Topik 1 LAPORAN PRAKTIKUM Anfisman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TOPIK-1 “Praktikum Sistem Rangka, Sistem Indra, Sistem Integumen, Sistem Kardiovaskular, Sistem Saraf, Sistem Pernafasan, Sistem Pencernaan, Sistem Urinaria” Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Dosen pengampu: Desi Kartikasari, M. Si.



Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Ulfa Nadiroh Amirul Kholifah Nurul Fadilah Nanda Putri Wahyuni Imma Silvia Yustiani Gilang Dikky Depi Budiarta Muhammad Ali Mukhsin Lubis Dewi Nuria Septiani



( 12208183169 ) ( 12208183176 ) ( 12208183118 ) ( 12208183168 ) ( 12208183127 ) ( 12208183175 ) ( 12208183125 ) ( 12208183053 )



PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI VIC FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG JULI 2021



A. DASAR TEORI Ilmu biologi mempelajari semua hal tentang makhluk hidup, interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain, serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Salah satu makhluk hidup yang dikaji dalam biologi adalah manusia. Ada salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari sisi anatomi dan fisiologi tubuh manusia dan dijadikan matakuliah tersendiri yaitu matakuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia. Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari ‘ana’ yang artinya memisah-misahkan atau mengurai, dan ‘tomos’ yang artinya memotong-motong, sehingga anatomi berarti mengurai dan memotong. Jadi anatomi manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan susunan tubuh yang diperoleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya. Sedangkan fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari fungsi-fungsi tubuh manusia, yaitu mempelajari bagaimana tubuh manusia bekerja. Para ahli fisiologi memandang tubuh sebagai suatu mesin yang mekanisme kerjanya dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip-prinsip kimia dan fisika. Fisiologi merupakan ilmu yang sangat dekat dengan anatomi. Belajar fisiologi diperlukan pemahaman tentang anatomi, artinya kalau kita mempelajari bagaimana tubuh bekerja akan sangat terbantu apabila kita mengetahui strukturnya. Oleh karena itu, prasyarat untuk mempelajari fisiologi manusia adalah memahami anatomi tubuh manusia. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai kejadian dalam tubuh manusia, yaitu pendekatan mekanistik dan pendekatan teleologikal. Pendekatan mekanistik menekankan mekanisme kerja dari suatu organ atau sistem, sedangkan pendekatan teleologikal menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi dalam tubuh berhubungan dengan tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan tubuh tanpa penjelasan mengapa hal itu diperlukan. Suatu contoh sederhana dapat digunakan untuk memahami kedua pendekatan tersebut, misalnya mengapa kita menggigil jika tubuh kita kedinginan? Jawaban pertanyaan tersebut dengan pendekatan teleologikal adalah untuk menjaga agar tubuh kita tetap panas, sebab menggigil akan menghasilkan panas. Penjelasan dengan pendekatan mekanistik adalah sebagai berikut: bila reseptor panas mendeteksi suatu penurunan suhu tubuh, maka serabut saraf akan menyampaikan sinyal ini ke hipothalamus sebagai pusat regulasi suhu, hipothalamus melalui sistem saraf tidak sadar mengaktifkan jaringan otot untuk berkontraksi, sehingga terjadilah menggigil.



Tubuh manusia terdiri dari empat tingkat organisasi, yaitu organisasi tingkat sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama diorganisasi menjadi jaringan. Terdapat empat jenis jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan-jaringan akan diorganisasi menjadi organ, dan organ-organ akan diorganisasi menjadi sistem organ. Di dalam tubuh, setiap sel memerlukan homeostasis untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selanjutnya setiap sel melalui aktivitas yang khusus sebagai bagian dari sistem tubuh menyumbang terhadap pemeliharaan homeostasis bersamasama semua sel yang lain. Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi khusus. Misalnya tubuh manusia disusun oleh rangka, dimana rangka ini diliputi oleh otot-otot yang juga menyusun tubuh dan melindungi organ lain dalam tubuh mahluk hidup. Selain itu, ada alat-alat indra seperti mata, telinga, hidung, lidah, kulit, dan sebagainya yang membentuk satu kesatuan sistem dengan sel saraf, sehingga disebut sistem indra dan sistem saraf. Ada masih banyak lagi sistem-sistem dalam tubuh yang akan terus bekerja untuk menjaga homeostasis tubuh yang akan diamati dalam praktikum ini. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka memiliki fungsi untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organorgan tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Sehingga Sistem Rangka menjadi sistem yang sangat penting bagi tubuh manusia. Indra manusia yang berupa mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit merupakan indra yang digunakan setiap harinya untuk menanggapi rangsangan dari luar. Sistem indra memiliki struktur yang fungsional dan merupakan sistem yang berperan penting bagi manusia. Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit melapisi jaringan tubuh dibawahnya dan melindungi dari kerusqakan mekanis, panas, dan invasi bakteri.lapisan teratas kulit yang merupakan zat tanduk, melindugi permukaan kulit



dari kehilangan air. kulit mengandung jaringn kapiler di bawah pengaruh sistem saraf, sehingga berperan penting dalam meregulasi tubuh. Kulit juga sebagai eksresi untuk urea, garam-garam, air dan tempat sintesis vitami D serta terdapatnya organ sensai. Sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem transportasi tertutup yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi sebagai pemompa yang bertugas melakukan tekanan agar darah mengalir ke jaringan. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh, dan darah berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan dihubungkan ke seluruh bagian tubuh. Fungsi utama sistem kadiovaskuler adalah mendistribusikan O2 dan nutrisi ke jaringan, mentransfer metabolit dan CO2 ke organ ekskresi dan paru serta mentranspor hormon dan komponen sistem imun serta sebagai termoregulasi. Sistem saraf merupakan pusat pengaturan yang tersusun oleh milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi. Sistem saraf terbagi menjadi dua tipe sel, yaitu neuron dan neurologia. Neuron merupakan struktur dasar dan unit fungsional pada sistem saraf. Sel neurologia merupakan sel penunjang tambahan neuron yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan mampu menjalani mitosis yang mendukung proses poliferasi pada sel saraf otak. Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan komunikasi. Mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas mental, meliputi pemikiran, pembelajaran, dan memori. Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem syaraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron). Fungsi sel syaraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem respirasi mencakup saluran napas yang menuju paru-paru itu sendiri dan thorax (dada) yang berperan menyebabkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru melalui saluran nafas. Saluran nafas berawal dari saluran nasal (hidung). Udara yang masuk melalui saluran hidung akan membuka faring (tenggorokan) yang berfungsi sebagai saluran bersama untuk sistem pernapasan dan pencernaan. Ada dua saluran yang berasal dari faring yaitu trakea dan esofagus. Trakea akan dilalui udara untuk menuju paru-paru dan esofagus akan dilalui makanan untuk menuju lambung. Pada keadaan normal udara masuk ke faring melalui saluran hidung, tetapi udara juga dapat masuk melalui mulut ketika saluran hidung tersumbat yaitu seperti dalam



keadaan pilek. Pada saat menelan akan terjadi mekanisme refleks yang menutup trakea agar makanan masuk ke esofagus dan bukan kesaluran nafas. Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang dimiliki oleh manusia yang digunakan untuk mencerna makanan dan minuman. Dalam sistem pencernaan ini terdapat beberapa organ yang berperan yakni, mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Di samping itu, dalam mencerna makanan sistem ini juga dibantu oleh beberapa organ aksesori dan kelenjar seperti gigi, lidah, pankreas, kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, hati, dll. Sistem ini akan memecah bahan makanan yang masuk dalam tubuh menjadi sari-sari makanan sehingga siap untuk diserap tubuh. Sistem urin adalah bagian penting dari tubuh manusia yang terutama bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti kalium dan natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan produk limbah yang disebut urea dari darah. Sistem kemih terdiri terutama pada ginjal, yang menyaring darah, sedangkan ureter, yang bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang menyimpan urin, dan saluran kencing, urin keluar melalui tubuh. B. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini antara lain: 1. Mendeskripsikan bagian-bagian dari rangka atas dan rangka bawah. 2. Mendeskripsikan bagian-bagian telinga yang ada pada manusia. 3. Mendeskripsikan bagian-bagian dari mata yang ada pada manusia. 4. Menceritakan fungsi dari bagian-bagian mata tersebut. 5. Mendeskripsikan bagaimana proses kita dapat melihat benda. 6. Mendeskripsikan bagian-bagian yang terdapat pada kulit baik lapisan di luar dan di lapisan dalam. 7. Menceritakan fungsi dari bagian-bagian kulit tersebut. 8. Mendeskripsikan bagian-bagian dari lidah dan gigi manusia beserta fungsinya. 9. Mendeskripsikan bagian-bagian dari jantung manusia beserta fungsinya. 10. Mendeskripsikan bagian-bagian dari otak manusia beserta fungsinya. 11. Mendeskripsikan bagian-bagian dari paru-paru manusia beserta fungsinya. 12. Mendeskripsikan bagian-bagian dari hati manusia beserta fungsinya. 13. Mendeskripsikan bagian-bagian dari ginjal manusia beserta fungsinya. 14. Mendeskripsikan nama-nama dan letak organ yang terdapat pada manusia baik laki- laki maupun perempuan.



