7 0 912 KB
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumbagsel, khususnya provinsi
Lampung yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PT PLN (Persero) berusaha menambah fasilitas pembangkitan tenaga listrik yang efisien dan ekonomis serta meningkatkan keandalan sistem, khususnya pada sistem yang digunakan untuk mengolah data energy kwh yang dihasilkan oleh pembangkit karena, dalam proses berlangsungnya produksi data kwh yang dihasilkan oleh pembangkit, memerlukan analisa lebih lanjut terhadap output kwh pembangkit yang akan dikirim ke P3B (Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban). Pada kesempatan ini, sesuai dengan posisi penulis selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan yang di tempatkan pada posisi operator control room dan setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan penulis di tuntut untuk membuat laporan akhir hasil PKL sebagai salah satu persyaratan memenuhi program study teknik elektro semester 7. 1.2
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berik
1
1.2.1
Tujuan 1. Memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan. 2. Mengetahui dan mempelajari
secara lebih detail ilmu yang didapat di
perkuliahan. 3. Mendapatkan pengalaman dilapangan yang berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 1.2.2
Manfaat
1. Mengetahui proses bisnis PT. PLN (Persero) 2. Mengetahui proses pembangkitan energi listrik yang ada pada PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Tarahan 3. Mengetahui perhitungan Kwh yang dihasilkan dari setiap unit. 4. Mengetahui proses download data Kwh Unit setiap bulannya di Kwh meter Unit (Import dan Export). 1.3
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Berikut adalah waktu dan tempat pelaksanaan dari kerja praktik ini :
Waktu
: 12 November 2018 – 12 Januari 2019
Tempat
: PT.PLN (Persero) UPK Tarahan Jl. Lintas Sumatera KM.15 Tarahan,Lampung Selatan,Indonesia
2
3
1.4
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini terbagi
dalam beberapa sub-bab, yaitu: 1.4.1
B AB I
: PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, manfaat penulisan,dan sistematika penulisan. 1.4.2
BAB II
: TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah singkat PLTU Tarahan, data umum perusahaan,data teknis peralatan dan riwayat Pendirian PT. PLN (Persero) UPK Tarahan. 1.4.3
BAB III
: PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai hasil dari proses download Kwh menggunakan software ACTARIS SL 7000 serta standart operational prosedure (SOP) menggunakan software ACTARIS SL 7000 1.4.4
Bab IV
: PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan analisa yang di ambil dari pembahasan, serta saran-saran yang di perlukan untuk menyempurnaan makalah ini.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Tarahan
Gambar 2.1 Pembangkit Pltu Tarahan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Tarahan merupakan salah satu sektor pembangkit yang menopang system kelistrikan di Sumatera Bagian Selatan pada umumnya dan Provinsi Lampung pada khususnya. Sektor Pembangkitan Tarahan memiliki 2 unit PLTU yaitu unit # 3 dan unit # 4 dengan kapasitas 2 x 100 MW. Posisi geografis yang berada di ujung system interkoneksi terletak di Jln. Lintas Sumatera Km. 15, desa rangai tri tunggal tarahan kecamatan katibung Kabupaten Lampung Selatan provinsi Lampung, mengharuskan unit pembangkit beroperasi dengan tingkat
4
5
kehandalan yang cukup tinggi untuk menopang sistem ketenagalistrikan di Sumatera bagian Selatan. PLTU Sektor Tarahan Menggunakan system Boiler CFB (Circulating Fluidized Bed) berbahan bakar batubara, dimana menggunakan bed material berupa pasir silika sebagai media pemanas batubara sebelum terbakar. Pada system Boiler CFB tersebut, PLTU Tarahan bisa menghasilkan daya 100 MW/unit dan adanya program aplikasi hystorical transfer data energy, Kehandalan PLTU dapat kita monitor pada system hystorical transfer data energy tersebut. Dengan begitu data energy yang di hasilkan oleh PLTU akan lebih valid dan akurat, dan dapat di pergunakan sebagai hystorical data dan kebutuhan informasi data lainya. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil yang resmi mulai dilakukan pada tanggal 15 September 2004 yaitu pemancangan tiang pertama secara simbolik olehWakil Gubernur Lampung, Syamsurya Ryacudu,didampingi Direktur Pembangkit PLN Pusat, Ali Herman Ibrahim. Proyek ini dibiayai oleh loan JBIC ODA LOAN No. IP-486 dengan alokasi sebesar 6,41 milyar JPY dan 176,97 juta USD, dana pendamping dari pemerintah RI (APBN) dan APLN senilaiRp. 332,85 milyar di luar biaya perolehan tanah dan pekerjaan persiapan. Pembangunan PLTU Tarahan ini merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia yang ditindaklanjuti oleh PT PLN (Persero) supaya mengembangkan pembangkit listrik non-BBM dengan memanfaatkan batu-bara berkalori rendah. Untuk kebutuhan bahan
