Spo Prosedur Reuse Dialiser [PDF]

  • Author / Uploaded
  • adef
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSES REUSE ULANG DIALISER No. Dokumen : SOP/KPWT-HD/247



No. Revisi : 00



Halaman : 1/2



Tanggal Terbit :



Ditetapkan Direktur,



27 Maret 2019



dr. Mutiara Arcan, MARS



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



1. Penatalaksaan Reuse Dialiser di unit Hemodialisa 2. Pemakaian dialiser lebih dari satu kali oleh pasien yang sama pada dialysis berikutnya setelah melalui desinfektan dengan mengunakan mesin untuk membersihkan dan mensterilkan dialyzer 1. Sebagai acuan dalam mereuse dialiser



TUJUAN



2. Mengurangi



kemungkinan



terjadinya



reaksi



yang



ditimbulkan oleh adanya kontak antara darah dan membrane pada pengunaan pertama. 3. Memiliki sifat biokompatibilitas yang lebih baik. KEBIJAKAN



1. Pasien dengan HBsAg positif maka untuk pengunaan dialyzer hanya sekali pakai atau dialyzer tidak boleh di resue. 2. Dialyzer dapat dipakai maksimal 5 kali reuse, kecuali ada penyebab yang mengharuskan diganti sebelum waktunya (mis dialyzer bocor, cloting, test volum < 80%). 3. Dialyzer reuse yang sudah tidak terpakai selama 1 bulan harus dibuang 4. Waktu penyimpanan dialyzer dengan desinfektan renalin adalah 11 hari. 5. Pengecekan residu dilakukan jika dicurigai proses reuse tdk berhasil ditandai dengan pasien mengigil yang tidak disebabkan oleh penyebab lainnya. 6. Semua petugas wajib mengunakan alat pelindung diri (APD) selama meresue dialyzer. APD yang digunakan berupa 7. Sarung tangan satu pasang 8. Kaca mata untuk reuse 9. Masker dan tutup kepala 10. Apron



PROSEDUR



Persiapan Alat 1. Mesin reuse 2. Cairan H2O2 3% 3. Cairan desinfeksi (Renalin 3,5%, dll) 4. Tempat tutup dialiser 5. Test Residu Sterilan 6. Lemari dialiser reuse sesuai dengan pasien/hari 7. Apron 8. Kacamata untuk reuse 9. Sarung tangan Non Steril 10. Masker 11. Dialiser Cara Kerja 1. Perawat mengunakan APD 2. Perawat membawa Dialiser yang telah digunakan dan sudah di beri label identitas pasien: catat nama, tgl lahir, awal tanggal pengunaan dialiser, dengan mengunakan box intrumen un steril tertutup ke ruangan reuse 3. Perawat membuka tutup dialiser direndam dalam Larutan clorin 1%. 4. Proses Pembilasan (Rinsing) Perawat membilas dialiser dengan menggunakan air RO bertekanan 2 bar dan kecepatan aliran yang sesuai. Pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat, di bilas sampai bersih ( tidak ada sisa darah/bekuan darah). 5. Proses Pencucian (Cleaning) menggunakan mesin reuse a. Perawat melakukan pencucian dialiser dengan cairan pembersih (H2O2 3%) yang dialirkan kedalam kompartemen darah dan dialisat dari mesin reuse. b. Setelah itu perawat melakukan pembilasan dialiser dengan air RO bertekanan 2 bar yang dialirkan melalui kompartemen darah dan dialisat dari mesin reuse c. Perawat memastikan kedua kompartemen dialiser ( kompartemen darah dan dialisat) bebas dari bekuan darah, apabila masih tampak bekuan darah ulangi maksimal 2x 6. Proses Test Volume Perawat melakukan test volume dengan mengukur volume kompartemen darah menggunakan mesin reuse (layak dipakai ulang bila hasil test volume  80%). 7. Proses Desinfeksi (sterilisasi).



Perawat melakukan desinfektan dialiser menggunakan cairan desinfeksi melalui mesin reuse dan perawat memastikan seluruh kompatemen dialiser terisi dengan cairan desinfeksi. 8. Setelah selesai perawat memberikan penuliskan: frekuensi reuse, tanggal dilakukan reuse. 9. Perawat Menyimpan dialiser pada tempatnya sesuai dengan nama dan jadwal HD pasien tersebut. 10. Sebelum memasang dialiser ke mesin HD, Perawat melakukan identifikasi dengan mencocokkan identitas pada dialiser dengan identitas pasien. 11. Perawat melakukan priming/pembilasan dialiser menggunakan NaCL 0.9 %, sebanyak 1000 cc.



UNIT TERKAIT



Hemodialisis, Rawat Inap, Rawat Jalan