Restatement Dan Reflection of Feeling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESTATEMENT DAN REFLECTION OF FEELING Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseling Mikro Dosen pengampu : Herwinda Putri Daniswari, M. Pd



Disusun oleh : Kelompok 3 1. Ilham Putra Pangestu



(19144200031)



2. Deny Puteri Pratiwi



(19144200048)



3. Isnaini Nur Hasanah



(19144200056)



4. Kartika Yuliana



(15144200031)



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya dan bantuan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya penyusunan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada ibu Dosen Pengampu Herwinda Putri Daniswari, M. Pd selaku dosen konseling mikro yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah, Orang tua kami sendiri yang telah mendukung dan mendoakan agar dalam pembuatan makalah ini bisa berjalan dengan lancar serta teman-teman semuanya. Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ teknik restatement dan teknik reflection of feeling”. Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan dan halangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari pihak luar. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca. Namun terlepas dari itu, Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini karena kemampuan dan pengetahuan kami yang terbatas. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan maka kami sebagai penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.



Yogyakarta, Oktober 2021



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah................................................................................................................1 C. Tujuan..................................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3 A. Teknik Restatement ( pengulangan )...................................................................................3 1. Pengertian Tehnik Restatement............................................................................................4 2. Tujuan Teknik Restatement..................................................................................................4 3. Fungsi dan Manfaat Teknik Restatement.............................................................................4 4. Cara Melakukan Restatement...............................................................................................4 5. Contoh Teknik Restatement................................................................................................4 B. Teknik Reflection Of Feeling (Refleksi Perasaan)..............................................................5 1. Pengrtian Reflection Of Feeling...........................................................................................5 2. Tujuan Tehnik Reflection Of Feeling...................................................................................6 3. Manfaat dan Aspek Tehnik Reflection Of Feeling...............................................................6 4. Hal Yang harus diperhatikan Tehnik Reflection Of Feeling................................................7 5. Bentuk dan Cara melakukan Tehnik Reflection Of Feeling.................................................7 6. ContohTehnik Reflection Of Feeling...................................................................................8 BAB III PENUTUP........................................................................................................................9 A. Kesimpulan..........................................................................................................................9 B. Saran..................................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, setiap individu dituntut untuk bekerja secara efektif, efisien, mampu bersaing dan juga selalu dapat memperbaiki kinerjanya. Apabila seseorang mengalami gangguan atau masalah dalam beberapa hal, dan orang tersebut tidak mampu untuk mengatasinya. Maka, individu tersebut membutuhkan bimbingan konseling. Kerampilan bertanya merupakan salah satu bagian penting dari suatu dialog antara konselor dan konseli. Pertanyaan yang baik sangat dapat membantu klien dalam pemahaman tentang berbagai hal yang terkait dengan topic yang sedang dibahas. Dalam memberikan pertanyaan yang baik, kita membutuhkan sebuah keterampilan.  Jadi dalam komunikasi antara konseli dan klien, konselor dapat membantu klien untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik  dengan mengajukan pertanyaan terbuka atau pertanyaan tertutup. Pada dasarnya sebuah pertanyaan tidak membutuhkan kalimat lengkap dengan tanda Tanya diakhir kalimatnya, tetapi membutuhkan frasa, tindakan non verbal yang mengundang jawaban/respon. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari restatement ? 2. Bagaimana tujuan teknik restatement? 3. Apa fungsi dan manfaat teknik restatement? 4. Bagaimana cara melakukan teknik restatement? 5. Apa saja contoh penggunaan tehnik restatement ? 6. Apakah pengertian tehnik reflection of feeling ? 7. Bagaimana tujuan tehnik reflection of feeling? 8. Apa saja manfaat dan aspek tehnik reflection of feeling ? 9. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam tehnik reflection of feeling ? 10. Bagaimana bentuk dan cara melakukan tehnik reflection of feeling? 11. Bagaiana contoh penggunaan tehnik reflection of feeling ?



1



C. Tujuan Makalah 1. Mengetahui tentang pengertian restatement 2. Mengerti tujuan dari teknik restatement 3. Mengetahui fungsi dan manfaat tentang restatement 4. Mengetahui cara menggunakan tehnik restatement 5. Mengetahui contoh tehnik restatement 6. Mengetahui tentang pengertian reflection of feeling 7. Mengerti tujuan tehnik reflection of feeling 8. Mengetahui manfaat dan aspek tehnik reflection of feeling 9. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam tehnik reflection of feeling 10. Memahami bentuk dan cara melakukan tehnik reflection of feeling 11. Mengetahui contoh tehnik reflection of feeling