6
bakar batu-bara, PT PLN (Persero) mengadakan kontrak pembelian dengan PT Bukit Asam supaya menyuplai batu-bara untuk PLTU Tarahan dengan pertimbangan lokasi stockpile batu-bara yang berasal dari tambang terbuka Tanjung Enim berdekatan dengan PLTU Tarahan. Energi listrik yang terbangkitkan selanjutnya ditransfer melalui jaringan transmisi 150 kV ke GI New Tarahan lalu didistribusikan ke GI Kalianda, GI Sutami, dan GI Sribawono . Manfaat dari pembangunan PLTU Tarahan adalah : 1. Sebagai pemasok listrik yang utama untuk daerah Lampung dan sekitarnya. 2. Sebagai pemasok listrik pada sistem interkoneksi Sumatera pada umumnya dan Sumbagsel pada khususnya. 3. Menyediakan lapangan kerja baru 4. Memacu perkembangan industri 5. Mendorong kegiatan ekonomi disekitar Unit Pembangkit
2.2
Visi Misi
Adapun visi dan misi yang ada di Lingkungan PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan adalah sebagai berikut : 1. Visi Perusahaan Menjadi PLTU Batubara dengan kinerja kelas dunia
7
2. Misi Perusahaan 1. Melaksanakan Tata Kelola Pembangkit Kelas Dunia didukung oleh SDM Profesional 2. Menyediakan Energi Listrik yang Andal dan Efisien 3. Melaksanakan Kegiatan Pembangkitan yang Berwawasan Lingkungan 4. Menjadikan Budaya Perusahaan Sebagai Tuntunan di Dalam Pelaksanan Tugas
2.3
Sturktur Organisasi Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan
menggunakan organisasi garis (line), karena pada struktur organisasi tersebut terdapat garis wewenang dari atas hingga ke bawah dan hubungan bersifat langsung hanya melalui satu garis wewenang, yaitu secara langsung bertanggung jawab kepada seorang atasan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 333.K/GM KITSBS/2012 tentang Bagan Susunan Organisasi, Bagan Susunan Jabatan, Formasi Tenaga Kerja, Fungsi dan Tugas Pokok Sektor Pembangkitan Tarahan, maka struktur organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan dapat dilihat pada Gambar 4.1
8
MANAJER KINERJA MANRISK ASMAN ENJINIRING
ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN COAL KEUANGAN, & ASH OPERASI # 3 & PEMELIHARAA OPERASI & HAR SDM & HANDLING #5&6 N#3&4 4 UMUM SPV SPV OPERASI SPV OPERASI SPV HAR SPV SDM & OPERASI #5&6 COAL & ASH TURBIN UMUM #3&4 A/B/C/D HANDLING #3&4 A/B/C/D #3&4 SPV SPV SPV ANALISA SPV HAR SPV HAR COAL KEUANGAN ANALISA KIMIA #5&6 ASH HANDLING BOILER #3&4 KIMIA #3&4 #3&4 SPV SPV HAR SPV HAR LOGISTIK SPV TURBIN #5&6 PENGELOLAAN LISTRIK #3&4 B. BAKAR #3&4 SPV HAR SPV OPERASI BOILER #5&6 SPV HAR INSTRUMEN #3&4
SPV HAR LISTRIK #5&6 SPV HAR INSTRUMEN #5&6
COAL & ASH HANDLING #5&6
SPV HAR COAL ASH HANDLING #5&6 SPV PENGELOLAAN B. BAKAR #5&6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) UPK Tarahan Sumber : SK General Manajer No 333.K/GM KITSBS/2012 2.4
Tugas dan Tanggung Jawab
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan adalah perusahaan perseroan yang berbadan hukum, yang dipimpin oleh seorang Manajer dan dibantu oleh enam orang Asisten Manajer yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1.
Manajer
Manajer merupakan pimpinan perusahaan dan penanggung jawab tertinggi terhadap seluruh kegiatan perusahaan yaitu melaksanakan kegiatan pembangkitan tenaga listrik di daerah kerjanya secara efisien dengan mutu dan keadaan yang baik.
9
2.
Asisten Manajer Enjiniring
Tugas Pokok Asisten Manajer Enjiniring adalah melakukan perencanaan dan pengendalian pengoperasian, pemeliharaan unit – unit pembangkit tenaga listrik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Enjiniring mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perencanaan pengoperasian pembangkitan tenaga listrik b. Perencanaan pemeliharaan pembangkitan tenga listrik c. Pengendalian pengoperasian pembangkitan tenaga listrik d. Pengendalian pemeliharaan pembangkitan tenaga listrik e. Pengendalian masalah lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan f. Penyelenggaraan teknologi informasi
3.
Asisten Manajer Coal dan Ash Handling
Tugas pokok Asisten Manajer Coal dan Ash Handling adalah melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi Coal dan Ash Handling, serta pengelolaan bahan bakar sesuai dengan rencana dan prosedur yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Coal dan Ash Handling mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan kebutuhan untuk operasi pusat listrik pembangkit tenaga listrik meliputi, bahan bakar dan bahan lain untuk menunjang operasi b. Pengoperasian instalasi Coal dan Ash handling berdasarkan parameter operasi
10
c. Pembuatan laporan, gangguan, kerusakan dan data operasi Coal dan Ash Handling d. Pelaksanaan pemeliharaan terhadap instalasi Coal dan Ash Handling e. Pengurusan bahan bakar, mulai dari perencanaan, persiapan penerimaan, penyaluran dan pemakaiannya.
