkatkan ke Lokasi Bencana berdasarkan kebutuhan setelah Tim Reaksi Cepat dan RHA kembali dengan membawa laporan hasil mereka dilapangan 2. Memberi bantuan pelayanan Kesehatan secara Koferehensif 3. Mengurangi risiko penularan penyakit melalui upaya survailans, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 4. Memberikan Pelayanan GIZI 5. Memberi bantuan teknis dalam pemenuhan tempat tinggal sementara sesuai dg kes 6. Memberikan bantuan obat obatan sesuai kebutuhan dan kondisi darurat



TUGAS POKOK PERSONIL 1. Dokter Umum /Paramedis a. Memberikan pelayanan Kesehatan Dasar didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan primer yang relevan b. Memberikan informasi pada korban bencana tentang pelayanan kesehatan. c. Pelayanan kesehatan diberikan dalam tingkatan yang tepat (Tingkat keluarga, tingkat puskesmas, rumah sakit dan rumah sakit rujukan) d. Memastikan korban mendapat ditangani sesuai standar operational e. Pelayanan dan intervensi kesehatan menggunakan teknologi yang tepat dan diterima secara social budaya f. Jumlah, tingkat dan lokasi pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan korban bencana g. Korban bencana memperoleh pelayanan obat-obatan sesuai kebutuhan. h. Tiap posko kesehatan memiliki staf dengan jumlahdan keahlian yang memadai untuk melayani kebutuhan korban bencana 2. Apoteker a. Bertanggung Jawab dg perbekelan farmasi dan pendistribusian b. Jika pada suatu daerah telah ditetapkan diagnosa penyakit maka apoteker menetapkan obat yang dibutuhkan c. Jika suatu daerah petugas apotek tak ada maka aapoteker langsung memberikan pelayanan obat ke korban bencana d. Melaporkan pada ketua tentang obat obat yang dibutuhkan dan dikoordinasikan ke bagian koordinator logistik 3. Sanitarian a. Mengkoordinir ketersediaan Air Bersih b. Pemantauan Perbaikan Kwualitas Air c. Pengawasan kwalitas AIR d. Pemantauan Pembuangan Kotoran e. Pemantauan Sanitasi peneglolaan sampah f. Bantuan sanitasi 4. AHLI GIZI a. Memantau Status Gizi Kelompok Rentan korban Bencana b. Mendistribusikan MP ASI ke sasaran c. Tersedianya data sasaran hasil rapid health assessment (RHA) d. Tersedianya standar ransum di daerah bencana e. Tersedianya daftar menu makanan di daerah bencana



9



TIM LOGISTIK



10



TIM INFORMASI



1. Menginvetaris Logistik yang tersedia di Gudang / sarana kesehatan UPT Dinkes Kota Solok 2. Mendistribusi bantuan logistik ke daerah yang membutuhkan 3. Membuat pencatatn dan pelaporan logistik 1. Menyiapkan segala sarana dan prasarana dokumentasi informasi yang berkaitan dengan kesiap siagaan bencana (papan panel, kertas grafik, Kamera/handycam, Alat Tulis Penunjang) 2. Menerma dan melaporkan informasi yang didapat dari Korlap, BPBD dan sektor terkait lainnya. 3. Menginformasikan hasil RHA melalui jalur komunikasi yang memungkinkan pd instansi terkait atau deengan administratif yg lebih tinngi 4. Menyajikan data dan informasi 5. Turut serta dengan Tim RHA meliputi kejadian bencana dilapangan



Klasifikasi tenaga di Dinkes yang dapat dimobilisasi untuk PK-AB



No



Jenis Tenaga



Jumlah



1.



Dokter



4 org



2.



Ahli Kesehatan Masyarakat



4 org



3.



Ahli Gizi



2 org



4.



Perawat



9 org



5.



Bidan



1 org



6.



Apoteker/Asisten Apoteker



3 org



7.



Sopir Ambulans



5 org



8.



Lain-lain………………………..



Jumlah



28 org



SUMBER DAYA KESEHATAN



1. Klasifikasi tenaga di Puskesmas yang dapat dimobilisasi untuk PK-AB



Keterangan



Sanitarian



Ahli Gizi



Bidan



Apoteker/ Ass. Apoteker



Ahli Kesmas



Pusk. Tanah Garam



6



5



1



3



23



21



2



2.



Pusk. KTK



4



2



2



2



20



13



1



3.



Pusk. Tanjung Paku



5



4



2



3



19



12



3



4.



Pusk. Nan Balimo



4



3



2



2



12



13



1



19



14



7



10



74



59



7



Puskesmas



Total



Perawat



Dokter



1.



No



2. Klasifikasi tenaga Tim Reaksi Cepat / Brigade Siaga Bencana jika ada → Terlampir dalam SK



3. Jumlah tenaga kesehatan menurut klasifikasinya di RSU/RSUD yang dapat dimobilisasi untuk PK-AB



dr. Umum



19



2



2.



dr. Spesialis : a. Bedah



1



1



b. Interna



3



-



c. Ob-Gyn



2



-



d. Anak



1



-



1



-



1



-



g. Radiologi



1



-



3.



Perawat Mahir Bedah



-



-



4.



Ahli Madya Anestesi



4



-



5.



Ahli Madya Radiologi



2



2



e. Anestesi f. Jiwa



KET



1.



RUMKIT Tk.IV SOLOK



Uraian



RSU SOLOK



No



4. Jumlah tenaga yang pernah mengikuti pendidikan/pelatihan khusus PK-AB



TOT Penanganan Kedaruratan Kompleks



2.



ATLS



3.



ACLS



2



4.



BTLS



2



5.



PPGD



1



6.



Public Health in Complex Emergencies



7.



Tenaga Keswa



1



3



Jumlah



3



25



26



Pusk N. Balimo



1.



Pusk Tj. Paku



1



Pusk KTK



1



Pusk Tn.Garam



Dinkes



Rumkit IV Solok



Pendidikan/Pelatihan



RSU Solok



No



1



8



10



1



10



5



4



4



1



1



1



1



11



5



4



6



5. Pelatihan yang diselenggarakan untuk PK-AB



→Tidak Ada 6. Gladi yang diselenggarakan dalam rangka PK-AB



→Belum dilakukan E. Sarana dan Prasarana 1.



Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinkes/RS/Puskesmas yang dapat dimobilisasi untuk penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana saat ini



1



5



1



3



1



2



Pusk N. Balimo



Tenda (posko kes 3x3)



4



Pusk Tj. Paku







1



Pusk KTK



2.



a. Ambulans/Pusling b. Mobil Jenazah c. Kendaraan bak terbuka d. Kendaraan roda 4 lainnya e. Pusling air f. Perahu motor/karet g. Sepeda motor h. Kantong mayat i. Lainnya ………………… Fasilitas Kesehatan Lapangan:



Pusk Tn.Garam



Sarana Transportasi



Rumkit IV Solok



1.



RSU Solok



Sarana



Dinkes



No.



1



Pusk Tn.Garam



Pusk KTK



Pusk Tj. Paku



1



1



1



1



1



1



1



1



1



-



-



-



-



Ada



ada



ada



ada



ada



ada



Ada



Pusk N. Balimo



Rumkit IV Solok



1



RSU Solok



Sarana



Dinkes



No.



1 3.



Sarana Komunikasi



4.



a. Telepon b. Faksimili c. SSB d. HT & Rig e. Handphone biasa f. Handphone satelit Buffer stock obat & bahan habis pakai:



5.



6.



Alat kesehatan yang digunakan khusus dalam keadaan bencana: a. Felt bed b. Tabung regulator& oksigen c. Colar neck d. Tensi meter e. Steteskop f. Electric cutter (bedah minor) Bahan dan alat sanitasi/ kesling: a. b. c.



7.



9.



PAC Kaporit Personal Hygine Kit



5



Ada tdk tdk



tdk tdk tdk



16 10 10 1



3 1 6 7 2



2 1 6 7 1



2 1 8 8 2



2 1 4 6 1



tdk tdk tdk



tdk tdk tdk



tdk tdk tdk



tdk tdk tdk



tdk tdk tdk



tdk Tdk tdk



tdk Tdk tdk



tdk Tdk tdk



tdk Tdk tdk



tdk Tdk tdk



Ada -



Ada -



Ada -



Ada -



Ada -



Alat Pelindung Diri/APD: a. b. c. d.



8.



cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup



Masker Helm Sarung tangan ………………………



tdk tdk tdk



Kelengkapan Identitas Petugas di lapangan: a. Jaket b. Tanda pengenal c. Rompi d. Seragam Kesehatan e. Topi lapangan f. Lain-lain: ….................. g. ………………………… Fasilitas lainnya, sebutkan: a. b. c. d.



………………………….. ………………………….. …………………………. ………………………….



Ada -



-



2.



Fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota yang dimiliki No



Uraian



Jumlah



Keterangan



1.



RSUD



1



Jml TT : 220 buah



2.



RST Solok



1



Jml TT : 45 buah



3.



Puskesmas non Perawatan



3



4.



Puskesmas Perawatan



1



5.



Pustu



17



6.



Poskeskel



13



7.



Lain-lain………………………



Jml TT : 32 buah