6 0 114 KB
SOP Pemeriksaan Refleks Pada Bayi
Diajukan untuk memenuhi tugas stase keperawatan Anak
Disusun oleh : Annisa Ratna Juwita 214120033
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2020
SOP PEMERIKSAAN REFLEK BAYI
A. Definisi Bayi baru lahir yang normal memiliki banyak refleks neurologis yang primitif. Adanya atau tidak adanya reflek tersebut menunjukkan kematangan dan perkembangan system syaraf yang baik. Perlambatan menghilangnya reflek primitif tertentu dapat menjadi tanda dini adanya cerebralpalsy. Pemeriksaan reflek merupakan bagian dari pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Refleks-refleks ini sebagai pertahanan diri. Gerakan ini tak diajarkan, tapi ada dalam diri bayi secara biologis, bahkan mungkin sejak di kandungan. Refleks ini perlu dirangsang agar kecerdasan dan kemampuan sosialnya berkembang baik. Refleks bisa menjadi alat bagi ahli untuk mengindikasi ada tidaknya suatu kelainan pada si bayi. Bila refleksnya tak muncul, bisa dikarenakan perkembangan yang lambat pada otak atau ada kerusakan otak, misalnya, ada trauma di kepalanya ketika lahir. Karena refleks-refleks tersebut ada dalam susunan saraf tepi otak. Suatu saat reflek-reflek ini akan menghilang sesuai umurnya. Pengetahuan mengenai aneka refleks bayi juga dapat menjadi patokan orang tua dalam mencermati perkembangan motorik dan sensorik dari bayi. Refleks mengindikasikan adanya perkembangan otak. Kebanyakan reflek yang diperlihatkan oleh bayi ketika lahir dengan sendirinya akan hilang dalam beberapa bulan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Biasanya pada usia 3-6 bulan bayi sudah dapat melakukan aktivitasnya secara voulenter / sadar (bayi dapat mengontrol gerakannya). Pada usia inilah sebagian besar reflek yang dimiliki bayi sudah menghilang B. Macam-macam Reflek Bayi Beberapa reflek pada bayi baru lahir dapat dilakukan pemeriksaan yaitu: 1.
Reflek Burning Memberi rangsangan cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri secara perlahan. Reaksi: pupil bayi mengikuti pergerakan
sumber cahaya, tetapi jika tidak ada respon maka diduga ada kelainan pada syaraf otak, menunjukkan kebutaan. 2.
Reflek Moro Pemeriksaan refleks ini dengan cara membuat bayi terkejut oleh suara keras atau tiba-tiba terjatuh beberapa cm, maka bayi akan menunjukkan refleks melebarkan tangan dan jari-jarinya. Kemudian lengannya akan turun kembali dan mengepalkan jari-jarinya. Jika tidak ada respon kemungkinan terjadi kerusakan sistem syaraf. Refleks ini akan muncul saat berusia 2 bulan dan menghilang setelah usia 4 bulan. Refleks yang menetap lebih dari 4 bulan menunjukkan kerusakan otak, respon tidak simetris adanya fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis, tidak ada respon ekstremitas bawah adanya dislokasi pinggul atau cedera medulla spinalis.
3.
Reflek Rooting Pemeriksaan refleks ini dengan cara menyentuh pipi bayi, maka ia akan memutar kepala menghadap datangnya rangsangan dan membuka mulut seolah-olah ingin menemukan puting ibunya, tetapi jika bayi tidak ada respon dimungkinkan karena bayi prematur atau ada kelainan syaraf sensorik. Refleks ini akan hilang setelah bayi berusia 3-4 bulan.
4.
Reflek Sucking Pemeriksaan refleks ini dengan cara meletakkan jari atau benda lainnya ke dalam mulut bayi, maka ia akan memberikan respons mengisap dan membuat gerakan ritmis dengan mulut dan lidahnya. jika bayi merespon maka bayi langsung melakukan gerakan menghisap, tetapi jika tidak ada respon maka terjadi kelainan saluran pernafasan dan mulut termasuk langit-langit Refleks ini akan muncul saat bayi berusia 2 bulan.
5.
Reflek Swallowing Pemeriksaan refleks ini dengan cara memberi minum pada bayi baik dengan spuit maupun dengan sendok. Jika bayi menunjukkan respon menelan dan umumnya menyertai refleks menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak kini menunjukkan refleks menelannya
baik, tetapi jika tidak ada respon kemungkinan bayi prematur / ada kelainan neurologis. 6.
Reflek Tonic Neck Ketika kedua tangan bayi diangkat, bayi akan berusaha mengangkat kepalanya. Menolehkan kepala bayi dengan cepat ke satu sisi. Bayi melakukan perubahan posisi jika kepala ditolehkan ke satu sisi, lengan dan tungkai ekstensi ke arah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan, normalnya refleks ini tidak terjadi setiap kepala ditolehkan. Tampak kira-kira pada usia 2 bulan dan menghilang pada usia 6 bulan. Tidak normal jika respons terjadi setiap kali kepala ditolehkan, jika menetap, menunjukkan ada kerusakan serebral mayor (neuron motorik kasar). Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.
7.