4.
Asisten Manajer Operasi Unit 3& Unit 4
Tugas pokok Asisten Manajer Operasi Unit 3 & Unit 4 adalah pelaksanaan kegiatan operasional unit – unit pembangkit tenaga listrik sesuai rencana dan prosedur yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Operasi Unit 3 & Unit 4 mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan kebutuhan untuk operasi pusat listrik pembangkit tenaga listrik meliputi jadwal jaga b. Pengoperasian pembangkit tenaga listrik berdasarkan parameter operasi c. Pelaksanaan mengatasi gangguan yang terjadi pada pembangkit tenaga listrik d. Pembuatan laporan gangguan, kerusakan dan data operasi e. Pembuatan laporan emergency dan tindak lanjut yang telah dilaksanakan f. Pengurusan bahan bakar mulai dari persiapan, penerimaan, penyaluran dan pemakaiannya g. Pengurusan limbah bahan bakar. 5.
Asisten Manajer Pemeliharaan Unit 3 dan Unit 4
Tugas pokok Asisten Manajer Pemeliharaan Unit 3 & Unit 4 adalah pelaksanaan pemeliharaan unit – unit pembangkit tenaga listrik sesuai rencana dan prosedur yang
11
ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Pemeliharaan Unit 3 & Unit 4 mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan kebutuhan bahan untuk pemeliharaan mesin dan listrik unit – unit pembangkit tenaga listrik b. Pelaksanaan pemeliharaan rutin mesin dan listrik unit – unit pembangkit tenaga listrik c. Pelaksanaan pemeliharaan periodik mesin dan listrik unit – unit pembangkit tenaga listrik d. Pelaksanaan laporan pemeliharaan mesin dan listrik unit – unit pembangkit tenaga listrik
6. Asisten Manajer Keuangan, SDM dan Administrasi Tugas pokok Asisten Manajer Keuangan, SDM dan Administrasi adalah penyelenggaraan tata usaha, kesekretariatan dan kepegawaian, anggaran dan keuangan dan logistik/angkutan, pergudangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Keuangan, SDM dan Administrasi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pelaksanaan tata usaha kesekretariatan, kepegawaian dan diklat b. Pelaksanaan tata usaha anggaran, keuangan dan akuntansi c. Pelaksanaan tata usaha logistik/angkutan dan pergudangan
12
2.5
Data Umum Perusahaan
A. Kantor Sektor
:
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan
Alamat
:
Jl. Lintas Sumatera Km 15, Tarahan Kabupaten
Lampung Selatan - Lampung Telepon
:
(0721) 341815/16
Faksimili
:
(0721) 341819
E-Mail
:
webmail.pln-kitsbs.co.id
Sektor Usaha
:
Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit
Jumlah SDM
:
280 org
Profil Pembangkit
Jenis Mesin
:
Alstom Power inc.
Daya terpasang
:
2 x 100 MW
Bahan Bakar
:
Batubara
Jenis Boiler
:
CFB
Generator Uap
:
400 ton/jam per unit
Temp. Uap Utama
:
5380 C
Tekanan Uap Utama
:
128 kg/cm2 (g)
Tegangan Tranformer
:
11/150 kV per Unit
Kapasitas Generator
:
125,5 MVA per Unit
Kapasitas Silo
:
2 x 15.000 ton
Penyimpanan Batubara
13
Konsumsi Batubara
:
50 ton/jam per unit
Konsumsi Batu Kapur
:
1 ton/jam per unit
TARAHAN SPP UNIT 3&4 (2 X 100 MW) PROCESS FLOW DIAGRAM CONVECTIVE PASS
CYCLONE
FURNACE
150kV
House
Building 2
CHIMNEY SW/Y DEAERATOR STEAM DRUM
TURBINE
COAL SILO
4 Generator. BAGHOUSE HPH
LPH
CONDENSOR
IDF FDB
CP
BFP PAF COAL STORAGE
2
SAF
3
CWP
COAL CRUSHER
1 ASH DISPOSAL AREA
DISCHARGE PIPE
PT. BA COAL YARD
BAB III Gambar2.3 Proses Flow Pltu Tarahan
MAIN TRAFO
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Landasan Teori 3.1.1
Struktur Sistem Tenaga Listrik
Kebutuhan energi listrik saat ini bukan menjadi monopoli masyarakat daaerah perkotaan, tetapi menjadi kebutuhan setiap orang termasuk yang tinggal di desa-desa terpencil. Sehingga untuk melayani daerah perkotaan dan pedesaan perlu di tingkatkan pembangunan jaringan distribusi yang memadai, agar terjadi pemerataan pemakaian energi listrik di setiap daerah. Oleh karena itu, mengingat pentingnya energi listrik bagi kehidupan masyarakat dan bagi pembangunan nasional, maka suatu sistem tenaga listrik harus bisa melayani pelanggan secara baik, dalam arti sistem tenaga listrik aman dan handal. Aman berarti sistem tenaga listrik tersebut tidak membahayakan bagi manusia dan lingkungan, sedangkan handal berarti sistem tenaga listrik dapat melayani pelanggan secara memuaskan misalnya dalam segi kontuinitas dan kualitas. Hal ini dapat terwujud dengan baik apabila pada proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan suatu sistem tenaga listrik senantiasa mengikuti ketentuan standar teknik yang berlaku. Selain itu untuk mendukung kebutuhan energi listrik, maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi, baik melaui perluasan kapasitas pembangkit atau penamahan pembangkit baru, sehingga
