Ringkasan Eksekutif PPK Ormawa 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN EKSEKUTIF



BAB I Deskripsi Program dan Kegiatan Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut 2 (dua) kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedualian sebagai pihak yang memberdayakan. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat adalah dengan melakukan pemberdayaan terhadap sektor unit usahanya, yakni Industri Rumah Tangga (IRT). Salah satu desa yang sektornya didominasi oleh industri pengolahan hasil pertanian berbasis IRT adalah Desa Pucakwangi, dimana jumlah total penduduknya sebesar 1.377 orang dengan persentase angkatan kerja sebesar 57%. Lahan pertanian di desa Pucakwangi memiliki lahan yang cukup luas sekitar 47, ha (32% dari luas desa Pucakwangi). Selain Jagung dan Padi, desa Pucakwangi juga menanam tanaman sorgum yang ditanam pada saat musim kemarau (bulan Agustus-Oktober). Penanaman sorgum masih terbatas di wilayah 6 desa (Desa Banaran, Desa Karangkembang, Desa Pucakwangi, Desa Gondongkulon, Desa Keyongan dan Desa Patihan) yang baru menerapkan sistem tanam sorgum di musim tanam kemarau. Hasil panen sorgum di kecamatan Babat semakin menurun setiap tahunnya karena belum adanya kelembagaan sociopreneur yang bergerak di bidang pengelolaan hasil pertanian sorgum yang bisa mengolah hasil pertanian sorgum. Adanya kelembagaan tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan unit usaha di bidang industri pangan lokal sorgum berbasis IRT (Industri Rumah Tangga) yang diharapkan mampu mendorong terealisasinya peningkatan produktivitas sociopreneur sorgum dan keberhasilan diversifikasi pangan lokal di wilayah Desa Pucakwangi. Keberhasilan diversifikasi pangan lokal berbasis sorgum secara tidak langsung mampu menarik daya tanam petani untuk menanam tanaman sorgum di sepanjang tahun, yakni di sepanjang periodesasi tanam (musim tanam utama, gadu dan kemarau). Bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat ini berupa workshop dan pelatihan terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) berupa karang taruna, ibu rumah tangga, pelaku sociopreneur (sorgum dan non sorgum) dan pelaku industri pangan lokal yang didukung dengan pengadaan fasilitas pendampingan (mentoring), stakeholder, dan sarana prasarana oleh aparat Pemerintah Desa Pucakwangi, aparat Dinas Pertanian Kecamatan Babat, dan insan akademik (dosen dan mahasiswa) Universitas Billfath. Di samping unit usaha lama, pengembangan unit usaha baru juga sangat diharapkan oleh masyarakat demi memenuhi keterbatasan lapangan kerja. Penumbuhan dan pengembangan unit usaha baru tersebut yakni industri pengolahan gula pasir



dan gula merah sorgum, industri pengolahan bioethanol sorgum, dan industri pengolahan pakan ternak dari limbah tanaman sorgum (bekatul, daun, dan limbah sisa pengolahan nira sorgum).



BAB II Strategi Pelaksanaan Kegiatan Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program pemberdayaan ini adalah 1. Teknik Pelaksanaan Program a. Pengenalan Produk Pangan Lokal Berbasis Sorgum dengan cara memberikan sosialisasi bagi pelaku unit usaha terhadap potensi pengembangan produk pangan lokal berbasis sorgum. b. Pengembangan Sektor Produksi Produk Pangan Lokal Berbasis sorgum yang berfokus pada penambahan varian produk, varian kemasan, dan konsep pengemasan produk. c. Pengembangan Sektor Pemasaran Produk Pangan Lokal Berbasis Sorgum yang difokuskan pada pengembangan media pemasaran. Teknik yang digunakan bersifat keberlanjutan dengan mengoptimalkan peran kelembagaan sorghumcenter.id sebagai pusat manajemen pengembangan produk olahan sorgum. d. Pengembangan Sektor Jejaring Kemitraan yang berpotensi menyerap hasil pertanian (mitra: agroghum.id), mengembangkan pasar (mitra: JNE), membangun marketplace (mitra: shopee), membangun brand (mitra: selecta grafika), dan lebih utamanya mengembangan produk olahan pangan lokal (mitra: IRT Desa Pucakwangi). 2. Tahap Pelaksanaan Program a. Pra Sosialisasi Program yang dilaksanakan oleh tim pengusul kepada para pelaku sociopreneur di Desa Pucakwangi secara bertahap untuk menentukan kelayakan unit usaha yang menjadi mitra binaan program. Banyaknya pelaku unit usaha menjadi pertimbangan dalam menentukan mitra sasaran. Timeline dan ruang lingkup pada workshop dan mentoring ditentukan pada tahap ini.



