Tor Penyuluhan DBD Dan Monitoring PSN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERM OF REFERENCE (TOR) PENYULUHAN KESEHATAN DALAM RANGKA PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH PROGRAM PROMOSI KESEHATAN



I.



LATAR BELAKANG Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang



ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan terhadap penyebaran kasus DBD didaerah urban dan semi urban, sehingga hal tersebut menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat internasional. Indonesia sebagai salah satu negara tropis di dunia dengan kelembaban udara yang cukup tinggi menjadi pemicu berkembang biaknya nyamuk seperti Aedes aegypti yang merupakan salah satu vektor DBD, sehingga DBD mudahditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Hal tersebut menyebabkan masalah kesehatan karena terdapat banyak daerah endemik sehingga jumlah penderita semakin meningkat dan penyebaran pun semakin meluas ke wilayah lain dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat.Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil. Bahkan menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2009-2011 jumlah kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di Asia Tenggara sebagai negara tertinggi dalam kasus penyakit DBD. Sedangkan menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk 376 orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah penyakit yang sangat umum di Indonesia. Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan DBD sangatlah diperlukan karena sangat mustahil dapat memutus rantai penularan jikamasyarakat tidak terlibat sama sekali. Peran serta masyarakat ini dapat berwujud pelaksanaan kegiatan 3M(menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur atau membakar barang-barang bekas yang menjadi sarang



nyamuk, dan menguras atau mengganti air di tempat tampungan air) di sekitar rumah dan melaksanakan PSN pada lingkungannya. Ketidak berhasilan pemberantasan DBD secara menyeluruh dapat terjadi dikarenakan tidak semua masyarakat melakukan upaya pemberantasan vektor penular, dan pemberantasan sarang nyamuk tidak mungkin dapat tuntas dilakukan apabila anggota masyarakat sampai ke lingkungan yang terkecil yaitu rumah tangga tidak mau melakukannya. Perbaikan kualitas kebersihan (sanitasi) lingkungan menekan jumlah populasi nyamuk Aedes Aegyptiselaku vektor penyakit DBD, serta pencegahan penyakit dan pengobatan segera bagi penderita DBD adalah beberapa langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Namun yang harus diperhatikan adalah peningkatan pemahanan dan pengetahuan, kesadaran, sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap pencegahan penyakit ini sangat mendukung percepatan dalam upaya memutus mata rantai penularan penyakit DBD. Berdasarkan data profil tahun 2014 di Puskesmas Ujan Mas ditemukan 2 kasus demam berdarah dan padatahun 2015 ditemukan 23 kasus penderita demam berdarah dengan 1 orang meninggal dengan diagnosa suspek Demam berdarah. Dari data ini didapat peningkatan kasus yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya. II.



TUJUAN 1.



Tujuan Umum Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Penyakit DBD



dan



Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) 2.



Tujuan Khusus



a. Agar masyarakat memahami tentang penyakit DBD b. Agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya PSN c. Agar masyarakat mampu memutuskan mata rantai penularan penyakit demam berdarah III. SASARAN Masyarakat



IV.



RUANG LINGKUP Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Toga



V.



KELUARAN Menurunnya angka kejadian penyakit DBD



VI.



METODE KEGIATAN a. Penyuluhan dengan media Leaflet b. Diskusi dan tanya jawab



VII. PELAKSANA KEGIATAN Penanggung jawab pengelolah program Promosi kesehatan



VIII. PESERTA Masyarakat dan tokoh masyarakat di 9 desa wilayah kerja puskesmas ujan mas



IX.



WAKTU PELAKSANAAN



NO



KEGIATAN



BULAN 1



1



Penyuluhan



2 3



4 5



6



7 8



9 10



11



12



kepada



masyarakat



Ket : Jadwal Pelaksanaan



X.



TEMPAT PELAKSANAAN



Di 9 desa wilayah kerja puskesmas Ujan Mas



XI.



PEMBIAYAAN



Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini sebesar Rp.875.000 yang dibebankan kepada program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ujan Mas tahun 2016. N o 1 2



Uraian Transport Petugas Transport Petugas Total



Satuan 1 org



x 8 ds



x 1 x 1



Kl Kl



jumlah x Rp. 100.000 x Rp. 75.000



= Rp. 800.000.= Rp. 75.000,= Rp. 875.000.-



B.



PENUTUP Demikianlah tor ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan dengan sebaiknya



Mengetahui Kepala Puskesmas Ujan Mas



Ujan Mas, Februari 2016 Pengelola Program Promkes,



Edy Johari, SKM, MM NIP. 19660620198703 1 003



Marintan Tampubolon,SKM NIP. 19710213 199403 2 001



TERM OF REFERENCE (TOR) MONITORING PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK ( PSN ) PROGRAM PROMOSI KESEHATAN



I.



