Tugas Komunitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS Di Jl. Juanda, Lr. Bersama, RT.27, Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru, Kota Jmbi



Periode Praktek 12 Oktober 2020 s.d 31 Oktober 2020



Disusun Oleh : Megawati 2019 91 094 Dosen Pembimbing : Ns. Hasbi, S.Kep., M.Kes



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM TAHUN 2020 Format Activity Daily Living (ADL)



No 1



2



Hari/Tanggal Selasa, 13 Oktober



Kegiatan Berkunjung kerumah ketua RT 27 untuk meminta izin



2020



dalam rangka melakukan kegiatan komunitas di RT 27.



Rabu, 14 Oktobert



Menyusun Laporan Pendahuluan Melakukan pengkajian keperawatan komunitas di RT



2020



27 melalui google form di isi oleh masyarat yang beinisial : 1. Nn. Y 2. Ny. W 3. Ny. I



3



Kamis, 15 Oktober



4. Tn. I Masih melanjutkan



2020



keperawatan komunitas di Wilayah RT 27



melakukan



pengkajian melalui



google form di isi oleh masyarat yang berinisial : 5. Tn. S 6. Ny. P 7. Nn. A 4



Jum’at, 16 Oktober



8. Tn. A Masih melanjutkan



2020



keperawatan komunitas di Wilayah RT 27



melakukan



pengkajian melalui



google form di isi oleh masyarat yang berinisial : 9. Ny. B 10. Ny. E 11. Nn. R 12. Tn. R 13. Tn. S 5



Sabtu, 17 Oktober



Masih



melanjutkan



melakukan



pengkajian



2020



keperawatan komunitas di Wilayah RT 27



melalui



google form di isi oleh masyarat yang berinisial :



14. Tn. A 15. Ny. K 16. Ny. W 17. Tn. A 6



18. Ny. T Senin, 19 Oktober Mengolah data whinshield survey dan data pengkajian



7



2020 hasil kuesioner google form Selasa, 20 Oktober Mengolah data whinshield survey dan data pengkajian



8



2020 hasil kuesioner google form Rabu, 21 Oktober Mengolah data whinshield survey dan data pengkajian



9



2020 hasil kuesioner google form Kamis, 22 Oktober Melakukan analisa data dari hasil kuesioner google



10



2020 form Jum’at, 23 Oktober Membuat intervensi keperawatan berdasarkan analisa



11



2020 data dari hasil kuesioner google form Sabtu, 24 Oktober Merumuskan diagnose keperawatan masyarakat dan



12



2020 membuat planning of action (POA) Senin, 25 Oktober Membuat kontrak waktu dengan warga RT 27 untuk 2010



13



melakukan penyuluhan pada hari selasa pukul 10.00



WIB Selasa, 26 Oktober Melakukan penyuluhan via whatshap dengan warga 2010



RT 27 tentang pencegahan dan penanganan covid 19, dan melakukan kontrak waktu lagi dengan warga RT 27 untuk melakukan penyuluhan pada hari rabu pukul 10.00 WIB tentang asam urat



14



Rabu, 27 Oktober



15



2010 Kamis, 29 Oktober



16



2010 Jumat, 30 Oktober



17



2010 Sabtu, 31 Oktober



2010



Mengetahui Dosen pembimbing



( Ns. Hasbi, S.Kep., M.Kes )



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayahnya yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluknya. Shalawat serta salam dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan nikmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas selama 3 minggu dari tanggal 12 Oktober hingga 31 Oktober 2020.



Terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Ns. Hasbi, M.Kes selaku pembimbing akademik yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas. Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ketua RT 27 Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Jambi Selatan dan juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat RT 27 Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kota Baru Kota Jambi karena telah dengan senang hati menerima dan membantu proses Praktek Keperawatan Komunitas. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, maka apabila ada kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak. Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan kelompok khususnya.



Jambi, 17 Oktober 2020



(Megawati, S.Kep)



DAFTAR ISI ABSENSI MAHASISWA ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi Komunitas 2.2 Definisi Keperawatan Komunitas 2.3 Tujuan Keperawatan Komunitas 2.4 Sasaran Keperawatan Komunitas 2.5 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas 2.6 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas 2.7 Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis BAB III



TINJAUAN KASUS 3.1 Winshield Survey 3.2 Data Pengkajian 3.3 Analisa Data 3.4 Planning Of Action (POA) 3.5 Implementasi



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PRE PLANNING PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID 19 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pencegahan Dan Penanganan Covid 19 LAPORAN HASIL KEGIATAN



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan



kesehatan



komunitas



adalah



pelayanan



keperawatan



profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien



keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009) komunitas adalah sekelompok populasi yang tinggal pada sebuah daerah tertentu yang dilatarbelakangi oleh beberapa ketentuan kesamaan yaitu kebersamaan agama, budaya, kemauan, kepentingan, tujuan dan karakter yang selalu membimbing hubungan timbale balik antara satu dengan yang lainnya untuk



mendapatkan



manfaat



bersama



dalam



mempertahankan



daur



kehidupannya. Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ariani, 2015) Praktik keperawatan komunitas Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi dilaksanakan di Jl. Juanda RT.27 Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru Kota Jambi, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pada tanggal 13-23 Oktober 2020 diperoleh jumlah KK di RT.27 Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru Kota Jambi adalah sebanyak 18 KK. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner didapatkan beberapa permasalahan di RT. 27 RT.27 Kel. Simpang III Sipin yaitu didapatkan hasil Wilayah RT. 27 didapatkan, warga berusia dewasa yang menderita asam urat sebanyak 42,8% lansia yang memiliki



penyakit hipertensi dengan persentase 38,1%. Serta didapatkan pula remaja mempunyai kebaisaan merokok dengan persentase 89,8 %. Semua rencana kegiatan/intervensi telah terlaksana sesuai dengan rencana yang telah dimusyawarahkan bersama masyarakat, kader serta tokoh masyarakat di RT. 27 RT.27 Kel. Simpang III Sipin. 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan dari pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas Profesi Ners Kelompok Mayer Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturahim Jambi adalah untuk mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan kedalam lingkungan masyarakat. 1.2.2 Tujuan Khusus Dalam



pelaksanaan



Praktik



Keperawatan



Komunitas



diharapkan



mahasiswa mampu : a. Melakukan pengkajian status kesehatan masyarakat b. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat c. Menyusun prioritas masalah dan membuat alternatif pemecahan masalah bersama masyarakat d. Menyusun perencanaan keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan pada masyarakat e. Melaksanakan tindakan sesuai dengan intervensi yang direncanakan f. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan g. Melaksnakan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan yang dilakukan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Masyarakat RT. 27 Kecamatan Kota Baru



Dengan diadakannya praktik keperawatan komunitas oleh mahasiswa Profesi Ners Kelompok Mayer STIKBA Jambi, diharapkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan bertambah dan termotivasi untuk melakukan perubahan perilaku serta kebiasaan menjadi lebih baik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan Dengan diadakannya praktik keperawatan komunitas oleh mahasiswa Profesi Ners Kelompok Mayer STIKBA Jambi diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu keperawatan komunitas yang telah



dimiliki,



mencakup



proses



keperawatan



hingga



pendokumentasiannya. 1.3.3 Bagi Mahasiswa a.



Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan secara nyata dimasyarakat.



b.



Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan komunitas pada individu, keluarga dan masyarakat sesuai dengan proses keperawatan yang meliputi tahapan pengkajian, perumusan masalah keperawatan, menentukan intervensi, melakukan implementasi dan mengevaluasi.



c.



Mahasiswa



mendapat



pengalaman



dalam



bersosialisasi



serta



memecahkan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat. 1.4 Metode Penulisan 1.4.1 Waktu dan Tempat Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober s/d 31 Oktober di  RT 27 Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. 1.4.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pngisian google form dengan berpedoman pada format pengkajian keperawatan komunitas dan mempelajari bebagai literatur.



1.4.3 Analisa Analisa dilakukan pada tiap-tiap tahapan proses keperawatan dengan mempelajari berbagai literatur tentang keperawatan komunitas yang dihubungkan dengan kasus dan selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil yang didapatkan.



