10 0 1 MB
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TEBAK GAMBAR DI PSTW SABAI NAN ALUIH SICINCIN
KELOMPOK 6 :
KELOMPOK 10 :
1. Mutiara Patriswana
1. Putri rezki utami
2. Nelva kurnia putri
2. Sella meidiana N.A
3. Nofreza
3. Silvi widya ningsih
4. Novia surya ardilla
4. Siti nurjannah siregar
5. Novita rahma putri
5. Siska pramanti
6. Nuico sema
6. Wafiq nurhaliza
7. nursyahidah
7. Wildatul hasnah
PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020
1
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TERAPI KOGNITIF : TEBAK GAMBAR TERHADAP LANSIA DI PSTW SABAI NAN ALUIH SICINCIN Mata Ajaran
: Terapi Bermain
Pokok Bahasan
: Tebak Gambar
Sasaran
: Lansia
Hari / Tanggal
: Kamis , 02 April 2020
Waktu
: 10.00 – 10.45 WIB
Tempat
: Ruang Tamu Wisma Pantai Cermin PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
A.
Latar Belakang Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif. PSTW Sabai Nan Aluih merupakan salah satu Panti Sosial Tresna Werdha yang terdapat di Sumatera Barat, dimana lansia yang berada di
2
Pantai Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih pada umumnya adalah menderita penyakit pada sistem pernafasan, kardiovaskuler, perkemihan, pencernaan, endokrin, musculoskeletal, integument dan termasuk juga penurunan fungsi fisiologis. Di PSTW Sabai Nan Aluih terdapat beberapa orang lansia dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, namun masih ada lansia yang dapat melakukan aktivitanya secara mandiri. Dalam kesehariannya, lansia menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan di PSTW Sabai Nan Aluih namun ada beberapa lansia yang tidak mau ataupun tidak mampu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi, sensori dan motorik. Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia seperti mudah lupa, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan
pendapat
dan
pemecahan
masalah,
gangguan
dalam
berinteraksi antar lansia, gangguan dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri semua itu terjadi sebagai proses penuaan. Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya ingat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Terapi kognitif telah menunjukkan keefektifan penanganan dalam masalah klinik misalnya cemas, schizophrenic,
3
substance
abuse,
gangguan
kepribadian,
gangguan
mood.
Dalam
prakteknya, terapi ini dapat diaplikasikan dalam pendidikan, tempat kerja dan
setting
lainnya.
Istilah kognitif mulai populer setelah teori Piaget banyak dibahas para ahli tahun 1960-an. Pengertian kognisi, meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu (Maryam, 2008). Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimna dari hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukuannya sehingga permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang telah digambar oleh orang lain (Supartini, 2010). Menurut Chaplin dalam Maryam (2008), kognisi memiliki pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati yang telah mengakibatkan individu memperoleh pengertian. Kognitif menurut Piaget, perkembangan kognitif tidak hanya dari hasil kematangan organisme, atau dari pengaruh lingkungan saja, melainkan interaksi diantara keduanya. Pengertian pendengaran adalah salah satu sarana penting dalam diri manusia. Kehilangan pendengaran merupakan ancaman terhadap komunikasi dan kehidupan pribadi dan sosial.
4
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin (Wisma Pantai Cermin, Ombilin, Tandikek dan Harau) klien kelolaan didapatkan 75% mempunyai masalah dengan penurunan sensorik, motorik dan kognitif. Dengan permainan tebak gambat akan membantu untuk mengasah kognitif daya sensorik dan motorik lansia untuk mengingat, menggambarkan dan menyebutkan apa yang mereka lihat. Berdasarkan latar belakang diatas, mahasiswa tertarik untuk mengambil dan melakukan terapi bermain tebak gambar pada lanjut usia (lansia) dengan masalah keperawatan gangguan daya ingat di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin tahun 2021. B.
Tujuan 1.
Tujuan Umum Diharapkan lansia dapat melatih sensorik, motorik dan kognitifnya dengan terapi kognitif berupa tebak gambar.
2.
Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif lansia mampu: a.
Mengingat bentuk dan mendeskripsikan objek yang telah ditunjukkan
b.
Melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan.
C.
Pelaksanaan Kegiatan 1.
Topik Terapi kognitif : tebak gambar
2.
Sasaran
5
Lansia di Wisma Pantai Cermin dan Antokan PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
3.
Metode Ceramah dan bermain
4.
