RPL Bimbingan Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DARING SMA NEGERI 5 KOTA BOGOR A B C D



Komponen Layanan Bidang Layanan Fungsi Layanan Tujuan



Layanan Dasar Pribadi/Sosial Pemahaman dan Pengembangan 1. Menganalisis serta menyimpulkan wawasan yang realistis mengenai empati 2. Menunjukkan kemampuan bersikap empati sebagai upaya memahami perasaan orang lain 3. Menggunakan keterampilan mendengar secara empirik di lingkungannya



E



Topik



Empati dengan Keterampilan Mendengarkan sebagai Upaya Memahami Perasaan Orang Lain Kelas XI sebanyak 8 orang 1. Pengertian Empati 2. Aspek – Aspek Empati 3. Ciri – Ciri Orang yang Berempati 4. Bentuk Empati dengan Keterampilan Mendengarkan 5. Mengembangkan Keterampilan Mendengar secara Empatik Diskusi 1 x 45 menit Platfrom Google Meet, Kertas, Spidol/pena Menyesuaikan  Makmun, S. (2013). Memahami orang lain melalui



F Sasaran Layanan G Materi



H I J K L



Metode dan Teknik Waktu Media / Alat Tanggal Pelaksanaan Sumber Bacaan















keterampilan mendengar secara empatik. Humaniora, 4(1), 422-431. Indriasari, E. (2016). Meningkatkan Rasa Empati Siswa Melalui Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Pada Siswa Kelas Xi Ips 3 Sma 2 Kudus Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2(2). Zainuddin, M. (2017). Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Role Playing dan Storytelling untuk Meningkatkan Empati pada Siswa SMAN 5 Mataram Tahun 2016-2017 (Doctoral dissertation, Pascasarjana). Film Pendek “Empati” diunggah melalui youtube



https://www.youtube.com/watch?v=IMj4AxAQJsk M Uraian Kegiatan 1. Tahap Awal 1) Pemimpin kelompok (PK) memberi salam dan menyapa anggota kelompok (AK) dengan ramah. 2) Menunjukkan penerimaan dan menyampaikan terima kasih atas kehadiran segenap AK 3) PK memimpin doa, atau memberi kesempatan pada AK untuk memimpin doa mengawali kegiatan. (religius) 4) PK menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya Bimbingan kelompok (BKp) 5) PK menjelaskan proses pelaksanaan BKp dan peran PK maupun anggota kelompok (AK) 6) PK menjelaskan asas- asas bimbingan kelompok (kesukarelaan, kerahasiaan, keterbukaan, kekinian) 7) Mengembangkan interaksi positif dengan sesama



anggota dengan melakukan ice breaking 2. Tahap Peralihan ( Transisi) 1) PK menjelaskan kembali secara ringkas kegiatan yang akan dilaksanakan dalam BKp. 2) Tanya jawab tentang kesiapan AK untuk memasuki tahap inti/kerja. 3) Mengenali suasana kesiapan kelompok dan mengatasinya bila diperlukan. 4) Mendorong AK untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan BKp. 3. Tahap Inti / Kerja 1) PK menyampaikan dan mempertegas topik BKp serta pentingnya topik tersebut dibahas. 2) PK menyampaikan materi mengenai topik yang dibahas dan menayangkan video film pendek mengenai topik(empati). 3) PK meminta pendapat AK mengenai video film pendek mengenai topik(empati). 4) PK meminta mempersiapkan kertas dan spidol kepada AK. 5) PK memberikan waktu kepada AK untuk menulis satu kalimat tindakan menggambarkan sikap berkaitan tentang topik yang disampaikan (empati) 6) PK meminta beberapa perwakilan AK untuk menyampaikan kalimat yang mereka tulis 7) PK memberikan penguatan atau reinforcement dengan membuat pernyataan verbal ataupun nonverbal yang bersifat menyenangkan 4. Tahap Pengakhiran (Terminasi) 1) PK memberikan motivasi mengenai topik yang dibahas. 2) PK mengingatkan AK bahwa kegiatan akan segera berakhir. 3) Menyepakati kegiatan lanjutan 4) Menyampaikan terimakasih kepada AK atas partisipasi aktifnya dan kekompakkannya selama mengikuti kegiatan BKp. 5) PK memimpin doa penutup (religius) 6) Menyampaikan salam perpisahan N Evaluasi 1. Evaluasi Proses