Reflek Babinski Pemeriksaan refleks ini dengan cara telapak kaki bayi dibelai atau disentuh dari tumit hingga ke jarinya, maka jari-jari kakinya akan mengembang dan ibu jari memiliki posisi yang lebih tinggi. Jika jari kaki mengembang dorsofleksi setelah usia 2 tahun, merupakan tanda lesi ekstrapiramidal dan jika bayi tidak menunjukkan respon maka perlu dilakukan pemeriksaan neurologis. Refleks ini akan hilang setelah bayi berusia 6 bulan.
8.
Reflek Pamar Pemeriksaan refleks ini dengan cara menyentuhkan sebuah benda seperti di telapak tangan bayi, maka ia akan memegang erat dan kekuatannya akan meningkat ketika benda tersebut ditarik keluar. Fleksi yang tidak simetris menunjukkan paralisis, refleks menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 5 bulan.
C. Reaksi Bayi Perbedaan reaksi atau refleks bayi baru lahir normal dan tidak normal, antara lain:
Refleks Berkedip
Cara Mengetukkan
(Blink
jari
Refleks) Mencari
glabella kebutaan Gores sudut Bayi memutar ke arah pipi Tidak ada
(rooting)
mulut garis
Normal Berkedip
Abnormal pada Tidak berkedip yang
dijumpai
ke tahun pertama
menujnjukkan reflex
bayi yang digoreskan. Reflex ini sehingga menunjukkan tengah menghilang pada umur 3- 4 adanya neurologi berat
bibir
bulan. Tetapi bias menetap hingga
umur
12
bulan
Menghisa
khususnya selama tidur Berikan bayi Bayi menghisap dengan Reflex
yang
lemah
p
botol dan dot kuat
tidak
ada
(Sucking)
atau
Moro’s
dalam
berespon atau
jari terhadap stimulus, reflex ini menunjukkan
kelingking
menetap selama masa bayi kelambataan
pemeriksaan
dan mungkin terjadi selama perkembangan
di bibir bayi
tidur
Ubah
keadaan
atau
neurologi
yang abnormal posisi Lengan ekstensi, jari – jari Menunjukkan adanya
dengan tiba – mengembang,
kepala fraktur
atau
cedera
bagian
tubuh
tiba
atau menoleh kebelakang
pada
pukul
meja
yang tertentu.
Menggeng
atau kasur Telapak
gam
tangan
(palmer
sentuh
grasp) Babinski
Telapak kaki Jari
Jari
–
jari
mengatup, Kelainan pada saraf
di membentuk genggaman
digoyang
–
membuka
jari
kaki
otak atau bila menetap
akan Kelainan pada saraf otak atau bila menetap
Tonis
atau di sentuh Di Memutar kepala bayi dalam Jika
neck
telentangkan
waktu
posisi di lentangkak akan menunjukkan
lahir respon
tampak
gerakkan yang sterotip ( justru
berlawanan kepala
dan
Maksudnya, menegak maka
arah
antara searah ) dan sangat
tubuhnya. menonjol, bila
kepala ada kerusakkan otak
kearah
bagian
pertanda
kanan, yang berat tubuhnya
seperti bergerak kea rah sebaliknya dengan kedua tangan
biasanya.
Menggenggam.
Posisinya
akan tampak seperti pemain Steping
Bila
anggar (the pencer pose) Kakinya akan menjejak – Kelainan pada motorik
tubuhnya
jejak seperti akan berjalan
kasar
diangkat dan diposisikan berdiri di atas permukaan lantai Swimming Ditelungkupk an air
D. Peralatan
Secara otomatis tubuhnya Bayi premature atau
didalam akan membuat gerakkan– gangguan gerakkan seolah berenang
kasar
motorik
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan refleks fisiologis pada bayi baru lahir antara lain: 1. Bayi 2. Perlak/Pengalas 3. Lampu Sorot 4. Handuk Kecil 5. Meja Kerja 6. KMS/Alat Tulis 7. Meja Pemeriksaan
STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PEMERIKSAAN REFLEKS BAYI PENGERTIAN
Refleks
adalah
terhadap TUJUAN
respons
stimulus
otomatis
tertentu
yang
menjalar pada rute lengkung refleks. 1. Agar kecerdasan dan kemampuan sosialnya berkembang baik. 2. Melihat
ada
tidaknya
gangguan
kondisi impuls pada sistem saraf PERSIAPAN ALAT
3. Pertahanan diri 1. Perlak/Pengalas 2. Lampu Sorot 3. Handuk Kecil 4. Meja Kerja 5. KMS/Alat Tulis
PROSEDURE
6. Meja Pemeriksaan A. FASE ORIENTASI 1. Mengucapkan Salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan 4. Menjelaskan procedure 5. Menanyakan kesiapan pasien B. FASE KERJA 1. Menjaga privasi klien 2. Mencuci tangan 3. Meletakkan
bayi
pemeriksaan datar 4. Refleks Burning 5. Refleks Moro
di
meja
6. Refleks Rooting 7. Refleks Sucking 8. Refleks Swallowing 9. Refleks Tonic Neck 10. Refleks Babinski 11. Refleks Pamar 12. Rapikan Bayi 13. Cuci Tangan 14. Dokumentasi C. FASE TERMINASI 1. Menjaga privasi klien DOKUMENTASI
2. Rencana Tindak Lanjut 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan. 2. Catat
hasil
tindakan
(respon
subjektif dan objektif) di dalam catatan. 3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada tempatnya. 4. Buka APD dan cuci tangan. 5. Dokumentasikan bentuk SOAP
tindakan
dalam