Sop TB Eza [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENCATATAN DAN PELAPORAN TB PARU No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



1/1



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



1. Pengertian



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk pencatatan dan pelaporan pasien TB yang disusun dan disajikan untuk memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB yang dilakukan pada setiap unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan. Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Melakukan pencatatan di Register TB. 01, TB. 02, TB. 03, TB. 05 dan TB. 06 2. Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan, 3. Pengiriman laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.



6. Diagram Alir Petugas TB melakukan pencatatan di Register TB. 01, TB. 02, TB. 03, TB. 05 dan TB. 06



Membuat laporan bulanan dengan berpedoman kepada buku register TB



Mengirimkan Laporan Bulanan



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit Terkait



9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis perubahan



Pencatatan lengkap pada register TB. 01, TB. 02, TB. 03, TB. 04, TB. 05 dan TB. 06



1. Ruang Rekam Medis 2. Ruang pemeriksaan umum 3. Ruang pengobatan TB 4. Laboratorium Register TB. 01, TB. 02, TB. 03, TB. 04, TB. 05 dan TB. 06 No



Yang dirubah



Isi perubahan



PENEMUAN SUSPEK TB PARU



Tgl. Mulai diberikan



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



: : :



07 Januari 2020



:



1/3



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001 Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktora Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk bersputum selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu sputum bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan di Rawat Jalan, 2. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai :  Berapa lama batuk ?  Bersputum/tidak ?  Sputum bercampur darah/tidak ?  Sesak nafas/tidak ?  Nyeri dada/tidak ?  Kurang nafsu makan/tidak ?  Berat badan menurun/tidak ?  Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan  Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan 3, 3. Mengisi buku daftar suspek form. TB. 06, 4. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan sputum dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan sputum yang kental dan purulen, 5. Memberikan pot sputum yang sudah dilengkapi dengan identitas pasien sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan disamping Puskesmas (Sputum Sewaktu), 6. Memeriksa kekentalan, warna dan volume sputum. Sputum yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5 ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada sputum keluar, pot sputum dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC, 7. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan sputum sesuai dengan TB. 06, 8. Memberikan pot sputum pagi (P) yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa pot sputum yang sudah diisinya, 9. Mengisi form TB. 05, mengirim sediaan ke laboratorium, 10. Menerima jawaban dengan form TB. 05, kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB. 06, 11. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan TB, 12. Bila hasil pemeriksaan negative dan pasien masih batuk, dilakukan pemeriksaan rontgen ke RS, bila hasilnya tetap negatif diberikan pengobatan dengan antibiotic Non OAT selama dua minggu. Bila ada perbaikan, bukan TB, 13. Bila hasil pemeriksaan positif, maka diberikan pengobatan Pengobatan TB OAT sesuai standar program.



PENEMUAN SUSPEK TB PARU PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



2/3



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



6. Diagram alir Petugas menjelaskan batuk yang benar



Mengisi blangko TB. 06



Penjaringa n suspek



Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan mikroskop



NEGATIF



Petugas laboratorium mengisi TB. 05



Pasien mengantarkan specimen dahak ke laboratorium



POSITIF



Foto Toraks



NEGATIF



Petugas memberikan pot sputum 2 buah pagi/sewaktu di registrasi



Pengobatan TB OAT sesuai standar program



Kembali ke poli umum



Antibiotik Non OAT selama 2 minggu



Ada perbaikan klinis



Bukan TB



PENEMUAN SUSPEK TB PARU PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait



9. Dokumen terkait



10. Rekaman historis perubahan



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



1. 2.