14
15
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat tingkat pemakaianya. Secara umum sistem tenaga listrik di bangun oleh empat komponen utama, yaitu pembangkit, transmisi, distribusi dan beban. Selanjutnya proses pengiriman daya listriik di lakukan secara bertahap, yaitu di mulai dari bagian pembangkitan kemudian dai salurkan melalui jaringan trasnmisi, dan di salurkan melaui beban-beban menggunakan saluran distribusi. Energi
listrik di bangkitkan di pusat-pusat
pembangkit dengan mengkonversikan sumber energi primer yang tersedia seperti air,angin, panas bumi, panas matahari, batu bara atau lainnya. Sehingga dengan mengacu pada sumber energi primer yang di gunakan sebagai penyedia awal, maka di kenal sebagai tipe pembangkit, misalnya PLTA,PLTU,PLTGU atau lainya. Sedangkan pemakai atau beban biasanya terletak jauh dari pusat pembangkit, sehingga untuk memanfaatkan energi listrik yang telah di bangkitkan diperlukan penyaluran energi listrik secara memadai dibutuhkan sistem transmisi dan sistem distribusi yang baik, agar beban-beban yang tersebar mendapat kiriman daya listrik sesuai kebutuhanya 3.1.2
Jaminan Layanan
Daya listrik yang dikirim ke semua beban selain harus aman dan andal, proses penyediannya juga harus menjamin kecukupan daya yang diperlukan semua beban. Sehingga penyaluran daya listrik menuntut adanya kualitas yang baik agar terjamin kelangsunganya, tanpa terjadi pemadaman atau pemadaman yang sekecil mungkin. Selain itu pengiriman daya listrik juga harus efisien dengan biaya yang seminimal
16
mungkin, sehingga harus dioperasikan berbagai tipe pembangkit dengan kombinasi yang sesuai untuk mensuplai kebutuhan daya listrik ke beban. Namun lima tahun terakhir ini masalah pemanfaatan daya listrik menjad polemik yang berkepanjangan, karena cadangan daya listrik di pembangkit sudah tidak memadai untuk kebutuhan
beban listrik yang terus berkembang. Sehingga menyebabkan
terjadinya krisis energi listrik yang berdampak pada perkembangan secara local dan nasional. Krisis enrgi listrik yang disertai secara bergilir tersebut menimbulkan dampak yang cukup luas dan memunculkan multi implikasi yang sangat kompleks di berbagai aspek kehidupan, antara lain keuangan,ekonomi,social,budaya,politik dan lain-lain. Sehingga secara operasional menuntut pelayanan dan ketersedian energi listrik yang cukup bagi semua beban yang ada, agar seluruh masyarakat dapat bekerja sesuai daya yang di butuhkan. Secara operasional layanan listrik di lakukan dengan menggunakan sistem intrekoneksi, hal ini dilakukan dengan menggunakan sistem interkoneksi, hal ini di lakukan untuk menunjang penyaluran daya listrik hingga ke beban. Selain itu sangat penting untuk menjaga pembangkit agar bekerja sesuai dengan kemampuanya, karena pembangkitan harus bekerja penuh dalam rentang operasinya, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Selanjutnya untuk menjaga kualitas layanan dan kecukupan daya yang tersedia, maka perlu di lakukan pengendalian operasi.. Pengendalian ini dilakukan secara terpadu terhadap semua proses pembangkitan dan penyaluran energi listrik sampai ke baban-beban yang terpasang. Selain itu juga perlu di lakukan evaluasi
17
operasi untuk merekam semua data-data selama operasi berlangsung. Data operasional tersebut merupakan fakta-fakta yang mejelaskan kondisi unjuk kerja sistem selama beropersi untuk dianalisa. Agar dicapai operasi yang optimal dan perencanaan operasi selanjutnya. Sehingga mampu memantau perkembangan kondisi sistem tenaga listrik secara bertahap, agar layanan pengiriman daya listrik memberi jaminan performasi yang baik. 3.1.3
Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit adalah salah satu bagian utama struktur sistem tenaga listrik, pembangkit dalam sistem tenaga lsitrik berperan untuk menghasilkan energi. Sumber energi utama pada pembangkit berasal dari sumber energi primer yang tersedia di alam, kemudian di konversikan menjadi energi listrik. Bagian paling penting pada pembangkit adalah generator, karena generator akan mengkonversikan energi primer menjadi energi listrik melalui poros. Secara umum pembangkit tenaga listrik di tunjang oleh beberapa fasilitas yang terpadu dan saling bertinteraksi, yaitu instalasi listrik, sistem mekanik, bangunan sipil fasilitas pelengkap, perlatan kontrol, dan komponen bantuan lainya. Prinsip kerja pembangkit tenaga listrik dapat di uraikan sebagai berikut, energi primer yang berasal dari berbagai jenis energi yang ada dialam di konversikan menjadi energi mekanis. Sedangkan energi primer yang selam ini di gunakan untuk pembangkit dapat berupa air, gas, alam, uap panas buni dan lainya. Selanjutnya proses konversi energi
18
mekanis teresebut menggunakan yang dikopel keporos generator. Adapun turbin yang dapat digunakan tersedia dengan berbagai macam ukuran dan variasinya, seperti turbin impuls atau turbin reaksi. Melalui turbin yang di kopel ke poros generator, maka energi mekanik dikonversikan menjadi energi listrik, yaitu dengan cara mengubah energi mekanik yang memutar rotor generator menjadi listrik. Energi listrik dibangkitkan dengan cara kombinasi pengaturan medan magnit pada rotor yang memotong kumparan pada stator generator. 3.1.4
Beban Listrik
Energi listrik saat ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat energi penting bagi siapa saja, karena dapat membantu berbagai kegiatan dan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu listrik merupakan energi yang dapat dikonverisikan dengan mudah dalam bentuk pemakaian yang beragam, seperti cahaya, panas, gerak atau lainya. Oleh karena itu pemakaianya menuntut pengolahan yang baik dan benar, sehingga manajemen energi listrik harus di upayakan mampu menaikan efisisnesi penggunaanya, agar lebih bermanfaat dan meperkecil dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu semua beban yang terpasang pada jaringan listrik harus mendapat kirimin daya dari pembangkit sesuai dengan kebutuhanya, agar beban kerja secara optimal dengan pemakaian energi listrik yang cukup. Beban yang terpasang pada sistem tenaga listrik umunya letaknya jauh dari pembangkit dan populasi menyebar pada berbagai daerah. Secara umum beban yang harus dilayani
19
kiriman daya dari pembangkit mencakup beban domestik, komersil, beban publik beban pertanian dan beban lainya. 3.1.5
Layanan Beban
Energi listrik di bangkitkan oleh generator dengan beban memanfaatkan sumber energi primer sebagai penggeraknya, daya yang dihasilkan dikirim ke beban melalui saluran transmisi dan distribusi. Pada beban daya listrik di manfaatkan sesuai jenis dan penggunaanya, namun secara operasional di ketahui bahwa beban dapat terapasang pada berbagai jenis jaringan listrik. Selain itu mengingat sistem tenaga listrik merupakan sistem interkoneksi yang besar dengan berbagai level tengangan yang digunakan, maka keberadaan beban sangat penting untuk diketahui dengan jelas dan tepat posisinya. Agar semua peralatan yang terapsang mendapat kiriman daya dengan layan tegangan yang sesuai. Pada dasarnya beban dapat digandeng disemua titik sambungan atau bus sistem, namun ada beberapa beban yang harus di layani dengan ketegori yang berbeda. Sebagaimana diketahui bahwa level tegangan yang mensupalai semua beban bertingkat sesuai dengan tagangan kerja yang dipakai dan tujuan yang diinginkan, seperti 500 kv,150 kv,70kv kemudian diatur level tegangan yang diinginkan sesuai dimana lokasi beban berada. Umumnya kelompok beban seperti ini biasanya tergolong industri besar, sehingga harus di layani secara terpisah Karena membutuhkan daya yang besar dan variasi penggunaan kapasitas daya beban yang beragam. Namun ada juga kelompok beban industri yang di layani menggunakan tegangan 20 kv kemudian di sesuaikan
20
menurut keperluanya, biasanya beban ini merupakan industri sedang. Selain itu jenis beban komersil juga bisanya di layani menggunakan sistem ini, dengan tingkta kebutuhan daya
yang berbeda-beda. Sedangkan beban yang lain di layani
menggunakan tegangan rendah, misalnya industry kecil, rumah tangga dan penerangan jalan umum dan taman. 3.1.6
Operasi Pengiriman Daya Listrik.
