Soal Sinersi - Tryout Set 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Soal Sinersi Multiple Choice Identify the choice that best completes the statement or answers the question. 1. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPOK.Hasil pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nadi 100x/menit,tampak retraksi dada, dan tampak penggunaan otot-otot pernapasan.Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30 , PaCO2 85 mmHg, HCO3 22 mEq/L, saturasi oksigen 97%. Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien ? a. Asidosis metabolik terkompensasi b. Alkalosis respiratorik c. Asidosis respiratorik d. Alkalosis metabolic e. Asidosis metabolic 2. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian : TD: 130/80 mmHg , frekuensi nasi 88x/menit , frekuensi napas 24x/menit, x-ray thorax menunjukan adanya pleuritis dextra. Saat ini perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik paru pada tahapan auskultasi.Apakah hasil pemeriksaan pada kasus tersebut? a. ronchi b. vesikuler c. wheezing d. bronchial e. Friction rub 3. Seorang laki-laki berusia 64 tahun dirawat di ruang penyakit dalam keluhan nyeri dada sejak 2 jam sebelum MRS. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas,skala nyeri 7, akral dingin,lemah dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72x/menit dan frekuensi napas 20x/menit. Hasil EKG menunjukkan ST elevasi pada lead V3 dan V4. Dimanakah lokasi infark yang dialami pasien tersebut? a. posterior jantung b. inferior jantung c. anterior jantung d. lateral jantung e. septal jantung 4. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri perut. Hasil pengkajian skala nyeri 6, tampak wajah menyeringai,TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, Suhu 38°C. Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut? a. mual b. muntah c. bising usus d. distensi perut e. intake dan output cairan 5. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa suspect apendisitis. Hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah, skala nyeri 7, mual , muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 26x/menit, dan frekuensi nadi 88x/menit. Apakah pengkajian lanjut pada kasus tersebut? a. Auskultasi Bising Usus Dehidrasi



b. c. d. e.



Observasi Tanda-Tanda Observasi Status Nutrisi Pemeriksaan Laboratorium Palpasi Pada Titik Mc.Burney



6. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan penurunan kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua tangan tampak fleksi abnormal, membuka mata dan suara mengerang, pupil anisokor kanan, refleks cahaya lambat, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit dan suhu 36,8°C. Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut ? a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 e. 9 7. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan pasca craniotomi. Hasil pengkajian pasien tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu menggerakkan tubuhnya, reflex fisiologi melambat. Saat dilakukan pemeriksaan otot ekstremitas kanan didapat hasil sebagai berikut tidak mampu mengangkat lengan dan kaki kanan namun masih bisa menggerakkannya. Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut ? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 8. Seorang perempuan berusia 56 tahun, dirawat di ruang neurologi dengan keluhan sakit kepala. Hasil pengkajian didapat penglihatan kabur, kelemahan kaki, dan tangan pada sisi kanan serta bicara tidak jelas. Untuk memastikan perawat akan melakukan pengkajian pada nervus kranial XII. Apakah yang harus diperhatikan dalam pengkajian tersebut ? a. minta pasien mengucapkan suara “A” b. meletakkan garam pada lidah bagian depan c. meletakkan gula pada lidah bagian belakang d. minta pasien untuk memocongkan mulutnya e. minta pasien menggerakkan lidah ke satu sisi dan sisi lainnya 9. Seorang laki-laki berusia 18 tahun , dirawat di ruang bedah dengan fraktur tibia 1/3proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neurocaskular untuk mengidentifikasi adanya sindrom kompartemen. Apakah data fokus pada kasus tersebut? a. eritema pada area fraktur b. edema pada sekitar area fraktur c. perubahan warna kulit dari pucat ke sianosis



d. nyeri progresif tidak hilang dengan analgetik e. daerah sekitar lokasi fraktur terasa lebih hangat



10. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil pengkajian: edema di ekstremitas bawah, intake cairan 1000cc/24 jam, urin output 100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 28x/menit, dan suhu 37°C.Pasien direncanakan hemodialisa. Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien tersebut?



a. Kaji adanya bunyi napas tambahan b. kaji adanya penambahan berat badan c. kaji nilai ureum dan kreatinin



d. kaji kadar hemoglobin e. kaji kecemasan



11. Seorang perempuan berusia 34 tahun di rawat diruang bedah dengan luka bakar derajat II. Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian luka bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. Berapakah persentase luka bakar pada kasus tersebut? a. 44% d. 32% b. 42% e. 27% c. 34% 12. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan gangguan pendengaran. Perawat melakukan pemeriksaan pendengaran pada pasien dengan cara menempelkan garputala pada planum mastoid pasien. Hasil pemeriksaan menunjukkan setelah perawat tidak mendengar, sedangkan pasien masih dapat mendengarkan getaran garputala. Apakah interpretasi pemeriksaan pada kasus tersebut? a. tuli kombinasi d. tuli saraf b. tuli konduksi e. normal c. tuli sensorik 13. Seorang laki laki berusia 43 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan TB Paru. Hasil pengkajian keluhan sesak napas, tampak cemas, batuk berdahak dan retraksi dinding dada. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi napas 27 x/mnt, suhu 38°C pH 7.47; PaCO2 32 mmHg, PaO2 90 mmHg, Saturasi Oksigen 92%, HCO3 22 mEq/dL, BE +3.Apakah masalah keperawatan utama pada pasien? a. hipertermia d. ketidakefektifan pola napas b. keletihan e. ketidakefektifan bersihan jalan c. kerusakan pertukaran gas 14. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke-3 dengan diagnosis gagal jantung kongestif. Pasien mengeluh sesak bertambah, saat berjalan ke kamar mandi. Hasil permeriksaan fisik,frekuensi nadi 90x/menit, TD 150/90mmHg, frekuensi napas 28x/menit, urine 40cc/jam, dan hasil EKG sinus rhythm. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? a. intoleransi aktivitas d. kelebihan volume cairan b. pola napas tidak efektif e. gangguan perfusi jaringan c. gangguan eliminasi urin 15. Seorang laki-laki usia 64 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas dan kedua kaki bengkak. Sesak dirasakan memberat saat pasien beraktivitas. Hasil pengkajian pasien terlihat pucat dan sianosis, lemah tidak berdaya, JVP meningkat, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit , frekuensi napas 24x/menit dan dangkal, serta photo toraks menunjukan CTR 65 %.Apakah masalah keperawatan yang lepat pada kasus tersebut? a. intoleransi aktivitas b. gangguan perfusi jaringan c. penurunan curah jantung



d. pola nafas tidak efektif e. kelebihan volume cairan



16. Seorang perempuan berusia 22 tahun di rawat di ruang bedandengan pasca operasi apendektomi hari ke-2. Pasien mengeluhnyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6, wajah menyeringai,pasien susah tidur dan mengeluhkan mual serta nafsu makanberkurang. TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensinapas 24x/menit, suhu 37,5 C, tampak lemah dan gelisah.Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. nyeri akut b. risiko infeksi c. defisit nutrisi



d. intoleransi aktifitas e. gangguan pola tidur



17. Seorang perempuan berusia 58 tahiun dirawat di ruang neurolood dengan stroke haemorhagik. Hasil pengkajian kesadaran stupor dengan GCS 9, refleks pupil lambat, kesan hemiparese dextra. TD 190/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi 28x/menit dan suhu 38'C. CT-scan menunjukan adanya gambaran hiperdens pada daerah frontotemporal kanan. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Gangguan perfusi jaringan serebral b. Ketidakefektifan pola napas c. Hambatan mobilitas fisik



d. Risiko cedera e. Hipertemia



18. Seorang laki-laki berusia 65 tahun, dirawat di ruang neurologi dengan keluhan mengalami kelemahan pada sisi kiri tubuh sejak semalam. Hasil pengkajian didapatkan wajah asimetris, bicara pelo, diberi minum tersedak, lidah terlihat mencong ke kanan. CT Scan menunjukkan infark lobus parietal dextra .Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari d. hambatan mobilitas fisik kebutuhan tubuh b. risiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral c. hambatan komunikasi verba



e. risiko aspirasi



19. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis DM. Hasil pengkajian, mudah lelah, aktivitas dibantu orang lain, sering merasa haus, BB turun, kulit kering, TD 120/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan hasil laboratorium gula darah sewaktu 578 mg/dl.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. defisit nutrisi d. kerusakan integritas kulit b. intoleransi aktivitas e. ketidakstabilan kadar glukosa darah c. kekurangan volume cairan 20. Seorang laki - laki berusia 60 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri dan kaku pada persendian kaki. Hasil pengkajian skala nyeri 3 bertambah saat pagi, lemas, kesulitan saat bergerak dan rentang gerak menurun, pasien juga mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh.Apakah masalah utama pada kasus tersebut? a. kerusakan mobilitas fisik d. nyeri akut b. risiko cedera e. ansietas c. kelemahan



21. Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan DHF. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemah, terdapat petekie pada kedua lengan, dan kedua ekstremitas terasa dingin, dan suhu 36°C. Hasil pemeriksaan laboratorium HB 18 mg/dl, Hematokrit 50 %, trombosit 45.000/mm2.Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus tersebut? a. risiko syok d. intoleransi aktivitas b. hipertermia e. gangguan integritas kulit c. risiko perdarahan 22. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare kronis sejak sebulan yang lalu. Pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami penurunan BB 18 kg dalam 4 bulan terakhir. Hasil pengkajian turgor kulit tidak elastis,membran mukosa kering, urin output menurun, konsentrasi menurun. Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut? a. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. kerusakan integritas kulit c. defisit volume cairan



d. hambatan memori e. diare



23. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan Pneumonia. Hasil pengkajian fiSik, pasien tampak sesak, suara napas ronkhi pada paru kanan dan kiri, ireguler dan terlihat penggunaan otot bantu pemafasan. Perawat sudah melakukan tindakan nebulisasi menggunakan ekspektoran, namun sekretnya masih sulit dikeluarkan. Terpasang oksigen nasal 3 liter/menit. Apakah tindakan perawat selanjutnya? a. mengatur posisi semiFowler b. melakukan fisioterapi dada c. melakukan auskultasi paru



d. menganjurkan batuk efektif e. menganjurkan untuk tarik napas dalam



24. Seorang laki-Iaki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan PPOK (Penyakit Paru ObstruktifKronik). Hasil pengkajian pasien mengeluh sesak dan kelelahan, batuk berdahak, terdapat ronkhi di bagian medial dan basal paru kanan, dan pasien sulit mengeluarkan dahak. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37,50C, saturasi oksigen 96%. Saat ini pasien sudah mendapatkan terapi oksigen 3 liter/menit Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Beri oksigen dengan masker 6 liter/menit b. Kolaborasi pemberian bronkodilator c. Lakukan fisioterapi dada



d. Posisikan semifowle e. Ajarkan batuk efektif



25. Seorang perempuan berusia 55 tahun terpasang Chest Tube yang disambungkan ke Water Seal Drainage (WSD) dengan sistem 2 botol. Saat pasien bergerak, tiba-tiba selang tertarik sehingga botol ke-2 tergelincir dan menyebabkan botol tersebut pecah. Apakah tindakan awal yang harus dilakukan perawat? a. Sambungkan kembali ke botol yang utuh b. Klem selang yang dekat dada



d. Bersihkan pecahan botol e. Ganti dengan botol baru



c. Lepaskan selang dari dada 26. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik paru. Saat ini sedang menjalani program pengobatan TB (tuberkulosis). Pasien memiliki riwayat buruk perokok aktif dan suka meludah sembarangan. Sebagai upaya preventif, perawat memotivasi pasien untuk berhenti merokok dan membuang ludah pada tempat yang sudah disediakan di rumah mengingat pasien saat ini tinggal bersama dengan anak perempuannya yang sedang hamil dan memiliki anak balita Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat tersebut? a. Non-maleficence d. Autonomy b. Confidentiality e. Fidelity c. Beneficence



27. Seorang laki-laki, berusia 63 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri daerah leher menyebar ke punggung kiri dengan skala 6. Hasil pengkajian. ditemukan sesak, gelisah, dan sulit tidur di malam hari. TD 130/85 mmHg; frekuensi nadi 99 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, Sa02 94%. Hasil EKG menunjukan ST elevasi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. membatasi aktifitas d. mengajarkan latihan napas dalam b. membatasi retensi cairan e. kolaborasi pemberian nitrogliserin c. menganjurkan pasien rileks 28. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam mengeluh nyeri dada kiri seperti ditekan benda berat. Nyeri berkurang dengan istirahat dan bertambah dengan aktifitas, skala nyeri 6. Perawat akan melakukan tindakan perekaman EKG pada pasien. Perawat telah memasang sandapan di V2. Dimanakah lokasi pemasangan elektrode berikutnya? a. sela iga ke 2 garis sternal kanan d. sela iga ke 4 garis sternal kiri b. sela iga ke 2 garis sternal kiri e. sela iga ke 5 garis sternal kiri c. sela iga ke 4 garis sternal kanan 29. pasien laki-laki berusia 80 tahun dirawat di penyakit dalam dengan gagal jantung grade IV. Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan menolak untuk dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien menurun kesadaran sopor koma dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP. Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut? a. Justice b. Fidelity c. Otonomi



d. Benificience e. Non Maleficience



30. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian ditemukan nyeri seperti diremas dengan skala 7. TD: 140/90 mmHg, frekuensi nadi 94 x/menit, frekuensinapas 24 x/menit, suhu 360C. Pasien direncanakan diberi Obat isosorbid dinitrat (ISDN) . Bagaimanakah cara pemberian Obat yang tepat pada kasus tersebut?



a. Minum Obat sebelum makan b. Letakkan Obat dibawah Iidah c. Obat diminum dengan cara dihisap



d. Obat diminum dengan cara di kunyah e. Minum air putih sebelum Obat dikunyah



31. Seorang laki-laki usia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah penuh dengan feses. Saat ini sedang melepas kantung secara perlahan mulai dari bagian atas sambil mengencangkan kulit perut pasien. Perawat menggunakan tissue untuk mengusap Sisa feses dari stoma dan menutup stoma dengan kasa lembab. Perawat mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut? a. Mengukur stoma d. Membersihkan stoma b. Mengoleskan salep e. Memasang kantong kolostomi c. Menilai kondisi stoma 32. Seorang perempuan berusia 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa Sirosis Hepatis. Hasil pengkajian edema tungkai +3 dan shifting dullness, mual, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 370C, frekuensi napas 24x/menit, kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1.5 gr/dL. Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut? a. Memberikan posisi nyaman buat pasien b. Monitoring intake dan output cairan c. Monitoring tanda-tanda vital



d. Memberikan terapi diet e. Manajemen aktifitas



33. Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan ileus paralitik paska operasi pembuatan kolostomi hari ke-3. Saat ini, perawat akan melakukan perawatan kolostomi. Perawat telah menjelaskan prosedurnya kepada pasien, lalu perawat mengenakan handscoon dan membuka kantong kolostomi. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? a. Kaji stoma dan kulit sekitar stoma d. Ukur diameter kantong stoma b. Bersihkan stoma dengan NaCl 0,9% e. Cuci tangan dan dokumentasi c. Pasang kantong kolostomi baru 34. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis meningitis. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan dan ada bullae. Pasien tampak TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,70C. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. memberikan lotion pada area menonjol d. melakukan massage E. melatih ROM b. memberi komprcs hangat e. melatih ROM c. mobilisasi setiap 2 jam 35. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang neurologi dengan pasca stroke hari ke-2. Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong, mata mendelik. Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Berikan posisi semi Fowler d. Miringkan pasien



b. Observasi tanda vital c. Jauhkan benda tajam



e. Pasang spatel



36. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis DM. Hasil pengkajian, sensasi pada telapak kaki berkurang, luka lecet pada kaki, terdapat kalus, dan penurunan refleks sensorik pada telapak kaki. Pasien terkadang suka minum = minuman manis dan jarang berolah raga. Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut? a. menganjurkan berolah raga b. memberikan edukasi tentang diet c. memberikan edukasi perawatan kaki



d. memberikan informasi tentang komplikasi diabetes e. menganjurkan pasien untuk memantau gula darah secara rutin



37. Seorang laki-laki 19 tahun, dirawat di mang bedah post ORIF seminggu yang lalu, akibat fraktur tertutup femur sinistra. Pasien memulai fase rehabilitasi dcngan latihan bcrjalan menggunakan kruk aksila dengan 3 titik. Tampak pcrawat sedang melatih berj alan melalui tangga. Bagaimanakah cara yang tepat penggunaan alat bantu pada kasus tersebut? a. kruk sisi kanan turun terlebih dahulu d. kruk sisi kiri tunm tcrlebih dahulu b. kruk sisi kiri tunm tcrlebih dahulu



e. kaki kanan turun terlebih dahulu



c. kaki kanan turun terlebih dahulu 38. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat diruang bedah dengan fraktur kruris, pasien mengeluh nyeri. TD 140/90 mmHg, Nadi lOOx/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,2°C. Pasien mengungkapkan kecemasannya dengan rencana operasi yang akan dilakukan, tampak gelisah dan murung, dan mengungkapkan rasa takutnya. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut? a. mengelola nyeri d. memberikan penjekasan manfaat pasien b. melibatkan keluarga e. memberikan motivasi untuk menyetujui operasi c. mengelola kecemasan pasien 39. Seorang laki -1aki bemsia 30 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur. Pasien mengeluh nyeri di kaki kanannya. Hasil pengkajian: kaki tampak bengkak, nyeri skala 7, gelisah, terpasang traksi, tampak lemah, sering teriak-teriak. TD 140/90 mmHg, frelcuensi nadi lOOX/mnt, frekuensi napas 26 x/mnt Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut? a. Observasi CRT d. Lakukan relaksasi napas dalam b. Lakukan massage e. Kolaborasi pemberian analgesic c. Observasi kelcuatan otot 40. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur femur tertutup 1/3 distal. Hasil pengkajian, tampak bengkak, nyeri skala 6. Pasien direncanakan pemasangan gips, persiapan alat dan pasien sudah dilakukan. Pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips yang akan dilakukan. Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?



a. Pasang Stockinete b. Pembersihan kulit c. Berikan bantalan tambahan



d. Pasang penyangga tunggkai e. Tekan bagian distal daerah femur



41. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat diruang bedah karena fraktur terbuka femur sebelah kiri grade IIIC. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri skala 8, karena faktur tidak memungkinkan untuk di lakukan perbaikan pasien direncanakan tindakan amputasi untuk menghindari infeksi, pasien dan keluarga menolak tindakan tersebut, perawat diminta menjelaskan kembali pada pasien dan keluarga, tetapi keluarga tetap menolak. Bagaimanakah seharusnya respon perawat tersebut? a. “ Ini adalah keputusan anda” d. “ Tindakan ini satu-satunya yang menyelamatkan kaki” b. “ Anda akan sembuh setelah operasi” e. “Apakah ibu sudah yakin memahami informasi yang sudah dijelaskan?” c. “ Mengapa anda tidak mau melakukan operasi ini” 42. Seorang laki-laki berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dan sedang dilakukan pemberian transfusi darah jenis whoole blood 500 ml. Tiba-tiba pasien mengatakan sesak napas, dada terasa berat, dzin terlihat gelisah. Manakah tindakan pertama yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Berikan oksigen dengan nasal kanul b. Posisikan tidur semi Fowler c. Observasi tanda-tanda vital



d. Hentikan aliran transfusi e. Ajarkan tehnik napas dalam



43. Seorang perempuan 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam mengeluh lemah. Hasil pengkajian edema tungkai +3 dan shifting dullness pada abdomen,mua1,TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu 37°C, frekuensi napas 24x/mnt, kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1.5 gr/dL. Apakah intervensi prioritas pada pasien tersebut? a. Memberikan posisi nyaman buat pasien d. Memberikan terapi diet b. Monitoring intake dan output cairan e. Manajemen aktifltas c. Monitoring tanda-tanda vital 44. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena kesulitan berkemih. Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (Foley chateter). Setelah pelumasan kateter dengan jelly,Keteteran dimasukkan dengan Mudah Dan Tanpa hambatan, segera urin terlihat keluar dan Ditampung dalam Bangkok. Apakah Tindakan selanjutnya pada pasien tersebut? a. Menyambungkan kateter dengan Kantong d. memflksasi selang kateter urin b. Memasang kantong urin dibawah tempat e. memfiksasi selang kateter tidur c. mengisi balon dengan NaCl 0,9 %



45. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil pengkajian, pasien tampak sesak, mual, muntah, terdapat edema ekstremitas dan periorbital, urine output 150 cc/24 jam, Hb 7,8 mg/dl, ureum 120 mg/di, kreatinin 3,8 mg/dl TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 23 x/menit. Saat ini pasien diberikan intervensi pembatasan cairan dan kolaborasi tindakan hemodialisis .Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus tersebut? a. nilai albumin normal d. tekanan darah meningkat b. urin output meningkat e. nilai hemoglobin meningkat c. edema berkurang/hilang 46. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat di unit luka bakar Hasil pengkajian : luka bakar derajat II dengan luas 25%, BB 50kg, TB 160 cm, TD 100/60mmHg, frekuensi nadi 60x/menit, dan frekuensi napas 20x/menit. Berapakah cairan yang harus diberikan pada 16 jam berikutnya dengan formula Baxter? a. 2500 ml b. 2000 ml c. 1875 ml



d. 1250 ml e. 1500 ml



47. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang rawat luka Dakar akibat tersiram air panas. Hasil pengkajian terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta punggung TD TT1107/0 mmHg, trekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24 Xmen BB 60 kg dan TB 160 cm. Berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut Rumus Parkland? a. 4.320 ml b. 6.480 ml c. 7.200 ml



d. 8.640 ml e. 9.600 ml



48. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan ulkus diabetikum pada kaki kanan. Perawat sedang melakukan perawatan luka, setelah membuka balutan kemudian mengkaji karakteristik luka, tampak kemerahan pada luka dan sebagian berwama hitam. Kemudian perawat membersihkan luka dengan NaCL 0,9%.Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut? a. mengeringkan luka d. memberikan kompres basah b. melakukan nekrotomi e. menutup luka dengan kassa steril c. memberikan obat pada luka 49. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan deman tinggi. Hasil pengkajian mukosa bibir kering, terdapat petekie, badan terasa lemas, gusi berdarah.Hb 17,2 g/dl, Ht 51%, trombosit 44.000/mm2, leukosit 3800/mm urin 200 cc/8 jam. Pasien mendapat terapi cairan infus RL 2500 ml/hari, faktor tetesan 20 x/menit Berapakah jumlah tetesan infus pada pasien tersebut? a. 14 tetes/menit d. 35 tetes/menit b. 21 tetes/menit e. 42 tetes/menit c. 28 tetes/menit 50. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis leukemia. Hasil pengkajian Hb 6,4 gridl, pasien direncanakan untuk transtusi darah. Perawat telah memasang jalur intravena dan memberikan NaCI 0,9% 50 c, darah yang sudah disiapkan kemudian dihangatkan. Apakah tindakan selanjutnya yang tepar?



a. mengobservasi pasien b. memasang darah transfusi c. mendokumentasikan data yang relevan



d. mengecek label darah dan mencocokannya e. menutup klem yang berada dibawah kantong normal salin



51. Seorang laki-laki berusia 34 tahun di rawat di ruang penyakit dalamkarena diduga terinfeksi HIV. Hasil pengkajian : nyeri menelan,terdapat candidiasis oral, pemeriksaan HIV (, Kondisi pasien menyampaikan hanya diketahui oleh istrinya. Perawat menolak lain.Kondisi pasien sebenarnya kepada anggota keluarga yang lain Apakah prinsip etik pada kasus tersebut? a. Fidelity b. Veracity c. Otonomi



d. Benificience e. Confidentialny



52. Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang ke Voluntary Counsellingg and Testing (Vet) untuk melakukan konsultasi pengobatan antiretroviral (ARV) setelah dinyatakan positif Hiv dari hasil pemeriksaan rapid-test. Pasien diberikan informasi dasar tentang pengobatan ARV, rencana terapi, kemungkinan efek timbulnya efek samping dan konsekuensi ketidakpatuhan.kontinuitas Edukasi tentang mengkonsumsi ARV sangat ditekankan oleh konselor. apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut? a. menentukan pengawas minum ARV



d. Mengingatkan waktu pengambilan ARV



kunjungan



b. Membuat jadwal mengkonsumsi ARV c. Memastikan tempat penyimpanan



e. menggunakan pengingat minum ARV



dan



53. Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian: mengeluh sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,5°Causkultasi paru terdengar wheezing dan ronchi, saturasI oksigen 93% Perawat telah memberikan terapi nebulizer Ventolin. Apakah evaluasi utama setelah dilakukan tindakan tersebut? a. suara napas b. kemampuan batuk c. nilai saturasi oksigen



d. kenyamanan pasien e. jumlah dan karakteristik sputum



54. Seorang perempuan berusia 52 tahun .: ruang penyakit dalam Hasil pengkajian pasienmengeluh lemas, konsitensi encer, terdapat BABtrekuensi lendir, TD nadi 100/60mmHg.100x/menit, frekuensi 38,3°C, keseimbangan napas 24x/menit, cairan suhu minus 600 mendapat ce/24 jam.infuse Pasien NaCI 30 tetes per menit. Apakah evaluasi pada kasus tersebut a. tidak mengalami diare b. frekuenst bab berkurang c. toleransi terhadap aktivitas



d. kebutuhan cairan terpenuhi e. tanda vital dalam batas normal



55. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di Ruang Bedah dengan post laparatomi. Hasil pengkajian pasca operasi hari ke_ 7: mengeluh nyeri pada daerah operasi saat batuk, tampak cairan berwarna kemerahan pada balutan luka, suhu: 37,50C. Ketika perawat melakukan perawatan luka, didapatkan j ahitan luka yang tidak rapat. Apakah komplikasi yang terjadi pada kasus tersebut? a. dehisens d. sepsis b. edema e. escar c. infeksi 56. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di unit Iuka bakar. Hasil pengkajian Iuka bakar grade Il dengan luas 35 %, BB 50 kg, TB 156 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL sebanyak 2000 cc. Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut? a. urin output 12,5 - 25 ml/jam d. urin output 75 - 100 ml/jam b. urin output 25 - 50 ml/jam e. urin output 100 - 125 ml/jam c. urin output 50 - 75 ml/jam 57. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis DM. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, gemetar, keluar keringat dingin. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 360C. Pasien telah disuntik dengan Actrapid 30 menit yang lalu. Apakah evaluasi tindakan pada kasus tersebut? a. monitor tingkat kesadaran b. monitor glukosa darah c. monitor balans cairan



d. monitor tetesan infus e. monitor tanda vital



58. Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa ibu ke Puskesmas &dengan keluhan mencret sehari dan anak tampak lemas, hasil pcngkajian rewel mata cekung dan mukosa bibir kering Perawat akan menentukan derajat dehidrasi dengan pendekatan MTBS Apakah data yang perlu dikaji lcbih latvut pada kasus tersbut? a. Cafiillary Refill Time b. Cubitan kulit perutt c. Konsistensi feses



d. Berat badan e. Suhu



59. Anak perempuan dibawa ibunya ke poliklinik tumbuh kembang untuk pemeriksaan. Hasil pengkajian: tanggal lahir 24 November 2015, BB 10 kg, TB 80 cm. Perawat akan melakukan skrining perkembangan pada hari ini tanggal 04 Oktober 2017. Berapakah usia anak pada kasus tersebut? a. 1 tahun 9 bulan 9 hari d. 2 tahun 9 bulan 10 hari b. 2 tahun 1 bulan 20 hari e. 1 tahun 10 bulan 10 hari c. 1 tahun 9 bulan 10 hari 60. Anak laki-laki usia 7 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang perawatan anak. Hasil pengkajian: anak tampak murung, tidak mau makan, menolak berbicara dan menolak ketika akan dilakukan tindakan oleh perawat. Ibu mengatakan anak ingin segera sembuh dan kembali ke sekolah.



Apakah penyebab utama respon anak pada kasus tersebut? a. Perpisahan dengan teman sebaya d. Takut akan cedera tubuh b. Adanya lingkungan yang asing e. Hilang kontrol c. Cemas terhadap orang asing 61. Anak laki-laki usia 5 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan batuk disertai demam. Hasil pengkajian: tidak nafsu rewel, sulit tidur pada malam hari, sputum kental, terdengar ronchi di kedua lapang paru, frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, suhu 37,9 0C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Bersihanjalan napas tidak efektif d. Gangguan pola tidur b. Gangguan pertukaran gas e. Hipertermia c. Risiko defisit nutrisi 62. Bayi laki-laki usia 1 hari dirawat dalam inkubator di RS dengan hiperbilirubinemia. Hasil pengkajian: BBL 2300 gr, BB saat ini 2280 gr, kuning pada kulit, sklera, dan membran mukosa mulut, reflek hisap lemah, suhu 37,7 0C, frekuensi nadi 120 x/mnt, frekuensi napas 45x/mnt, bilirubin serum 15 mg/dL. Rencana akan dilakukan fototerapi. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Hipertermia d. Resiko tinggi cidera b. Defisit nutrisi e. Resiko tinggi gangguan integritas kulit c. Ikterik neonatus 63. Balita laki-laki usia 1 tahun dirawat diruang hidrosefalus, Hasil pengkajian: kesadaran LK 69 cm, terdapat eyes sign, belum bisa duduk. hanya berbaring di tempat tidur. Apakah masalah keperawan utama pada kasus terscbut? a. Defisit nutrisi d. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral b. Intoleransi aktivitas e. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan c. Gangguan mobilitas fisik 64. Balita laki-laki usia 4 tahun dibawa ke nunah sakit karena kejang di rumah. saat anak memiliki riwayat kejang demam, Hasil pengkajian: demam sudah 3 hari, batuk, pilek, tampak lemah, suhu tubuh 39 C, frekuensi napas 35x/rnenit. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Hipertermia d. Intoleransi aktivitas b. Risiko cidera e. Pola napas tidak efektif c. Risiko infeksi 65. Anak laki-laki usia 4 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan bengkak pada muka, sakit kepala dan berat badan meningkat dratis Hasil pengkajian: mudah lelah, oedema seluruh tubuh, konjungtiva pucat, porsi makan tidak dihabiskan, dan hasil laboratorium: protein urin +3. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Nyeri akut d. Kelebihan volume cairan



b. Intoleransi aktivitas c. Risiko tinggi infeksi



e. Ketidakseimbangan nutrisi



66. Balita perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD karena sesak napas dan batuk. Hasil pengkajian: anak tidak bisa mengeluarkan sekret, terdengar bunyi wheezing, frekuensi napas 46x/menit. Keluarga tampak khawatir dengan anaknya. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Atur posisi semi fowler atau fowler d. Lakukan inhalasi b. Pemberian oksigen pada anak e. Lakukan suction c. Anjurkan batuk efektif 67. Balita perempuan usia 2 bulan dirawat di Ruang Anak dengan keluhan kebiruan pada saat menangis lama. Anak didiagnosis tetralog of fallot. Saat ini anak diperbolehkan pulang. Ibu bertanya apa yang harus dilakukan jika anak mengalami kebiruan. Apakah pendidikan kesehatan yang tepat diberikan pada kasus tersebut? a. Tenangkan anak saat menangis d. Tinggikan kepala b. Ajarkan posisi knee Chest e. Batasi aktivitas c. Beri istirahat cukup 68. Bayi perempuan usia 1 hari dirawat di NICU dengan riwayat persalinan normal dengan usia gestasi 32 minggu. Hasil pengkajian: bayi tampak lemah, reflek hisap dan menelan lemah, frekuensi napas 60x/menit. Ibu mengatakan ASI sudah keluar. Bagaimanakah cara pemberian ASI pada kasus tersebut? a. Menyusu langsung pada ibu d. Menggunakan OGT b. Menggunakan sendok e. Menggunakan dot c. Menggunakan pipet 69. Bayi usia 8 hari dirawat di perinatologi dengan postoperatif pemasangan kolostomi hari ke-3. Hasil pengkajian: stoma merah muda, kantung stoma tampak penuh. Perawat akan melakukan perawatan stoma. Perawat telah menyiapkan alat, cuci tangan menjelaskan prosedur kerja, dan membuka kantong stoma. Apakah langkah selanjutnya pada kasus tersebut? a. Mengobservasi stoma dan kulit sekitarnya d. Mengeringkan kulit sekitar stoma b. Mengukur dan menggambar pola stoma e. Memberikan salep Zinc c. Membersihkan kulit sekitar stoma 70. Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena mengalami demam selama 3 hari. Hasil pengkajian: mengeluh sakit kepala, suhu 38,80C. Perawat akan melakukan uji tourniquet Perawat menjelaskan prosedur dan meminta persetujuan kepada ibunya, mencuci tangan, memasang manset di atas fossa cubiti, mengukur tekanan darah dan diperoleh hasil 110/70 mmHg. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? a. Melepas manset secara perlahan d. Menentukan tekanan tengah sistolik dan diastolik b. Menahan tekanan manset selama 10 menit e. Memompa manset sampai tekanan yang telah ditentukan c. Mencatat jumlah petekhie pada area yang ditandai



71. Anak perempuan usia 10 tahun dirawat di ruang perawatan dengan diagnosis HIV. Hasil pengkajian: anak sering bertanya kepada perawat, mengapa harus selalu meminum Obat dan anak ingin mengetahui penyakitnya. Namun nenek pasien melarang perawat untuk memberitahukan penyakitnya. Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus tersebut? a. Fidelity d. Confidentiality b. Justice e. Nonmaleficence c. Beneficence 72. Anak perempuan usia 6 tahun dirawat di PICU karena meningitis sudah 2 minggu. Hasil pengkajian: kesadaran menurun dan terpasang ventilator. Orang tua mengatakan tidak sanggup lagi untuk membiayai dan akan membawa pulang anaknya. Apakah implementasi pada kasus tersebut? a. Membiarkan keluarga membawa anaknya d. Meminta keluarga menandatangani surat pulang pernyataan pulang paksa b. Menghargai apapun yang menjadi e. Menjelaskan pada keluarga bahwa anak keputusan keluarga harus tetap menjalani perawatan c. Memberikan motivasi orang tua untuk mencari bantuan 73. Anak laki-laki usia 7 tahun dirawat di RS dengan sindrom nefrotik. Hasil pengkajian: pitting edema di ekstremitas, asites, frekuensi napas 32x/menit. Hasil laboratorium: protein urine (+), albumin 1,9 gr/dl. Anak tersebut mendapatkan terapi steroid dan diuretik. Apakah intervensi utama untuk kasus tersebut? a. Beri nutrisi TKTP b. Pantau pola napas c. Beri terapi oksigen



d. Pantau nilai laboratorium e. Pantau keseimbangan cairan



74. Balita usia 3 tahun dibawa ibunya ke poli MTBS dengan keluhan demam, sakit pada telinga dan ada cairan yang keluar selama 3 hari. Hasil pengkajian: nyeri skala 3, tampak nanah keluar dari telinga, teraba pembengkakan pada belakang telinga. Apakah implementasi utama pada kasus tersebut? a. Mengeringkan telinga dengan bahan d. Mengobservasi nyeri penyerap b. Menganjurkan untuk kunjungan ulang 3 e. Mengobservasi suhu hari c. Merujuk anak ke poli spesialis 75. Bayi perempuan usia 4 bulan dibawa ibunya ke posyandu untuk imunisasi. Hasil pengkajian: sudah mendapatkan Hb0, BCG, dan Apakah imunisasi yang hams diberikan pada bayi tersebut? a. DPT -HB - Hib 1, Polio 1 d. DPT - HB - Hib 3, Polio 3 b. DPT -HB - Hib 1, Polio 2 e. DPT - HB - Hib 3, Polio 3 c. DPT - HB - Hib 2, Polio 2 76. Bayi perempuan baru lahir dengan usia gestasi 35 minggu dirawat di perinatologi. Hasil pengkajian BB 2000 gr, frekuensi nadi 140x/menit, frekuensi napas 56x/menit, suhu 35,6 0C, reflek hisap lemah, lanugo banyak, dan lemak subkutan tipis.



Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Ajarkan metode kangguru d. Ajarkan cara membedong (menyelimuti bayi) b. Anjurkan menjemur di pagi hari e. Anjurkan untuk memakai sarung tangan dan sarung kaki c. Anjurkan tidak memandikan bayi 77. Anak perempuan usia 12 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan sudah 3 hari mengeluh nyeri pada daerah perut bawah. Hasil pengkajian: anak mengeluh nyeri saat buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAR, ekspresi tampak meringis kesakitan, nafsu makan menurun dan susah tidur. Apakah kriteria evaluasi yang diharapkan tercapai pada kasus tersebut? a. Tidak terjadi nyeri kronis d. Kebutuhan nutrisi terpenuhi b. Nyeri berangsur berkurang e. Pola eliminasi dalam rentang normal c. Kebutuhan tidur terpenuhi 78. Seorang perempuan berusia 28 tahun hamil 20 minggu datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian: riwayat persalinan tahun 2000 melahirkan bayi laki-laki usia kehamilan 38 minggu. Pada tahun 2005 melahirkan bayi perempuan usia kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2010 mengalami keguguran saat usia kehamilan 12 minggu. Bagaimanakah penulisan status obstetrik pada kasus tersebut? a. G3 Pl A2 d. G4 P3 A0 b. G3 P3 A1 e. G4 Pl A2 c. G4 P2 A1 79. Seorang perempuan berusia 23 tahun GIPOAO datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian HPHT 20 April 2018, siklus 28 hari, TD 120/70 mmHg, dan frekuensi nadi 80x/menit. Kapan taksiran persalinan pada pasien tersebut? a. A. 20 Januari 2019 d. 20 Februari 2019 b. 27 Januari 2019 e. 27 Februari 2019 c. 30 Januari 2019 80. Seorang perempuan berusia 25 tahun GIPOAO hamil 39 minggu dirawat di ruang bersalin pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu hasil pengkajian pukul 17.00 WIB pasien tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik, DJJ 150x/menit, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh. Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya? a. 18.00 WIB d. 21.00 WIB b. 19.00 WIB e. 22.00 WIB c. 20.00 WIB 81. Seorang perempuan berusia 20 tahun Pl AO postpartum hari ke-7 datang ke poliklinik KIA untuk kontrol paska persalinan. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan kuning dari daerah jahitan episiotomi. Observasi tanda-tanda vital: TD 110/7 0 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38.50C serta nyeri daerah perineum skala 5. Apakah pengkajian selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus



a. Pemeriksaan lochea b. Pemeriksaan involusi uteri c. Pemeriksaan tanda Homan



d. Pemeriksaan tanda REEDA e. Pemeriksaan diastasis rektus abdominis



82. Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 datang ke poliklinik KIA dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri. Hasil pengkajian, pasien mengatakan benjolan semakin lama semakin membesar, tidak mobile dan terasa nyeri. Teraba massa dengan diameter 2 cm. Apakah pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan pada kasus tersebut? a. USG payudara d. Biopsi payudara b. Rontgen dada e. Kolposcopi c. Mammographi 83. Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke poliklinik KIA dengan keluhan sakit kepala dan pandangan kabur. Hasil pemeriksaan fisik: TD 160/100 mmHg, TFU 34 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 160 x/menit, edema tungkai bawah +2, dan proteinuria +1. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut? a. Nyeri akut d. Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin b. Kelebihan volume cairan e. Gangguan persepsi sensori: penglihatan c. Ketidak efektifan proses kehamilan 84. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1 AO post SC hari ketiga, dirawat di ruang nifas bersama bayinya. Hasil pengkajian pasien menyatakan ingin memberikan ASI eksklusif. Refleks hisap bayi baik, perlekatan ibu dan bayi saat menyusui sudah tepat dan terlihat gerakan menelan. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Kesiapan menyusui d. Ketidakefektifan pemberian ASI b. Ketidakcukupan ASI e. Kurang pengetahuan tentang menyusui c. Terputusnya proses menyusui 85. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik Ginekologi dengan keluhan nyeri saat berhubungan dengan pasangan. Hasil pengkajian, pasien mengatakan sudah satu tahun tidak menstruasi, jarang melakukan hubungan seksual dan belum pernah mendapatkan informasi tentang menopause. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? a. Cemas b. Nyeri Akut c. Disfungsi seksual



d. Defisit pengetahuan e. Ketidakefektifan pola seksual



86. Seorang perempuan berusia 35 tahun GIPOA0 hamil 32 minggu datang ke UGD dengan keluhan keluar darah dari kemaluan. Hasil pengkajian: perdarahan tanpa rasa nyeri dan berwarna merah terang, TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi kepala dan DJJ 144x/menit Apakah tindakan keperawatan utama Pada kasus tersebut? a. Observasi pembukaanjalan lahir d. Pantau intake Output cairan b. Kolaborasi pemberian heparin e. Pantau pergerakan janin c. Anjurkan untuk tirah baring



87. Seorang perempuan berusia 22 tahun Gl POAO hamil 38 minggu berada di ruang bersalin dengan keluhan mules dan keluar lendir bercampur darah sejak 5 jam yang lalu. Hasil pengkajian: T FU 38 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 145x/menit. Hasil periksa dalam: tidak ada hambatan pada jalan lahir, portio tidak teraba, pembukaan lengkap dan ketuban utuh. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Lakukan episiotomi d. Pantau kontraksi b. Lakukan amniotomi e. Atur posisi ibu c. Pimpin persalinan 88. Seorang perempuan berusia 35 tahun berada di bersalin memasuki kala 111. Hasil pengkajian pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta belum lepas, kontraksi uterus kuat, dan bayi masih dilakukan ny'fD. Observasi tanda-tanda vital TD: 90/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, dan suhu 370C. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Lanjutkan IMD d. Kolaborasi pemberian cairan infus b. Monitor perdarahan e. Lakukan peregangan tali pusat terkendali c. Lakukan masase uterus 89. Seorang perempuan berusia 20 tahun Pl AO Post SC hari kedua rawat gabung dengan bayi. Hasil pengkajian: TFU I jari bawah pusat, dan kontraksi baik. Kondisi bayi sehat, BBL 2600 gram dan reflex hisap baik. Pasien mengeluh ASI hanya keluar sedikit sehingga ibu jarang menyusui. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Ajarkan teknik relaksasi d. Susui bayi sesering mungkin b. Ajarkan posisi pelekatan e. Lakukan perawatan payudara c. Lakukan kompres hangat 90. seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli KIA dengan keluhan gatal dan perih pada daerah vagina. Hasil pengkajian area genetalia tampak merah, secret vagina banyak, berbau dan berwarna agak kuning. Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut? a. Menganjurkan untuk pemeriksaan d. Kolaborasi USG transvaginal apusan vagina b. Merencanakan pemeriksaan papsmear e. Kolaborasi pemeriksaan urin c. Kolaborasi foto rontgen pelviks 91. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik KB untuk konsultasi ingin mengatur jarak kelahiran anak. Hasil pengkajian pasien baru memiliki I anak yang berusia 7 bulan. Observasi tanda-tanda vital: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, dan IMT 27 Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien tersebut? a. pil d. kontrasepsi mantap b. implant e. alat kontrasepsi dalam rahim c. suntik 92. Seorang perempuan berusia 25 tahun P3A0 postpartum 2 minggu yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan selama di minum jamu-jamuan. Menurut budaya pasien hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan postpartum dan memperlancar ASI. Bagaimana sikap perawat yang menunjukkan kepekaan terhadap budaya? a. Mendukung kebiasaan pasien d. Menjelaskan tentang minum jamu dan pengaruhnya bagi kesehatan pasien



b. Mempengaruhi keluarga mengubah kebiasaan ini c. Menganjurkan pasien segera meninggalkan kebiasaan minum j amu



e. Menganjurkan pasien meninggalkan kebiasaan ini secara sembunyi sembunyi



93. Seorang perempuan berusia 28 tahun GIPOAO hamil 32 minggu, datang kepoli KIA untuk periksa kehamilan. Hasil pengkajian tampak odema di wajah dan ektremitas. TFU 30 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 145x/menit. Perawat menjelaskan pada pasien cara menghitung gerakan janin. Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi tersebut? a. Pasien mengatakan bayinya banyak d. Pasien mengatakan kondisinya baik bergerak b. Pasien menyampaikan jumlah gerakan e. Pasien mengatakan bayinya sehat janin c. Pasien mengatakan odema berkurang 94. Seorang perempuan berusia 20 tahun, hamil aterm. dirawat di ruang bersalin dengan keluhan mules mau melahirkan. Hasil pengkajian pembukaan lengkap dan selaput ketuban pecah. Perawat memimpin pasien mengedan tetapi kepala janin masih di hodge Ill. Perawat menganjurkan pasien setiap meneran dengan posisi jongkok. Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut? a. Mencegah laserasi perenium d. Kepala bayi turun b. Meningkatkan power ibu e. Mengurangi nyeri c. Persalinan yang lancar 95. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke poliklinik KIA diantar oleh ibunya dengan keluhan keputihan sudah I minggu. Hasil pengkajian, pasien setiap selesai BAK dan BAB kemaluan tidak di keringkan, tampak keluaran cairan dari vagina, dan daerah labia nampak berwarna merah. Perawat menjelaskan tentang Apakah evaluasi yang diharapkan dari intervensi tersebut? a. Pasien mengatakan dirinya telah sehat d. Pasien dapat menjelaskan cara vulva hygicne b. Pasien mengatakan keputihan berkurang e. Pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan dari perawat c. Pasien bersedia melakukan imunisasi HPV 96. Perempuan berusia 45 tahun datang ke poli ginekologi dengan keluhan keputihan yang berbau sejak 3 bulan yang lalu. Hasil pengkajian pasien perdarahan saat berhubungan seksual, sekret vagina banyak dan berwarna kuning. Perawat menyarankan untuk melakukan deteksi awal dengan pemeriksaan papsmear. Apakah informasi penting yang harus disampaikan perawat pada kasus tersebut? a. Tidak melakukan hubungan seksual 48 d. paling tepat dilakukan saat masa subur jam sebelum pelneriksaan b. Tidak minum antibiotik selama 2 hari e. puasa 12 jam sebelum pemeriksaan sebelum pemeriksaan c. Datang kembali saat menstruasi hari ke 7 97. Seorang perempuan berusia 26 tahun PI AO postpartum 6 jam dirawat di ruang nifas dengan keluhan lemas, dan keluar darah dari jalan lahir. Hasil pengkajian: TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit. Kontraksi uterus lunak, dan kandung kemih penuh. Perawat segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan masase uterus. Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut? a. Lochea rubra d. Kandung kemih kosong



b. Keadaan Umum baik c. Kontraksi uterus kuat



e. Tinggi fundus setinggi umbilikus



98. Seorang percmpuan usia 20 tahun, datang ke poli kulit, post luka bakar. Kctika perawat akan melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan jaket. Hasil pengkajian: tangan sebelah kanan berwarna putih bekas luka bakar, pasien banyak menunduk, dan mengatakan tangannya tidak seperti orang lain. Apakah komponen konsep diri yang terganggu pada kasus tersebut? a. penampilan peran d. ideal diri b. citra tubuh e. identitas c. harga diri 99. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RSU karena mengalami patah kaki akibat kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengkajian: pasien terlihat banyak diam, menolak dikunjungi, dan mengatakan "andai saja dirinya lebih hati-hati, tentu saat ini ia masih bisa bekerja seperti biasa". Apakah tahap berduka yang dialami pada kasus tersebut? a. denial d. bargaining b. anger e. acceptance c. depresi 100. Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah kepada seorang perempuan berusia 16 tahun. Keluarga mengatakan klien tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hasil pengkajian: klien mengatakan malu dengan bekas luka bakar pada wajah, tampak sering menutupi wajah, tampak murung, dan banyak menunduk. Apakah kriteria evaluasi pada kasus tersebut? a. Pasien menerima realita b. Pasien menemukan makna hidup c. Pasien mampu mengontrol keadaan



d. Pasien mengenal aspek positif yang dimiliki e. Pasien mampu memulai interaksi dengan oranglain



101. Seorang perempuan usia 31 tahun dirawat di RSJ karena menolak minum obat dan bicara sendiri. Menurut keluarga, pasien dekat dengan ibunya yang meninggal 1 tahun lalu, selalu dimarahi oleh ayahnya, pernah tidak naik kelas, dan pernah ditinggal menikah pacarnya 2 tahun lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena belum menikah. Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut? a. kehilangan orang yang dicintai d. putus obat b. gagal pendidikan e. pola asuh c. gagal menikah 102. Seorang laki-laki berusia 17 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk di rumah. Hasil pengkajian tatapan mata pasien tajam, tangan mengepal sambil memukul-mukul tempat tidur. Perawat akan melakukan pengikatan pada pasien. Apakah prinsip etik yang dilakukan pada kasus tersebut? a. non maleficience d. veracity b. beneficience e. justice



c. autonomy 103. Seorang perempuan berusia 20 tahun, bekerja sebagai model, dirawat di RSU karena kecelakaan yang mengakibatkan luka diwajahnya. Hasil pengkajian: pasien mengatakan "sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi", dan diucapkan berulang-ulang. Pasien terlihat murung dan susah tidur. Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut? a. ansietas d. harga diri situasional b. keputuasaan e. gangguan citra tubuh c. ketidakberdayaan 104. Seorang laki-laki berusia 24 tahun menjalani hemodialisis di RSU sejak 5 tahun lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa bosan dengan berbagai pengobatan yang sudah dilakukan, tetapi kondisinya tetap seperti ini. Pasien menolak untuk dilakukan hemodialisis selanjutnya. Menurut keluarga, pasien susah tidur dan sering menangis ketika dirumah. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ? a. berduka disfungsional d. keputusasaan b. ketidakberdayaan e. ansietas c. harga diri rendah 105. Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat di RSJ alasan masuk susah tidur, mondar-mandir, dan 3 bulan tidak minum obat. Pasien mengatakan suaminya sering malakukan KDRT dan saat ini sudah dicerai, malu dengan kondisinya. Hasil pengkajian: pakaian tidak rapi, bicara dan tersenyum sendiri, malas berinteraksi dengan orang Iain, dan mondar-mandir. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ? a. halusinasi d. defisit perawatan diri b. isolasi sosial e. egiment terapi inefektif c. harga diri rendah 106. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di RSJ dengan marahmarah, menyendiri, tidak mau mandi dan kadang bicara sendiri. Hasil pengkajian: pasien mengatakan mempunyai 4 anak dan sudah bercerai satu bulan yang lalu, merasa sendiri dan mengatakan "Tolong sampaikan pada keluarga saya untuk menjaga anak-anak saya, mungkin saya tak akan bisa merawat mereka lagi ! " Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. isolasi sosial d. defisit perawatan diri b. risiko bunuh diri e. halusinasi pendengaran c. perilaku kekerasan ____ 107. Seorang laki-laki berusia 28 tahun, dirawat di RSJ alasan marahmarah dan menolak minum Obat. Hasil wawancara pasien mengatakan tidak mau bicara karena dirinya mempunyai ilmu suci yang bisa menyembuhkan orang, bicara inkoheren danfligt ofidea. Keluarga mengatakan pasien gagal ujian CPNS enam bulan lalu. Apakah masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus di atas?



a. waham b. harga diri rendah



d. regimen terapi inefektif e. risiko perilaku kekerasaan



c. kerusakan komunikasi ____ 108. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, di rawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak 1 bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian: pasien sering menyendiri, tertawa dan bicara sendiri, afek labil, dan penampilan tidak rapi. Keluarga mengatakan pasien di PHK setahun yang lalu. Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Pasien mampu melakukan interaksi d. Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan lingkungannya. b. Pasien menunjukan perilaku e. Pasien mampu melakukan kebersihan diri. meningkatnya harga diri. c. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya



____ 109. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di RSU karena susah BAB, mengalami wasir sejak 6 bulan lalu dan akan dilakukan operasi. Hasil pengkajian pasien terlihat gelisah, sulit tidur, TD 135/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, muka pucat dan mengatakan takut dan khawatir terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya. Apakah rencana keperawatan pada kasus tersebut? a. identifikasi penyebab cemas d. latih hipnosis lima jari. b. anjurkan latihan spiritual e. latih teknik distraksi c. latih tarik napas dalam. ____ 110. Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan berusia 28 tahun yang post dirawat di RSJ 2 minggu lalu. Hasil pengkajian: klien sudah mampu berinteraksi dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja kembali, tetapi takut melakukan kesalahan. Pasien mengatakan suka membuat kerajinan tangan. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut? a. mendiskusikan tentang kegiatan harian d. melibatkan pasien pada kegiatan pasien rehabilitasi di masyarakat b. melatih kemampuan positifyang dimiliki e. melibatkan pasien dalam kegiatan pasien kelompok di masyarakat c. mendiskusikan kemampuan dan aspek positifpasien ____ 111. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya, karena sering marah-marah dirumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk setelah minum obat. Hasil pengkajian pasien masih menolak minum obat karena menunlt pasien tidak membawa perbaikan pada dirinya. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. menjelaskan fungsi minum obat d. melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi injeksi b. memotivasi pasien agar mau minum obat e. menunda pemberian obat sampai pasien mau meminum c. mendiskusikan dengan keluarga fungsi minum obat



____ 112. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dikunjungi Oleh perawat puskesmas karena mengurung diri dikamar sejak 1 bulan, menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian: kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya. Keluarga mengatakan klien diberhentikan dari pekerjaannya. Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Pasien mampu melakukan interaksi d. A. . B. . C. . D. Pasien tetap mampu berorientasi pada realita b. Pasien mampu menjaga kebersihan diri e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri c. Pasien mampu mengontrol halusinasinya ____ 113. Perawat melakukan kunjungan rumah pada anakperempuanusia 25 tahun yang melakukan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian pasien tidak mau keluar rumah, mengatakan malu telah gagal menjaga kehormatannya dan meminta perawat tidak menceritakan masalahnya kepada orangtua. Keluarga bertanya tentang kondisi anaknya kepada perawat. Apakah komunikasi perawat pada kasus tersebut? a. "Saya tidak boleh menyampaikan kondisi d. "Untuk saat ini, mohon keluarga anak bapak" mempercayakan kondisi anak bapakpada saya " b. "Saat ini keluarga belum perlu tahu e. "Saya harus berbuat adil pada anak Bapak, kondisi anak Bapak" yang tidak ingin kondisinya diketahui keluarga c. "Sepertinya anak bapak belum mampu menceritakan masalahnya pada keluarga " ____ 114. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ sejak 4 hari yang lalu. Keluarga mengatakan bahwa di rumah pasien sering melamun, berbicara sendiri dan menangis. Hasil pengkajian: pasien mengungkapkan bahwa dirinya membebani keluarga, dan keluarga akan bahagia jika dirinya tidak ada lagi. Apakah teknik komunikasi yang tepat digunakan untuk kasus di atas? a. Identifikasi tema b. Berbagi persepsi c. Klarifikasi



d. Fokuskan e. Refleksi



____ 115. Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah kepada seorang perempuan berusia 16 tahun. Keluarga mengatakan pasien tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hasil pengkajian mengatakan malu dengan bekas luka bakar pada wajah, dan tampak sering menutupi wajah. Pasien tampak murung dan banyak menunduk. Perawat merancang asuhan keperawatan pada pasien.249 Apakah kriteria evaluasi pada kasus tersebut? a. Pasien menerima realita b. Pasien menemukan makna hidup c. Pasien mampu mengontrol keadaan



d. Pasien mengenal aspek positifyang dimiliki e. pasien mampu melakukan kebersihan diri



____ 116. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, di rawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak I bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian: pasien sering menyendiri. tertawa dan bicara sendiri, afek labil, dan penampilan tidak rapi. Keluarga mengatakan pasien di PHK setahun Yang lalu. Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Pasien mampu melakukan interaksi d. Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan lingkmngannya



b. Pasien menunjukan perilaku meningkatnya harga diri c. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya



e. Pasien mampu melakukan kebersihan diri



____ 117. Seorang perempuan berusia 20 tahun di rawat di RSJ dua minggu yang lalu karena marah-marah, bicara dan tertawa sendiri, serta tidak mau merawat diri. Hasil pengkajian pasien mengatakan "Saya tidak lulus pramugari karena pendek dan kulit hitam, saya malu", ekspresi murung, dan tidak mampu memulai percakapan. Apakah evaluasi tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. mandi, keramas, dan gosok gigi secara d. halusinasi terkontrol mandiri b. bercakap-cakap dengan pasien lain e. marah terkontrol c. melakukan kemampuan positif



____118. Seorang perempuan berusia 30 tahun di rawat di RSJ karena marahmarah bicara sendiri, menolak mandi. Hasil pengkajian: kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak interaksi. Pasien sudah diajarkan cara mengontrol marah, mengontrol halusinasi, cara berkenalan dan cara merawat diri. Apakah kemampuan yang harus ditunjukkan pasien pada kasus tersebut? a. baju bersih dan rapih d. berorientasi pada realita. b. tanda-tanda marah berkurang e. harga diri meningkat c. mempunyai teman, kontak mata (+) ____ 119. Seorang perempuan berusia 40 tahun dikunjungi Oleh perawat puskesmas karena tidak kontrol ulang selama 1 bulan. Hasil pengkajian: rambut kotor, acak-acakan, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku hitam, panjang dan kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya kebersihan diri. Apakah kemampuan yang ditunjukkan pasien pada situasi tersebut? a. pasien dapat menyediakan fasilitas d. pasien mengenal tanda kekambuhan dan kebersihan diri yang dibutuhkan rujukan b. pasien mandi, mencuci rambut, e. pasien kontrol teraturke Puskesmas menggosok gigi dengan benar c. pasien mengenal masalah defisit perawatan diri ____ 120. Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di RSJ dengan marah marah. Hasil pengkajian pasien mengatakan"lbu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu saya ". Afek labil, mondar mandir dan gelisah.Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus di atas ? a. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya



d. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap. b. Pasien dapat merawat diri secara mandiri e. Pasien dapat menyalurkan energi marahnya secara konstruktif c. Pasien dapat berorientasi pada realita secara bertahap ____ 121. Saat kunjungan rumah ditemui anak berusia 1 tahun. Ibunya mengatakan anaknya sering batuk semenjak pindah ke rurnah baru beberapa bulan yang laiu. Ibu klien mengatakan anaknya sudah dibawa ke puskesmas dan mendapat obat namun batuknya berulang kembali setelah obat habis. Apakah Komponen pengkajian yang perlu dilakukan pada kasus tersebut? a. fungsi keluarga d. karakteristik tetangga



b. sistem respirasi anak c. pola komunikasi keluarga



e. lingkungan rumah



____ 122. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang perempuan berusia 39 tahun mengeluh akhir-akhir ini merasa makin lemah, kadang sulit tidur, berat badan turun, dan demam. Suami klien meninggal 3 bulan yang lalu karena batuk yang lama dan sulit disembuhkan. Hasil observasi didapatkan : rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di ruang tamu, TD 1 10/70 mm} Ig, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 3()x/mnt. Apakah pengkajian yang tepat dilakukan selanjutnya pada kasus tersebut ? a. pengkajian pola nutrisi klien d. pengkajian lingkungan rumah b. pengkajian pola tidur klien e. pemeriksaan laboratorium dasar c. pemeriksaan sputum



____ 123. Seorang perawat melakukan kunjungan pertama pada sebuah keluarga dengan suami yang sedang menjalani rawat jalan setelah terkena serangan stroke 2 bulan yang lalu. Ibu mengatakan, "Saya mulai khawati rmemikirkan masa depan keluarga sebab kalau kondisi suami saya seperti ini terus pasti akan diberhentikan dari pekerjaannya." Hasil pemeriksaan fisik klien: hemiplegia ekstremitas kanan, afasia, TD 140/90 mmHg. Apakah pengkajian lanjutan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Struktur peran keluarga d. etersediaan terapi alternative dan komplementer b. Fungsi perawatan kesehatan keluarga e. hubungan dan interaksi keluarga dengan komunitas c. stress-adapatasi dan koping keluarga ____ 124. Pada kunjungan rumah didapatkan laki-laki berusia 43 tahun, mengatakan pundaknya terasa berat dan dirasakan sejak klien banyak bekerja menggunakan computer, klien mengurangi keluhan dengan minum Obat penghilang nyeri yang dijual bebas. Hasil pemeriksaan TD 160/100 mmHg; frekuensi nadi 10x/menit Apakah pengkajian yang harus diperdalam pada kasus tersebut? a. Kebiasaan bekerja di depan komputer d. Kebiasaan berobat klien b. Upaya klien mengatasi penyakitnya e. Kebiasaan makan klien c. Kebiasaan olah raga klien ____ 125. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Anak laki-laki, berusia 1 tahun mengalami diare dan tampak lemas. Keluarga mengatakan BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir. encer, frekuensi lebih dari 5 kali/hari, selama 2 hari. Keluarga mengatakan anak tidak nafsu makan dan anak pernah muntah saat dibcri minum. Hasil pengkajian: Berat Badan 6,5 Kg, Turgor kulit kembali Iambat, suhu 37.8 C. Frekucnsi Nadi 100X/menit. Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut? a. banyak cairan yang di keluarkan setiap d. banyak nya cairan saat muntah buang air besar b. obat yang sudah diberikan untuk e. akses layanan kesehatan mengatasi diare c. jumlah makan yang dikonsumsi anak



____ 126. Saat kunjungan rumah didapatkan klien perempuan berusia 2.5 tahun dan terlihat rewel. Keluarga mengatakan sudah 6 hari anak diare BAB warna kuning, encer, frekuensi lebih dari 3 kali, kalau di beri makan atau minum dimuntahkan. Hasil pemeriksaan fisik: BB 8,5 Kg, Turgor kulit kembali lambat, suhu 37.50 C, Frekuensi Nadi 112X/menit. Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut: a. makan dan minum yang di berikan sebelum sakit b. anggota keluarga yang mengalami diare c. apakah sudah dibawa ke pelayanan kesehatan ____ 127.



d. pemberian obat-obatan waktu yang lama e.



cara membersihkan kalau anak diare



saat kunjungan rumah didapatkan klien anak laki-laki 13 tahun, diare sudah 4 hari. Klien mengatakan diare setelah jajan di kantin sekolah, perut dirasakan melilit dan nyeri, BAB lebih dari 5kali sehari, cair dan ada darah. Hasil pengkajian: TD 110/90 mmHg, Suhu: 37,8 C, Nadi: IOOX/menit. Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut: a. kebersihan dan penyajian makanan yang dikonsumsi b. kebersihan dan pembuangan limbah keluarga c. keluarga yang mengalami gejala yang sama



____ 128.



d. kebiasaan cuci tangan e. kebiasaan jajan



Saat kunjungan rumah didapatkan data: Anak laki-laki, berusia 12 tahun mengalami diare sudah 2 hari dan tampak lemas. Keluarga mengatakan BAB warna kuning, BAB cair, frekuensi lebih dari 5 kali. Keluarga mengatakan anak tidak nafsu makan dan kalau minum sering dimuntahkan, Hasil pengkajian: Turgor kulit kembali sangat Iambat suhu 38 C. Frekuensi Nadi 88 x/menit. Klien belum dibawa ke pelayanan kesehatan. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. risiko defisit nutrusi b. defisiensi kesehatan keluarga c. risiko ketidak seimbangan cairan



____ 129.



d. risiko ketidak seimbangan elektrolit e. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan



saat kunjungan rumah didapatkan data: Perempuan berusia 13 tahun, diare sudah 4 hari. Klien mengatakan diare setelah jajan di kantin sekolah, BAB lebih dari 5 kali sehari. Hasil pengkajian: TD 110/90 mmHg, suhu. 37,8 C, Nadi: IOOX/menit.Keluarga mengatakan anak- anaknya banyakjajan dan jarang makan dirumah dan anggota keluarga lain juga sering diare. Klien belum dibawa ke pelayanan kesehatan dan belum pernah mendapatkan informasi kesehatan. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b. risiko peningkatan keseimbangan cairan



d. manejemen kesehatan tidak efektif e. risiko ketidak seimbangan cairan



c. risiko ketidak seimbangan elektrolit ____ 130.



Pada kunjungan rumah didapatkan laki-laki berusia 45 tahun yang telah mulai pengobatan TBC Paru sejak 1 bulan yang lalu.hasil anamnesis: klien tidak minum Obat sejak 4 hari laiu karena merasa sudah sehat. Keluarga mengatakan nasehat keluarga untuk tetap minum obat diabaikan. Apakah diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut? a. perilaku kesehatan cenderung beresiko d. bersihan jalan napas tidak efektif b. pemeliharaan kesehatan tidak efektif e. ketidakpatuhan c. manajemen kesehatan tidak efektif



____ 131.



Saat kunjungan rumah ditemui seorang perempuan usia 36 tahun. Hasil anamnesis: salah satu anggota keluarga menderita batuk lebih dari 3 minggu, batuk berdahak dan mengeluarkan darah, berat badan terus menurun dan keluar keringat dingin pada malam hari. Keluarga beranggapan penyakit yang dialami adalah batuk biasa sehingga membeli obat bebas. Apakah diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif c. Perilaku cenderung beresiko



____ 132.



d. Bersihan jalan nafas tidak efektif e. Defisit pengetahuan tentang proses penyakit



Saat kunjungan rumah didapatkan seorang laki-laki berusia 25 tahun. Hasil pengkajian klien mengatakan sudah dua bulan minum OAT, sesak mulai berkurang, sering lupa minum obat dan tidak nyaman jika memakai masker. Klien tinggal bersama istri dan 2 anak dengan usia 3 tahun dan 5 tahun. Rumah terlihat lembab, jendela di ruang tamu tidak dapat dibuka, kamar tidur tidak berjendela. Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b. Koping keluarga tidak efektif c. Koping individu tidak efektif



____ 133.



d. Pola nafas tidak efektif e. Ketidakpatuhan



Hasil kunjungan rumah didapatkan data seorang perempuan berusia 35 tahun, mengatakan sudah 6 hari diare, BAB warna kuning, encer, frekuensi lebih dari 3 kali, mengeluh mual dan muntah saat makan atau minum, kaki terasa kram dan merasa sakit. Hasil pengkajian: berat badan 45 Kg, turgor kulit kembali lambat, suhu 37.5 C. Frekuensi Nadi 86 x/menit, RR: 18 x/menit. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan



d. risiko ketidak seimbangan cairan



b. risiko peningkatan keseimbangan cairan c. risiko ketidak seimbangan elektrolit



e. defisiensi kesehatan keluarga



____ 134. Pada kunjungan rumah, seorang perempuan 50 tahun mengalami kesulitan berjalan, mengeluh kaki terasa kaku, nyeri pada kedua kaki bila digerakkan dengan skala nyeri 7 dari rentang 10. Klien menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan. Nilai hasil pengkajian Barthel indeks 80 (ketergantungan sebagian). Klien mempunyai riwayat post stroke 2 kali, Hasil pemeriksaan fisik: TD 150/100 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu normal, RR 30 x/menit. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. gangguan interaksi b. gangguan immobilisasi c. resiko tinggi jatuh/injuri ____ 135.



