6 0 716 KB
YAYASAN BINANGUN KHARISMA PARAMEDIKA
RUMAH SAKIT UMUM KHARISMA PARAMEDIKA Jalan Khudori No 34 Dipan , Wates ,Kulon Progo, 55651 Telepon (0274) 774633 Surel [email protected] ; Laman rsukharismaparamedika.com
No
: 03/PPRA-RSUK/IX/2022
Lampiran
: Hasil analisa Kuantitatif dan Kualitatif Antibiotika pada Bulan Oktober –November 2022
Perihal
: Laporan Pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba RSU Kharisma Paramedika tahun 2022
Kepada: Menteri Kesehatan Republik Indonesia c.q Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba d/a Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Jl. H.R Rasuna Said Blok X5, Kav 4-9 Jakarta Selatan 12950
Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan Laporan Pelaksanaan Indikator Mutu Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di RSU Kharisma Paramedika tahun 2022 dengan Sampel Ruang rawat Inap Obsgyn dan Rawat jalan Poliklinik Obsgyn bulan Oktober-November 2022 Pada laporan perlu kami sampaikan bahwa analisa kuantitatif dan kualitatif ini yang dilakukan tim PPRA ini sebagai awal dari pelaksanaan program kerja. Semoga ke depan bisa kami tingkatkan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.
Direktur RSU Kharisma Paramedika
Kulon Progo, 05 Desember 2022 Ketua Tim PPRA
dr Donny Kurniyanto
dr Dandy Firmansyah Sp. PD
LAMPIRAN
LAPORAN PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) DI RUMAH SAKIT DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2022 A.PROFIL UMUM RUMAHSAKIT 1. Namarumahsakit
: RUMAH SAKIT UMUM KHARISMA PARAMEDIKA
2. Alamat PROGO
: JLN KHUDORI NO 34 DIPAN WATES KULON
No. Telp./noFax.
:0274 774633
Email
:kharisma.medika @gmail.com
Website
:www.rsukharismaparamedika.com
3. Klasifikasi rumah sakit
:Tipe D
4. Jumlahtempattidur
: 50
5. Pemeriksaan mikrobiologi, dilakukan di….: (pilih salahsatu) A. Belum dilakukan B. Laboratorium PatologiKlinik C. Laboratorium MikrobiologiKlinik D. Laboratorium di luar rumah sakit, sebutkan: Balai Laboratorium Kesehatan DIY 6. Sumber
daya
manusia
yang
bertanggung
jawab
terhadap
pemeriksaan
mikrobiologi: (pilih salahsatu) A. Dokter Spesialis Patologi Klinik B. Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik C. Dokter umum D. Lain-lain, sebutkan …………………………. 7. Jumlah tenaga apoteker farmasisklinik: A. ada/ tidakada, B. jika ada, jumlah : 1 8. Struktur organisasi PPRA di RS: Tim/ Komite / Sub Komite (pilih salahsatu)
LAMPIRAN
B. INDIKATOR PROGRAM 1. Pola Penggunaan AntibiotikKuantitatif Tujuan: memperoleh gambaran data penggunaan antibiotik kuantitatif di rumah sakit dengan cara perhitungan “DDD/100 patient days” untuk pasien rawat inap dan “DDD/1000 patient populations” untuk pasien rawat jalan. Data yang dilaporkan: a. Lokasi: unit/ instalasi dan asal SMF/KSM Penyakitdalam
Bedah
Anak
OBSGYN
ICU
lain-lain, sebutkan …………..… b. Periode survei : Oktober –November 2022 c. Jumlah sampel pada periode survei : 39 d. Prosentase pasien yang mendapat antibiotik pada periode survei. e. Gambaran distribusi kasus f. Penyajian data dalam bentuk tabel dan gambar grafik, sebagai berikut:
Tabel.
1.1
Gambaran
jumlah
sampel
dan
prosentase
pasien
yang
mendapatkan antibiotik pada periode Oktober –November 2022 SMF /
Jumlah sampel
Distribusi
Prosentase pasien
Instalasi/ Unit
periode survei
kasus
yang mendapat
No.
Antibiotik a)
(pasien)
n 1
Rawat Inap OBSGYN
39
282
% 13,83 %
2 Keterangan: formula a): jumlah pasien yang mendapat antibiotik dibagi jumlah seluruh pasien pada periode survei dikali 100%)
Persentase Pasien Obsgyn yg mendapat AB : Seluruh pasien
Pasien Obsgyn Mendapat AB Total pasien
LAMPIRAN
Tabel.1.2 Kuantitas penggunaan antibiotik pasien rawat inap SMF/Instalasi Rawat Inap Obsgyn periode Oktober –November 2022 No.
