Teori Strukturalisme Docx Makalah Mukhli [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEORI STRUKTURALISME Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pada mata kuliah Teori Sastra Bahasa Indonesia Disusun oleh: EDJA NISFU DIAN 1502040011 MUKHLISIN 1502040010



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI B



BAHASA INDONESIA DAN SASTRA DAERAH UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2016



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Allah swt. Tuhan Yang Maha Esa Karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul TEORI SASTRA memang dalam pembuatan makalah ini sangat banyak perjuangan- perjuangan yang didapatkan, dan kami juga sadar banyak kekurangan di dalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan si pembaca serta pengetahuan kita mengenali landasan pendidikan sejarah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan jauh dan terbelakangi dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami juga berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah yang telah kami tulis , akan kami perbaiki dan kami tuangkan ide-ide baru dengan penuh kreatif di lembaran kertas pada waktu yang akan datang , mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun . Makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan untuk kesempurnaan



Matagglumpangdua Mai 2016 .



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................



ii



DAFTAR ISI.................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN.............................................................................



4



1.1 Latar Belakang................................................................................



4



1.2 Rumusan Masalah...........................................................................



5



1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................



5



BAB II PEMBAHASAN..............................................................................



6



2.1 Pengertian Srukturalisme..................................................................



6



2.2. Tujuan Strukturalisme.....................................................................



7



2.3. Masa Strukturalisme........................................................................



7



2.4. Ciri strukturalisme...........................................................................



7



2.5. Tokoh strukturalisme.......................................................................



7



2.6. Kelemahan Prinsip Strukturalisme..................................................



9



2.7. Macam Teori Strukturalisme...........................................................



9



BAB III PENUTUP......................................................................................



13



3.1 Kesimpulan.....................................................................................



13



3.2 Saran...............................................................................................



13



DAFTAR PUSTAKA



3



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Unsur - unsur teks secara berdiri sendiri tidak lah penting. Unsur - unsur itu hanya memperoleh artinya didalam relasi, baik relasi asosiasi ataupun relasi oposisi. Relasi - relasi yang dipelajari dapat berkaitan dengan mikroteks (kata, kalimat), keseluruhan yang lebih luas (bait, bab), maupun intertekstual (karyakarya lain dalam periode tertentu). Relasi tersebut dapat berwujud ulangan, gradasi, ataupun kontras dan parodi (Hartoko,1986: 135-136). Istilah kritik strukturalisme secara khusus mengacu kepada praktik kritik sastra yang mendasarkan model analisis



nya pada teori linguistik modern. tetapi umumnya



strukturalisme mengacu kepada sekelompok penulis di Paris yang menerapkan metode dan istilah-istilah analisis yang dikembangkan oleh Ferdinan de Saussure (Abrams, 1981:188-190). Strukturalisme menentang teori mimetik, yang berpandangan bahwa karya sastra adalah ( tiruan kenyataan), teori ekspresif, yang menganggap sastra pertama-tama sebagai ungkapan perasaan dan watak pengarang, dan menentang  teori-teori yang menganggap



sastra



sebagai



media



komunikasi



antara



pengarang



dan



pembacanya.Teori strukturalisme memiliki latar belakang sejarah evolusi yang cukup panjang dan berkembang secara dinamis. Dalam perkembangan itu terdapat banyak konsep dan istilah yang berbeda-beda, bahkan saling bertentangan. Misalnya, strukturalisme di Perancis tidak memiliki kaftan erat dengan strukturalisme ajaran Boas, Sapir, dan Whorf di Amerika. Akan tetapi semua pemikiran strukturalisme dapat dipersatukan dengan adanya pembaruan dalam ilmu bahasa yang dirintis oleh Ferdinand de Saussure. Jadi walaupun terdapat banyak  perbedaan antara pemikir-pemikir strukturalis, namun titik



4



persamaannya adalah bahwa mereka semua memiliki kaitan tertentu dengan prinsip-prinsip dasar linguistik Saussure (Bertens, 1985: 379-381). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang di atas maka Rumusan Masalahnya 1.  Apa pengertian landasan Teori Strukturalisme ? 2.  Apa tujuan dari Teori Strukturalisme ? 3.  Bagaimakah dengan masa Strukturalisme ? 4. Apa saja ciri-ciri teori strukturalisme ? 5. Siapakah tokoh-tokoh pada teori Strukturalisme ? 6. Apa saja kelemahan dari teori Strukturalisme ? 7. Apa sajakah macam dari teori strukturalisme ? 1.3 Tujuan Tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana yang dinamakan dengan teori Strukturalisme 2. Untuk mengetahui apa sajakah tujuan, ciri-ciri, tokoh, kelemahan, dan macam-macam dari teori strukturalisme 3. Dan untuk mengetahui bagaimana dengan masa-masaa pada strukturalisme



