Ruptur Perineum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP



RUPTUR PERINEUM No.Dokumen : VII/058/01/2018 No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 12 Januari 2018 Halaman



: 1/5



UPT Puskesmas Mranti 1. Pengertian



Fahrudin, SKM, M.Kes NIP.19640727 198703 1 017 Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum yang terjadi pada persalinan pervaginam. Diperkirakan lebih dari 85% wanita yang melahirkan pervaginam mengalami ruptur perineum spontan, yang 60% - 70% di antaranya membutuhkan penjahitan (Sleep dkk, 1984; McCandlish dkk, 1998). Angka morbiditas meningkat seiring dengan peningkatan derajat ruptur.



2. Tujuan



Sebagai pedoman kerja dalam tatalaksana kasus hemorrhoid



3. Kebijakan



Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Mranti Nomor : Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Medis



4. Referensi



1. Permenkes RI No.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2. Cunningham, F.G. Leveno, K.J. Bloom, S.L. Hauth, J.C. Rouse, D.J. Spong, C.Y.Williams Obstectrics. 23rdEd. McGraw-Hill. 2009. 3. Sultan. Thakar. The Management prevention of obstetrik perineal trauma. In:The Management of Labour. 2ndEd. Arulkumaran. Penna. Rao.Eds. India: Otient Loegman Private. 2005. 4. Wiknjosastro, H. Ilmu Bedah Kebidanan. Ed 1 Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo. 2007: Hal 170-6.



5. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective). Gejala Klinis Perdarahan pervaginam Etiologi dan Faktor Risiko Ruptur perineum umumnya terjadi pada persalinan, dimana: 1. Kepala janin terlalu cepat lahir 2. Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya 3. Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut 4. Pada persalinan dengan distosia bahu 5. Partus pervaginam dengan tindakan Pada literatur lain dikatakan faktor risiko ruptur perineum antara lain :



RUPTUR PERINEUM No.Dokumen : VII/058/01/2018 SOP



No. Revisi



: 00



Tanggal Terbit : 12 Januari 2018 Halaman



: 2/5



2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya: 1. Robekan pada perineum, 2. Perdarahan yang bersifat arterial atau yang bersifat merembes, 3. Pemeriksaan colok dubur, untuk menilai derajat robekan perineum Pemeriksaan Penunjang: -



3. Petugas melakukan penegakan diagnosis (Assessment) No. ICD X : O70.0 First degree perineal laceration during delivery Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Klasifikasi Ruptur Perineum dibagi menjadi 4 derajat: a. Derajat I Robekan terjadi hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum .



b. Derajat II Robekan mengenai selaput lender vagina dan otot perinea transversalis, tetapi tidak melibatkan kerusakan otot sfingter ani.



c. Derajat III



RUPTUR PERINEUM No.Dokumen : VII/058/01/2018 SOP



No. Revisi



: 00



Tanggal Terbit : 12 Januari 2018 Halaman



: 2/5



Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dengan pembagian sebagai berikut: III. a. Robekan < 50% sfingter ani eksterna III. b. Robekan > 50% sfingter ani ekterna III. c. Robekan juga meliputi sfingter ani interna



Derajat IV Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa rektum



4. Petugas menyusun rencana penatalaksanaan komprehensif (Plan) Menghindari atau mengurangi dengan menjaga jangan sampai dasar panggul didahului oleh kepala janin dengan cepat.  Kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat dan lama, karena akan menyebabkan asfiksia dan perdarahan dalam tengkorak janin, dan melemahkan otot-otot dan fasia pada dasar panggul karena diregangkan terlalu lama.  Penatalaksanaan farmakologis: Dosis tunggal sefalosporin golongan II atau III dapat diberikan intravena sebelum perbaikan dilakukan (untuk ruptur perineum yang berat).  Manajemen Ruptur Perineum: Ruptur perineum harus segera diperbaiki untuk meminimalisir risiko perdarahan, edema, dan infeksi. Manajemen ruptur perineum untuk masingmasing derajatnya, antara lain sebagai berikut : a. Derajat I  Bila hanya ada luka lecet, tidak diperlukan penjahitan. Tidak usah menjahit ruptur derajat I yang tidak mengalami perdarahan dan mendekat dengan baik.  Penjahitan robekan perineum derajat I dapat dilakukan hanya dengan memakai catgut yang dijahitkan secara jelujur (continuous suture) atau dengan cara angka delapan (figure of eight). b. Derajat II  Ratakan terlebih dahulu pinggiran robekan yang bergerigi, dengan cara mengklem masing-masing sisi kanan dan kirinya lalu dilakukan



RUPTUR PERINEUM No.Dokumen : VII/058/01/2018 SOP



No. Revisi



: 00



Tanggal Terbit : 12 Januari 2018 Halaman



: 2/5



pengguntingan untuk meratakannya.  Setelah pinggiran robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka robekan. c. Derajat III dan IV Dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki dokter spesialis obstetric dan ginekologi.



5. Petugas memberikan konseling dan edukasi Memberikan informasi kepada pasien, dan suami, mengenai, cara menjaga kebersihan daerah vagina dan sekitarnya setelah dilakukannya penjahitan di daerah perineum, yaitu antara lain: a. Menjaga perineumnya selalu bersih dan kering. b. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya. c. Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3 sampai 4 kali perhari. d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya. Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri. 6. Petugas menetapkan kriteria rujukan Jika dalam pemeriksaan diperkirakan sudah memasuki grade 3-4



7. Petugas menentukan prognosis Prognosis pada umumnya bonam.



RUPTUR PERINEUM No.Dokumen : VII/058/01/2018 SOP



No. Revisi



: 00



Tanggal Terbit : 12 Januari 2018 Halaman



: 2/5



6. Bagan Alir (jika Anamnesa



dibutuhkan)



Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana



Penegakan Diagnostik



Komplikasi



Penatalaksanaan Komprehensif



Konseling & Edukasi



Kriteria rujukan



Prognosis



7. Hal-hal



yang Rujuk apabila robekan derajat III atau IV



Diperhatikan 8. Dokumen terkait



Rekam medis



9. Unit terkait



Poli KIA



10.



Rekaman



Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



1/1