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas 2.1.1. Definisi Komunitas Komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang di tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya ( Harnilawati, 2013)



Menurut Kahfi (2010) dalam Zulkahfi dkk (2015) komunitas adalah sekelompok populasi yang tinggal pada sebuah daerah tertentu yang dilatarbelakangi oleh beberapa ketentuan kesamaan yaitu kebersamaan agama, budaya, kemauan, kepentingan, tujuan dan karakter yang selalu membimbing hubungan timbale balik antara satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan manfaat bersama dalam mempertahankan daur kehidupannya. 2.1.2 Definisi Keperawatan Komunitas Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas.(Lancaster, 2010). Keperawatan komunitas adalah lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011).



2.1.3 Tujuan Keperawatan Komunitas Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut: a.



Pelayanan keperawatan secara langsung (Direct Care) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.



b.



Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (Health General Community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau



isu kesehatan masyarakat yang dapt mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok. Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk: a.



Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami



b.



Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.



c.



Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan



d.



Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi



e.



Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi



2.1.4 Sasaran Keperawatan Komunitas Menurut Mubarak dan Chayatin (2009) Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya. a.



Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.



b. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :



1.



Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan



(Puskesmas



dan



jaringannya)



dan



belum



mempunyai kartu sehat. 2.



Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.



3.



Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan



prioritas



serta belum



memanfaatkan



sarana



pelayanan kesehatan c. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi. 1.



Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.



2.



Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas)



d.



Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada 1.



Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai : a) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain



b) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain c) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain d) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah, dll) e) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya. 2.1.5 Prinsip Keperawatan Komunitas Menurut (Harnilawati, 2013) Beberapa prisnip perawatan kesehatan masyarakat yang harus dipertimbangkan adalah : a.



Kemanfaatan Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan



harus



memberikan



mafaat



sebesar-besarnya



bagi



komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian. b.



Kerjasama Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.



c.



Secara Langsung Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi, serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.



d.



Keadilan Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan



upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas. e.



Otonomi Klien Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.



2.1.6 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas a. Proses kelompok ( group process) Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari pengelaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan/



pengetahuan



individu,



penyuluhan yang dilakukan



media



oleh pettugas



massa,



televisi,



kesehatan, dan



sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka



temukan



sebelumnya



sangat



memengaruhi



upaya



penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan menggunakan proses kelompok.



b. Pendidikan kesehatan (health promotion) Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adnya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat



sendiri. Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar seorang mampu: 1.



Menetapkan



masalah



dan



kebutuhan



mereka



sendiri;



Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap maslaahnya, dengan sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan dukungan dari luar 2.



Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut



Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan ; baik fisik, mental, dan sosialnya ; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara social. c.



Kerja Sama (Partner Ship) Berbagai



persoalan



kesehatan



yang



terjadi



dalam



lingkungan masyarakat jika tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat. 2.1.7 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas menurut Depkes (2006) dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu : a.



Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap



b.



Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.



c.



Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan



tinggi,



guru



dan



karyawan).



Perawat



sekolah



melaksanakan program 10 screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan d.



Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan makanan.



e.



Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.



f.



Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.



g.



Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas).



h.



Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi:



1) Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat perlakukan kekerasan 2) Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa 3) Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat 4) Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS. Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya. 2.1.8 Prinsip Keperawatan Komunitas Beberapa prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas menurut Zulkahfi dkk (2015) antara lain sebagai berikut : a.



Kemanfaatan Intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan



harus



memberikan



manfaat



sebesar-besarnya



bagi



komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian. b.



Otonomi Dalam keperawatan komunitas, masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternative terbaik yang disediakan.



c.



Keadilan Hal ini menegaskan bahwa upaya atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas



2.2 Konsep Asuhan Keprawatan Komunitas 2.2.1 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas



Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapan ditentukan. a. PengumpulanData Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain : 1.



Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok ataukomunitas.



2.



Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antaralain: a) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagipenduduk b) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuanmasyarakat c) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakag sering mengalami stres akibat keamanan dan keselamatan yang tidakterjamin d) Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup



menunjang,



mendapatkan



sehingga



pelayanan



di



memudahkan berbagai



bidang



masyarakat termasuk



kesehatan e) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau memantau gangguan yang terjadi f)



Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan merawat atau memantau gangguan yangterjadi



g) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat



dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang terkait dengan gangguanpenyakit h) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya i)



Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya dapat dijangkaumasyarakat.



2.2.2 Diagnosis Keperawatan Komunitas Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah



dan



status



kesehatan



masyarakat



yangnyata



(aktual),



resiko/resiko tinggi dan potensial (Zulkahfi, 2015). Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah



kesehatan



baik



yang



actual



maupun



potensial.



Diagnoseakeperawatan komunitas akan memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P) yaitu merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnyaterjadi, etiology atau penyebab (E) yaitu penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memeberikan arah terhadap intervensikeperawatan.Symptom atau manifestasi/data penunjang (S) tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yangterjadi (Zulkahfi, 2015). 2.2.3 Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas



Menurut Riasmini dkk (2017) perencanaan yang disusun dalam keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan dan manajemen krisis. Dalam menyusun perencanaan keperawatan kesehatan komunitas membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut: a.



Menetapkan prioritas



b.



Menetapkan sasaran



c.



Menetapkan tujuan



d.



Menetapkan rencana intervensi Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan



diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan komunitas harus mencakup: a.



Menurunkan tujuan keperawatan yang akan dicapai



b.



Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan



c.



Kriteria hasil untuk mencapai tujuan (Zulkahfi dkk, 2015). Menurut Zulkahfi dkk (2015) langkah-langkah dalam perencanaan



adalah sebagai berikut: a.



Identifikasi alternative tindakan keperawatan



b.



Tetapkan Teknik dan prosedur yang akan digunakan



c.



Libatkan peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan



d.



Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia



e.



Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan masyarakat



f.



Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai



g.



Tindakanharus bersifat realistis



h.



Disusun secara beruntun



2.2.4 Implementasi Asuhan Keperawatan Komunitas



Tujuan dari implementasi adalah bantu komunitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningakatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik, Jika komunitas mempunyai keinginan untuk berpatisipasi dalam tindakan keperawatan. Selama tahap pelaksanaan, perawatan terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan kebutuhan komunitas.(Efendi dan Makhudli, 2009). Implementasi



merupakan



tahap



kegiatan



selanjutnya



setelah



perencanaan kegiatan keperawatan komunitas dalam proses keperawatan komunitas. Fokuspada tahap implementasi adalah bagaimana mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Hal yang sangat penting dalam implementasi keperawatan kesehatan komunitas adalah melakukan



berbagai



tindakan



yang



berupa



promosi



kesehatan,



memelihara kesehatan/ mengatasi kondisi tidak sehat, mencegah penyakit dan dampak pemulihan. Pada tahap implementasi ini perawat tetap focus pada tahap perencanaan. Tahap implementasi keperawatan komunitas memiliki beberapa strategi implementasi diantaranya proses kelompok, promosi kesehatan dan kemitraan (partnership) (Riasmini dkk, 2017).\ Menurut Zulkahfi dkk (2015) kegiatan yang dapat dilakukan dikomunitas adalah sebagai berikut:/ a.



Promotif 1



Pelatihan kader kesehatan



2



Penyuluhan kesehatan atau Pendidikan kesehatan



3



Standarisasi nutrisi yang baik



4



Penyediaan perumahan



5



Tempat rekreasi



6



Konseling perkawinan



7



Pendidikan seks dan masalah genetika



8



Pemeriksaan kesehatan secara periode



b. Preventif



c.



1.



Keselamatan dan kesehatan kerja



2.



Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan



3.



Pemberian nutrisi khusu



4.



Pengamatan atau penyimpanan barang, bahan yang berbahaya



5.



Pemeriksaan kesehatan secara berkala



6.



Imunisasi khusus pada kelompok khusus



7.



Personal hygiene dan kesehatan lingkungan



8.



Perlindungan kecelakaan kerja dan keselamatan kerja



9.



Menghindari sumber alergi



Pelayanan kesehatan langsungPelayanan kesehatan di posyandu balita, lansia 1.



Pelayanan kesehatan diposyandu balita, lansia



2.



Home Care



3.



Rujukan



4.