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Strukturalisme  Aliran Strukturalis atau Strukturalisme merupakan suatu pendekatan ilmu humanis yang mencoba untuk menganalisis bidang tertentu (misalnya, mitologi) sebagai sistem kompleks yang saling berhubungan. Ferdinand de Saussureg(18571913)hdianggapjsebagai salah satu tokoh penggagas aliran ini, meskipun masih ba nyak intelektual Perancis lainnya yang dianggap memberi



pengaruh lebih luas.



Aliran ini kemudian diterapkan pula pada bidang lain, seperti sosiologi, antropologi, psikologi, psikoanalisis, teori sastra dan arsitektur. Ini menjadikan strukturalismeftidakbhanyagsebagaibsebuahhmetode, tetapi juga sebuah gerakan i ntelektual yang datang untuk mengambil alaseksistensialisme di Perancis tahun 1960-an. Menurut Alison Assiter, ada empat ide umum mengenai strukturalisme sebagai bentuk ‘kecenderungan intelektual’. Pertama, struktur menentukan posisi setiap elemen dari keseluruhan. Kedua, kaum strukturalis percaya bahwa setiap sistem memiliki struktur. Ketiga, kaum strukturalis tertarik pada ‘struktural’ hukum yang berhubungan dengan hidup berdampingan bukan perubahan. Dan terakhir struktur merupakan ‘hal nyata’ yang terletak di bawah permukaan atau memiliki makna tersirat.



6



2.2 Tujuan Strukturalisme Tujuan Strukturalisme adalah mencari struktur terdalam dari realitas yang   tampak kacau dan beraneka ragam di permukaan secara ilmiah (obyektif, ketat dan berjarak). 2.3 Masa Strukturalisme Tahun 1966 digambarkan oleh Francois Dosse dalam bukunya Histoire du Structuralism sebagai tahun memancarnya strukturalisme di Eropa, khususnya di Prancis. Perkembangan strukturalisme pada tahun 1967-1978 digambarkan sebagai masa penyebaran gagasan strukturalisme dan penerangan tentang konsep strukturalisme serta perannya dalam ilmu pengetahuan. 2.4 Ciri-ciri Strukturalisme  Ciri-ciri



strukturalisme



adalah



pemusatan



pada



deskripsi keadaan



aktual objek melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui pendidikan. Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; hirarki, komponen atau unsur-unsur, terdapat metode, model teoritis yang jelas dan distingsi yanggjelas.bParahahlinstrukturalisme



menentang eksistensialisme



dan fenomenologi yang mereka anggap terlalu individualistis dan kurang ilmiah. Salah satu yang terkenal adalah pandangan Maurice Meleau-Ponty yang menentang



fenomenologi



dan



eksistensialisme



tubuh



manusia.



Pounty



menekankan bahwa hal yang fundamental dalam identitas manusia adalah bahwa kita adalah objek-objek fisik yang masing-masing memiliki kedudukan yang berbeda-beda dan unik dalam ruang dan waktu. 2.5 Tokoh-tokoh teori Strukturalisme



1.       Ferdinand De Saussure dalam linguistik.     Sebagai penemu stuktur bahasa, Saussure berargumen dengan melawan para sejarawan yang menang dalam pendekatan filologi. Dia mengajukan pendekatan ilmiah, yang didekati dari sistem terdiri dari elemen dan peraturannya dalam



7



pembuatannya yang bertujuan menolong komununikasi dalam masyarakat. Dipengaruhi oleh Emile Durkheim dalam sebuah social fact, yang berdasar pada objektivitas di mana psikologi dan tatanan sosial dipertimbangkan. Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda-tanda diskusif yang dibagikan oleh sebuah komunitas. Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut semiologi.



2.   Levi-Strauss dalam masyarakat.     Metode Strauss adalah anthropologi dan linguistik secara serempak. Unsur-unsur yang digelutinya adalah mengenai mitos, adat-istiadat, dan masyarakatnya sendiri. Dalam proses analisisnya, manusia kemudian dipandang sebagai suatu porsi dari struktur, yang tidak dikonstitusikan oleh analisis itu, melainkan dilarutkan dengan analisis. Perubahan penekanan dari manusia ke struktur merupakan ciri umum pemikiran strukturalis. 3.