: : :



07 Januari 2020



:



3/3



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Kualitas sputum yang ditampung Kelengkapan identitas pasien suspect TB



1. Ruang pemeriksaan umum 2. Ruang pemeriksaan lansia 3. Ruang kesehatan ibu 4. Ruang kesehatan gilut 5. Laboratorium Buku suspect TB, form TB. 06, TB. 05 No



Yang dirubah



Isi perubahan



Tgl. Mulai diberlakukan



PENGOBATAN TB PARU No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



1/3



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



1. Pengertian 2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai tata laksana pengobatan TB Nasional. Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktora Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Pasien yang sudah terdiagnosa dengan TB dipersilahkan masuk ke ruang tunggu pasien TB, 2. Petugas meregistrasi status pasien, 3. Petugas RM mengantarkan status pasien ke ruang TB, 4. Pasien dan keluarga dipanggil dan dipersilahkan duduk, 5. Pasien dan keluarga diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB. 05, 6. Petugas mengukur BB, TB dan tanda-tanda vital pasien, 7. Petugas memberikan penjelasan tata laksana pengobatan TB dan efek samping obat TB, 8. Petugas TB berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian OAT, 9. Petugas memberi OAT sesuai dengan standar pengobatan TB, 10. Petugas melakukan kontrak waktu untuk kontrol pengobatan berikutnya dan memberikan kartu TB. 02, 11. Pasien pulang.



Pasien dipanggil dan dipersilahkan duduk



PENGOBATAN TB PARU PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



2/3



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



6. Diagram Alir Pasien datang langsung ke ruang tunggu TB



Petugas meregistrasi status pasien



Petugas RM mengantarkan status pasien ke ruang TB



Pasien dipanggil dan dipersilahkan duduk



Petugas menginformasikan hasil laboratorium sesuai yang di TB 05



Petugas mengukur BB, TB dan tandatanda vital pasien



Petugas memberikan penjelasan Tata laksana pengobatan TB dan efek samping obat TB



Petugas TB berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian OAT



Petugas memberi OAT sesuai dengan standar pengobatan TB



Petugas melakukan kontrak waktu untuk kontrol pengobatan berikutnya dan memberika kartu TB. 02 sesemingguuntuk Pasien Pulang



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait



Ketepatan dosis obat dan waktu pengobatan



Gudang farmasi/apotek



PENGOBATAN TB PARU PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis perubahan



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



3/3



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Rekam medik, register TB. 01, TB. 02 No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl. Mulai diberlakukan



TATALAKSANA TB HIV No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



1/1



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



1. Pengertian 2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Pelayanan kasus pasien koinfeksi tuberculosis dan HIV/AIDS (ODHA), secara bersama oleh Tim DOTS Puskesmas Enam Lingkung 1. Memberikan pelayanan kepada pasien koinfeksi tuberkulosis dan HIV/AIDS (ODHA), secara terpadu, profesional dan menyeluruh. 2. Acuan komunikasi dan koordinasi, bagi Tim DOTS maupun Tim VCT, dalam melakukan penatalaksanaan pasien koinfeksi tuberkulosis dan HIV/AIDS (ODHA). 3. Monitoring, pencatatan dan pelaporan pasien koinfeksi tuberkulosis dan HIV / AIDS (ODHA), dengan tetap menjamin hak pasien (voluntary and confidential). Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Kebijakan Nasional Kolaborasi TB HIV Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007. Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR 67 Tahun 2016. 1. Pasien dengan TB HIV melapor kepada Petugas TB Paru Puskesmas dengan membawa surat pengantar dari Rumah Sakit Rujukan 2. Petugas melakukan tatalaksana pengobatan TB Paru 3. Petugas melakukan pencatatan di buku Register TB, TB 01 dan TB 02



6. Diagram alir Pasien positif



BTA



Diberi OAT Kategori I sesuai dengan berat badan pasien



Petugas melakukan pencatatan



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait 9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis perubahan



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl. Mulai diberlakukan



TATALAKSANAN TB ANAK No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



1/1



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG 1. Pengertian 2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001 Pelayanan TB pada anak di Puskesmas Enam Lingkung yang dikelola sesuai dengan pedoman TB anak nasioal. 1. Memberikan pelayanan pada TB Anak di Puskesmas Enam Lingkung 2. Penegakan diagnosa TB Anak sesuai dengan sistem scoring 3. Pengobatan TB Anak yang sesuai dengan standar DOTS TB Anak 4. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang kelancaran pengobatan TB Anak. 5. Mengevaluasi kelancaran dan kesembuhan pada TB Anak 6. Membuat pencatatan dan pelaporan sesuai standar TB Anak Nasional Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Penjaringan suspek TB Anak di Rawat Jalan 2. Penegakan diagnosa harus dilakukan dengan metode skoring 3. Pengobatan TB Anak harus sesuai dengan TB Anak Nasional 4. Evaluasi fisik dilakukan secara periodik



