6 0 134 KB
Nama
: Dewi Susanti
NIM
: GZ18005
Mata Kuliah : Dietetik Infeksi dan Defisiensi I.
KASUS KEP Pasien anak laki-laki usia 60 bulan, anak ketiga dari 3 bersaudara. Ayah bekerja sebagai satpam di pabrik, ibunya bekerja sebagai pelayan toko. Penghasilan orangtua pasien perbulan Rp. 3.000.000,- Setiap hari pasien diasuh neneknya. Pasien diberi ASI sampai 4 bulan. Sejak 1 tahun yang lalu pasien sering demam dan hanya diberi obat penurun panas. TB = 100 cm, BB saat masuk rumah sakit = 11 kg. Pasien dirawat di rumah sakit dikarenakan panas tinggi, muntah-muntah, batuk pilek dan perut kejang. Diagnosis dokter : KEP dan Spondilitis Tuberculosis. 1) Hasil pemeriksaan biokimia Jenis pemeriksaan Hb Albumin Total protein Leukosit Trombosit
Satuan g/dl mg/dl Mg/dl Ribu/ml Ribu/ml
Batas normal 12-16 2,5 7,5 4800-10000 150.000-450.000
Hasil pemeriksaan 9 3,5-5 6-7,6 19550 581.000
2) Hasil pemeriksaan klinis a) Ada asites di rongga perut b) Foto rontgen : Pectum Excaulum (tulang dada membengkak ke depan). Obat yang diberikan : Streptomycin dan INH Dietery History SMRS : Pagi : bubur tahu opor ¼ penukar, susu kental manis 1 gelas Siang : nasi ½ penukar, tempe goreng ½ p, kuah sayur lodeh, pisang 1 penukar Sore : ubi goreng ½ penukar, susu kental manis 1 p Malam : nasi ½ penukar, telur ceplok 1 butir Pada hari ke-12 perawatan, pasien diberi makanan : F100 dan makanan lumat (80% dihabiskan) dan ada kenaikan BB 0,5 kg.
II.
NCP CATATAN ASUHAN GIZI
Nama
: Terry
Pekerjaan
:-
Umur
: 360 bulan
Tanggal Kasus
: 26 November 2020
Jenis Kelamin
: laki-laki
Ruang
: Poli Gizi
Alamat
: Karanganyar
Diagnosa Medis
: KEP dan Spondilitis Tuberculosis
ASSESMENT DATA DASAR
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Diagnosa Medis KEP dan CH 2.1.1 pasien Spondilitis menderita penyakit Tuberculosis KEP atau kekurangan nutrisi Riwayat Penyakit CH 2.1.13 pasien Sekarang menderita KEP dan Spondilitis Spondilitis Tuberculosis
DIAGNOSA GIZI Problem
Etiologi
NI 5.3 Asupan Berkaitan energi dan dengan pola protein tidak asuh yang salah adekuat yaitu di asuh oleh neneknya
INTERVENSI Sign Ditandai dengan pasien menderita penyakit KEP dan Spondilitis Tuberculosis
TERAPI DIET
TERAPI EDUKASI
ND 1.1 pemberian diet sehat sesuai dengan penyakit pasien yaitu diet ETPT
E 1.2 Pemberian pendidikan mengenai hubungan gizi dengan penyakit yang diderita
RENCANA MONITORING EVALUASI
CH 2.1.1 KEP CH 2.1.13 Spondilitis Tuberculosis
Tuberculosis 2. Keluhan Utama Panas tinggi, muntah-muntah, batuk pilek dan perut kejang
3. Antropometri : TB : 100 cm BB : 11 kg IMT : 11 2 Kg/m (Underweight) Status gizi berdasarkan z score ≤3 SD yaitu gizi kurang
CH 2.1.1 keluhan NB 2.3 pasien terhadap Ketidakmampua penyakit yang n untuk diderita memanajemen diri sendiri PD 1.1.5 Muntah-muntah dan perut kejang
Berkaitan dengan adanya penyakit KEP dan Spondilitis Tuberculosis
Ditandai dengan Panas tinggi, muntahmuntah, batuk pilek dan perut kejang