Media & alat Kertas HVS, pulpen dan gambar, Papan nama peserta TAK
5.
Waktu dan tempat Hari / tanggal
:
Kamis/ 02 April 2021
Waktu
:
10.00 –10.45 wib
Tempat
:
Ruang Tamu Wisma Pantai Cermin PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
D.
Setting Tempat
A
B
6
C
Keterangan
A
E.
:
Pembimbing Klinik
:
Pembimbing Akademik
:
Leader
:
Co Leader
:
Gambar
:
kelompok
:
Fasilitator
:
Observer
Pengorganisasian Kelompok 1.
Leader
: Wafiq Nurhaliza
2.
Co leader
: Sella Meidiana
3.
Observer
: Nelva kurnia putri
4.
Fasilitator
: silvi widya ningsih Novita rahma putri Siti nurjannah siregar Mutiara patriswana Siska pramanti nofreza wildatul hasnah
7
nursyahidah putri rezki utami novia surya ardilla nuico sema
F.
Tugas Pelaksana 1. Leader -
Memimpin jalannya TAK
-
Menjelaskan peraturan TAK
-
Menjelaskan tata cara pelaksanaan TAK
2. Co Leader -
Membantu leader dan mengingatkan leader
3. Fasilitator -
Memberi motivasi peserta / audiens agar ikut aktif berpartisipasi
4. Observer
G.
-
Mengamati jalannya acara dari awal sampai akhir
-
Menyimpulkan dan melaporkan hasil evaluasi TAK
Proses Kegiatan Tahap/ No 1
Kegiatan Mahasiswa Waktu 5 menit
Kegiatan Peserta
Pembukaan oleh Leader: -
Mengucapkan salam
-
Menjawab salam
-
Memperkenalkan diri, anggota
-
Mendengarkan dan
kelompok, dan pembimbing
memperhatikan
-
Evaluasi validasi
-
Menjawab evaluasi
-
Memberikan reinforcement (+)
-
Mendengarkan dan
8
meperhatikan -
Menjelaskan
tujuan
kegiatan
-
terapi kognitif : tebak gambar -
Menjelaskan kontrak waktu
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan menyepakati
-
Menjelaskan peraturan-peraturan
-
kegiatan dalam kelompok antara
Mendengarkan dan menyepakati
lain : jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada
leader,
menjawab diminta tangan
bila
ingin
pertanyaan
klien
untuk dan
mengacungkan
diharapkan
klien
mengikuti kegiatan dari awal 2.
sampai akhir 20 menit Pelaksanaan permainan oleh Leader: -
Menjelaskan cara bermain
-
Mendengarkan dan memperhatian
-
Mendemonstrasikan cara bermain
-
Lansia
dapat
menggambarnya -
-
Mengatur
posisi
lansia
yang -
Mengatur
barisan
bermain menjadi 3 grup (grup A,
sesuai
grup B, dan grup C)
yang di peroleh
Leader
dan
Co
Leader -
memperlihatkan gambar kepada
kelompok
Mendengarkan dan memperhatikan
lansia -
Leader
dan
Co
Leader -
menginstruksikan lansia menebak
Lansia
dapat
menggambarkan
gambar tersebut dan menyebutkan lima hal yang berkaitan dengan gambar tesebut. -
Memberi reinforcement kepada -
Memberi
lansia yang bisa menyebutkan
tangan
9
tepuk
dan mendeskripsikan 3
5 menit
gambar
yang diberikan Penutup : -
Melakukan evaluasi validasi
-
Menyimpulkan
materi
dan -
menutup H.
Memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan
Memberikan salam
-
Menjawab salam
Kriteria Evaluasi TAK 1. Evaluasi struktur a.
Diharapkan Kelompok dan lansia duduk sesuai dengan posisi
b.
Media dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
c.
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses a.
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b.
Leader menjelaskan aturan jalannya kegiatan dengan jelas
c.
Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
d.
Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya kegiatan
e.
Audiens dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi hasil Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan: 1. Jika semua anggota kelompok lansia (100% dari anggota) menebak dan medeskripsikan seluluh gambar dengan benar, kelompok tersebut diberi nilai 100.
10
2. Jika semua anggota kelompok lansia dapat menebak dan mendeskripsikan lebih dari 5 gambar, kelompok tersebut diberi nilai 80. 3. Jika
semua
anggota
kelompok
lansia
menebak
mendeskripsikan