15. Mendeskripsikan struktur anatomi bagian-bagian tubuh melalui berbagai preparat awetan histologi. 16. Menjelaskan jenis-jenis penyakit yang sering terjadi pada rangka, telinga, mata, kulit, lidah dan gigi, jantung, otak paru-paru, hati dn ginjal pada manusia. C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: a. Model rangka manusia. b. Model torso manusia c. Model telinga manusia. d. Model mata manusia. e. Model lidah dan gigi manusia f. Model kulit manusia. g. Model jantung manusia h. Model otak manusia i. Model paru-paru manusia j. Model hati manusia k. Model ginjal manusia 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah seperangkat preparat awetan histologi yang terdiri atas: a. Preparat glandula alveolus



(serebrum)



b. Preparat glandula thyroid



o. Preparat trakhea



c. Preparat testis epididimis



p. Preparat hati



d. Preparat hipofisis



q. Preparat paru-paru dengan



e. Preparat cerebellum



pleura



f. Preparat ovarium



r. Preparat pankreas



g. Preparat otot lurik



s. Preparat esofagus



h. Preparat tulang rawan hialin



t. Preparat pleksus koroid (otak)



i. Preparat ginjal



u. Preparat duodenum



j. Preparat vena



v. Preparat jejunum



k. Preparat arteri



w. Preparat illium



l. Preparat darah



x. Preparat colon



m. Preparat otot polos n. Preparat neuron astrosit



D. CARA KERJA Cara kerja dalam praktikum ini sebagai berikut: 1. Membagi mahasiswa menjadi 5 kelompok. 2. Setiap kelompok mengamati semua model peraga dan preparat awetan secara bergantian. 3. Setiap kelompok menunjukkan bagian-bagian dari alat peraga dengan benar beserta fungsinya. 4. Setiap kelompok menjelaskan struktur anatomi masing-masing preparat awetan dengan benar. 5. Setiap kelompok menyebutkan berbagai penyakit yang mampu menyerang organ serta menunjukkan bagian mana yang diinfeksi. 6. Jika sudah selesai, berikan kesimpulan praktikum yang dilakukan hari ini. E. DATA PRAKTIKUM Nama Organ



Telinga



Mata



Gambar Amatan



Gambar Tangan



Kulit



Lidah dan Gigi



Otak



No .



1.



Preparat Amatan



Gambar Tangan



2.



3.



4.



5.



F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. BAGIAN-BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA



a. Auricula. Berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. b. Saluran suara luar. Berfungsi untuk menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah c. Gendang telinga/membrane timpani. Berfungsi menerima getaran suara dari luar yang tersalur melalui rongga telinga d. Saluran setengah lingkaran. Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh e. Osikel. Berfungsi memperkuat suara dan meneruskannya ke membran di antara telinga tengah dan dalam. f. Rumah siput (koklea). Berfungsi untuk mengubah getaran suara yang dikirim dari telinga tengah menjadi sinyal saraf yang akan disampaikan ke otak. g. Saluran eustasia. Berfungsi untuk untuk mengalirkan udara ke telinga tengah dan membawa lendir dari telinga tengah, untuk berpindah ke nasofaring h. Jendela bulat. Berfungsi untuk menyalurkan suara yang terdengar dan suara yang masuk ke otak i. Stapes. Berfungsi untuk menghantarkan impuls getaran dari telinga tengah ke telinga bagian dalam Penyakit-penyakit pada organ telinga a. Tinnitus Tinnitus adalah istilah medis dari persepsi seolah mendengar suara berdenging dalam telinga. Kondisi ini bisa terjadi secara terus-menerus atau hilang timbul. Selain suara denging, keluhan yang dapat muncul pada kasus tinnitus dapat berupa suara dengung atau gema, deru, desis, dan lain-lain b. Sumbatan telinga



Serumen atau kotoran telinga diproduksi secara alami oleh kelenjar yang ada di dalam indra pendengaran Anda. Namun, jika serumen yang dibentuk berlebihan, hal itu dapat menyebabkan penumpukan dan sumbatan. Kondisi ini dapat mengganggu pendengaran c. Otitis eksterna adalah infeksi telinga bagian luar. Gangguan telinga ini sering juga disebut dengan swimmer’s ear. Secara umum, otitis eksterna disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya meliputi gatal dan merah pada liang telinga, nyeri saat daun telinga ditarik, keluar cairan dari telinga, terasa penuh di telinga, demam, dan gangguan pendengaran. d. Otitis Media Infeksi pada otitis media akan menimbulkan reaksi peradangan yang dapat mengenai bagian gendang telinga. Beberapa gejala yang dapat timbul, yaitu nyeri, gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga, demam, dan keluar cairan dari telinga. e. Otitis interna merupakan gangguan telinga bagian dalam, yang biasanya terjadi pada labirin membran. Gejala yang timbul dapat berupa vertigo, berdengung, mual, muntah, dan gangguan pendengaran f. Gendang telinga yang pecah bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya trauma dan infeksi. Kondisi ini menyebabkan gangguan pendengaran dan membuat penderitanya rentan infeksi. g. Penyakit meniere adalah kondisi kronis yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran bagian dalam telinga. Gejalanya berupa vertigo, berdengung, telinga terasa penuh atau gangguan pendengaran. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Dokter biasanya memberikan pengobatan untuk mengurangi gejala yang timbul h. Mastoiditis adalah infeksi telinga akibat bakteri yang terjadi di tulang belakang telinga (mastoid). Keadaan ini biasanya terjadi jika infeksi telinga sebelumnya tidak diatasi dengan benar. Penyakit ini merupakan jenis infeksi telinga yang serius. Pengobatannya menggunakan antibiotik dan jika tidak membaik, pembedahan merupakan pilihan pengobatan lain. i. Otosklerosis Gangguan telinga ini terjadi akibat pengerasan pada tulang di dalam telinga. Penyebab otosklerosis belum diketahui pasti. Namun, dicurigai bahwa kelainan



genetik dan infeksi campak adalah faktor yang meningkatkan risiko kondisi tersebut. Penanganan penyakit ini tergantung dari tingkat keparahan. Jika masih ringan, dokter biasanya hanya memantau kondisi dan menguji pendengaran secara berkala. j. Barotrauma dapat diartikan sebagai cedera pada telinga akibat perubahan tekanan. Kondisi ini umumnya muncul saat menyelam atau naik pesawat. Gejalanya barotrauma dapat berupa telinga terasa penuh atau pekak, gangguan pendengaran, sakit kepala, nyeri telinga, vertigo, mimisan, hingga kehilangan pendengaran. Penanganan yang bisa dilakukan untuk penyakit telinga ini adalah melakukan manuver valsava. Caranya, tutup hidung dan mulut, lalu dengan perlahan buang napas agar udara bisa masuk ke bagian belakang hidung.



2. BAGIAN-BAGIAN MATA DAN FUNGSINYA



a. Pupil Pupil merupakan bagian lingkaran hitam pada bola mata. Pupil berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya ke dalam mata. b. Sklera Sklera merupakan jaringan ikat yang lentur dan memberikan bentuk pada mata. Jaringan ini merupakan bagian terluar yang berfungsi melindungi struktur bola mata. c. Kornea Kornea terdapat dibagian depan sklera, berbentuk transparan sehingga memungkinkan cahaya masuk ke mata. Kornea berfungsi membiaskan cahaya untuk membantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina. d. Iris Iris merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Iris tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial di dalam iris terdapat pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna mata. Di tengah bagian depan iris terdapat lubang yang dinamakan pupil atau anak mata. Bagian iris berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam bola mata secara otomatis dengan mengecilkan (miosis) atau melebarkan (midriasis) pupil. e. Kelopak mata (palpebra) Terdiri dari palpebral superior dan inferior. Palpebra superior cenderung lebih aktif bergerak dari palpebra bagian inferior. Palpebra merupakan struktur dengan sembilan lapisan kompleks baik anatomi dan fungsinya. Anatomi lapisan palpebra dan struktur dari permukaan luar ke dalam yaitu kulit, margo palpebra, jaringan ikat subkutan, muskulus orbikularis okuli, septum orbita, muskulus



levator palpebra superior, otot muller, tarsus, dan konjungtiva. Kulit palpebra merupakan kulit paling tipis pada tubuh, terdapat rambut halus, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Fungsinya untuk melindungi mata dari benda asing atau kotoran seperti debu dan asap, menjaga kelembaban permukaan mata dengan meratakan air mata keseluruh permukaan mata. f. Otot orbikularis okuli Otot orbikularis okuli dapat dibagi menjadi bagian pretarsal,preseptal, dan orbital. Bagian palpebral (pretarsal dan preseptal) berperan dalam pergerakan involunter kelopak mata (mengedip), sedangkan bagian orbita terlibat dalam penutupan kelopak mata maksimal. g. Konjungtiva Konjungtiva adalah membran mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak dan melipat ke bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus. Konjungtiva ada dua, yaitu konjungtiva palpebralis (melapisi kelopak) dan konjungtiva bulbaris (menutupi bagian depan bola mata/ permukaan anterior sklera). Fungsi konjungtiva: proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata. Mengandung banyak pembuluh darah. Jenis-Jenis Penyakit Atau Kelainan Pada Mata a. Konjungtivitas Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang dan membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, mata dapat menjadi bernanah. Kondisi ini adalah salah satu hal yang sering membuat sakit mata pada anak dan orang dewasa. Pengobatan konjungtivitis disesuaikan dengan penyebabnya. Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi, penanganannya adalah dengan menjauhi pemicu alergi dan menggunakan obat antihistamin. Jika disebabkan oleh infeksi virus, konjungtivitis dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Sedangkan untuk konjungtivis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dibutuhkan pengobatan dengan obat tetes mata atau salep mata antibiotic. b. Mata Kering Mata kering bisa terjadi pada siapa saja, namun keluhan ini lebih sering dialami oleh lansia dan pada wanita. Penderita mata kering akan merasakan gejala berupa mata terasa berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata merah, terasa perih atau gatal, dan silau. Faktor penyebabnya bisa bermacam-



macam, mulai dari kurangnya produksi air mata, penyakit autoimun, infeksi, iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu sering terpapar angin atau sinar matahari, hingga efek samping obat-obatan. Mata kering bisa ditangani dengan penggunaan obat tetes air mata (artificial tears), atau obat untuk meningkatkan produksi air mata. Selain itu, faktor penyebab mata kering juga perlu diidentifikasi dan diobati. c. Katarak  Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit mata ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur. Katarak kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun pada beberapa kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada bayi baru lahir. Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV, kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani dengan operasi katarak. d. Glukoma Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta orang. Glaukoma terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya mengalami gangguan penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam mata. Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia. Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang yang sudah berusia di atas 60 tahun. Pengobatannya bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi tekanan di dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik operasi laser maupun operasi mata konvensional e. Kelainan refraksi (penglihatan buram) Kelainan refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas, karena fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya. Normalnya, fokus cahaya atau bayangan suatu objek yang ditangkap mata akan jatuh di bagian belakang mata, yaitu pada retina. Pada penderita kelainan refraksi, fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina. Akibatnya, objek tampak buram. Selain itu, kelainan refraksi juga bisa ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa.