Operasi pengiriman daya pada dasarnya untuk menjaga kecukupan daya yang tersedia di setiap area pelayanan emergi lsitrik, sehingga beban terus mendapat kiriman daya listrik secara optimal dari semua pembangkit tersedia. Sehingga untuk menjaga keadaan tersebut, maka semua potensi pembangkit dioperasikan secara bersama- sama dengan kombinasi pembagian daya yang sesuai kemampuanya. Namun kondisi tersebut menjadi masalah ketika ketersediaan energi di semua pembangkit tidak dapt mencukupi kebutuhan daya bagi semua beban listrik di semua area yang dilayani. Karena hal tersebut dapat mangakibatkan adanya pembatasan pemakaian daya listrik atau mungkin juga terjadinya pemadaman secara bergilir. Oleh karena itu, untuk menjaga kecukupan daya di lakukan kerja interkonkesi bagi semua pembangkit antar wilayah dan antar area sistem sedang membutuhkan tambahan daya. Untuk mengetahui perkembangan proses pengiriman daya antar area, maka performance yang berupa kebutuhan daya dan arus akan di tinjau secara terpisah. Karena kedua kejadian tersebut akan memberikan dampak perubahan yang berbeda
21
pada kondisi jaringan listrik, oleh karena itu evaluasi harus di lakukan secara terpisah agar mudah untuk memahami dan mengerti perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan 500 kv. 3.1.7
Mengenal Actaris SL 7000
ACTARIS SL 7000 merupakan suatu software dalam dunia industri kelistrikan yang fungsi dari alat ini sendiri adalah dapat melakukan download meter elektronik merek Actaris type SL7000 dengan menggunakan software original Actaris SL7000 dan dapat menggunakan media komunikasi baik secara lokal download ataupun remote download. Dan data kWh yang di ambil dari tiap unit per/bulannya dari kWh meter Unit (import dan Export), dengan menggunakan software “Actaris Sl 7000”, dimana nantinya data kWh tersebut digunakan sebagai bukti transfer daya dari Sektor Pembangkitan Tarahan ke dikirim ke P3B (Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban). Dan menurut sumber yang saya kutip dari sumber buku bahwa actaris SL 7000 adalah sofware yang memiliki aliran daya tiga-fase, empat kuadran, beban-profiling meter untuk aplikasi komersial dan industri dengan kelas akurasi dari 0,2 sampai dengan 1 untuk DC dan aplikasi HV / CT dengan memperluas kemampuan komunikasi dalam perhitungan eksport dan import data Kwh produksi. Sumber buku terpercaya berikutnya yang menjelasakan mengenai Actaris SL7000 adalah bahwa dengan Real Time Clock yang merupakan fungsionalitas
tarif
kompleks pada nilai untuk uang harga/kwh. Meteran ini dilengkapi dengan fitur yang
22
baik, untuk lingkungan utilitas modern dengan sejumlah fitur yang disempurnakan termasuk kemampuan komunikasi perhitungan transfer data Kwh yang memenuhi standar internasional. Berdasarkan riset yang di kemukakan oleh Pelanggan terukur dan komersial industri Counter-recorde dengan website resmi ACTARIS SL7000 di dalam website tersebut menjelaskan bahwa ACATARIS SL7000 digabungkan dalam bungkus tunggal dan semua fungsi mengukur dan mengisi input data kwh, yang diperlukan untuk pelanggan komersial sebagai keperluan industri. Perekam ini memiliki profil beban yang dapat diprogram. Software terseut memungkinkan komunikasi local dan remote.
3.2
Uraian Pekerjaan
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil Praktik Kerja Lapangan mulai dari deskripsi data, prosedur pengopersian dan pengambilan data eksport/import kwh bulanan menggunakan software actaris sl7000 sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada. Berikut ini langkah pengoperasian dan pengambilan data ekpsort/import data kwh bulanan: Untuk memudahkan dalam mengambil data kWh Unit setiap bulannya di kWh meter Unit (import dan Export), dengan menggunakan software “ Actaris sl7000 ”, dimana nantinya data kWh tersebut digunakan sebagai bukti transfer daya dari Sektor Pembangkitan Tarahan ke UPT Tanjung Karang setiap bulannya.
23
3.2.1
SOP Pengambilan Data Kwh Unit Dengan ACTARIS SL7000
1. Mempersiapkan terlebih dahulu Notebook yang sudah terinstal program software Actaris, dalam hal ini Notebook Comissioning yang ada di Har Listrik Sektor Pembangkitan Tarahan.
Gambar 3.1 Notebook/laptop pengambilan data
24
2. Mempersiapkan Connector Magnetic Sensor yang digunakan untuk download data kwh di Standmeter kWh Unit
Gambar 3.2 Connector Magnetic Sensor 3. Menghubungkan Connector Magnetic Sensor dari Notebook ke standmeter kWh Unit 4. Buka software Actaris AIMS_PRO
Gambar 3.3 Tampilan awal software ACTARIS SL 7000
25
5. Setelah keluar menu User ID dan Password, tuliskan “MANAGER” di User ID dan “MANAGER” di Password, kemudian klik tombol OK
Gambar 3.4 Menu Login actaris SL 7000 6. Setelah masuk ke program, pilih Communication , kemudian klik Connect
Gambar 3.5 Menu communication
26
7. Pilih pilihan “ Select in Meter List “ untuk Unit#3 atau Unit#4, kemudian klik Connect
Gambar 3.6 Menu Select in Meter List 8. Setelah Notebook sudah terhubung langsung dengan Standmeter kWh, pilih menu Communication, kemudian klik Read Data
Gambar 3.7 Menu Read Data
27
9. Setelah itu akan muncul pilihan data yang akan di Download, seperti di bawah ini.
Gambar 3.8 Menu Download Data 10. Pilih Data yang ingin dilihat dan didownload (Energy Rate, Total Energy, Historical Data dll), kemudian pilih/klik Energy Rate Register untuk mengetahui stand kWh import dan Export.