Pembinaan pada kelompok di masyarakat



2.2.5 Evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas Evaluasi adalah suatu proses untuk membuat penilaian secara sistematis mengenai suatu kebijakan, program dan kegiatan berdasarkan informasi dan hasil analisis dibandikngkan terhadap relevansi, keefektifan biaya dan keberhasilannya untuk keperluan pemangku kepentingan (Riasmini dkk, 2017). Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana tindakan, dan implementasi nya sudah berhasil dicapai. Evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama



tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi tindakan (Ignatavicius dan Bayne, 1994) dalam, (Efendi dan Makhfudi, 2009). Tujuan evaluasi adalah melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini bias dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. Proses evaluasi terdiri atas dua tahap yaitu mengukur pencapaian tujuan klien baik kognitif, efektif, psikomotor, dan perubahan fungsi tubuh serta gejalanya, dan membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan (Efendi dan Makhfudli, 2009). Menurut Zulkahfi dkk (2015) kegiatan yang dilakukan dalam penilaian adalah membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah disediakan, menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan, hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.



BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Tahap Persiapan Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal, praktik keperawatan komunitas mahasiswa Profesi Ners STIKBA Jambi Di Jalan Juanda, Lorong Bersama, RT 27 Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang didalamnya dilakukan pendekatan keperawatan keluarga sebagai dasar dalam pemberian pelayanan utama pada masyarakat. Kegiatan praktik keperawatan komunitas Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi akan dilaksanakan dari 12 Oktober - 31 Oktober 2020, pengkajian dilaksanakan pada tanggal 13-23 Oktober 2020 dengan melakukan survey, wawancara dengan ketua RT di Jl. Juanda Lorong Bersama Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dan membahas permasalahan yang telah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan implementasi berdasarkan Planning Of Action (POA), dari hasil implementasi yang telah di laksanakan, mengevaluasi pelaksanaan tindakan sekaligus mendiskusikan rencana tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan. 3.1.1 Persiapan Ke Masyrakat Pada tahap awal mahasiswa melakukan pertemuan dengan pihak ketua RT 27 Jalan Jalan Juanda Lorong Bersama Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi yang di laksanakan dari tanggal 12 Oktober 2020, untuk melakukan pendekatan dan membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan praktek komunitas mahasiswa Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi dari Tanggal 12 Oktober - 31 Oktober 2020 Di Jalan Juanda Lorong Bersama Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.



3.1.2 Persiapan Teknis Persiapan teknis yang dilakukan mahasiswa dalam melakukan pendataan,



mempersiapkan



format



pengkajian,



tabulasi



serta



mengidentifikasi di Jalan Juanda Lorong Bersama Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. 3.2 Tahap Pelaksanaan 3.2.1 Pengkajian a.



Survey Dari hasil survey yang terdiri dari beberapa komponen, mahasiswa telah melakukan pendataan di RT 27 Jalan Jalan Juanda Lorong Bersama Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dengan 18 responden dapat di uraikann sebagai berikut : Komponen Perumahan dan



Deskripsi 1. Bangunan



Lingkungan



Mayoritas bangunan adalah bangunan



( Daerah)



permanen



terbuat



dari



beton



dan



berlantai keramik 2. Arsitektur Antara satu rumah dengan lain berlantai keramik



dan



merupakan



bangunan



Lingkungan



permanen Kualitas lingkungan rumah besih, merawat



Terbuka



tempat



pembuangan



sampah



sementara



dengan baik dan memanfaatkan halaman Tingkat Sosial



rumah dengan baik Tingkat sosial ekonomi masyarakat RT 27 dari 18 responden yang di kaji 61 % swasta, 22% tidak bekerja



Kebiasaan



dan 17% pelajar/belum



bekerja Pada pagi hari warga bekerja dan ibu rumah



tangga berbelanja di warung terdekat dan anak anak semenjak pandemi covid selalu di rumah Transportasi



dan bermain bersama teman sebaya Transportasi menggunakan kendaraan pribadi



Fasilitas umum



yaitu dengan mobil dan motor 1. Kesehatan Jika



sakit



biasanya



warga



berobat



langsung ke puskesmas utama, praktik swata 2. Sekolah Di wilayah RT 27 terdapat bangunan sekolah yaitu SMA N IV Kota Jambi. 3. Agama Terdapat masjid untuk warga beribadah. 4. Ekonomi Dari 18 responden sebagian besar bekerja sebagai swasta dan Pelajar/belum bekerja dan tidak bekerja. Suku bangsa dari berbagai macam suku yaitu



Suku bangsa Kesehatan



minang, jawa sunda dan bugis dan melayu dan Mayoritas warga di RT 27 beragama islam



morbiditas Sarana penunjang



Sumber air bersih menggunakan PDAM. Serta untuk penerangan menggunakan PLN



b. Wawancara Dalam



melakukan



pengkajian



keperawatan



komunitas



melakukan wawancara kepada ketua RT 27 dan melakukan pegisian google form warga dapat di simpulkan bahwa warga mengeluh batuk



pilek adalah keluhan yang sering terjadi di kalangan anak-anak karena faktor jajan di luar dan waktu bermain yang sering di banding makan dan istirahat dirumah. Sebagian besar masyarakat berobat ke puskesmas terdekat atau kebidan yang ada di sekitar rumah. Untuk lingkungan RT menyatakan warga aktif bergotong royong setiap hari minggunya terutama di daerah sekitaran masjid utama RT 27, tetapi semenjak pandemi covid 19 aktifitas beramai atau berkumpul sudah berkurang. 3.3 Pengkajian dan Hasil Tabulasi 3.3.1 Data Demografi Setelah di lakukan pengkajian dari tanggal 13-23 Oktober 2020 dengan teknik pengisian google form didapatkan data sebagai berikut ; a.



Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin



Tabel 3.3.1 Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Usia (Tahun) 0-5 5-11 12-16 17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65 Total



LK 1 0 1 8 2 0 1 3 0 16



% 6 0 6 100 13 0 6 19 0 52



Jenis Kelamin PR % 3 20 0 0 0 0 0 0 4 27 2 13 1 7 5 33 0 0 15 48



Total 4 0 1 8 6 2 2 8 0 31



% 13 0 3 26 19 6 6 26 0 100



Berdasarkan tabel 3.3.1 diatas dapat disimpulkan bahwa data distribusi penduduk tertinggi adalah usia dan jenis kelamin terbanyak yaitu usia 17-25 tahun yaitu 26% (laki-laki 100%) dan usia 56-65 tahun yaitu 26% (Perempuan 26%).



b. Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan



Tabel 3.3.2 distribusi penduduk berdasarkan pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Pendidikan Belum sekolah Tidak sekolah TK SD SMP SMA Perguruan Tinggi Total



Frekuensi 0 0 0 0 1 9 8 27



Presentase (%) 0% 0% 0% 0% 6% 50% 44% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.2 diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pendidikan terbanyak yaitu SMA (50%). c.



Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan Tabel 3.3.3 Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan No . 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Jenis Pekerjaan



Frekuensi



Presentase (%)



3 4 0 0 0 11 30



17% 22% 0% 0% 0% 61% 100%



Pelajar/ belum bekerja Tidak bekerja PNS TNI/POLRI Pensiunan Swasta/ Wiraswasta Total



Berdasarkan tabel 3.3.3 diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan yaitu wiraswasta (61%). d.



Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama No. 1. 2. 3.



Agama yang dianut Islam Kristen Hindu



Frekuensi 18 0 0



Presentase (%) 100% 0% 0%



4.



Budha



0



5.



Konghucu Total



0 18



0% 0% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.4 diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan agama terbanyak yaitu beragama Islam (100%). 3.3.2 Data lingkungan fisik a.



Perumahan 1.



Tipe perumahan Tabel 3.3.5 distribusi tipe rumah No . 1. 2. 3.



Tipe Rumah Permanen Semi permanen Tidak permanen Total



Frekuensi



Presentase (%)



18 0 0 18



100% 0% 0% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.5 diatas dapat disimpulkan bahwa tipe rumah terbanyak yaitu tipe rumah permanen (100%). 2.



Status kepemilikan rumah Tabel 3.3.6 distribusi status kepemilikan rumah No. 1. 2. 3.