  



L.S Vygostsky, Jacques Lacan dan Jean Piaget dalam psikologi Jacques Lacan (Freudian) dalam psikologi menggambarkan pekerjaan Saussure dan Levi-Strauss untuk menekankan pendapat Sigmund Freud dengan bahasa dan argumen yang, sebagai sebuah tatanan kode, bahasa dapat mengungkapkan ketidaksadaran orang itu. Hal ini masalah, bahwa bahasa selalu bergerak dan dinamis, termasuk metafora, metonomi, kondensasi serta pergeserannya. Jean Piaget sendiri menggambarkan Strukturalismenya sebagai sebuah struktur yang terpadu, yaitu yang unsur-unsurnya adalah anggota dari sistem di luar struktur itu sendiri. Sistem itu ditangkap melalui kognisi anggota masyarakat sebagai kesadaran kolektif  Frege, Hillbert dalam meta-logika meta-matematika.



4.



  



Roland Berthes menerapkan analis strukturalis pada kritik sastra dengan menganggap berbagai macam ekspresi atau analisis bahasa sebagai bahasa yang berbeda-beda Tugas kritik sastra adalah terjemahan, yaitu mengekspresikan sistem formal yang telah dibentangkan penulisnya dengan suatu bahasa. Hal ini terkait dengan kondisi zamannya.



8



Michel Foucault dalam filsafat.



5.



    Strukturalisme modern atau poststrukturalisme dalam bidang filsafat adalah dengan mendekati subjektivitas dari generasi dalam berbagai wacana epistemik dari tiruan maupun pengungkapannya. Sebagaimana peran isntitusional dari pengetahuan dan kekausaan dalam produksi dan pelestarian disiplin tertentu dalam lingkungan dan ranah sosial juga berlaku pendekatan itu. Dalam disiplin ini, Focault menyarankan, di dalam perubahan teori dan praktek dari kegilaan, kriminalitas, hukuman, seksualitas,



kumpulan



catatan



itu



dapat



menormalisasi setiap individu dalam pengertian mereka. 2.6 Kelemahan dari teori Strukturalisme 1.       Pendekatan Intrinsik ada kalanya terlalu dimutlakkan 2.      Karya sastra tidak dapat diteliti secara terasing karena sulit melepaskan karya sastra dari latar belakang sejarah dan relevansi sosial budayanya. 3.       Pembatasan pada analisis  struktural yang menghilangkan konteks dan fungsinya sehingga karya itu dimenaragadingkan dan kehilangan relevansi sosialnya. 2.7 Macam-macam teori Strukturalisme 1.        TEORI STRUKTURALISME SEMIOTIK 1.1         Prinsip Strukturalisme Semiotik 1.



    



Semiotik adalah ilmu tentang tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena



sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda semiotik. Semiotik mempelajari sistem, aturan, dan konvensi yang memungkinkan tandatanda tersebut mempunyai arti. 2. Semiotik memandang bahwa karya sastra merupakan struktur tanda yang bermakna. Tanpa memperhatikan sistem tanda, makna dan konvensi tanda, stuktur karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal sehingga dapat dikatakan bahwa strukturalisme tidak dapat dipisahkan dari semiotik.



9



1.2     Langkah Strukturalisme Semiotik 1.



      



Puisi dianalisis ke dalam unsur-unsurnya dengan memperhatikan saling



hubungan antara unsur-unsurnya dengan keseluruhannya. 2.      Tiap unsur puisi dan keseluruhannya diberi makna sesuai dengan konvensi puisi. 3.      Setelah puisi dianalisis ke dalam unsur-unsurnya lalu dilakukan pemaknaan, dikembalikan kepada makna totalitasnya dalam kerangka semiotik. 4.



     



Untuk pemaknaan dilakukan pembacaan secara semiotik menurut Riffaterre



yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeuntik atau retroaktif. 2.        TEORI STRUKTURALISME DINAMIK 2.1         Prinsip Strukturalisme Dinamik Prinsip strukturalisme dinamik memandang bahwa pengkajian sastra dilakukan dengan cara pengkajian strukturalisme dalam rangka semiotik. Artinya, karya sastra dipertimbangkan sebagai sistem tanda. Sebagai suatu tanda karya sastra mempunyai dua fungsi, yaitu berfungsi otonom (tidak menunjuk diluar dirinya) dan bersifat informasional (menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan). Kedua sifat itu saling berkaitan sehingga sebagai sebuah struktur, karya sastra selalu dinamis. 2.2        Langkah Strukturalisme Dinamik 1.     Peneliti bertugas menjelaskan karya sastra ke dalam struktur pembentuknya. 2.  Peneliti bertugas menjelaskan kaitan antara pengarang, realitas, karya sastra, dan pembaca.