11. Pembacaan dikatakan berhasil/selesai jika warna pada pilihan data berubah menjadi biru seperti dibawah ini.
28
Gambar 3.9 Tampilan List Pembacaan Berhasil
12. Setelah data selesai di download, data akan terimpan di database. Untuk Membukanya klik data => Open
Gambar 3.10Menu Data Base
29
13. Selanjutnya akan muncul Window seperti dibawah ini.
Gambar 3.11 Window List Hasil Data Base
30
14. Setelah memilih daftar data yang akan di lihat, akan muncul hasil window produksi kwh unit 3 seperti dibawah ini.
Gambar 3.12Produksi Kwh Unit 3
Gambar 3.13 produksi kwh unit 4
31
15. Jika diperlukan Copy Paste dengan menggunakan “ Print Screen ” untuk disimpan dan dicetak.
3.2.2 Pembahasan Data Hasil Pekerjaan Pembahasan hasil pengambilan data ini dilakukan berdasarkan pada rujukan berbagai teori yang digunakan dimana di dalamnya ditentukan suatu kepastian mengenai aspek teori dan kesesuaian / ketidaksesuaian dengan fakta hasil penelitian di lapangan dan hipotesis yang telah di tentukan sebelumnya. Adapun pembahasan hasil pengambilan data adalah sebagai berikut: Perhitungan produksi export dan import kwh unit 3 dan 4 PLTU tarahan: STAND KWH METER FAKTOR URAIAN
PRODUKSI KWH AWAL
AKHIR
1/01/2014
1/02/2014
b
C
d
e
f=dxe
499.389.239
557.169.811
57.780.512
1
1.a 57.780.572
11.520.679
11.520.679
-
1
1.b -
1
2.a
KALI SELISIH KWH
a PLTU Tarahan
Export Unit 3 Import
Export
48.023.174 208.086.525
256.109.699
48.023.174
Unit 4 Import
2.b 14.131.464
14.470.011
338.547
1
338.547
Gambar 3.14 Perhitungan produksi export dan import unit 3 dan 4
32
Dari perhitungan tabel produksi kwh ekpsort dan import unit 3 dan 4 PLTU Tarahan di atas, maka didapat keterangan perhitungan kwh sebagai berikut: Sebelumnya harus kita ketahui terlebih dahulu untuk keterangan kwh produksi di bawah ini: Export
: kwh yang di hasilkan PLTU Tarahan unit 3 dan 4 dan kemudian akan disalurkan
Import
Kepada UPT Tanjung Karang.
: Kwh salur yang diterima sektor pembangkitan tarahan dari UPT Tanjung
Karang yang kwh tersebut merupakan produksi kwh pada saat unit PLTU Tarahan unit 3 dan 4 mengalami gangguan sehingga unit PLTU Tarahan unit 3 dan 4, memerlukan tegangan dari UPT Tanjung Karang untuk melakukan penormalan unit. Dan dari keterangan kwh produksi dan tabel produksi diatas, maka dapat kita uraikan bagaimana cara menghitung kwh produksi export dan import kwh bulanan unit 3 dan 4 PLTU tarahan sebagai berikut:
33
Produksi Kwh Bulanan Eksport Dan Import Total Energi (kwh) yang dikirim Sektor Tarahan
( 1.a + 2.a + 3.a + 3.b 105.817.243,60
Total Energi (kwh) yang diterima UPT T. Karang
+3.c)
Total Energi (kwh) yang dikirim UPT T. Karang ( 1.b +2.b + 2.c )
338,547.00
( I – II )
105,.78,696.60
Total Energi (kwh) yang diterima Sektor Tarahan Total Energi (kwh) yang dikirim Sektor Tarahan
Total Energi (kwh) yang diterima UPT T. Karang
Gambar 3.15 Total Produksi Kwh Export dan Import Berikut ini perhitungan produksi export dan import kwh bulanan unit 3 dan 4 PLTU tarahan berdasarkan tabel hasil produksi kwh bulanan eksport dan import di atas: Total produksi energi kwh eksport selama 1 bulan PLTU Tarahan unit 3 dan 4 ( yang bertindak sebagai pihak pertama), sebanyak 105.817.243,60 Kwh telah di serahkan kepada UPT Tanjung Karang ( yang bertindak sebagai pihak kedua ). Dari total jumlah
34
produksi kwh yang di produksi PLTU Tarahan unit 3 dan 4 sebanyak 105.817.243,60 kwh selama 1 bulan, maka analisa perhitunganya adalah sebagai berikut: Perhitungan produksi kwh eksport PLTU Tarahan unit 3 : 1. Stand kwh eksport terakhir PLTU Tarahan unit 3 pada tanggal 1 januari 2014 berjumlah 499.389,239 kwh. 2. Stand kwh eksport terakhir PLTU Tarahan unit 3 pada tanggal 1 ferbruari 2014 berjumlah 557.169,811 kwh. Dari keterangan kedua point hasil produksi PLTU Tarahan unit 3 tersebut terhitung dari tangaal 1 januari 2104 sampai dengan 1 ferbruari 2014, produksi kwh eksport yang di produksi PLTU Tarahan selama sebulan sebanyak 57.780.512 kwh. Hasil tersebut di peroleh dari pengurangan stand awal produksi kwh eksport pada tanggal 1 januari 2014, dikurangi dengan stand kwh akhir yaitu pada tanggal 1 ferbruari 2014. Sehingga diperoleh hasil akhir produksi kwh eksport PLTU Tarahan unit 3 sebanyak 57.780.512 kwh. Sebagai catatan pada bulan januari 2014 untuk produksi kwh import PLTU tarahan unit 3, tidak mengalami produksi kwh dikarenakan pada bulan januari 2014 PLTU Tarahan tidak mengalami gangguan unit sehingga tidak adanya transfer tegangan yang dikirim oleh UPT Tanjung Karang kepada PLTU Tarahan.