2. Evaluasi Hasil



Evaluasi ini dilakukan oleh PK dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan BKp yang meliputi: 1) Dinamika kelompok dan diskusi kelompok 2) Partisipasi aktif AK selama mengikuti BKp 3) Antusiasisme AK selama mengikuti BKp Evaluasi ini dilakukan oleh PK untuk mengetahui hasil yang diperoleh AK setelah mengikuti kegiatan BKp yang meliputi: a. Pengetahuan dan pemahaman realistis AK b. Perasaan-perasaan positif AK c. Rencana atau kegiatan apa yang akan dilakukan d. AK mengisi instrument penilaian dari PK



…………..Desember 2020 Mengetahui Dosen Pengampu,



Guru BK,



Adi Dewantoro, M.Pd.



Novi Susilawati NIM. K3119062



Lampiran I MATERI



A. PENGERTIAN EMPATI Empati merupakan kemampuan individu dalam memahami perasaan negatif maupun positif yang dirasakan oleh orang lain secara mendalam seolah – oleh merasakan emosi tersebut. Secara harfiah empati berarti “merasakan ke dalam”. Empati berasal dari kata Yunani “phatos”, yang berarti perasaan yang mendalam dan kuat yang mendekati penderitaan dan kemudian diberi awalan “in” Menurut Zoll dan Enz (2012) empati dapat diartikan sebagai kemampuan dan kecenderungan seseorang (observer) untuk memahami apa yang orang lain (target) pikirkan dan rasakan pada situasi tertentu. Selaras juga dengan pernyataan Myers (2010) bahwa empati adalah pengalaman ikut merasakana apa yang dirasakan oleh orang lain. B. ASPEK – ASPEK EMPATI a) Perspective taking (Pengambilan Perspektif), merupakan kecenderungan individu untuk mengambil alih secara spontan sudut pandang orang lain. Pentingnya kemampuan dalam perspective taking untuk perilaku yang non-egosentrik, yaitu perilaku yang tidak berorientasi pada kepentingan diri sendiri, tetapi perilaku yang berorientasi pada kepentingan orang lain; b) Fantasy (Imajinasi), merupakan kecenderungan seseorang untuk mengubah diri ke dalam perasaan dan tindakan karakter-karakter khayalan yang terdapat pada buku-buku, layar kaca, bioskop, maupun dalam permainan-permainan; c)



Empathic concern (Perhatian Empatik), merupakan orientasi seseorang terhadap orang lain berupa simpati, kasihan, dan peduli terhadap orang lain yang mengalami kesulitan. Aspek ini berhubungan secara positif dengan reaksi emosional dan perilaku menolong pada orang lain;



d) Personal distress (Distress Pribadi), merupakan orientasi seseorang terhadap dirinya sendiri yang berupa perasaan cemas dan gelisah pada situasi interpersonal. C. CIRI – CIRI ORANG YANG BEREMPATI Orang yang memiliki kehangatan tarhadap orang lain; a) Bertutur kata lembut dengan orang lain; b) Memiliki sikap peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya; c) Memiliki perasaan iba dan belas kasihan terhadap orang lain. Sementara menurut Goleman (2003 : 31) menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki rasa empati adalah sebagai berikut : a) Mampu menerima sudut pandang orang lain; b) Memiliki kepekaan perasaan terhadap orang lain; c) Mampu mendengarkan orang lain. D. BENTUK EMPATI MELALUI KETERAMPILAN MENDENGARKAN