6. Diagram Alir Penjaringan suspek TB Anak di Rawat Jalan



Penegakan diagnosa harus dilakukan dengan metode skoring



Pengobatan TB Anak harus sesuai dengan TB Anak Nasional



Evaluasi fisik dilakukan secara periodik 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait 9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl. Mulai diberlakukan



perubahan



IDENTIFIKASI PASIEN TB MDR No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



1/2



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4



Referensi



5. Prosedur



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001 Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB-MDR di Puskesmas Enam Lingkung Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB-MDR di Puskesmas Enam Lingkung Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung Nomor : Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Menemukan dan mengidentifikasi suspek TB-MDR, 2. Melakukan edukasi pasien suspek TB-MDR untuk pemeriksaan lebih lanjut, 3. Merujuk pasien suspek TB-MDR untuk pemeriksan lebih lanjut ke RS rujukan / RS sub rujukan TB-MDR, rujukan pasien ataupun rujukan spesimen dahak, 4. Menunggu hasil pemeriksaan TB-MDR dari RS rujukan / RS sub rujukan TB-MDR, 5. Melakukan kunjungan rumah pasien konfirm positif TB-MDR, 6. Merujuk pasien konfirm positif TB-MDR untuk pengobatan ke RS rujukan TB-MDR, 7. Membantu fasyankes satelit TB-MDR melakukan kunjungan rumah pasien TB-MDR yang mangkir pengobatan, 8. Berperan aktif dalam jejaring eksternal penatalaksanaan kasus TB-MDR di wilayah nya, membantu pelacakan pasien konfirm TB-MDR mangkir pengobatan, 9. Melakukan pencatatan pelaporan TB-MDR.



6. Diagram alir Identifikasi suspek TB-MDR



tidak bersedia



edukasi untuk pemeriksaan bersedia



anjuran untuk kontrol ulang bila klinis belum membaik



lebih lanjut



rujukan suspek TB-MDR ke RS rujukan / RS sub rujukan TB-MDR bukan menunggu konfirmasi hasil RS rujukan / RS sub rujukan TB-MDR konfirm TB-MDR kunjungan rumah untuk pelacakan kontak erat / pelacakan mangkir



pencatatan pelaporan TB-MDR baku



TBMDR



sesuai saran Tim Ahli Klinis



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan IDENTIFIKASI PASIEN TB MDR



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



8. Unit terkait 9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis perubahan



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



No



: : :



07 Januari 2020



:



½



Yang dirubah



Isi Perubahan



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Tgl. Mulai diberlakukan



PENYULUHAN PENYAKIT TB PARU No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



: : :



07 Januari 2020



:



1/2 Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Menyampaikan informasi berupa pesan atau pemikiran dari pihak pemberi pesan/sumber informasi kepada pihak lain/penerima pesan dengan cara tertentu. 1. Menambah wawasan/pengetahuan tentang penyakit TBC 2. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TBC. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktora Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, meliputi : a. Menentukan tujuan penyuluhan b. Menentukan sasaran penyuluhan (Toma, masyarakat umum, Kader Posyandu, Penderita, Keluarga penderita atau PMO ). c. Menentukan tempat penyuluhan ( di Unit Pelayanan Kesehatan atau di Luar Unit Pelayanan Kesehatan ). d. Menentukan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan situasi tempat, sasaran dan pelaksanaan penyuluhan. e. Menentukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab atau diskusi) sesuai dengan jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok f. atau mayarakat/massa. g. Alat bantu/media yang digunakan (media cetak seperti poster, lembar balik atau media elektronik seperti pemutaran film). h. Menentukan biaya yang digunakan i. Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran. 2. Pelaksanaan penyuluhan : a. Penyuluhan TBC diaksanakan di dalam gedung UPK dengan cara :  Penyuluhan langsung perorangan sasarannya : penderita TBC, keluarga penderita atau PMO.  Penyuluhan langsung kelompok sasarannya : kelompok penderita bersama keluarganya dan PMO  Penyuluhan tidak langsungseperti menepelkan poster dan broser TB. b. Penyuluhan TBC diaksanakan di luar gedung UPK dengan cara :  Penyuluhan perongan dirumah penderita.  Penyuluhan kelompok di posyandu.  Mengevaluasi penyuluhan : c. Tercapainya tujuan yang diharapkan d. Adanya perubahan prilaku penderita e. Bertambahnya wawasan/pengetahun tentang penyakit TBC.