C 2.9 pemberian konseling pada pasien untuk mencegah keluhan yang dialami
NC 3.1 Kurang Berkaitan gizi dengan AD 1.1.1 Tinggi pemberian Badan makan yang tidak tepat dan AD 1.1.5 IMT pola makan yang tidak seimbang
Ditandai dengan BB ≤3 SD atau gizi buruk
E 1.1 AD 1.1.1 Tinggi Penetapan Badan tujuan dengan pemberian AD 1.1.2 Berat pendidikan Badan gizi untuk menormalkan AD 1.1.5 IMT atau meningkatkan berat badan sesuai dengan umur
AD 1.1.2 BB kurang
CH 2.1.1 Keluhan pasien PD 1.1.5 Muntahmuntah dan perut kejang
4. Biokimia : Hemoglobin = 9 g/dl Normal = 12 – 16 g/dl Albumin = 3,5 – 5 mg/dl Normal = 2,5 mg/dl Total protein = 6 – 7,6 mg/dl Normal = 7,5 mg/dl Leukosit = 19550 Normal = 4800 – 10000 ribu/ml Trombosit = 581.000 Normal = 150.000 – 450.000 ribu/ml
BD Hemoglobin (rendah)
1.10.1 NC 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi BD 1.11.1 Albumin (tinggi)
BD 1.11 Total protein (tinggi)
BD 1.11.7 Level antibodi dengan kadar leukosit dan trombosit tinggi
Berkaitan dengan kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh dan kebutuhan gizi yang meningkat akibat penyakit infeksi spondilitis tuberculosis
Ditandai dengan kadar hemoglobin rendah, kadar albumin tinggi, total protein tinggi, kadar leukosit dan trombosit tinggi
C 2.2 Penetapan tujuan untuk menormalkan nilai laboratorium yaitu hemoglobin, albumin, leukosit dan trombosit
BD 1.10.1 Hemoglobin BD 1.11.1 Albumin BD 1.11 protein
Total
BD 1.11.7 Level antibodi, kadar leukosit BD 1.11.7 Level antibodi, kadar trombosit
5. Klinik / Fisik Asites di rongga perut Pectum Excaulum (tulang dada membengkak ke depan) 6. Dietery Hstory Riwayat Gizi Dahulu Sebelum Masuk Rumah Sakit Pagi : bubur tahu opor ¼ p, susu kental manis 1 gelas Siang : nasi ½ p, tempe goreng ½ p, kuah sayur lodeh, pisang 1p Sore : ubi
PD 1.1.4 Pectum Excaulum (tulang dada membengkak ke depan)
PD 1.1.4 Pectum Excaulum (tulang dada membengkak ke depan)
PD 1.1.5 Asites di rongga perut FH 1.2.2.1 Jumlah atau asupan makanan tidak seimbang
PD 1.1.5 Asites di rongga perut NI 2.1 asupan Berkaitan Ditandai ND 1.5 diet C 2.3 FH 1.2.2.1 Jumlah makanan dan dengan pola dengan hasil sesuai monitoring diri atau asupan minuman oral konsumsi yang recall energi dengan sendiri untuk makanan tidak adekuat kurang sesuai 86,82%, penyakit mengkonsumsi protein pasien yaitu makanan yang FH 1.2.2.2 102,10%, diet F 100 sesuai dengan Jenis makanan lemak penyakit yang 92,25%, diderita FH 1.2.2.2 jenis karbohidrat makanan lumat 72,52% (asupan FH 1.2.3.1 protein pemberian ASI berlebih dan karbohidrat defisit)
goreng ½ p, FH 1.2.2.2 susu kental Jenis makanan manis 1p Malam : nasi ½ p, telur ceplok 1 butir
Riwayat gizi sekarang Setelah 12 hari dirawat di RS F100 dan makanan lumat (80% dihabiskan)
NB 1.1 Kurangnya pengetahuan terkait pangan dan gizi
Berkaitan dengan pola konsumsi yang kurang sesuai
