Tugas 2 KEGAWAT DARURATAN OBSTETRI [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Yasin
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP KEGAWAT DARURATAN OBSTETRI



DI SUSUN OLEH : Moh.Yasin 201701021 3A Keperawatan



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WIDYA NUSANTARA PALU TAHUN 2020 KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha Esa karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Kegawatdaruratan Obstetri”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber referensi sab pengarahan dari berbagai pihak.oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.



Palu, 31Maret 2020 Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Definisi B. Etiologi C. Patofisiologi D. Manifetasi klinis E. Komplikasi F. Pemeriksaan penunjang G. Penatalaksanaan medis pada kegawatdaruratan Obstetri H. Asuhan Keperawatan Obstetri BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kematian maternal merupakan suatu fenomena karena kasusnya cukup banyak namun yang nampak di permukaan hanya sebagian kecil. Diperkirakan 50.000.000 wanita setiap tahunnya mengalamai masalah kesehatan berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Komplikasi yang ada kaitannya dengan kehamilan berjumlah sekitar 18 persen dari jumlah global penyakit yang diderita wanita pada usia reproduksi. Diperkirakan 40 persen wanita hamil akan mengalami komplikasi sepanjang kehamilannya. Disamping itu 15 persen wanita hamil akan mengalami komplikasi yang bisa mengancam jiwanya dan memerlukan perawatan obstetri darurat dan perawatan tersebut biasanya masih belum tersedia. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunis setiap tahunnya, 99 persen diantaranya terjadi di negara berkembang. Dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir satu orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Angka kematian maternal di negara berkembang diperkirakan mencapai 100 sampai 1000 lebih per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa di negara berkembang risiko kematian ,aternal satu diantara 29 persalinan sedangkan di negara maju satu diantara 29.000 persalinan. B. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan pengertian obstetri ? 2. Menjelaskan etiologi obstetri ? 3. Menjelaskan patofisiologi obstetri ? 4. Menejelaskan manifestasi klinis obstetri ? 5. Menjelaskan komplikasi obstetri ? 6. Menjelaskan pemeriksaan penunjang obstetri ? 7. Menjelaskan penatalaksanaan medis pada kegawatdaruratan obstetri ? 8. Menjelaskan Asuhan Keperawatan obstetri ? C. Tujuan Untuk mengetahui Konsep Kegawatdaruratan Obstetri



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi Kegawatdaruratan Obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Pendarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal kahmilan (abortus, mola hidatidosa, kista vasikuler, kehamilan akstrauteri / ektopik) dan pendarahan pada minggu akhir kehamilan dan mendekatai cukup bulan (plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, perdarahan persalinan per vagina setelah seksio sesarea, retensio plasenta/plasenta inkomplet). Perdarahan pasca persalinan, hematoma, dan koagulopati obstetri. B. Etiologi 1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain : a. Kelainan kromosom/genetik b. Lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna c. Pengaruh zat – zat berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat – obatan, tembakau, alkohol dan infeksi virus. 2. Kelainan pada plasenta Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentuan pembuluh darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun. 3. Faktor ibu seperti penyakit kronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang paru – paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma



4. Kelainan yang etrjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan). Mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim. C. Patofisiologi Abortus biasanya disertai oleh perdarahan ke dalam desidua basalis dan nekrosis di jringan dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi terlepas, dan hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi. Sebelum minggu ke 10, ovum biasanya dikeuarkan dengan lengkap. Hal ini desebabkan karena sebelum minggu ke 10 vili korialis belum menanamkan diri dengan erat ke dalam desidua, hingga ovum mudaj terlepas keseluruhannya. Anatara minggu 10 -12 korion tumbuh dengan cepat dan hubungan vili korialis dengan desidua makin erat, hingga mulai saat tersebut sering sisa sisa korion (plasenta) tertinggal jika terjadi abortus. Apabila kantung dibuka biasanya dijumpai janin kecil yang mengalami maserasi dan kelilingi oleh cairan atau mungkin tidak tampak janin didalam kantung dan disebut Blighted ovum. D. Manifestasi Klinik 1. Terlambat haid atau amnore kurang dari 20 minggu 2. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat 3. Pendarahan pervagina mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi 4. Rasa mulas atau keram di daerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus E. Komplikasi Komplikasi yang terjadi yaitu : 1. Abortus 2. Kehamilan ektopik terganggu 3. Mola hidatidosa 4. Hiperemesis gravidarum



5. Anemia 6. Demam tinggi F. Pemeriksaan penunjang 1. USG 2. CT Scan 3. Pemeriksaan laboratorium 4. Pemeriksaan ultrasonografi 5. Pemeriksaan histologis G. Penatalaksanaan 1. Evakuasi a. Perbaiki keadaan umum b. Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap. Bila kanalis sevikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam kemudian dilakukan kuret c. Memberikan obat – obatan antibuotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum penderita. d. 7 – 10 hari setelah kerokan pertama dilakukan kerokan kedua untuk membersihkan sisa jaringan e. Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun. Paritas 4 atau lebih dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih 2. Pengawasan lanjutan a. Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral pill b. Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2 – 3 tahun, yaitu setiap minggu pada triwulan pertama, setiap 2 minggu pada triwulan kedua, setiap bulan pada 6 bulan berikutnya. c. Setiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan : gejala klinis, keadaan umum dan perdarahan H. Asuhan Keperawatan



Primery Survey meliputi : Airway, Breathing, Circulation, Disability 1. Pengkajian a. Biodata meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat b. Data penanggung jawab meliputi nama, umur, pendidikan , pekerjaan, alamat c. Alasan masuk rumah sakit d. Keluhan utama e. Riwayat menstruasi f. Riwayat perkawinan g. Riwayat obstetrik h. Riwayat kontrasepsi i. Riwayat kehamilan sekarang j. Riwayat kesehatan k. Riwayat keturunan kembar l. Riwayat operasi m. Riwayat alergi obat n. Pola pemenuhan kebutuhan 1) Nutrisi 2) Eliminasi 3) personal Hygien 4) pola seksualitas 5) pola aktivitas 6) kebiasaan yang mengganggu kesehatan 7) data psikososial, spiritual, dan ekonomi 8) pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan nifas 9) lingkungan yang berpengaruh o. pemeriksaan fisik p. pemeriksaan penunjang 2. diagnosa keperawatan a. resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan b. kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan



3. intervensi keperawatan a. resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan kriteria hasil : 1. nadi dibatas yang diharapkan 2. irama jantung dalam batas yang diharapkan 3. irama pernapasan yang diharapkan intervensi : 1. monitor status sirkulasi, warna kulit, suhu tubuh, denyut jantung dan ritme, nadi perifer, dan kapiler refill 2. monitor suhu dan pernapasan 3. monitor tanda awal syok 4. monitor tanda dan gejala ansietas 5. berikan cairan IV dan oral yang tepat b. kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan kriteria hasil : 1. mempertahankan urine output sesuai dengan usia, BB,BJ,urine normal, HT normal intervensi : 1. pertahankan cacatan intake dan output yang akurat 2. monitor tekanan darah pasien 3. monitor vital sign



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



Kegawat



daruratan



Obstetri



adalah



kondisi



kesehatan



yang



mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya. B. Saran Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya menjadi seorang perawat profesional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala ketika menemukan pasien yang mengalami Obstetri sehingga dapat melakukan pertolongan segera.



DAFTAR PUSTAKA



https://www.slideshare.net/mobile/naroimunthe/kegawat-daruratan-obstetri diakses pada tanggal 31 Maret 2020 https://id.scribd.com/document/411507751/Askep-Obstetri tanggal 31 Maret 2020



diakses



pada