Kelainan refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1) Rabun dekat. Penderita tidak dapat melihat objek dekat dengan jelas karena fokus cahaya berada di belakang retina. 2) Rabun jauh. Objek yang berada di kejauhan terlihat buram akibat fokus cahaya berada di depan retina. 3) Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk melihat sesuatu dengan jelas seiring bertambahnya usia. Penyakit mata ini disebabkan oleh otot-otot di sekitar mata yang kehilangan elastisitasnya dan mengeras. 4) Astigmatisme atau mata silinder. Kondisi ini terjadi akibat kornea atau lensa mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan lebih cembung atau cekung. Akibatnya, pandangan jarak jauh maupun dekat akan terlihat buram. f. Gangguan retina Gangguan retina dapat memengaruhi bagian mana pun dari retina, yaitu lapisan di belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan gambar ke otak. Berikut adalah beberapa gangguan retina yang umum terjadi: 1) Ablasi retina, yaitu retina robek atau terlepas akibat adanya cairan berlebih di sekitarnya. 2) Retinopati diabetik, yaitu gangguan retina yang terjadi pada penderita diabetes. Khususnya pada penderita diabetes yang tidak berobat teratur. 3) Epiretinal membrane, yaitu jaringan parut di atas retina. 4) Lubang makula, yaitu cacat kecil di tengah retina. Kondisi ini dapat terjadi ketika mata mengalami cedera. 5) Degenerasi makula, yaitu menurunnya kemampuan melihat akibat penuaan. Keluhannya dapat berupa ada titik hitam (titik buta) di tengah penglihatan. 6) Retinitis pigmentosa, yaitu penyakit degeneratif yang memengaruhi retina. Penderita penyakit mata ini dapat merasakan rabun di malam hari, penglihatan terganggu, atau mudah silau. g. Kelainan kornea Kornea adalah lapisan terluar mata yang membantu mata fokus menangkap sinar atau gambar dari suatu objek, serta melindungi mata dari kuman, debu, dan zat berbahaya. Berbagai kondisi yang dapat menyerang kornea adalah: 1) Cedera mata. 2) Alergi.



3) Keratitis, yaitu peradangan pada kornea akibat infeksi atau iritasi terhadap zat tertentu. 4) Ulkus korna, yaitu luka atau tukak pada kornea mata akibat infeksi, cedera, atau paparan zat iritatif pada mata. Penyakit mata ini dapat membuat mata nyeri, berair, silau, bahkan hingga kebutaan. 5) Distrofi kornea, yaitu kornea yang kehilangan kejernihannya karena adanya penumpukan zat tertentu pada permukaan atau di belakang lapisan kornea.



3. BAGIAN KULIT MANUSIA BESERTA FUNGSINYA



a. Lemak : Dapat melindungi tubuh dari panas dan dingin b. Reseptor rangsang : Menerima rangsangan panas c. Pembuluh darah : Memfasilitasi pertukaran oksigen dan karbon dioksida d. Ujung syaraf : Penerima Rangsangan (reseptor) e. Otot penggerak rambut : Membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera f. Reseptor peraba : Untuk menerima rangsang sentuhan g. Selaput rambut : Menyaring kotoran yang masuk h. Kelenjar minyak : Agar kelembapan kulit dapat terpelihara i. Lapisan zat tanduk : Menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam j. Lapisan malpighi : Sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet k. Kulit ari : Mencegah kuman yang masuk yang dapat menyebabkan gangguan l. Reseptor dingin : Menerima rangsang dingin m. Kulit jangat : Sebagai tempat kelenjar keringat, kelenjar minyak tempatnya ujung syaraf, perasa n. Kelenjar keringat : Mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal dan tidak meningkat terlalu tinggi o. Jaringan ikat bawah kulit : Sebagai bantalan bagi organ tubuh bagian luar dan dalam, membentuk kontur tubuh. Penyakit Menyerang Kulit Manusia a. Eksim (Dermatitis) Penyakit kulit eksim akan menimbulkan rasa gatal berlebih yang dibarengi dengan kulit memerah, bersisik, serta pecah-pecah. Selain itu juga akan muncul gelembung-gelembung kecil yang mengandung air atau nanah. Biasanya penyakit eksim terjadi pada bagian tangan, lipatan paha, dan telinga. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh alergi karena adanya rangsangan kimia seperti detergen, sabun, obat-obatan, atau kosmetik. Biasanya penyakit ini sering menyerang orang-orang yang memiliki kencenderungan terhadap alergi. b. Melanoma Penyakit kulit melanoma merupakan salah satu penyakit berbahaya. Melanoma adalah kanker kulit yang bisa mengakibatkan kematian bila tidak diobati. Melanoma akan berisiko bila muncul pada bagian leher atau kulit kepala. Penyakit ini juga menunjukkan gejala peradangan.



c. Campak (Rubella) Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Umumnya penyakit ini kerap menyerang anak-anak. Gejala awal yang muncul yaitu demam, pilek, bersin, badan lesu, dan sakit kepala. Ruam berwarna merah kecokelatan akan muncul setelah beberapa hari kemudian. Bercak ini akan mulai dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher d. Bisul (Furunkel) Bisul berbentuk merah dan dapat membesar yang disebabkan oleh infeksi bakteri stafilokokus aureus pada kulit. Bisul kerap ditemukan di bagian tubuh yang lembap, seperti lipatan paha, sela bokong, leher, ketiak, hingga kepala. Faktor lain yang menjadi penyebab yaitu kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, serta penggunaan bahan kimia. Tetap jaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengonsumsi gizi yang seimbang agar terhindar dari bisul e. Kudis (Skabies) Kudis disebabkan oleh parasit tungau yang biasanya sering diderita oleh orang yang tinggal ditempat kumuh. Selain itu, orang yang tidak menjaga kebersihan tubuhnya juga dapat terserang penyakit kudis. Kudis dimulai dari rasa gatal pada sela jari kaki, tangan, bawah ketiak, alat kelamin, pinggang, dan sebagainya. Rasa gatal akan semakin terasa pada saat malam hari. f. Herpes Penyakit kulit herpes biasanya sering menjangkit orang dewasa. Munculnya ruam tidak rata dan berukuran kecil yang akhirnya melepuh. Penyakit kulit ini akan membuat rasa gatal serta kulit menjadi lebih sensitif. Biasanya herpes akan sering muncul di bagian kulit yang lembap seperti lipatan paha, bokong, atau bagian tubuh lainnya. g. Psoriasis Penyakit kulit ini umumnya ditandai dengan ruam memerah, kulit terkelupas, menebal, terasa kering, dan bersisik. Pada bagian atas bercak-bercak merah terdapat sisik-sisik tipis yang melekat berlapis-lapis. Apabila digaruk, sisiksisik tersebut dapat rontok. Penyebab psoriasis yaitu stres, trauma, serta tingkat kalsium yang rendah. Psoriasis dapat menyerang semua bagian tubuh, tetapi paling sering muncul pada lutut, punggung bagian bawah, siku, atau kulit kepala. h. Kurap



Kurap merupakan salah satu penyakit kulit yang kerap sering menyerang. Kurap disebabkan oleh jamur yang menimbulkan lingkaran bersisik dengan bercak putih dan disertai rasa gatal. Bagian kulit yang paling sering terkena kurap adalah bagian tengkuk, leher, dan kulit kepala. i. Cacar Air Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoester yang konon terjadi hanya sekali seumur hidup. Penyakit kulit ini biasanya sering terjadi pada anak-anak dengan gejala ruam gatal pada seluruh tubuh. Akan muncul bintik-bintik merah muda yang kemudian berisi air. Cacar air ini dapat menular melalui sentuhan, lendir, atau ludah dari orang yang menderita cacar air. j. Jerawat Jerawat merupakan penyakit kulit yang biasanya menyerang bagian kulit wajah. Padahal pada kenyataannya jerawat bisa saja terjadi pada bagian tertentu karena masalah pada kelenjar minyak kulit. Ketika kelenjar kulit tersumbat, hal ini yang membuat timbulnya jerawat. Faktor lain yang menjadi penyebab timbulnya jerawat yaitu perubahan hormonal, stress, dan kurang menjaga kesehatan k. Impetigo Impetigo disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan infeksi pada kulit. Penyakit ini biasanya sering terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Impetigo mengakibatkan kulit jadi gatal, melepuh berisi cairan, serta kulit yang memerah.



4. BAGIAN-BAGIAN LIDAH DAN GIGI MANUSIA BESERTA FUNGSINYA



a. Incisors atau gigi seri digunakan untuk menggigit dan memeotong makanan b. Lingual Tonsil yaitu sekumpulan sel yang berfungsi sebagai pelindung yang letaknya dibagian dasar lidah, dekat dengan amandel, membuat lidah aman dari bahaya infeksi kuman. c. Palatine tonsil berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif, memproduksi antibodi dan sentisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik. d. Foramen caecum berfungsi sebagai penanda akhir dari pembegaian sulkus median. e. Sulcus terminalis berfungsi untuk memisahkan basis dengan badan lidah. f. Foliate papillae yang didalamnya berfungsi untuk menimpan reseptor pengecap yang disebut dengan taksbud. g. Papica sirkumualata berfungsi untuk menunjang kebutuhan manusia termasuk indera perasa berupa lidah. h. Canines berfungsi untuk merobek makanan. i. Molars berfungsi untuk mengunyah dan menggiling makanan. j. Fungiform papillae yang memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa makanan dan minuman. Penyakit Yang Dapat Menyerang Lidah Dan Gigi Pada Manusia