Ditandai dengan kurangnya variasi makanan serta jarang mengkonsum si buah dan sayur
FH 1.2.3.1 NB 1.1 pemberian ASI tidak Kurangnya terpenuhi pengetahuan terkait pangan dan gizi
Berkaitan dengan kurangnya edukasi atau informasi mengenai pentingnya ASI
Ditandai dengan pasien hanya mendapatkan ASI selama 4 bulan
FH 1.2.2.2 pemberian makanan lumat/bayi diberikan sesuai kebutuhan
ND 2.1.1 mempertahan kan komposisi F100 yang sudah diberikan
C 2.5 dukungan atau motivasi untuk menghabiskan makanan yang diberikan selama dirawat di rumah sakit
Terapi Obat CH 2.2.1 Streptomycin dan obat INH
Terapi NC 2.3 Interaksi Berkaitan Ditandai obat dan dengan adanya dengan makanan penyakit KEP konsumsi dan Spondilitis obat Tuberculosis Streptomycin dan INH
ND 6.3 Pemberian resep obat berkaitan dengan interaksi makanan RC 1.4 Bekerjasama dengan tenaga medis lain yaitu pemberian obat khusus KEP dan Spondilitis Tuberculosis
7. Sosial Ekonomi Sosial ekonominya menengah ke bawah
CH 2.2.1 Terapi obat
1. ASSESMENT GIZI a. Riwayat gizi dan makanan Bahan
penukar
makanan Bubur tahu ¼ Nasi 1 Ubi ½ Telor 1 Tempe ½ SKM 3 Minyak 1 Pisang 1 Jumlah asupan sehari :
Energi 18,75 175 87,5 75 25 375 50 50 856,25
Jumlah asupan : Protein Lemak 1,25 0,75 4 2 7 5 2,5 1,5 21 18 37,75 25,25
Karbohidrat 1,75 40 20 3,5 30 12 107,25
Hasil assesment asupan SMRS : Asupan energi
= 856,25/985,9 x 100% = 86,82% (normal)
Asupan protein
= 37,75/36,97 x 100% = 102,10% (berlebih)
Asupan lemak
= 25,25/27,38 x 100% = 92,25% (normal)
Asupan karbohidrat = 107,25/147,88 x 100% = 72,52% (defisit) 2. RENCANA INTERVENSI DIET Preskripsi Diet :
Sasaran = Terry
Waktu = 30 menit
Tujuan Diet : Meningkatkan status gizi pasien sampai tercapai z score ≥2 SD Membantu menaikkan berat badan pasien Memberikan makanan untuk koreksi mikro nutrien
Syarat Diet : Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan lumat/bayi dengan sari buah serta bentuk cair Makanan dalam bentuk cair adalah F 100
Formula F 100 diberikan 6 kali sehari dengan interval setiap 4 jam sekali Makanan biasa 25% dan makanan formula 100 75% Kebutuhan energi 1650 kkal, kebutuhan protein 44 gr/hari, kebutuhan lemak 55 gr/hari, kebutuhan karbohidrat 214,5 gr/hari dan kebutuhan cairan 2200 ml/hari Perhitungan kebutuhan zat gizi IMT
= BB aktual/TB2 = 11/1,002 = 11/1 = 11 kg/m2
Z – Score
nilai riil individu−nilai median baku rujukan ( +1 SD )−median 11−15,2 = 16,6−15,2 −4,2 = 1,4 = - 3 Kurus
=
BBI
BMR
Pertumbuhan
(A + B)
Aktifitas Fisik
(C + D)
= (umur dalam tahun x 2) + 8 kg = (5 x 2) + 8 = 18 kg = 50% x BB (ideal karena KEP) x KGA = 50% x 18 kg x 90 = 810 ............... (A) = 12% x (A) = 12% x 810 = 97,2 ............... (B) = 810 + 97,2 = 907,2 ............... (C) = 15% x (C) = 15% x 907,2 = 136,08 ............... (D) = 907,2 + 136,08
= 1043,28
SDA
(E + F)
...............
(E)
= 5% x (E) = 5% x 1043,28 = 52,16 ...............
(F)
= 1043,28 + 52,16 = 1095,44
Feses
..............