LATAR BELAKANG Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan terhadap penyebaran kasus DBD didaerah urban dan semi urban, sehingga hal tersebut menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat internasional. Indonesia sebagai salah satu negara tropis di dunia dengan kelembaban udara yang cukup tinggi menjadi pemicu berkembang biaknya nyamuk seperti Aedes aegypti yang merupakan salah satu vektor DBD, sehingga DBD mudahditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Hal tersebut menyebabkan masalah kesehatan karena terdapat banyak daerah endemik sehingga jumlah penderita semakin meningkat dan penyebaran pun semakin meluas ke wilayah lain dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat.Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil. Bahkan menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2009-2011 jumlah kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di Asia Tenggara sebagai negara tertinggi dalam kasus penyakit DBD. Sedangkan menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk 376 orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah penyakit yang sangat umum di Indonesia. Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan DBD sangatlah diperlukan karena sangat mustahil dapat memutus rantai penularan jikamasyarakat tidak terlibat sama sekali. Peran serta masyarakat ini dapat berwujud pelaksanaan kegiatan 3M(menutup



wadah-wadah penampungan air, mengubur atau membakar barang-barang bekas yang menjadi sarang nyamuk, dan menguras atau mengganti air di tempat tampungan air) di sekitar rumah dan melaksanakan PSN pada lingkungannya. Ketidak berhasilan pemberantasan DBD



secara menyeluruh dapat terjadi dikarenakan tidak semua



masyarakat melakukan upaya pemberantasan vektor penular, dan pemberantasan sarang nyamuk tidak mungkin dapat tuntas dilakukan apabila anggota masyarakat sampai ke lingkungan yang terkecil yaitu rumah tangga tidak mau melakukannya. Perbaikan kualitas kebersihan (sanitasi) lingkungan menekan jumlah populasi nyamuk Aedes Aegypti selaku vektor penyakit DBD, serta pencegahan penyakit dan pengobatan segera bagi penderita DBD adalah beberapa langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Namun yang harus diperhatikan adalah peningkatan pemahanan dan pengetahuan, kesadaran, sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap pencegahan penyakit ini sangat mendukung percepatan dalam upaya memutus mata rantai penularan penyakit DBD. Berdasarkan data profil tahun 2014 di Puskesmas Ujan Mas ditemukan 2 kasus demam berdarah dan pada tahun 2015 ditemukan 23 kasus penderita demam berdarah dengan 1 orang meninggal dengan diagnosa suspek Demam berdarah. Dari data ini didapat peningkatan kasus yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya. Musyawarah Masyarakat Desa yang telah dilaksanaka beberapa waktu lalu menyepakati akan melaksanakan kegiatan Jumat bersihuntuk pemberantasaan sarang nyamuk setiap Jumat pertama dan ketiga. Untuk melihat apakah kesepakatan ini telah dilakukan atau tidak, maka perlu dilakukan monitoring kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.



II.



TUJUAN 1.



Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah masyarakat melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ).



2.



Tujuan Khusus



a. Untuk mengetahui sejauh mana lingkungan.



kepedulian masyarakat dengan kebersihan



b. Untuk memberikan pemahaman agar masyarakat memiliki rasa gotong royong dan kesadaran akan bahaya penyakit DBD. c. Agar masyarakat mampu melaksanakan gotong royong kebersihan lingkungan setiap minggu melalui jumat bersih.



III. SASARAN Masyarakat



IV.



RUANG LINGKUP Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Toga, Kader.



V.



KELUARAN Masyarakat aktif melakukan kebersihan lingkungan Menurunnya angka kejadian penyakit DBD



VI.



METODE KEGIATAN Wawancara dan Tanya jawab



VII. PELAKSANA KEGIATAN Penanggung jawab pengelolah program Promosi kesehatan



VIII. PESERTA Masyarakat dan tokoh masyarakat di 9 desa wilayah kerja puskesmas ujan mas



IX.



WAKTU PELAKSANAAN



NO



KEGIATAN



BULAN 1



1



Monitoring Pemberantasan Sarang Nyamuk



Ket : Jadwal Pelaksanaan



2 3



4 5



6



7 8



9 10



11



12



X.



TEMPAT PELAKSANAAN



Di 9 desa wilayah kerja puskesmas Ujan Mas



XI.



PEMBIAYAAN



Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini sebesar Rp.875.000 yang dibebankan kepada program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ujan Mas tahun 2016. N o 1 2



C.



Uraian Transport Petugas Transport Petugas Total



Satuan 1 org 1 org



x 8 ds x 1 ds



x 1 x 1



Kl Kl



jumlah x Rp. 100.000 x Rp. 75.000



= Rp. 800.000.= Rp. 75.000,= Rp. 875.000.-



PENUTUP Demikianlah tor ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan dengan sebaiknya



Mengetahui Kepala Puskesmas Ujan Mas



Ujan Mas, Februari 2016 Pengelola Program Promkes,



Edy Johari, SKM, MM NIP. 19660620198703 1 003



Marintan Tampubolon,SKM NIP. 19710213 199403 2 001



TERM OF REFERENCE (TOR) KEGIATAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK ( PSN ) PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN I.



LATAR BELAKANG