Gambar 1. Foto Survey Pra Sosialisasi Program PPK ormawa 2022 b. Sosialisasi Program dilaksanakan oleh tim pengusul dan aparat Desa Pucakwangi beserta tokoh desa, BUMDes, sociopreneur lama, karang taruna dan masyarakat Desa Pucakwangi serta perwakilan dari Dinas Pertanian Kecamatan Babat. Dalam sosialisasi ini dijelaskan tentang pengenalan program PPK Ormawa 2022 dengan judul “Pengembangan Desa Mandiri Sorgum Melalui Pengadaan Sorghum Center Dalam Meningkatkan Kinerja Industri Pengolahan Sorghum di Desa Pucakwangi Kabupaten Lamongan” dimana tingkat partisipasi masyarakat cukup aktif (45 dari 100 orang).



Gambar 2. Foto sosialisasi Program PPK Ormawa 2022 c. Workshop I dan Mentoring I Dilaksanakan oleh tim pengusul kepada masyarakat mitra dalam hal ini masyarakat Desa Pucakwangi khususnya pelaku sociopreneur sorgum, karang taruna dan anggota BUMDes Desa Pucakwangi. Dalam workshop I difokuskan pada teori pengolahan produk turunan sorgum berbasis pangan lokal, sedangkan pada mentoring I berfokus pada implementasinya pada skala rumah tangga.



Gambar 3. Foto workshop I dan mentoring I d. Workshop II dan Mentoring II dilaksanakan oleh tim pengusul kepada internal tim



dan masyarakat mitra dalam hal ini pelaku sociopreneur sorgum, karang taruna dan anggota BUMDes Desa Pucakwangi. Dalam workshop II difokuskan pada teori manajerialisasi dan monetisasi marketplace sorghumcenter.id, sedangkan pada mentoring II berfokus pada implementasinya.



Gambar 4. Foto Workshop II dan Mentoring PPK ORMAWA 2022 e. Lokakarya Program kedepannya akan dilaksanakan oleh tim pengusul, stakeholder yang relevan, mentor workshop dan mentoring program, dan anggota UKM Wira Karisma, serta masyarakat mitra program. Lokakarya dilaksanakan dan menjadi



penutup pelaksanaan program. Marketplace sorgumcenter.id menjadi wujud keberlanjutan progam melalui jejaring kemitraan. BAB III Hard skills dan Soft Skills Mahasiswa yang Dikembangkan 1. Hard Skills Mahasiswa (a) Mahasiswa mampu mendesign dan mengedit pamflet dengan baik, (b) Mahasiswa mampu merencanakan usaha dengan baik, (c) Mahasiswa mampu menjadi konten kreator dengan baik, (d) Mahasiswa mampu mengelola sosmed untuk kebutuhan jual beli, (e) Mahasiswa dapat mengetahui tata cara melakukan izin usaha, (f) Mahasiswa mampu membuat produk olahan dari sorgum, (g) Mahasiswa mampu membuat marketplace dari shopee. 2. Soft Skills Mahasiswa (a) Mahasiswa mampu berkomunikasi dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan tim PPK Ormawa 2022, (b) Mahasiswa mampu bekerja dalam kelompok dengan baik, (c) Mahasiswa Mampu berpikir kreatif, (d) Mahasiswa mampu memanajemen waktu dengan baik, (e) Mahasiswa mampu public speaking dengan baik.



BAB IV Testimoni Stake Holders Hasil testimoni dari aparatur desa, BPP Babat dan Pelaku IRT memberikan tanggapan yang hampir sama yaitu: (a) Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang manfaat dan cara pengolahan sorgum menjadi produk olahan sehat (b) Masyarakat terbantu dalam bidang promosi dan penjualan dengan adanya sosial media dan marketplace shopee yang mempermudah dalam menjual produknya selain penjualan offline yg telah dilakukan, (c) Menambah jumlah IRT di desa Pucakwangi, (d) Menambah jumlah produk dan penghasilan IRT di desa Pucakwangi, (e) Masyarakat berkeinginan agar produk olaha sorgum bisa ditemukan di toko terdekat dan harga yang lebih terjangkau, (f) Masyarakat juga berkeinginan untuk tim PPK Ormawa 2022 Universitas Billfath memberikan pendampingan secara kontinue agar stabilitas usaha bisa berjalan terus dan memberikan manfaat bagi masyarakat terutama para pelaku IRT sorgum.



BAB V Hal-hal yang Perlu Diperbaiki Ada beberapa hal yang kurang dan perlu diperbaiki dalam kegiatan ini yaitu : 1. Memberikan pelatihan penggunaan marketplace shopee dan tata cara penjualan secara online kepada BUMDES dan IRT.



2. Memperbanyak olahan sorgum agar lebih variatif dan penekanan harga produk olahan sorgum agar lebih ekonomis. 3. Peningkatan pemasaran dan promosi di toko offline, tiktokshop dan tokopedia. 4. Peningkatan petani sorgum untuk menunjang kesediaan bahan baku.