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Restatement (Pengulangan) 1. Pengertian Teknik Restatement (Pengulangan) Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali pernyataan klien (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting. Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006:23-24) mengungkapkan bahwa restatement (pengulangan kembali) adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali pernyataan klien (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting. Setiap klien menceritakan masalahnya (setiap bagian topik), sebaiknya langsung direstatement. Jadi, tidak menunggu klien selesai bercerita. Karena konselor tidak memungkinkan untuk menulis dan tidak mungkin konselor mengingat semua perkataan klien. Restatement sebagian inti dari peryataan klien. Restatement sering kali juga disebut teknik Paraphrase. Intinya sama karena sama-sama mengulang apa yang disampaikan oleh konseli dengan kata-kata konselor sendiri. Paraphrase merupakan teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali dengan kalimat, baik berupa kata-kata atau sebagian kalimat yang dianggap penting baik oleh konselor maupun konseli. Dalam mengulangi isi dari pesan konseli, konselor memberikan feedback kepada isi dari pernyataan konseli dengan kata-kata yang berbeda. Paraphrase menurut Comier dan Cormier adalah pernyataan (verbal) ulang dari kata-kata dan pikiran-pikiran konseli yang dikemukakan konseli dengan katakata konselor sendiri. Pengertian lain dari Sunardi bahwa restatement adalah suatu ulangan dari pikiran atau perasaan konseli yang penting yang diungkapkan konseli sebelumnya. Adapun hal-hal yang diulangi adalah isi dari pernyataan konseli atau disebut juga dengan restatemant of content. Kemampuan konselor untuk mengulangi isi pesan konseli atau uraian kata-kata pernyataan konseli adalah suatu permulaan dari proses mendengarkan Adapun hal – hal yang diulangi adalah isi dari pernyataan konseling atau disebut juga dengan restatement of contect yaitu kemampuan konselor untuk 3



mengulangi isi pesan konseli atau uraian kata – kata pernyataan konseling adalah suatu permulaan dari proses mendengarkan. Dalam mengulangi isi dari pesan konseli, konselor memberikan umpan balik kepada isi dari pernyataan konseli dengan kata – kata yang bebeda. 2. Tujuan Restatement Adapun tujuan adanya restatement (pengulangan) diantaranya adalah : a. Untuk mengetahui persepsi konselor, tujuannya untuk meyakinkan klien bahwa konselor mengerti dengan apa yang disampaikan oleh klien b. Untuk merealisasikan komentar klien dengan mengulang apa yang klien katakan dalam cara – cara lebih tepat c. Untuk menyakinkan bahwa konslor mengerti apa yang di gambarkan konseli d. Menemukan inti dari masalah



3. Fungsi dan manfaat Restatement Fungsi dan Manfaat dari teknik Restatement adalah dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada isi dari pernyataan konseli dengan kata- kata yang berbeda. Teknik ini dapat digunakan pada sesi tengah pada saat melakukan konseling atau kondisional menyesuaikan ungkapan kata – kata adari klien. 4. Cara melakukan restatement Menurut Supriyo dan Mulawaran (2006:24) cara melakukan restatement adalah: a. Pengulangan harus persis sama dengan pernyataan klien.tidak boleh nambah atau menguranginya b. Intonasi hendaknya variative dengan memperhatikan pernyataan klien 5. Contoh menggunakan tehnik restatement Contoh 1 Konseli



: ” Saya sudah berkali-kali bilang pada ayah, jika yang dilakukannya



adalah perbuatan yang salah...” Konselor : “ Perbuatan yang salah ?” Arah pembicaraan 4



Agar konseli bercerita lebih lanjut tentang sikap ayahnya yang salah menurut konseli. Contoh 2 Klien



: “Saya kalau membantu uang belum pernah. Tapi waktu kami sehat saya sering memberi jajan dan temenku ini saya ajak makan bersama. Tidak tega saya makan sendiri ditempatnya, sedangkan dia memang tidak mempinyai uang”. ( Kata yang dianggap penting : Tidak tega).



Konselor



: “Tidak tega?”



B. Teknik Reflection Of Feeling (Refleksi Perasaan) 1. Pengertian reflection of feeling ( Refleksi Perasaan) Reflection of feeling adalah teknik yang digunakan konselor untuk memantulkan perasaan/sikap yang terkandung dibalik pernyataan klien. Geldaed & Geldard (2011:81) mengemukakan bahwa refleksi perasaan adalah salah satu keterampilan mikro yang paling bermanfaat ketika dipraktikan dengan benar dan pada saat yang tepat selama proses konseling. Reflesi perasaan adalah merefleksikan kepada klien ekspresi – ekspresi emosional yang terjadi dalam diri klien. Pada refleksi perasaan konselor mencerminkan kembali perasaan yang disampaiakn oleh klien. Dengan menggunakan keterampilan refleksi perasaan, konselor menyampaikan kepada klien bahwa dia mencoba memahami bagaimana perasaanya, agar memperkuat kebebasan klien dan mempercayai ekpresi perasaan sendiri. Refleksi yang baik tentang perasaan mencakup pengenalan akan apa yang dikatakan dan bagaimana klien mengatakannya. Refleksi ini menyangkut upaya smencapai isi dan mengeluarkan perasaan serta membaca apa yang sedang dikomunikasikan (Hutauruk dan Pibradi, 1984:21). Dari bebrapa pengertian diatas maka dapat disimpulakan bahwa refleksi perasaan adalah teknik yang digunakan konselor untuk menangkap perasaan, pikiran, sikap dan pengalaman klien kemudian merefleksikannya kembali pada klien dengan bahasa konselor sendiri untuk memperkuat kebebasan klien dan 5