Saat kunjungan rumah ditemui pria berusia 25 tahun. Hasil anamnesis: Klien mengatakan mendapat Obat Anti Tuberculosis (OAT) tapi mual kalau diminum. Keluarga mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan agar klien mau minum OAT Apakah tujuan keperawatan keluarga yang harus dilakukan? a. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang OAT b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memotivasi klien c. Meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan OAT



____ 136.



d. kerusakan mobilitas fisik e. gangguan rasa nyaman nyeri



d. Meningkatkan kesadaran keluarga akan bahaya penyakit TBC Paru e. Meningkatkan pemanfaatan fasyankes dalam mengatasi efek samping OAT



Dalam kunjungan rumah ditemui seorang pria berusia 35 tahun, mengeluh batuk dalam sebulan terakhir, nafsu makan berkurang, berat badan turun 5 kg dalam 1 bulan dan merasa demam. Hasil observasi didapatkan data•. klien membuang ludah sembarangan, tidak ada jendela di kamar tidur, pertukaran udara hanya dari sumber Pintu masuk. Keluarga mengatakan klien batuk darah sudah 3 kali dalam seminggu ini dan tidak tahu harus melakukan apa. Apakah intervensi yang perlu segera dilakukan pada kasus tersebut? a. Menganjurkan membuat jendela di kamar d. Menganjurkan memeriksa dahak BTA b. Melakukan pemeriksaan fisik e. Mengajarkan cara membuang ludah yang benar. c. Mengajarkan batuk efektif



____ 137.



Saat kunjungan rumah ditemui laki-laki berusia 38 tahun. Hasil anamnesis: klien didiagnosis TBC Paru. Hasil observasi: klien tampak lemah sehingga tidak mampu bekerja. Istrinya mengatakan malu dengan tetangga karena suaminya sakit-sakitan dan tidak mau berhubungan seksual karena takut ketularan. Apakah intervensi utama yang perlu dilakukan pada kasus tersebut?



a. Ajarkan batuk efektif b. Anjurkan diit gizi seimbang c. Berikan informasi tentang cara penularan TBC



d. Sediakan wadah tertutup untuk menampung ludah e. Anjurkan istri tidak perlu malu dengan penyakit suami



____ 138. Pada kunjungan rumah ditemui seorang laki-laki berusia 56 tahun telah didiagnosis TBC Paru sejak 4 bulan yang lalu. Klien mengatakan kalau berjalan atau melakukan aktivitas sesaknya bertambah. Klien tersebut merasa sangat terganggu dengan keluhannya itu. Apakah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan? a. Melatih batuk efektif b. Menyarankan memakai alat bantu jalan c. Membantu memenuhi kebutuhan dasar klien ____ 139.



d. Mengajarkan cara berjalan yang aman e. Melatih relaksasi napas dalam



Seorang perawat menggunakan media slide dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang risiko penularan TBC Paru pada sebuah keluarga. Pada slide tampak ilustrasi foto anak yang mengalami penularan TBC Paru. Wajah anak tersebut terlihat jelas tanpa disamarkan atau ditutupi. Prinsip etik manakah yang dilanggar oleh perawat dalam kasus? a. nonmalefincence



d. anonymity



b. confidentiality c. benefìcence



e. Fidelity



____ 140. Pada kunjungan rumah didapatkan perempuan berusia 56 tahun. Hasil pengkajian di dapatkan data klien mengatakan pundaknya terasa berat, TD 160/1 OOmmHg, frekuensi nadi 127 x/mnt. Klien sudah melakukan pengobatan alternative selama 5 tahun sejak dinyatakan menderita hipertensi. Klien meminum air yang sudah di bacakan do'a. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Menjelaskan bahwa pengobatan yang sudah dilakukan salah b. Menyesalkan keluarga yang lebih mempercayai pengobatan alternatif c. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga bahwa air yang diminum tercemar ____ 141.



d. Menjelaskan penyebab hipertensi, perawatan dan terapi yang diperlukan klien e. Mendiskusikan kemungkinan pertentangan pengobatan alternative dengan hipertensi



Pada kunjungan rumah perawat mendapatkan bahwa keluarga telah menyiapkan pengobatan non farmakologi untuk klien. Keluarga klien menjelaskan bahwa mereka ingin mengonsumsi herbal untuk membantu menurunkan tekanan darah klien. Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat? a. Ajarkan keluarga cara mengukur tekanan d. Anjurkan keluarga untuk mendiskusikan darah penggunaan herbal dengan dokter



b. Beritahu keluarga efek pengobatan hipertensi dengan herbal c. Izinkan keluarga menggunakan herbal apapun sesuai keyakinannya



e. Beritahu keluarga bahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan sama sekali



____ 142. Pada kunjungan rumah ditemui seorang perempuan usia 59 tahun mengeluh pusing. Klien menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan saat ini tinggal bersama cucunya yang berusia 18 tahun, karena kedua orang tuanya meninggal. Klien masih sering kesawah, jarang memeriksakan diri ke puskesmas karena keterbatasan biaya. Hasil pemeriksaan fisik: TD: 150/80mmHg, N: 75 x/mnt. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut? a. Anjurkan klien untuk banyak istirahat b. Anjurkan cucu klien untuk menjaga klien c. Anjurkan klien untukmakan makanan yang sehat ____ 143.



d. Memantau klien secara rutin dengan kunjungan rumah e. Minta staf desa untuk lebih memperhatikan klien yang tinggal hanya dengan cucunya



Saat kunjungan rumah didapatkan klien perempuan berusia 10 tahun, klien mengatakan sudah 2 hari diare, BAB cair, frekuensi lebih dari 3 kali/ hari mengeluh mual dan muntah saat makan atau minum. Hasil pemeriksan fisik: turgor kulit kembali lambat, suhu 37.5 C, Nadi 100 x/menit, RR: 18x/menit. Klien belum dibawa ke pelayanan kesehatan. Keluarga mengatakan cukup diberi minuman herbal. Perawat memberi penyuluhan dampak diare pada kesehatan. Apakah evaluasi pada tindakan perawat tersebut? a. Keluarga dapat menyebutkan makanan yang sehat bagi pertumbuhan b. Keluarga membawa klien ke pelayanan kesehatan c. Keluarga dapat menyediakan makanan yang sehat



____ 144.



d. Anggota keluarga pertumbuhan baik e. Anggota keluarga tidakjajan di luar



Saat kunjungan rumah didapatkan data: Perempuan berusia 1 tahun, Anus dan daerah sekitarnya lecet, anak terlihat cengeng. Keluarga mengatakan sudah 6 hari anak diare BAB warna kuning, encer, frekuensi lebih dari 3 kali, tiap BAB anak dibersihkan menggunakan tissu, anak mau makan dan minum, sudah dibawa kepelayanan kesehatan. Hasil pengkajian: Turgor kulit kembali Iambat, suhu 37.C. Frekuensi Nadi 112X/menit. Perawat melatih keluarga cara membersihkan apabila anak BAB. Apakah evaluasi pada tindakan keperawatan tersebut?



a. keluarga dapat menyebutkan langkahlangkah perawatan luka lecet b. keluarga dapat membersihkan anak saat BAB dengan benar



d. keluarga membawa anak ke pelayanan kesehatan e. keluarga mengatasi luka lecet anak sembuh



c. keluarga menyebutkan cara membersihkan anak saat BAB ____ 145.



Seorang laki-laki berusia 62 tahun tinggal bersama keluarga dirumahnya, mengeluh pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur dan rasa berat di tengkuk pada perawat yang berkunjung.Hasil pengkajian genogram, didapatkan data orang tua klien meninggal karena serangan stroke. Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Mengukur JVP b. Menginspeksi area dada c. Mengukur tekanan darah



____ 146.



d. Menghitung frekuensi napas e. Melakukan tes rinne dan swabach



Seorang laki-laki berusia 75 tahun tinggal di Panti Wreda. Sejak 4 hari yang lalu mengeluh mual dan muntah, porsi makan hanya dihabiskan 1/4 porsi saja. Klien terbaring lemah di tempat tidur. Aktivitas dan rutinitas lainnya tidak bisa dilakukan oleh klien. Apakah data yang harus dikaji lebih lanjut pada kasus? a. Koping individu d. Jenis dan pola makan b. Kemampuan mobilisasi e. Pola istirahat c. Aktivitas kegiatan sehari-hari



____ 147.



Saat kunjungan rumah perawat menjumpai perempuan berusia 75 tahun tinggal bersama keluarga. Keluarga mengatakan klien lebih banyak memilih diam di kamar, cenderung marah dan tidak ingin keluar kamar semenjak suaminya meninggal dunia. Keluarga sudah membantu membersihkan kamar dan tempat tidur klien agar tidak berbau. Apakah pengkajian yang tepat pada kasus di atas? a. Tanda-tanda vital d. Tingkat depresi dengan Geriatric Depression Scale b. Skala aktivitas sehari - hari e. Status kognitif dengan Mini Mental State Examination c. Kolaborasi untuk pemeriksaan urin



____ 148.



Seorang perempuan berusia 70 tahun tinggal di panti wreda sejak • satu tahun yang laiu. Klien mengeluh badannya terasa lemas dan susah menjangkau toilet sehingga sering ngompol di tempat duduk ataupun tempat tidur. Tercium bau pesing dari pakaian dan kamar klien. Hasil pengkajian fungsional berdasarkan Indeks KATZ, klien termasuk dalam kategori D. Apa masalah keperawatan pada kasus di atas? a. risiko intoleransi aktivitas d. nkontinensia urin b. gangguan mobilitas fisik e. keletihan c. defisit perawatan diri



____ 149. Seorang laki-laki berusia 72 tahun tinggal di panti wreda sejak satu minggu yang lalu. Klien mengeluh sering terbangun malam hari dengan penyebab yang tidakjelas dan sulit untuk tidur kembali. Klien juga mengeluh lemah dan tidak bisa berkonsentrasi. Klien tampak kusut, konjungtiva terlihat kusut



Apa masalah keperawatan pada kasus di atas? a. keletihan b. risiko cidera c. intoleransi aktifitas ____ 150.



d. gangguan pola tidur e. defisit perawatan diri



Seorang perempuan berusia 64 tahun tinggal di panti sejak lima tahun yang lalu.Klien mengalami katarak dan gangguan gaya berjalan, sejak saat itu klien menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan. Klienmenyatakan tidak berani berjalan jauh karena takut jatuh disebabkan lingkungan sekitar panti yang berundak dan lantai yang licin. Apakah diagnosis keperawatan yang tepat untuk kasus di atas? a. nyeri b. risiko jatuh c. risiko cedera



d. gangguan mobilitas fisik e. koping individu tidak efektif



____ 151. Seorang perempuan berusia 69 tahun sudah IO hari dirawat di bangsal geriatri dengan diagnosis medis CHF dan DM. Hasil wawancara, klien mengatakan bahwa semakin hari keluhan berkurang, tetapi klien masih masih merasa lemah. Klien mengatakan, "Saya masih merasa sesak jika harus berjalan ke kamar mandi." Hasil pemeriksaan barthel indeks nilai: 8, morse scale: 9. TD: 160/100 mmHg, frekuensi napas: 26 x/mnt, frekuensi nadi: 88 x/mnt. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas? a. Keletihan b. Risiko jatuh c. Intoleransi aktivitas ____ 152.



d. Deficit perawatan diri e. Ketidakefektifan pola napas



Seorang laki-laki berusia 72 tahun, tinggal bersama anak dan cucunya.Saat berkunjung ke rumah, klien tampak terbaring di kasur tanpa laken, tercium bau pesing, dan terdapat sisa makanan di sela gigi dan sekitar mulut.Klien mengatakan jarang mandi karena tidak mau merepotkan menantunya untuk memandikan. Klien bersyukur dengan kondisi saat ini dan menerima apa adanya. Apakah diagnosis keperawatan yang sesuai untuk klien?



a. Kesepian b. Inkontinensia c. Pengabaian diri



d. Sindrom Iansia lemah e. Defisit perawatan diri: mandi



____ 153. Seorang perempuan berusia 65 tahun tinggal di panti wreda mengeluh sering ngompol di celana terutama saat batuk dan tertawa sejak I bulan lalu. Klien terbiasa minum kopi sejak 30 tahun lalu. Tercium bau pesing dari pakaian klien, fungsi kognitif utuh. Apakah tindakan yang paling tepat untuk kasus tersebut? a. Memasang diapers d. Mengajak klien untuk BAK setiap 2 jam sekali b. Mengurangi asupan cairan e. Menganjurkan klien untuk berhenti



c. Mengajarkan latihan otot-otot dasar panggul



minum kopi



____ 154. Seorang perempuan berusia 60 tahun tinggal di panti wreda semenjak suaminya meninggal sebulan yang lalu. Klien terlihat kurus dan lemah. BB 33 kg, TB 145 cm. Klien mengatakan sama sekali tidak nafsu makan, karena biasanya ada suaminya yang selalu makan bersamanya. Klien juga mengatakan jarang minum, dalam sehari ia hanya menghabiskan ±500 cc air. Apakah tindakan yang tepat untuk kasus di atas? a. Oral hygiene d. Manajemen nutrisi b. Terapi nutrisi e. Monitoring nutrisi c. Bantuan makan ____ 155.



Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang di klinik panti Wreda dengan keluhan diare sejak satu hari yang lalu. Hasil pengkajian diperoleh data: BAB cair 4 kali/hari, kulit dan membran mukosa kering, TD: 110/70 mmHg, dan suhu 36,20C. Apakah intervensi keperawatan pada kasus tersebut? a. Anjurkan menghindari penyebab diare d. Kontrol risiko: hipertermia b. Rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat e. Jaga keseimbangan cairan c. Monitor tanda-tanda vital



____ 156.



Seorang perempuan berusia 69 tahun dirawat di rumah dengan kasus paska stroke sejak 6 bulan yang lalu. Klien hanya tinggal bersama suaminya. Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa kekuatan otot bagian tubuh sebelah kanan 3 dan sebelah kiri 5. Klien mengatakan bahwa ia masih bisa berjalan perlahan dengan menggunakan tongkat. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Melatih penggunaan alat bantu jalan d. Memodiflkasi lingkungan untuk memperluas pergerakan klien Melatih b. gerakan tubuh aktif dan pasif e. Mengatur jadwal aktivitas klien sesuai dengan kemampuan fisik c. Memberi anjuran tentang bantuan aktivitas fisik



____ 157. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirawat di klinik geriatri dengan keluhan rasa panas pada daerah bokong dan punggung. Klien lebih banyak berbaring di tempat tidur sejak 2 minggu yang lalu, setelah kaki dan tangan sebelah kiri tidak dapat digerakkan. Hasil pemeriksaaan kulit disekitar area coccygeus dan scapula tampak kemerahan, klien tampak lemas, TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt, frekuensi pernapasan 20x/mnt, dan suhu 37,20C. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Melatih ROM d. Memonitor kulit klien b. Melakukan massage e. Memberikan kompres air hangat c. Mobilisasi tiap 2 jam ____ 158.



seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat selama tiga minggu di bangsal geriatri dengan kasus stroke. Klien mengalami paralisis pada ektremitas bawah dan atas sebelah kanan serta gangguan bicara. Klien dibantu makan minum.



Apakah topik discharge planning yang harus diberikan? a. Peningkatan koping d. Peningkatan perilaku kesehatan b. Perencanaan nutrisi e. Kemandirian activity daily living c. Monitoring pengobatan ____ 159.



____ 160.



Saat kunjungan rumah perawat menemukaan perempuan berusia 68 tahun mengeluh tidak bisa mengontrol BAK sejak 4 minggu lalu. pada saat kunjungan rumah sebelumnya perawat memberikan penyuluhan dan latihan otot-otot panggul serta menganjurkan menggunakan diapers. Apakah indikator evaluasi keberhasilan jangka panjang pada kasus tersebut? a. Ketersediaan toilet d. Kemampuan melakukan latihan otot-otot panggul b. Penurunan frekuensi mengompol e. Pengetahuan tentang cara melatih otot-otot panggul c. Kepatuhan menggunakan diapers



Hasil pengkajian di panti wreda didapatkan data: terdapat pegangan besi diseluruh tembok wisma, lantai keramik, belum dipasang anti Slip. Kamar mandi memiliki lantai dengan anti slip namun banyak terdapat lumut. Satu bulan terakhir ada 3 kali kejadian jatuh pada Iansia. Perawat memberikan penyuluhan pada Iansia dan pengasuh tentang resiko jatuh. Apakah kriteria keberhasilan jangka pendek intervensi tersebut? a. Antusias tidaknya peserta dalam d. Peningkatan pemahaman Iansia penyuluhan b. Ada tidaknya peserta yang bertanya e. Modifikasi lingkungan panti c. Menurunnya angka kejadian jatuh



____ 161. Seorang perempuan berusia 65 tahun tinggal di panti wreda. Klien mengeluh nyeri punggung sejak satu minggu yang lalu. Klien terlihat hanya tiduran. Skala nyeri 4 (0-10). Perawat sudah mengajarkan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi keluhan. Apakah kriteria keberhasilan tindakan tersebut? a. Klien mengikuti program latihan d. Klien mengkonsumsi obat penghilang nyeri b. Klien mengatakan nyerinya berkurang e. Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri c. Klien mengerti tentang proses penyakit ____ 162.



Saat evaluasi program DOTS didapatkan data: cakupan pengobatan klien (100%), kegagalan pengobatan (30%). Saat wawancara sebagian besar keluarga berkata,"kami sudah tidak batuk lagi sehingga Obat tidak kami minum." Apakah data yang harus dikaji lebih detail pada kasus?



a. lama minum obat b. cakupan pengobatan c. penyebab kegagalan pengobatan



d. keyakinan klien terhadap pengobatan e. penyebab tidak melanjutkan pengobatan



____ 163.



Perawat melakukan pengkajian di suatu RW dengan membuat peta lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan yang beresiko menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat.Apakah metode pengkajian dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?



a. kuesioner b. wawancara c. studi literatur ____ 164.



d. wienshield survey e. focus group discussion



Hasil pengkajian di suatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak nyeri perut kiri atas. Kader mengatakan, "lansia menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki kebiasaan Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut? a. wawancara kader tentang kesehatan lansia d. kuesioner perilaku kesehatan lansia b. data kunjungan lansia ke puskesmas e. pengkajian fisik pada lansia c. windshieldsurvey lingkungan desa



____ 165. Hasil pengkajian di suatu desa ditemukan data peningkatan 10% kasus baru tuberkulosis 70% keluarga prasejahtera, 60% merasakan adanya gejala penyakit, 50% keluarga bekerja sebagai buruh, dan 50% penderita sulit meluangkan waktu untuk memeriksakan kesehatan. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. perilaku kesehatan cencerung berisiko d. ketidakefektifan managemen kesehatan b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan e. defisiensi kesehatan komunitas c. kesiapan meningkatkan managemen kesehatan ____ 166.



____ 167.



Pengkajian perawat di suatu sekolah didapatkan hanya 5% anak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, hasil observasi ditemukan anak-anak memiliki perilaku jajan sembarangan di pinggir jalan. Di sekolah sudah memiliki kantin sekolah, tetapi anak lebih suka jajan diluar. Apakah diagnosis keperawatan kasus tersebut? a. perilaku kesehatan cenderung berisiko d. ketidakefektifan manajemen kesehatan b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan e. defisiensi kesehatan komunitas c. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan Hasil pengkajian pada sebuah kelompok penderita TB paru didapatkan data 15% klien menyatakan tidak melanjutkan program pengobatan, 40% pasien menyatakan merasa tidak nyaman dengan efek samping Obat dan 20% keluarga tidak terlibat dalam pengawasan minum Obat.



Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. perilaku kesehatan cencerung berisiko d. ketidakefektifan manajemen kesehatan



b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan c. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan ____ 168.



____ 169.



e. Defisiensi kesehatan komunitas



Pengkajian pada lansia di sebuah deşa menunjukan sebanyak 90% lansia memiliki tekanan darah pengkajian terkait pola makan, data menunjukkan bahwa makanan lansia sudah memenuhi standar untuk penderita hipertensi. Kader mengatakan 800/0 lansia tersebut rutin mengontrol tekanan darahnya di puskesmas atau posyandu lansia. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut? a. perilaku kesehatan cenderung berisiko d. ketidakefektifan manajemen kesehatan b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan e. defisiensi kesehatan komunitas c. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan Hasil windshield survey di sebuah desa terpencil didapatkan data 65% penduduk membuang sampah rumah tangga di sungai, 40% warga menyatakan penanganan sampah yang tepat adalah dengan dibakar.Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut? a. pemberdayaan masyarakat b. pendidikan kesehatan c. intervensi profesional



d. proses kelompok e. kemitraan



____ 170. Perawat mengadakan musyawarah masyarakat desa untuk menyusun rencana intervensi masalah tingginya kejadian demam berdarah. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui permasalahan tersebut dipicu oleh sulitnya warga mengakses pelayanan kesehatan masyarakat. Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut? a. pemberdayaan masyarakat d. proses kelompok b. intervensi profesional e. kemitraan c. pendidikan kesehatan ____ 171.



____ 172.



Hasil pengkaj ian pada sebuah kelompok karang taruna didapatkan data 85% remaja menyatakan pernah menonton film porno, 5% remaja menganggap seks bebas adaiah hal yang wajar dilakukan,80% remaja belum pernah mendapatkan pendidikan seksual, dan 90% merasa malu meminta pendidikan seksual dari orang tuanya. Apakah intervensi keperawatan pada kasus tersebut? a. berkolaborasi dengan BKKBN d. pemberdayaan keluarga b. pendidikan kelompok sebaya e. manajemen stress c. pendidikan perilaku seksual



Hasil pengkajian pada kelompok lansia dengan kencing manis didapatkan data 70% lansia menghentikan terapi obat anti diabetes atas kemauan sendiri. Perawat kemudian memberikan pendidikan kesehatan tentang jenis-jenis, manfaat dari pengobatan anti diabetes. Klien menyatakan merasa lebih nyaman menggunakan terapi alternatif untuk penyakit yang dideritanya, karena relatif harganya bisa dijangkau. Apakah respon perawat pada kasus tersebut? a. menjelaskan kembali efek samping obat d. mendukung pemanfaatan terapi alternatif anti diabetes b. menghormati keputusan penggunaan e. merujuk penderita ke puskesmas terapi alternatif c. menjelaskan tentang risiko terapi alternatif ____ 173. Seorang perawat sedang mempersiapkan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS. saat diskusi dengan tim, ditemukan gambar atau foto seorang penderita yang terlihat jclas wajahnya. Kemudian salah satu anggota tim mengusulkan agar foto tersebut disamarkan.Apakah prinsip etik yang diterapkan pada kasus tersebut? a. veracity d. confidentiality b. autonomy e. nonmaleficence c. beneficence ____ 174.



Hasil pengkajian disuatu wilayah dusun didapatkan kejadian chikungunya sebanyak 2 orang dalam sebulan terakhir. Masyarakat memiliki kebiasaan menguras bak mandi setelah terlihat kotor, menggantung baju di belakang Pintu dan terdapat kaleng bekas di sekitar lingkungan rumah yang terisi air. Selama ini masyarakat belum mempunyai kegiatan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Pengobatan pada masyarakat yang terkena d. Membentuk tim jumantik yang terdiri dari chikunguya di Puskesmas kader semua RT b. Memberikan penyuluhan kesehatan e. Melakukan screening pada masyarakat tentang penularan chikungunya yang berisiko c. Melakukan pendataan pada keluarga yang terkena chikungunya



____ 175. Di satu desa terjadi wabah diare. Hasil pengkajian didapatkan: 38% keluarga tidak memiliki jamban, 20% buang sampah di sungai, 65% BAB di sungai, dan mandi di sungai. Masyarakat menganggap kebiasan tersebut adaiah hal biasa dan sudah beriangsung turun temurun. Perawat melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Apakah indikator evaluasi formatif keberhasilan tindakan pada kasus tersebut? a. angka kejadian diare menurun b. masyarakat bisa hidup lebih sehat c. adanya WC umum tiap RT minimal 1 ____ 176.



d. masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di jamban e. kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan lingkungan



Di satu desa terdapat 21 penderita TB Paru yang tersebar di semua RW. Perawat melakukan penyuluhan tentang pentingnya penggunaan masker dan tempat membuang dahak untuk mencegah penularan. Perawat mengundang seluruh pasien TB Paru dan keluarganya Apakah indikator evaluasi sumatif keberhasilan tindakan pada kasus tersebut?



a. klien dan keluarga memahami tentang d. klien menggunakan masker setiap hari penularan TB Paru b. keluarga mengantar klien untuk periksa e. angka kesembuhan TB meningkat sesuai jadwal c. keluarga menyediakan tempat membuang dahak ____ 177.



____ 178.



Perawat mendapatkan gambaran kondisi pasien yang menjadi kelolaannya dari ketua tim saat pre konferensi. Salah satu pasien dalam kondisi kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu, ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali, pemasukan dan pengeluaran intake output cairan diminta untuk dicatat. Perawat diminta untuk segera memberikan asuhan perawatan pada pasien setelah konferensi selesai. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada masalah tersebut? a. Melanjutkan pengkajian pada pasien d. Membuat rencana asuhan keperawatan pasien b. Membaca prosedur perawatan pasien e. Mendiskusikan kondisi pasien bersama dokter c. Menentukan tingkat ketergantungan pasien Perawat baru yang ditempatkan di ruang rawat inap penyakit bedah ditegur oleh ketua tim karena dianggap terlalu lama dalam menyiapkan peralatan tindakan untuk tindakan perawatan luka. Perawat tersebut menjelaskan bahwa ada peralatan yang perlu diperiksa ketersediaannya terlebih dahulu. Apakah tindakan selanjutnya dari ketua tim? a. Melakukan pendampingan b. Mengevaluasi kemampuan perawat baru c. Memberikan orientasi ulang persiapan tindakan



____ 179.



d. Menunjuk perawat senior memberikan bimbingan e. Menyusun program mentoring untuk perawat baru



Hasil survei tentang lama rawat pasien di ruang penyakit dalam didapatkan data 3 pasien dirawat selama 4 hari; 5 pasien dirawat selama 7 hari; 7 pasien dirawat selama 4 hari; 5 pasien dirawat selama 5 hari. Berapakah nilai ALOS pada hasil survei? a. 4 d. 7 b. 5 e. 8 c. 6



____ 180. Perawat dinas stang meminta zin tidak masuk kerja kepada kepala ruang karena keperluan keluarga, yaitu mengikuti undangan pengarahan minat bakat anak di sekolah anaknya. Kepala ruang menjelaskan pada perawat tersebut bahwa BOR ruang rawat mencapai 90% dan mayoritas pasien berada pada tingkat ketergantungan partial. Kepala ruang meminta perawat tersebut tetap datang sesuai jadwal dinasnya. Apakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut? a. Menginformasikan pada kepala ruang d. Menghubungi perawat lain untuk akan mengganti dinas di hari lain menggantikannya



b. Meminta kepala ruang tetap memberikan ijjn tidak masuk kerja



e. Tetap bertugas sesuai jadwal dinas



c. Menyampaikan kepada ketua tim akan datang terlambat ____ 181.



Perawat meminta kepada kepala ruang untuk dijadwalkan kerja pada shif malam dan melanjutkan ke shift pagi dengan alasan jarak rumah jauh dari RS. Kepala ruang menolak permintaan tersebut dengan mempertimbangkan beban kerja dan patient safety. Kepala ruang meminta kepada perawat agar berdinas sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruang tersebut? a. Autokratik d. Transaksional b. Demokratik e. Transformasional c. Laissez-faire



____ 182. Ruang rawat ICU dengan jumlah tempat tidur sebanyak 12 unit, terdapat perawat berpendidikan Ners sebanyak 15 orang dan memiliki señiflkat pelatihan perawatan pasien kritis. Kepala ruang mengalokasikan I 4 pasien untuk setiap perawat. Perawat bertanggung jawab terhadap pengelolaan asuhan keperawatan sejak pasien masuk sampai pulang. Apakah metode asuhan yang diterapkan? a. Tim b. Kasus c. Primer ____ 183.



Ruang perawatan anak memiliki perawat sebanyak 20 orang dengan kapasitas tempat tidur 30 unit. Kepala ruang berencana meningkatkan asuhan keperawatan sesuai standar yang ditetapkan rumah sakit dan telah diterapkan oleh ruang rawat lainnya. Kepala ruang mengidentifikasi kebutuhan perawat vokasional dan profesional. Berapakah kebutuhan tenaga perawat profesional di ruang tersebut? a. 5 b. 6 c. 11



____ 184.



d. Modular e. Fungsional



d. 16 e. 20



Perawat dinas malam melaporkan kepada perawat penanggung jawab pasien terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat. Hal tersebut disebabkan terjadi disaster pasien karena kecelakaan lalu lintas. Kedua perawat tersebut bersepakat untuk melaporkan kejadian dan penanganannya kepada kepala ruang saat timbang terima pasien dan akan mengusulkan dilakukan pembahasan bersama perawat Iain. Apakah jenis kegiatan yang tepat diusulkan dilakukan pada kasus tersebut? a. Conference d. Komunikasi S-BAR b. Laporan pagi e. Diskusi Refleksi Kasus c. Ronde Keperawatan



____ 185.



____ 186.



Perawat Primer dan perawat asosiate dinas pagi sedang menerima laporan di ners station dari perawat asosiate dinas malam tentang kondisi pasien dan setelah laporan selesai, berkeliling ke ruang rawat untuk memastikan kondisi pasien. Perawat primer melakukan identifikasi permasalahan pada pasien untuk memastikan arahan asuhan perawatan yang akan diberikan pada perawat asosiate. Apakah bentuk kegiatan yang dilaksanakan perawat primer tersebut? a. Timbang Terima d. Audit Keperawatan b. Diskusi Refleksi Kasus e. Kredensialing c. Ronde Keperawatan



Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat selama 2 hari dengan keluhan sesak nafas.Perawat primer melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien bahwa pasien masih sesak nafas. Perawat telah melakukan pemberian posisifow/er dan obat sesuai saran dokter. Apakah tindakan selanjutnya dari perawat primer? a. Merekomendasikan pemberian oksigen d. Menunggu saran perawat konsultan pada level maintenance b. Mendokumentasikan komunikasi S-BAR e. Menyampaikan hasil pengkajian yang dilakukan c. Mencatat latar belakang permasalahan pasien



____ 187. Perawat melakukan komunikasi lewat telpon dengan dokter penanggungjawab pasien terkait kondisi pasien yang tiba-tiba demam. Dokter memberikan rekomendasi pemberian obat antipiretik dan observasi setiap jam sampai kondisi tanda vital stabil. Perawat mencatat dan membacakan ulang kepada dokter atas rekomendasi yang telah diberikan. Setelah dilakukan verifikasi melalui telepon, perawat memberikan obat yang direkomendasikan tersebut. Apakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut? a. Membuat kronologi kejadian d. Meminta dokter memberikan tanda tangan di dokumen pasien b. Melaporkan kepada kepala ruang e. Mengharapkan rekan kerja menandatangani catatan kondisi pasien c. Mendiskusikan kondisi pasien secara rutin kepada dokter ____ 188.



Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat dengan keluhan penurunan kesadaran. Hasil pengkajian didapatkan kondisi kesadaran delirium, pasien gelisah, aktifitas schari-hari dibantu, terdapat luka pada telapak kaki kanan yang bersifat kronis. Hasil laboratorium menunjukkan gula darah 400 mp/dL. Perawat menentukan kondisi pasicn untuk perawatan selanjutnya. Apakah tingkat ketergantungan pasien tersebut? a. Intermediate d. Partial b. Intensive e. Total c. Minimal



____ 189.



Keluarga pasien memencet bel memanggil perawat karena pasien terjatuh di kamar mandi. Perawat segera datang ke tempat kejadian. Apakah tindakan perawat selanjutnya? a. Melakukan pengkajian pasien b. Membuat catatan insiden pasien jatuh c. Melaporkan kepada kepala ruang tentang insiden tersebut ____ 190.



d. Meminta keluarga pasien lebih berhatihati saat membantu pasien e. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan pasien jatuh



Perawat dinas sore di UGD menerima pasien akibat kecelakaan bus pariwisata. Setelah pasien dilakukan tindakan dan kondisi stabil, beberapa pasien perlu rawat inap. Perawat mengantar pasien tersebut ke ruang rawat inap dengan metode penugasan modular dan dilakukan timbang terima dengan perawat di ruang rawat inap. Perawat di ruang rawat inap melakukan pengkajian kondisi pasien. Apakah tindakan selanjutnya dari perawat di ruang rawat inap? a. Menghubungi perawat primer d. Memasang gelang identitas pada pasien b. Mengkaji ulang kondisi pasien e. Menandatangani surat pengantar pasien dari UGD c. Melaporkan kepada kepala ruang



____ 191. Perawat akan memberikan antibiotik pasien. saat akan diberikan, pasien dalam kondisi tidur. Keluarga menjelaskan pasien baru saja tidur. Apakah tindakan perawat selanjutnya? a. Membangunkan pasien b. Menunda pemberian Obat c. Mengkoordinasikan kepada kepala ruang ____ 192.



