TELAAH KASUS Pulpektomi Anak Vital Pasien Rahma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH KASUS Pulpektomi Vital Gigi Decidui pada gigi 85 Nama



: Aulia Putri Evindra



Bp



: 1010343019



Preseptor



: drg. Aida Fitriana, M. Biomed







Data Pasien Nama Pasien : Rahmawati S. Jenis Kelamin : Perempuan Umur



: 7 Tahun



No. RM



: 005103



Alamat



: Jl. djati



Elemen Gigi : 85 



Pemeriksaan Subjektif 



Chief Complain Pasien datang dengan keluhan gigi berlubang di bagian geraham belakang kanan bawah. Dan ingin ditambal.







Present Illness Pasien megetahui adanya gigi berlubang sejak lama. Pasien tidak melakukan pengobatan pada gigi tersebut. Gigi tersebut pernah sakit ketika minum dingin dan tersangkut makanan. Tidak pernah diobati sebelumnya.







Past Dental History Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya







Past Medical History Pasien tidak dicurigai adanya riwayat penyakit sistemik







Family History Orang tua pasien tidak dicurigai adanya riwayat penyakit sistemik







Social History Pasien adalah seorang siswa SD kelas 2.







Pemeriksaan Objektif Elemen gigi







: Karies media 2.3 pada gigi 85



Sondasi



: (- )



Perkusi



:(+)



Palpasi



:(-)



Termal



: ( + ), dingin



Pemeriksaan Radiografis Dilakukan rontgen periapikal pada gigi 85. Terlihat karies sudah mencapai pulpa dan belum terjadi resorbsi akar. Tidak terdapat gambaran radiolusen pada bagian periapikal, ini menandakan tidak ada kerusakan pada jaringan periapikal.







Diagnosa Pulpitis Irreversibel pada gigi 85







Rencana Perawatan :







Pulpektomi vital







Restorasi pasca endodonti : SSC











Prognosis Baik, masih terdapat struktur jaringan gigi tersisa yang dapat dibuatkan restorasi pasca endodonti, tidak terdapat fraktur horizontal maupun vertikal pada akar gigi. Dan dari rontgent, masih terdapat jarak dengan gigi yang akan erupsi. Pasien kooperatif untuk datang berulang dan oral hygiene pasien cukup baik.







Alat dan Bahan Alat



Bahan



Diagnostic set



Paper Point



Bur Set



Cotton Roll



Endometer



Cotton Pelet



Jarum Miller



Spuit



Jarum Ekstirpasi



Chorhexidine diglukonat 2%



File



Kapas, alkohol



Plastis instrument



ChKM



Spuit irigasi



Pasta zinc oxide eugenol



Semen spatle



Caviton



Glass lab



Anastesi lokal



 Penatalaksanaan Kunjungan I 1 Informed consent 2 Pemeriksaan pasien



3



Rontgen foto



Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi gigi dan menghitung panjang kerja. Panjang gigi sebenarnya



:



pjg gigi pada RO foto X panjang mahkota klinis Pnjg mahkota pada RO foto



Mesial



:



9.5 mm x 5.3 mm 6.5 mm



Distal



:



10 mm x 5.3 mm 6.5 mm



Panjang gigi



:



Mesial : 7.7 mm Distal : 8,1 mm



Panjang kerja = 2/3 panjang gigi sebenarnya untuk mencegah terjadinya perforasi foramen apikal dan merusak benih gigi permanen. Panjang kerja



:



Mesial : 5.1 mm Distal : 5,4 mm



Kunjungan Ke II 1 Isolasi daerah kerja 2 Anastesi lokal dahulu didaerah bagian bukal gigi dan palatal pada gigi 85 3 Preparasi kamar pulpa a Outline form, akses preparasi dari oklusal dengan menggunakan bur bulat b Buang semua jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin c Buka kamar pulpa dan buang atap kamar pulpa dengan bur bulat d Haluskan dinding kavitas dengan bur silindris e Buang isi kamar pulpa dengan ekscavator f Cari orifis dengan jarum miller (smooth broach) g Semua tahapan preparasi kamar pulpa akan mempengaruhi preparasi pada saluran h



akar. Irigasi sesering mungkin dengan chlorheksidine. Preparasi kamar pulpa selesai.



4



Preparasi saluran akar a Pasang stoper sesuai panjang kerja b Pakai alat yang terkecil terlebih dahulu (jarum miller) untuk mengetahui arah dan c



keadaan saluran akar Gunakan jarum ekstirpasi untuk mengeluarkan isi pulpa dari kamar pulpa dan saluran



d



akar dengan diputar 360 derajat kemudian ditarik keluar. Irigasi sesering mungkin setiap pergantian alat dengan clorheksidin. Jangan



e



menyemprotkan udara kedalam kavitas karena akan mendorong debris keapeks Preparasi saluran akar dengan file. Mulai dari ukuran 6 dan diakhiri no 20. Pada gigi sulung, preparasi dilakukan hanya untuk mengangkat jaringan pulpa dan



f 5



menghaluskan dinding saluran akar, bukan memperluar saluran akar. Irigasi dengan clorheksidin, keringkan dengan cotton pellet dan paper point



Sterilisasi saluran akar a Keringkan saluran akar dengan paper point b Basahi cotton pellet yang ukurannya kira-kira 1/3 kamar pulpa dengan ChKM, c d e



keringkan dengan cotton roll, karena yang diperlukan hanya uap ChKM Letakan cotton pellet pada kamar pulpa, tutup dengan kapas kering Tutup dengan tambalan sementara Cek oklusi dengan articulating paper



Kunjungan Ke III 1 Bongkar tambalan sementara 2 Keluarkan kapas kering dan cotton pellet 3 Periksa apakah dari kavitas sudah tercium bau obat, hal tersebut menandakan bahwa saluran akar sudah bersih dan steril dan dapat dilakukan obturasi. Jika belum periksa 4 5 6



kembali saluran akar dan lakukan sterilisasi dengan ChKM Jika sudah, irigasi saluran akar dengan chorheksidin Keringkan dengan paper point Lakukan obturasi dengan zinc oxide eugenol yang langsung dimasukan kedalam saluran akar dengan spuit yang telah disediakan pabrik, lakukan obturasi hingga orifis



7 8 9 10



/ eugenol+Fletcher (2/3 kamar pulpa) Satu per tiga kamar pulpa tutup dengan GIC lining sebagai base lining Tutup dengan tambalan sementara Cek oklusi dengan articulating paper Lakukan poto rontgen untuk melihat hasil obturasi



Kunjungan Ke IV 1 Cek hasil obturasi sudah hermetis melalui rontgen foto 2 Tanyakan apakah ada keluhan dari pasien, lakukan tes perkusi, palpasi, tekan, dan 3 4 5



mobility Jika tidak ada keluhan, bongkar tambalan sementara restorasi akhir dengan stainless steel crown Cek oklusi dengan articulating paper



Kunjungan Ke V 1 Kunjungan kelima dilakukan 1 minggu setelah obturasi. 2 Cek kembali perkusi, palpasi, tekan, dan mobility 3 Lakukan rontgen foto kembali sebagai rontgen control