mempercayai ekspresi perasaannya klien. Atau juga bisa diartikan reflection of feeling adalah teknik yang digunakan konselor untuk menyatakan kembeali pernyataan klien dengan kata – kata yang ada dibalik (dibelakang) pernyataan klien. Saat kita mendengarkan dengan baik lkita tidak hanya saja menangkap isi dari pesan yang disampaikan oleh konseli namun juga perasaan yang mengiringinya. Kita perlu mengungkapkan isi perasaan konseli yang kita tangkap supaya konseli mengetahui bahwa kita mendengarkan dan memperhatikan denagn sunggiuh – sungguh. 2. Tujuan Ada bebrapa tujuan dari refleksi perasaan (Hariastuti dan Darminto, 2007:42) antara lain yaitu : a. Membantu klien memahami perasaanya b. Mendorong klien agar lebih banyak mengekspresikan perasaannya, baik positif maupun negatif, tentang situasi, orang, atau hal – hal khusu lainnya. c. Membantu klien menata atau mengatur perasaan – perasaannya d. Memberitahukan pada klien bahwa konselor memahami perasaan klien yang tidak suka atau marah kepada konselor, sehingga perasaan tersebut dapat berkurang e. Membantu klien membedakan intensitas berbagai perasaan yang ada dalam dirinya Latihan refleksi bertujuan untuk memberikan kemampuan dan keterampilan kepada calon konselor agar dia dapat merefleksi perasaan, pikiran dan pengalaman klien melalui pengamatan perilaku verbal dan non verbal (Willis, 2009:184) 3. Manfaat dan Aspek reflection of feeling Manfaat dari teknik reflection of feeling adalah : a. Untuk menunjukkan pada klien bahwa kita berempati terhadapnya dan memahami apa yang mereka rasakan, b. Untuk merefleksikan kepada klien ekspresi – ekspresi emosional yang terjadi dalam diri klien. c. Untuk memantulkan perasaan atau sikapyang terkadang dibalik. 6



Adapun aspek – aspek keterampilan reflection of feeling adalah : a. Mengamati perilaku klien, pengamatan ini terutama ditujukan pada postur tubuh dan ekspresi ajah klien b. Mendengarkan denganbaik, penekanannya pada usaha mendengarkan denagn crmat intonasi suara klien dan kata – kata yang diucapkan, c. Menghayati pesan yang dikomunikasikan klien, tindakan ini dimaksudkan untuk memahami dan menagkap isi pembicaraan klien, d. Mengenali perasaan – perasaan yang dikomunikasikan klien e. Menyimpulkan perasaan yang sedang dialamai klien f. Menyeleksi kata – kata yang tepat untuk melukiskan persaan klien g. Mengecek kembali perasaan klien



4. Hal – hal yang harus diperhatikan Adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik reflection of feeling adalah sebagai berikut : a. Hindari strereotip b. Pilih waktu yang tepat untuk merespon pertanyaan klien c. Gunakan kata – kata perasaan yang melambangkan perasaan/sikap klien secara tepat d. Sesuaikan bahasa yang digunakan dengan kondisi klien 5. Bentuk dan Cara penggunaan teknik reflection of feeling Dalam melakukan tehnik ini adapan bentuknya yaitu seperti Respon konselor didahului oleh kata – kata pendahuluan, seperti agaknya, sepetinya, tampaknya, rupa – rupanya, kedengarannya, nada – nadanya. Cormier & Cormier dalam Hariastuti & Darminto (2009:42) menegmukakan 6 langkah dalam membuat refleksi perasaan, yaitu : a. Dengarkan kata – kata yang digunakan klien untuk menyatakan perasaan – perasaannya, atau kata – kata afektif dalam pesan atau pernyataan klien b. Perhatikan



tingkah



laku



nonverbal



klien



ketka



ia



mengemukakan



pertanyaan/pesan – pesan secara verbal. Sering kali perilaku nonverbal 7



menajdi petunjuk lebih sesuai dengan emosi klien karena perilaku nonverbal lebih sulit dokontrol dibandingkan dengan kata – kata c. Menyatakan kembali perasaan – perasaan klien dengan menggunakan kata – kata yang berbeda dari yang diucapkan klien d. Mengemukakan pernyataan refleksi dengan awalan kata yang sesuai dengan petunjuk dari klien, apakah disampakanb secara visual,audotori atau kinestik e. Menambahkan kontks atau situasi dimana perasaan itu muncul Memeriksa keefektifan refleksi berdasarkan respon klien terhadap pernyataan refleksi yang disampaikan konselor. 6. Contoh tehnik reflection of feeling? Contoh pertama : Konseli