Kepemilikian Milik sendiri Numpang Sewa Total



Frekuensi 13 0 5 18



Presentase (%) 72% 28% 0% 100%



Berdasarkan tabel



3.3.6 diatas dapat disimpulkan



bahwa status kepemilikan rumah terbanyak yaitu milik sendiri (72%). 3.



Jenis lantai Tabel 3.3.7 distribusi sistem ventilasi rumah No. 1. 2. 3.



Jenis Lantai Tanah Papan Semen Total



Frekuensi 0 0 18 18



Presentase (%) 0% 0% 100% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.7 diatas dapat disimpulkan bahwa jenis lantai terbanyak yaitu jenis lantai semen (100%). 4. Sistem ventilasi rumah Tabel 3.3.8 distribusi sistem ventilasi rumah No. Kepemilikian Frekuensi Presentase (%) 1. Ada 18 100% 2. Tidak ada 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh rumah ada ventilasi rumah (100%) 5. Sistem pencahayaan pada siang hari Tabel 3.3.9 distribusi sistem pencahayaan pada siang hari No . 1. 2. 3.



Kepemilikian



Frekuensi



Terang Remang-remang Gelap Total Berdasarkan tabel 3.3.9 diatas



Presentase (%)



18 100% 0 0% 0 0% 18 100% dapat disimpulkan bahwa



sistem pencahyaan pada siang hari terbanyak yaitu dengan pencahayaan terang (100%).



6. Jarak rumah dengan tetangga Tabel 3.3.10 distribusi jarak rumah dengan tetangga No. Jarak Rumah Frekuensi Presentase (%) 1. Bersatu 0 0% 2. Dekat 10 56% 3. Terpisah 8 44% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa jarak rumah dengan tetangga terbanyak yaitu terpisah (56%). 7. Halaman disekitar rumah Tabel 3.3.11 distribudi halaman disekitar rumah No . 1. 2.



Halaman



Frekuensi



Presentase (%)



Ada 18 100% Tidak ada 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa



seluruh rumah terdapat halaman disekitar rumah (100%).



8. Pemanfaatan pekarangan rumah Tabel 3.3.12 di distribusi pemanfaatan pekarangan rumah No . 1. 2. 3. 4.



Pemanfaatan pekarangan



Frekuensi



Presentase (%)



Kebun 9 50% Kolam 4 17% Kandang 3 22% Tidak dimanfaatkan 2 11% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.12 diatas dapat disimpulkan bahwa



pemanfaatan pekarangan rumah terbanyak yaitu kandang (50%). b.



Sumber Air Bersih 1.



Sumber air untuk masak dan minum



Tabel 3.3.13 distribusi sumber air untuk masak dan minum No. 1. 2. 3.



Sumber air Frekuensi Presentase (%) PAM 1 6% Sumur 0 0% Air mineral 17 94% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.13 diatas dapat disimpulkan bahwa



sumber air untuk masak dan minum sama presentasae menggunakan air mineral (94%) 2.



Sistem Pengelolaan Air Minum Tabel 3.3.14 distribusi sistem pengelolaan air minum No. 1. 2.



Pengelolaan Frekuensi Presentase (%) Dimasak 1 6% Tidak dimasak 17 94% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa



sistem pengolaan air minum terbanyak yaitu dengan tidak dimasak (94%), karena airnya air mineral. 3.



Sumber air untuk mandi dan mencuci Tabel 3.3.15 distribusi sumber air untuk mandi dan mencuci No . 1. 2. 3.



Sumber air



Frekuensi



Presentase (%)



PAM 15 83% Sumur 3 17% Air sungai 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.15 diatas dapat disimpulkan bahwa



sumber air untuk mandi dan mencuci terbanyak yaitu dengan menggunakan PAM (83%). 4.



Jarak sumber air dengan septi tank Tabel 3.3.16 distribusi jarak sumber air dengan septi tank No



Jarak



Frekuensi



Presentase (%)



. 1. 2.



Kurang dari 10 meter 2 11% Lebih dari 10 meter 16 89% Total 21 100% Berdasarkan tabel 3.3.16diatas dapat disimpulkan bahwa



jarak sumber air dengan septi tank terbanyak yaitu lebih dari 10 meter (89%) 5.



Tempat penampungan air sementara Tabel 3.3.17 distribusi tempat penampungan air sementara No 1. 2. 3. 4.



Penampungan



Frekuensi 17 1 0 0 18



Bak Ember Gentong Lain-lain Total



Presentase (%) 94% 6% 0% 0% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.17 diatas dapat disimpulkan bahwa tempat



penampungan



air



sementara



terbanyak



yaitu



menggunakan bak (94%). 6.



Kondisi tempat penampungan air Tabel 3.3.18 distribusi kondisi tempat penampungan air No 1. 2. 3.



Kondisi tempat Frekuensi Presentase (%) PAM 15 83% Sumur 3 17% Air mineral 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.18 dapat disimpulkan bahwa kondisi



tempat penampungan air terbanyak yaitu menggunakan PAM (83%). 7.



Kondisi air Tabel 3.3.19 distribusi kondisi air No 1. 2.



Kondisi air Terbuka Tertutup Jumlah



Frekuensi 14 4 18



Presentase (%) 78% 22% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.19 diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi air terbanyak yaitu kondisi air tertutup (78%). c.



Sistem Pembuangan Sampah 1.



Pembuangan sampah Tabel 3.3.20 distribusi pembuangan sampah No 1. 2. 3. 4. 5.



Sistem pembuangan Frekuensi Presentase (%) Tempat pembuangan umum 18 100% Disungai 0 0% Ditimbun 0 0% Dibakar 0 0% Disembarang tempat 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.20 diatas dapat disimpulkan bahwa



pembuangan sampah terbanyak yaitu membuang ditempat pembuangan umum (100%). 2.



Tempat penampungan sampah sementara Tabel 3.3.21 distribusi tempat penampungan sampah sementara No 1. 2.



Penampungan sementara Frekuensi Presentase (%) Ada 18 100% Tidak ada/ sembarang 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.21 diatas dapat disimpulkan bahwa



(100%) terdapat tempat penampungan sampah sementara. 3.



Kondisi tempat penampungan sampah sementara Tabel 3.3.22 distribusi kondisi tempat penampungan sampah sementara No 1 2



Kondisi penampungan Frekuensi Presentase (%) Terbuka 14 78% Tertutup 4 22% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.22 diatas dapat disimpulkan bahwa



(78%) kondisi penampungan sampah terbuka. 4.



Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah



Tabel 3.3.23 distribusi jarak tempat penampungan sampah dengan rumah No . 1. 2.



Jarak dengan rumah



Frekuensi



Presentase (%)



18 0 18



100% 0% 100%



Kurang dari 5 meter Lebih dari 5 meter Total



Berdasarkan tabel 3.3.23 diatas dapat disimpulkan bahwa (100%) tempat penampungan sampah dengan rumah yaitu lebih dari 5 meter. d.



Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga 1.



Kebiasaan keluarga buang air besar Tabel 3.3.24 distribusi kebiasaan keluarga buang air besar No. Sistem pembuangan Frekuensi Presentase (%) 1. WC 18 100% 2. Sungai 0 0% 3. Sembarang tempat 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.24 diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh keluarga memiliki kebiasaan keluarga buang air besar di WC (100%).



2.



Jenis jamban yang digunakan Tabel 3.3.25 distribusi jenis jamban yang digunakan No . 1. 2. 3.



Jenis jamban



Frekuensi



Cemplung Plengsengan Leher angsa Total Berdasarkan tabel 3.3.25 diatas



Presentase (%)



0 0% 0 0% 18 100% 18 100% dapat disimpulkan bahwa



seluruh jenis jamban yang digunakan menggunakan leher angsa (100%).



3.



Sistem pembuangan air limbah Tabel 3.3.26 distribusi sistem pembuangan air limbah No. Tempat pembuangan Frekuensi Presentase (%) 1. Resapan 2 11% 2. Selokan 16 89% 3. Sembarang tempat 0 0% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.26 diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pembuangan air limbah terbanyak yaitu selokan (89%).



e.



Hewan peliharaan 1.



