Sop Kewaspadaan Transmisi Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEWASPADAAN TRANSMISI (UDARA, DROPLET, KONTAK)



SPO PUSKESMAS WONOSARI II 1. Pengertian



2. Tujuan



3. Kebijakan



4. Referensi



5. Alat & Bahan



6. Prosedur



No. Dokumen : No. Revisi :Tgl. berlaku : Halaman : 1/3



drg. Muhammad Banu A. NIP. 197404052002121005 Kewaspadaan yang diterapkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat ditransmisikan lewat udara (airborne), droplet, kontak dengan kulit maupun lingkungan yang terkontaminasi Sebagai acuan dalam melaksanakan kewaspadaan berdasarkan transmisi



1. Peraturan Pemerintah Direktorat Jendral tenteng Pencegahan dan Pengendalian COVID – 19 Maret 2020 2. Kemenkes standar APD untuk COVID – tahun 2020 3. 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan 2. Undang-undang no 43 tahun 2019 tentang puskesmas 3. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 4. Permenkes 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 1. APD



1. Penempatan pasien a. Transmisi melalui kontak 1) Tempatkan di ruang rawat terpisah bila tidak memungkinkan kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan maka pertimbangkan epidemiologi mikrobanya melalui edukasi pasien 2) Tempatkan pasien dengan jarak > 1 meter 3) Jaga supaya tidak terjai kontaminasi silang ke lingkungandan pasien lain. b. Transmisi melalui droplet 1) Tempatkan diruang rawat terpisah bila tidak memungkinkan kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan , buat pemisah dengan jarak >1 meter antar tempat tidur dan jarak dengan pengunjung 2) Pertahankan pintu terbuka , tidak perlu penanganan khusus terhadap udara dan ventilasi



c. Transmisi melalui udara (airborne) 1) Tempatkan pasien diruang terpisah dengan aliran udara ≥ 12 ACH 2) Usahakan pintu ruang pasien selalu tertutup 3) Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkanpasien dengan pasien lain yang mengidap mikroba yangsama, jangan dicampur dengan infeksi yang lain dengan jarak > 1 meter 2. Transportasi pasien a. Transmisi melalui kontak 1) Batasi gerak 2) Transportasi pasien jika perlu 3) Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewaspadaan agar resiko minimal transmisi ke pasien lain atau lingkungan dan pasien b. Transmisi melalui droplet 1) Batasi gerak dan transportasi 2) Untuk membatasi droplet dari pasien dengan menggunakan masker bedah pada pasien 3) Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk c. Transmisi melalui airborne 1) Batasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu saaja 2) Bila perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberikan masker N95 3. Penggunaan APD petugas a. Transmisi melalui kontak 1) Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain) 2) Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan antisptik b. Transmisi melalui droplet 1) Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat masuk keruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain) 2) Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan antiseptik 3) Gunakan masker bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien, masker seyogyanya menutupi mulut dan hidung, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi saluran nafas 4) Gaun bersih/ tidak steril dipakai saat memasuki ruangan rawat pasien bila baju yang digunakan tembus air 5) Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara pasien dengan lingkungan dan dari lingkungan pasien lain



c. Transmisi melalui airborne 1) Gunakan masker repirator ( masker N95 ) saat masuk ruang rawat pasien 2) Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol, gunakan sarung tangan, tutup kepala, goggles, gaun/ apron dan sepatu boot 7. Bagan alir 8. Hal-hal yg perlu diperhatikan 9. Unit terkait 10. Dokumen terkait 11. Rekaman historis perubahan No Perubahan 1 2



-



Seluruh Unit terkait PPI, UKP



Alasan



Tanggal berlaku