____ 193.



d. Meminta keluarga membangunkan pasien e. Melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien



Kepala ruang mendapatkan laporan dari perawat senior bahwa perawat yunior kurang inisiatif dalam bekerja dan menunggu instruksi perawat senior. Kepala ruang juga mendapatkan laporan dari perawat yunior bahwa sikap perawat senior cenderung menunjukkan gaya seorang atasan dan lebih sering memberikan instruksi. Apakah tindakan kepala ruang? a. Meminta perawat yunior mengalah d. Membahas bersama hal tersebut di ruang kepala ruang b. Menginstruksikan perawat senior asertif e. Mengharapkan perawat memahami peran masing-masing c. Melaporkan kepada kepala bidang keperawatan Perawat primer memberikan penjelasan pada keluarga pasien tentang rencana pembedahan. Keluarga meminta penjelasan lanjut tentang proses pembedahan dan kondisi pasien pasca pembedahan. Bagaimanakah tindakan selanjutnya dari perawat primer tersebut? a. Menjelaskan bahwa dokter yang akan d. Mendiskusikan harapan keluarga kepada



menyampaikan informasi lebih lanjut b. Perawat memastikan siap menjelaskan kondisi pasien setelah operasi c. Menginstruksikan keluarga menandatangani informed consent ____ 194.



Seorang keluarga pasien mengeluh tentang buruknya sanitasi di ruang rawat. Pasien hampir terpeleset saat hendak BAK. Perawat telah mencatat keluhan tersebut dan akan memanggil petugas kebersihan. Penjelasan tersebut tidak cukup buat keluarga pasien tersebut dan langsung meminta bertemu kepala ruang. Saat tersebut, kepala ruang sedang mengikuti pengarahan kepala bidang keperawatan. Bagaimanakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut? a. Keluarga diminta untuk bersabar b. Segera menghubungi kepala ruang c. Meminta keluarga memasukkan keluhan di kotak



____ 195.



d. Menjelaskan ulang situasi dengan jelas pada keluarga e. Mengajak keluarga menemui kepala ruang di ruang rapat



Ketua tim memanggil anggota timnya terkait keluhan keluarga pasien yang merasa kurang diperhatikan ketika meminta perawat untuk membantu menyediakan air hangat bagi pasien. Perawat menjelaskan kepada ketua tim bahwa air tersebut sudah disiapkan, hanya kebetulan sedang membantu perawatan pasien Iain yang secara prioritas perlu penanganan segera. Bagaimanakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut? a. Melakukan refleksi diri sementara di ruang istirahat b. Segera memberikan air hangat tersebut kepada pasien c. Menjelaskan situasi perawatan pasien kepada keluarga



____ 196.



kepala ruang e. Meminta keluarga mendoakan kelancaran operasi



d. Meminta maafkepada kepala ruang atas kejadian tersebut e. Berkeberatan bila dianggap kurang memperhatikan pasien



Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat dengan kondisi anemia. Hasil pemeriksaan kadar Hb didapatkan 6,7 gr% dan terindikasi membutuhkan tranfusi darah. Perawat meminta keluarga ke PMI untuk mendapatkan darah yang dibutuhkan, namun keluarga menolak dengan alasan darah dari PMI tidakjelas asal-usulnya. Setelah keluarga mendapatkan penjelasan dari dokter penanggungjawab pasien, keluarga tetap berkeberatan dan menolak. Apakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut? a. Melaporkan kepada ketua tim b. Memotivasi lanjut keluarga pasien c. Tetap memberikan transfusi darah



d. Menghormati keputusan keluarga pasien e. Mendokumentasikan penolakan tindakan



____ 197. Seorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di ruang ICU dengan dagaosis STEMI. Hasil pengkajian: nyeri dada kiri yang menjalar ke punggung dan tangan kiri, tiba-tiba EKG monitor me gambaran seperti dibawah ini :



Apakah interpretasi dari gambaran EKG pada pasien tersebut? a. Sinus Aritmia b. Sinus Takikardi c. Sinus Bradikardi



d. Ventrikel Fibrilasi e. Ventrikel Takikardi



____ 198. Seorang laki-laki berusia 38 tahum mengalami kecelnkaan. Hasil pengkajian: membuka mata ketika diberikan rangsang suara yang keras, melakukan gerakan menarik dari sumber rangsang nyeri dan mengucapkan suara yang tidak jelas dan tanpa mengandung arti. Berapakah nilai pemeriksaan GCS yang tepat pada kasus tersebut? a. E2V2M2 b. E2V2M2 c. E3V3M4



d. E3V3M3 e. E3V3M2



____ 199. Seorang perempuan berusia37 tahun diantar ke UGD karena mengalami luka bakar akibat tesiram air panas. Hasil pengkajian Pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 8, histeria, area luka bakar di seluruh area kepala dan dada. TD I120/70 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, dan frekuensi napas 26 x/menit. Berapakah persen luas luka bakar pada pasien tersebut ? a. 18% d. 45% b. 27% e. 547% c. 36% ____ 200. Seorang laki-laki benusia 34 tahun di antar ke UGD karena Hasil pengkajian: didapatkan jejas di antara dada dan abdomen di ICS 4+5, pasien meringis kesakitan, defans muskular (), CRT 4 detik, pucat, akral dingin, TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 125 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan suhu 37C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Nyeri akut b. Resiko infeksi c. Gangguan perfiusi



d. Defisit votume cairan e. Perubahan pola napas



____ 201. Lima orang pasien secara bersamaan diantar ke UGD dengan kondisi : Pasien A : seorang laki-laki berusia 45 tahun, riwayat penyakit jantung dan saat ini mengeuh nyeri dada, Pasien B : seorang perempuan benusia 27 tahun mengalami serangan asma,



Pasien C : laki-laki berusia 38 tahun tidak sadarkan diri, dan tidak berespon terhadap nyeri, Pasien D Seorang laki-laki berusia 32 tahun mengalami fraktur tertutup di daerah tibia fibula Pasien E : Sseorang perempuan berusia 54 tahun terdapat huka di bagian dahinya. Manakah pasien yang harus mendapatkan prioritas penanganan segera? a. Pasien A d. Pasien D b. Pasien B e. Pasien E c. Pasien C ____ 202. Seorang laki-laki berusia 38 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian tampak jejas pada area dada, bunyi jantung menjauh dan JVP meningkat. TD 85/50 mmHg, frekuensi nadi 116 xw/menit, dan frekuensi napas 28x/menit Apakah label warna triage pada kasus tersebut? a. Merah b. Kuning c. Hijau



d. Biru e. Hitam



____ 203. Seorang lali-laki berusia 25 tahun dirawat di IcU dengan diagnosis gagal napas. Hasil pengkajian: kesadaran compos mentis, terpasan ventilator mode CPAP, terdengar bunyi gurgling dan pasien akan dilakukan penghisapan lendir (uctiom). Apakah tindakan pertama yang harus segera dilakukan pada kasus tersebut ? a. pasang cateter suction d. masukkan cateter suction dengan posist canula dibuka b. ingkatkan fraksi O2 100% e. lakukan penghisan lendir dengan posisi camla ditutup c. Penghisapan lendir dilakukan dengan cara berputar ____ 204. Seorang laki-laki berusia 38 tahun diantar ke UGD karena kecelnki Hasil pengkajian terdapat luka tusuk di paru kiri, tampak sesak napa VBS menurun, JVP meningkat, trakhea bergeser ke sebelah kanan TD: 80/50 mmHg, frekuensi nadi: 116x/menit, frekuenst nupa 35x/menit. Pasien terpasang oksgien NRM 10 Vmenit, telah terpasang needle thorakosintesis. Apakah tindakan selanyutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut? a. Posisikan semi fowler b. Pasang balut tekan c. Pasang kassa 3 sisi



d. Penikardiosintesis e. Pasang CIT



____ 205. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, diantar ke UGD karena nyeri dada, Hasil pengkajian: nyen di dada yang menjalar ke lengan kiri dan punggung, skala nyeri 8, ronchi positif, TD 100/60 mmig, frelkuensinadi 70 x/menít, frekuensi napas 24 x/menit dan suhu 35,8°C.Gambaran EKG ada infark miokard luas dan pasien sudah diberikan NTG 10 mg sublingual. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?



a. Kolaborasi analgesik kuat (morphin) b. Kolaborasi pemberian anti platelet c. Kolaborasi pemberian oksigen



d. e.



Kolaborasi obat digitalis Kolaborasi nitrogliserin



____ 206. Seorang laki-laki berusia 55 tahun diantar ke UGD karena muntah darahHasil pengkajian: compos mentis, nyeri tekan lepas dengan dan skala nyeri 7, hepar teraba 3 cm, spider nevi +, TD 100/70 mmig frekuensi nadi 94 x/menit, dan frekuensi napas 22 x/menit. Apakahtindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut? a. Pasang NGT b. Puasakan pasien c. Berikan vitanin K ____ 207.



d. Berikan cairan koloid e. Berikan cairan kristaloid



Seorang laki-laki bcrusia 60 tahun diantar ke UGD karena tidak sadarkan diri. hasil pengkajian: riwayat jatuh di kamar mandi, GCS E2M4V3, tarnpak jcjas di area frontal, lcmah dan terdengar bunyi napas gurgling. TD I SO/ I tnml lg. frckucnsi nadi 64 x/menit, frekuensi napas 26 x/lncnit, dan akral teraba dingin. Hasil CT Scan: stroke infark hemisfer sinistra. Apakah tindakan yang hams dilakukan pada kasus tersebut? a. Melakukan penghisapan lendir b. Mengatur posisi fowler c. Memasang oksigen



d. Memasang ETT e. Memasang OPA



____ 208. Seorang perempuan berusia 55 tahun diantar ke UGD karena penurnan kesadaran. Hasil pengkajian: riwayat menderita DM sejak Stahun yang lalu, pusing, tampak pucat, berkeringat dingin, dan akral teraba dingin. TD 100/70 mmHg. frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit. Pemeriksaan GDS 48 mg/dl. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut? a. Memberikm infus D 5% d. Memberikan glukosa 40% 2 fiakon b. Memberikan glukagon I mg iv e. Membeikan glukosa 40% 3 flakon c. Memberikan gukosa 40% 1 flakon ____ 209. Seorang laki-lalä berusia 25 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan Hasil pengkajian terdapat traktur terbuka pada femur sinistra, perdarahan masit, tekanan darah 90/60 mmHg. frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Berikan 02 b. Balut tekan c. Pasang bidai



d. Pasang kateter e. Rebidrasi cairan



____ 210. Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian: kesadaran komposmentis, terlihat lemah dan jejas diarea antebrachi dextra. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit dan frekuensi napas 24 x/menit. Pasien didiagnosis fraktur tertuup radius ulna 1/3 distol dextra.Telah dilakukan pemasangan bidai. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut'? a. Mengevaluasi warna kulit d. Mengevaluasi pulsasi distal b. Mengevaluasi posisi bidai e. Mengevaluasi kesimetnsan lengan c. Mengevaluasi tingkat nyeri ____ 211. Seorang laki-laki berusia 34 tahun diantar UGD karena uka bakar.hasil pengkajian: luas luka bakar 36 %, derajat 11, dengan BB pasien 50 kg. Berapa kebutuhan cairan 8 jam pertama pada kasus tersebur? a. 3600 b. 5800 c. 6200



d. 7200 e. 8100



____ 212. Seorang laki-laki berusia 63 tahun dirawat di ICU dengan acute kidney injury. Hasil pengkajian: suara napas ronchi di kedua lapang paru bawah, edema extremitas derajat 2, ascites +. TD: 110/70 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, dan frekuensi napas 30 x/menit. Hasil laboratorium fungsi faal ginjal: ureum 178, kreatinin 4,6. Pasien mendapat therapy diuretik fiurosemid 3 x3 ampul. Apakah yang perlu dievaluasi dari tindakan kolaboratif tersebut? a. Urine output b. Tekanan darah c. Frekuensi napas



d. Kadar kalium darah e. Kadar natrium darah



Soal Sinersi Answer Section MULTIPLE CHOICE 1. ANS: C Pada kasus di atas untuk melakukan interpretasi nilai AGD, langkah yang harus diingat yaitu : Langkah 1 klasifikasi pH, nilai normal pH : 7,35-7,45, dalam soal nilai pH 7,30 (menurun) menandakan Asidemia.Langkah 2 nilai PaCO2 dengan nilai normal: 35-45 mmHg, dalam soal PaCO2 49 mmHg (meningkat) menandakan adanya asidosis respiratorik. Langkah 3 nilai HCO3, dengan nilai normal : 22-26 mEq/dL, dalam soal di atas normal,apabila menurun menandakan adanya asidosis metabolik, dan apabila menurun menandakan adanya alkalosis metabolik. Langkah 4, tentukan adanya kompensasi dengan melihat dua komponen yaitu PaCO2 dan HCO3 , apabila keduanya abnormal pada arah yang berlawanan maka terdapat kompensasi. Apabila nilai salah satu komponen abnormal, dan komponen lainnya normal maka tidak terdapat kompensasi. Strategi: Jawaban B dan D bukan pilihan karena pH dibawah 7,35. Nilai PaCO2 pada soal mengalami peningkatan sehingga termasuk dalam respiratorik. PTS: 1 2. ANS: E Pleuritis adalah peradangan pada area pleura. Friction rub terjadi karena adanya gesekan antar lapisan pleura bagian dalam dan luar yang meradang. Friction rub akan terdengar saat proses respirasi dan tidak terdengar saat tidak ada respirasi. Strategi: Vesikuler dan bronchial merupakan suara napas normal, wheezing terjadi karena uadara melewati jalan napas yang menyempit/tersumbat. Ronchi terjadi karena adanya obstruksi atau sekret di jalan napas yang banyak, ronchi biasanya hilang saat dibatukkan. PTS: 1 3. ANS: C 1. ANS: C Sandapan menunjukkan arah vektor dari gelombang yang muncul,Lead V3 dan V4 menunjukkan adanya gelombang terlambat putus pada daerah anterior jantung, Lead V1 dan V2 pada area septum, Lead I , aVL, V5 , V6 pada area lateral , Lead II , III dan aVF area inferior dan Lead Resiprokal , V1-V3 area posterior. Strategi Anterior adalah bagian depan dari jantung pada lead V3 dan V4. Sandapan lead lain bukan merupakan area anterior. PTS: 1 PTS: 1 4. ANS: C ANS: C



Peritonitis menghasilkan efek sistemik yang berat, perubahan sirkulasi, perpindahan cairan dan masalah pernapasan serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Respon inflamasi mengalihkan aliran darah ekstra ke bagian usus yang mengalami inflamasi untuk melawan infeksi, cairan dan udara tertahan dalam lumen, tekanan dan sekresi cairan dalam usus meningkat. Sehingga aktivitas usus mengalami penururnan dan cenderung berhenti. Proses inflamasi sendiri meningkatkan kebutuhan terhadap oksigen sehingga paru berespon dengan meningkatkan pernapasan. Strategi: Aktivitas usus pada peritonitis cenderung mengalami penurunan bahkan berhenti sehingga hal utama yang diperhatikan adalah bising usus. PTS: 1 5. ANS: C ANS: C Peritonitis menghasilkan efek sistemik yang berat, perubahan sirkulasi, perpindahan cairan dan masalah pernapasan serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Respon inflamasi mengalihkan aliran darah ekstra ke bagian usus yang mengalami inflamasi untuk melawan infeksi, cairan dan udara tertahan dalam lumen, tekanan dan sekresi cairan dalam usus meningkat. Sehingga aktivitas usus mengalami penururnan dan cenderung berhenti. Proses inflamasi sendiri meningkatkan kebutuhan terhadap oksigen sehingga paru berespon dengan meningkatkan pernapasan. Strategi: Aktivitas usus pada peritonitis cenderung mengalami penurunan bahkan berhenti sehingga hal utama yang diperhatikan adalah bising usus. PTS: 1 6. ANS: C ANS: C Gangguan neurologi pada kasus stroke, cedera kepala dan meningitis terjadi karena adanya kerusakan jaringan otak, kerusakan jaringan otak atau edema jaringan otak atau munculnya tekanan intra kranial. Salah satu tanda yang paling mudah dilihat pada mekanisme ini adalah penurunan kesadaran. Semakin rendah nilai GCS menunjukkan semakin berat kerusakan atau edema atau tekanan intrakranial. Strategi: Kasus ini menunjukkan respon motorik fleksi abnormal, membuka mata dan suara mengerang (3-2-2). Jadi nilai GCS 7. PTS: 1 7. ANS: B ANS: B Kelemahan otot ditentukan dengan skala kekuatan otot yaitu: 0: tidak ada tonus 1: terdapat tonus tapi tidak ada gerakan 2: terdapat pergerakan sendi tetapi tidak bisa melawan gravitasi 3: dapat melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan tahanan 4: pergerakan dapat menahan tahanan ringansedang 5: kekuatan otot normal



PTS: 1 8. ANS: C Kerusakan jaringan otak pada bagian mid brain dan batang otak atau adanya peningkatan intrakranial berdampak terhadap fungsi XII saraf kranial. Tanda yang muncul memberikan bukti adanya kerusakan saraf bersangkutan seperti munculnya gangguan saraf kranial XII dibuktikan dengan hilangnya fungsi menggerakkan lidah , saraf vagus hilangnya fungsi menelan dan sebagainya PTS: 1 9. ANS: D Compartemen Syndrome adalah suatu kondisi peningkatan tekanan intracompartemental. Peningkatan tekanan pada compartemen dapat menghambat aliran darah , saraf dan aliran perfusi darah ke bagian distal terhambat bila dibiarkan akan terjadi proses iskemi dan nekrosis hal tersebut dapat menimbulkan nyeri yang hebat dan cepat. Strategi: Eritema,edema, pucat dan hangat pada sekitar fraktur bukan tanda Compartemen Syndrome. PTS: 1 10. ANS: A Pada pasien dengan CKD yang mengalami kondisi kelebihan volume cairan dalam tubuh , pengkajian yang dapat dilakukan adalah pengukuran drajat edema, kenaikkan berat badan dan lingkar perut. Berat badan menjadi indikator peningkatan kelebihan cairan dalam tubuh karena kenaikan 1 kg BB = 1 liter air. Urin output normal adalah 0,5-1 cc/kgBB/jam PTS: 1 11. ANS: B 1.



ANS: E Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar diatas ditemukan luka bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan Untuk menentukan persentase luas luka bakar digunakan rumus Rule of Nine sehingga didapatkan hasil: daerah dada nilainya 9%, tangan kanan 9%, paha kanan 9 %, total area yang mengalami luka bakar adalah 27% Strategi : Pahami rumus " Rule of Nine



PTS: 1 12. ANS: B Tes schwabach bertujuan membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal interpretasi hasil pasien masih mendengar getaran garputala (memanjang: tuli konduksi). Strategi:



hanya tes schwabach yang dilakukan dengan cara membandingkan dengan pemeriksa, sedangkan test Rinne dan Weber hanya pada pasien PTS: 1 13. ANS: C Tuberculosis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada area paru. Kerusakan tersebut menyebabkan terhambatnya perpindahan gas (O2 dan CO2) di alveolus dengan kapiler pulmonal. Kegagalan pertukaran gas menyebabkan gangguan keseimbangan asma basa tubuh di mana CO2 dalam darah akan menurun. Strategi: Pilihan jawaban A dan B tidak menjadi prioritas masalah, pilihan jawaban E tidak didukung data yang tepat, pilihan jawaban D secara konsep terjadi pada pasien TB dan di dukung data yang lengkap PTS: 1 14. ANS: A Gagal jantung merupakan kegagalan jantung dalam memompa darah secara normal ke seluruh tubuh, sehingga darah yang berisi nutrisi dan oksigen tidak dapat didistribusikan secara adekuat sampai ke sel. Akibatnya proses metabolisme sel menjadi terganggu dan energi yang dihasilkan berkurang. Tanpa energi yang cukup, pasien tidak toleran dalam melakukan aktivitas secara normal. Strategi: Kata kunci pada kasus adalah adanya keluhan sesak nafas pada pasien gagal jantung dan bertambah sesak saat berjalan ke kamar mandi, sehingga masalah keperawatan yang tepat adalah Intoleransi aktivitas. PTS: 1 15. ANS: C Tanda yang menonjol dikemukan pada kasus tersebut adalah menunjukan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah, akibat dari pembesaran jantung (CTR > 50%) sehingga terjadi penurunan curah jantung. Kompensasi jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh adalah dengan meningkatkan nadi.Pucat dan lemah sebagai akibat tidak sampainya darah ke perifer dan darah di perifer banyak mengandung CO2 sulit kembali ke jantung. Strategi: Masalah prioritas pada pasien gagal jantung adalah penurunan cardiac output yang menimbulkan berbagai masalah lainnya dan dapat mengancam jiwa pasien PTS: 1 16. ANS: A Pembahasan: Tindakan appendektomi menyebabkan terputusnya kontinuitasjaringan kulit dan yang mempersyarafinya sehinggamengakibatkan rasa nyeri. Nyeri dapat mengakibatkan gangguantidur, takut bergerak, mual dan muntah sehingga berdampakterhadap pemenuhan nutrisi. StrategiTerdapat data mayor yang mendukung diagnosis nyeri akut yaitukeluhan nyeri skala 6 dan wajah yang menyeringai dan gelisah.Jawaban: A PTS: 1 17. ANS: A Pembahasan:



Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah otak dan menimbulkan adanya peningkätan masa intracerebral. Yang terjadi adalah peningkatan tekanan intracranial. Ciri ciri terjadinya hal tersebut ditunukan dengan data seperti penurunan kesadaran, pupil lambat, gangguan neurologis lainnya dan adanya gambaran st scan. Data ini mendominasi diagnosanya adalah gangguan perfusi cerebral Strategi: Cluster data terbesar, mayor dan saling sinergi Satu sama lain adanya kerusakan jaringan otak, sedang data yang lain tidak ada . Sedang data yang lain hanya satu satu dan minor sehingga tidak memungkinkan menyimpulkan diagnose keperawatan data mayor dimaksud adanya kerusakan intracranial dan terjadi penurunan Kapasitas Adaptif intrakranial yakni perubahan neurologis mendadak seperti GCS, hemiparise,tekanan darah dan didukung lagi dengan data CT Scan. Jawaban:A PTS: 1 18. ANS: E Proses serangan stroke menimbulkan proses kerusakan jaringan otak yang bersifat fokal dan gangguan terjadi sesuai dengan daerah focal otak yang terkena. Berat ringan sangat tergantungan dari lokasi dan luasnya kerusakan jaringan otak yang rusak.Sehingga kerusakan otak dapat dilihat dari tanda dan gejala yang ditimbulkan. Satu gangguan yang menonjol di tampilkan pada dan sebagainya . akibat yang berat muncul adalah risiko aspirasi. PTS: 1 19. ANS: E Pada penderita DM mengalami gangguan produksi insulin resistensi insulin yang mengakibatkan ketidakmampuan menjaga kadar glukosa darah dalam rentang normal. Manisfestasi klinis penderita diabetes meliputi polidipsi, poliuri, poliphagia, Polidipsidan poliuri terjadi karena kehilangan cairan akibat kondisi diuresis osmotik. Poliphagia karena hasil dari status katabolik yang disebabkan karena kurangnya insulin dan proses pemecahanlemak dan protein. Strategi: Masalah pada DM tipe 2 dengan peningkatan gula darah adalah defisit cairan tetapi pada kasus TD dan nadi masih batas normal sehingga pilihannya ada ketidakstabilan kadar glukosa darah, sedangkan jawaban A, B, D kurang didukung oleh data objektif dan bukan prioritas PTS: 1 20. ANS: A Terdapat 2 manifestasi utama klinis pada osteoarthritis yaitu nyeri yang bertambah berat pada pagi hari dan ketebatasan pergerakan sering diikuti oleh krepitus, kekakuan sendi dan juga pembesaran sendi Strategi: Fokus utama manajemen OA adalah menejemen nyeri dan perbaikan mobilitas, bila nyeri sudah dapat di toleransi, maka fokus manajemen keperawatan adalah mengembalikan fungsimobilitas pasien PTS: 1 21. ANS: A pembahasan: pada kasus tersebut perlu diwaspadai adanya kebocoran plasma dengan meningkatnya Hb dan peningkatan hematokrit yang dapat menyebabkan kondisi hipovolemia dan syok strategi



hipertermi terjadi 2-7 hari biasanya bifasik PTS: 1 22. ANS: C pembahasan: Diare adalah salah satu infeksi oportunistik dari penderita HIV, diare menyebabkan keluamya cairan dan elektrolit berlebih sehingga pasien akan mengalami kekurangan / deflsiensi cairan dan elektrolit. Pada kasus ini sangat terlihat pasien mengalami deflsien cairan, hal ini didukung dengan adanya turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering, urin output menurun, konsentrasi menurun. Strategi: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit. Hambatan memori perlu data dukung lainnya. Diare pada pasien terjadi sejak l bulan yang lalu sehingga menyebabkan kondisi kekurangan volume cairan pada pasien yang didukung dengan adanya data turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering, urin output menurun, konsentrasi menurun. Jawaban : C PTS: 1 23. ANS: B Pembahasan: Pneumonia merupakan proses inflamasi pada parenkim paru yang di tandai dengan demam, sesak, batuk dan produksi sputum yang berlebihan menyebabkan sulit untuk menjaga kepatenan jalan napas. Fisioterapi dada merupakan salah rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas postural drainage, clapping, dan vibration, tindakan tersebut untuk meningkatkan turbulensi dan kecepatan ekshalasi udara sehingga sekret dapat bergerak dan mencegah terkumpulnya serta mempercepat pengeluaran sekret. Strategi: Kata kunci pada kasus adalah sudah dilakukan tindakan nebulisasi, namun sekretnya masih sulit dikeluarkan, sehingga tindakan selanjutnya yang tepat adalah melakukan flsioterapi dada. Jawaban: B PTS: 1 24. ANS: C Pembahasan: PPOK merupakan penyakit yang di tandai dengan adanya hambatan aliran udara di saluran nafas, gejala klinis yang sering terjadi adalah peningkatan sputum karena proses inflamasi. Sputum yang sulit di keluarkan menyebabkan terjadinya sesak nafas, sehingga masalah keperawatan utama pada pasien diatas adalah ketidakefektifan kebersihan jalan nafas. Fisioterapi dada yang terdiri dari postural drainage, clapping, dan vibration, merupakan tindakan untuk meningkatkan turbulensi dan kecepatan ekshalasi udara sehingga sekret dapat bergerak mencegah terkumpulnya sekret dan mempercepat pengeluaran sekret. Strategi



Pemberian oksigen 6 liter/menit belum diperlukan karena nilai saturasi oksigen normal. Pemberian bronkodilator dapat dilakukan sebagai intervensi kolaboratif. Memberikan posisi semifowler hanya meningkatkan ekspansi paru dan menurunkan keluhan sesak pada pasien. Batuk efektifkurang tepat dilakukan pada pasien yang mengalami kelelahan karena tidak dapat menggunakan otot abdomen dalam memberikan tekanan atau "force" pada saat batuk efektif. Pilihan paling tepat dan efektifmelakukan fisioterapi dada. Jawaban: C PTS: 1 25. ANS: B Pembahasan: Pemasangan WSD dengan dengan sistem 2 botol efektif pada pasien efusi pleura atau hydropneumothorax. Botol pertama sebagai botol penampung drainage dan botol kedua bekerja sebagai water seal. Botol kedua berfungsi untuk menghindari udara masuk ke dalam pleura kembali sehingga tekanan intra pleura dalam kondisi stabil. Tindakan yang harus segera dilakukan untuk menghindari perubahan tekanan intrapleural akibat masuknya udara atmosfer ke dalam pleura maka segera lakukan klem selang (chest tube) yang dekat dengan dada (pleura). Tindakan yang lainnya dalam pilihan diatas akan menimbulkan risiko darurat peningkatan tekanan intrapleural atau kolaps paru akibat perubahan tekanan masuknya udara atmosfer ke dalam rongga pleura. Strategi: Pilihan jawaban yang lain mentpkan bukan tindakan aman dan tepat karena memungkinkan udara dapat masuk ke dalam pleura kembali. Jawaban: B



PTS: 1 26. ANS: C pembahasan: Etik memberikan pertimbangan kepada perawat untuk memilih Etik memberikan pertimbangan kepada perawat untuk memili perilaku sesuai dengan prinsip (putusan) moral prinsip kebajikan atau prinsip kebaikan bagi pasien. Pengertian Etik yaitu memfokuskan pada nilai (value) dan moral manusia yang berkenaan dengan tindakan manusia. Pada kasus diatas, etik yang diterapkan Oleh perawat yaitu beneficence. Perawat mempertimbangkan tindakan yang memberikan kebaikan bagi pasien yaitu mencegah perburukan akibat, rokok dan mencegah penyebaran dan penularan tuberculosis kepada anggota keluarga pasien. Strategi :



Pilihan Non-maleficence merupakan pertimbangan etik yang mengarah pada tindakan yang mencegah kondisi bahaya atau memberikan tindakan tidak membahayakan pada pasien contohnya menghentikan penghentikan pengobatan. Pilihan confidentiality menyampaikan pertimbangan perawat untuk menjaga kerahasiaan informasi pasien. Pilihan autonomY' memiliki pengertian untuk selalu melibatkan dan memberi kebebasan dalam memutuskan kepada pasien. Pilihan fidelity' memiliki pengertian kepada perawat untuk selalu menepati janji kepada pasien.



Jawaban: C



perilaku dengan p (putusan atau prin kebajika prinsip kebaikan pasien. Pengertia yaitu memfoku pada nila (value) d moral ma yang ber dengan t manusia. kasus dia etik yang diterapka perawat benefice Perawat mempert kan tinda yang memberi kebaikan pasien ya mencega perburuk akibat, ro dan men penyebar penulara tuberculo kepada a keluarga Strategi :



Pilihan Non-maleficence merupakan pertimbangan etik yang mengarah pada tindakan yang mencegah kondisi bahaya atau memberikan tindakan tidak membahayakan pada pasien contohnya menghentikan penghentikan pengobatan. Pilihan confidentiality menyampaikan pertimbangan perawat untuk menjaga kerahasiaan informasi pasien. Pilihan autonomY' memiliki pengertian untuk selalu melibatkan dan memberi kebebasan dalam memutuskan kepada pasien. Pilihan jidelitY' memiliki pengertian kepada perawat untuk selalu menepati janjl kepada pasien.



Jawaban: C PTS: 1 27. ANS: E Pembahasan: Tanda dan gejala yang ditunjukan pada kasus tersebut adalah adanya sumbatan pembuluh darah koroner. Tindakan yang tepat pada situasi ini adalah yang dapat menimbulkan dilatasi pembuluh darah coroner atau lisis sumbatan coroner. Nitrogliserin merupakan regimen yang menimbulkan dilatasi coroner, sehingga sirkulasi menjadi lancar, reperfusi terjadi dan nyeri menjadi berkurang, maka tindakan yang tepat dilakukan adalah pemberian nitrogliserin. Strategi: Jawaban pilihan selain E merupakan tindakan reperfusi tapi pada kasus ini bukan merupakan tindakan yang efektif karena memerlukan waktu yang lama. Jawaban : E PTS: 1 28. ANS: D Pembahasan : EKG merupakan rangkaian kegiatan merekam aktivitas listrik jantung dalam waktu tertentu, sandapan elektrode standar yang di pasang di perikordial adalah: VI sela iga ke 4 garis sternal kiri V2 = sela iga ke 4 garis sternal kiri V3 = antara V2 dan V4 V4 sela iga ke 5 garis mid klafikula V5 = sejajar V4 garis anterior axila V6 = sejajar V5 garis mid axila Strategi : Pilihan Jawaban selain D merupakan bukan sandapan ekektroda



PTS: 1 29. ANS: C Pembahasan :



Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang perawat telah menjelaskan dengan benar dan proporsional. Namun keputusan tetap di tangan pasien atau keluarga. Pada kasus ini perawat melakukan tindakan RJP padahal pasien sudah nyaman dengan tidak dilakukan tindakan apapun dan itu telah menjadi pilihannya. Maka perawat telah mengabaikan hak dan otonomi pasien.



Fidelity adalah menepati janji dan komitmen terhadap orang lain, Veracity adalah prinsip penuh dengan kejujuran akan kebenaran.Benificience adalah melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain.



Jawaban: C PTS: 1 30. ANS: B Pembahasan : Obat ini sangat baik diabsopsi tanpa makanan dan lebih cepat lagi diabsorbsi di sublingunal. Karena nyeri yang dialami pasien itu akibat dari konstriksi atau sumbatan pembuluh coroner maka pelu di berikan Obat yang paling cepat kerjanya. Maka yang paling sering diberikan adalah sublingunal.



Strategi:



Pilihan jawaban A,C,D,E Obat lebih lama di absorbsi.



PTS: 1 31. ANS: D Pembahasan: Prosedur perawatan luka kolostomi dimulai dengan mencuci tangan, membuka kantong kolostomi, membersihkan area periostomal dan mengeringkannya, kemudian cuci tangan steril, gunakan handscoen steril, bersihkan stoma, berikan salep, ukur stoma, pasang kantong kolostomi, rapikan alat dan cuci tangan.



Strategi Jawaban A, B dan E tidak mungkin karena stoma belum dibersihkan sedangkan menilai kondisi stoma dilakukan pada tahap awal saat membuka stoma.



Jawaban : D PTS: 1 32. ANS: B Pembahasan Edema/acites dapat disebabkan karena kelebihan pemberian dan kegagalan mengekresi cairan dan penurunan albumin tubuh atau karena kegagalan organ. Jika terdapat edema, maka tekanan hidrostatis darah akan mendorong ke ruang intertisiel. Sehingga perlu dilakukan monitoring untuk mengetahui progresifitas edema tersebut. Pada kasus tersebut pasien mengalami kondisi kelebiha n volume cairan yang ditandai dengan edema dan penumpukan cair di rongga abdomen yang ditandai dengan adanya shifting dullnes Strategi Kondisi pasien disebabkan oleh kelebihan cairan sehingga intervensi utama adalah monitoring intake dan output secara ketat jawaban: B PTS: 1 33. ANS: A Pembahasan : Prosedur tindakan perawatan kolostomi adalah mempersiapkan alat dan pasien. Hal pertama dilakukan pada pasien adalah menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien, sehingga pasien mengerti tujuan tindakan yang akan dilakukan dan menyetujui tindakan tersebut. Setelah itu perawat menggunakan handscoon dan membuka kantong kolostomi, setelah kantong terbuka, maka perawat melakukan pengkajian terhadap stoma dan kulit sekiarnya, kemudian membersihkannya, mengukur diameter kantong dan memasang kantong stoma baru, setelah selesai maka perawat mencuci tangan dan mendokumentasikannya.



