Tugas 7 - Serat Tekstil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Shilvia Oktafiani NPM



: 20420093



Kelas : 1K4 Tugas Serat Tekstil 7 1.



Carilah video literasi tentang Cotton harvest kemudian ceritakan apa yang



saudara amati dalam video tersebut dalam beberapa kalimat! Jawab : Proses cotton ini dimulai dari mempersiapkan tanah yang mana tanah ini harus berpori yang dikeringkan dan berjarak untuk memudahkan nanti saat memanen. Selanjutnya pemberian pupuk air untuk mencapai efisiensi yang tinggi, ini dilakukan hanya satu tahun sekali. Penaburan benih ini pada bulan marat. Tanah membutuhkan cukup banyak benih untuk memastikan perkecambahan benih yang memuaskan. Selanjutnya adalah penyiraman atau irigasi, setelah biji kapas muncul dari tanah 5-14 hari setelah tanam. Maka metode penyiraman dengan cara penyiraman secara bertahap maupun dengan irigasi yang banyak. Namun saat sudah berbunga (17-25 hari), pertumbuhan (15-18 hari), Pendewasaan (40-70 hari) dan hingga buah membuka maka penggunaan air dikurangkan bahkan dilarang menggunakan air untuk mencegah kebusukan pada Cottonnya. Untuk pencegahan dari hama maka boleh menyemprotkan insektisida namun tdak boleh terlalu sering, yang mana dapat merusakan cottonnya. Dalam proses pemanenan,  Kapas yang dipanen mesin bisa dipanen menggunakan dua jenis mesin panen:  mesin spindle (memetik serat dan biji)  mesin stripper (hanya memanen serat). Yang mana pemanenan dilakukan dengan mesin tersebut di sela-sela jarak tanaman yang telah dibikin pada awalnya. Perbedaan utama di antara dua jenis mesin tersebut adalah pada lebih tingginya jumlah kotoran dan material nonserat lainnya yang terkumpul dalam mesin stripper. Proses pemisahan serat dari biji mengakomodasi perbedaan ini melalui kontrol tepat pengeringan, pembersihan buah kapas murni, pemisahan serat dari biji kapas, dan pembersihan tiras kapas. Setelah pemanenan kapas dibentuk dalam beberapa rol-rol, yang mana didalam ituh masih ada kotoran-kotoran saat di ambil. Lalu ada proses



ginning yang mana rol-rol dari ituh dimasukan ke mesin ginning untuk dipisahkan kotoran dan seratnya dan keluar berbentuk balok dengan hanya tersisa seartnya. Yang mana balokk kapas ini kemudian akan dibuat menjadi serat untuk membuat pakaian Setelah ituh maka proses serat kapas dilanjutkan dengan blowing, carding, pre drawing, lapping, combing, drawing, roving, spinning, winding, and final product warehouse. 2.



Mengapa serat kapas memiliki penampang melintang yang khas?



Jawab : Karena pada saat buah membuka terjadi penguapan cairan sel sehingga penampang melintang berubah menjadi pipih. Cairan sel menguap menjadi kosong dan dinding sel mengkerut. 3.



Apa yang menyebabkan kapas merupakan bahan tekstil yang nyaman



dipakai? Jawab : Karena kapas bersifat menghangatkan dikala dingin dan menyejukkan dikala panas (menyerap keringat) , tekstur halus dan lembut , memiliki bahan yang ringan , bersifat hidrofilik dengan MR 8,5% ,dan memiliki tingkat kualitas yang tinggi kenyamanan bahannya. 4.



Apa kekrangan serat kapas dan bagaimana mengatasi kelemahan serat



kapas dalam pemakaian Jawab : - Mudah diserang oleh jamur , maka dari itu dianjurkan untuk menyimpan dalam keadaan kering dan langsung dipaparkan dibawah sinar matahari saat penjemurannya. - Pembuatannya memakan waktu lama dan kain cotton juga mudah kusut saat dipakai. Cara mengatasi kekurangan serat kapas dengan mencampurkan serat polyester. Dan pada kapas ada sifat kimia yang mudah terhidrolisis dalam asam kuat, cara mengatasinya dalam prosesnya bisa menggunakan asam lemah. 5.



Carilah informasi tentang istilah hidroselulosa , okselulosa dan merserisasi



bagaimana reaksi ketiganya! Jawab : a. HIDROSELULOSA Serat selulosa yang dikerjakan dalam larutan asam kuat seperti HCL dan H2SO4 akan mengakibatkan terjadinya reaksi hidrolisa yang mengambil tempat pada jembatan glukosida, sehingga terjadi pemutusan rantai molekul selulosa. Rantai



molekul selulosa menjadi lebih pendek sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan. Gambar reaksi hidroselulosa dapat dilihat pada dibawah ini.



Hidrolisa sederhana dengan larutan asam encer panas, rantai molekul akan terpecah menjadi dua atau lebih dan dapat membentuk molekul glukosa individu bergantung pada dasarnya pengaruh asam yang diberikan dan dihasilkan bentuk B. Hidrolisa jenis B mempunyai daya reduksi lebih besar tetapi daya serap terhadap alkali dan zat warna basa kecil. Pada hidrolisa yang lebih kompleks gugus aldehida akan teroksidasi menjadi gugus karboksilat dan menghasilkan bentuk C. Hidrolisa jenis C mempunyai daya reduksi yang kecil dan mudah larut dalam alkali serta daya serap terhadap zat warna basa besar. b. OKSISELULOSA Pengerjaan selulosa dengan oksidator menyebabkan terjadinya oksiselulosa. Reaksi  oksidasi selulosa dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



Reaksi oksiselulosa dapat terjadi dalam beberapa tingkatan.  Pada oksidasi sederhana misalnya oleh NaOCL dalam suasana asam tidak terjadi pemutusan tetapi hanya terjadi pembukaan cincin glukosa seperti jenis D. Pengerjaan lebih lanjut dengan alkali akan menyebabkan pemutusan rantai molekul yang menyebabkan kekuatan tarik turun dan memberikan hasil jenis F. Oksiselulosa jenis D dan F mempunyai daya reduksi karena mempunyai gugus alhedid. Bila pengerjaan alkali ini berhubungan dengan udara, maka oksidasi memberikan hasil jenis G yang mempunyai gugus -COOH- (karboksilat). Pada pengerjaan alkali secara normal, dengan adanya udara umumnya terjadi campuran sedikit jenis G dan jenis F. c. Merserisasi Proses merserisasi adalah pengerjaan bahan kapas dengan alkali kuat yaitu NaOH pada suhu tertentu dan waktu yang tertentu pula disertai dengan pencucian. Tujuan nya untuk memperbaiki sifat-sifat dari bahan kapas yang dikerjakan, seperti sifat kilau dan daya serap. Reaksi yang berlangsung selama proses merseriasi yaitu proses endoterm (melepaskan panas) sehingga pengerjaan pada suhu rendah pada satu sisi memang memberikan hasil yang lebih baik, yaitu penggembungan yang lebih besar dan pada proses dengan tegangan akan menimbulkan kilau yang lebih tinggi. Kenaikan suhu larutan akibat panas yang dilepaskan reaksi antara alkali dan selulosa dapat secara signifikan mempengaruhi kerataan hasil proses merserisasi dingin (normal). Dalam hal ini pengontrolan suhu pada proses merserisasi panas tidak sekursial merserisasi dingin.