a. Sariawan Sariawan adalah luka kecil di lidah atau dalam mulut. Umumnya, sariawan terjadi karena kekurangan vitamin dan daya tahan tubuh lemah. Konsumsi buah-buahan dengan rasa asam dan pemakaian kawat gigi juga bisa menjadi faktor penyebab sariawan. Sariawan biasanya tidak memerlukan penanganan khusus. Rasa nyeri akan hilang dalam waktu 1–2 minggu. Bersihkan gigi dan lidah secara teratur terutama setelah makan dan hindari makanan pedas atau asam sampai sariawan sembuh. b. Kandidiasis mulut (oral thrush) Kandidiasis mulut adalah penyakit lidah yang disebabkan infeksi jamur Candida albicans. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak putih di lidah dan bagian dalam mulut. Kandidiasis mulut lebih sering menyerang balita, lansia, dan pengguna gigi palsu. Penyakit lidah ini dapat diatasi dengan berkumur menggunakan garam atau 1 sendok teh baking soda yang dilarutkan ke dalam air hangat setiap 2 kali sehari. Obat antijamur juga dapat diresepkan oleh dokter gigi untuk mengatasi kondisi ini. c. Lichen planus Lichen planus merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang lidah. Kondisi ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh dan ditandai dengan munculnya bercak serta garis-garis putih di lidah dan mulut. Terkadang lichen planus juga dapat menimbulkan gejala lain berupa sensasi perih atau nyeri di lidah, rasa tidak nyaman di mulut, serta gusi bengkak, kemerahan, dan terasa nyeri. Lichen planus yang tergolong ringan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, namun Anda dianjurkan untuk rutin membersihkan mulut dengan obat kumur guna meredakan rasa tidak nyaman di mulut. Jika kondisi tersebut semakin parah atau tidak kunjung sembuh, dokter biasanya akan memberikan obat kortikosteroid. d. Lidah geografik (geographic tongue) Lidah geografik adalah kondisi ketika muncul bercak kemerahan dengan pinggiran berwarna putih. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun diduga berkaitan dengan penyakit tertentu, seperti psoriasis dan lichen planus. Sebenarnya, penyakit lidah geografik dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, Anda disarankan untuk memeriksakan diri jika dalam waktu 2 minggu bercak tidak hilang. Kurangi konsumsi makanan pedas, asam, minuman beralkohol, dan rokok untuk mencegah penyakit ini semakin parah.



e. Lidah pecah-pecah (fissured tongue) Lidah pecah-pecah atau fissured tongue ditandai dengan terbentuknya celah di lidah, sehingga lidah tampak retak. Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini normal terjadi pada lidah. Penyebab lidah pecah-pecah diduga diturunkan secara genetik, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Pada beberapa kondisi, lidah pecah-pecah tidak memerlukan penanganan khusus. Untuk mencegah lidah pecah mengalami infeksi, Anda disarankan untuk rutin membersihkan lidah karena sisa-sisa makanan yang terselip dapat menimbulkan infeksi. f. Glossitis Glossitis adalah peradangan pada lidah yang membuat lidah menjadi bengkak dan kemerahan. Penyakit lidah ini terkadang dapat membuat penderitanya susah makan dan berbicara. Glossitis dapat dicegah dan ditangani dengan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut secara teratur dan konsumsi makanan bergizi. Pada kasus tertentu, glossitis perlu diobati dengan antibiotik dan kortikosteroid sesuai resep dokter. g. Lidah terbakar (burning mouth syndrome) Sensasi lidah perih atau terbakar sering kali dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause. Selain menopause, keluhan lidah perih juga bisa disebabkan oleh alergi, penggunaan pasta gigi atau obat kumur berbahan kimia keras, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga stres. Untuk mencegah dan meringankan keluhan lidah perih, Anda dianjurkan menghindari makanan dan minuman asam, makanan pedas, minuman beralkohol, dan merokok. Selain itu, jika keluhan yang dirasakan cukup parah, Anda mungkin perlu mendapatkan pengobatan dari dokter. h. Leukoplakia Leukoplakia merupakan kondisi adanya bercak putih di lidah. Bercak putih pada leukoplakia tidak bisa hilang meski dibersihkan menggunakan sikat gigi. Penyebab kondisi ini berkaitan dengan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol. Umumnya, leukoplakia tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, penyakit ini bisa menjadi gejala awal dari kanker mulut. Jenis leukoplakia bisa disebabkan oleh virus Epstein-Barr dan lebih sering menyerang seseorang dengan sistem imun rendah, misalnya penderita HIV. Pengobatan leukoplakia dilakukan di bawah pengawasan dokter



dan bertujuan untuk menghilangkan bercak putih yang membesar. Metode laser atau operasi mungkin dilakukan jika leukoplakia bersifat ganas (kanker). i. Kanker lidah Kanker lidah adalah salah satu jenis kanker yang dapat muncul di rongga mulut. Penyakit lidah ini bisa disebabkan oeh berbagai faktor, misalnya infeksi HPV dan kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang. Kanker lidah pada tahap awal sering kali tidak bergejala. Namun, seiring waktu, penderita kanker lidah mungkin dapat merasakan gejala berupa sariawan di lidah yang tak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu, lidah berdarah, muncul benjolan di lidah, hingga lidah mati rasa.



5. BAGIAN BAGIAN OTAK MANUSIA BESERTA FUNGSINYA



a. Cerebellum berfungsi untuk mengendalikan gerak halus, seperti contoh melukis serta menulis. b. Talamus berfungsi pemancar hampis seluruh informasi yang masuk dan berjalan diantara otak dan seluruf sistem saraf tubuh. c. Hipotalamus berfungsi mengendalikan sistem reproduksi suhu tubuh, emosi, tekanan darah, pola tidur, produksi horman serta nafsu makan. d. Midbrai berfungsi menghubungkan otak belakang dan depan. e. Batang otak berfungsi untuk stasiun pemancar penghubung optak besar dan saraf otak belakang. f. Carpus



callosum



berfungsi



menghubungkan



dan



memungkinkan



komunikasi kedua bagian otak. g. Labus frontalis berfungsi untuk mengendalikan ucapan, emosi, gerakan, kepribadian, serta intelektual penalaran, pemikiran, keputusan, dan memecahkan permasalahan. h. Labus pariental untuk mengendalikan sensori nyeri, sentuhan, suhu, dan tekanan. Bagian ini juga perperan memahami mengenai ukuran, arah, dan juga bentuk. i. Labus oksipital berfungsi mengendalikan penglihatan. Penyakit Yang Dapat Menyerang Otak Manusia a. Infeksi Sistem Saraf pusat Penyakit ini disebabkan bakteri dan virus yang menyerang jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Meskipun sebenarnya orang orang yang menderita jenis penyakit syaraf yang menginfeksi sistem saraf pusat ini tidak terlalu banyak, namun resiko untuk terkena penyakit ini pasti ada. Penyakit ini di



nilai parah dan perlu penanganan yang serius. Untuk itu wajib hati hati dalam menjaga kesehatan otak anda. karena ketika sakit, akan memerlukan waktu lama untuk sembuh. Bahkan ketika sembuh, tak akan bisa kembali seperti sedia kala. b. Ensefalitis atau radang otak Penderita yang terkena penyakit ensefalitis atau infeksi otak biasnaya merasa demam dan sakit kepala yang berlebihan. Selain ituperasaan mengantuk dan juga bingung kerap terjadi pada mereka. Penyebab dari penyakit ini adalah virus. Dalam diri anda, bagian sistem imun akan mencoba untuk melawan infeksi otak. Sayang ini tidak akan berhasil dengan baik. Karena kebanyakan kasus yang ada, justru sistem imun yang berusaha untuk melawan penyakit, malah yang kondisi bertambah parah.Seperti terjadi pembengkakan di otak. Sebab virus tadi malah akan semakin berkembang. Karena kekurangan ruang, maka bagian otak akan mendorong tulang tengkorak. Hal ini berbahaya, sebab mampu melukai bagian otak. Parahnya bisa menyebabkan kematian. c. Meningitis atau radang selaput Penyakit ini sempat menjadi kontrofersial di media massa beberapa bulan lalu. Pasalnya inilah penyakit yang menyebabkan kematian seorang komedian Indonesia yang sedang naik daun. Radang selaput otak atau di kenal sebagai meningitis adalah penyakit yang menyerang Olga Syahputra, hingga ia meninggal belum di temukan obatnya. Merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada selaput,  yang mana fungsinya menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Penderita akan merasakan demam cukup tinggi serta sakit kepala. Selain itu, leher mereka juga akan terasa kaku. Penyebab dari penyakit ini adalah virus atau bakteri. Jika penderita terserang meningitis karena virus, maka akan sedikit aman. Sebab viras ini mampu dibersihkan dengan sendirinya sampai beberapa hari kemudian. Sedangkan jika mengalami meningitis yang di sebabkan karena bakteri, jatuhnya akan lebih serius. Karena mampu menyebabkan kerusakan otak, bahkan parahnya sampai terjadi kematian. Pasien yang terkena meningitis bakteri sangat memerlukan perawatan medis darurat yang intensif. Satu satunya yang dapat medis lakukan untuk membantu mengurangi penyakit



ini adalah dengan diberikannya antibiotik yang berguna untuk membunuh bakteri. Meskipun hal ini sebenarnya tidak terlalu menolong banyak. d. Sindrom ray Sindrom raye menyerang orang tua yang memiliki infeksi virus, yang mana sebelumnya ketika masa muda yang mengambil aspirin. Sindrom ini mampu menyebabkan pembengkakan pada otak, dan akibatnya bisa fatal. Biasanya mereka yang memiliki resiko terkena sindrom raye adalah yang memiliki kekebalan tubuh rendah. Sebab kala muda sering mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin, yang mana biasanya di pakai dalam tablet flu. Boleh jadi mereka memiliki reaksi alergi terhadap obat. e. Epilepsi Nama epilepsi memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. terkenal sebagai penyakit kejang kejang. Siapapun bisa menderita epilepsi, sebab sasaran dari penyakit ini tidak terpaut usia. Namun biasanya menjangkiti anak anak. Epilespi di bagi menjadi 3 jenis. Yakni epilepsi simptomatik, kriptogenik, dan idiopatik. Jenis epilepsi simptomatik, biasanya terjadi kejang-kejang yang di sebabkan karena ada gangguan atau kerusakan yang terjadi pada otak. Sedangkan jenis epilepsi idiopatik,  sama terjadi kejang kejang pada dirinya. Namun sayangnya tidak ditemukan penyebab mengapa ia bisa terjadi.  Dan jenis epilespi yang terakhir, epilepsi kriptogenik membuat penderita mengalami kejang kejang tanpa di temukan alasan mengapa ia bisa mengalami kejang kejang ini. Padahal dalam struktur otaknya tidak mengalami masalah apapun. Di tambah lagi, penderita epilepsi jenis kriptogenetik akan mengalami masalah gangguan belajar. f. Hidrocephalus Penyakit hirocephalus. Sasaran utamanya adalah organ otak. Penderita hidrosefalus akan mengalami penumpukan cairan di dalam otak. Akibatnya adalah terjadi peningkatan tekanan otak. Jika tidak segera di obat, bisa fatal. Sebab tekanan ini mampu merusak jaringan yang ada di dalamnya. Bahkan juga mampu melemahkan fungsi otak. Penyakit hidrosefalus ini bisa terjadi pada orang orang dalam usia berapapun. Tapi biasanya penyakit ini menyerang bayi dan manula (manusia lanjut usia). g. Alzheimer Penyakit alzheimer menyerang memori yang baru saja ia simpan. Penderita penyakit kepikunan di tandai dengan melemahnya daya ingat, tingkat parah