Strategi :Tahap awal perawat melakukan pengkajian terhadap stoma dan kulit sekitarnya, jawaban B, C, D dan E tidak mungkin karena harus dilakukan setelah mengkaji stoma



jawaban: A



PTS: 1 34. ANS: C Pembahasan : Pasien dengan penurunan kesadaran, kelemahan fisik, hemiparese sangat berpotensi kehilangan proteksi diri. Pasien tidak mampu mengubah posisinya saat kondisi tersebut diatas terjadi. Kehilangan kemampuan ini menimbulkan tertekannya daerah menonjol terlalu lama dan menimbulkan iskemia jaringan dan berlanjut kematian jaringan. Bukti kerusakan ini adanya cirri-ciri munculnya Iuka seperti kemerahan, bulla atau sudah Iuka.



Strategi :



Saat pertanyaan adalah tindakan atau intervensi maka yang perlu ditemukan terlebih dahulu adalah apa masalah keperawatannya Dalam kasus ini sangat banyak bicara soal ketidakmampuan gerak dari kesadaran, lemah, ada kemerahan pada daerah prominen maka dapat dipastikan masalahnya adalah gangguan integrita kulit atau risiko gangguan integritas kulit. Maka intervensi yang paling tepat untuk mengatasi itu adalah merubah posisi setiap 2 jam. Jawaban: C



PTS: 1 35. ANS: D Pembahasan : Komplikasi stroke salah satunya adalah kejang. Ini terjadi akibat kerusakan jaringan fokal otak pada serangan stroke yang terus berproses. Tidak semua ada komplikasi kejang. Kejang tidak dapat di lawan dengan ruda paksa karena yang terjadi adalah trauma. Maka saat kejang yang perlu adalah tindakan pencegahan aspirasi dan longgarkan napas sampai kejang berhenti. jawaban: D PTS: 1 36. ANS: C Pembahasan Komplikasi biperglikemia pada pasicn diabetes menyebabka,l pasien diabetes mengalami masalah pada kald dan tclapak km Kondisi neurophati, penyakit vaskuler pcrifcr dan pcnunman sistem imun adalah bentuk komplikasi lanjutan yang berkontrihusi pada masalah kaki yang bisa berlanjut pada amputasi. Tanda yang paling sering dirasakan adalah penunman sensasi, rasa kesemutan. Penurunan sensasi ini mcnyebabkan luka dan kalus pada pasien, edukasi pada kaki pada pasien. Strategi: Pasien menunjukkan gejala mengalami komplikasi pada kaki, Pendidikan kesehatan tcntang perawatan kaki panting untuk mencegah komplikasi lanjut. Jawaban: C PTS: 1 37. ANS: D pembahasan



Kruk merupakan salah satu alat bantu bexjalan yang berfungsi untuk membantu stabilitas pasien saat btealan dan menuruni tangga. J ika naik tangga dimulai dengan kaki yang sehat terlebih dahulu sedangkan kalau turun tangga dimulai dengan kedua kruk terlebih dahulu. Pada pasien dengan non weigh bearing (menumpu berat badan) menggunakan 3 point. Strategi: Pada saat menuruni anak tangga tumpuan BB berada pada kedua kruk.



Jawaban: D PTS: 1 38. ANS: C Pembahasan: Kecemasan yang dirasakan oleh pasien merupakan respon subyektif. Salah satu peran perawat adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan, fungsi tersebut dilakukan pada semua pasien yang mengalami masalah kesehatan, kondisi pasien yang mengalami situasi gelisah, takut dan cemas, perlu di berikan penguatan dan pendampingan. Stategi: Masalah utama adalah kecemasan sehingga intervensi mengacu pada masalah utama dan merupakan tugas dan tanggung jawab perawat. Jawaban : C PTS: 1 39. ANS: E



Pembahasan: Management nyeri tergantung pada skala nyeri. Nyeri ringan sedang dapat menggunakan teknik relaksasi dan distraksi, sedangkan nyeri berat sampai hebat harus menggunakan medikasi analgetik. Strategi: Kondisi skala nyeri 5-7 membutuhkan tindakan kolaborasi pemberian analgesic. karena tindakan keperawatan relaksasi tidak dimungkinkan menghilangkan nyeri dengan skala tersebut. Jawaban: E PTS: 1 40. ANS: B Pembahasan:



Imobilisasi suatu fraktur merupakan tindakan yang paling umum dilakukan dengan gips/bidai. Sebelum menggunakan gips, peran perawat meliputi persiapan pasien dan alat. Setelah diberikan penjelasan tentang prosedur pemasangan gips, kemudian membersihkan kulit dan mengkaji adanya luka, setelah kulit/luka dibersihkan maka, selanjutnya adalah pemasangan stockinete diatas tungkai sesuai ukuran, memberikan bantalan tambahan, menyangga tungkai dan memeriksa bagian distal setelah dipasang gips. Strategi Jawaban A, C, D dan E merupakan proses pemasangan gips, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan luka. Jawaban : B PTS: 1 41. ANS: E Pembahasan: Peran perawat adalah menjelaskan kembali tentang kondisi yang dialami oleh pasien dan tindakan yang seharusnya dilakukan, terlepas terjadi penolakan tindakan yang dilakukan oleh pasien atau keluarga, bahwa informasi tetap harus dilakukan secara benar dan jujur, dan memastikan bahwa informasi tersebut dipahami dengan baik oleh keluarga dan pasien. Strategi : Kondisi pasien yang fraktur dengan nyeri hebat memungkinkan tidak menerima informasi dengan baik, sehingga perawat perlu memastikan apakah informasi yang sudah diberikan benar-benar dipahami oleh pasien/keluarga. Jawaban : E PTS: 1 42. ANS: D Pembahasan: Pemberian transfusi darah berarti memasukkan komponen darah dalam tubuh pasien. Reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk kc dalam tubuh adalah mempakan reaksi imun tubuh untuk menolak atau menerimanya ada keluhan sesak napas, gatal, dada terasa berat, dan terlihat gelisah, maka telah terjadi reaksi penolakan tubuh terhadap komponen darah yang dimasukkan. Tindakan terbaik adalah menghentikan proses transfusi. Strategi : Efek transfusi darah bisa membahayakan tubuh, sehingga faktor pemicu harus dihilangkan (darah transfusi) agar reaksi penolakan tidak berlajut.



Jawaban : D PTS: 1 43. ANS: B



Pembahasan: Edema/acites dapat disebabkan karena kelebihan pemberian dan kegagalan mengekresi cairan dan penurunan albumin tubuh atau karena kegagalan organ. Jika terdapat edema, maka tekanan hidIostatis darah akan mendorong ke ruang intertisiel. Sehingga perlu dilakukan monitoring untuk mengetahui progresifltas edema tersebut. Pada kasus tersebut pasien mengalami kondisi kelebihan volume cairan yang ditandai dengan edema dan penumpukan cairan di rongga abdomen yang ditandai dengan adanya shifting dullness. Strategi: Pemberian diet memang dibutuhkan, namun hasilnya bisa membutuhakn waktu beberapa hari, memberikan posisi dan manejemen aktifltas dilakukan untuk menghindari bertambahnya akumulasi cairan dibagian bawah ekstremitas. kondisi pasien tersebut membutuhkan monitoring'secara ketat intka dan out put sehingga dapat dilakukan pembatasan asupan secara benar. Jawaban: B PTS: 1 44. ANS: C Pembahasan : Anatomi uretra pada laki-laki memiliki panjang 13,7 = 16,2 cm dan pada perempuan panjangnya 3,7 6,2 cm. Saat insersi kateter dan urine keluar, diperkirakan balon flksasi baru sampai ke uretra, untuk keamanan maka kateter harus dimasukan sampai ke percabangan karena letak balon kateter 3c 2,5-3 cm dari pangkal selang kateter, memastikan ujung kateter dan balon telah masuk ke dalam kandung kemih. Saatmengembangkan balon tidak menimbulkan trauma atau rupture pada uretra. Strategi: Urin keluar melalui kateter menunjukan kateter baru sampai uretra jika dilakukan pengembangan balon dapat menimbulkan rupture uretra. Tindakan melanjutkan memasukkan kateter sampai percabangan adalah untuk memastikan kateter terpasang sampai di kandung kemih. Jawaban : C PTS: 1 45. ANS: C pembahasan: Pembatasan cairan merupakan tindakan keperawatan untuk mencegah adanya peningkatan cairan tubuh secara progresif akibat adanya gangguan pada ginjal. Pemberian tindakankolaboratif obat diuretik adalah untuk meningkatkan aliran urin (disebut diuresis). Diuretik bekerja dengan mengeluarkan natrium dan klorida dari tubuh dalam urin, dan natrium dan klorida serta menarik kelebihan air dari tubuh. Jumlah natrium dan klorida (natrium klorida, atau NaCl) dalam tubuh Strategi: Kriteria keberlhasilan dari pembatasan cairan adalah stabil intake dan output, normal tanda vital, stabil berat badan dan terbebas dari tanda tanda edema jawaban: C PTS: 1 46. ANS: A



Pembahasan : Rumus penghitungan kebutuhan cairan menurut rumus Baxter/Parkland : 4 ml x luas luka bakar x berat badan Kebutuhan cairan = 4 ml x 25% x 50 Kg = 5000 ml Pemberian 8 jam pertama adalah 50% dari total kebutuhan cairan sehingga pada 8 jam pertama akan diberikan sebanyak 50% x 5000 ml - 2500 ml dan biasanya diberikan di Intalasi gawat darurat.Pemberian cairan 16 jam berikutnya biasanya sudah dipindahkan ke unit Luka Bakar. Pemberian 16 jam berikutnya adalah 50% dari total kebutuhan cairan sehingga dibagi dalam 25 % pada 8 jam kedua dan 25 % pada 8 jam ketiga. Strategi : Pelajari penghitungan kebutuhan cairan menurut rumus Baxter Jawaban : A PTS: 1 47. ANS: B Pembahasan: Pada kasus tersebut diatas hanus menentukan luas luka bakar terlebih dahulu menggunakan " Rule of Nine " Luka bakar terjadi pada lengan kanan 9%, lengan kiri 9% serta punggung-9% 27 %. Kebutuhan cairan pasien luka bakar dengan menggunakan Rumus Parkland/Baxter Larutan ringer laktat: 4ml X kg BB X luas luka bakar 4 ml x 60 kg x 27% Kebutuhan cairan pasien dengan uka bakar dalam 24 jam 50% kebutuhan cairan diberikan dalam 8 Jam pertama, sisanya dalam 16ketiga) jam selanjutnya (25%% pada 8 jam kedua dan 25% pada 8 jam Ketiga Strategi: Memahami penghitungan luas uka bakar menggunakan Rule of Nine dan kebutuhan cairan menurut Parkland/ Baxter. jawaban: B PTS: 1 48. ANS: B pembahasan: Prosedur perawatan luka adalah prosedur dengan prinsip steril.Setelah perawat membuka balutan luka lama, maka perawat perlu mengamati kondisi luka dan karakteristik jaringan. Setelah itu, perawat akan mengganti sarung tangan biasa dengan sarung tangan steril. Kemudian membersihkan luka dengan larutan NaCL 0.9% dan melakukan nekrotomi jaringan mati. Kemudian perawat akan memberikan obat atau kompres pada luka sesuai kondisi lukapasien. Selanjutnya luka akan ditutup dengan kassa steril jawaban: B PTS: 1



49. ANS: D Rumus yang digunakan untuk menghitung tetesan adalah, jumlah cairan yang diberikan x faktor tetes (20 tetes permenit, tergantung pada alat yang dipakai) /24 jam x 60 menit. Hasilnya adalah dengan satuan tetes/mnt jawaban: D PTS: 1 50. ANS: D Pembahasan Transfusi darah adalah memasukkan komponen dalam tubuh sel melalui daran vena. Transfusi reaksi darah alergi dapat (hipersensitivitas) Dan menimbulkan tubuh komplikasi yang sangat anafilaksis pada tubuh yang sangat berbahaya Bagi pasien, oleh Karena itu sangat penting memperhatikan prinsip-prinsip pemberian transfusi untuk keamanan pasien. Mengecek label darah dan mencocokannya merupakan prosedur persiapan pemberian transfusi sebelumdarah ditransfusikan pada pasien. Strategi: Pada soal dijelaskan unutan prosedur pesiapan transtust pada pasien setelah darah diambil dari bank darah dan dihangatkan memasang darah transfusi, menutup klem yang berada dibawah kantong normal salin dan mengobservasi pasien adalah prosedur pelaksanaan pemberian transfusi. Mendokumentasikan data yang relevan adalah prosedur evaluasi pemasangan transfusi. Jawaban :D PTS: 1 51. ANS: E pembahasan pada kasus diatas adalah Pnnsip etik yang harus diterapkan untuk menjaga confidentiality karena keluarga meminta perawat sebenamya kepada kerahasiaan dan tidak menyampaikan kondisi anggota keluarga yang lain. Strategi: orang lain Fidelity adalah menepati janji dan komitmen terhadap kebenaran Veracity adalah prinsip penuh dengan kejujuran akan Otonomi berdasarkan pada kemampuan individu untuk berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Benificience adalah melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. Jawaban: E PTS: 1 52. ANS: D Pembahasan: Pasien telah diberikan rencana informasi terapi, dasar kemungkinan tentang pengobatan konsekuensi ketidakpatuhan timbulnya ARV,efek samping kontiuitas mengkonsumsi minum dan ARV, edukasi adalah ARV,sangat sehingga tentang penting langkah untuk pengambilan mengingatkan selanjutnya ARV di waktu VCT. kunjungan dan Strategi :



Menentukan pengawas minum ARV, menggunakan menyarankan pengingat pasien minum ARV dan memastikan penyimpanan tempat ARV adalah bagian dari rencana terapi pasien. Jawaban: D PTS: 1 53. ANS: A Pembahasan: salah satu indakan pemberian terapi nebulizer merupakan pematasan. Nebulizer akar pengobatan pada masalah sistem kecil ke dalam menyebarkan obat menjadi partikel yang lebih kecil kedalam saluran nafas bagian bawah sehungga dapat di absorpsi. jawaban: A PTS: 1 54. ANS: D Pembahasan: Diare yang terus menerus dapat menyebabkan pasien kekurangan cairan yang ditandai oleh tekanan darah menurun, nadi yang cepat, Sehingga perlu dilakukan tundakan petbenn calran secara Cepat untuk memenuhi kebutuhan cairan Strategi: Fokus utama intervensi diare dengan dehidrasi adalah memenuhi Jumlah cairan yang hilang, seningga periu dilakukan evaluasi terhadap pemenuhan kebutuhan cairan. Jawaban: D PTS: 1 55. ANS: A Pembahasan : Dehisens adalah komplikasi dari proses penyembuhan luka dimana terbukanya kembali sebagian atau seluruhnya luka operasi akibat kegagalan proses penyembuhan luka operasi. Manifestasi klinis dapat berupa keluarnya cairan serous berwarna merah muda dari luka operasi, nyeri, edema dan hyperemis pada daerah sekitar luka operasi.



Strategi:



jawaban yang mungkin antara A dan C, namun jawaban C tidak didukung data objektif.



Jawaban: A PTS: 1 56. ANS: B Pembahasan : Penentuan kriteria keberhasilan terapi cairan menggunakan rumus output urine 0,5-1 cc/kgBB/jam» (0,5 x 50 kg 25 ml/jam dan 1 x 50 kg 50 ml/jam), sehingga urin output 25-50 ml/jam.



Strategi :



Hapalkan rumus pengeluaran urine.



Jawaban : B PTS: 1 57. ANS: B Pembahasan : Pemberian actrapid yang merupakan Obat insulin kategori rapid acting akan berekasi dalam menurunkan glukosa darah dalam waktu 5-15 menit dengan waktu puncak 30-60 menit. Pasien menunjukkan gejala hipoglikemia: berkeringat, lemah dan gemetar. Setelah pemberian Obat dan dengan gejala diatas, maka perawat perlu melakukan monitor glukosa darah.Kondisi pasien tersebut merupakan indikasi terjadinya hypoglikemi yang harus dibuktikan dengan pemeriksaan glukosa darah.



Jawaban : B



PTS: 1 58. ANS: B Pembabasan: Berdasarkan pendekatan MTBS, data penting yang dikaji untuk menentukan derajat dehidrasi kulit perut kembali lambat atau sangat lambat, malas minum atau minum dengan Iahap. mata cekung. dan gelisah atau rewel. Strategi: Lakukan scanning untuk fokus pada data-data hasil pengkajian dehidrasi berdasarkan pendekatan MIII,S, Cupillary Refill Time. konsistensi feces, suhu, dan berat badan bukan merupakan indikator derajat dehidrasi berdasarkan MTBS. Jawaban: B PTS: 1 59. ANS: E Pembahasan:



Cara penghitungan usia anak adalah dengan mengurangi tanggal pemeriksaan dengan tanggal lahir anak. Urutan cara mengurangi dimulai dari hari (tanggal), bulan, tahun. Prinsip penghitungan apabila hari (tanggal) tidak bisa dikurangi karena lebih kecil maka meminjam pada bulan (dengan menambah 30), apabila bulan tidak bisa dikurangi karena lebih kecil maka mengambil di tahun (menambah 12). Pada kasus di atas cara penghitungannya adalah Tanggal pemeriksaan 04 Oktober 2017 dikurangi tanggal lahir 24 November 2015 Maka, usia anak Strategi: Pastikan bahwa yang dikurangi itu adalah tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir sesuai dengan prinsip penghitungan. Jawaban: E PTS: 1 60. ANS: A Pembahasan: Sumber stressor akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah adalah Berpisah dengan kelompok sosialnya (teman sebaya), karena dia biasa melakukan kegiatan bermain atau pergaulan sosial (peer group).



Strategi: Kata kunci pada kasus di atas adalah pernyataan anak ingin segerasembuh dan segera kembali ke sekolah berinteraksi dengan kelompoknya.



Jawaban: A PTS: 1 61. ANS: A Pembahasan: Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan kondisi jalan nafas yang tidak normal akibat adanya penumpukan sputum yang kental atau berlebihan yang sulit untuk dikeluarkan. Bersihan jalan nafas efektif ditandai dengan tidak ada batuk, tidak ada sputum dan bunyi nafas vesikuler.



Strategi:



Hasil scanning data abnormal pada kasus diatas didapatkan data menonjol pada gangguan sistem pernapasan yaitu sputum kental, itv ronkhi dikedua lapang paru dan batuk. Pada optionjawaban terdapat 2



masalah sistem pernapasan. Data abnormal (sputum kental, ronkhi dikedua lapang paru dan batuk) pada kasus merupakan data mayor Pada masalah bersihan jalan nafas tidak efektif yang merupakan 155 masalah prioritas. Pada option jawaban pertukaran gas (b) tidak cukup data untuk menegakkan masalah tersebuc Jawaban: A PTS: 1 62. ANS: C Pembahasan: Hiperbilirubinemia adalah peningkatan bilirubin dalam darah ditandai dengan kuning pada kulit, sklera, dan membran mukosa mulut, bilirubin serum >2 mg/dL yang merupakan data mayor pada masala h ikterik neonatus.



Strategi : Kata kunci pada kasus bayi mengalami hiperbilirubinemia dan terjadi pada 24 jam kehidupan sehingga prioritas masalah pada kasus diatas adalah ikterus.



Jawaban: C PTS: 1 63. ANS: D Pembahasan: Pada hidrosefalus terjadi penumpukan cairan di dalam otak yang mengakibatkan terjadinya penekanan syaraf otak. yang ditandai dengan kesadaran tncnurun. LK mcmbcsar. tcrdapat suruset sign. Kondis) darat mcmmbulkan masalah pcrfust jaringan serbral tidak efcktif.



Strategi: Kata kunci pada kasus adalah anak mengalami hidosefalus. Data mayor yang mendukung pada masalah keperawatan prioritas adalah kesadaran menurun, LK 69cm. terdapat sunset sign.



Jawaban: D PTS: 1 64. ANS: A Pembahasan :



Kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron, dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium dan natrium melalui membran tersebut sehingga terjadi pelepasan listrik. Lepasnya muatan listrik dapat meluas k eseluruh sel maupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmiter maka terjadilah kejang. Suhu tubuh normal pada usia 4 tahun 36,5 0C — 37,20C.



Strategi:



Suhu anak pada kasus tersebut meningkat yaitu 390C, anak juga memiliki riwayat kejang karena demam.



Jawaban: A PTS: 1 65. ANS: D Pembahasan: Berdasarkan data pada kasus mengarah pada diagnosa sindroma nefrotik. Sindroma nefrotik merupakan gangguan pada ginjal yang ditandai dengan proteinuria, hipoalbuminemia yang dapat meningkatkan permiabilitas kapiler sehingga menyebabkan edema anasarka yang berdampak pada peningkatan berat badan yang drastis.



Strategi: Pada kasus tersebut terdapat data edema (penumpukan cairan), acites, protein urin (+) yang merupakan data mayor untuk masalah kelebihan volume cairan.



Jawaban: D PTS: 1 66. ANS: D Pembahasan Pada kasus tersebut terjadi penyempitan bronchus yang ditunjang oleh data adanya bunyi wheezing. Melonggarkan bronchus diperlukan broncodilator yang diberikan per inhalasi. Inhalasi adalah pemberian Obat secara langsung ke dalam saluran nafas melalui penghisapan yang mempunyai keuntungan yaitu Obat bekerja langsung pada saluran napas.



Strategi: Fokuskan pada usia anak. Usia anak pada kasus tersebut adalah 2 tahun. Pilihan (a dan c) tidak efektifdilakukan pada anak usia tersebut. Pilihan (b) tidak memungkinkan dilakukan karena tidak mengatasi masalah. Pilihan (e) merupakan kelanjutan dari prioritas intervensi yaitu pemberian inhalasi.



Jawaban: D PTS: 1 67. ANS: B Pembahasan: posisi knee Chest atau jongkok akan membuat anak merasa nyaman/lebih baik sebab sianosis akan berkurang. Mekanisme terjadinya hal tersebut, yaitu knee Chest atau jongkok akan menurunkan aliran darah balik yang kurang kandungan oksigennya. Akibatnya resistensi sistemik akan meningkat sehingga pirau kanan ke kiri akan menurun dan aliran darah paru meningkat. Saturasi oksigen pun meningkat dan sianosis berkurang. Strategi : Pada pasien Tetralofy ofFallot sering mengalami hipersianosis. Tata laksana yang harus dilakukan adalah memberikan posisi knee Chest atau jongkok. Oleh karena itu, pilihan jawaban yang lain bukan tindakan utama



Jawaban: B



PTS: 1 68. ANS: D pembahasan:



Bayi lahir dengan usia gestasi 32 minggu merupakan bayi prematur. Pada masa gestasi tersebut bayi belum memiliki reflek hisap dan menelan yang baik, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral. Kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi secara enteral dengan pemasangan OGT (Orogastric Tube).



Strategi:



Fokuskan usia gestasi bayi pada kasus. Selain pilihan jawaban menggunakan OGT, selebihnya adalah cara pemberian ASI melalui oral.



Jawaban: D



PTS: 1 69. ANS: C Pembahasan: Langkah Perawatan Stoma 1.



Menyiapkan alat



2.



Mencuci tangan



3.



Menjelaskan prosedur kerja



4.



Meletakkan perlak dan bengkok



5.



Membuka kantong kolostomi



6. Membersihkan kulit sekitar stoma 7. Mengeringkan kulit sekitar stoma 8. Mengobservasi stoma dan kulit sekitarny 9. Memberikan salep Zinc 10.Mengukur dan menggambar pola stoma 11.Membuka dan merekatkan kantong kolostomi



.



12 Membereskan alat dan cuci tangan Strategi: Mengikuti urutan langkah prosedur perawatan stoma.



Jawaban: C PTS: 1 70. ANS: D Pembahasan : Urutan tindakan uji tourniquet setelah mengukur tekanan darah dan mendapatkan nilai tekanan sistolik dan diastolik selanjutnya menambahkan sistol dan diastole, lalu dibagi 2 (1 10+70/2) = 90. Nilai tersebut menjadi acuan untuk menahan airraksa pada nilai tersebut selama 10 menit. Langkah prosedur uji tourniquet l. Menjelaskan prosedur dan meminta pesetujuan kepada ibunya 2. Mencuci tangan



3. Memasang manset diatas fossa cubiti 4. Mengukur tekanan darah dan diperoleh hasil 110/70 mmHg. 5. Menentukan tekanan tengah sistolik dan diastolik 6. Memompa manset sampai air raksa berada pada tekanan Yang telah ditentukan 7. Menahan tekanan manset selama 10 menit 8. Mencatat jumlah petekhie pada area yang ditandai 9. Melepas manset secara perlahan 10. Mencuci tangan Strategi: Sesuaikan dengan urutan/langkah-langkah prosedur. Jawaban: D PTS: 1 71. ANS: D pembahsan: Prinsip etik yang diterapkan oleh perawat adalah prinsip Confidentiality. Prinsip Confidentiality adalah prinsip yang menjaga informasi tentang klien. Kecuali dengan persetujuan dan keluarga serta menggunakan inform consent. Memahami prinsip etik sebagai berikut: 1. Juctice: keadilan 2. Fidelity: menepati 3. Otonomi: keputusan sendin 4.Beneficence: berbuat baik 5. Nonmaleficence: tidak merugikan 6. Confidentiality: menjaga kerahasiaan Jawaban: D PTS: 1 72. ANS: E Pembahasan:



Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat di antaranya adalah pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung, advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, dan pendidik. Adapun pada saat keluarga mempunyai masalah seperti kasus di atas dan harus memutuskan maka peraw at bertanggung jawab membantu keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan. Hal ini bagian dari peran perawat sebagai advokat.



Strategi:



Memahami peran perawat.



Jawaban: E PTS: 1 73. ANS: E Pembahasan:



Berdasarkan data pada kasus mengarah pada diagnosis sindroma nefrotik. Sindroma nefrotik merupakan gangguan pada ginjal yang ditandai dengan proteinuria, hipoalbuminemia yang dapat meningkatkan permiabilitas kapiler sehingga menyebabkan edema anasarka. Data edema menunjukkan adanya masalah keperawatan kelebihan volume cairan. Intervensi utama pada masalah tersebut adalah memantau keseimbangan cairan.



Strategi:



Pada kasus tersebut, tentukan masalah keperawatan prioritas berdasarkan data yang ada. Setelah diketahui masalah maka dapat ditentukan intervensi prioritasnya.



Jawaban: E



PTS: 1 74. ANS: A Pembahasan: Klasifikasi kasus menurut MTBS adalah infeksi telinga akut.Tindakan yang dilakukan: beri antibiotik yang sesuai, beri parasetamol, keringkan telinga dengan bahan penyerap, dan kunjungan ulang 5 hari. Pilihan jawaban adalah mengeringkan telinga dengan bahan penyerap.



Strategi:



Mengingat kembali fokus tindakan pada tata laksana MTBS. pada masalah gangguan telinga



Jawaban: A



PTS: 1 75. ANS: B Pembahasan:



Pemberian imunisasi harus sesuai dengan usia dan jenis imunisasi. Bila anak belum mendapatkan jenis imunisasi sesuai dengan usianya maka pemberian imunisasi mengikuti imunisasi yang belum diberikan. Pada usia 4 bulan, anak seharusnya sudah mendapatkan DPT - HB - Hib 3, Polio 4. Akan tetapi pada kasus di atas, anak baru mendapatkan Hb0, BCG, polio l, maka selanjutnya jenis imunisasi yang harus diberikan adalah DPT - HB - Hib l, Polio 2.



Strategi:



Perhatikan usia dan riwayat imunisasi yang telah didapat anak sebelumnya. Mengingat kembali jadwal normal pemberian imunisasi dasar. Menentukan lanjutan imunisasi yang akan diberikan. Jawaban: B



PTS: 1 76. ANS: A Pembahasan:



Pada bayi berat badan lahir rendah akan berisiko terjadi hipotermia (suhu kurang 36,50C) karena: 1) Jaringan lemak subkutan tipis. 2 Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar. 3) Cadangan glikogen dan brownfat sedikit Tidak ada respon menggigil pada saat kedinginan Tata laksana untuk mengatasi hipotermia menggunakan prinsip perpindahan panas dimana tubuh ibu menjadi termoregulator suhu tubuh bayi. Oleh karena itu tindakan utama yang tepat adalah perawatan metode kanguru. Strategi: Kata kunci pada kasus di atas adalah ada hipotermia dan lemak subkutan tipis sehingga ditangani dengan metode kangguru



Jawaban: A PTS: 1 77. ANS: B Pembahasan: Keluhan utama pada penderita gangguan system perkemihan terutama ISK adalah nyeri saat berkemih yang disebabkan karena adanya infeksi pada saluran kemih. Pada kasus tersebut, data yang menonjol adalah nyeri daerah perut bawah, ada ekspresi meringis kesakitan dan nyeri saat buang air kecil. Data tersebut merupakan data mayor untuk masalah keperawatan nyeri akut. Evaluasi keperawatan pada nyeri akut tersebut berdasarkan kriteria evaluasi adalah nyeri berkurang.



Strategi: lakukan scanning masalah keperawatan utama pada kasus jawaban: B PTS: 1 78. ANS: C Pembahasan:



Status obstetrik meliputi :Gravida (G): adalah jumlah kehamilan, tanpa melihat lamanya Para/Persalinan/Partus (P): adalah kelahiran setelah 20 mg, tanpa melihat kondisi bayi hidup I mati Abortus (A): adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum jamn dapat hidup diluar kandungan dengan batasan gestasi kurang dari 20 minggu.IS3 Contoh pencatatan kehamilan: Gl PO AO : Gravida 1, para 0, abortus 0 yang artinya pasien hamil anak pertama belum pernah melahirkan ataupun abortus Jadi pada kasus diatas menunjukkan kasus obstetri Gravida 4 (saat ini hamil 20 minggu, persalinan tahun 2000 dan 2005, riwayat Keguguran tahun 2010) Partus 2 (persalinan tahun 2000 dan 2005) Abortus 1 (keguguran tahun 2010) strategi : Kata kunci dari kasus tersebut bahwa pasien datang dalam kondisi hamil, sudah 2 kali melahirkan dan I kali abortus. Jawaban: C PTS: 1 79. ANS: B Pembahasan: Menentukan taksiran persalinan berdasarkan Patokan: HPHT (I-lari Pertama Raid Terakhir) rumus Neagle: (+ 7-3 +1) untuk HPHT bulan April - Desember (hari ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah 1) (+7 +9 +0) untuk HPHT bulan Januari - Maret (hari ditambah 7, bulan ditambah 9, tahun ditambah 0) Berdasarkan kasus di atas taksiran persalinan pasien adalah: HPHT



20 4 2018 +7 -3 +1 taksiran partus 27 1 2019



Strategi Dari kasus yang menjadi fokus dalam menghitung taksiran partus adalah bulan saat HPHT apakah bulan di tambah 9 / bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah I



Jawaban: B PTS: 1 80. ANS: D Pembahasan:



Metode pemantauan persalinan setelah memasuki kalal fase aktif (dimulai dari pembukaan 4 cm) adalah dengan menggunakan partograf. Hal yang dipantau dalam partograf setiap 30 menit sekali adalah denyut jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi nadi. Pemeriksaan dalam idealnya dilakukan 4 jam sekali untuk mengetahui pembukaan serviks, penurunan kepala, ketuban dan penyusupan/molase kepala. Disamping itu, pemeriksaan dalam yang tidak terlalu sering bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan janin.



Strategi: Kata kunci jawaban diatas adalah pada jam berapa perawat melakukan pemeriksaan dalam yaitu pada pukul 17.00 WIB sehingga 4 jam kemudian adalah 21.00 WIB



Jawaban: D PTS: 1 81. ANS: D Pembahasan:



Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pada pasien postpartum kita melakukan pemeriksaan head to toe, sehingga perawat dapat mengetahui perubahan normal atau mengidentifikasi perubahan tidak normal yang terjadi pada masa postpartum. Khusus pada pasien ini mengalami keluhan nyeri pada daerah perineum (yang terdapat jahitan paska persalinan). Karena rasa nyeri erat kaitannya dengan masalah infeksi maka pengkajian selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk menemukan masalahnya adalah dengan mengobservasi daerah perineum dengan indikator REEDA. REEDA merupakan indikator yang menunjukan adanya infeksi pada area perineum yang terdapat jahitannya. Jabaran dari REEDA adalah R=Redness (kemerahan), E=Edema(bengkak), E=Echimosis(bercak2 merah/purpura), D= Discharge (cairan yang keluar dari luka), A=Approximate (penutupan kembali jaringan luka). REEDA sebaiknya selalu diidentifikasi pada pasien postpartum dengan luka jahitan perineum.



Strategi: Kata kunci pada kasus tersebut adalah pasien mengeluh nyeri daerah jahitan perineum, keluar cairan kuning dari daerah jahitan dan suhu: 38.50C kita sebagai perawat berfikir mengarah kepada adanya infeksi.