: “Saya harus bagaimana lagi pak, saya sudah cukup mengalah dengan



pacar saya selama ini, saya tidak mungkin terus-terusan seperti ini.” Konselor : “Tampaknya Anda jengkel pada pacarmu itu ?” Konseli



: “ Ya seperti itu lah pak “



Contoh kedua : Konseli



: “Saya dihadapkan dengan 2 pilihan yang sulit pak. Disatu sisi saya



ingin melanjutkan kuliah fakultas kesehatan, tetapi disis ;ain orang tua saya menghendaki saya melanjtkan ke fakultas pendidikan pak, mereka ingin saya menjadi guru pak.” Konselor :”Emm...iya iyaa. Nampaknya sekarang ini mbak sedang bingung ya, harus melanjutkan ke fakultas apa..” Konseli



:”Iya pak, benar sekali”



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 8



Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali pernyataan klien (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting. Supriyo dan Mulawarman (2006:23-24) mengungkapkan bahwa restatement (pengulangan kembali) adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang atau menyatakan kembali pernyataan klien (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting. Tujuan adanya restatement (pengulangan) yaitu Untuk mengetahui persepsi konselor, tujuannya untuk meyakinkan klien bahwa konselor mengerti dengan apa yang disampaikan oleh klien,Untuk merealisasikan komentar klien dengan mengulang apa yang klien katakan dalam cara – cara lebih tepat Untuk menyakinkan bahwa konslor mengerti apa yang di gambarkan konseli. Fungsi dan Manfaat dari teknik Restatement adalah dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada isi dari pernyataan konseli dengan kata- kata yang berbeda. Teknik ini dapat digunakan pada sesi tengah pada saat melakukan konseling atau kondisional menyesuaikan ungkapan kata – kata adari klien Reflection of feeling adalah teknik yang digunakan konselor untuk memantulkan perasaan/sikap yang terkandung dibalik pernyataan klien. Geldaed & Geldard (2011:81) mengemukakan bahwa refleksi perasaan adalah salah satu keterampilan mikro yang paling bermanfaat ketika dipraktikan dengan benar dan pada saat yang tepat selama proses konseling. Tujuan dari tehnik reflection of feeling ini yaitu Membantu klien memahami perasaanya,Mendorong klien agar lebih banyak mengekspresikan perasaannya, baik positif



maupun



negatif,



tentang



situasi,



orang,



atau



hal







hal



khusus



lainnya.Membantu klien menata atau mengatur perasaan – perasaannya Manfaat dari teknik reflection of feeling yaitu Untuk menunjukkan pada klien bahwa kita berempati terhadapnya dan memahami apa yang mereka rasakan,Untuk merefleksikan kepada klien ekspresi – ekspresi emosional yang terjadi dalam diri klien.Untuk memantulkan perasaan atau sikapyang terkadang dibalik.



B. Saran Pembaca



9



Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk para pembaca dalam pengetahuan tentang “Restatement dan Reflectio of feeling” Penulis Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa belum seutuhnya sempurna. Oleh karena itu diharapkan bagi para pembaca untuk memberikan saran agar dapat lebih baik lagi untuk penulis makalah ini.



Daftar Pustaka



10



Drs. Abu Bakar M. Laddin, M.Pd. Pb.D. (2010). Dasar – Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik. Medan : Citrapustaka Media Perintis http://inovarahmat.blogspot.com/2011/12/tehnik-reassurance-dan-restatement.html Obed



Nugroho.



2014.



Reflection



Of



Feeling.



Terdapat



dalam



:



https://www.google.com/amp/s/nugrowhow.wordpress.com/2014 /07/04/reflection-of-feeling-pemantulan-perasaan-2/amp/. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2021 Andrea Prasetyo. 2020. Leading, Reflection, Clarification Dalam Konseling. Terdapat dalam



:



https://id.scribd.com/document/45662752/Leading-



Reflection-Clarificationdalam-konseling. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 Nabila



Wafda.



2020.



Mikro



konseling.



Terdapat



dalam



https://nabilawafda99.blogspot.com/2020/07/mikrokonseling.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021



11



: