Reseptif Emotif N Didaktis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Apresiasi Sastra Anak-anak Secara Reseptif dan Produktif Unit ini terdiri dari 2 sub yaitu : 1. Apresiasi sastra anak-anak secara reseptif dan 2. Apresiasi sastra anak-anak secara produktif Apresiasi Sastra Anak-anak Secara Reseptif Berbagai macam pendekatan anak secara reseptif : Pendekatan Emotif Yang melatar belakangi emotif tidak lain adalah karena karya sastra adalah salah satu bagian dari karya seni yang sarat berbagai nilai-nilai etis.nilai-nilai estis tersebut diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas termasuk murid SD, dalam berbagai media cetak danelektronik agar mereka dapat memperoleh hiburan yang mendidik. Pendekatan emotif merupakan pendekatan yang berusaha memahami dan menghayati unsur-unsur yang mampu memberikan ajukan emosi tersebut, pada dasarnya juga daya ekspresi pengerang dalam mengolah segala realita yang ada dalam kreasi penciptaan Pendekatan emotif merupakan pendekatan yang mengarah pembaca untuk mampu menemukan atau menikmati nilai keihndahan ( estetis ) dalam suatu karya sastra tersebut, baik dari segi bentuk maupun segi isi.Aminuddin (2004-42) mengemukakan bahwa : “pendekatan emotif adalah suatu pendekatan yang berusaha mengemukakan unsur-unsur mengajuk emosi yang behubugan dengan keindahan penyajian bentuk atapun ajukan emosi yang berhubungan denganisis gagasan yang lucu atau menarik”. Sebagai contoh penerapan pendekatan emotif dalam mengapresiasi sastra anak secara reseptif, kita perhatikan puisi berikut : Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh Jika kita cermati dan resapi larik demi larik puisi diatas akan terasa nilai keindahan bentuknya, khususnya dalam persamaan bunyi akhirnya. Contoh kedua kita ambil dari larik terakhir puisi Chairil Anwar yang berbunyi “ Aku mau hidup seribu tahun lagi “. Keindahan yang didapat rasakan adalah keindahan isi yang hidup



dengan gaua egoism-materialisme selama 1abad melainkan mendorong kita untuk hidup dengan semangat idialisme yang tinggi.



Pendekatan Didaktis Pendekatan didaktis ada karena mutu karya sastra anatara lain ditentukan oleh ada tidaknya nilai kemanfaatan didaktis yang terkandung didalamnya. Semakin banyak mengandung nilai kemanfaatan dudaktis-humastik semakin tinggi pula mutu karya sastra itu. Didaktis secara harafiah juga berarti mendidik. Oleh karenannya, pendekatan ini berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan evaluatif atau sikap pengarang terhadap kehidupan. Pada akhirnya, pembaca akan menemukan nasihat atau pandangan filosofis yang mampu memperkaya kehidupan pembaca. Pendekatan didaktis mengantar pembaca untuk memperoleh berbagai amanat, petuah,nasihat, atau pandangan keagamaan yang sarat dengan nilai-nilai yang dapat memperkaya kehidupan rohaniah pembaca. Aminudin ( 2004:47 ) mengemukakan bahwa : Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami gagasan,tanggapan, evaluative maupun sikap itu dalam hal ini akan mampu terwujud dalam suatu pandangan etis, filosofis, maupun agamis sehingga akan mampu memperkaya kehidupan rohaniah pembaca. Sebagai contoh penerapan pendekatan didaktis dalam mengapresiasi sastra anak-anak disekolah dasar kita perhatikan dan baca penggalan bait puisi ini secara seksama. Pada hari Sabtu Sore Sesudah salat bersama ayah, ibu, nenek Saya dan kawan-kawanku Pergi main layang-layang Di tanah lapang Nasihat apa yang diperloleh saat membaca puisi diatas ? paling kurang ada tujuh macam : 1. Sebagai anak sekolah hendaknya bermain-main pada hari Sabtu sore bukan Rabu sore, supaya semua PRdapat terselesaikan dengan baik. 2. Hendaknya pergi bermain sesudah sholat asar, 3. Kalau salat diupayakan berjamaah dengan seisi rumah 4. Kalau prig bermain



jangan sendiri tetapi bersama kawan-kawan agar lebih asyik dan jika mengalami kecelakaan ada yang menolong 5. Biasakan hidup bersamaan jangan biasakan hidup jalan sendiri (egois) 6. Sebagai anak-anak perlu bermain jangan hanya belajar supaya berkembang jiwanya dengan normal, dan 7. Jika bermain layaknya kiranya ditanah lapang, bukan dijalan raya,berbahaya.



Daftar Pustaka Muhammad Faisal dkk.2009.Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Aminuddin.1998. Pengantar Apresiasi Sastra. Malang: Y.A.3 Malang https://www.rumpunsastra.com/2016/10/pendekatan-dalam-apresiasi-sastra.html