dari penderita Alzheimer  adalah ia akan mengalami gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, sampai dengan berbahasa. Mereka juga akan mengalami disorientasi dan perubahan perilaku. Misalnya menjadi lebih agresif, penuntut, dan sangat mudah curiga terhadap orang lain. Sampai pada tahapan yang kronis, penderita akan mengalami halusinasi, yakni kesalahan dalam mempersepsi sesuatu. Selanjutnya kemampuan berbicara dan berbahasa akan semakin melemah. Sampai akhirnya ia tak bisa mengerjakan aktivitas tanpa bantuan orang lain. h. Parkinson Merupakan suatu penyakit yang menerang sistem syaraf. Hal ini menyebabkan terjadinya degenerasi sel saraf secara di bagian otak tengah. Padahal fungsi utama dari bagian ini adalah untuk mengatur pergerakan tubuh atau sistem motoriknya. Gejala yang timbul dari penderita adalah terjadinya tremor atau gemetaran. Meskipun pada tahap awalnya, penderita yang mengidap penyakit parkinson ini  tidak menunjukan gejala yang tampak. Biasanya penderita akan merasa lemah pada tubuhnya. Bahkan sampai ada yang kaki pada beberapa bagian tubuhnya. Ia juga akan mengalami gemetar yang halus namunterus menerus pada satu organ. Biasanya terjadi saat ia sedang  beristirahat. i. Lumpuh otak Penyakit lumpuh otak atau biasa di kenal dengan nama cerebral palsy merupakan jenis penyakit syaraf yang cukup mengganggu, bahkan sangat memengaruhi sistem koordinasi serta pergerakan tubuh. Penyebab terjadinya penyakit ini karena adanya masalah yang serius pada bagian otak besar. Biasanya menyerang pada anak anak. Dan karena alasan penyakit inilah yang menjadi penyebab utama mengapa terjadi kelumpuhan kronis pada anak anak. j. Tumor otak Penyebab terjadinya tumor adalah faktor genetik. Adanya abnormalitas gen yang mengontrol pertumbuhan sel otak. Kelainan ini dapat disebabkan oleh kelainan yang langsung mengenai gen atau adanya gangguan pada kromosom yang dapat merubah fungsi dari gen itu sendiri. Tumor otak mempunyai sifat yang berlainan dibandingkan tumor di tempat lain, walaupun secara histologisnya jinak, akan bersifat menjadi ganas karena



letaknya yang berdekatan atau berada di sekitar struktur vital dan dalam rongga tertutup yang sukar dicapai.



Perbesaran 10 x 10 (100) Nama Keterangan Preparat Glandula Alveolus Alveoli Respiratory Bronchiole Muscle



Preparat Glandula Thyroid Folikel



Lobule Interlobular



Preparat Testis Epididimis Lumen



Jaringan Ikat Interstial



Preparat Hipofisis



Infundibular Stalk Pars Nervosa Cleft Pars Tuberalis Pars Distalis Pars Intermedia



6. Preparat Glandula Alveolus a. Alveoli adalah rongga berbentuk cekung yang dikelilingi oleh banyak kapiler kecil. Alveoli (alveolus) berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida yang merupakan produk limbah dari sel-sel tubuh mengalir dari darah ke alveoli untuk diembuskan keluar. Pertukaran gas ini terjadi melalui dinding alveoli dan kapiler yang sangat tipis.1 b. Respiratory Bronchiole adalah Bronkiolus adalah cabang terkecil dari bronkus yang tidak memiliki kelenjar atau tulang rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung. c. Muscle adalah  jaringan dalam tubuh manusia dan juga terdapat pada hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot akan menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.  Fungsi otot pada manusia pada umumnya adalah untuk melakukan sebuah gerakan dan juga membantu organ-organ lain dalam tubuh manusia untuk bergerak. 7. Preparat Glandula Thyroid a. Sel Folikel adalah jenis sel utama di kelenjar tiroid dan bertanggung jawab untuk produksi dan sekresi hormone tiroid tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3). Mereka membentuk satu lapisan epitel kuboid yang membentuk struktur luar folikel tiroid yang hampir bulat. Sel folikel mengambil iodide dan asam amino 1



EGC



Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran



dari sirkulasi



darah



pada



sisi



basolateral,



mensintesis



tiroglobulin



dan



tiroperoksidase dari asam amino dan mensekresikannya ke dalam folikel tiroid bersama dengan iodida. Sel-sel folikel kemudian mengambil tiroglobulin teriodinasi dari folikel melalui endositosis, mengekstrak hormon tiroid darinya dengan bantuan protease dan kemudian melepaskan hormon tiroid ke dalam darah.2 b. Lobule  adalah lobus yang membungkus batang tenggorokan yang kadang-kadang menyatu di tengah dengan sepotong jaringan tiroid yang disebut isthmus. c. Interlobular adalah lobus yang terletak di antara sel folikel. 8.



Preparat Testis Epididimis a. Lumen adalah adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. b. Jaringan ikat interstial merupakan salah satu jaringan penguat yang memiliki selsel berserabut dan cairan ekstra seluler atau lebih dikenal dengan istilah matriks. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai pengikat, penyokong, dan penambat berbagai macam jaringan lain dalam tubuh, organ dan bagian-bagian lain. Jaringan ini akan mempersatukan semua bagian yang disebutkan tadi menjadi sebuah selubung organ yang dapat melindungi jaringan atau organ tubuh makhluk hidup. Jika dilihat secara embriologi, jaringan pengikat ini berasal dari sel-sel mesenkim yang nantinya akan berdiderensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada setiap tubuh mahluk hidup yang telah dewasa.3



9.



Preparat Hipofisis a. Infundibular stalk atau Tangkai infundibular adalah batang yang menghubungkan pars nervosa dengan dasar otak yang berfungsi untuk menjembatani sistem hipotalamus dan hipofisis. b. Pars nervosa adalah struktur neuroendokrin yang bersama dengan lobus anterior, lobus intermediet dan tangkai infundibular yang kemudian membentuk kelenjar pituitary letaknya berada di bagian mulut dari hipofisis posterior yang berfungsi untuk mwnyimpan oksitosin dan vasopressin. c. Cleft adalah celah atau lubang yang berwarna putih dilangit-langit bagian tengah otak. d. Pars tuberalis adalah bagian dari lobus anterior kelenjar hipofisis dan membungkus tangkai hipofisis dalam selubung yang sangat vaskularisasi. Pars distalis (bagian distal) terdiri dari sebagian besar hipofisis anterior dan merupakan 2 3



https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_KELENJAR ENDOKRIN.pdf Imam Bachrul, Jaringan Ikat, Biology Histology. Academia



tempat produksi hormon hipofisis terbesar terjadi. Pars distalis mengandung dua jenis sel, termasuk sel chromophobe dan sel chromophil.4 Kromofil dapat dibagi lagi menjadi asidofil (sel alfa) dan basophil (sel beta). Sel-sel ini bersama-sama menghasilkan hormon hipofisis anterior dan melepaskannya ke dalam aliran darah. e. Pars distalis adalah bagian utama adenohipofisa yang mengandung sel-sel pesekresi hormone prolactin, hormone adrenocorticotropic, hormone pelepas tiroid, hormone pertumbuhan dan gonadotropin serta pars intermedia mensekresi hormone pelepas melanosit yang mana pelepasan hormonnya diatur oleh factorfaktor yang berasal dari hipotalamus. f. Pars intermedia adalah bagian yang terpisah dari pars distalis dan membelah hypophyscal dan terletak di antara lobus anterior dan posterior kelenjar di bawah otak.5



Eroschenko, Victor P.; Fiore, Mariano SH di (2013-01-01). Atlas Histologi DiFiore dengan Korelasi Fungsional. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 9781451113419. 5 Eryati Darwin, 2015, Sistem Endokrin, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4



Perbesaran 10 x 10 (100) Nama Preparat Neuron Astrocyt



Keterangan



(Cerebrum) Extra Fusal (Ordinary) Muscie Fibers



Intrafusal Muscie Fibers



Spindle Capsule Preparat Trachea



Otot Polos



Kartilago Hialin Epitel Tracheal



Preparat Liver Sinusoid



Vena Sentralis



Hepatosit



Preparat Lung With Pleura



Smooth Muscle Bronchiole Terminal Bronchiole Muscle Respiratory Bronchiole



10. Preparat Neuron Astrocyt (Cerebrum) a.



Extrafusal (Ordinary) Muscle Fibers dan Intrafusal Muscle Fibers Intrafusal muscle fiber merupakan bagian dari muscle spindle yang berhubungan dengan extrafusal muscle fiber pada bagian ujung-ujung dari intrafusal. Ketika otot mendapat peregangan, bagian intrafusal muscle fiber yang terstimulasi



hanya pada bagian ujung-ujungnya, sedangkan bagian sentral tidak terstimulasi. Jika bagian sentral terstimulasi maka akan menimbulkan efek kontraksi memanjang pada otot tersebut. Intrafusal muscle fiber dipersarafi oleh gamma motor neuron. Pada muscle fiber terdapat 2 tipe yaitu type Ia fiber (primary stretch receptor) fiber sensitive terhadap gerakan cepat dan menstimulasi peregangan muscle fiber type tonic dan type II fiber (secondary stretch receptor) hanya menstimulasi muscle fiber type tonic6. b. Spindle Capsule/ Muscle Spindle Muscle spindle atau disebut juga serat intrafusal yang berjalan sejajar dengan serat extrafusal. Mereka memberikan informasi mengenai panjang otot dan perubahan panjang otot. Ketika otot terjadi peregangan, deformasi dari muscle spindle terjadi dan mengaktifkan neuron sensorik. 11. Preparat Trachea a. Otot Polos Otot polos merupakan otot yang gerakannya dikontrol oleh saraf tak sadar dan tidak terletak pada rangka. Otot polos ini menyusun organ-organ dalam tubuh dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel yang terletak di tengah. b. Kartilago Hialin Setelah lamina propria terdapat lapisan kartilago, diama pada lapisan ini terdapat cincin tulang rawan hialin berbentuk C yang memperkuat dinding serta mempertahankan lumen trakea tetap membuka. Kartilago hialin terbentuk terutama pada area yang membutuhkan sokongan kuat, tetapi fleksibilitas juga diperlukan. Kartilago hialin membentuk: a. Sebagian besar tulang rawan pada tulang,tulang rawan iga, pada ujung anterior iga; pada umur yang sudah lanjut tulang rawan ini mengalami osifikasi (menjadi tulang), b. Tulang rawan artikular di dalam sendi. Tulang rawan ini menutupi permukaan tulang dalam sendi dan bersifat licin, dengan cairan yang disekresi oleh membran sinovial sendi, c. Laring dan cincin trakea. Tulang rawan laring dapat mengalami osifikasi7.