Perhitungan produksi kwh eksport PLTU Tarahan unit 4 :
35
1. Stand kwh eksport terakhir PLTU Tarahan unit 4 pada tanggal 1 januari 2014 berjumlah 208.086,525 kwh. 2. Stand kwh eksport terakhir PLTU Tarahan unit 3 pada tanggal 1 februari 2014 berjumlah 256.109.699 kwh.
Dari keterangan kedua point hasil produksi kwh eksport PLTU Tarahan unit 4 tersebut, terhitung dari tangaal 1 januari 2104 sampai dengan 1 ferbruari 2014, produksi kwh eksport yang di produksi PLTU Tarahan selama sebulan sebanyak 48.023.174 kwh. Hasil tersebut di peroleh dari pengurangan stand awal produksi eksport kwh pada tanggal 1 januari 2014, dikurangi dengan stand kwh akhir yaitu pada tanggal 1 ferbruari 2014. Sehingga diperoleh hasil akhir produksi kwh eksport PLTU Tarahan unit 3 sebanyak 48.023.174 kwh.
Perhitungan produksi kwh import PLTU Tarahan unit 4 : 1. Stand kwh import terakhir PLTU Tarahan unit 4 pada tanggal 1 januari 2014 berjumlah 14.131.464 kwh. 2. Stand kwh import terakhir PLTU Tarahan unit 4 pada tanggal 1 februari 2014 berjumlah 14.470.011 kwh.
36
Dari keterangan kedua point hasil produksi kwh import PLTU Tarahan unit 4 tersebut, terhitung dari tangaal 1 januari 2104 sampai dengan 1 ferbruari 2014, produksi kwh import yang di produksi PLTU Tarahan selama sebulan sebanyak 338547 kwh. Hasil tersebut di peroleh dari pengurangan stand awal produksi kwh import pada tanggal 1 januari 2014, dikurangi dengan stand kwh akhir yaitu pada tanggal 1 ferbruari 2014. Sehingga diperoleh hasil akhir produksi kwh import PLTU Tarahan unit 3 sebanyak 338.547 kwh.
37
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan hasil pembahasan diatas yaitu sebagai berikut: 1. Dalam pengambilan dan perhitungan data kwh eksport dan import PLTU Tarahan unit 3 & 4, telah berjalan dengan baik yang di lakukan pada PT.PLN (PERSERO)
UPK Tarahan. Dalam hal ini
baik pemgambilan maupun
perhitungan data kwh eksport dan import PLTU Tarahan unit
3 & 4 tidak
adanya keluhan dan kendala dalam pengambilan dan perhitungan data tersebut. 2. Dari hasil pengambilan dan perhitungan data kwh eksport dan import PLTU Tarahan unit 3 & 4, telah di peroleh histori data kwh eksport dan import yang Dapat di jadikan arsip tetap PT.PLN (Persero) UPK Tarahan. Histori data kwh eksport dan import
tersebut merupakan bukti yang valid dari hasil
pengambailan dan perhitungan kwh eksport dan import PLTU Tarahan unit 3 & 4. 4.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diajukan sebagai berikut:
38
39
1. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang di layani PT.PLN (Persero) UPK Tarahan, maka akan semakin meningkat pula kompleksitas Dalam pengambilan dan perhitungan data kwh eksport dan import PLTU Tarahan sehingga perlu adanya peningkatan kemapuan SDM dalam kegiatan tersebut.
40
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, AN 2010. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Gava Media Dugan, Roger, C. 1996, Electrical Power Systems Quality. United States of America: McGraw-Hill Companies H.Muslim, supari 2008.Teknik Pembangkit Tenaga Listrik Jilid 3.Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta Kotler, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Litelatur Sucinata Agung 2007. instruksi kerja pengambilan data kwh unit dengan actaris sl7000 Internet Perusahaan Teknologi Distribusi yang didedikasikan untuk distribusi dan integrasi komponen industri, energi terbarukan, efisiensi energi, solusi teknik dan proyek yang dibuat pada tahun 2009 tersedia: http://adjditec.com/products/renewableenergy/electricity-meters/actaris-sl7000-type-sl762a171-meter http://www.dlms.com/productsandservices/actaris-sl-7000.html