Sop Demam Tifoid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP



DEMAM TIFOID No. Dokumen : SOP/…/PKM.KTJ/…/2019 No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : Halaman :1/3



UPTD



BUSAERI,S.IP.,SKM.,MM



PUSKESMAS



NIP.196401161985021001



KERTAJATI 1. Pengertian



Demam tifoid dan paratifoid penyakit infeksi akut usus halus. Disebabkan oleh Salmonella thypi, Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B, dan Salmonella paratyphi C. Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah, debu. Penularan melalui mulut oleh makanan yang tercemar,



2. Tujuan



Sebagai acuan penerapan langkah langkah petugas untuk menegakkan diagnosis dan melakukan pengobatan demam tifoid sesuai SOP,



3. Kebijakan



SK Kepala UPTD Puskesmas KertajatiNomor:445.4/



03/Admen/2018 Tentang



peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja ukm,dan peningkatan mutu dan keselamatan pasien UPTD puskesmas Kertajati 4. Referensi







PMK No. 75 Tentang Pelayanan Kesehatan Puskesmas







PMK No. 46 Tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi







Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer, Edisi I,hal 73-77,.



5. Prosedur



1. Petugas melakukan anamnesa (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga), apakah demam naik turun terutama sore hari, sakit kepala, nyeri otot, tidak napsu makan, mual muntah, sulit BAB, diare, nyeri perut, 2. Petugas melakukan pemerikasaan tanda vital yang diperlukan, 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang di perlukan yang sesuai: Lidah kotor (coated tonge), ujung dan tepi lidah kemerahan, tremor, nyeri tekan region epigastrik, hepatomegali, bibir kering, pecah-pecah, 4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang : angka leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit, trombosit, widal, 5. Petugas menegakkan diagnose dan atau differential diagnosis berasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika 5000 per mm3), limfisitosis relative, monositosis, aneosinofilia, dan trobositopenia ringan serologi widal titer O ≥ 1 dari 320, 6. Petugas memberikan terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal, 7. Petugas memberikan terapi antibiotic :



ANTIBIOTIK Kloramphenicol



DOSIS



KETERANGAN



Dewasa : 4 x 500mg selama 10 hari



Tidak di anjurkan



Anak



bila leukosit