Kode ATC
Nama Antibiotik
Total DDD
Total DDD/100 patient days
1
J01DB05
Cefadroxil 500
13,5
6,59
2
J01DD01
Cefotaxime
14
6,83
3
J01XD01
Metronidazole infuse
14
6,83
dst Keterangan:
Jumlah hari rawat pasien seluruh sampel pada periode survei : 205 hari
Cara perhitungan DDD, mengacu pada PMK no.8 tahun2015
Kode ATC dan DDD tiap antibiotik mengacu WHO edisiterbaru
DDD ANTIBIOTIK metronidazole infus
6,83
cefotaxime
6,83
cefadroxil
6,59
6,45
6,50
6,55
6,60
6,65
6,70
6,75
6,80
6,85
Tabel.1.3 Kuantitas penggunaan antibiotik pasien rawat jalan poliklinik Obsgyn periode Oktober –November 2022 No.
Kode ATC
Nama Antibiotik
Total DDD
Total DDD/1000 patient
1
J01DB05
Cefadroxil 500
40
populations 20,96
2
J01CA04
Amoxicillin 500
95
49,79
3
J01MA02
Ciprofloxacin 500
10
5,24
LAMPIRAN
Keterangan:
Jumlah kunjungan pasien di poliklinik pada periode survei : 99 pasien
Cara perhitungan DDD, mengacu pada PMK no.8 tahun2015
Kode ATC dan DDD tiap antibiotik mengacu WHO edisiterbaru
2. Pola Penggunaan AntibiotikKualitatif Data penggunaan antibiotik kualitatif merupakan lanjutan dari data audit antibiotik kuantitatif Tujuan:
memperoleh
data
gambaran
menggunakan kriteria “Gyssensflowchart”.
penggunaan
antibiotik
kualitatif
LAMPIRAN
Data yang perlu dilaporkan: a. Lokasi: Unit/ Instalasi dan asal SMF/KSM Penyakitdalam
bedah
anak
OBSGYN
ICU
lain-lain, sebutkan …………..………….. b. Periode survei (bulan dantahun) c. Jumlah pasien yang menggunakan antibiotik pada periode survei (n; %) (formula: jumlah pasien yang mendapat antibiotik dibagi jumlah seluruh pasien pada periode survei dikali100%) d. Analisis review audit penggunaan antibiotik kualitatif menggunakan metode kriteria “Gyssens flowchart”, meliputi: kategori VI, kategori V, kategori IV (kumulatif dari IVA, IVB, IVC, IVD), kategori III A, kategori III B, kategori II (kumulatif dari IIA, IIB, IIC), kategori I dan kategori 0(nol) e. Penyajian data dalam jumlah (n) dan persentase (%), bentuk tabel dan gambar grafik
Tabel2.1 Gambaran kualitas penggunaan antibiotik di Instalasi Rawat Inap Obsgyn periode Oktober – November 2022 No.
KategoriGyssens
Jumlah (N)
Prosentase (%)a)
1
VI
0
2
V
0
3
IV
10
35,72 %
4
D) III A
5
17,86 %
5
III B
4
14,28 %
6
II
4
14,28 %
(kumulatif dari IVA+IVB+IVC+IV
(kumulatif dari IIA +IIB+IIC) 7
I
3
10,72 %
8
0
2
7,14 %
TOTAL b)
28
Keterangan:
Ekstrak data dari rekam medik ke lembar pengumpul data(LPD), selanjutnya LPD di-review oleh Tim reviewer yangterlatih
LAMPIRAN
menggunakan metode “Gyssens flowchart” (acuan PMK no.5 tahun 2015)
a) Pembagi
(denumerator) adalah jumlah total kategori Gyssens (b))
Persentase dari Analisa Gyssens
Kat IV Kat IIIA Kat IIIB Kat II Kat I Kat O
LAMPIRAN
3. Penanganan kasus infeksi secara multidisiplin, melaluipenyelenggaraan kegiatan forum kajian kasus infeksi terintegrasi(FORKKIT) Definisi: Forum Kajian Kasus Infeksi Terintegrasi adalah forum kajian yang membahas dan berdiskusi tentang penanganan kasus infeksi sulit dan kompleks secara multidisiplin, dengan kriteria seperti: kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri MDRO, kasus infeksi multi-organ, kasus infeksi yang menggunakan antibiotik berkepanjangan tetapi tidak memberikan respon positif, kesulitan dalam penegakan diagnosis infeksi bakteri. a. Kegiatan forum kajian kasus infeksi terintegrasi: ada/ tidak ada (pilih salah satu) b. jika ada kegiatanFORKKIT: -
laporkan jumlah kasus:-
-
laporkan macam kriteria kasus: -
-
laporkan asal SMF/ KSM:-
-
laporkan outcome kondisi pasien :-
C. KENDALA – KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN PPRA c. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan PPRA di rumah sakit ? ada /tidak ada* 1. SDM yang sudah mengikuti Pelatihan/ Workshop masih minim (baru 1 orang) 2. d. jika ada, sebutkan kendalanya dan usulansolusinya
CATATAN: Jika tidak ada data yang dilaporkan sesuai indikator program PRA (Point. B), mohon diberikan penjelasan/ keterangan alasannya.