Kepemilikan hewan ternak dirumah Tabel 3.3.27 distribusi kepemilikan hewan ternak dirumah No . 1. 2.



Hewan peliharaan



Frekuensi



Presentase (%)



Ada 2 11% Tidak ada 16 89% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.27 diatas dapat disimpulkan bahwa



(89%) dari KK tidak memiliki hewan ternak. 2.



Letak kandang Tabel 3.3.28 distribusi letak kandang No . 1. 2.



Letak kandang



Frekuensi



Dalam rumah Luar rumah Total Berdasarkan tabel 3.3.28 diatas



Presentase (%)



2 100% 0 0% 2 100% dapat disimpulkan bahwa



seluruh meletakkan kandang didalam rumah (100%). 3.



Kondisi kandang Tabel 3.3.29 distribusi kondisi kandang No .



Kondisi kandang



Frekuensi



%



1. 2.



Terawat Tidak terawat Total Berdasarkan tabel 3.3.29 diatas



2 100% 0 0% 2 100% dapat disimpulkan bahwa



kondisi kandang lebih dari setengah (100%) memiliki kondisi kandang terawat. f.



Kondisi Kesehatan Umum 1.



Pelayanan Kesehatan a) Sarana kesehatan paling dekat Tabel 3.3.30 distribusi sarana kesehata paling deket No . 1. 2. 3. 4.



Sarana kesehatan



Frekuensi Presentase (%)



terdekat Puskesmas 5 28% Praktik swasta 8 44% Balai pengobatan 5 28% Lain-lain 0 0% Total 18 100% Berdasarkan data diatas disimpulkan sarana lesehatan



yang paling dekat didapatkan 8 keluarga dengan memlih puskesmas (44%). b) Tempat berobat keluarga Tabel 3.3.31 distribusi kebiasaan sebelum berobat No



Tempat berobat keluarga



. 1. 2. 3. 4. 5.



Puskesmas Rumah sakit Dokter praktik swasta Bidan/ perawat Balai pengobatan/ poli



Frekuens



Presentase (%)



i 3 1 7 2 5



17% 6% 39% 11% 28%



18



100%



klinik Total



Berdasarkan tabel 3.3.31 diatas dapat disimpulkan bahwa tempat berobat keluarga (39%) berobat ke dokter praktik swasta. c) Kebiasaan sebelum berobat Tabel 3.3.32 distribusi kebiasaan sebelum berobat No 1. 2. 3.



Kebiasaan sebelum



Frekuensi



Presentase (%)



berobat Beli obat bebas 5 28% Jamu 2 11% Tidak ada 11 61% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.32 diatas dapat disimpulkan



bahwa kebiasaan sebelum berobat (61%) beli obat bebas di apotik atau warung. d) Sumber pendanaan kesehatan keluarga Tabel 3.3.33 distribusi sumber pendanaan kesehatan keluarga No. 1. 2. 3. 4.



Pendanaan kesehatan Askes/ Astek Dana sehat JPS/ Askin/



Frekuensi 7 0 0



Presentase (%) 39% 0% 0%



Jamkesmas Umum 11 61% Total 21 100% Berdasarkan tabel 3.3.33 diatas dapat disimpulkan



bahwa sumber pendanaan kesehatan (61%) keluarga berobat secara umum.



e) Penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan terakhir



Tabel 3.3.34 distribusi penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan terakhir No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 9. 10.



Jenis penyakit



Frekuensi



Presentase (%)



Batuk pilek 7 39% Asma 0 0% TBC 0 0% Typoid 0 0% Asam urat 3 17% Hipertensi 1 6% Covid 19 0 0% Lain-lain 3 17% Tidak ada 4 22% Total 18 100% Berdasarkantabel 3.3.34 diatas dapat disimpulkan



bahwa penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan terakhir yaitu batuk pilek (39%) 2.



Ibu hamil dan menyusui a) Jumlah pasangan usia subur Tabel 3.3.35 distribusi jumlah pasangan usia subur No. PUS Frekuensi Presentase (%) 1. Ya 7 39% 2. Tidak 11 61% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.35 diatas dapat disimpulkan bahwa ada (61%) tidak pasangan usia subur.



b) Jumlah ibu hamil Tabel 3.3.36 distribusi jumlah ibu hamil No .



Ibu hamil



Frekuensi Presentase (%)



1. 2.



Ya 2 11% Tidak (tidak hamil) 16 89% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.36 diatas dapat disimpulkan



bahwa ada (95,2%) ibu hamil. c) Usia kehamilan Tabel 3.3.37 distribusi usia kehamilan No



Usia kehamilan



Frekuensi



. 1. 2. 3. 4.



Trimester I Trimester II Trimester III Tidak ada Total Berdasarkan tabel 3.3.40 diatas dapat



Presentase (%)



0 0% 2 100% 0 0% 0 0% 2 100% disimpulkan bahwa ada



(100%) usia kehamilan trisemester II. d) Frekuensi kehamilan Tabel 3.3.38 distribusi frekuensi kehamilan No . 1. 2. 3. 4. 5.



Kehamilan keberapa



Frekuensi



Presentase (%)



I 2 100% II 0 0% III 0 0% Lebih dari III 0 0% Tidak ada 0 0% Total 2 100% Berdasarkan tabel 3.3.38 diatas dapat disimpulkan



bahwa frekuensi kehamilan (100%) adalah kehamilan pertama. e) Usia ibu hamil Tabel 3.3.39 distribusi usia ibu hamil No 1.



Usia bumil 25-35 tahun



Frekuensi



Presentase (%)



2



100%



2.



Lebih dari 35 tahun



0



0%



3.



Tidak ada



0



0%



2



100%



Total



Berdasarkan tabel 3.3.39 diatas dapat disimpulkan bahwa usia ibu hamil (100%) berusia 25-35 tahun. f) Tempat pemeriksaan kehamilan Tabel 3.3.40 distribusi tempat pemeriksaan kehamilan No . 1. 2.` 3. 4.



Tempat Periksa



Frekuensi



Presentase (%)



Kehamilan Puskesmas 0 0% Bidan 2 100% Lainnya 0 0% Tidak ada 0 0% Total 2 100% Berdasarkan tabel 3.3.40 diatas dapat disimpulkan bahwa



(100%) ibu memeriksa kehamilan di Bidan. g) Jumlah pemeriksaan kehamilan Tabel 3.3.41 distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan No 1. 2. 3.



Periksa kehamilan Frekuensi Persentase (%) 2 kali 0 0% 4 kali 4 100% Tidak ada 0 0% Total 2 100% Berdasarkan tabel 3.3.41 diatas dapat disimpulkan



bahwa ibu hamil periksa kehamilan ada 2 orang sebanyak 4 kali (100%) h) Jumlah ibu menyusui Tabel 3.3.42 distribusi jumlah ibu menyusui No . 1. 2.



Jumlah Buteki Menyusui Tidak menyusui



Frekuensi



Presentase (%)



0 11



0% 61%



3.



Tidak ada 7 39% Total 18 100% Berdasarkan tabel 3.3.42 diatas dapat disimpulkan bahwa



seluruh ibu berjumlah 11 orang menyusui (100%) i) Lama ibu menyusui Tabel 3.3.43 distribusi lama ibu menyusui Lama menyusui



No . 1. 2. 3. 4



Frekuensi



Presentase (%)



Kurang dari 1 bulan 1-4 bulan 5-12 bulan Lebih dari 12 bulan



0 0% 0 0% 0 0% 0 0% Total 0 0% Berdasarkan tabel 3.3.43 diatas dapat disimpulkan bahwa



lama ibu menyusui (0%) untuk saat ini. 3.



Balita a) Jumlah balita Tabel 3.3.43 distribusi jumlah balita No . 1. 2.



Balita



Frekuensi Presentase (%)



Ya ,tergolong balita 4 Tidak tergolong balita 3 Total 7 Berdasarkan tabel 3.3.43 diatas dapat



57% 43% 100% disimpulkan



bahwa (47%) tergolong balita. b) Kebiasaan posyandu Tabel 3.3.50 distribusi kebiasaan ke posyandu No . 1. 2.