Jawaban: D PTS: 1 82. ANS: C Pembahasan:



Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada jaringan payudara yang ditandai dengan adanya benjolan abnormal, terjadi perubahan ukuran dalam waktu tertentu, terdapat lesi, terdapat rasa nyeri, perubahan struktur kulit, dan adanya pengeluaran cairan abnormal dari lesi atau putting payudara. Setelah mendapatkan hasil anamnesa dan pengkajian dengan inspeksi dan palpasi pada daerah benjolan, untuk penetapan diagnosis pasti perlu dilakukan pemeriksaan diagnosis lebih lanjut. Pemeriksaan diagnostik yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah mammographi. Strategi: Kata kunci pada kasus tersebut adalah keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri perlu pemeriksaan diagnostik lebih lanjut untuk mendeteksi kanker payudara, pemeriksaan yang tepat adalah mammographi Jawaban: C PTS: 1 83. ANS: D Pembahasan: Preeklampsia adalah tekanan darah tinggi 140/90 disertai protein uria yang terjadi pada kehamilan setelah 20 minggu sampai akhir minggu persalinan. Pada preeklamsia, volume plasma menurun, sehingga terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal. Perubahan ini membuat perfusi organ maternal menurun (menyebabkan sakit kepala dan penurunan penglihatan), penurunan perfusi ini juga ke janin (ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan janin bahkan kematian janin). Sehingga masalah keperawatan pada pasien diatas adalah resiko tinggi cedera pada ibu dan janin. Strategi: Pada kasus preeklampsia perawat memperhatikan 3 data penting yaitu peningkatan TD, edema, dan protein uria. Setiap kehamilan dengan komplikasi preeklampsia menyebabkan resiko cidera pada ibu dan janin. Jawaban: D PTS: 1 84. ANS: A Pembahasan:



Berdasarkan buku diagnosa keperawatan NANDA pada domain ke2 tentang nutrisi, terdapat 4 diagnosa utama pada proses menyusui yaitu kesiapan menyusui, ketidakcukupan ASI, terputusnya proses menyusui, ketidakefektifan pemberian ASI. Penetapan masingmasing diagnosis ini sesuai dengan batasan karakteristik yang muncul pada kasus. Khusus untuk diagnosis kesiapan menyusui, sesuai dengan batasan karakteristik diagnosis ini pasien menunjukan perasaan antusias untuk menyusui dan menyatakan ingin memberikan ASInya sampai dengan ASI eksklusif. Selain itu pada bayi juga tidak terdapat masalah, refleks hisap baik, perlekatan ibu dan bayi sudah tepat dan terdapat gerakan menelan, hal ini menunjukan bayi sudah mampu menyusu dan ibu juga sudah mampu menyusui dengan baik. Strategi :



Kata kunci pada kasus tersebut adalah ibu semangat untuk menyusui dan menyatakan ingin memberikan ASI eksklusif dan tidak terdapat masalah pada bayi dan proses menyusuinya.



Jawaban: A PTS: 1 85. ANS: E Pembahasan : Menopause adalah tidak terjadi menstruasi pada perempuan yang sebelumnya mengalami siklus menstruasi secara teratur karena adanya penurunan hormon estrogen. Gejala yang dialami pada saat menopause adalah hot flashes, rasa kering pada vagina dan nyeri pada saat berhubungan seksual, sulit tidur, masalah saluran kemih, penurunan gairah seksual, gangguan suasana hati dan peruhan pada kulit dan rambut. Pada kasus keluhan yang menonjol dialami oleh pasien adalah saat melakukan hubungan seksual vagina terasa kering, nyeri dan sangat mengganggu. Pasien juga mengatakan bahwa karena nyeri pasien jarang melakukan hubungan seksual. Berdasarkan keluhan pasien tersebut pasien mengalami perubahan pola hubungan seksual.



Strategi :



Kata kunci yang harus diperhatikan adalah karena nyeri pasien jarang melakukan hubungan seksual, sehingga mengarahkan ke masalah ketidakefektifan pola seksual.



Jawaban: E PTS: 1 86. ANS: C Pembahasan:



Semua pasien dengan perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Penanganan plasenta previa bergantung kepada: Keadaan umum pasien, kadar Hb, jumlah perdarahan yang terjadi, umur kehamilan/taksiran BB janin, jenis plasenta previa, paritas dan kemajuan persalinan. Penanganan Utama pada plasenta previa adalah istirahat/ tirah baring. Pemberian tirah baring akan mengurangi penekanan plasenta dan pergerakan yang banyak dapat mempermudah pelepasan plasenta sehingga dapat terjadi perdarahan.Pada pasien plasenta previa maka intervensi utama adalah tirah baring.



Jawaban : C.



PTS: 1 87. ANS: B Pembahasan : Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput ketuban (amnion) dengan jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan didalam rongga amnion. Tindakan ini dilakukan jika pembukaan serviks telah lengkap. Pasien tidak boleh dipimpin untuk meneran jika pembukaan belum lengkap dan ketuban masih utuh. Tindakan ini juga dapat memfasilitasi penurunan janin dan mengurangi kemungkinan terjadinya prolaps tali pusat karena selaput ketuban pecah sendiri (dorongan yang kuat dari kontraksi uterus) Strategi : Kata kunci pada soal diatas adalah pembukaan lengkap dan ketuban utuh. Jawaban : B PTS: 1 88. ANS: E Pembahasan:



Manajemen aktif kala III yang harus dilakukan adalah suntikan oksitosin, peregangan tali pusat terkendali/PTT dan masase uterus. Jika belum ada tanda-tanda plasenta lepas seperti semburan darah tiba tiba, tali pusat memanjang, kontraksi uterus kuat, maka yang harus dilakukan adalah langkah II manajemen aktif yaitu PTT. IMD dilakukan untuk membantu proses oksitosin alami saja.



Strategi :



Kata kunci pada soal diatas adalah harus memahami manajemen aktif kalaIII secara berurutan, mulai dari suntikan oksitosin, peregangan tali pusat terkendali dan masase uterus.



Jawaban : E. PTS: 1 89. ANS: D Pembahasan : Faktor yang paling penting dalam proses pemberian ASI kepada bayi adalah hisapan bayi pada payudara ibu. Hisapan bayi pada payudara ini akan menstimulasi pengeluran hormone oksitosin dan hormon prolaktin yang berfungsi untuk produksi ASI dan pengeluaran ASI, sehingga apabila bayi terus menerus menghisap payudara jumlah ASI akan semakin banyak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi bayi.



Strategi :



Kata kunci bayi sehat, reflex hisap baik, ibu dan bayi sudah rawat gabung, Pasien mengeluh ASI hanya keluar sedikit sehingga ibu jarang menyusui. Untuk mengatasi ASI yang masih sedikit adalah dengan menyusui bayi sesering mungkin.



Jawaban : D. Susui bayi sesering mungkin PTS: 1 90. ANS: A Pembahasan:



Kasus menunjukkan data adanya tanda-tanda infeksi spesifik pada vagina yang dapat disebabkan oleh trichomonas dan candida albicans. Tanda dan gejala dari vaginitis pada kasus antara lain yaitu area genetalia tampak merah, secret vagina, banyak, berbau dan berwarna agak kuning, sehingga intervensi yang paling prioritas adalah melakukan pemeriksaan apusan vagina, dengan cara di ambil sekret vagina selanjutnya di periksa di laboratorium. Strategi : Kata kunci pada soal diatas adalah tanda dan gejala infeksi vagina berupa area genetalia tampak merah secret vagina banyak, berbau dan berwarna agak kuning. Jawaban: A PTS: 1 91. ANS: E Pembahasan: Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergantung dari kondisi pasien antara lain:



l . Tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengatur jarak kelahiran anak atau tidak ingin punya anak lagi) 2. Kondisi fisik ibu : Beberapa kondisi ibu yang perlu diperhatikan adalah vital sign, BB, TB, atau IMT dari ibu, riwayat kesehatan ibu, riwayat penyakit yang diderita oleh ibu dan riwayat penyakit kronis pada keluarga yang mungkin di turunkan (hipertensi, DM, dan obesitas) 3. Jumlah anak hidup dan usia anak hidup 4.



Jenis kontrasepsi yang akan dipilih dan syaratnya a.



Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dan patch) tidak direkomendasikan pada ibu yang mengalami hipertensl, obesitas, varises, dan DM



b.



Kontrasepsidalamrahim direkomendasikan pada perempuan yang tidak (AKDR/IUD)memiliki riwayat PID, wanita dengan penyakit hipertensi, obesitas dan DM. Unsur aktif dalam IUD/AKDR bekerja dalam area local yaitu endometrium dan uterus saja.



c.



Kontrasepsimantap direkomendasikan pada perempuan yang sudah memiliki cukup anak dan tidak menginginkan mempunyai anak lagi, sudah berusia lebih dari 35 tahun, anak yang paling kecil berusia lebih dari 2 tahun Pada kasus ini data yang ditemukan adalah ibu baru berusia 30 tahun, tujuan ibu ingin mengatur jarak kelahiran anak. TD 140/90 mmHg (kategori hipertensi ringan), IMT 27 (kategori obesitas), baru memiliki 1 anak yang berusia 7 bulan sehingga jawaban yang tepat adalah pasien direkomendasikan untuk menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).



Strategi :



Kata kunci yang perlu diperhatikan pada kasus tersebut adalah usia ibu, tujuan ibu menggunakan kontrasepsi, kondisi fisik ibu dan jumlah anak.



Jawaban : E PTS: 1 92. ANS: D Pembahasan : Sesuai dengan konsep transkultural nursing praktik keperawatan harus berfokus memandang persamaan dan perbedaan budaya dengan menghargainya budaya tersebut. Terdapat 3 pedoman menghadapi budaya yaitu: 1) mempertahankan budaya yang dimiliki oleh pasien, jika budaya tersebut tidak bertentangan dengan kesehatan 2) mengakomodasi budaya pasien, jika budaya itu kurang menguntungkan kesehatan 3) merubah budaya pasien, jika budaya itu bertentangan dengan kesehatan. Semua tindakan menghadapi budaya ini tetap dilakukan dengan menghargai budaya tersebut. Pada budaya minum jamu pada masa postpartum dalam hal ini perawat dapat menggunakan pedoman yang kedua yaitu mengakomodasi budaya pasien jika budaya itu kurang menguntungkan bagi kesehatan. Jadi tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh perawat adalah menjelaskan tentang minum jamu dan pengaruhnya bagi kesehatan pasien. (Perawat belummengetahui secara pasti kandungan nutrisi dan obat pada jamu, pengolahan jamu secara tradisional dari olahan rumah tangga tidak sepenuhnya dapat dijamin kebersihannya) tetap ada kemungkinan pasien dapat mengalami masalah kesehatan dengan tetap menghargai budaya tersebut dan memberikan kesempatan pasien untuk memutuskan perawatan kesehatan yang akan dilakukannya. Strategi :



Minum jamu adalah budaya yang perlu diakomodasi karena kurang menguntungkan bagi kesehatan



Jawaban : D PTS: 1 93. ANS: B Pembahasan : Cara rnenilai gerakan janin: Minta ibu hamil untuk berbaring nnnng dan menghitung gerakan janin (la l,mn ialil. .Janin dinilai seiahtera bila gerakan lanin (hrasakan Ibu kali dalatn 2 Jam. Pada kasus pasien diharapkan dapat mcnghitung gerakan janin dan Inampu tnen.yatnpaikan jumlah gerakan janin yang dirasakan.



Strategi :



Pada kasus pcndidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat adalah cara menghitung gcrakan janin maka hasil yang diharapkan pasien marnpu tnenghitung dan menyampaikan jumlah gerakan janin yang dirasakan



Jawaban : B PTS: 1 94. ANS: D Pembahasan Beberapa posisi yang dapat dilakukan pada saat meneran dalam persalinan normal adalah posisi miring kiri bermanfaat memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenisasi yang baik bagi bayi dan membantu mencegah terjadinya laserasi. Posisi merangkak sangat baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu bayi melakukan rotasi dan peregangan minimal pada perineum. Posisi semifowler lebih mudah bagi penolong untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati/mensupport perineum, dan posisi jongkok/berdiri sangat berguna membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran panggul dan memperbesar dorongan untun meneran.



Strategi :



Kata kunci soal diatas adalah pembukaan lengkap dan kepala bayi masih di hodge III.



Jawaban: D PTS: 1



95. ANS: D Pembahasan : Cara menilai intervensi berhasil adalah pasien bisa menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang telah di jelaskan sebelumnya. Strategi : Pada kasus pendidikan kesehatan yang diberikan Oleh perawat adalah tentang kebersihan vagina maka hasil yang diharapkan pasien mampu menjelaskan cara membersihkan vagina/ vulva hygine Jawaban : D PTS: 1 96. ANS: A Pembahasan : Informasi penting yang harus disampaikan oleh perawat untuk persiapan Pap smear adalah tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pemeriksaan, tidak sedang menstruasi/waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir leher rahim adalah 2 minggu setelah haid selesai dan jangan menggunakan pembasuh antiseptik di sekitar vagina 72 jam sebelum pemeriksaan.



Strategi:



Papsmear suatu pemeriksaan lender serviks sehingga pada saat pengambilan tersebut faktor yang paling berpengaruh adalah sperma karena kontak seksual



Jawaban: A PTS: 1 97. ANS: C Pembahasan:



Berdasarkan data awal pada 6 jam postpartum terdapat keluhan lemas, banyak keluar darah dari jalan lahir. Perawat sudah harus berfikir ke kemungkinan adanya perdarahan, sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan kontraksi uterus. Kontraksi uterus yang kurang kuat dapat disebabkan oleh retensio placenta, atonia uterus. Disamping itu kandung kemih yang penuh dapat menghalangi kontraksi uterus karena posisinya tepat bagian anterior dari uterus. Bila pada pemeriksaan ditemukan kandung kemih penuh, segera kosongkan kandung kemih, dan lakukan masase uterus sehingga kontraksi uterus kuat.



Strategi : Kata kunci yang perlu diperhatikan pada kasus tersebut adalah kontraksi uterus lunak, kandung kemih penuh. Perawat segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan massage uterus. Sehingga hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut adalah kontraksi uterus kuat.



Jawaban : C PTS: 1 98. ANS: B pembahasan:



Konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan peran, dan identitas diri. Citra tubuh merupakan sikap sadar dan bawah sadar terhadap tubuh sendiri. Perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang diakibatkan Oleh perubahan struktur, bentuk dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.



Strategi :



Sesuai kasus, pasien mengalami perubahan fisik yaitu perubahan bentuk (warna pada tangan kanannya) sehingga merefleksikan perubahan perasaan pada penampilan, menutupi perubahan pada tubuhnya dan adanya perasaan yang negatif.



Jawaban : B



PTS: 1 99. ANS: D Pembahasan :



Proses berduka menurut "Tahapan Kubler - Ross" meliputi: denial (menolak, mengingkari peristiwa yang terjadi, tidak percaya itu terjadi, letih, lesu, mual, gelisah, tidak tahu apa yang akan dilakukan), anger (melampiaskan kekesalan, nada suara tinggi, berteriak, bicara kasar, menyalahkan oranglain, menolak pengobatan, agresif, nadi cepat, gelisah, tangan mengepal, susah tidur). barrgaining (berusaha kembali ke masa lalu, sering mengatakan "andai saja), depresi (menolak makan dan bicara,menyatakan putus asa dan tidak berharga, susah tidur, letih) dan Acceptance (menerima kenyataan kehilangan). Stategi : Dari kasus diatas, pasien mengalami kehilangan respon pada pasien terjadi proses berduka dengan mengatakan "andai saja dirinya lebih hati-hati, tentu saat ini ia masih bisa bekerja seperti biasa". Hal ini menunjukkan pasien dalam tahapan bargaining. Jawaban : D PTS: 1 100. ANS: D Pembahasan: Perubahan pada citra tubuh dapat menyebabkan terjadinya harga diri rendah situasional ditandai dengan data subjektif : menilai diri negatif, merasa malu atau bersalah, melebih-lebihkanpenilaian negatif tentang diri sendiri, menolak penilaian positif terhadap diri, dan sulit konsentrasi. Data objektif : bicara pelan dan lirih, menolak interaksi dengan orang lain, jalan dengan menunduk, postur tubuh menunduk, kontak mata kurang, lesu, pasif, dan tidak mampu membuat keputusan. Strategi Pada kasus diatas, tanda dan gejala harga diri rendah situasional adalah pasien menyatakan malu dengan keadaan tubuhnya. Pasien tidak mau melakukan kegiatan apapun, menunduk dan murung. Tindakan keperawatan berfokus pada kriteria hasil untuk meningkatkan harga diri pasien yaitu mengenal aspek positifyang dimiliki. Pilihan a kurang tepat karena tidak spesifik mengatasi harga diri rendah. Pilihan b tepatnya untuk masalah keputusasaan. Pilihan c untuk mengatasi ketidakberdayaan dan pilihan e untuk mengatasi masalah isolasi sosial. Jawaban: D PTS: 1 101. ANS: D Pembahasan :



Terjadinya gangguan jiwa diawali dengan faktor predisposisi/pendukung dan faktor presipitasi/pencetus. Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stres. Faktor presipitasi adalah stimulus yang berasal dari internal dan eksternal yang mencakup waktu (berapa lama orang terpapar) dan jumlah stressor yang dialami. Kedua faktor tersebut terdiri dari aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual.



Strategi :



Untuk menentukan apakah suatu peristiwa menjadi faktor predisposisi dan faktor presipitasi adalah dengan melihat waktu kejadian. Kejadian yang paling dekat dengan kekambuhan merupakan faktor presipitasi. Pada kasus, faktor predisposisnya adalah gagal menikah, gagal pendidikan, kehilangan orang dicintai dan pola asuh. Sedang faktor presipitasinya adalah putus obat.



Jawaban : D



PTS: 1 102. ANS: A Pembahasan: Pasien gangguan jiwa merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami pelanggaran hak azasi manusia. Untuk melindunginya maka setiap tindakan harus memperhatikan prinsip etik seperti Non Maleficience, Beneficence, Autonomy, Veracity, Justice. Non Maleficience (tidak melakukan tindakan yang merugikan), Beneficence (setiap tindakan bermanfaat bagi pasien dan keluarga), Autonomy (tidak boleh memaksakan suatu tindakan pada pasien), Veracity (mengtaakan sejujurnya tentang apa yang dialami pasien), Justice (harus mampu berlaku adil pada pasien).



Strategi :



Pada kasus, pasien melakukan tindakan yang akan merugikan dirinya sendiri orang lain dan lingkungan. Sehingga harus dilakukan tindakan pengikatan sesuai dengan prosedur. Sehingga jawaban yang paling tepat pada kasus diatas adalah NonMaleficience.



Jawaban : A



PTS: 1 103. ANS: C Pembahasan: Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang.



Strategi :



Pada kasus diatas, pasien mengalami beberapa masalah keperawatan: ansietas, ketidakberdayaan, keputusasaan, harga diri rendah situasional dan gangguan citra tubuh. Hasil pengkajian saat ini/here and now, data yang diungkapkan berulang-ulang atau mengancam diri pasien menjadi masalah utama, sehingga masalah keperawatan utama pada pasien adalah ketidakberdayaan.



Jawaban : C PTS: 1 104. ANS: D Pembahasan: Keputusasaan merupakan kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak tersedianya alternatif pemecahan masalah dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingannya sendiri. Salah satu penyebab karena penurunan kondisi fisiologis, penyakit kronis, kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual, kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting, pembatasan aktivitas jangka panjang dan isolasi sosial.



Strategi :



Pada kasus diatas, pilihan a tidak dipilih karena hanya menjadi faktor penyebab terjadinya keputuasaan. Pilihan b, c dan e hanya menunjukkan data minor. Jawaban paling tepat adalah pilihan d (keputusasaan) karena pasien sudah mengalami kondisi stress jangka panjang (5 tahun menjalani Hemodialisis) kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai dalam pengobatan Yang dijalani (bosan dengan pengobatan yang sudah dijalani) serta mengungkapkan isi pembicaraan yang pesimis, perilaku sedih dan pasif, dan pada akhirnya pasien menolak pengobatan



jawaban: D PTS: 1 105. ANS: A Pembahasan : Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan terhadap sumber Yang tidak jelas. Tanda dan gejala halusinasi adalah menyatakan mendengarkan suara bisikan/ melihat bayangan dan merasakan sesuatu melalui indera perabaan,penciuman, atau pengecapan. Bicara sendiri, mengarahkan telinga kearah tertentu, dan melihat ke satu arah. Strategi : Pada kasus diatas ada lima masalah keperawatan yaitu regimen terapi inefektif, HDR, defisit perawatan diri, halusinasi dan isolasi sosial. Hasil pengkajian saat ini/here and now, data yang diungkapkan berulang-ulang atau mengancam diri pasien menjadi masalah utama. Dari kasus masalah keperawatan utama adalah halusinasi (bicara dan tersenyum sendiri, malas berinteraksi dengan orang lain, mondar-mandir). Jawaban: A PTS: 1 106. ANS: B Pembahasan : Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan ditimbulkan oleh diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan atau pembinasaan oleh individu sebagai akibat krisis multidimensional pada pemenuhan kebutuhan individual dimana individu merasa ini adalah jalan keluar yang terbaik. Penyebabnya adalah harga diri rendah, kehilangan dukungan sosial, kejadian-kejadian negatif dalam hidup, penyakit kritis, dan perpisahan.



Strategi :



Pada kasus diatas, pasien mengalami beberapa masalah keperawatan: halusinasi, risiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, dan resiko bunuh diri. Masalah utama adalah data yang diungkapkan berulang-ulang atau mengancam diri pasien dan menjadi data mayor. Pada kasus diatas adalah risiko bunuh diri.



Jawaban : B



PTS: 1 107. ANS: A Pembahasan : Waham diartikan sebagai keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. Ditandai dengan ungkapan berulang-ulang tentang keyakinan yang salah atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Strategi : Pada kasus diatas, pasien mengalami beberapa masalah keperawatan: waham, harga diri rendah, keruakan komunikasi, regimen terapi inefektif dan risiko perilaku kekerasan. Dari kasus diatas, hasil pengkajian saat ini/here and now, data yang diungkapkan berulang-ulang atau mengancam diri pasien menjadi masalah utama yaitu waham. Jawaban : A PTS: 1 108. ANS: D Pembahasan : Tindakan keperawatan pada pasien halusinasi adalah mengidentifikasi jenis, frekuensi, isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon terhadap halusinasi dan mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien). Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur. Pasien mampu minum obat dengan prinsip 8 benar.



Strategi :



Pada kasus diatas tentukan terlebih dahulu masalah utamanya yaitu halusinasi karena kondisi saat ini/here and now (sering menyendiri, tertawa dan bicara sendiri, afek labil) adalah halusinasi sehingga tujuan mengacu kepada masalah utama (halusinasi) mampu mengontrol halusinasinya. Pilihan a,b,c dan e bukan intervensi pada masalah keperawatan halusinasi.



Jawaban : D



PTS: 1 109. ANS: C Pembahasan:



Pasien yang akan menjalani operasi, mayoritas mengalami sulit tidur, peningkatan TTV, merasa khawatir akan tindakan yang akan dilakukan. Hal tersebut merupakan gejala ansietas. Pasien pada kasus di atas mengalami ansietas sedang akibat adanya ancaman terhadap kesehatan diri (akan dilakukan tindakan operasi). Tanda gejala yang dialami pasien antara lain perubahan fisiologis (ketegangan meningkat, pola tidur berubah), perubahan psikologis(respon emosional tidak nyaman) dan pembahan kognitif (lapang presepsi menurun) 2008). Tindakan keperawatan Yang dilakukan antara Iain kaji tanda-tanda ansietas, ajarkan pasien tehnik tarik nafas dalam, distraksi, hipnotis limajari dan spiritual (stuart 2016). Strategi : Seluruh pilihan jawaban merupakan tindakan untuk mengatasi ansietas. Pilihan a tidak tepat karena pasien telah dikaji tanda dan gejala ansietas. Pilihan b, d dan e merupakan tindakan keperawatan pasien setelah dilatih tarik nafas dalam. Sehingga pilihan yang paling tepat adalah b (tarik nafas dalam). Jawaban: C



PTS: 1 110. ANS: B Pembahasan : Tindakan keperawatan pada pasien harga diri rendah adalah identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan. Bantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Latih kemampuan yang dipilih pasien.



Strategi :



Seluruh pilihan jawaban merupakan tindakan untuk mengatasi harga diri rendah. Pilihan c tidak tepat karena pasien telah dikaji tentang kemampuan positif yang dimiliki. Pilihan a, d dan e merupakan tindakan keperawatan pasien setelah melatih kemampuan positif yang dimiliki. Pilihan yang paling tepat adalah b karena perawat sudah mengindentifikasi kemampuan positif pasien yaitu membuat kerajinan tangan, sehingga tindakan selanjutnya adalah melatih kemampuan positifyang dimiliki pasien.



Jawaban : B PTS: 1 111. ANS: B



Pembahasan : Perilaku kekerasan adalah marah yang ekstrim atau ketakutan sebagai respon terhadap perasaan terancam berupa ancaman fisik atau ancaman terhadap konsep diri yang diekspresikan dengan mengancam, mencederai orang lain dan atau merusak lingkungan.Tindakan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan adalah: mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasa, perilaku kekerasaan yang dilakukan, menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan, mempraktekkan latihan cara mengontrol dengan cara fisik I, fisik II. cara verbal, cara spiritual dan minum obat.



Strategi :



Pada kasus diatas, pilihan b, c, d, dan e tidak tepat karena pasien belum menyadari manfaat obat dengan ungkapan "obat tidak membawa perbaikan pada dirinya". Oleh karena itu perlu dilakukan penyadaran tentang manfaat dan fungsi minum obat lebih dulu sehingga jawaban yang paling tepat adalah pilihan a. Pemahaman terhadap pasien dan keluarga mengenai 8 benar yaitu obat benar orang, obat, manfaat, dosis, waktu, cara, dokumentasi, kadaluarsa.



Jawaban : B



PTS: 1 112. ANS: A Pembahasan : Isolasi social adalah Isolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan hubungan interpersonal yang mengganggu fungsi individu tersebut dalam meningkatkan keterlibatan atau hubungan (sosialisasi) dengan orang Iain. Adanya. Tujuan dari disgnosisi keperwatan Isolasi sosial adalah pasien mampu interaksi



Strategi :Pada kasus diatas pasien dengan masalah isolasi sosial karena data saat ini/here and now kontak mata tidak ada, hanya mengangguk dan menggelangkan kepala saat ditanya. Sehingga tujuan tindakan keperawatan adalah pasien mampu melakukan interaksi.



Jawaban : A



PTS: 1 113. ANS: D Pembahasan: Pasien gangguan jiwa merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami pelanggaran hak azasi manusia. Untuk melindunginya maka perawat harus memperhatikan prinsip etik seperti Non Maleficience (tidak melakukan tindakan yang merugikan), Beneficence (setiap tindakan bermanfaat bagi pasien dan keluarga), Confidentiality (menjaga kerahasiaan pasien), Veracity (mengatakan sejujurnya tentang apa yang dialami pasien), Justice (harus mampu berlaku adil pada pasien).



Strategi :



Pada kasus, perawat menerapkan prinsip etik confidentiality sesuai dengan permintaan klien yang sudah berusia dewasa. Komunikasi yang paling tepat dan tidak menyinggung keluarga serta tetap menjaga confidentiality adalah pilihan d, sedangkan pilihan yang lain berpotensi menimbulkan konflik.



Jawaban : D



PTS: 1 114. ANS: C Pembahasan : terdapat beberapa teknik komunikasi terapeutik. Identifikasi tema adalah bersama pasien mengidentifikasi isu dasar atau masaiah yang dialami Oleh klien yang muncul berulang selama hubungan perawat-klien. Berbagi petxepsi dilakukan melalui pertanyaan yang benujuan untuk memverifikasi pemahaman perawat yang sedang dipikirkan atau dirasakan Oleh klien. Klarifikasi Inencoba merangkai kedalam kata-kata kedalam ide atau pikiran klien yang tidak jelas untuk meningkatkan pemahaman perawat atau meminta klien untuk menjelaskan apa yang dimaksudkan. Fokus adalah pernyataan atau pertanyaan yang membantu klien melebarkan topik yang penting. Refleksi mengarahkan klien ke belakang ide, perasaan, pertanyaan atau isi.



Strategi : Kasus diatas merupakan kasus dengan masalah utama risiko bunuh diri dikategori isyarat bunuh diri. Sehingga teknik komunikasi yang paling tepat adalah mengklarifikasi tentang ungkapan ide bunuh diri yang dikatakan Oleh klien (iika dirinya tidak ada lagi). Jawaban : C PTS: 1 115. ANS: D Pembahasan: Perubahan pada citra tubuh dapat menyebabkan terjadinya harga diri rendah situasional ditandai dengan data subjektif : menilai diri negatif, merasa malu atau bersalah, melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri, menolak penilaian positif terhadap diri, dan sulit konsentrasi. Data objektif : bicara pelan dan lirih, menolak interaksi dengan orang lain, jalan dengan menunduk, postur tubuh menunduk, kontak mata kurang, lesu, pasif, dan tidak mampu membuat keputusan. Strategi : Pada kasus diatas, tanda dan gejala mayor dari harga diri rendah situasional adalah pasien menyatakan malu dengan keadaan tubuhnya saat ini. Pasien tidak mau melakukan kegiatan apapun, menunduk dan murung. Tindakan keperawatan berfokus pada kriteria hasil untuk meningkatkan harga diri pasien yaitu mengenal aspek positif yang dimiliki. Pilihan a kurang tepat karena tidak spesifik mengatasi harga diri rendah. Pilihan b tepatnya untuk masalah keputusasaan. Pilihan c untuk mengatasi ketidakberdayaan dan pilihan e untuk mengatasi masalah isolasi sosial. Jawaban: D PTS: 1 116. ANS: D Pembahasan : Tindakan keperawatan pada pasien halusinasi adalah mengidentifikasi jenis, frekuensi, isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon terhadap halusinasi dan mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang Iain. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan Yang biasa dilakukan pasien). Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan Obat secara teratun Pasien mampu minum obat dengan prinsip 8 benar.



strategi:



Pada kasus diatas tentukan terlebih dahulu masalah utamanya itu halusinasi karena kondisi saat ini/here and now (sering tertawa dan bicara sendiri, afek labil) adalah halusinasi sehingga tujuan mengacu kepada masalah utama (halusinasi) mampu halusinasinya. Pilihan masalah keperawatan halusinasi.



Jawaban :D



PTS: 1 117. ANS: C Pembahasan: Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif mengenai diri dan kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus yang berhubungan dengan perasaan tidak berharga, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, serta tidak berarti. Tanda dan gejala harga diri rendah adalah menilai diri negatif (misal; mengungkapkan tidak berguna, tidak tertolong), merasa malu/bersalah, merasa tidak mampu melakukan apapun, meremehkan kemampuan mengatasi sulit merasa tidak memiliki kelebihan. berjalan menunduk, kontak mata kurang, lesu, tidak bergairah, berbicara pelan, lirih dan pasif. Tindakan keperawatan difokuskan pada peningkatan harga diri pasien. Strategi : Berdasarkan kasus diatas, pilihan a,b,d dan e tidak termasuk dalam tindakan keperawatan harga diri rendah. Pasien mengungkapkan pandangan negatif pada tubuhnya dan ada perubahan perilaku terlihat murung dan sedih pasien juga mengatakan malu. Tindakan yang sudah dilakukan adalah menyebutkan aspek positif yang dimilikinya, tindakan berikutnya adalah melatih kemampuan positif yang dimiliki. Jawaban :C



PTS: 1 118. ANS: C Pembahasan : Isolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan hubungan interpersonal yang mengganggu fungsi individu tersebut dalam meningkatkan keterlibatan atau hubungan (sosialisasi) dengan orang Iain. T anda dan gejala Menolak interaksi dengan orang Iain, merasa sendirian, merasa tidak diterima, mengungkapkan tujuan hidup yang tidak adekuat dan tidak ada dukungan orang yang dianggap penting, dan tidak mampu memenuhi harapan orang Iain. Evaluasi kemampuan pada pasien isolasi sosial meliputi kemampuan pasien berinteraksi dengan orang Iain ditandai dengan ada kontak saat bicara, menatap lawan bicara, memulai pembicaraan, mengikuti kegiatan kelompok.



Strategi :



Pada kasus diatas tentukan dulu masalah keperawatan utama, masalah utamanya adalah isolasi sosial karena data yang dominan: kontak mata tidak ada, hanya mengangguk dan menggelangkan kepala saat ditanya. Untuk evaluasi adanya perubahan /berkurang dari tanda dan gejala pasien tersebut. Pilihan a,b,d dan e tidak menunjukkan sebagai kemampuan akhir untuk masalah keperawatan isolasi sosial.



Jawaban : C PTS: 1 119. ANS: C Pembahasan : Defisit perawatan diri terdiri dari mandi, berdandan/berhias, makan/minum, BAB/BAK. Intervensi keperawatan meliputi menjelaskan pentingnya kebersihan diri (menjelaskan cara menjaga kebersihan diri. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri). Menjelaskan cara makan yang baik dan membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik. Menjelaskan cara eliminasi yang baik dan membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik. Menjelaskan cara berdandan dan membantu pasien mempraktekkan cara berdandan.



Strategi :



Pada kasus diatas, perawat hanya menjelaskan tentang kebersihan diri. Hasil dari tindakan perawat tersebut, pasien mampu memahami dan mengenal masalah defisit perawatan diri. Option yang lain tercapai setelah pasien mengenal masalahnya.