Menurut Goleman (1997), kemampuan berempati adalah kemampuan untuk mengetahui perasaan orang lain. Empati merupakan akar kepedulian dan kasih sayang dalam setiap hubungan emosional seseorang dalam upayanya untuk menyesuaikan emosionalnya dengan emosional orang lain. Menurutnya, kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non-verbal seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Mendengar secara empatik adalah mendengar dengan maksud untuk mengerti, baik secara emosional maupun intelektual, bukan dengan maksud untuk menjawab, mengendalikan atau memanipulasi orang lain. Empati adalah kunci untuk mendengar secara efektif sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif pula (Covey, 1997). E. MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MENDENGAR SECARA EMPATIK Memperhatikan beberapa hal saat berkomunikasi diantaranya : 1. Membuat Kontak Mata dengan Pembicara Kontak mata dengan lawan bicara akan memberikan kesan bahwa kita bersungguh sungguh terhadap pesan yang disampaikan. Tatapan mata akan mengurangi kemungkinan perhatian teralihkan. Kontak mata menunjukkan perhatian penuh kita terhadap lawan bicara. 2. Hindari Gerakan yang Mengganggu dan Tidak Sesuai dengan Maksud untuk Mendengarkan Saat mendengarkan , hindari gerakan-gerakan yang dapat mengganggu proses mendengarkan itu sendiri, seperti: melihat-lihat jam, memutar-mutar pensil atau pulpen, merobek-robek kertas, melihat-lihat pemandangan atau melakukan akitivitas lainnya. 3. Mengungkapkan Kembali dan Mengajukan Pertanyaan Jika diperlukan, ulangi apa yang disampaikan lawan bicara dengan bahasa sendiri atau mengajukan pertanyaan sebagai proses untuk memperjelas makna dan menyakinkan pembicara bahwa kita mengerti, sekaligus memberikan dukungan untuk mengungkapkan lebih lanjut. 4. Buatlah Transisi yang Baik antara Menjadi Pendengar yang Baik dengan Pembicara yang Baik Kita memiliki kecenderungan untuk berbicara daripada mendengarkan. Dan kita juga memiliki kecenderungan untuk berbicara sambil mendengarkan. Lakukanlah peran transisi secara bergantian. 5. Berusaha Mengerti, Kemudian Dimengerti



Kalau kita mampu mengerti orang lain, maka kita akan mudah dimengerti orang lain. Mengerti orang lain dengan melihat dunia sebagaimana lawan kita memandangnya, mengerti keadaannya, dan juga merasakan emosi yang dirasakannya. 6.



Diagnosis Sebelum Merespon Pendengar yang empatik akan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk meneliti permasalahan yang dihadapi oleh lawan bicaranya sebelum memberikan pendapat, masukan, atau jawaban. Setelah menemukan akar permasalahannya, akan lebih mudah untuk membantu memberikan jawaban, solusi ataupun masukan yang diperlukan lawan bicara.



7. Tunjukkan Minat, Perhatian dan Kepedulian Tunjukkan minat kita yang besar kepada lawan bicara dengan perhatian dan kepedulian kepadanya. Dengan fokus perhatian kita kepada orang lain akan bisa lebih mudah memahami dan mengetahui keadaannya. Jika telah dipahami dengan baik, kita tentu bisa mengomunikasikan hal yang mungkin dapat menarik perhatiannya dan sesuatu yang mungkin mereka butuhkan. F. ANALISIS KASUS Disajikan video film pendek mengenai empati. Siswa diharapkan mengamati lalu memberikan pendapat dari film pendek tersebut. sumber video diunggah dari channel youtube um surabayat, diunggah tanggal 9 April 2019. URL : https://www.youtube.com/watch?v=EEmMwBiymCY



Lampiran II Evaluasi Proses LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK SEMESTER III (GANJIL) TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Komponen Layanan : Layanan Dasar Bidang layanan



: Pribadi/Sosial



Hari/ Tanggal Pelaksanaan Nama Lengkap Kelas Tujuan



: Menyesuaikan : : : 1. Menganalisis serta menyimpulkan wawasan yang realistis mengenai empati 2. Menunjukkan kemampuan bersikap empati sebagai upaya memahami perasaan orang lain 3. Menggunakan keterampilan mendengar secara empirik di lingkungannya