Kebiasaan Ke posyandu Tidak ke posyandu Total



Frekuensi Presentase (%) 2 2 4



50% 50% 100%



Berdasarkan tabel 3.3.50 diatas dapat disimpulkan bahwa balita (50%) memiliki kebiasaan ke posyandu 1 bulan sekali, dan (50%) tidak keposyandu. 4.



Remaja a) Kegiatan remaja di luar sekolah Tabel 3.3.51 distribusi kegiatan remaja di luar sekolah No 1. 2. 3. 4.



Kegiatan diluar sekolah Frekuensi Presentase (%) Keagamaan 2 25% Karang taruna 1 13% Olahraga 5 63% Lain-lain 0 0% Total 8 100% Berdasarkan tabel 3.3.51 diatas dapat disimpulkan



bahwa kebiasaan remaja diluar sekolah adalah mengikuti bn kegiatan lain-lain (63%).



b) Penggunaan waktu luang Tabel 3.3.52 distribusi kegiatan remaja di luar sekolah No . 1. 2. 3. 4.



Penggunaan waktu luang Music/TV Olahraga Rekreasi Keagamaan Total



Frekuens



Presentase (%)



i 5 2 0 1 8



63% 25% 0% % 100%



Berdasarkan tabel 3.3.52 diatas dapat disimpulkan bahwa



penggunaan



waktu



luang



dengan



melakukan



kegiataan music/tv (63%). c) Kebiasaan remaja Tabel 3.3.53 distribusi kebiasaan remaja No . 1. 2. 3.



Kebiasaan



Frekuensi



Merokok Alkohol Tidak ada/ lainnya Total Berdasarkan tabel 3.3.53



Presentase (%)



8 0 0 8 diatas dapat



100% 0% 0% 100% disimpulkan



bahwa ada remaja (100%) memiliki kebiasaan merokok. 5.



Lansia a) Keluhan lansia Tabel 3.3.54 distribusi keluhan lansia No . 1. 2.



Keluhan penyakit



Frekuens



Persentase (%)



lansia i Ya, mengeluh 6 75% Tidak ada keluhan 2 25% Total 8 100% Berdasarkan tabel 3.3.54 diatas dapat disimpulkan



bahwa (75%) lansia memiliki keluhan penyakit. b) Jenis penyakit yang diderita lansia Tabel 3.3.55 distribusi penanganan penyakit lansia No . 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Jenis penyakit Asma TBC Hipertensi DM Rematik Katarak



Frekuens



Presentase (%)



i 0 0 2 0 0 0



0% 0% 33% 0% 0% 0%



7. 8. 9.



Covid 19 0 0% Asam urat 4 67% Tidak ada 0 0% Total 6 100% Berdasarkan tabel 3.3.61 diatas dapat disimpulkan



bahwa penyakit yang diderita lansia (67%) asam urat. c) Penanganan penyakit lansia Tabel 3.3.56 ditribusi penanganan penyakit lansia No . 1. 2. 3.



Penanganan penyakit



Frekuensi



Presentase (%)



Sarana kesehatan 4 67% Non medis 0 0% Diobati sendiri 2 33% Total 6 100% Berdasarkan tabel 3.3.56 diatas dapat disimpulkan



bahwa penangan penyakit lansia (75%) dengan pergi ke sarana kesehatan.



d) Penggunaan waktu senggang Tabel 3.3.57 distribusi penggunaan waktu senggang No . 1. 2. 3. 4.



Waktu senggang



Frekuensi



Presentase (%)



Berkebun 1 17% Rekreasi 2 33% Senam 1 17% Lain-lain 2 33% Total 6 100% Berdasarkan tabel 3.3.63 diatas dapat disimpulkan



bahwa lansia menggunakan waktu senggang (33%) rekreasi dan lain-lain.



ANALISA DATA



No Data Primer Data Sekunder Masalah Kesehatan 1 Dari 18 keluarga yang dikaji Warga mengatakan Defesiensi pengetahuan didapatkan



kurangnya tidak



begitu remaja



tentang



pengetahuan keluarga dalam mengetahui



penanganan



penanganan dan pencegahan tentang



pencegahan covid 19 di



covid 19 sebanyak (67%)



penanganan



dan wilayah



dan RT



27



pencegahan covid Kelurahan Simpang III 2



19 Dari 18 keluarga yang dikaji 1.Warga



Sipin Pemeliharaan kesehatan



didapatkan penyakit yang mengatakan tidak pada masyarakat dewasa sering



diderita



dalam



6 begitu mengetahui cenderung berisiko di



bulan terakhir yaitu asam tentang 3



urat (67%) Dari 8 orang mempunyai



penyakit RT



Kelurahan



degeneratif remaja, Dari



Simpang III Sipin hasil Defesiensi pengetahuan



kebiasaan penyebaran



remaja tentang merokok



merokok dengan persentase kuesioner melalui di 100%



27



google



RT



27



form Kelurahan Simpang III



remaja



Sipin



mengatakan rata



wilayah



rataperhari



menghabiskan bungkus rokok



1



INTERVENSI KEPERAWATAN N O 1



DIAGNOSA Defesiensi



NOC



NIC



pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan 1. Pendidikan



remaja



tentang warga



penanganan



RT



memahami



tentang



penanganan



dan



dan pencegahan covid 19dengan kriteria hasil :



tentang



kesehatan



penanganan



dan



pencegahan covid 19



pencegahan covid 19 di 1. Responden mampu memahami tentang penanganan RT



27



Lorong



Jalan



Juanda



dan pencegahan covid 19



Bersama 2. Responden mampu melakukan penanganan dan



Kelurahan Simpang III



pencegahan covid 19



Sipin 2



Pemeliharaan kesehatan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan Pendidikan kesehatan tentang



pada masyarakat dewasa



warga RT 27 khususnya lansia memahami tentang asam asam urat



cenderung berisiko di RT urat dengan kriteria hasil :



3



27 Jalan Juanda Lorong



1. Masyarakat mampu memahami konsep asam urat



Bersama Kelurahan



2. Masyarakat mampu membuat obat tradisional untuk



Simpang III Sipin



pengobatan asam urat



Defesiensi



pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan Pendidikan kesehatan tentang



remaja tentang bahaya warga RT 27 khususnya lansia memahami tentang resiko bahaya merokok



merokok di RT 27 Jalan merokokdengan kriteria hasil : Juanda Lorong Bersama 3. Remaja mampu memahami tentang bahaya merokok Kelurahan Simpang III 4. Remaja mampu mengubah gaya hidup yang lebih Sipin



sehat



PLANNING OF ACTION (POA) No



Diagnosa



.



keperawatan



1



Tujuan



Rencana kegiatan



komunitas Defesiensi



Meningkatnya



Melakukan pendidikan



pengetahuan



pengetahuan



responden



Sasaran



Media



Tempat



10.00 WIB



Meet di



kesehatan tentang



Selasa, 27



whatsap



remaja tentang



penanganan dan



Oktober 2020



melalui



tentang



penanganan dan



pencegahan covid 19



penanganan



pencegahan covid



dan



19 dengan kriteria



pencegahan



hasil :



Masyarakat



Whatshap



Hari/ tanggal



video call



covid 19 di Responden RT



27 mampu memahami tentang



Kelurahan Simpang



2



III penanganan



dan



Sipin



pencegahan covid



Pemeliharaan



19 Meningkatnya



Melakukan pendidikan



Kesehatan



pengetahuan



Pada



masyarakat



masyarakat



tentang asam urat



dewasa



dengan kriteria



cenderung



hasil :



10.00 WIB



Meet di



kesehatan tentang asam



Rabu, 28



whatsap



urat



Oktober 2020



melalui



Masyarakat



Whatshap



video call



berisiko di RT 27



a.Masyarakat



Kelurahan



mampu



Simpang III



memahami tentang



Sipin



konsep asam urat b.Masyarakat mampu memahami cara pengobatan asam urat dengan alat



3



Defesiensi



tradisional Meningkatnya



Melakukan pendidikan



Remaja dan



pengetahuan



pengetahuan



kesehatan tentang



remaja



remaja tentang



tentang



bahaya merokok



bahaya



dengan kriteria hasil



merokok RT



di : 27 1. Remaja mampu memahami



Kelurahan Simpang Sipin



III



tentang bahaya merokok



a. Bahaya merokok



Whatshap



10.00 WIB



Meet di



keluarga



Kamis, 28



whatsap



Remaja



Oktober 2020



melalui video call



DAFTAR PUSTAKA Efendy, F & Makhfudli.(2009). Keperawatam Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: PustakaAs Salam Mubarak,Wahid



Iqbal,Dkk.(2011).Ilmu



Keperawatan



Komunitas:Buku



dan



Aplikasi(Buku 2).Jakarta:Salemba Medika Riasmini, N.M. dkk.(2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia. Zulkahfi, dkk.(2015). Asuhan Keperawatan Komunitas. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher.