6 Schochet S.S. and Lampert P.W. (1978). Diagnostic electron microscopy of skeletal muscle. In: Diagnostic electron microscopy, Volume 1. Trump B.F. and Jones R.T. (eds). John Wiley & Sons. New York. pp 209-251 7 Hernawati,.2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan. Jaringan Ikat. Jurusan Pendidikan BiologiFPMIPA. Universitas Pendidikan IPA.



c. Epitel Tracheal Trakea merupakan tabung berongga sekitar 11-14 cm, menghubungkan dari tulang rawan krikoid yang ada di laring ke bronkus primer. Susunan utama dari lapisan epitel merupakan epitel kolumnar bersilia berlapis semu dan diselingi oleh kelenjar submukosa. Lapisan epitel memiliki fungsi untuk menjaga fungsi normal respirasi, pertahanan, sistem mukosiliar, serta menghasilkan zat-zat salah satunya mukus. Sel epitel terdiri dari sel bersilia, sel serous, sel goblet, sel clara, sel basal, cell brush, dan pulmonary neuroendocrine cells. 12. Preparat Liver 1. Sinusoid Sinusoid adalah pembuluh darah kecil yang merupakan jenis kapiler serupa endotelium berfenestra. Sinusoid sebenarnya



diklasifikasikan sebagai jenis



kapiler berpori terbuka bertolak belakang dengan jenis kontinu dan berfenestra. 2. Vena Sentralis Vena sentralis merupakan vena yang berdiameter besar dan beraliran darah cepat dengan letak dekat dari jantung. Dari 250 vena diseluruh tubuh manusia, yang dianggap sebagai vena sentral adalah vena-vena yang dekat dengan jantung sebagai pusat sirkulasi. Semakin dekat jantung, ukuran vena semakin besar dan aliran darahnya semakin tinggi. Vena yang berdiameter besar dan beraliran darah cepat seperti itu adalah vena kava superior, vena kava inferior, vena brakiosefalika, vena subklavia, vena iliaka komunis dan vena iliaka eksternal8. 3. Hepatosit Hepatosit adalah sel parenkimal utama pada hati yang berperan dalam banyak lintasan metabolism, dengan bobot sekitar 80% dari massa hati, dan inti sel baik tunggal maupun ganda. Sel hepatosit adalah sel yang melapisi sinusoid dan membentuk bagian besar sel di hati. Hepatosit memiliki fungsi penting karena melakukan sebagian besar fungsi hati, yakni : pencernaan, metabolisme, penyimpanan nutrisi tubuh, serta produksi empedu. 13. Preparat Lung With Pleura a. Smooth Muscle/ Otot Polos Otot polos merupakan otot yang gerakannya dikontrol oleh saraf tak sadar dan tidak terletak pada rangka. Otot polos ini menyusun organ-organ dalam tubuh



8



Knoll G. and Brdiczka D. (1983). Changes in freeze-fractured mitochondrial membranes correlated to their energetic state. Dynamic interactions of the boundary membranes. Biochim. Biophys. Acta 733, 102-1 10



dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel yang terletak di tengah. b. Bronchiole/Bronkiolus Bronkiolus merupakan cabang terkecil dari bronkus yang tidak memiliki kelenjar atau tulang rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernafas berlangsung. c. Terminal Bronchiole Bronkiolus terminalis adalah saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih 1 mm. Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru9. d. Muscle Muscle adalah jaringan dalam tubuh manusia dan juga terdapat pada hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot akan menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.  Fungsi otot pada manusia pada umumnya adalah untuk melakukan sebuah gerakan dan juga membantu organ-organ lain dalam tubuh manusia untuk bergerak. e. Respiratory Bronchiole Respiratory Bronchiole atau Bronkiolus adalah cabang terkecil dari bronkus yang tidak memiliki kelenjar atau tulang rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.



9



Parekkadan B, Milwid J. Mesenchymal stem cells as therapeutics. Annu Rev Biomed Eng. 201AD;12:87-117.



Gambar 1



Keterangan 1. Eritrosit 2. Plasma darah



2



1. Tunika adventisia 1



2. Otot polos



2



1. Internal elastic lamina 1



2. Otot polos



2



1. Korteks 2



2. Medula



1



14. Preparat Darah a.



Eritrosit (Sel Darah Merah) Sel-sel darah yang paling banyak ialah sel-sel darah merah atau eritrosit dengan persentase sekitar 99,9% dari seluruh elemen padat darah. Sepertiga isi eritrosit adalah haemoglobin (pigmen merah). kandungan haemoglobin inilah yang menyebabkan eritrosit berwarna merah. Isi del darah merah lain termasuk lipid, adenosine trifosfat (ATP), dan enzim karbonat anhidrase. Eritrosit memiiki dua fungsi utama, yakni mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke jaringan yang lain. Eritrosit juga mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dibawa ke paru-paru. Pengangkutan gas oleh eritrosit ini dilakukan oleh haemoglobin.



b.



Plasma Darah Plasma darah merupakan cairan dalam darah yang volumenya sekitar 55% dari volume total darah. Plasma adalah media transportasi bagi sel-sel darah dan trombosit. Sekitar 90% dari plasma adalah air. Sisanya yaitu bagian yang meliputi protein, hormon, dan lebih dari 100 molekul berukuran kecil (termasuk asam



amino, lemak, karbohidrat kecil, vitamin, dan berbagai produk limbah metabolisme), dan ion. Kelompok terbesar zat terlarut dalam plasma adalah protein plasma yang terdiri dari albumin, globulin, dan protein pembekuan (fibrinogen). Dua pertiga protein plasma terdiri dari albumin, yang berfungsi menjaga keseimbangan air agar sesuai antara darah dan cairan intertisial. Diproduksi di hati, albumin juga mengikat molekul tertentu (seperti bilirubin dan asam lemak) serta obat-obatan seperti penisilin dan mentransportasikan mereka dalam darah. Globulin (alpha, beta, gamma) adalah kelompok protein yang mengangkut berbagai zat dalam darah. Banyak beta globulin mengikat lipid (lemak) molekul, seperti kolestrol. Gamma globulin berfungsi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh yang membantu melindungi terhadap infeksi dan penyakit. Protein pembekuan seperti fibrinogen berperan dalam proses pembekuan darah dengan meminimalkan kehilangan darah dan membantu mempertahankan homeostasis setelah cedera. Selain rotein plasma, plasma juga mengangkut berbagai molekul lain, termasuk ion (elektrolit), hormone, nutrisi, produk-produk limbah, dan gas.10 15. Preparat Vena a.



Tunika Adventisia Tunika adventisia merupakan lapisan terluar dan terkuat yang terdiri dari serat kolagen yang elastis. Tunika adventisia menyediakan penghalang pembatas, melindungi pembuluh darah dari ekspansi berlebihan.11



b.



Otot Polos Sel-sel dalam otot polos secara langsung mendorong kontraksi dinding pembuluh darah dan mengatur ukuran lumen pembuluh darah. Kontrol kontraksi dan relaksasi ini bergantung pada sinyal intraseluler dan ekstraseluler. Kontraksi abnormal dapat menyebabkan patologi seperti hipertensi, iskemia, dan infark.12



16. Preparat Arteri a.



Internal Elastic Lamina Internal Elastic Lamina merupakan lembaran berpori dan batas antara intima dan lapisan medial yang mempengaruhi terhadap sifat transportasi mekanik dan



Sumiyati Sa’adah, Sistem Peredaran Darah Manusia, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2018) hlm. 7-12 11 https://www.britannica.com diakses pada 04 Juli 2021 pukul 07.53 WIB 12 F.V. Brozovich et.al, Mechanisms of Vascular Smooth Muscle Contraction and the Basis of Pharmacologic Treatment of Smooth Muscle Disorders, (Pharmacol Rev 68: 476-532, 2016) hlm. 478 10



massanya. Fungsi utama pori pada inernal elastic lamina atau lamina elastis internal adalah meningkatkan aliran air, nutrisi, dan elektrolit melintasi dinding.13 b.



Otot Polos Otot polos vaskular pada dasarnya merupakan komponen kontraktil arteri dan vena. Fungsi utama sel otot polos pada arteri pada dasarnya sama, pada orang dewasa yaitu untuk kontraksi dan relaksasi, sehingga mengatur aliran darah ke jaringan target. Namun, pada beberapa penyakit vascular, sel otot polos arteri pada pembuluh darah dewasa mengalami perubahan besar dalam struktur dan fungsi dengan berkembang biak dan bermigrasi, untuk mendorong kalsifikasi, menjalani apoptosis, dan mengatur jenis sel lain untuk mengambil sifat yang berbeda.14



17. Preparat Ginjal a.



Korteks Renal cortex atau korteks ginjal merupakan bagian terluar yang melapisi ginjal. Pinggiran luar korteks dilapisi oleh jaringan lemak yang juga dikenal sebagai renal kapsul dan jaringan penyambung atau renal fascia. Korteks ginjal secara umum berfungsi untuk melindungi bagian dalam ginjal, tempat glomerulus dan tubulus, tempat pembuluh darah, dan memproduksi hormone erythropoietin.



b.



