23 0 183 KB
KRISIS HIPERTENSI SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit
: : :
Halaman
: N.R.Nitya MB
UPT Puskesmas Tanah Tinggi
1.Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan
NIP. 196312211992032004 Suatu kondisi dimana diperlukan penurunan tekanan darah dengan segera (tidak selalu diturunkan sampai batas normal) untuk mencegah atau membatasi kerusakan organ. Sebagai acuan bagi tenaga medis atau paramedis dalam pelaksanaan penanganan pasien krisis hipertensi di Puskesmas Tanah Tinggi. Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor : Tentang jenis – jenis pelayanan yang disediakan. 1. KEPMENKES RI No 856 tahun 2009 tentang standarisasi pelayanan UGD.
4. Referensi
2. Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer. 3. Mansjoer, Aarif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius. A. Persiapan Pasien 1. Petugas melakukan identifikasi dan kondisi pasien. 2. Melakukan anamnesa singkat kepada pasien atau keluarga pasien. 3. Atur posisi pasien dengan nyaman. 4. Jaga privasi pasien. B. Cara Kerja 1. Petugas mencuci tangan sesuai SOP. 2. Petugas melakukan pengukuran tekanan darah sesuai denganSOP dan tanda – tanda vital lainnya sesuai SOP. 3. Petugas memasang infus sesuai SOP. 4. Petugas memberikan obat sesuai advis dokter untuk menurunkan tekanan darah seoptimal mungkin tetapi tidak mengganggu perfusi
5. Prosedur
organ sasaran dan mencegah komplikasi. 5. Petugas memantau dan mengontrol efek samping obat. 6. Petugas menganjurkan pasien dirujuk ke Rumah sakit dengan fasilitas ICU. 7. Petugas mencuci tangan sesuai SOP. C. Evaluasi 1. Kaji respon pasien. 2. Simpulkan hasil kegiatan. 3. Berikan renforcement positif. 4. Membuat rujukan sesuai SOP dan melakukan informed consent dengan keluarga pasien. 5. Petugas mengobservasi tanda – tanda vital pasien selama proses rujukan.
6. Unit Terkait
6. Catat hasil kegiatan pada lembar form Rekam Medis. Unit Gawat Darurat (UGD) 1. Berkas Rekam Medis pasien (RM) 2. Buku register UGD
7. Dokumen
3. Lembar resep