Uraian Pelaksanaan 1. Uraikan kegiatan yang telah dilaksanakan (eksperientasi) :



2. Uraikan perasaan saat mengikuti layanan (Identifikasi)



3. Kesimpulan yang didapat (Analisis)



4. Tindak lanjut dari kegiatan ini (Generalisasi) :



Mengetahui ...................................................................... Kepala Sekolah



Guru BK/ Konselor



Novi Susilawati NIM. K3119062 *Evaluasi daring dibuat menggunakan platfrom Suveyplanet.com Link : https://bit.ly/EvaluasiProsesEmpati



Lampiran III Evaluasi Hasill INSTRUMEN EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK EMPATI DENGAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN SEBAGAI UPAYA MEMAHAMI PERASAAN ORANG LAIN NAMA



: ……………………….



KELAS



: ……………………….



Petunjuk Pengisian      : 1. Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang Anda peroleh setelah mengikuti layanan konseling kelompok. 2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Mohon dijawab sesuai dengan situasi yang sebenarnya, dengan memberikan tanda (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia. Dengan kriteria 1 = selalu ; 2 = sering ; 3 = Kadang – kadang ; 4 = Jarang; 5 = Tidak pernah No. PERNYATAAN 1 Saya bertutur kata lembut dengan orang lain 2 Saya memiliki perasaan iba dan belas kasihan terhadap orang lain 3 Saya mampu menerima sudut pandang orang lain 4 Saya suka berperilaku menolong pada orang lain 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Saya memperhatikan lawan bicara saya dengan seksama Saya mampu merasakan emosi dan perasaan orang lain Saya memiliki kepekaan perasaan terhadap orang lain Saya mampu mendengarkan orang lain secara empatik Saya tidak memotong pembicaraan orang lain Saya mampu memberikan pendapat dan saran tanpa diminta orang lain Saya memiliki kepedulian kepada orang lain yang membutuhkan Saya menjadi tempat curhat teman – teman saya Saya mampu memahami perasaan diri saya sendiri Saya bertindak sesuai dengan kondisi emosi dan perasaan saya tanpa berpikir Saya mudah marah dan tersinggung karena emosi orang lain



1



2



3



4



5



*Evaluasi daring dibuat menggunakan platfrom Suveyplanet.com



Link : https://bit.ly/EvaluasiHasilEmpati



LAMPIRAN IV : ICE BREAKING Ice breaking diberikan bertujuan agar peserta didik memahami materi layanan secara tersurat. Selain hal tersebut, ice breaking diberikan agar memberikan semangat kembali dan fokus kmbali pada saat pmberian layanan kelompok. ice breaking yang akan diberikan bernama “ kartu ungkap.rasa) Kartu ungkap.rasa merupak permainan kartu, dimana peserta didik bersama guru BK akan bergantian mengambil kartu yang sudah disertakan pertanyaan mengenai materi empati. Pertanyaan – pertanyaan yang diberikan tidak menekankan pada teori namun lebih mengarah pada mengukur mengaplikasian empati peserta didik pada kehidupan sehari – hari. Kartu ungkap.rasa juga berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai kabar, perasaan peserta didik, dan hal-hal yang ingin diungkapkan serta penyataan – pernyataan dalam memotivasi diri. Sehingga hal ini yang menjadi dasar mengapa dinamakan karu ungkap.rasa karena bertujuan meningkatkan keterbukaan dan hubungan baik antara guru BK dengan peserta didik. Format Kartu ungkap.rasa dan beberapa contoh pertanyaan serta pernyataan (daring dibuat dengan media powerpoint)



ungkap.rasa Sudahkah kamu menolong orang lain hari ini?



Sudahkah kamu tersenyum hari ini? Tersenyumlah pada temanmu



Cover (bagian depan) kartu



Bagaimana perasaanmu hari ini?



Adakah yang ingin kamu sampaikan? Dan pada siapa?