Medula Medula renalis atau medula ginjal berwarna agak gelap terdiri dari 12-20 piramida. Dasar piramida disebut basl piramida, erada pada korteks. Apeks piramida disebut papilla renalis terletak menghadap korteks. Medula merupakan lapisan dalam pada ginjal yang berfungsi untuk mengangkut untuk masuk ke dalam ginjal dan mengangkut urine untuk keluar dari ginjal.



Anne M. Robertson, Paul N. Watton dalam buku Transportasi di Media Biologi, 2013 Valerie Z. Wall & Karin E. Bornfeldt, Arterial Smooth Muscle, (Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology 34: 2175-2179, 2014) 13 14



No 1



Perapat



2



3



4



18. Preparat Otak Kecil (Cerrebellum) a.



Axson of neuroglial cells : berperan menyediakan lingkungan mikro yang kondusif bagi aktivitas neuron. Juluran-juluran dari kedua sel, baik neuron maupun neuroglia, membentuk suatu jaringan serabut yang mengisi celah antar neuron (interneurone space), jaringan ini dinamakan neuropil.



b. Molekul layer : Bagian atas, lapisan terluar dari korteks serebelar adalah lapisan molekuler. Lapisan ini berisi pohon dendritik rata dari sel Purkinje, dan susunan besar serat paralel, dari lapisan granular, yang menembus pohon dendritik sel Purkinje di sudut kanan. Lapisan molekuler juga mengandung dua jenis interneuron penghambat: sel stellata dan sel keranjang . Baik sel bintang maupun sel keranjang membentuk sinapsis GABA-ergik ke dendrit sel Purkinje. c.



Granulla Layer : Sel granula serebelar , berbeda dengan sel Purkinje, adalah salah satu neuron terkecil di otak. Mereka juga merupakan neuron paling banyak di otak: Pada manusia, perkiraan jumlah totalnya rata-rata sekitar 50 miliar, yang berarti bahwa sekitar 3/4 neuron otak adalah sel granula serebelar. Badan sel mereka dikemas ke dalam lapisan tebal di bagian bawah korteks serebelar. Sebuah sel granul hanya memancarkan empat sampai lima dendrit, yang masing-masing berakhir dengan pembesaran yang disebut cakar dendritik. Akson sel granul yang tipis dan tidak bermielin naik secara vertikal ke lapisan atas (molekuler) korteks,



di mana mereka terbelah menjadi dua, dengan masing-masing cabang berjalan secara horizontal untuk membentuk serat paralel ; pemisahan cabang vertikal menjadi dua cabang horizontal menimbulkan bentuk "T" yang khas. d. Meninges sistem membran yang melapisi sistem saraf pusat adalah lapisan atau membran tipis yang berfungsi menutupi dan melindungi otak dan saraf tulang belakang. e.



Piameter adalah membran yang sangat lembut dan tipis. Lapisan ini melekat pada otak. Pia mater mengandung sedikit serabut kolagen dan membungkus seluruh permukaan sistem saraf pusat dan vaskula besar yang menembus otak. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.



19. Preparat Tulang Rawah Hialin (hyalin cartilage) a.



Kelompok isogenik (isogenic groups) : masing-masing kelompok dikelilingi oleh matriks teritorial, dan di antara mereka ada matriks antar-teritorial. Matriks ini terutama mengandung fibril kolagen tipe II, yang berinteraksi dengan proteoglikan. Ia dikelilingi oleh perikondrium (kecuali untuk tulang rawan artikular). Ini adalah jenis tulang rawan yang paling melimpah dalam tubuh. Ini memiliki penampilan keputihan kebiruan. Ini ditemukan di tulang rawan sistem pernapasan: kerangka hidung, laring, trakea, bronkus; dan di lengkungan kosta (tulang rusuk), ujung artikular tulang dan kerangka temporal embrio. Itu avaskular, memberi makan dirinya sendiri dengan difusi dari cairan sinovial. Seratnya rendah.



b. Matriks tulang rawan (cartilage matrix) : menahan kekuatan kompresi besar pada sambungan antara tulang penahan-beban, dan pada waktu bersamaan memungkinkan gerakan sendi halus dan tanpa gesekan. Kesanggupan tulang rawan tumbuh



secara



interstisial



memungkinkan



pertumbuhan



memanjang tulang panjang tungkai. c.



Perikondrium (perichondrium) : untuk mengisi kekosongan atau defek dan selsel kondrogenik dalam perikondrium akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi kondroblas yang menghasilkan matriks baru. Tulang rawan dipengaruhi oleh adanya defisiensi protein, mineral dan vitamin.



d. Kondroblas (chondroblast) : menghasilkan semua komponen matriks dan kemudian terbenam sebagai kondrosit di dalam matriks yang dihasilkannya. e.



Kondrosit (chondrocte) : merupakan sel normal yang terkandung di dalam tulang rawan sendi dan bertanggung jawab untuk sintesis dan integritas matriks ekstraseluler tulang rawan sendi.



20. Preparat otot lurik (striated muscle) 1) Sarkolema merupakan membran plasma dari serat otot yang membungkus sarkoplasma.15 Sarkolema berfungsi sebagai penghalang antara kompartemen ekstraseluler dan intraseluler, mendefinisikan serat-serat otot dari sekitarnya. 2) Epimisium (epimysium) adalah pembungkus selubung fascia di sekeliling otot. lapisan jaringan ikat interfasikuler. Secara fungsional, epimisium memiliki peran ganda yaitu epimisium internal yang bertugas menjaga agar fasikula terpisah dan epimisium eksternal membentuk selubung disekitar fasikula16 3) Adiposit (adipoccyte) atau sel Adiposa merupakan istilah anatomi jaringan ikat yang terdiri dari sel adiposa. Jaringan adiposa ini berbeda dengan lainnya dan yang mempunyai karakteristik dalam pembentukan energi dan penyimpanan sel lemak. Sel adiposa sangat kaya dengan pembuluh darah dan persyarafan (Sistem neurovaskuler) menjadi penting bagi tubuh dalam memelihara kebutuhan keseimbangan energi, penyimpanan energi dalam bentuk lipid ( lemak), mobilisasi cadangan energi dalam merespon rangsangan hormonal serta perubahan signal sekresi. Cadangan energi utama tersebut disimpan dalam bentuk trigliserida17 4) Fasikulus Otot (muscle fascicle) "seikat" (bundel) otot lurik yang dikelilingi oleh perimisium,



sejenis jaringan



ikat.



Serabut-serabut



otot



khusus



pada jantung yang menghantarkan impuls listrik dari nodus AV ke serat-serat Purkinje adalah fasikulus. Serabut-serabut ini bermula sebagai satu fasikulus di nodus AV yang disebut bundel His yang kemudian terbagi menjadi tiga cabang bundel: cabang fasikular kanan, cabang fasikular anterior kiri, dan cabang fasikular posterior kiri.18 5) Inti miosit (myocyte nucleus) Terdiri dari 2 rantai berat yang identik dan 2 pasang rantai ringan. Rantai berat berpilin membentuk ekor sedangkan penonjolan 15



Sunny Wangko. “Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil”. Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. 27 16 Kisner dan Colby. “struktur halus unit kontraktil otot”. 2012. hlm. 9 17 Hikmat Permana. “Sel Adiposit sebagai organ endokrin”. (Bandung : FK Universitas Padjadjaran, SubBagian Endokrinologi dan metabolisme). hlm.2 18 https://id.wikipedia.org/wiki/Fasikulus_otot



kecil pada ujung rantai berat membentuk kepala yang berfungsi untuk mengikat ATP dan mengikat aktin.19 21. Perapat Ovarium Folikel adalah kantung cairan yang berisi oosit matang untuk membentuk sel telur. Folikel juga berfungsi sebagai penghasil hormonestrogen yaitu hormone yang digunakan untuk perkembangan sel telur. .



19



Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 12



Gambar Preparat Pankreas



Keterangan



Septa jaringan ikat



Jaringan Endokrin



Preparat Jejenum Vili Lamina propria



Muskolaris mukosa



Preparat Duodenum Tunika Serosa Kelenjar di lamina propria dari mukosa Vili



Tunika mukosa



Preparat Ilium



Mukosa Muscularis Externa Lumen



Submucosa



Preparat Colon Epitel



Lamina proporia Submukosa Muskularis Kripti Lieberkuhn



22. Preparat Pankreas a.



Septa Jaringan Ikat merupakan jaringan yang cukup tebal yang membentuk lobuli yang kurang jelas.



b.



Jaringan Endokrin yang terdiri dari pulau-pulau Langerhans/Islet of Langerhans yang tersebar di seluruh jaringan pankreas yang menghasilkan insulin dan glukagon ke dalam tubuh. Fungsi mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon.



23. Preparat Jejenum a.



Lamina Proporia yang terdiri dari jaringan penyambung jarang yang kaya akan pembuluh darah kapiler dan limfe dan sel-sel otot polos, kadang-kadang mengandung juga kelenjar-kelenjar. Fungsinya adalah menghubungkan sel-sel epitel organ paling dalam dengan lapisan otot polos yang mendefinisikan selaput lendir.



b.



Muskolaris Mukosa merupakan lapisan tipis otot polos yang membangun lapisan mukosa terluar di beberapa bagian saluran pencernaan dan saluran kemih.



c.



Vili bertugas dalam memperluas permukaan usus halus sehingga zat-zat gizi dapat diserap dengan sempurna 20



24. Preparat Duodenum a. Tunika Serosa. Tunika ini berfungsi sebagai penyatuan tunika adventia dengan jaringan ikat disekitanya maupun dengan refleksi mesotelium dan jaringan ikat lainya sebagai mesometrium, ukuran diameter duodenum lebih kecil dari pada ukuran diameter usus besar. b. Tunika Mukosa merupakan lapisan paling dalam dari duodenum yang berfungsi sebagai perlindungan serta membantu tunika muskularis rektum menjalankan fungsinya21. c. Vili merupakan penjuluran selaput lendir yang menjorork ke dalam lumen usus halus yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan zat nutrisi22 25. Preparat Ilium a.



