RPL Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) MATA KULIAH PRAKTIKUM BIMBINGAN KELOMPOK Dosen Pengampu: Alfiandy Warih Handoyo, M.Pd.



Disusun Oleh : Mustaghfiroh Kelas 3B



JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2021



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021 A



Komponen Layanan



Layanan Dasar



B



Bidang Layanan



Pribadi



C D



Fungsi Layanan



Pemahaman 1. Peserta didik/konseli dapat memahami motivasi belajar. 2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara meningkatkan motivasi belajar.



E



Topik



Cara meningkatkan motivasi belajar



F



Sasaran Layanan



X IPA 5



G



Metode dan Teknik



Homeroom



H



Waktu



1 x 45 menit



I



Media/Alat



Platform video conference



J



Tanggal Pelaksanaan



23 Maret 2021



K



Sumber Bacaan



1. POP BK SMA 2. Suprihatin, Siti. (2015). Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal PROMOSI (Pendidikan Ekonomi UM Metro), 3 (1), 73-82.



L



Uraian Kegiatan 1. Tahap Awal a) Pernyataan Tujuan



Tujuan



a. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memberi salam dan menyapa peserta didik/konseli. b. Guru Bimbingan dan Konseling mempersilahkan siswa untuk membaca do’a terlebih dahulu dengan dipimpin oleh guru BK. c. Guru Bimbingan dan Konseling memperkenalkan diri kemudian mempersilahkan peserta didik untuk memperkenalkan diri. d. Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan aturan kelompok yang disepakati bersama peserta didik. e. Guru Bimbingan dan Konseling menyampaikan tentang tujuan bimbingan yaitu sesuai dengan tujuan khusus yang akan dicapai.



b) Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan kelompok



a. Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan bimbingan. b. Guru Bimbingan dan Konseling menyampaikan mengenai teknik homeroom.



c) Mengarahkan Kegiatan (Konsolidasi)



a. Guru Bimbingan dan Konseling melakukan ice breaking bersama peserta didik. b. Guru Bimbingan dan Konseling mempersilahkan peserta didik untuk bersiap melakukan aktivitas bimbingan kelompok.



2. Tahap Peralihan (Transisi) Storming a. Guru Bimbingan dan Konseling menanyakan kesiapan kelompok dalam melaksanakan tugas. b. Guru Bimbingan dan Konseling memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait tugas yang belum dipahami. c. Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan kembali peraturan kelompok dan tujuan yang telah disepakati. Norming



a. Guru Bimbingan dan Konseling menanyakan kesiapan peserta didik untuk melaksanakan bimbingan. b. Setelah semua peserta didik menyatakan siap, guru BK memulai masuk ke tahap inti.



3. Tahap Inti/Kerja Eksperientasi



Refleksi



a. Guru Bimbingan dan Konseling memulai diskusi tentang penyebab malas belajar. b. Masing – masing peserta didik mengungkapkan pemikiran mengenai materi tersebut. a. Guru Bimbingan dan Konseling menanyakan kembali kepada peserta didik tentang yang mereka dapat dari pembahasan malas belajar.



4. Tahap Pengakhiran (Terminasi) Menutup kegiatan dan a. Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan tindak lanjut bahwa kegiatan homeroom sudah berakhir. b.



Guru Bimbingan dan Konseling menyimpulkan keseluruhan hasil diskusi.



c.



Guru Bimbingan dan Konseling mengucapkan terima kasih atas kesediaan konseli untuk hadir dalam kegiatan.



d.



Guru BK menutup kegiatan bimbingan.



Lampiran : I. Uraian materi



Motivasi Belajar Sudarwan (2002: 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Hakim (2007: 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Handoko (1992: 59), untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut : a) Kuatnya kemauan untuk berbuat b) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar c) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain d) Ketekunan dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Cara meningkatkan motivasi belajar siswa Seperti yang kita ketahui, motivasi belajar pada siswa tidak sama kuatnya, ada siswa yang motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan siswa yang motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajar sangat tergantung pada kondisi di luar dirinya. Namun demikian, di dalam kenyataan motivasi ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anakanak dan remaja dalam proses belajar. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru diungkapkan Sardiman (2005:92), yaitu:



1) Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.



2) Hadiah. Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.



3) Kompetisi. Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.



4) Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.



5) Memberi Ulangan. Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.



6) Mengetahui Hasil. Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.



7) Pujian. Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. Tips dan trik meningkatkan motivasi belajar untuk diri sendiri 1. Membuat Agenda Belajar



Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan membuat agenda belajar yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur waktu dan materi apa yang harus dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar. Cukup dengan membuat agenda belajar, belajar yang kamu lakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien. 2. Menentukan Gaya Belajar Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang bertipe visual, auditori, atau kinestetik. Dengan mengetahui gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan diri dengan materi yang ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe gaya belajarmu. 3. Istirahat Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus tanpa memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah, proses belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa terserap optimal dalam ingatan. Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi tubuh tetap fit dan sehat. 4. Hindari Gangguan Belajar Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi. Untuk memperoleh suasana belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin terjadi. Aturlah waktu untuk bermain gadget, bermain sosial medua, melihat televisi, dan game online agar tidak mengganggu waktu belajar. Jangan berada di kumpulan orang atau keramaian. Usahakan tidk ada sesuatu di sekeliling yang dapat mengalihkan fokus belajarmu. 5. Cari Suasana yang Tepat Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika kamu berhasil mengontrol diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat kamu fokus untuk belajar. Jika perlu putarlah musik klasik yang akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai. Kamu dapat menentukan suasana yang tepat untuk diri sendiri. Terkadang secangkir teh atau coklat panas membuat suasana belajar menjadi lebih sempurna. 6. Belajar Bersama Teman Jika kamu merasa bosan dan malas belajar sendiri, belajar bersama teman bisa menjadi solusi. Selain akan menjadi motivasi belajar dan penyemangat, teman akan



membantu saat kamu menemukan kesulitan. Belajar dengan sistem diskusi biasanya membuat kita lebih mudah memahami sesuatu. Namun, jangan sampai belajar bersama teman ini justru menjadi tidak efektif karena terlalu banyak digunakan untuk mengobrol ataupun bermain. Untuk belajar dengan hasil optimal diperlukan niat dan kemauan kuat untuk berusaha. Kegigihan dan kepercayaan diri diperlukan agar kita tidak mudah menyerah saat berproses. Hal yang perlu diingat, komitmen diperlukan untuk mencapai sesuatu yang diimpikan. (https://prioritystan.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-untuk-diri-sendiri/)