Jawaban : C



PTS: 1 120. ANS: C Pembahasan:



Intervensi keperawatan pada pasien waham antara lain membantu orentasi realita, mendikusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi, membantu memenuhi kebutuhannya, mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki, dan melatih kemampuan yang dimiliki.



Strategi :



Pada kasus diatas pasien mengalami waham curiga, sehingga tujuan dari intervensi yang dilakukan perawat adalah mengorientasikan pasien kepada realita secara bertahap. Untuk pilihan a,d, c dan d tidak sesuai dengan masalah keperawatan waham.



Jawaban : C PTS: 1 121. ANS: E Pembahasan: Batuk merupakan respon alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari sistem pernafasan. Pada kasus, frekuensi batuk meningkat setelah pindah ke lingkungan yang baru. Hal ini merupakan petunjuk untuk melakukan pengkajian lebih mendalam pada lingkungan sekitar anak (rumah baru) yang dapat memicu terjadinya batuk, sehingga jawaban yang paling tepat adalah E. Jawaban yang lain tidak tepat. Strategi: Data batuk semenjak pindah ke rumah baru merupakan data yang perlu diperhatikan. Batuk merupakan reaksi tubuh jika ada allergen terhadap sistem pernafasan dan lingkungan baru dapat menjadi pencetus baik . secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu pada kasus, pengkajian terhadap lingkungan rumah merupakan opsi pilihan yang paling tepat. Jawaban: E PTS: 1 122. ANS: C Pembahasan:



Data pada kasus yang perlu diperhatikan adalah suami klien yang meninggal 3 bulan yang lalu karena batuk yang lama dan sulit disembuhkan. Perawat perlu mencurigai terjadinya tuberculosis (TBC) pada suami klien. Lingkungan rumah juga mendukung terjadinya penyakit TBC. Oleh karena itu perawat perlu melakukan pemeriksaan sputum karena klien menunjukkan gejala terjadinya TBC. Jawaban yang paling tepat adalah C. Strategi: penularan TBc dapat terjadi melalui udarm Gejala TBC meliputi batuk lebih dari 3 minggu, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari walaupun tidak beraktivitas. Namun gejala tersebut tidak khas pada setiap penderita. Pada kasus klien menunjukkan beberapa gejala TBC disamping suami klien meninggal karena kondisi yang diduga adalah TBC. Lingkungan tempat tinggal klien juga mendukung terjadinya penularan TBC serumah. jawaban: C



PTS: 1 123. ANS: C Pembahasan: Pada kasus, data yang paling menonjol adalah kekhawatiran istri klien terhadap kehidupan keluarga akibat penurunan kondisi kesehatan klien. Tekanan darah klien termasuk stabil. Klien merupakan tulang punggung keluarga. Pengkajian yang mendalam untuk menggali tingkat stress serta kemampuan keluarga beradaptasi dan menerapkan koping perlu dilakukan. Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah C. Strategi: Paska stroke merupakan suatu kondisi yang umumnya menjadi sumber stress keluarga. Penyebab stroke yang utama adalah hipertensi, Jika terdapat anggota keluarga yang mengalami stroke maka keluarga diharapkan memiliki kemampuan untuk memberikan perawatan di rumah. Namun, jika tingkat stress keluarga tinggi maka perawatan yang diberikan menjadi tidak efekti€ Oleh karena itu penting bagi perawat untuk mengkaji tingkat stress keluarga dan kemampuan keluarga mengelola stress yang terjadi. Jawaban: C PTS: 1 124. ANS: A Pembahasan: Data pada kasus menunjukkan TD klien yang meningkat. Klien merasakan gejala hipertensi berupa rasa berat di pundak dan kebiasaan minum obat yang tidak adekuat. Perawat perlu mengkaji banyak hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya hipertensi. Pada kasus yang paling relevan untuk di kaji adalah kebiasaan berobat. Oleh karena itu maka jawaban D adalah jawaban yang paling tepat.



Strategi: Hipertensi dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Umumnya kebiasaan makan, kebiasaan melakukan olah raga dan pemenuhan kebutuhan tidu rmenjadi pemicu terjadinya hipertensi. Selain itu, masyarakat awam yang tidak melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur cenderung menganggap gejala hipertensi sebagai kondisi yang dapat diatasi dengan obat nyeri yang dijual bebas. Akibatnya hipertensi tidak teratasi dengan baik. Jawaban: A PTS: 1 125. ANS: A Pembahasan: Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada anak antara Iain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis, perawat perlu menindaklanjuti pengkajian faktor penyebab dari kejadian diare dan hal yang memperberat status kesehatan anak.



Strategi:



Diare merupakan kondisi kesehatan yang sering terjadi pada usia perkembangan balita yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti dehidrasi yang dapat lebih berat apabila tidak ditangani.



Jawaban: A PTS: 1 126. ANS: E Pembahasan: Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada klien antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis sekunder akibat diare yang sering perawat perlu menindaklanjuti pengkajian faktor penyebab dari dampak sekunder tersebut terkait peran keluarga.



Strategi:



Diare merupakan kondisi kesehatan yang sering terjadi pada usia perkembangan Balita yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan selain dehidrasi juga permasalahan sekunder akibat diare yang sering.



Jawaban: E PTS: 1 127. ANS: A Pembahasan: Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada klien antara Iain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis perawat perlu menindaklanjuti pengkajian faktor penyebab terjadinya diare yang sering pada usia anak sekolah adalah makanan yang tercemar.



Strategi:



Diare merupakan kondisi kesehatan yang sering terjadi pada usia anak sekolah akibat berbagai faktor terutama makanan yang di konsumsi.



Jawaban:A PTS: 1 128. ANS: E Pembahasan : Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare pada klien usia sekolah antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis yang diperberat dengan klien muntah setiap minum, masalah keperawatan yang dapat dirumuskan pada kasus adalah kekuatan data yang ada pada kasus antara lain dampak klinis akibat dehidrasi. Strategi : Rumusan masalah yang spesifik pada kasus Diare sesuai dengan data mayor menjadi acuan dalam penangan masalah utama cairan tubuh yang kurang dan tidak tergantikan melalui makanan dan minum akibat bmuntah. Jawaban : E PTS: 1 129. ANS: D Pembahasan:



Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan pada klien dan anggota keluarga antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis, serta kejadian berulang dalam keluarga masalah keperawatan yang dapat dirumuskan pada kasus adalah kekuatan data yang ada pada kasus antara dampak klinis akibat perilaku yang tidak sehat. Strategi: Rumusan masalah yang spesifik pada kasus Diare sesuai dengan data mayor yang ditunjukkan kejadian diare bukan hanya pada klien tetapi juga angota keluarga lainnya menjadi acuan dalam penangan masalah utama. Jawaban :D PTS: 1 130. ANS: E Pembahasan: Data menunjukkan penyangkalan klien untuk minum Obat karena merasa sudah sehat. Paket Obat Anti TBC (OAT) tidak mengandung Obat yang dapat menurunkan gejala. Efek OAT yang tepat adalah berkurangnya gejala yang umumnya terjadi pada bulan pertama sampai ketiga masa pengobatan. Diagnosis keperawatan ketidakpatuhan merupakan jawaban yang paling tepat. Klien menunjukkan penolakan untuk minum OAT karena merasa sudah sehat. Jawaban yang lain tidak tepat. Strategi: Data pada kasus menunjukkan klien tidak minum Obat selama 4 hari karena telah merasa sehat. Kondisi ini menunjukkan penolakan terhadap terapi yang diberikan atau ketidakpatuhan. Pada TBC ketidakpatuhan menjadi salah satu diagnosis yang paling sering terjadi dan perlu diantisipasi atau dicegah. Jawaban: E PTS: 1 131. ANS: B Pembahasan: Data pada kasus menunjukkan bahwa keluarga belum memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memastikan masalah kesehatan yang dialami. Kebiasaan keluarga menggunakan Obat bebas menunjukkan bagaimana cara keluarga memelihara kesehatannya. Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah B. Jawaban A tidak tepat karena klien belum memulai pengobatan. Jawaban C, D dan E juga tidak tepat karena tidak sesuai dengan data.



Strategi:



Upaya keluarga pada kasus menunjukkan cara mempertahankan kesehatan. Keluhan kesehatan berupa batuk berdahak disertai batuk yang mengeluarkan darah. Namun keluarga tidak menanggapi keluhan dengan perhatian serius. Kondisi ini merupakan gambaran cara keluarga memelihara kesehatan. Pada kasus juga terdapat data kebiasaan menggunakan obat bebas dan klien belum ke fasyankes walaupun keluhan kesehatan telah berlangsung selama 3 minggu



Jawaban: B PTS: 1 132. ANS: E Pembahasan: Pada kasus terdapat data sesak mulai berkurang dan sering lupa minum Obat. Hal ini menunjukkan klien tidak patuh minum OAT yang mengakibatkan klien tidak sembuh total. Diagnosis koping individu maupun koping keluarga tidak efektif tidak dapat ditegakkan karena tidak ada data validasi. Data frekuensi nafas juga tidak ada sehingga opsi jawaban D tidak dapat dipilih. opsi jawaban ketidakpatuhan adalah yang paling tepat.



Strategi: Kasus menggambarkan keperawatan keluarga level I yaitu keperawatan yang diberikan pada individu di dalam keluarga. Pada kasus terdapat data klien sering lupa minum obat. Hal ini menunjukkan rendahnya efikasi diri atau keyakinan klien untuk sembuh sehingga minum OAT belum menjadi aktivitas prioritas yang harus selalu dilakukan.



Jawaban: E PTS: 1 133. ANS: C Pembahasan: Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada klien antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis, masalah keperawatan yang dapat dirumuskan pada kasus adalah kekuatan data yang ada pada kasus antara dampak klinis akibat strategi: Rumusan masalah yang spesifik pada kasus Diare sesuai dengan data mayor menjadi acuan dalam penangan masalah utama. Jawaban: C



PTS: 1 134. ANS: E pembahasan: pada pada kasus menunjukkan tingkat nyeri klien tinggi (7 dari 10). Efek stroke dapat mempengaruhi fungsi musculoskeletal berupa menurunnya kemampuan klien melakukan pemenuhan kebutuhan dasar sampai dengan menurunnya mobilisasi klien. selain itu stroke juga mempengaruhi kemampuan klien berinteraksi. Pada kasus, data yang paling perlu diperhatikan adalah nyeri oleh karena itu pilihan jawaban yang paling tepat adalah E.



Strategi: Stroke diakibatkan oleh hipertensi. Dampak stroke dapat terlihat secara fisik, psikologis dan social. Diagnosis keperawatan merupakan panduan dalam memberikan tindakan keperawatan. Pada kasus, klien memiliki riwayat 2 kali stroke dan masih mengalami nyeri. Oleh karena itu diagnosis keperawatan nyeri lebih relevan pada kasus.



Jawaban: E PTS: 1 135. ANS: C Pembahasan:



Tujuan keperawatan mengacu pada penyelesaian etiologi daridiagnosis keperawatan yang ditegakkan. Perumusan tujuan padaasuhan keperawatan keluarga harus menggambarkan kemampuan dantanggungjawab keluarga terhadap lima tugas kesehatan ketuarga. Padakasus, data menunjukkan kesulitan keluarga dalam mendukung klienmenjalankan pengobatan. Hal tersebut terkait dengan kemampuankeluarga memberikan perawatan pada klien terutama agar dapatmenjalankan pengobatan sehingga jawaban yang paling tepat adalahC. Jawaban yang lain tidak tepat.



Strategi:



Perumusan tujuan pada asuhan keperawatan keluarga merujuk pada Lima tugas kesehatan keluarga. Pada kasus, keluarga mengatakan tidaktahu harus melakukan apa. Hal tersebut dapat diartikan bahwakemarmpuan keluarga terbatas dalam merawat anggota keluaganyayang sakit TBC Paru.



Jawaban: C



PTS: 1 136. ANS: D Pembahasan:



Gejala batuk lebih dari 3 minggu, berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan merasa demam merupakan tanda dan gejala TBC yang perlu diwaspadai. Penegakan diagnosis medis untuk TBC perlu segera dilakukan agar pengobatan dapat segera dimulai. Hasil pemeriksaan penunjang penting pada diagnosis TBC adalah pemeriksaan BTA. Oleh karena itu intervensi yang perlu segera dilakukan perawat adalah menganjurkan klien untuk melakukan pemeriksaan dahak BTA.



Strategi:



Prinsip penegakan diagnosis TBC adalah hasil BTA positif dari pemeriksaan sputum. Pada kasus terinformasi jika keluarga tidak tahu harus melakukan apa padahal klien sudah 3 kali batuk darah dalam seminggu ini. Hal ini menjadi dasar untuk menganjurkan keluarga melakukan pemeriksaan dahak BTA



Jawaban: D PTS: 1 137. ANS: C Pembahasan: Data menunjukkan ketakutan istri tertular TBC. Hal ini menunjukkan pemahaman keluarga tentang proses penularan belum benar. Stigma juga ditunjukkan oleh keluarga. Jawaban yang paling tepat adalah pemberian informasi tentang cara penularan agar dapat menurunkan ketakutan keluarga. Jawaban yang Iain tidak tepat karena tidak secara langsung menyelesaikan masalah.



Strategi:



TBC Paru sebagai penyakit menular sering menjadi mitos di masyarakat. Seringkali penderita TBC mendapat stigma baik dari keluarga maupun masyarakat. Stigma TBC dipengaruhi oleh pengetahuan tentang proses penularan. Oleh karena itu pemberian informasi terkait penularan TBC Paru perlu dilakukan.



Jawaban: C



PTS: 1 138. ANS: E Pembahasan: Pada kasus TBC kebutuhan dasar yang paling terganggu adalah fungsi respirasi. Teknik relaksasi napas dalam bertujuan untuk meningkatkan ventilasi alveoli, mencegah atelektasi paru dan memelihara pertukaran gas. Pada kasus, klien merasa sesaksaat melakukan aktivitas. Jawaban yang paling tepat adalah E. Jawaban A tidak tepat karena batuk efektif tidak akan mengurangi sesak. Jawaban B, C dan D tidak tepat karena tidak terkait dengan kebutuhan respirasi. Strategi: Sesak merupakan data yang menunjukkan tidak terpenuhinya kebutuhan respirasi seseorang dengan TBC. Pemberian intervensi keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan fungsi pernafasan adalah latihan relaksasi nafas dalam. Jawaban : E PTS: 1 139. ANS: B



1 K



Pembahasan: kerahasiaan atau confidentiality merupakan prinsip etik yang harus dilakukan perawat untuk menjaga privasi klien dan keluarga. Pilihan jawaban lain tidak terkait dengan menjaga privasi. Strategi: Kaidah dasar bioetik terdiri dari beneficence, non maleficence, authonomy dan justice. merupakan prinsip etik dari beneficence yang bertujuan untuk melindungi privasi klien.



Confidentiality



Jawaban : B PTS: 1 140. ANS: D Pembahasan: Pada kasus ditampilkan data maladaptive terkait pengelolaan hipertensi pada klien. Tanda-tanda vital klien juga tidak dalam batas normal. Klien dan keluarga belum menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengatasi hipertensi yang dialami. Perawat perlu memberikan informasi terkait hipertensi dan cara perawatan yang tepat tanpa menyinggung perasaan keluraga. Jawaban D adalah jawaban yang paling tepat.



Strategi:



Pemberian tindakan keperawatan perlu didasari dengan penerap an kaidah dasar bioetik. Pada kasus, perawat diharapkan dapat menerapkan kaidah beneficence. Perawat diharapkan ma mPU memberikan pelayanan yang meningkatkan kemanfaatannya untuk klien dan keluarga. Pada kasus, keluarga belum menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, Hal ini menunjukkan bahwa keluarga belum mengetahui penyakit hipertensi dan cara mengatasinya.



Jawaban: D PTS: 1 141. ANS: D Pembahasan: Data pada kasus menunjukkan bahwa keluarga menggunakan pengobatan alternative berupa herbal untuk mengatasi hipertensi. Pengobatan dengan herbal belum dapat dibuktikan efektifmenurunkan tekanan darah berdasarkan penelitian. Namun demikian, perawat harus menghargai keinginan keluarga dengan tetap mengarahkan untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat juga tidak dibenarkan mengajarkan klien melakukan pengukuran tekanan darah ran memerlukan pengetahuan klinis karena interpretasi hasil pengetahuan tentang hipertensi. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah D.



Strategi: Hipertensi adalah suatu kondisi kesehatan yang memerlukan pemantauan dari petugas kesehatan agak dampak yang lebih buruk dapat dicegah. Namun demikian upaya pengendalian hipertensi dengan cara non farmakologi di masyarakat berkembang tanpa dapat dibatasi. Perawat dapat berkontribusi dalam pengelolaan hipertensi dengan upaya mengarahkan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan. Jawaban: D PTS: 1 142. ANS: D Pembahasan: Data yang menonjol pada kasus adalah rendahnya akses ke pelayanan kesehatan karena factor ekonomi. Tanda-tanda vital masih dalamb atas normal. Tindakan yang paling tepat adalah mendekatkan layanan kesehatan pada klien. Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah D. Strategi: Akses ke pelayanan kesehatan merupakan salah satu penyebab rendahnya kemampuan masyarakat untuk mempertahan kesehatannya. Upaya yang perlu dilakukan perawata adalah mendekatkan layanan kesehatan yaitu dengan melakukan kunjungan rumah secara rutin.



Jawaban: D



PTS: 1 143. ANS: B Pembahasan: Pada kasus sudah di jelaskan kondisi klinis klien yang mengalami diare dan intervensi yang sudah dilakukan Perawat yang perlu ditindaklanjuti oleh Keluarga yang dapat di evaluasi baik pengetahuan, sikap dan tindakanyang di pengaruhi pemberian tindakan dalam kasus ini yang diharapkan adalah tindakan keluarga dalam membawa klien kepelayanan kesehatan dengan kondisi klinik seperti kasus yang hanya di berikan therapi alternatif



Strategi: Evaluasi secara prinsip adalah evaluasi sumatif dan evaluasi formatif terhadap tindakan keperawatan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas intervensi dan tindaklanjit proses keperawatan yang akan diberikan pada klien terkait pengetahuan, sikap dan tindakan.



Jawaban: B



PTS: 1 144. ANS: B Pembahasan: Pada kasus sudah di jelaskan kondisi klinis klien yang mengalami diare dan intervensi yang sudah dilakukan Perawat yang perlu ditindaklanjuti Oleh Keluarga yang dapat di evaluasi baik pengetahuan, Sikap dan tindakan dalam kasus ini yang diharapkan adalah peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit yang dapat dilaksanakan secara mandiri oleh keluarga.



Strategi:



Evaluasi secara prinsip adalah evaluasi sumatif dan formatif terhadap tindakan keperawatan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas intervensi dan tindaklanjut proses keperawatan yang akan diberikan pada klien terkait pengetahuan, sikap dan tindakan. Hasil pelatihan keluarga diharapkan keluarga mampu bertindak atau ketrampilan psikomotor.



Jawaban: B PTS: 1 145. ANS: C Pembahasan: Data berupa keluhan pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur, rasa berat di tengkuk, dan riwayat penyakit keluarga mengindikasikan adanya gangguan sistem kardiovaskular khususnya hipertensi. Pemeriksaan fisik yang tepat dilakukanoleh perawat kepada klienadalah mengukur tekanan darah.



Strategi



Identifikasi keluhan-keluhan yang dirasakan klien, kemudian identifikasi data objektif yang paling tepat dikaji untuk memvalidasijenis gangguan kesehatan pada kasus.



Jawaban: C PTS: 1 146. ANS: D Pembahasan: Masalah yang nampak dominan pada kasus di atas adalah terkait Pencernaan dan pemenuhan nutrisi. Hal ini nampak dari data: mual-muntah, porsi makan yang dihabiskan 1/4 porsi saja. Untuk bisa menentukan masalahkeperawatan yang tepat pada lansia tersebut dibutuhkan pengkajian lebih lanjut tentang hal-hal yang terkait pemenuhan nutrisi, seperti apa jenis makanan yang dikonsumsi oleh lansia, apakah ada kesulitan mengunyah atau menelan. Strategi: Lengkapi data pada kasus di atas dengan mengkaji lebih lanjut data yang relevan untuk menegakkan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. Jawaban: D PTS: 1 147. ANS: D Pembahasan:



Kehilangan pasangan adalah salah satu tugas perkembangan bagi lansia yang perlu disiapkan, karena kondisi ini dapat menjadi pemicu terjadinya depresi pada lansia. Tanda yang dapat ditemui pada lansia dengan depresi adalah menarik diri dari lingkungan, emosi yang tidak stabil dan tidak tertarik melakukan aktivitas. Adanya tanda gejala tersebut perlu di tindaklanjuti dengan melakukan pengkajian depresi. Geriatric Depression Scale (GDS) adalah instrumen pengkajian yang sudah sangat lazim digunakan di berbagai setting baik di rumah, rumah sakit maupun panti untuk mendeteksi masalah depresi. Instrumen ini terdiri dari 30 pernyataan (long form) dan 15 (short form) pernyataan lansia mengenai kondisinya belakangan ini. Jawaban lansia akan di jumlahkan dan di tentukan tingkat depresi yang dialami dengan kategori skor lebih dari 5 dinyatakan sebagai depresi.



Strategi:



Identifikasi pokok permasalahan pada kasus, kemudian tentukan instrumen pengumpulan data yang paling tepat untuk mengkajinya.



Jawaban: D



PTS: 1 148. ANS: D Pembahasan:



Salah satu masalah yang paling sering dialami lansia adalah ketidakmampuan mengontrol BAK karena berbagai factor baik internal (misalnya proses penuaan) maupun eksternal (misalnya toilet jauh). Dengan adanya data mayor klien sering ngompol dan berbau pesing, maka diagnosis yang paling tepat adalah inkontinensia urin.



Strategi:



Identifikasi definisi, karakteristik dan factor yang berhubungan dengan masalah keperawatan inkontinensia urin.



Jawaban: D PTS: 1 149. ANS: D Pembahasan: Keluhan sulit tidur pada lansia perlu diperhatikan, diagnosis keperawatan terkait pola tidur di NANDA ada dua, yaitu gangguan pola tidur dan insomia. Batasan karakteristik tiap diagnosis memiliki perbedaan yang jelas, gangguan yang terjadi karena faktor eksternal dari lingkungan yang baru, panas, berisik, terlalu terang diberikan diagnosis gangguan pola tidur. Gangguan yang disebabkan karena masalah internal lansia seperti penyakit tertentu, nyeri ataupun siklus yang terganggu diberi diagnosis insomnia. Pada kasus diatas jelas disebutkan bahwa klien baru saja tinggal dipanti dan mungkin belum beradaptasi dengan lingkungan, sehingga diagnosis yang tepat adalah gangguan pola tidur. Strategi : Identifikasi definisi, karakteristik dan faktor yang berhubungan dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur. Jawaban: D PTS: 1 150. ANS: B Pembahasan: Pada Iansia, risiko jatuh memiliki faktor risiko yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah umur, penyakit (diabetes, hipertensi, depresi, demensia), gangguan gaya berjalan, gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan. Sementara faktor eksternal dari risiko jatuh adalah kondisi lingkungan seperti lantai licin, penerangan yang tidak adekuat, tempat tidur terlalu tinggi dan tanpa side rail, alas kaki yang licin, tanggal/ undakan yang curam, kamar mandi tanpa pegangan, danjuga penggunaan alat bantu jalan yang tidak tepat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Iansia yang berada di institusi lebih beresiko jatuh dibandingkan Iansia yang berada di rumah.pada kasus diatas tampak jelas faktor risiko jatuh dari klien baik faktor internal maupun eksternal. Risiko cidera tidak dipilih karena kasus diatas spesifik cidera yang beresiko terjadi adalah jatuh bukan cidera karena hal lainnya. Strategi : Identifikasi definisi, karakteristik dan factor yang berhubungan dengan masalah keperawatan risiko jatuh. Jawaban: B



PTS: 1 151. ANS: C pembahasan: Intoleransi aktivitas adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari karena ketidakmampuan secara fisiologis atau psikologis yang salah satunya ditandai oleh respon abnormal pada TTV (Herdman, 2014). Klien telah memiliki diagnose medis CHF yang merupakan factor resiko terjadinya intoleransi aktivitas. Jawaban A (keletihan) bukan merupakan pilihan yang tepat, karena kelemahan yang terjadi pada pada klien terutama pada saat melakukan aktivitas. Strategi : Identifikasi definisi, karakteristik dan factor yang berhubungan dengan masalah keperawatan intoleransi aktivitas. Jawaban: C PTS: 1 152. ANS: C Pembahasan: Pengabaian diri adalah perilaku yang terbentuk secara kultural, melibatkan satu atau lebih kegagalan dalam mempertahankanaktivitas perawatan diri yang diterima secara sosial (Herdman & Kamitsuru: 2014). batasan karakteristik dan diagnosis keperawatan ini juga dengan jelas menjelmskan bahwa pengabaian diri dicirikan dengan higiene lingkungan dan tidak mematuhi aturan akitivtas yang sehat. Pada kasus diatas pengabaian diri terjadi dikarenakan oleh gangguan fungsi peran dalam keluarga, berpura-pura atau karena hal tersebut pilihan lansia Strategi: Identifikasi definisi, karakteristik dan faktor yang berhubungan dengan masalah keperawatan pengabaian diri.



Ja»aban: C PTS: 1 153. ANS: C Pembahasan: Sebagian dari data (mengompol saat batuk dan tertawa, tercium bau pesing) di atas merupakan indicator mayor kejadian stress inkontinensia urin. Inkontinensia jenis ini jenis ini disebabkan oleh pelemahan otot dasar panggul dan otot-otot yang terlibat dalam proses berkemih. Kondisi ini merupakan indikasi pelaksanaan latihan otot-otot dasar panggul.



Strategi: Memasang diapers (pampers) pada klien di panti wreda bukan merupakan sebuah pilihan utama karena terkait dengan biaya. Mengurangi asupan cairan juga tidak tepat karena bisa menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi. Mengajak untuk BAK setiap 2 jam sekali juga bukan merupakan pilihan yang tepat untuk klien dengan fungsi kognitif utuh (tidak demensia). Dengan kebiasaan lama minum kopi, kafein dalam kopi bukanlan faktor penyebab terjadinya inkontinensia.



Jawaban: C PTS: 1 154. ANS: D Pembahasan: Pada kasus diatas tampak kondisi malnutrisi pada lansia yang penyebabnya kompleks, disertai dengan adanya penurunan fisiologis fungsi sistem gastrointestinal. Malnutrisi pada lansia dapat diatasi dengan intervensi manajemen nutrisi, yang aktivitasnya meliputi melakukan modifikasi lingkungan untuk mendukung makan, memilih makan kesukaan, menghitung jumlah kebutuhan dan melibatkan keluarga dalam memberikan motivasi untuk makan (Bulechek, Butcher, Dochterman: 2013). Pilihan jawaban yang lain merupakan intervensi yang dapat diberikan pada klien dengan masalah nutrisi, namun dalam kasus ini yang paling tepat dan mengatasi masalah secara langsung adalah manajemen nutrisi.



Strategi :



Identifikasi masing-masing indikasi tindakan di atas. Oral hygine ditujukan untuk mempeflahankan kebersihan rongga mulut, gusi, dan lidah. Terapi nutrisi adalah tindakan yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Monitoring nutrisi merupakan tindakan pengumpulan dan analisis dfata pasien untuk mencegah/meminimalkan kekurangan nutrisi.



Jawaban: D PTS: 1 155. ANS: E Pembahasan: Kasus di atas menunjukan bahwa keluhan utama klien adalah diare dengan masalah dehidrasi ringan. Lansia juga berisiko mengalami dehidrasi karena proses penuaan seperti perubahan komposisi masa otot, lemak subkutan, dan penurunan rangsang haus (Meiner, 2015). Dehidrasi merupakan masalah yang harus segera ditangani dengan menjaga keseimbangan cairan klien.



Strategi:



Identifikasi masalah pokok pada kasus klien di atas dan tentukan intervensi yang sesuai untuk mengatasinya.Pilihan jawaban selain menjaga keseimbangan cairan, tidak relevan untuk mengatasi masalah dehidrasi pada kasus.lntervensi anjurkan menghindari penyebab diare digunakan untuk mencegah kejadian diare; rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat dilakukan pada kasus dehidrasi sedang berat; monitor tanda-tanda vital, dan kontrol risiko hipertermiamdilaksanakan untuk memantau keberhasilan terapi dan mencegah terjadinya komplikasi.



Jawaban: E PTS: 1 156. ANS: B pembahasan: Kasus di atas menunjukkan kondisi klien yang membutuhkan tindakan rehabilitasi karena mengalami kelemahan pada anggota gerak. Seiring proses penuaan, masa dan kekuatan otot juga akan mengalami penurunan secara berangsur (Meiner, 2015). Kasus di atas diperburuk dengan kejadian stroke hemoragik. Kekuatan otot ekstremitas klien tidak maksimal untuk mengembalikan ke fungsi asal klien perlu terus menetus melakukan latihan agar kekuatan otot dapat kembali meningkat sehingga kemandirian klien akan meningkat. Latihan pergerakan efektif untuk meningkatkan fungsi muskuloskeletal (Chen et al., 2013). Strategi: Identifikasi pokok permasalahan yang dialami klien, kemudian tentukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut. Ekstremitas kiri klien dalam kondisi normal, sedangkan ekstremitas sebelah kanan mengalami hemiparesis. Kondisi ini merupakan indikasi latihan gerakan tubuh aktif dan pasif. Jawaban: B PTS: 1 157. ANS: C Pembahasan: proses penuaan yang terjadi pada sistem integumen lansia adalah: pembuluh darah berkurang, kulit tidak elastis lagi, dan bantalan lemak berkurang. Hal ini dapat berakibat kulit lansia rentan mengalami gangguan jika mengalami tekanan, dan jika terjadi luka, penyembuhan akan relatif melambat. Data terfokus pada adanya risiko terjadinya luka tekan yaitu: terbaring dalam waktu yang lama, data terkait kondisi kulit yang berisiko tertekan. Tindakan yang paling prioritas untuk dilakukan adalah memobilisasi tiap 2 jam untuk melancarkan aliran darah guna mencegah luka tekan pada daerah t. strategi: Identifikasi pokok permasalahan yang dialami klien, kemudian tentukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut.Klien berisiko mengalami ulkus dikubitus karena kondisi bedrest, sehingga perlu dilakukan mobilisasi posisi baring tiap 2 jam sekali.



Jawaban: C



PTS: 1 158. ANS: E Pembahasan: Discharge planning merupakan kegiatan untuk menciptakankesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatan pasien sehingga mampu secara fungsional untuk kembali ke lingkungannya. Status fungsional merupakan komponen penting dari kualitas hidup lansia (Meiner, 2015). Status fungsional menjadi patokan tingkat kesehatan seorang individu.Kemandirian fungsional lansia sangat penting dicapai guna menjamin terpenuhinya activity daily living klien, apalagi dengan kondisi lansia tinggal di rumah dengan keterbatasan tenaga yang merawat.



Strategi :Identifikasi tujuan discharge planning pada pasien yang mengalami handicap sebagai dampak patologi penyakit yang dialaminya. Tindakan peningkatan koping, perencanaan nutrisi, monitoring pengobatan, dan peningkatan perilaku kesehatan tidak relevan untuk kasus klien di atas yang mengalami masalah ketergantungan dalam activity daily living.



Jawaban: E PTS: 1 159. ANS: B Pembahasan: Perempuan memiliki risiko yang lebih besar daripada laki-laki untuk mengalami penurunan kekuatan otot dasar panggul sebagai penyebab stress incontenensia. Latihan yang tepat pada otot dasar panggul akan dapat menguatkan otot-otot yang terlibat dalam mengontrol kemampuan berkemih. Keberhasilan jangka panjang dari intervensi tersebut dapat dievaluasi dari penurunan jumlah/frekuensi mengompol yang terjadi setiap harinya.



Strategi:



Kepatuhan menggunakan diapers, pengetahuan dan kemampuan melakukan latihan otot-otot dasar panggul merupakan indikator jangka pendek keberhasilan tindakan yang dapat dievaluasi setelah pemberian penjelasan dan latihan kepada klien.



Jawaban: B PTS: 1 160. ANS: D



Pembahasan: Tindakan pemberian penyuluhan tentang resiko jatuh dilakukan karena data di panti wreda menunjukan bahwa dalam satu bulan terakhir terdapat 3 kali kejadianjatuh pada Iansia. Berdasarkan data lingkungan juga menunjukkan bahwa lingkungan sangat berisiko menyebabkan jatuh. Untuk penanganan jangka pendek kejadian jatuh dibutuhka peningkatan pemahaman Iansiatentang faktor-faktor risiko jatuh. Kondisi ini dapat dicapai melalui pemberian penyuluhan pada Iansia dan pengasuh



Strategi:



Indikator jangka pendek merupakan kriteria formatif keberhasilan tindakan keperawatan yang dapat diukur, segera seusai pelaksanaan tindakan tersebut.



Jawaban:D



PTS: 1 161. ANS: B Pembahasan: Diagnosis keperawatan nyeri ditegakkan karena adanya nyeri yang dapat menghambat seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Intervensi mengurangi nyeri salah satunya adalah dengan melakukan relaksasi dengan napas dalam dengan benar. Keberhasilan intervensi tersebut dapat dilihat dengan berkurangnya etiologi utama dari diagnosis yaitu nyeri akut Strategi: Identifikasi kriteria utama keberhasilan tindakan relaksasi (napas dalam) pada klien dengan kasus nyeri akut. Jawaban: B PTS: 1 162. ANS: D Pembahasan : Pernyataaan klien pada kasus,"kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat tidak kami minum." mencerminkan keyakinan terhadap penyakit dan prosedur pengobatan yang tidak sesuai dengan prosedur pengobatan anti TB. Pengobatan Anti TB harus dilakukan hingga tuntas 6-9 bulan.