PENYULUHAN PENYAKIT TB PARU PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



2/2



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



6. Diagram Alir Menyusun Satuan Acara Penyuluhan



Tujuan penyuluhan



Menentukan sasaran



Menentukan tempat dan waktu



Metode dan alat bantu yang dipakai



Melaksanakan penyuluhan



Mengevaluasi hasil penyuluhan



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait 9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis perubahan



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl. Mulai diberlakukan



PELAYANAN PENDERITA TB PARU No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan



4. Referensi



5. Prosedur



: : :



07 Januari 2020



:



2/2 Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



Pasien yang ingin mendapatkan pengobatan TB paru ke Puskesmas Enam Lingkung Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada penderita TB Paru. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Enam Lingkung No. Tentang Indikator dan Target Pencapaian Kinerja UKM. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 Peraturan Menrti Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016. 1. Pasien TB baru dan lama datang langsung ke ruang TB. 2. Petugas meminta no.kunjungan,kartu BPJS, KTP kepada pasien, petugas pendaftaran pasien baru dan lama ke ruang pendaftaran 3. Status pasien dibawa ke ruang TB oleh petugas. 4. Petugas mempersiapkan TB 01, TB. 02, Register TB 03 dan yang dianggap perlu. 5. Pasien dan PMO (pasien baru)/pasien lama dipersilahkan duduk. 6. Pasien baru di periksa oleh dokter dan di anamnesa oleh petugas,pasien lama dianamnesa oleh petugas kalau ada keluhan dikonsulkan ke dokter. 7. Petugas melakukan penimbangan berat badan,pengukuran tinggi badan dan pengukuran tekanan darah. 8. Pasien baru dan PMO/pasien lama diberi promosi kesehatan tentang penyakit TB dan promosi kesehatan yang dianggap perlu untuk pasien. 9. Pasien disuruh menunngu di ruang tunggu. 10. Petugas mengambilkan obat ke apotik dan memberikannya ke pasien. 11. Petugas menginformasikan ke pasien baru kalau pengambilan obat ulang di jadwalkan satu kali seminggu pada penggobatan tahap awal dan satu kali dalam dua minggu pada tahap lanjutan pada waktu yang telah ditentukan. 12. Petugas memberikan form TB 02 yang telah diisi oleh petugas agar pasien tidak lupa jadwal pengambilan obat. 13. Pasien pulang.



PELAYANAN PENDERITA TB PARU



PUSKESMAS ENAM LINGKUNG



No Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: : :



07 Januari 2020



:



2/2



Yurika Frimawaty M, SKM NIP.199702112008042001



6.Diagram Alir Pasien baru/lama datang



RuangTB



Petugas mendaftarkan pasien ke ruang pendaftaran



Pasien baru di periksa oleh dokter dan di anamnesa oleh petugas



Pasien lama di anamnesa oleh petugas kalau ada keluhan di konsulkan ke dokter



Penimbangan BB, pengukuran TB, dan TD oleh petugas



Pasien Baru, PMO / pasien lama diberi Promosi Kesehatan ttg Penyakit TB Paru dan promosi kesehatan yang dianggap perlu oleh petugas



Pasien Baru / lama di ambilkan obat ke Apotik oleh petugas



Pasien Pulang



7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait 9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis perubahan



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl. Mulai diberlakukan