PROPOSAL KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS



PENANGANAN DAN PENCEGAHAN COVID 19



Di Susun Oleh : Megawati 2020 91 094



Dosen Pembimbing : Ns. Hasbi.S,Kep., M.Kes



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI TAHUN 2020



HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul



: Penanganan dan Pencegahan Covid 19



2. Nama Pengusul a. Nama



: Megawati



b. NPM



: 2019 91 094



c. Program Studi



: Profesi Ners Keperawatan



d. Perguruan Tinggi



: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim



e. Bidang Keahlian



: Keperawatan



f. Alamat Kantor/Telp/Faks/Surel : Jln.Prof M Yamin,SH No.30 Jambi /074133030 3. Lokasi Kegiatan/ Mitra a. Wilayah mitra (Desa/Kecamatan): RT 27, Kelurahan Simp. III Sipin b. Kabupaten/Kota



: Kota Jambi



4. Propinsi



: Jambi



5. Jangka waktu pelaksanaan



: 3 Hari



6. Biaya Keseluruhan



: Rp.



Mengetahui



Jambi, 23 Oktober 2020



Pelaksana



(



Ketua RT



)



(



NPM.



Menyetujui, Pembimbing Profesi Komunitas



(Ns. Hasbi.S,Kep.M.Kep) NIP.



)



RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING) Penyuluhan : Pencegahan Dan Penanganan Covid 19 Hari



: Selasa



Tanggal



: 27 Oktober 2020



Waktu



: 10.00 Wib



Tempat



: Melalui Media Sosial



Topic kegiatan



: Penyuluhan Tentang Pengertian, Gejala dan Penyebab Covid 19



A. LATAR BELAKANG Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007). Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut  (Elisabeth, 2007). Namun dalam hal pemberian asuhan keperawatan langkah yang baik dan sistematis harus sesuai proses keperawatan, di anataranya interfensi. Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paruparu (pneumonia). Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet. Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat



hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin, Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19, Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19 Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona. Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu: Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan, Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita, Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup, Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh. Diharapkan warga Kelurahan Simpang III Sipin RT 27 setelah melihat video yang dikirim mengetahui tentang apa itu virus covid 19, penanganan dan pencegahannya. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan, warga lebih paham tentang apa itu pengertian gejala dan penyebab dari virus covid 19 2. Tujuan Khusus Diharapkan agar masyarakat mampu :



1. Mengetahui tentang pengertian dari virus covid 19 2. Mengetahui gejala dari virus covid 19 3. Mengetahui penyebab dari covid 19 C. PESERTA Masyarakat Kelurahan Simpang III Sipin RT 27 Kecamatan Kota Baru Kota Jambi D. SETTING ACARA Acara dilakukan dalam masa pandemik ini dilakukan dengan mengirimkan video penjelasan tentang pengetahuan covid 19 dari pengertian, gejala dan penyebab dari covid 19



E. METODE Diskusi dan Tanya jawab yang dilakukan melalui sosial media F. MEDIA Handphone, laptop , buku. dan alat tulis lainnya yang diperlukan G. RENCANA EVALUASI KEGIATAN 1. Evaluasi struktur 



Persiapan acara







Pembuata video



2. Evaluasi proses 



Jumlah peserta yang menanggapi video yang di share lewat whatshap







Tanya jawab melaui via whatshap







Keaktifan peserta bertanya lewat via whatshap



3. Evaluasi hasil 



Mahasiswa mengharapkan keaktifan warga dan respon warga setelah melihat vidio yang telah di share







Setelah melakukan share video ke warga mahasiswa berharap ada balasan dari warga mengenai pengetahuan tentang virus covid 19



Format SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Pokok bahasan



: Pencegahan dan penanganan covid 19



Sub pokok bahasan



: Menjelaskan tentang pengertian, gejala dan penyebab dari virus covid 19



Sasaran



: Warga RT 27



Wakt



: 10.00 WIB



Tempat



: Via Whatshap



Hari/tanggal



: 27 Oktober 2020



Tujuan



: Agar masyarakat lebih mengetahui tentang pengetahuan pengertian penyebab dan gejala dari virus covid 19



Tujuan Instruksional umum : warga agar lebih mengerti tentang virus covid 19 Tujuan Instruksional khusus : warga agar lebih tau tentang apa itu pengertian, gejala dan penyebab dari virus covid 19 Kegiatan : No Langkah-langkah 1. Pendahuluan



2.



Penyajian



Waktu 10 menit



20 menit



Kegiatan penyuluh Memeberi salam



Kegiatan sasaran Warga mampu melihat



Memperkenalkan diri



video yang mahasiswa



Menjelaskan tentang



share melalui via whatshap Warga mampu melihat,



pengertian, gejala dan



mendengarkan dan



penyebab



memahami video yang mahasiswa share melalui via whatshap



3.



Evaluasi



15 menit



a. Tanya jawab



Mahasiswa whatshap



b. post test



kembali warga tentang pertanyaan yang akan ditanyakan oleh warga yang telah melihat video



yang telah mahasiswa Penutup



5 menit



Meminta kesan dan



share mengenai covid 19 Memberikan pesan dan



pesan



kesan



Member salam



Menjawab salam



Metode



: Mengeshare video melalui via whatshap



Media



: Laptop, handphone dan alat tulis



Materi



: Pengertian, gejala dan penyebab covid 19



Evaluasi 19



: Warga telah mengerti tentang apa itu pengertian, gejala dan penyebab covid



Prosedur 



: Post test



Jenis test 



: Pertanyaan menggunakan google foms



Butir soal 



: 5 soal



1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pengertian dari virus covid 19 2. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang gejala dari virus covid 19 3. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang penyebab dari virus covid 19 4. Apa yang bapak/ibu lakukan dalam pencegahan covid 19 5. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang isolasi mandiri



Daftar Pustaka https://www.alodokter.com/virus-corona



RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING)



Pendidikan Kesehatan Tentang Asam Urat Hari



: Rabu



Tanggal



: 28 Oktober 2020



Waktu



: 10.00-10.30 WIB



Tempat



: Via whatshap



Topic kegiatan : Asam Urat A. LATAR BELAKANG Asam urat adalah senyawa turunan puri. Kelebihan (hiperurisemia) atau kekurangan (hipourisemia) kadar asam urat dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh manusia. Pada manusia, asam urat adalah produkterakhir lintasan katabolisme nukleotida purina, sebab tiadanya enzim urikase yang mengkonversi asam urat menjadi alantoin.kdar asam urat yang berlebih kemudian akan menimbulkan batu ginjal dan atau pirau di persendian. Penyakit asam urat merupakan akhir akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk dipersendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena makhlu tersebut dimakan, maka zat tersebut pindah ketbuh yang memakannya. Berbagai tumbuhan dan buahan juga terdapat zat purin. Selain itu purin juga dapat berasal dari perusakan sel-sel tubuh secara normal ataupun karena adanya penyakit. Penyakit asam urat biasanya menyerang pada usia lanjut. Dewasa ini penyakit asam urat sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat terutama masyarakat di perkampungan atau pedesaan. Banyak masyarakat yang menderita penyakit asam urat tidak mengetahui penyebab dari penyakit asam urat dan tidak mengetahui cara penanganannya. Berdasarkan hasil pengkajian pada masyarakat RT 27 didapatkan hasil bahwa Tterdapat masyarakat yang menderita gout arthritis dan ditemukan bengkak serta kemerahan dilutut, masyarakat juga mengeluh susah berjalan dan nyeri dilututnya. Maka dari itu, mahasiswa akan memberikan pendidikan kesehatan tentang “Gout Arthritis dan Cara Penanganan Nyeri” di Rumah warga. B. TUJUAN