Strategi :



Identifikasi ungkapan klien pada kasus yang menunjukkan keyakinan yang bertentangan dengan program pengobatan TB, kemudian tentukan pilihan jawaban yang dapat mendukungnya. Pilihan jawaban A, B,C dan E tidak dapat membuktikan adanya keyakinan komunitas yang menyalahi norma kesehatan.



Jawaban: D



PTS: 1 163. ANS: D Pembahasan: Data tentang kondisi peta lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan yang beresiko menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat, dapat dikaji melalui metode winshield survey. Metode ini dilakukan untuk mengkaji kondisi lingkungan fisik komunitas melalui observasi. Hasil winshield survey adalah peta topografi suatu wilayah populasi. Strategi: Identifikasi indikasi masing-masing metode pengumpulan data Kuisioner digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari masyarakat langsung dengan seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan data inti dan data susbsistem yang ada di komunitas.Wawancara digunakan untuk mengidentifikasi pandangan dari tokoh kunci di masayarakat. Studi literature digunakan untuk mengumpulkan data sekunder tentang statistik vital di komunitas yang diperoleh dari dokumen kader, desa, puskesmas, dinas kesehatan. Fokus Group Discussion digunakan fenomena spesifik, menyangkut sekelompok orang yang lebih Jawaban: D PTS: 1 164. ANS: E Pembahasan: Data tentang keluhan nyeri perut, lansia menganggap sebagai penyakit biasa dan kebiasaan makan lansia bersifat subjektif. Data subjektif perlu didukung dengan data objektif berupa hasil pengkajian fisik pada kelompok lansia.



Strategi : Identifikasi jenis data yang telah disajikan pada kasus, kemudian lakukan validasi data dengan melakukan pengkajian fisik lansia. Data wawancara dan data survey sudah terdapat dalam kasus, sedangkan data winshieldsurvey tidak perlu dikaji pada kasus Jawaban: E



PTS: 1 165. ANS: E Pembahasan: Diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai pada kasus adalah defisiensi kesehatan komunitas karena adanya atau satu lebih masalah kesehatan atau factor yang mengganggu kesejahateraan atau meningkatakan reisiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu populasi. Peningkatan 10% kasus baru tuberkulosis 70% keluarga prasejahtera, 60% merasakan adanya gejala penyakit, 50% keluarga bekerja sebagai buruh, dan 50% penderita sulit meluangkan waktu untuk memeriksakan kesehatan, menunjukkan batasan karakteristik tentang masaiah yang dialami oleh suatu populasiRisiko hospitalisasi yang dialami oleh populasi Risiko status psikologis yang dialami oleh populasi Strategi : Identifikasi definisi, karakteristik dan faktor yang berhubungan pada setiap diagnosis keperawatan. Perilaku cenderung berisiko ditandai dengan perilakuperilaku maladaptifyang dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi masalah kesehatan. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar. Kesiapan meningkatkan managemen kesehatan selalu ditandai dengan data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan perilaku. Ketidakefektifan managemen kesehatan ditandai populasi telah mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien tidak menjalankan program terapi sesuai pengetahuan yang dimiliki. Jawaban: E PTS: 1 166. ANS: A Pembahasan : Data 5% anak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan hasil observasi yaitu anak-anak memiliki perilaku jajan sembarangan di pinggir jalan menunjukkan masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko karena batasan karakteristik komunitas gagal melakukan tindakan mencegah masalah kesehatan, mengurangi perubahan status kesehatan dan faktor yang berhubungan adalah kurangnya pemahamanan dan pencapaian diri yang rendah. Strategi : Identifikasi definisi, batasan karakteristik dan faktor yang berhubungan pada setiap diagnosis keperawatan. -Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar. -Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan selalu ditandai dengan data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan perilaku. Ketidakefektifan manajemen kesehatan ditandai populasi telah mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien tidak menjalankan program terapi sesuai pengetahuan yang dimiliki. -Defisiensi kesehatan komunitas ditandai dengan adanya atau satu lebih masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu kesejahteraan atau meningkatkan risiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu populasi.



Jawaban: A PTS: 1 167. ANS: D Pembahasan : Data 15% klien menyatakan tidak melanjutkan program pengobatan, 40% pasien menyatakan merasa tidak nyaman dengan efek samping obat dan 20% keluarga tidak terlibat dalam pengawasan minum obat yang terdapat pada kasus menunjukkan ketidakefektifan manajemen kesehatan dengan batasan karakteristik kesulitan komunitas dalam menjalankan program terapi, kegagalan dalam mengurangi faktor risiko dan faktor yang berhubungan dengan program terapeutik.



Strategi :



Identifikasi definisi, batasan karakteristik dan factor yang berhubungan pada setiap diagnosis keperawatan.



-Perilaku cenderung berisiko ditandai dengan perilakuperilaku maladaptif yang dilakukan oleh populasi, namun belum tejadi masalah kesehatan.



-Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang pra ktik kesehatan dasar.



-Kesiapan meningkatkan managemen kesehatan selalu ditandai dengan data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan perilaku.



-Defisiensi kesehatan komunitas ditandai dengan adanya atau satu lebih masalah kesehatan atau factor yang mengganggu kesejahateraan atau meningkatakan risiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu populasi.



Jawaban: D PTS: 1 168. ANS: C Pembahasan:



Data 90 0/0 lansia memiliki tekanan darah normal. Setelah dilakukan pengkajian terkait pola makan, data menunjukkan bahwa makanan lansia sudah memenuhi standar untuk penderita hipertensi. Kader mengatakan 800/0 lansia tersebut rutin mengontrol tekanan darahnya di puskesmas atau posyandu lansia yang terdapat pada kasus terdapat batasan karakteristik kesiapan peningkatan manajemen kesehatan. Data tersebut mengindikasikan keinginan untuk meningkatkan pilihan hidup sehari-hari, mengungkapkan keinginan untuk menangani penyakit, mengungkapkan keinginan untuk melakukan penangangan terhadap regimen terapeutik yang diprogramkan. Strategi : Identifikasi definisi, batasan karakteristik dan faktor yang berhubungan pada setiap diagnosis keperawatan. - Perilaku cenderung berisiko ditandai dengan perilakuperilaku maladaptif yang dilakukan oleh populasi, namun belum tejadi masalah kesehatan. -Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar. -Ketidakefektifan manajemen kesehatan ditandai populasi telah mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien tidak menjalankan program terapi sesuai pengetahuan yang dimiliki. -Defisiensi kesehatan komunitas ditandai dengan adanya atau satu lebih masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu kesejahteraan atau meningkatakan risiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu populasi. Jawaban: C PTS: 1 169. ANS: B Pembahasan: Data 65% penduduk membuang sampah rumah tangga di sungai dan 40% warga menyatakan penanganan sampah yang tepat adalah dengan dibakar, menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Kondisi seperti ini merupakan indikasi untuk dilakukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan.



Strategi :



Indikasi atau kegunaan masing-masing srtategi intervensi keperawatan komunitas. -Pemberdayaan masayarakat dilakukan dalam bentuk dukungan, dorongan, dan pengetahuan baru yang bertujuan agar masyarakat terlibat aktif dalam masalah kesehatan yang



-Proses masyarakatkelompok dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan potensi yang dimiliki Oleh kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. -Kerjasama atau kemitraan dilakukan untuk meningkatkan inisiatif komunitas melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam menyelesaikan masalah kesehatan komunitas.



-Intervensi profesional dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan di komunitas melalui penerapan kompetensi yang dimiliki oleh perawat.



Jawaban: B PTS: 1 170. ANS: E Pembahasan: Data sulitnya warga mengakses pelayanan kesehatan masyarakat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang berhubungan dengan tidak adanya dukungan pelayanan kesehatan berbasis masayarakat. Hal tersebut menyebabkan masyarakat sulit mengakses pelayanan kesehatan ketika terkena DBD, sehingga intervensi dalam bentuk kemitraan. Strategi : Identifikasi kata kunci permasalahan pada kasus kemudian tentukan strategi intervensi yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Pilihan jawaban tidak dipilih karena: -Pemberdayaan masayarakat dilakukan dalam bentuk dukungan, dorongan, dan pengetahuan baru yang bertujuan agar masyarakat terlibat aktif dalam masalah kesehatan yang dialaminya. -Pendidikan kesehatan dilakukan untuk menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat menjadi sadar, tahu dan mengerti, mau serta dapat melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan -Proses kelompok dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masayarakat dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. -Intervensi profesional dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan di komunitas melalui penerapan kompetensi yang dimiliki oleh perawat. Jawaban: E PTS: 1 171. ANS: B Pembahasan:



Masa remaja merupakan suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa. Salah satu karakteristiknya adalah mencari afiliasi teman sebaya untuk menghadapi ketidakstabilan emosi dan sosial. Data pada kasus diatas menujukkan adanya masalah kesehatan reproduksi yang dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi pada kelompok remaja. Remaja cenderung terbuka menyampaikan permasalahan tersebut kepada teman sebayanya. Oleh kerena itu teman sebaya perlu dilatih dan dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi agar dapat menjadi pendidik sebayanya. Strategi : Identifikasi karakteristik tumbuh kembang remaja dan implikasinya terhadap pelaksanaan intervensi keperawatan komunitas pada kelompok tersebut. -Kolaborasi dengan BKKBN merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam kemitraan. Kegiatan ini tidak dipilih karena bersifat formal dan merupakan tindakan lanjutan dalam pengembangan intervensi keperawatan komunitas. -pendidikan perilaku seksual merupakan salah sattı bentuk intervensi pendidikan kesehatan langsung pada sasaran yang kurang efektif karena tidak sesuai dengan karateristik populasi -Pemberdayaan keluarga merupakan tindakan lanjutan pada remaja untuk mendukung program intervensi dengan melibatkan keluarga -Manajemen stress merupakan bentuk intervensi professional pada remaja yang ditujukan untuk mereduksi masalah psikologi. Jawaban: B PTS: 1 172. ANS: B pembahasan: Keputusan klien untuk tetap menggunakan terapi alternative setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang jenis-jenis dan manfaat pengobatan anti diabetes menunjukkan perawat perlu menghormati keputusan klien tersebut. Respon ini menujukkan perawat menerapkan prinsip etik otonomi. Prinsip otonomi adalah pemenuhan hak klien dalam menentukan nasib sendiri sebagai individu/kelompok yang unik dalam mengemukakan pendapat, persepsi, nilai-nilai dan keyakinan mereka tentang kesehatan. Perawat memberikan saran kepada klien untuk mengambil keputusan sendiri tanpa paksaan dari perawat. Klien berhak untuk menerima atau menolak tindakan keperawatan yang hendak diberikan.



Strategi : Pahami prinsip etik dalam penerapan implementasi keperawatan. Pilihan A, C, D dan E mencerminkan penerapan prinsip etik beneficence dan non-maleficence dalam implementasi keperawatan. -Beneficence adalah melakukan tindakan yang benar dan memberikan kemanfaatan bagi kesehatan klien. -Non-maleficence adalah usaha maksimal untuk menghindari atau melakukan kesalahan yang dapat merugikan status kesehatan klien, baik disengaja maupun tidak disengaja.



Jawaban: B



PTS: 1 173. ANS: D Pembahasan: Wajah atau identitas klien perlu disamarkan agar terjaga kerahasian sebagai orang dengan HIV/AIDS. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan klien sebagai manusia yang bermartabat. Prinsip confidentiality adalah upaya memegang teguh prinsip-prinsip kerahasiaan informasi tentang data kesehatan klien hanya untuk kepentingan pemberian layanan keperawatan. Strategi : Pahami prinsip etik dalam penerapan implementasi keperawatan - Veracity adaiah menerapkan prinsip kejujuran dalam menyampaikan kebenaran tentang kondisi kesehatan klien - Autonomy adaiah pemenuhan hak klien dalam menentukan nasib sendiri sebagai individu/kelompok yang unik dalam mengemukakan pendapat, persepsi, nilai-nilai dan keyakinan mereka tentang kesehatan - Beneficence adalah melakukan tindakan yang benar dan memberikan kemanfaatan bagi kesehatan klien. - Non-maleficence adalah usaha maksimal mungkin untuk menghindari atau melakukan kesalahan yang dapat merugikan status kesehatan klien, baik disengaja disengaja maupun tidak disengaja. Jawaban: D PTS: 1 174. ANS: D Pembahasan: Data tentang belum adanya kegiatan berbasis masyarakat untuk mengatasi masalah chikungunya mengakibatkan tidak adanya upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut. Salah satu bentuk pemberdayaan masayarakat dalam pemantauan kejadian chikungunya adalah membentuk kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk memutus siklus hidup nyamuk sebagai vector penyebaran virus chikungunya



Strategi :



Pilahan A tidak dipilih karena tidak ada data upaya yang telah dilakukan. Pilihan B tidak dipilih karena belum ada data tentang pengetahuan masyarakat tentang penyakit chikungunya. Pilihan C tidak dipilih karena tidak perlu dilakukan. Pilihan D tidak dipilih karena skrining memerlukan biaya dan waktu yang banyak.



Jawaban: D PTS: 1 175. ANS: D Pembahasan: Evaluasi formatif adalah penilaian hasil yang diukur saat proses intervensi dilakukan dapat berupa respon kognitif, afektif dan psikomotor dari klien. Perawat telah melakukan pendidikan kesehatan yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang perilaku hidup dan sehat. Sehingga evaluasi keberhasilan yang dapat segera diukur setelah melakukan tindakan adalah pemahaman masyarakat tentang pentingnya BAB di jamban. Strategi : Identifikasi definisi evaluasi formatif dan indikator kunci keberhasilan tindakan keperawatan pada kasus.Pilihan A, B, C dan E termasuk dalam indikator evaluasi sumatif pendidikan kesehatan pada masayarakat. Jawaban: D PTS: 1 176. ANS: E Pembahasan: Evaluasi sumatifadalah merupakan evaluasi yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program dan capaian dari pelaksanaan program. Asuhan keperawatan pada kasus difokuskan untuk mencegah terjadinya penyebaran tuberculosis pada populasi masayarakat RW. Sehingga indikator akhir keberhasilan tindakan adalah angka kejadian TB tidak bertambah.



Strategi :



Pahami definisi evaluasi sumatif dan indikator kunci keberhasilan tindakan keperawatan pada kasus. Pilihan jawaban A, B, C dan D termasuk dalam indikator



Jawaban : E PTS: 1 177. ANS: A Pembahasan:



Pada kasus diatas, setelah mendapatkan gambaran tentang kondisi pasien, maka perawat professional perlu melanjutkan pengkajian pada pasien dan melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun oleh ketua tim.



Strategi:



peserta ujian perlu memahami langkah POSAC dan SPO yang berlaku.



Jawaban: A PTS: 1 178. ANS: B Pembahasan: Saat rekrutmen, perawat telah melewati berbagai tahapan seleksi termasuk kemampuan melakukan tindakan keperawatan. Di sisi lain set alat-aıat untuk tindakan secara prosedural sudah siap untuk digunakan sehingga apabila ada perawat baru yang lama dalam menyiapkan peralatan maka perlu dikaji ulang kemampuan perawat tersebut. Strategi : Peserta ujian mencermati bahwa perawat pelaksana yang melakukan tindakan pada pasien perlu mengikuti standar atau prosedur yang berlaku termasuk dalam hal menyiapkan peralatan tindakan. Jawaban: B PTS: 1 179. ANS: B Pembahasan: Rata-rata lama rawat inap adalah (3x4)+(5x7)+(7x4)+(5x5)=100 20 (3+5+7+5) Strategi : Peserta ujian perlu menggunakan rumus penghitungan ALOS dalam mendapatkan jawaban yang tepat pada soal tersebut. Jawaban: B PTS: 1 180. ANS: E Pembahasan:



Penjadwalan dinas diharapkan sudah disusun sudah sejak memfasilitasi awal dan staf Kondisi kepentingan yang memberikan dipaparkan seluruh gambaran dalam vignette beban jumlah kerja dan tinggi sehingga mutu bila perawat berkurang menurunkan dapat berpeluang mutu layanan pada patient pasien safety. dan masalah Kesimpulan keputusan dilakukan oleh yang perlu seorang perawat professional konteks dalamn kepemimpinan untuk tetapmengedepankan kepentingan pasien dan tim kerja sebagai bagian dari upaya mempertahankan patient safety serta mampu memprioritaskan masalah untuk diselesaikan. Strategi: Peserta ujian perlu memahami bahwa berargumentasi tentang ijin tidak masuk kerja dengan kepala ruang kurang tepat karena kepala ruang merujuk pada capaian tujuan asuhan pada pasien. Masuk kerja terlambat juga bukan alasan pembenaran kepentingan keluarga dan meminta tukar jadwal dengan perawat lain untuk alasan keluarga yang tidak urgen juga memberikan budaya kerja yang kurang professional Jawaban: E PTS: 1 181. ANS: A Pembahasan: Manajer keperawatan bertindak mandiri secara profesional dalam hal pengambilan keputusan seperti kasus diatas dan memberitahukan kepada para staf perawat bahwa manajer tersebut telah mengambil keputusan tersebut dengan dasar peraturan yang berlaku dan pertimbangan patient safety serta kondisi kesehatan perawat yang bersangkutan. Strategi: Peserta ujian perlu memahami bahwa gaya kepemimpinan autokratik pada setting kasus tersebut diperlukan untuk menjaga profesionalitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan sesuai prosedur yang berlaku. Jawaban: A PTS: 1 182. ANS: C Pembahasan: Setiap perawat memiliki tanggung jawab dalam pemberian asuhan keperawatan. Tanggung jawab tersebut dimulai sejak pasien masuk sampai pulang. Dengan demikian setiap perawat memiliki kewenangan untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh perawat dengan kualifikasi lulusan Ners dan memiliki sertifikat atau pengalaman yang menunjang. Strategi: jika seluruh perawat berpendidikan minimal Ners dengan sertifikat dan pengalaman yang menunjang serta rasio perawat pasien memenuhi, maka yang paling ideal adalah metode primer.



Jawaban: C



PTS: 1 183. ANS: C Pembahasan: Kebutuhan tenaga perawat pada kasus tersebut di atas mengacu kepada rumusan perbandingan antara tenaga perawat professional dan vokasional dengan perbandingan 55%:45% (Abdullah dan Levine dalam Gillies 1999). Strategi:



Peserta ujian perlu memahami prosentase perbandingan perawat professional dan vokasional. Jawaban: C PTS: 1 184. ANS: E Pembahasan: Jawaban soal diatas adalah diskusi refleksi kasus karena pada Vignette digambarkan telah terjadi kasus kelalaian yang bersifat fatal sehingga menurut konsep DRK sebaiknya kejadian tersebut tidak perlu terulang kembali dengan cara merefleksikan peristiwa tersebut pada perawat lain. Strategi: Peserta ujian perlu memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang menggambarkan komunikasi dalam asuhan keperawatan. Kata kunci pada soal tersebut adalah terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat sehingga DRK diperlukan dan hal tersebut tidak menjadi syarat utama bagi kegiatan seperti ronde, laporan pagi, maupun conference. S-BAR adalah teknik berkomunikasi dalam pelaporan kondisi pasien pada sejawat maupun profesi lain. Jawaban: E PTS: 1 185. ANS: A Pembahasan: Gambaran kegiatan pada vignette menunjukkan penerapan timbang terima pada metode primer dengan mekanisme laporan di ners station dan dilanjutkan ronde ke ruang rawat hingga memastikan kondisi pasien untuk kegiatan asuhan keperawatan selanjutnya. Strategi: Peserta ujian perlu memahami kegiatan-kegiatan yang menggambarkan komunikasi dan koordinasi dalam asuhan keperawatan pasien.



Jawaban: A



PTS: 1 186. ANS: A Pembahasan: Komunikasi efektif dengan menggunakan metode I-SBAR meliputi Introduction, Situation, Background, Assessment, Recommendation. Perawat primer telah melakukan komunikasi sampai tahapan asesmen pasien dengan menyampaikan masalah sesak nafas masih terjadi. Tahapan yang perlu dilakukan perawat selanjutnya adalah melakukan recommendation berupa pemberian oksigen.



Strategi: Peserta ujian perlu memahami peran perawat professional dalam tahapan komunikasi S-BAR. Jawaban: A PTS: 1 187. ANS: D Pembahasan: Perawat wajib memastikan bahwa konfirmasi kondisi pasien melalui telepon dengan dokter perlu mendapatkan aspek legal secara tertulis yang dibuktikan dengan tandatangan dokter pada rekam medik/ dokumen pasien.



Strategi:



Peserta ujian perlu memahami kegiatan perawatan dalam tahapan komunikasi S-BAR.



Jawaban: D PTS: 1 188. ANS: E Pembahasan: Deskripsi vignette menggambarkan kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran dan data Iainnya sesuai dengan deskripsi konsep tingkat ketergantungan total strategi: kata kunci dalam menjawab soal di atas adalah tingkat kesadaran, kemampuan pasien melaksanakan ADL, kondisi umum status kesehatan pasiien



jawaban: E



PTS: 1 189. ANS: A Pembahasan: Bila terjadi kejadian pasien jatuh maka sebagai langkah awal perawat perlu melakukan pengkajian pasien di tempat jatuh yang meliputi perubahan kondisi yang terjadi akibat jatuh tersebut. Selanjutnya perawat mengevakuasi pasien untuk tindakan lebih lanjut. Perawat kemudian melaporkan kepada kepala ruang dan dokter penanggung jawab pasien. Perawat membuat laporan kejadian untuk kepentingan investigasi, audit mutu dan langkah selanjutnya yang dipandang perlu sesuai standar patient safety. Strategi: Peserta ujian perlu mengenali kata kunci untuk menjawab soal tersebut, yaitu pasien terjatuh di kamar mandi sehingga langkah pertama adalah mengidentifikasi kondisi pasien sebagai prosedur asesmen pasienjatuh sebelum dibantu untuk kembali ke tempat tidur dan mendapat asuhan selanjutnya atau untuk dilaporkan kondisinya ke dokter penanggung jawab pasien. Jawaban: A PTS: 1 190. ANS: A Pembahasan: Setiap pasien yang masuk ruang rawat inap perlu dilakukan pengkajian ulang. Hal ini untuk mengetahui perubahan kondisi pasien sehingga perencanaan dan implementasi keperawatan berdasarkan masalah yang terjadi dan selanjutnya menyampaikan hasil pengkajian tersebut kepada perawat primer untuk rencana tindakan selanjutnya pada pasien.



Strategi: Peserta ujian perlu memperhatikan kata kunci berupa mengantar pasien ke ruang rawat inap dengan metode penugasan modular sebagai arah untuk tindakan berikutnya asesmen pasien baru adalah melaporkan kondisi pasien ke perawat primer.



jawaban: A



PTS: 1



191. ANS: A Pembahasan: Pemberian antibiotik harus tepat waktu, tidak boleh terlalu awal atau terlambat. Selain itu perawat perlu mengidentifikasi pasien minimal dua aspek yaitu nama pasien dan nomor rekam medik atau nama pasien dan tanggal lahir.



Strategi: Peserta ujian perlu memahami prinsip benar dalam pemberian Obat dan ketepatan identifikasi pasien saat melakukan tindakan.



Jawaban: A



PTS: 1 192. ANS: D Pembahasan : Kepala ruang perlu bertindak netral dan dapat menyatukan perawat dalam satu persepsi untuk pencapaian visi dan misi ruang rawat. Ketika terjadi perbedaan persepsi antar perawat maka harus didiskusikan bersama-sama agar setiap perawat menyadari peran dan fimgsinya sehingga tercipta situasi kerja yang kondusif



strategi: peserta perlu memahami strategi penyelesaian masalah dengan pendekatan manajemen konflik



jawaban: D



PTS: 1 193. ANS: A Pembahasan:



Perawat primer sudah melaksanakan tugasnya, memberikan penjelasan rencana tindakan bedah yang akan dilakukan pada pasien. Apabila keluarga mengharapkan penjelasan lebih lanjut tentang pembedahan maka perawat tidak boleh memberikan harapan atau janji yang belum pasti dan bukan wewenangnya karena hal tersebut menjadi kewenangan dokter penanggung jawab pasien.



Strategi:



peserta ujian perlu memahami hirarki tanggung jawab tata kelola pasien dalam tim kesehatan, dokter memiliki kewenangan dalam penjelasan kondisi pasien.



Jawaban: A PTS: 1 194. ANS: D Pembahasan: Perawat perlu memberikan penjelasan secara berkelanjutan kepada pasien dan keluarga tentang situasi dan kondisi yang dialami, khususnya terkait kerusakan sarana yang memerlukan koordinasi dan perbaikan dengan kurun waktu yang lama, bentuk perwujudan dari penegakan aspek etik Veracity Strategi: Peserta ujian perlu mencermati situasi pada soal tersebut memang membutuhkan upaya perawat untuk mengkondisikan komplain pasien atau keluarga untuk disampaikan kepada kepala ruang selaku pimpinan di ruangan. Jawaban: D PTS: 1 195. ANS: B Pembahasan: Pasien dan keluarga secara unik memang dimungkinkan mengeluhkan kinerja perawat karena beberapa situasi pekerjaan perawat kurang dipahami pasien dan keluarga. Namun perawat juga perlu tetap mengedepankan layanan prima pada pasien dan tetap menegakkan prinsip etika dalam layanan pasien, khususnya penerapan Beneficience, setelahnya menjelaskan kondisi pasien melakukan refleksi diri dan meminta maaf pada pimpinan.



Strategi: Tetap mengedepankan tindakan yang baik kepada pasien walau dikeluhkan pasien dan keluarga dengan segera memberikan layanan yang sempat tertunda karena membantu pasien Iain yang lebih diprioritaskan karena kondisinya.



Jawaban: B PTS: 1 196. ANS: D Pembahasan: Pasien atau keluarga memiliki otonomi untuk memutuskan yang terbaik bagi status kesehatan pasien. Perawat wajib menghormati hal tersebut sebagai penerapan prinsip moral dalam asuhan keperawatan. Strategi: Kalimat kunci adalah keluarga telah mendapatkan penjelasan dari dokter penanggung jawab pasien sehingga langkah selanjutnya adalah menghormati keputusan keluarga.



Jawaban: D PTS: 1 197. ANS: E Pembahasan: Ventrikel Takikardia (VT) terjadi karena inisiasi impuls berasal bukan dari peacemaker alami yaitu SA node tapi berasal dari ventrikel dengan jalur konduksi yang lebih panjang sehingga akan menyebabkan pelebaran pada gelombang QRS (dari 0,11 detik) atau biasa disebut dengan QRS lcbar. Pada kasus VT, sinyal listrik dikirimkan terialu cepat sehingga jantung berkontraksi lebih ocepat dari normal penyebabnya diantaranya kardiomiopati, PJK, gagal jantung miokarditis. Gejala yang menyertai selain gambaran Ekg di atas palipitası, sesak napas dan denyut nadi melemah atau teraba. Strategi: Cara mudah untuk mcngenali gambaran VT adalah dengan melihat QRS yang lebar dengan voltage yang konstan (bedanya dengan ventrikel fibrilasi adalah voltage nya yang naik turun). Karakteristik VT adalah tidak terdapat gelonbang p dan gelombang QRS komplek melebar, nadi dapat teraba ataupun tidak teraba, dan gelombang tampak teratur. Jawaban: E



PTS: 1 198. ANS: C Pembahasan: EYE 4. Spontan 3. Membuka dengan perintah 2. Membuka dengan rangsang nyer abnormal 1. Tidak ada respon



MOTORIK 6. Menurut perintah 5. Melokalisir nyeri 4 Reaksi Menghindar 3. Gernkan fleksi (dekortikasi) 2. Gerakan ckstensi (desercbrani) 1. Tak ada gerakan



VERBAL 5. Orientasi pemmh 4. Bicara kacau/disorientas 3. kata-kata tidak tepat 2.Mengerang 1. Tak berespon



Strategi: Terdapat 3 indikator untuk menentukan nilai GeS yaitu eye (respon membuka mata), motorik, dan verbal (nomalnya E4VSM6). Pada kasus ini menunjukkan 3 indikator tersebut berupa motorik: membuka mata dengan suara (disimpulkan 3), verbal kata-kata yang kehuar tidak jelas (disimpulan 3) dan reaksi menghindar dari rangsang nyeri (disimpulkan 4) Jawaban : C PTS: 1 199. ANS: A Pembahasan: Pada uka bakar fokus dewasa, sermua area dihitung dengan " rule of nine" kecuali di area genitalia (perineum: 1%). Sementara prosentasi pada pasien anak berbeda: area kepala 18 %, ekstremitas bawah masing masing 13.5%, Adapun gambar tersebut sebagai berikut:



Strategi: Cara mudah untuk menentukan persentase huas luka bakar pada pasien dewasa adalah dengan pedoman Rule of Nine", dimana semua area memiliki luas prosentasi yang sama yaitu 9% kecuali pada area perineum 1% Pada kasus tersebut luka bakar mengenai : selurnuh arėa kepala (9%), dan area dada (9%) Jawaban :A PTS: 1 200. ANS: D Pembahasan Trauma abdomen dapat menyebabkan pecahnya (ruptura) organ dalam seperti hati dan lymph dan menimbulkan perdarahan yang ditandai gejala klinis berupa: tampak pucat, akral dingin, frekuensi nadi > 120 Ximenit, tekanan darah sistolik s 90 mmHg, dan ditemukan CRT>2 detik, kondisi ini sudah berada pada fase shock hipovolemik derajat 2-3 yang mengindikasikan adanya masalah kekurangan volume cairan Strategi



Ferhatikan tanda tanda dari shock hipovolemik, dikaitkan dengan kasus paling menonjol adalah. peningkatan nadi X/meni walktu pengisian kapiler memanjang (CRT 4 detik (normalnya 2 detik. Strategi Gejala klinis yang ada seperti adanya perdarahan masif, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit menunjukkan berada pada kondisi preshock. Maka tindakan utama yang tepat pada pasien tersebut adalah dengan memberikan rehidrasi cairan sesuai defisit yang terjadi. Jawaban: E PTS: 1 210. ANS: D Pembahasan Fraktur disertai dengan adanya kerusakan pada otot dan ternasuk syarat. Fragmen fraktur tidak stabil dan setiap terjadi pergerakan akan menstimulasi nyer yang dihantarkan hipothalamus, ke cortex cerebri disampaikan ke syaraf motonk yang gcaakan dinterpretasikan nyeri sehingga terjadi keterbasan gerak Tatalaksana yang dilakukan untuk nenstabilisasi fragmen ftraktur salah satunya adalah dengan penasangan bidai



Strategi Pada kasus di atas dengan adanya fraktur iertutup radius ulna 1/3 dista dextra dan sudah dilakukan pemasangan oiaa, seianjutnya harus dilakukan monitoring neurovaskular yaitu mengevaluasi pulse, sensasi, motorik (PSM) di area distal fraktur. Jawaban:D PTS: 1 211. ANS: A Pembahasan Luka bakar menyebabkan terbukannya kulit sebagai bamer untuk mengurangi terjadinya evaporasi, hal ini akan menyebabkan kehilangan cairan tubuh dan sclanjutnya akan menyebabkan kondisi syok hipovolemik bahkan resiko kematian jika tidak segera ditangan. Strategi Penghitingan kebutuhan cairan pada kasus luka bakar adalah 1) menentukan dahulu luas Juka bakar, BB dan kemudian mencari kebutuhan cairannya Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Rumus 4 ccxBBx Laas Laka bakar 2 Dengan nincian hasil hitungan %hitungan cairan diberikan 8 jam pertama % hitungan cairan 7 diberikan l6 Jam benikutnya. Berdasarkcan kasus diatas pemberian cairannya sebagai bernikut Luka bakar 36 % dan BB pasien 50 kg. maka kebutuhan cairannya :4x 50 x 36=7.200, 8jam pertama diberikan 50 % dari cairan: 7200/2=3.600. Jawaban :A PTS: 1 212. ANS: A Pembahasan: AKI adalah penurunan cepat laju filtrasi glomerulus yang umumnya berlangsung reversible dikuti kegagalan ginjal untuk mengekskaresi sisa metabolisme nitrogen dengan/tanpa ganggunan keseimbangan cairan dan elektrolit. Tanda tanda AKI adalah kreatinin serum meningkat dan BUN, dan urine output menurun. Faktor resikonya adalah sepsis, luka bakar, trauma dan operasi jantung. Ada 3 patofisiologi dari penyebab AKI yaitu penurunan perfusi ginjal (prerenal), penyakit intrinsic ginjal (renal) dan obstruksi renal akut (postrenal), dengan penyebabnya perdarahan hebat, penurunan curah jantung dan glomerulonephritis. Pada kasus acute kidney injury dimana terjadi kerusakan parenkim ginjal yang bersifat sementara tergantung dari fase yang dialami, mulai dari acute phase dimana terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga produksi urin menurun (oliguria), dan disertai dengan peningkatan kalium dan cairan di dalam tubuh.



Strategi: Diuretik bekerja di tubulus ginjal dengan menghambat proses absorbsi sehingga diharapkan kelebihan elektrolit seperti kalium, natrium dan cairan dapat dikeluarkan yang dilihat dari indikator meningkatnya urine output. Urine output adalah indikator penting untuk monitor atau evaluasi fungsi ginjal. Jawaban:A PTS: 1