Mukosa terdiri dari lapisan epitel. Fungsinya yaitu melindungi tubuh dari agen eksternal yang berbahaya



b.



Muskularis Externa merupakan lapisan lambung yang menutupi lapisan submuskosa. Bagian ini tersusun atas tiga lapisan otot sekaligus yang membantu proses pencernaan di dalam lambung.



c.



Lumen saluran di dalam pembuluh tubuh



d.



Submuscosa mengandung jaringan ikat yang lebih padat dengan banyak pembuluh darah dan getah bening dan pleksus submukosa pada syaraf otonom. Fungsinya menyalurkan nutrisi menuju lambung



26. Prepapat Kolon a.



Epitel yang berfungsi sebagai proteksi jaringan yamg ada disebelahnya



b.



Muskularis yang tebal terdiri dari sel otot polos yang berbentuk spiral dan terbagi menjadi dua sublayer yang berfungsi memberikan kemampuan kontraksi pada lambung serta menggerakan makanan yang sudah dicerna ke organ pencernaan lainnya.23



c.



Kripti Lieberkuhn kelenjar intestinal (kelenjar Lieberkuhn) memiliki lubang kecil yang menjadi muara kelenjar tubulosa simplek. Kelenjar ini menghasilkan mukus dan beberapa enzim.



20



Eroshenko,V.P.2003. Di Fore’ Atlas of Histology with funcyional correlation. U.S.A Lippincot williams and Wilkins inc. 21 Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and Bareet Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :EGC 22 Syarifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran 23 Harjana, Tri. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta



G. BAHAN DAN DISKUSI 1. Apa Bagian-Bagian Telinga? Bagian yang pertama adalah Auricula, auricula berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Selanjutnya ada bagian yang dinamakan saluran suara luar. Saluran suara luar berfungsi untuk menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah. Gendang telinga/membrane timpani adalah bagian yang ketiga dan berfungsi



menerima getaran suara dari luar yang tersalur melalui rongga telinga. Bagian yang keempat ada Saluran setengah lingkaran, saluran ini bertugas untuk menjaga keseimbangan tubuh. Selajutnya ada Osikel yang berfungsi memperkuat suara dan meneruskannya ke membran di antara telinga tengah dan dalam. Bagian yang keenam yaitu Rumah siput (koklea). Berfungsi untuk mengubah getaran suara yang dikirim dari telinga tengah menjadi sinyal saraf yang akan disampaikan ke otak. Bagian selanjutnya adalah saluran eustasia. Berfungsi untuk untuk mengalirkan udara ke telinga tengah dan membawa lendir dari telinga tengah, untuk berpindah ke nasofaring. Jendela bulat berfungsi untuk menyalurkan suara yang terdengar dan suara yang masuk ke otak. Terakhir ada Stapes, berfungsi untuk menghantarkan impuls getaran dari telinga tengah ke telinga bagian dalam. 2. Apa Bagian-Bagian Mata? Pupil merupakan bagian lingkaran hitam pada bola mata. Pupil berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya ke dalam mata. Sklera merupakan jaringan ikat yang lentur dan memberikan bentuk pada mata. Jaringan ini merupakan bagian terluar yang berfungsi melindungi struktur bola mata. Kornea terdapat dibagian depan sklera, berbentuk transparan sehingga memungkinkan cahaya masuk ke mata. Kornea berfungsi membiaskan cahaya untuk membantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina. Iris merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Iris tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial di dalam iris terdapat pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna mata. Di tengah bagian depan iris terdapat lubang yang dinamakan pupil atau anak mata. Bagian iris berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam bola mata secara otomatis dengan mengecilkan (miosis) atau melebarkan (midriasis) pupil. Terdiri dari palpebral superior dan inferior. Palpebra superior cenderung lebih aktif bergerak dari palpebra bagian inferior. Palpebra merupakan struktur dengan sembilan lapisan kompleks baik anatomi dan fungsinya. Anatomi lapisan palpebra dan struktur dari permukaan luar ke dalam yaitu kulit, margo palpebra, jaringan ikat subkutan, muskulus orbikularis okuli, septum orbita, muskulus levator palpebra superior, otot muller, tarsus, dan konjungtiva. Kulit palpebra merupakan kulit paling tipis pada tubuh, terdapat rambut halus, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Fungsinya untuk melindungi mata dari benda asing atau kotoran seperti debu dan asap, menjaga kelembaban permukaan mata dengan meratakan air mata keseluruh permukaan mata. Otot orbikularis okuli dapat dibagi menjadi bagian pretarsal,preseptal, dan orbital. Bagian palpebral (pretarsal dan preseptal) berperan dalam pergerakan involunter



kelopak mata (mengedip), sedangkan bagian orbita terlibat dalam penutupan kelopak mata maksimal. Konjungtiva adalah membran mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak dan melipat ke bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus. Konjungtiva ada dua, yaitu konjungtiva palpebralis (melapisi kelopak) dan konjungtiva bulbaris (menutupi bagian depan bola mata/ permukaan anterior sklera). Fungsi konjungtiva: proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata. Mengandung banyak pembuluh darah. 3. Bagaimana Proses Kita Dapat Melihat Benda? Proses mekanisme melihat dimulai ketika benda memantulkan cahaya masuk ke mata dan diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada retina cahaya diubah menjadi muatan listrik yang dikirim ke otak untuk diproses melalui serabut saraf penglihatan. Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat benda yang dilihatnya. Bayangan ditangkap oleh mata, berkas cahaya benda yang dilihat menembus kornea, ukeus humor, lensa, dan badan vitreus untuk merangsang ujung ujung saraf dalam retina. Rangsangan yang diterima menuju daerah visual dalam otak untuk diproses sehingga menghasilkan lukisan dan bentuk yang dilihatnya. 4. Apa fungsi bagian-bagian kulit? Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hipodermis ( fasia superfisial). Lapisan epidermis tersusun atas epitel bergaris, mengandung pigmen pemberi warna pada kulit dan memlindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Lapisan dermis tersusun atas jaringan ikat dan kaya akan pembuluh limfe serta serabut saraf, ketebalan tidak merata, bagian telapak tangan dan kaki lebih tebal daripada kulit yang lain. selanjutnya lapisan dermis adalah kelanjutan dari dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening Hipodermis bukan bagian dari kulit. Bagian kulita yang pertama adalah lemak. Lemak dapat melindungi tubuh dari panas dan dingin. Reseptor rangsang berfungsi menerima rangsangan panas. Pembuluh darah berfungsi memfasilitasi pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Ujung syaraf untuk Penerima Rangsangan (reseptor). Otot penggerak rambut membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera. Reseptor peraba Untuk menerima rangsang sentuhan. Selaput rambut bertugas untuk menyaring kotoran yang masuk. Kelenjar minyak, Agar kelembapan kulit dapat terpelihara.



Lapisan zat tanduk : Menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam. Lapisan malpighi : Sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet. Kulit ari : Mencegah kuman yang masuk yang dapat menyebabkan gangguan. Reseptor dingin : Menerima rangsang dingin. Kulit jangat : Sebagai tempat kelenjar keringat, kelenjar minyak tempatnya ujung syaraf, perasa. Kelenjar keringat : Mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal dan tidak meningkat terlalu tinggi. Jaringan ikat bawah kulit : Sebagai bantalan bagi organ tubuh bagian luar dan dalam, membentuk kontur tubuh. H. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan tersebut kami dapat memberikan kesimpulan bahwa: 1. Tubuh merupakan suatu kesatuan struktual yang fungsional. 2. Sel, jaringan, organ, dan sistem organ menjalankan tugas dan perannya masingmasing. 3. Kelainan atau kesalahan yang terjadi pada salah satu organ dapat mempengaruhi aktifitas kerja organ yang lainnya. 4. Kelainan juga memberikan dampak yang besar bagi tubuh. I. DAFTAR PUSTAKA Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and Bareet Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :EGC Anne M. Robertson, Paul N. Watton dalam buku Transportasi di Media Biologi, 2013 Eroschenko, Victor P.; Fiore, Mariano SH di (2013-01-01). Atlas Histologi DiFiore dengan



Korelasi



Fungsional. Lippincott



Williams



&



Wilkins. ISBN



9781451113419. Eroshenko,V.P.2003. Di Fore’ Atlas of Histology with funcyional correlation. U.S.A Lippincot williams and Wilkins inc. Eryati Darwin, 2015, Sistem Endokrin, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas F.V. Brozovich et.al, Mechanisms of Vascular Smooth Muscle Contraction and the Basis of Pharmacologic Treatment of Smooth Muscle Disorders, (Pharmacol Rev 68: 476-532, 2016) hlm. 478 Harjana, Tri. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Hernawati,.2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan. Jaringan Ikat. Jurusan Pendidikan Biologi-FPMIPA. Universitas Pendidikan IPA. Hikmat Permana. “Sel Adiposit sebagai organ endokrin”. (Bandung : FK Universitas Padjadjaran, SubBagian Endokrinologi dan metabolisme). hlm.2 https://id.wikipedia.org/wiki/Fasikulus_otot



https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_KELENJAR ENDOKRIN.pdf https://www.britannica.com diakses pada 04 Juli 2021 pukul 07.53 WIB Imam Bachrul, Jaringan Ikat, Biology Histology. Academia Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 12 Kisner dan Colby. “struktur halus unit kontraktil otot”. 2012. hlm. 9 Knoll G. and Brdiczka D. (1983). Changes in freeze-fractured mitochondrial membranes correlated to their energetic state. Dynamic interactions of the boundary membranes. Biochim. Biophys. Acta 733, 102-1 10 Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Parekkadan B, Milwid J. Mesenchymal stem cells as therapeutics. Annu Rev Biomed Eng. 201AD;12:87-117. Schochet S.S. and Lampert P.W. (1978). Diagnostic electron microscopy of skeletal muscle. In: Diagnostic electron microscopy, Volume 1. Trump B.F. and Jones R.T. (eds). John Wiley & Sons. New York. pp 209-251 Sumiyati Sa’adah, Sistem Peredaran Darah Manusia, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2018) hlm. 7-12 Sunny Wangko. “Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil”. Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. 27 Syarifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran Valerie Z. Wall & Karin E. Bornfeldt, Arterial Smooth Muscle, (Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology 34: 2175-2179, 2014)