KH
= 10% x (G) = 10% x 1095,44 = 109,54 ............... = (G - H) = 1095,44 - 109,54 = 985,9 kkal = 60% x 985,9 /4 = 147,88 gram
L
= 25% x 985,9 /9 = 27,38 gram
P
= 15% x 985,9 /4 = 36,97 gram
Total energi
(G)
(H)
Perhitungan asupan selama dirawat di rumah sakit
Selama di rumah sakit pasien mendapat makanan dalam bentuk F 100 dan makanan lumat dengan 80% dihabiskan
Perhitungan menggunakan fase rehabilitasi : Asupan energi (150-220 kkal/kg BB) Asupan protein (4-6 gr/kg BB) Asupan lemak (30-45% dari total energi) Asupan karbohidrat sesuai kebutuhan Asupan cairan (150-200 ml)
Pembagian makan sehari : 985,9 1) F 100 : 3 x 100 cc
3 x 180 kkal
= 540 kkal
2) Makanan bayi/lumat 3 x
3 x 135 kkal
= 405 kkal
3) Sari buah 1 x 100 cc
1 x 150 kkal
= 100 kkal +
Jumlah
= 1045 kkal
Jadwal waktu pemberian F 100 dan makanan lumat/bayi + sari buah
Waktu 06.00 10.00 `12.00 14.00 16.00 18.00 21.00
Pemberian F 100 Makanan lumat/bayi F 100 Makanan lumat/bayi sari buah F 100 Makanan lumat/bayi
Interaksi Obat dengan Makanan Streptomycin dan INH diberikan pada saat perut kosong atau sebelum makan Perskripsi Edukasi
Tujuan edukasi : 1. Memperbaiki kebiasaan makan dan gaya hidup 2. Menjalankan diet yang dianjurkan sesuai dengan kondisi pasien 3. Memotivasi pasien untuk menjalankan diet sesuai dengan kondisi pasien
Materi Edukasi : Edukasi dilakukan berupa poster atau leaflet dengan materi : -
Pentingnya pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sesuai dengan gizi seimbang
-
Mengkonsumsi jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Intrepetasi hasil a. Kesimpulan asesment di atas : Pasien mengalami kekurangan karbohidrat dan kelebihan protein pada saat SMRS Pola makan yang dikonsumsi juga belum seimbang, tidak mengkonsumsi sayur dan jarang mengkonsumsi buah Pemberian ASI hanya sampai usia 4 bulan Kemungkinan faktor yang mempengaruhi asupan makan pasien SMRS adalah pengetahuan tentang gizi dan kesehatan yang
kurang sehingga mempengaruhi pemilihan makanan yang tidak tepat b. Antropometri BB pasien saat ini 11 kg, BB ideal seharusnya 18 kg dengan TB 100 cm Status gizi pasien berdasarkan BB/TB ≤3 SD, kategori status gizi buruk dan terjadi penurunan BB yang tidak diinginkan c. Biokimia Hasil pemeriksaan Hb pasien 9 g/dl (normal : 12-16 g/dl), menunjukkan dibawah batas normal, sehingga pasien menderita anemia Hasil pemeriksaan Albumin 2,5 (normal : 3,5-5 gr/dl), menunjukkan hasil dibawah batas normal, sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami defisiensi protein d. Pemeriksaan fisik/klinis Hasil pemeriksaan fisik/klinis menunjukkan adanya asites di rongga perut dan Pectum Excaulum atau tulang dada membengkak ke depan. e. Riwayat klien Pasien tinggal bersama orang tua dan 3 bersaudara yang bekerja dengan penghasilan kurang dan pola asuh kurang memperhatikan kesehatan dan gizi.
PERENCANAAN MENU PASIEN KEP DAN SPENDILITIS TUBERCULOTIS Waktu makan 06.00
Hidangan F 100 (100 cc)
Bahan Makanan Susu skim bubuk Gula Minyak sayur Jumlah
10.00
12.00
Makanan lumat bayi
Berat
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
20
20
2
-
3
10
38
-
-
8
12
120
-
12
-
178
2
12
11
Tepung beras
2,8
61,25
1,4
-
14
Ikan
16
20
2,8
0,8
-
Minyak goreng
4
40
-
-
4
Pisang ambon
20
10
0,4
-
2
Jumlah
131,25
4,6
0,8
20
Jumlah
178
2
12
11
F 100
14.00
Makanan lumat bayi Jumlah
16.00
18.00
21.00
Sdari buah
131,25
4,6
0,8
20
Jeruk manis
165
75
-
-
27
Gula pasir
19,75
75
-
-
`18
Jumlah
150
-
-
45
Jumlah
178
2
12
11
Jumlah
131,25
4,6
0,8
20
Jumlah total
1.077,75
19,8
38,4
138
F 100
Makanan lumat bayi