3.        TEORI STRUKTURALISME GENETIK 3.1       Pendekatan Strukturalisme Genetik Pendekatan struktularisme genetik berpijak pada prinsip struktularisme yang diperbaiki dengan memasukan faktor genetik dalam memahami karya sastra.



10



faktor yang terkait dengan karya sastra adalah pengarang dan sejarah yang turut mengkondisikan saat karya sastra itu diciptakan 3.2     Langkah Analisis Strukturalisme Genetik 1.   Penelitian sastra dilakukan dengan kajian unsur intinsik sastra, baik secara parsial maupun dalam rangka keseluruhannya. 2.   Mengkaji latar belakang kehidupan sosial kelompok pengarang. 3.  Mengkaji latar belakang sosial dan sejarah yang turut mengkondisikan karya sastra. 2.8 . Contoh Analisis Karya Sastra menggunakan Teori Strukturalisme ANILISIS PADA SAJAK AKU Karya Chairil Anwar Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih perih Dan aku akan lebih tidak perrduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (DCD, 1959;7)



11



HasilbAnalisis  Secara struktural, dengan melihat hubungan antar unsur-unsurnya dan keseluruhannya juga berdasarkan kiasan-kiasan yang terdapat didalamnya, maka dapat ditafsirkan bahwa dalam sajak ini dikemukakan ide kepribadian bahwa orang itu harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri: “ Ku mau tak seorang kan merayu (bersedih)”. Orang lain hendaknya jangan campur tangan akan nasibnya, baik dalam suka maupun duka, maka “Tak perlu sedu sedan itu”.  Semua masalah pribadi itu urusan sendiri. Dikemukakan secara ekstrim bahwa Si Aku itu orang yang sebebas-bebasnya (sebagai “Binatang jalang”), tak mau dibatasioleh aturanaturan yang mengikat. dengan penuh semangat Si Aku akan menghadapi segala rintangan (“tembusan peluru”, “bisa dan luka”) dengan kebebasannya yang mutlakbitu. Makin banyak rintangan, makin tak memperduli-kannya. Sebab, hanya dengan demikian, ia akan dapat berkarya yang bermutu sehingga pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya, jauh melebihi umur manusia. “Aku mau hidup serribu tahun lagi”, berdasar konteksnya kalimat itu harus ditafsirkan sebagai kiasan bahwa yang hidup seribu tahun adalah semangatnya, bukan fisiknya. Begitulahhanalisisjstrukturalisme.



12



BAB III PENUTUP



3.1 kesimpulan DaridpenjelasanddiatasddapatdkitadsimpulkandbanwadAliran Strukturalis atau Strukturalisme merupakan suatu pendekatan ilmu humanis yang mencoba untuk menganalisis bidang tertentu (misalnya, mitologi) sebagai sistem kompleks yang saling berhubungan. Teori struktual juga mempunyai kekurangannya tersendiri. Kemudian teori struktual ini juga mempunyai ciri-ciri masa dan tujuan. 3.2 Saran Sebagai calon guru bahasa indonesia,sudah semestinya kita memahami Teori struktual sastra, karena materi ini akan kita ajarkan kepada siswa kita.untuk menambah pemahaman kita tentang teori sastra, ada baiknya kita menambah pengetahuan kita dengan beberapa referensi yang relavan.hal ini sangat penting bagi pengetahuan dan pemahaman kita.



13



DAFTAR PUSTAKA



Hartoko.Dick. 1984. Pengantar Ilmu Sastra, PT.Gramedia: Jakarta Teeuw,A. 1988. Sastra dan Ilmu Satra, Teori pengantar Sastra .Pustaka Jaya : Jakarta Siswanto,wahyudi.2008.Pengantar Teori Sastra. Grasindo: Jakarta Sofiana, rina. "Strukturalisme. " scribd.com. https://www.scribd.com/doc/7597613334/ STRUKTURALISME (diakses pada 16 Desember 2011) Rahmawati, dian. “ Teori Strukturalisme Murni.” Blogspot.com. http://dianrahmawati050197.blogspot.co.id/2015/06/teori-strukturalismemurni_6.html (diakses pada 6 Juni 2015)



14