Tujuan umum Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat mengetahui tentang gout arthritis. Tujuan khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat mampu : 1. Mengulang kembali definisi dari gout arthritis 2. Menyebutkan factor penyebab gout arthritis 3. Mengidentifikasi gejala gout arthritis 4. Mengidentifikasi makanan yang harus dihindari gout arthritis 5. Mengetahui cara penanganan nyeri C. PESERTA Masyarakat RT 27, Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru H. METODE Diskusi dan Tanya jawab yang dilakukan melalui sosial media I. MEDIA Handphone, laptop , buku. dan alat tulis lainnya yang diperlukan J. RENCANA EVALUASI KEGIATAN 1. Evaluasi struktur 



Persiapan acara







Pembuata video



2. Evaluasi proses 



Jumlah peserta yang menanggapi video yang di share lewat whatshap







Tanya jawab melaui via whatshap







Keaktifan peserta bertanya lewat via whatshap



3. Evaluasi hasil 



Mahasiswa mengharapkan keaktifan warga dan respon warga setelah melihat vidio yang telah di share







Setelah melakukan share video ke warga mahasiswa berharap ada balasan dari warga mengenai pengetahuan tentang asam urat



Format SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Pokok bahasan



: Asam urat dan Cara Penanganan Nyeri



Sub pokok bahasan



: Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, manifestasi klinis, makanan yang harus dihindari asam urat dan mengetahui cara penanganan nyeri



Sasaran



: Warga RT 27



Wakt



: 10.00 WIB



Tempat



: Via Whatshap



Hari/tanggal



: 27 Oktober 2020



Tujuan



: Agar masyarakat lebih mengetahui tentang pengetahuan asam urat.



Tujuan Instruksional umum : warga agar lebih mengerti tentang gout arthritis dan penanganan nyeri Tujuan Instruksional khusus : warga agar lebih tau tentang apa itu pengertian, penyebab, manifestasi klinis, makanan yang harus dihindari asam urat dan mengetahui cara penanganan nyeri Kegiatan : No Langkah-langkah 1. Pendahuluan



2.



Penyajian



Waktu 10 menit



20 menit



Kegiatan penyuluh Memeberi salam



Kegiatan sasaran Warga mampu melihat



Memperkenalkan diri



video yang mahasiswa



Menjelaskan tentang



share melalui via whatshap Warga mampu melihat,



pengertian, penyebab



mendengarkan dan



gejala dan penyebab



memahami video yang



manifestasi klinis,



mahasiswa share melalui



makanan yang harus



via whatshap



dihindari asam urat dan mengetahui cara 3.



Evaluasi



15 menit



penanganan nyeri a. Tanya jawab



Mahasiswa whatshap



b. post test



kembali warga tentang pertanyaan yang akan ditanyakan oleh warga



yang telah melihat video yang telah mahasiswa Penutup



5 menit



Meminta kesan dan



share mengenai asam urat Memberikan pesan dan



pesan



kesan



Member salam



Menjawab salam



Metode



: Mengeshare video melalui via whatshap



Media



: Laptop, handphone dan alat tulis



Materi



: Asam urat dan Cara Penanganan Nyeri



Evaluasi



: Warga telah mengerti tentang apa itu pengertian, penyebab, manifestasi klinis, makanan yang harus dihindari asam urat dan mengetahui cara penanganan nyeri



Prosedur 



: Post test



Jenis test 



: Pertanyaan menggunakan google foms



Butir soal 



: 5 soal



1.



Apa yang bapak/ibu ketahui tentang definisi asam urat



2.



Apa yang bapak/ibu ketahui tentang penyebab asam urat



3.



Apa yang bapak/ibu ketahui manifestasi klinis asam urat



4.



Apa yang bapak/ibu ketahui makanan yang harus dihindari pasien asam urat



5.



Apa yang bapak/ibu ketahui cara penanganan nyeri



Daftar Pustaka Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media. Helmi, Noor Zairin. (2013). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta: EGC. Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. (2014). Buku Ajar Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Pudiono, Wahyudi (2011). Keperawatan Geronti. Yogyakarta: Nuha Medika.



Smeltzer, S.C. & Bare,B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart, edisi 8. Jakarta: EGC.



RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING) Pendidikan Kesehatan Tentang Bahaya Merokok Hari



: Kamis



Tanggal



: 29 Oktober 2020



Waktu



: 10.00 Wib



Tempat



: Melalui Media Sosial



Topic kegiatan



: Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok



LATAR BELAKANG Kebiasaan merokok dipilih sebagai salah satu jenis aktivitas yang popular dilakukan untuk memanfaatkan waktu luang baik bagi laki-laki ataupun wanita dengan presentase pria lebih mendominasi 64,80%. Masing-masing mempunyai alasan untuk merokok, bisa bermacam-macam dan bersifat pribadi. Pria membayangkan bahwa dengan merokok maka mereka dianggap dewasa tidak lagi sebagai anak kecil, sebagai symbol kejantanan, dan mereka bisa memasuki kelompok sebaya sekaligus kelompok yang mempunyai ciri tertentu, yaitu merokok. Lain halnya dengan wanita, merokok dianggap bukan sesuatu yang lazim dilakukan, wanita yang merokok dianggap mempunyai cirri khas yang akan membedakan mereka dari wanita-wanita lain yang tidak merokok, dan wanita merokok juga untuk menghindari kegemukan badan. Ada beberapa alasan yang membuat remaja merokok, antara lain adalah mencontoh dari orang tua yang juga perokok, pengaruh teman, sebagian besar remaja ataupun orang yang merokok memiliki lingkungan pergaulan yang sebagian besar merokok, pengaruh diri sendiri, remaja merokok juga karena faktor ingin tahu serta coba-coba, pengaruh iklan, banyaknya iklan rokok di media cetak, elektronik, dan media luar ruang telah mendorong rasa ingin tau remaja tentang produk rokok (Hasanah, 2011). Jika seseorang merokok maka mereka beranggapan akan memiliki banyak teman dan merasa lebih percaya diri. lain halnya dengan remaja yang tidak merokok, mereka beranggapan bahwa remaja tersebut tidak akan memiliki banyak teman sebanyak remaja yang merokok. TUJUAN Tujuan umum Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat mengetahui tentang bahaya merokok. Tujuan khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat mampu : 1.



Mengulang kembali definisi dari bahaya merokok



2.



Menyebutkan jenis-jenis rokok



3.



Mengetahui kandungan rokok



4.



Mengetahui bahaya merokok



PESERTA Masyarakat Kelurahan Simpang III Sipin RT 27 Kecamatan Kota Baru Kota Jambi SETTING ACARA Acara dilakukan dalam masa pandemik ini dilakukan dengan mengirimkan video penjelasan tentang pengetahuan bahaya rook dari definisi, jenis-jenis, kandungan dan bahayarokok METODE Diskusi dan Tanya jawab yang dilakukan melalui sosial media MEDIA Handphone, laptop , buku. dan alat tulis lainnya yang diperlukan RENCANA EVALUASI KEGIATAN 1.



2.



3.



Evaluasi struktur 



Persiapan acara







Pembuata video



Evaluasi proses 



Jumlah peserta yang menanggapi video yang di share lewat whatshap







Tanya jawab melaui via whatshap







Keaktifan peserta bertanya lewat via whatshap



Evaluasi hasil  Mahasiswa mengharapkan keaktifan warga dan respon warga setelah melihat vidio yang telah di share  Setelah melakukan share video ke warga mahasiswa berharap ada balasan dari warga mengenai pengetahuan tentang bahaya rokok.



DAFTAR PUSTAKA DEPKES R.I.2001. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit.Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik Spesialistik.



Potter, Patricia A & Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC Schaffer, et.al 2000.Device-Assosiate Nosokomial Infeksi In Intensif Care Unit. USA : American College of Physicians. Efriani, I K.2012. Pengaruh Supervisi Terhadap Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Five Moment Hand Hygiene di Ruang Triase IRD RSUP Sanglah Denpasar. Skripsi tidak diterbitkan. DEnpasar : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.



Mudah Lelah